You are on page 1of 14

PENYAKIT GONORRHEA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah

Penatalaksanaan Penyakit Infeksi

Kelompok 10 :
1. Heni NurAlfiah (P27903115061)
2. Melyda Mulkia (P27903115069)
3. Rochmi Andayani Utami (P27903115078)

Tingkat III B

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANTEN

2017/2018

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami buat dengan
tujuan agar mahasiswa/mahasiswi dapat mengetahui tentangPenyakit Gonorrhea.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami dapat belajar sekaligus memahami
bersama materi yang ada di dalamnya.

Kami menyadari bahwa pada pemakalahan ini masih banyak terdapat kekurangan-
kekurangan.Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan masukan-masukan dari pembaca
yang membangun bagi kami .

Tangerang, Juli 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2

1.4 Manfaat penulisan ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

2.1Penyebab dan Epidemiologi Penyakit Gonorrhea ...................................... 3

2.2 Gejala Klinis dan Penularan Infeksi Gonorrhea ........................................ 5

2.3 Pemeriksaan Laboratorium dan Penatalaksanaan Gonorrhea ................... 7

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 15

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 15

Daftar Pustaka

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum dan
tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva) dan bagian tubuh yang
lain.Prevalensi Gonore: The US Centers for Disease Control memperkirakan bahwa
lebih dari 700.000 orang di AS gonorrheal mendapatkan infeksi baru setiap tahun.
Hanya sekitar separuh dari infeksi ini dilaporkan Gonore
Menurut data dari Komisi Nasional Anak terdapat sekitar 300.000 Pekerja
Seks Komersial (PSK) wanita di seluruh indonesia, sekitar 70.000 diantaranya adalah
anak dibawah usia 18 tahun. Jumlah PSK wanita yang banyak selain menimbulkan
masalah sosial juga menimbulkan banyak masalah kesehatan.Masalah kesehatan yang
utama terjadi pada PSK adalah penyakit menular seksual (PMS), yaitu penyakit yang
penularannya terutama melalui hubungan seksual.PSK wanita dapat menjadi sumber
penularan kepada masyarakat melalui laki-laki konsumennya.
WHO memperkirakan setiap tahun terdapat 350 juta penderita baru PMS
(penyakit menular seksual) di negara berkembang seperti di Afrika, Asia Tenggara,
dan Amerika Latin.Di negara industri prevalensinya sudah dapat diturunkan, namun
di negara berkembang prevalensi gonore menempati tempat teratas dari semua jenis
PMS. Dalam kaitannya dengan infeksi HIV/AIDS, United States Bureau of Census
pada 1995 mengemukakan bahwa di daerah yang tinggi prevalensi PMS-nya, ternyata
tinggi pula prevalensi HIV/AIDS dan banyak ditemukan perilaku seksual berisiko
tinggi.
Penentuan diagnosis penyakit Gonorrhea dengan pemeriksaan mikrobiologis,
mencari mikroorganisme penyebab penyakit Gonorrhea yaitu bakteri Neisseria
gonorrhoeae.Keberadaan bakteri diplococcus Gram negative intraseluler di dalam
lendir endoservix menunjukkan telah terjadi infeksi pathogen, karena bakteri ini
bukan anggota flora normal vagina. Infeksi oleh bakteri ini menimbulkan penyakit
Gonorrhea yang terutama menyerang saluran urogenital pada laki-laki dan
perempuan, dapat pula menginfeksi permukaan mukosa lainnya (mukosa konjunctiva
mata, mukosa mulut, mukosa faring, mukosa rektum) dan dapat pula menyebar ke
persendian (meskipun jarang).

4
1.2 Rumusan masalah

1.2.1 BagaimanaPenyebab dan Epidemiologi Penyakit Gonorrhea?

1.2.2 Bagaimana Gejala Klinis dan Penularan Infeksi Gonorrhea?

1.2.3 Bagaimana Pemeriksaan Laboratorium dan Penatalaksanaan Penyakit Gonorrhea?

1.3 Tujuan

1.3.3 Mengetahui Penyebab dan Epidemiologi Penyakit Gonorrhea.

1.3.4 Mengetahui Gejala Klinis dan Penularan Infeksi Gonorrhea.

1.3.5 Mengetahui Pemeriksaan Laboratorium dan Penatalaksanaan Penyakit Gonorrhea.

1.4 Manfaat penulisan

Dengan menyusun makalah ini, diharap pembaca dapat mengetahui dan memahami

tentang pengertian,penyebaran,penularan serta pengendalian penyakit infeksi Gonorrhea.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penyebab dan Epidemiologi Penyakit Gonorrhea


