Professional Documents
Culture Documents
PROFESIONALISME BIDAN
BAB I
PENDAHULUAN
Kita telah memasuki era globalisasi. Di era globalisasi ini, dunia terasa tanpa batas sehingga
mengakibatkan terjadinya banjir informasi. Begitu juga dengan pelayanan kesehatan yang
semakin maju dengan datangnya modal-modal asing, rumah sakit asing, maupun tenaga
asing.
Bidan merupakan suatu profesi dinamis yang harus mengikuti perkembangan di era ini. Oleh
karena itu bidan harus berpartisipasi mengembangkan diri mengikuti permainan global.
Partisipasi ini dalam bentuk peran aktif bidan dalam meningkatkan kualitas pelayanan,
pendidikan dan organisasi profesi.
BAB II
PEMBAHASAN
Bidan adalah seseorang yang telah menjalani program pendidikan kebidanan, yang
seharusnya diakui di negaratempatnyan berada, berhasil menjalankan program studinya di
bidang kebidanan dan memenuhi kualifikasiyang diperlukan untuk dapat terdaftar dan/ atau
izin resmi untuk melakukan praktek kebidanan.
Ia harus dapat memberikan supervise, perawatan dan saran yang diperlukan kepada ibu
selama periode kehamilan, persalinan dan pascapartum, membantu kelahiran sebagai
tanggung jawabnya, dan merawat bayi serta bayi baru lahir. Perawatan ini mencakup
tindakan preventif, deteksi keadaan abnormal pada ibu dan anak, upaya mendapatkan
bantuan medis dan pelaksanaan tindakan kedaruratan bila bantuan medis tidak tersedia.
Bidan memiliki tugas penting dalam hal konseling dan penyuluhan kesehatan tidak hanya
bagi ibu tetapi juga keluarga dan komonitas, tugas tersebut harus meliputi penyuluhan
antenatal dan persiapan menjadi orang tua dan dikembangkan sampai area tertentu, sepeti:
ginekologi, keluarga berencana dan perawat anak. Bidan bias praktek dirumahsakit, klinik,
unit kesehatan, di rumah dan layanan lainnya.
Profesi dapat pula diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
dari para anggotanya. Keahlian tadi diperoleh melalui apa yang disebut profesionalisasi, yang
dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi itu (inservice training)(Djam’an Satori,
dkk;2008;1,5).
Mengenai ciri-ciri jabatan tersebut sebagai profesi, beberapa ciri-ciri yang di berikan adalah
sebagaimana diuraikan oleh Atik Purwandari meliputi:
1. Bersifat unik
2. Dikembangkan dengan teliti
3. Mempunyai wadah organisasi
4. Pekerjaan yang mempunyai kode etik
5. pekerjaan yang mendapat imbalan jasa
6. pekerjaan yang dilaksanakan olehorang yang memiliki profesi tersebut
11. Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elite untuk mengetahui dan mengakui
keberhasilan anggotanya
12. Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal-hal yang meragukan atau menyangsikan
yang berhubungan dengan layanan yang diberikan
13. mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari public dan kepercayaan dari setiap
anggotanya
14. Mempunyai status social dan ekonomi yang tinggi ( bila dibanding dengan jabatan lain)
Pengertian profesional menunjuk 2 hal, yaitu orang yang menyandang suatu profesi dan
penampilanseseorang dalam melakukan pekerjaannyayang sesui dengan profesinya. Dalamm
pengertian kedua ini, istilah professional dikontraskan dengan “nonprofessional” atau
“amatir”. Dalam kegiatan sehari-hari orang professional melakukan pekerjaan sesuai dengan
ilmu yang dimilikinya, jadi tidak asal tahu saja. Selanjutnya Walter Johnson(1956)
mengartikan petugas professional sebagai “….seseorang yang menampilkan suatu tugas
khusus yang memiliki tingkat kesulitan lebih dari biasa dan mempersyaratkan waktu
persiapan dan pendidikan cukup lama untuk menghasilkan pencapaian kemampuan,
ketrampilan dan pengetahuan yang berkadar tinggi”(Djam’an Satori,dkk;2008)
Profesional juga dapat diartikan sebagai pemberi pelayanan sesui dengan ilmu yang dimiliki
dan manusiawi secara penuh/utuh tanpa mementingkan kepentingan pribadi melainkan
mementingkan kepentingan klien serta menghargai klien sebagaimana menghargai diri
sendiri.
