You are on page 1of 6

PORTOFOLIO

Sirosis Hepatis

Disusun oleh :
dr. M. Adli Dzil Ikrom BB

Pendamping :
dr. Devi Society Lubis
dr. Zulkarnain Nasution

RSUD PANYABUNGAN
PANYABUNGAN
INTERNSIP DOKTER INDONESIA
PERIODE 2017-2018
KOTA PANYABUNGAN

BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO

Pada hari ini tanggal telah dipresentasikan oleh:

Nama Peserta : dr. M. Adli Dzil Ikrom BB

Dengan Judul/Topik : Sirosis Hepatis

Nama Pendamping : dr. Devi Society Lubis

dr. Zulkarnain Nasution

Lokasi Wahana : RSUD Panyabungan – Kota Panyabungan

No Nama Peserta Presentasi Tanda Tangan


.

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.

Pembimbing Pembimbing

(dr. Devi Society Lubis) (dr. Zulkarnain Nasution)


Nama Peserta : dr. M.Adli Dzil Ikrom BB
Nama Wahana : RSUD Panyabungan
Topik : Sirosis Hepatis
Tanggal (kasus) : 05 Mei 2017
Nama Pasien : Bpk. W No RM : 07.65.12
Tanggal Presentasi : Nama Pendamping : dr. Devi Society Lubis
dr. Zulkarnain Nasution
Tempat Presentasi : RSUD Panyabungan
Objektif Penatalaksanaan Sirosis Hepatis
Presentasi :
 Keilmuan  Keterampilan  Penyegaran TinjauanPustaka
 Diagnostik  Manajemen  Masalah Istimewa
 Neonates  Bayi  Anak  Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi Pasien laki-laki (48 tahun) datang dengan keluhan perut membesar dan
kedua kaki bengkak, riwayat kebiasaan minum alkohol, HBsAg (+).
Tujuan  Mengetahui penegakan diagnosis yang tepat
 Mengetahui penatalaksanaan yang tepat pada kasus Stroke
Hemorraghic
Bahanbahasan  TinjauanPustaka  Riset  Kasus  Audit
Cara membahas  Diskusi  Presentasi dan  Email  Pos
diskusi
Data pasien Nama : Bpk. W No registrasi : 07.65.12
Nama klinik : IGD RSUD Panyabungan Telp : Terdaftar sejak :
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis : Sirosis Hepatis
2. Gambaran Klinis:
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut, riwayat perut membesar dan kaki
bengkak sejak 2 bulan yang lalu, kedua mata tampak kuning
3. Riwayat Pengobatan: Belum berobat
4. Riwayat keluarga:
- Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa
- Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat sakit kuning, jantung, dan ginjal.
5. Riwayat Kesehatan/Penyakit:
- Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa
- Riwayat sakit jantung, ginjal dan sakit kuning disangkal
6. Riwayat pekerjaan dan kebiasaan:
- Pasien pernah bekerja sebagai buruh di perusahaan kebun sawit sebelum akhirnya
berhenti karena sakit.
- Pasien memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol sewaktu masih muda
- Pasien tidak pernah bergonta ganti pasangan seksual.
7. Kondisi lingkungan sosial dan fisik (RUMAH, LINGKUNGAN, PEKERJAAN)
8. Riwayat imunisasi : -
9. Lain-lain:
Kesadaran : Compos Mentis, GCS: E4V5M6
Pemeriksaan fisik:

 Tanda vital: TD: 120/90 mmHg Nadi: 90 x/menit

RR: 20 x/menit Suhu: 36,3 0C

 Kepala dan leher: Conjungtiva tidak anemis, Sklera ikterik (+/+), JVP 5+2

 Thorax: Inspeksi : Retraksi iga (-), spider navi (-)

Palpasi : Gerakan dinding dada simetris, vocal fremitus (+/+) normal


Perkusi : Sonor (+/+), batas jantung dalam batas normal
Ausklutasi: Suara paru vesikuler, tidak ada ronkhi dan wheezing
Suara jantung I & II tunggal regular, bising jantung (-)

 Abdomen: Inspeksi : dinding perut lebih tinggi dibanding dinding dada

caput medusa (+)


Auskultasi: bising usus (+) normal
Palpasi : tes undulasi (+), Shifting dullness test (+), hepar dan lien
sulit teraba
Perkusi : perkusi redup

 Ekstremitas: Inspeksi : Bengkak pada kedua tungkai bawah, eritem palmar (-)

