You are on page 1of 18

Panitia Pengadaan

Pembentukan Panitia atau Pejabat Pengadaan didasarkan pada nilai dari Pengadaan. Untuk semua
pengadaan dengan nilai di atas 50 Juta Rupiah harus dibentuk Panitia Pengadaan. Untuk sampai dengan
nilai 50 juta Rupiah (< Rp. 50juta) pengadaan dilaksanakan oleh panitia atau pejabat pengadaan. Untuk
semua nilai tersebut di atas dapat dilaksanakan oleh ULP (Unit Layanan Pengadaan)

Anggota panitia pengadaan / pejabat pengadaan / anggota unit layanan pengadaan berasal dari pegawai
negeri, baik dari instansi sendiri maupun instansi teknis lainnya,

Pengambilan panitia dari unit kerja / instansi / departemen / lembaga lain dapat dikarenakan di instansi
yang sedang melakukan pengadaan barang/jasa tidak mempunyai pegawai yang memahami masalah
teknis yang ada dalam ketentuan pengadaan barang/jasa, jenis pekerjaan, dan isi dokumen pengadaan
dari pekerjaan yang akan dilakukan pengadaannya.

Panitia Pengadaan - Jumlah Panitia

Jumlah Panitia Pengadaan ditentukan dari nilai pengadaan dan jenis pengadaan yang akan dilakukan.

Pengadaan Barang/Jasa Pemborongan/Jasa Lainnya

sd Rp. 500 juta ( < Rp. 500 juta)=> sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang.

di atas Rp. 500 juta ( > Rp. 500 juta) => sekurang-kurangnya 5 (lima) orang.

Pengadaan Jasa Konsultansi

sd Rp. 200 juta ( < Rp. 200 juta)=> sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang.

di atas Rp. 200 juta ( > Rp. 200 juta)=> sekurang-kurangnya 5 (lima) orang.

Panitia berjumlah gasal (ganjil) beranggotakan sekurangkurangnya 3 (tiga) orang yang memahami tata
cara pengadaan, substansi pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan dan bidang lain yang diperlukan, baik
dari unsur-unsur di dalam maupun dari luar instansi yang bersangkutan.
Pejabat pengadaan hanya 1 (satu) orang yang memahami tata cara pengadaan, substansi
pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan dan bidang lain

yang diperlukan, baik dari unsur-unsur di dalam maupun dari luar instansi yang bersangkutan.

Persayaratan Panitia/Pejabat Pengadaan atau anggota ULP

Panitia / pejabat pengadaan / anggota unit layanan pengadaan harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:

1. memiliki integritas moral, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas;

2. memahami keseluruhan pekerjaan yang akan diadakan;

3. memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas panitia / pejabat pengadaan / unit layanan
pengadaan yang bersangkutan;

4. memahami isi dokumen pengadaan/metode dan prosedur pengadaan pengadaan;

5. tidak mempunyai hubungan keluarga (hubungan keluarga sedarah dan semenda) dengan pejabat
yang mengangkat dan menetapkannya sebagai panitia / pejabat pengadaan / anggota unit layanan
pengadaan;

6. memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah.

Yang dilarang menjadi panitia / pejabat pengadaan / anggota Unit Layanan Pengadaan (Procurement
Unit):

1. Pejabat Pembuat Komitmen dan bendahara;

2. Pegawai pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) / Inspektorat Jenderal
Departemen / Inspektorat Utama Lembaga Pemerintah Non-Departemen / Badan Pengawas Daerah
Propinsi / Kabupaten/Kota, Pengawasan Internal BI / BHMN / BUMN / BUMD kecuali menjadi panitia /
pejabat pengadaan / anggota unit layanan pengadaan untuk pengadaan barang/jasa yang dibutuhkan
instansinya;

3. Pejabat yang bertugas melakukan verifikasi surat permintaan pembayaran dan/atau pejabat yang
bertugas menandatangani surat perintah membayar.
Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab pejabat / panitia pengadaan / Unit Layanan Pengadaan
(Procurement Unit) meliputi sebagai berikut:

1. menyusun jadual dan menetapkan cara pelaksanaan serta lokasi pengadaan;

2. menyusun dan menyiapkan harga perkiraan sendiri (HPS);

3. menyiapkan dokumen pengadaan;

4. mengumumkan pengadaan barang/jasa di surat kabar nasional dan/atau provinsi dan/atau papan
pengumuman resmi untuk penerangan umum, dan diupayakan diumumkan di website pengadaan
nasional;

5. menilai kualifikasi penyedia melalui pascakualifikasi atau prakualifikasi;

6. melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk;

7. mengusulkan calon pemenang;

8. membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada pejabat pembuat komitmen
dan/atau pejabat yang mengangkatnya;

9. menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan barang/jasa dimulai.