Gonore dalam arti luas mencakup semua penyakit yang disebabkan oleh
Neisseria gonorrhoeae. (Sjaiful Fahmi Daili). Gonorhea adalah sebuah penyakit
infeksi yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhea yang penularannya melalui
hubungan kelamin baik melalui genito-genital, oro-genital, ano-genital.Penyakit ini
menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan konjungtiva.
(M.C.Lachlan)
Penyebab gonore adalah gonokok yang di temukan oleh NEISSER pada
tahun1879 dan baru diumumkan apada tahun 1882. Kuman tersebut termasuk dalam
grup Neisseria dan dikenal ada 4 spesies, yaitu N. gonorrhoeae dan N. meningitidis
yang bersifat patogen serta N. cattarrhalis dan N. pharyngis sicca yang bersifat
komensal. Keempat spesies ini sukar dibedakan kecuali dengan tes fermentasi.

Gonokok termasuk golongan diplokok berbentuk bji kopi berukuran lebar 0,8 u
dan panjang 1,6 u bersifat tahan asam. Pada sediaan langsung dengan pewarna gram
bersifat gram-negatif , terlihat di luar dan di dalam leukosit , tidak tahan lama di udara
bebas , cepat mati dalam keadaan kering , tidak tahan suhu di atas 39°C dan tidak
tahan zat disinfektan.

6
Secara marfalogi gonogok terdiri atas 4 tipe ,yaitu tipe 1 dan 2 yang
mempunyai pili yang yang bersifat virulen dan bersifat nonvirulen pili akan melekat
pada mukosa epitel dan akan menimbulkan reaksi radang.
Daerah yang paling mudah terinfeksi ialah daerah dengan mukosa epitel
kuboid atau lapis gepeng yang belum berkembang (immature), yakni pada wanita
sebelum pubertas.
Galur N. gonorrheae penghasil penisilinase (NGPP) merupakan galur
gonokokus yang mampu menghasilkan enzim penisilinase atau beta-laktamase yang
dapat merusak penisilin menjadi senyawa inaktif, sehingga sukar diobati dengan
penisilin dan derivatnya, walaupun gejala dengan peninggian dosis.
Bakteri secara langsung menginfeksi uretra, endoserviks, saluran anus,
konjungtiva dan farings. Infeksi dapat meluas dan melibatkan prostate, vas deferens,
vesikula seminalis, epididimis dan testis pada pria dan kelenjar skene, bartholini,
endometrium, tuba fallopi dan ovarium pada wanita.
Setelah melekat, gonokokus berpenetrasi ke dalam sel epitel dan melalui
jaringan sub epitel di mana gonokokus ini terpajan ke system imun (serum,
komplemen, immunoglobulin A (IgA), dan lain-lain), dan difagositosis oleh neutrofil.
Virulensi bergantung pada apakah gonokokus mudah melekat dan berpenetrasi ke
dalam sel penjamu, begitu pula resistensi terhadap serum, fagositosis, dan
pemusnahan intraseluler oleh polimorfonukleosit. Faktor yang mendukung virulensi
ini adalah pili, protein, membrane bagian luar, lipopolisakarida, dan protease IgA.

Epidemiologi Gonorrhea
Di dunia, gonore merupakan IMS yang paling sering terjadi sepanjang abad ke
20, dengan perkiraan 200 juta kasus baru yang terjadi tiap tahunnya (Behrman, 2009).
Sejak tahun 2008, jumlah penderita wanita dan pria sudah hampir sama yaitu sekitar
1,34 tiap 100.000 penduduk untuk wanita dan 1,03 tiap 100.000 penduduk untuk pria
(CDC, 2009).
Sedangkan di Indonesia, dari data rumah sakit yang beragam seperti RSU
Mataram pada tahun 1989 dilaporkan gonore yang sangat tinggi yaitu sebesar 52,87%
dari seluruh penderita IMS. Sedangkan pada RS Dr.Pirngadi Medan ditemukan 16%
dari sebanyak 326 penderita IMS (Hakim, 2009).

7
2.2 Mengetahui Gejala Klinis dan Penularan Infeksi Gonorrhea
Gejala gonorrhea bervariasi dan diperkirakan sekitar 30 – 60% tidak
menimbulkan gejala terutama pada wanita. Gejala gonorrhea pada pria dan wanita
berbeda karena perbedaan anatomi kelamin.