Palpasi : pitting oedem (+/+) tungkai bawah, CRT < 2 detik

Laboratorium dan radiologi:

 Hb: 12,3 g/dl GDS: 195 mg/dl Albumin: 2,0 mg/dl

 Hmt : 36,2 % HBsAg: (+) Globulin: 3,4 mg/dl

 Leukosit : 4.600/mmk SGOT: 78 mg/dl Rongen Thorax dalam batas


normal

 Trombosit: 35.000/mmk SGOT: 70 mg/dl


 Subyektif :
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut yang tidak spesifik. Pasien juga memiliki
riwayat perut membesar dan kaki bengkak sejak 2 bulan yang lalu. Sebelumnya pasien sering
demam dengan suhu naik turun namun tidak terlalu tinggi. Sebulan terakhir mengeluh sering
sulit BAB, dan kencing berwarna seperti teh. Pasien tidak pernah mengalami muntah darah.
Pasien memiliki riwayat minum minuman alkohol sewaktu masih muda.
 Obyektif:
Dari pemeriksaan fisik, laboratorium, dan rongen thoraks mengarahkan pada kecurigaan
penyakit sirosis hepatis. Hal-hal yang mendukung yaitu:
- Gejala perut membesar (asites), kaki bengkak (oedem), Sklera ikterik.
- Hasil laboratorium didapatkan penurunan jumlah trombosit, Peningkatan fungsi hepar
dan penurunan kadar albumin, HBsAg yang reakti.
- Hasil rongen thoraks menunjukkan hasil normal.
 Assestment:
Dari hasil pemeriksaan fisik adanya ikterik menandakan adanya peningkatan bilirubin
yang mengarahkan pada gangguan fungsi hati atau gangguan hematologi seperti pada anemia
hemolitik. Selain itu adanya asites dan oedem ekstremitas juga mengarah pada penurunan
tekanan osmotic akibat penurunan kadar albumin yang diproduksi oleh hati atau karena
peningkatan tekanan hidrostatik misalnya pada penyakit jantung namun hal ini dapat
disingkirkan dnegan adanya hasil pemeriksaan fisik jantung dan rongen thoraks yang normal.
Hasil laboratorium didapatkan adanya penurunan jumlah trombosit yang dapat terjadi pada
penyakit DHF atau penyakit pada organ hepar (sirosis hepatis) hal ini juga didukung dengan
pemeiksaan laboratorium yang membuktikan adanya peningkatan dari fungsi hati serta
penurunan kadar albumin yang menandakan adanya gangguan pada organ tersebut. Serta
HBsAg yang reaktif sebagai factor penyebab kerusakan hati. Dari pemeriksaan-pemeriksaan
tersebut dapat disimpulkan adanya kecurigaan bahwa pasien menderita sirosis hepatis,
meskipun untuk diagnosis pasti perlu pemeriksaan lebih lanjut seperti USG Hepar dan biopsi
dari organ Hepar sebagai Gold standart Diagnosis sirosis hepatis.
 Plan:
Untuk penanganan pada pasien ini prinsipnya adalah mengurangi progesifitas penyakit,
menghindarkan dari bahan-bahan yang dapat merusak hati, pencegahan, serta penanganan
komplikasi. Pengobatan pada sirosis hati dekompensata diberikan sesuai dengan komplikasi
yang terjadi. Adapun rencana penatalaksanaan pasien diatas yaitu:
a. IVFD RL : Aminofluid  2:1, 1 kolf/8 jam
b. Transfusi Albumin 1 Vial
c. Inj. Cefotaxim 1 vial/12 jam (iv)
d. Inj. Pantoprazole 1 vial/ 24 jam (iv)
e. Inj. Furosemid 1 amp/24 jam (iv)
f. Spironolakton tab 100 mg/12 jam (p.o)
g. Curcuma tab 1 tab/8 jam (p.o)
h. Laxadin Syr 1 C/12 jam (p.o)
i. Sistenol tab 1 tab/8 jam (P.r.n)
 Pendidikan:
Kepada keluarga dijelaskan mengenai penyakit sirosis hepatis, tujuan pengobatan dan
prognosis.
 Konsultasi:
Telah dilakukan konsultasi kepada bagian spesialis terkait dokter spesialis penyakit dalam.
 Rujukan :
Saat ini pasien belum perlu dirujuk.

You might also like