Dikutip dari :

http://www.pengadaanonline.cybercity.web.id/index.php?option=com_content&view=article&id=55&It
emid=66&limitstart=3

CONTOH SK PANITIA PENGADAAN DAN


PENERIMA BARANG RUMAH SAKIT
KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR : 800/ /RSUD-............./2017

TENTANG

PEMBENTUKAN PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA

RSUD ............................................... KABUPATEN ...................

TAHUN ANGGARAN 2017

DIREKTUR,

Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran dan tertibnya administrasi pengadaan barang / jasa
pada RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo perlu dibentuk panitia
penerima hasil pekerjaan pada RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo
Tahun Angaran 2013;

b. bahwa untuk memenuhi maksud pada huruf a , perlu ditetapkan dengan


Keputusan Direktur RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 54 tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten


Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten
Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3903)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2000
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro
Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 No 81, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3969);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3969);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan


antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3848);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4022);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan


Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi Dan
Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik 4737);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pokok-


Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tebo
Tahun 2007 Nomor 1);

9. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan


Jasa Pemerintah;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 03 Tahun 2012 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tebo Tahun 2013

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : Menunjuk pejabat pengadaan barang/jasa pada rumah sakit umum daerah Sultan
thaha Saifuddin Kabupaten Tebo Tahun Anggaran 2013 dengan nama sebagai
berikut;
Nama :

Nip :

Pangkat/Gol :

KEDUA : Pejabat sebagaimana dimaksud pada Diktum Pertama Keputusan ini mempunyai
tugas dan wewenang sebagai berikut :

a. menyusun rencana pemilihan penyedian barang/jasa

b. menetapkan dokumen pengadaan


c. menetapkan besaran nominal jaminan penawaran;

d. mengumumkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa di website K/L/D/I masing-


masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta penyampaian ke
LPSE untuk di umumkan dalam portal pengadaan nasional;

e. memiliki kualifikasi penyedia barang/jasa melalui prakualifikasi atau


pascakualifikasi

f. melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap penawaran yang


masuk;

g. penyerahan salinan dokumen pemilihan penyedia barang/jasa kepada KPK;

h. menyimpan dokumen asli pemilihan penyedia barang/jasa;

i. membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada bupati;

j. memberikan pertangung jawaban atas pelaksanaan kegiatan pengadaan


barang/jasa PA/KPA

KETIGA : Segala Biaya Yang Timbul Akibat Ditetapkannya Keputusan Ini Dibebankan Pada
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun 2012 pada SKPD RSUD Sultan
Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo Tahun Anggaran 2012

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berlaku surat terhitung
sejak tanggal 01 januari 2013 sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 dengan
ketentuan segala sesuatu akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya,
apabila terdapat kekeliruan dalam penetapannya.

Ditetapkan di :

Pada tanggal : Januari 2017


DIREKTUR RSUD ................

KABUPATEN ............

Dr. POLAN,

NIP. .........................................

Tembusan :

1. Yth. Sdr. Kepala DPPKAD Kabupaten ............. di ................

2. Yth. Sdr. Inspektur Kabupaten ................ di Muara ...................

3. Yth. Bendahara Pengeluaran RSUD STS Kab. ....................

4. Yang Saudara yang bersangkutan

5. Arsip.

KEPUTUSAN KEPALA DESA PONDOKPANJANG KECAMATAN CIHARA KABUPATEN LEBAK

PROVINSI BANTEN

SELAKU PENGGUNA ANGGARAN/KUASA PENGGUNA ANGGARAN

NOMOR: 140/…./DS-PDPJ/S-Kep/III/2016
TENTANG

PENGANGKATAN PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA

DI LINGKUNGAN KANTOR DESA PONDOKPANJANG KECAMATAN CIHARA KABUPATEN LEBAK PROVINSI


BANTEN

TAHUN ANGGRAN 2016

Menimbang :

bahwa Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang efisien, terbuka, dan kompetitif sangat diperlukan
bagi ketersediaan barang/jasa yang terjangkau dan berkualitas, sehingga akan berdampak pada
peningkatan pelayanan publik;

bahwa untuk mewujudkan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu ditetapkan Panitia Pengadaan barang/Jasa;

bahwa Perangkat Desa yang namanya tercantum dalam Keputusan ini dipandang mampu dan
memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai Panitia Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Kantor Desa
Pondokpanjang Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 2016

Mengingat :

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3956) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2010
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 95);

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4609) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4855);
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor Nomor 70 Tahun 2012 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 155, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5334).