Gejala Gonorrhea pada Pria :


1. Gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi
2. Nyeri dan perasaan tidak nyaman pada saluran kencing (urethral discomfort
3. Nyeri pada saat kencing (disuria)
4. Keluar duh tubuh (pus/nanah) dari penis disertai nyeri (purulent discharge)
5. Sakit tenggorokan jika terjadi infeksi pada tenggorokan disebabkan oral seks
6. Gatal – gatal pada anus disertai keluar nanah jika terjadi infeksi pada daerah anus
7. Retensi urin akibat inflamasi prostat

Gejala Gonorrhea pada Wanita :


1. Gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi
2. Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan
(asimtomatis), 80 % tidak menimbulkan gejala
3. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Namun, beberapa penderita
menunjukkan gejala yang berat seperti desakan untuk berkemih
4. Keluar cairan putih keruh kekuningan (Vaginal discharge)
5. Nyeri abdomen kronis
6. Nyeri saat kencing (disuria)
7. Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, indung telur, uretra, dan rektum serta
menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual

8
8. Sakit tenggorokan jika terjadi infeksi pada tenggorokan disebabkan karena oral
seks.
9. Gatal – gatal pada anus disertai keluar nanah jika terjadi infeksi pada daerah anus
karena hubungan seks melalui anus.
10. Pelvic Inflammatory Diseases (PID) = penyakit radang panggul

Gejala-gejala gonore yang telah menyebar dari kelamin ke daerah lain meliputi:
1. Ruam
2. Radang sendi atau arthritis
3. Tendon meradang

Klasifikasi
Gonore terdiri dari 4 tipe, yaitu tipe 1 dan 2 yang mempunyai vili yang bersifat
virulen serta tipe 3 dan 4 yang tidak mempunyai vili yang bersifat nonvirulen.

Komplikasi pada Pria:


o Prostatitis
o Cowperitis
o Vesikulitis seminalis
o Epididimitis
o Cystitis dan infeksi traktus urinarius superior

Komplikasi pada Wanita:


o Komplikasi uretra
o Bartholinitus
o Endometritis dan metritis

9
Cara Penularan
Orang yang terkena gonore umumnya tertular pertama kali karena kontak
dengan orang yang terinfeksi saat melakukan hubungan seksual melalui vagina, oral,
anus. Sedangkan kontak non seksual terjadi pada ibu hamil yang terkena gonore
kemudian menularkan pada anaknya saat proses persalinan.
Bakteri ini masuk melalui lapisan dalam uretra (saluran kemih), leher rahim,
rektum (jalur usus besar ke anus) dan tenggorokan atau bagian putih mata
(konjungtiva).
Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama
kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa naik ke saluran kelamin dan
menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga timbul nyeri panggul dan gangguan
reproduksi. Masa inkubasi dari waktu terpapar bakteri sampai mengembangkan gejala
biasanya 2 sampai 5 hari.Tetapi bisa saja tak bergejala sampai 30 hari.

2.3 Pemeriksaan Laboratorium dan Penatalaksanaan Penyakit Gonorrhea

Pemeriksaan Laboratorium
 Pewarnaan gram, yaitu dengan sampel cairan dari penis atau leher rahim diyang
diwarnai kemudian dilihat dibawah mikroskop. Pada pemeriksaan ini sebenarnya
kurang akurat dilakukan, namun bila dicurigai adanya kuman gonore yaitu
ditemukannya gambaran diplococcus gram negatif intra dan ekstrasel pada
pemeriksaan ini. Dan untuk memastikannya biasanya dibutuhkan pemeriksaan fisik
secara teliti. Namun pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang lebih singkat
dibandingkan dengan metode lain.
 Kultur kuman GO dari sampel cairan penis atau lendir leher rahim, biasanya
dikatakan positif bila ditemukan pertumbuhan kuman, metode ini biasanya dilakukan
bila dirasa kuman GO sudah kebal terhadap antibiotik. Kekurangannya adalah
membutuhkan waktu yang cukup lama.