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5717);

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5694;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.07/2015 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran,
Penggunaan, Pemantauan, Dan Evaluasi Dana Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 684);

Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 1 Tahun 2015 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Lebak Tahun 2015 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Nomor 20151);

Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 9 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2015 Nomor
9);

Peraturan Bupati Lebak Nomor 9 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran,
Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Desa di Kabupaten Lebak (Berita Daerah Kabupaten Lebak
Tahun 2015 Nomor 9);

Peraturan Bupati Lebak Nomor 33 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahunn Anggaran 2016 (Berita Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2015 Nomor 33);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
PERTAMA : Mengangkat yang namanya tersebut dalam Lampiran Keputusan ini sebagai Panitia
Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Pemerintahan Desa Pondokpanjang

KEDUA : Tugas pokok dan kewenangan Panitia Pengadaan Barang/Jasa meliputi :

menyusun rencana pemilihan Penyedia Barang/Jasa;

menetapkan Dokumen Pengadaan;

menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran;

mengumumkan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa apabila diperlukan pihak ketiga untuk


pengadaan barang dan jasa

menilai kualifikasi Penyedia Barang/Jasa melalui prakualifikasi atau pascakualifikasi;

melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap penawaran yang masuk;

menjawab sanggahan;

Menetapkan penyedia barang/jasa untuk:

Pembelian Barang / Jasa untuk paket pengadaan barang/jasa yang bernilai paling tinggi Rp.50.000.000
(Lima Puluh Juta Rupiah)

Seleksi atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/Jasa yang bernilai paling tinggi Rp.
200.000.000 (Dua Ratus Juta rupiah);

imenyampaikan hasil Pemilihan dan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada Kepala
Desa;

menyimpan dokumen asli pemilihan Penyedia Barang/Jasa;

membuat laporan mengenai proses Pengadaan kepada Kepala Kepala Desa.

memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa kepada Kepala


Desa.
Selain tugas pokok dan kewewenangan Panitia Pengadaan sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA,
diperlukan Panitia/Pejabat Pengadaan dapat mengusulkan kepada Kepala Desa:

perubahan HPS; dan/atau

perubahan spesifikasi teknis pekerjaan.

KETIGA : Dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya, Panitia Pengadaan Barang/Jasa


bertanggungjawab kepada Kepala Desa Pondokpanjang selaku Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran melalui Sekretaris Desa Pondokpanjang Selaku Koordinator Pengelolaan Keuangan Desa

KEEMPAT : Biaya yang timbul dalam pelaksanaan keputusan ini dibebankan pada anggaran yang sesuai,
berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa tahun anggaran 2016

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan diadakan
perubahan sebagaimaa mestinya apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : Pondokpanjang

Pada tanggal : 01 Maret 2016

KEPALA DESA PONDOKPANJANG

SELAKU PENGGUNA ANGGARAN/

KUASA PENGGUNA ANGGARAN


(Nama Kepala Desa )

Tembusan disampaikan dengan hormat kepada :

1. Camat Kecamatan Cihara;

2. BPD Desa Pondokpanjang

3. LPM Desa Pondokpanjang;

4. Yang bersangkutan;

5. Arsip
TABEL TUGAS POKOK DAN KEWENANGAN MASING-MASING PIHAK DALAM ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
BERDASARKAN PERPRES NOMOR 70 TAHUN 2012

NO ORGANISASI KEGIATAN TUGAS POKOK DAN KEWENANGAN

1 Pengguna Anggaran (PA) a. menetapkan Rencana Umum Pengadaan;


b.mengumumkan secara luas Rencana Umum Pengadaan paling kurang di website K/L/D/I;
c. menetapkan PPK;
d.menetapkan Panitia/Pejabat Pengadaan;
e. menetapkan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan;
f. menetapkan:

pemenang pada Pelelangan atau penyedia pada Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan
1)Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai diatas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah); atau

pemenang pada Seleksi atau penyedia pada Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa
2)
Konsultansi dengan nilai diatas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

g. mengawasi pelaksanaan anggaran;


h.menyampaikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
i. menyelesaikan perselisihan antara PPK dengan ULP/Pejabat Pengadaan, dalam hal terjadi perbedaan pendapat; Dan
j. mengawasi penyimpanan dan pemeliharaan seluruh Dokumen Pengadaan Barang/Jasa.

Selain tugas pokok dan kewenangan tersebut, dalam hal diperlukan, PA dapat:
a. menetapkan tim teknis; dan/atau
b.menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan Pengadaan melalui Sayembara/Kontes.

2 Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Tugas pokok dan kewenangan KPA sesuai dengan pelimpahan dari PA

3 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) a. menetapkan rencana pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang meliputi:
1)spesifikasi teknis Barang/Jasa;
2)Harga Perkiraan Sendiri (HPS); dan
3)rancangan Kontrak.
b.menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
c. menyetujui bukti pembelian atau menandatangani Kuitansi/Surat Perintah Kerja (SPK)/surat perjanjian;
d.melaksanakan Kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa;
e. mengendalikan pelaksanaan Kontrak;
f. melaporkan pelaksanaan/penyelesaian Pengadaan Barang/Jasa kepada PA/KPA;
g. menyerahkan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa kepada PA/KPA dengan Berita Acara Penyerahan;
melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran dan hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada PA/KPA
h.
setiap triwulan; dan
i. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.

Selain tugas pokok dan kewenangan tersebut di atas, dalam hal diperlukan, PPK dapat:
a. mengusulkan kepada PA/KPA:
1)perubahan paket pekerjaan; dan/atau
2)perubahan jadwal kegiatan pengadaan;
b.menetapkan tim pendukung;
c. menetapkan tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis (aanwijzer) untuk membantu pelaksanaan tugas Panitia Pengadaan; dan
d.menetapkan besaran Uang Muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia Barang/Jasa.

4Tim Swakelola
a. Tim Perencana Tim Perencana mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalam menyusun KAK, membuat gambar rencana kerja dan/atau spesifikasi
teknis.

b. Tim Pelaksana Tim Pelaksana mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan sesuai yang direncanakan, membuat
gambar pelaksanaan serta membuat laporan pelaksanaan pekerjaan.

c. Tim Pengawas Tim Pengawas mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalam melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan dan pelaporan,
baik fisik maupun administrasi pekerjaan Swakelola.
5 Pokja ULP/ Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pejabat a. menyusun rencana pemilihan Penyedia Barang/Jasa;
Pengadaan b.menetapkan Dokumen Pengadaan;
c. menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran;

mengumumkan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di website Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/ Institusi


d.masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta menyampaikan ke LPSE untuk diumumkan
dalam Portal Pengadaan Nasional;

e. menilai kualifikasi Penyedia Barang/Jasa melalui prakualifikasi atau pascakualifikasi;


f. melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap penawaran yang masuk;
g. khusus untuk Pokja ULP / Panitia Pengadaan Barang/Jasa:
1)menjawab sanggahan;
2)menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk:
Pelelangan atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya yang
a)
bernilai paling tinggi Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); atau
Seleksi atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling
b)tinggi Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
miliar rupiah);
3)menyampaikan hasil Pemilihan dan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada PPK;
4)menyimpan dokumen asli pemilihan Penyedia Barang/Jasa;

membuat laporan mengenai proses Pengadaan kepada Kepala ULP (untuk Pokja ULP) / membuat laporan mengenai
5)
proses Pengadaan kepada PA/KPA (untuk Panitia Pengadaan Barang/Jasa)

h.khusus Pejabat Pengadaan:


1)menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk:
Pengadaan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi
a)
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah); dan/atau

Pengadaan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi
b)
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah);
2)menyampaikan hasil Pemilihan dan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada PPK;
3)menyerahkan dokumen asli pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada PA/KPA; dan
4)membuat laporan mengenai proses Pengadaan kepada PA/KPA.
i. memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa kepada PA/KPA.
Selain tugas pokok dan kewewenangan tersebut di atas, dalam hal diperlukan Kelompok Kerja ULP/Panitia Pengadaan Barang/Jasa/Peja
kepada PPK:

b.perubahan HPS; dan/atau


c. perubahan spesifikasi teknis pekerjaan.

6 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan a. melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak;
b.menerima hasil Pengadaan Barang/Jasa setelah melalui pemeriksaan/pengujian; dan
c. membuat dan menandatangani Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan.

You might also like