10
 Tes amplifikasi asam nukleat (NAAT) merupakan pemeriksaan yang paling akurat
dilakukan. Dikatakan positif mengidap penyakit gonore bila ditemukan adanya materi
genetik kuman gonore dari sampel yang diperiksa
 Enzym- dengan metode ELISA atau EIA, pada metode ini dikatakan positif bila
ditemukan zat yang memicu sistem kekebalan tubuh untuk melawan kuman gonore

Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis ditegakkan atas dasar anamnesis, pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan
pembantu yang terdiri atas beberapa tahapan :
• Sediaan Langsung
Pada sediaan langsung dengan pewarnaan gram akan ditemukan diplokokus gram
negatif, intraseluler dan ekstraseluler.
• Kultur (Biakan)
Untuk identifikasi perlu atau tidaknya dilakukan pembiakan (kultur). Menggunakan
media transport dan media pertumbuhan.
Tes Definitif :
Tes Oksidasi : Semua golongan Neisseria akan bereaksi positif
Tes fermentasi : Kuman gonokokus hanya meragikan glukosa
• Tes Beta Laktamase
Hasil tes positif ditunjukkan dengan perubahan warna kuning menjadi merah apabila
kuman mengandung enzim beta laktamase
• Tes Thomson
Dengan menampung urin pagi dalam dua gelas.Tes ini digunakan untuk mengetahui
sampai dimana infeksi sudah berlangsung.

Cara mencegah penyakit gonore adalah :


1. Jangan bergonta-ganti pasangan yang masih belum jelas riwayat kesehatannya
2. Jika melakukan hubungan seksual,maka gunakanlah pengaman yang memang bisa
digunakan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit kelamin
3. Jika anda merasakan gejala penyakit gonore maka lakukanlah pengobatan ke dokter
untuk mendapatkan pengobatan yang tepat
4. Perlu juga dilakukan konseling pranikah, screening awal terhadap calon pengantin
terhadap keberadaan PMS termasuk gonorrhe

11
 Penatalaksanaan penyakit Gonorrhea

 Penatalaksanaan Medis

1. Medika mentosa
 Walaupun semua gonokokus sebelumnya sangat sensitif terhadap penicilin,
banyak ‘strain’ yang sekarang relatif resisten. Terapi penicillin, amoksisilin,
dan tetrasiklin masih tetap merupakan pengobatan pilihan.
 Untuk sebagian besar infeksi, penicillin G dalam aqua 4,8 unit ditambah 1 gr
probonesid per- oral sebelum penyuntikan penicillin merupakan pengobatan
yang memadai.
 Spectinomycin berguna untuk penyakit gonokokus yang resisten dan
penderita yang peka terhadap penicillin. Dosis: 2 gr IM untuk pria dan 4 gr
untuk wanita.
 Pengobatan jangka panjang diperlukan untuk endokarditis dan meningitis
gonokokus.

2. Non-medika mentosa, memberikan pendidikan dengan menjelaskan tentang:


 Bahaya penyakit menular seksual
 Pentingnya mematuhi pengobatan yang diberikan
 Cara penularan PMS dan perlunya pengobatan untuk pasangan seks tetapnya
 Hindari hubungan seksual sebelum sembuh dan memakai kondom jika tidak
dapat dihindari.
 Cara-cara menghindari infeksi PMS di masa yang akan datang

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gonorhea adalah sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhea
yang penularannya melalui hubungan kelamin baik melalui genito-genital, oro-genital,
ano-genital.Penyakit ini menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum,
tenggorokan, dan konjungtiva.
Cara mencegah penyakit gonore adalah Jangan bergonta-ganti pasangan yang masih
belum jelas riwayat kesehatannya, Jika melakukan hubungan seksual,maka gunakanlah
pengaman yang memang bisa digunakan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit
kelamin, Jika anda merasakan gejala penyakit gonore maka lakukanlah pengobatan ke
dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, Perlu juga dilakukan konseling
pranikah, screening awal terhadap calon pengantin terhadap keberadaan PMS termasuk
gonorrhe, Pemeriksaan Laboratorium Gonorrhea dengan Pewarnaan gram, Kultur
kuman, Tes amplifikasi asam nukleat (NAAT) dan ELISA

13
Daftar Pustaka

 Malik SR,Amin,S Anwar Al.Gonore.Dalam Amiruddin MD,editor,Penyakit Menular


Seksual.Makassar : Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin;2004.p.65-85
 http://medicastore.com/penyakit/34/Gonore.html
 http://childrenhivaids.wordpress.com/2009/08/09/gonore-go-atau-kencing-nanah-
penyakit-menular-seksual/
 https://adhienbinongko.wordpress.com/2012/11/26/gonore-epidemiologi-penyakit-
menular/

14

You might also like