Seorang anggota profesi dan melakukan pekerjaannya haruslah professional. Setiap anggota
profesi baik secara sendiri-sendiri atau dengan cara bersama melalui wadah organisasi
profesi dapat belajar, untuk mendalami pekerjaan yang sedang disandangnya dan belajar
dari masyarakat apa yang menjadi kebutuhan mereka saat ini dan saat yang akan datang
sehingga pelayanan kepada pemakai ( klien) akan semakin meningkat
Bidan adalah salah satu profesi tertua. Bidan terlahir sebagai wanita terpercaya dalam
mendampingi dan menolong ibu dalam melahirkan bayinya sampai ibu dapat merawat
bayinya dengan baik. Bidan bekerja berdasarkan filosifi yang dianut keilmuan, metode kerja,
standar praktek, pelayanan dan kode etik profesi yang dimiliki. Suatu jabatan profesi yang
disandang oleh anggota profesi tentu mempunyai
ciri-ciri yang mampu menunjukkan sebagai jabatan yang professional. Ciri-ciri jabatan
professional adalah:
1. Pelakunya secara nyata dituntu cakap dalam bekerja, memiliki keahlian sebagai
tugaskhusus serta tuntutan jenis jabatannya (cenderung spesialis)
2. Kecakapan atau keahlian seorang pekerja professional bukan hasil pembiasaan atau
latihan rutinyang terkondisi, tetapi perlu memiliki wawasan keilmuan yang mantap.
Jabatan professional menuntut pendidikan.
3. Pekerja professional dituntu berwawasan luas sehingga pilihan jabatan atau kerjanya
harus disadari dengan nilai-nilai tertentu sesuai jabatan profesinya. Pekerja professional
bersikap positif terhadap jabatan dan perannya, bermotivasi danberusaha berkarya
sebaik baiknya.
4. Jabatan professional perlu mendapat pengesahan dari masyarakat atau negaranya.
Jabatan professional memiliki syarat-syarat serta kode etik yang harus dipenuhi oleh
pelakunya. Ini menjamin kepantasan berkaryadan sekaligus merupakan tanggung jawab
professional.
Bidan sebagai tenaga professional termasuk rumpun kesehatan. Untuk menjadi jabatan
professional, bidan harus mampu menunjukkan ciri-ciri jabatan professional, yaitu:
11. Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi sebagai
kebutuhan masyarakat.
Sebagai bidan professional, selain memiliki syarat-syarat jabatan professional bidan juga
dituntut memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
Tuntutan berat tehadap tugas bidan adalah selalu berhadapan dengan sasaran dan target
pelayanan kebidanan, KB dan pelayanan kesehatan masyarakat dengan memperkuat
kepercayaan, sikap, ilmu pengetahuan, dan sejumlahkeahlian yang diterima dan berguna
bagi masyarakat. Konsekuensi logis dari semua itu karena kepercayaan, sikap, ilmu
pengetahuan dan keahlian yang bermanfaat dan diterima oleh sebuah masyarakat itu
senantiasa berubah. Maka untuk menghadapi masyarakat seperti itu seorang bidan harus
mempersiapkansegenap kemampuan dan keahliannya untuk menghadapi segala bentuk
perubahan. Proses dinamika masyarakat itulah yang menyebabkan bidan dapat menjai agen
pembaharu yang mengambil peran besar, dan peran iniakan dapat dimainkan oleh bidan jik
alasannya memang mendayagunakan secara optimal. Masalah ketenagaan atau bidan
merupakan masalah besar yang dihadapi para pemimpin mengembangka sumber daya
manusia itu ( bidan ) terutama pada saat bertugas di desa pada lingkungan yang memiliki
kebudayaan yang sangat beragam ( Wahyuni;1996;158).
Praktik kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberi pelayanan/ asuhan
kebidanan kepada klien dengan pendekatan manajemen kebidanan.
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan
metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosis
kebidanan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Standar 15 Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
Wewenang bidan
Pelayanan kebidanan kepada wanita oleh bidan meliputi pelayanan pada masa pranikah
termasuk remaja putri, pra hamil, kehamilan, persalinan, nifas, menyusui dan masa
antara kehamilan (periode interval)
1. Pelayanan kepada wanita dalam masa pra nikah meliputi konseling untuk remaja putri,
konseling persiapan pra nikah dan pemeriksaan fisik yang dilakukan menjelang
pernikahan. Tujuan dari pemberian pelayanan ini adalah untuk mempersiapkan wanita
usia subur dan pasangannya yang akan menikah agar mengetahui kesehatan reproduksi,
sehingga dapat berperilaku reproduksi sehat secara mandiri dalam kehidupan rumah
tangganya kelak.
Pelayanan kebidanan dalam masa kehamilan, mas persalinan dan masa nifas meliputi
pelayanan yang berkaitan dengan kewenanganyang diberikan. Pelayanan dan pengobatan
kelainan ginekologik yang dapat dilakukan oleh bidan adalah kelainan ginekologik ringan,
seperti keputihan dan penundaan haid.Pengobatan tersebut pada dasarnya bersifat
pertolongan sementara sebelum dirujuk kedokter
1. Pelayanan neonatal esensial dan tata laksana neonatal sakit di luar rumah sakit yang
meliputi:
1. Pertolongan persalinan yang atraumatik, bersih dan aman;
2. Menjag tubuh bayi agar tetaphangat dengan kontak dini
3. Membersihkan jalan nafas, mempertahankan bayi bernafas spontan
4. Pemberian ASI dini dalam 30 menit setelah melahirkan
5. Mencegah infeksi pada bayi baru lahir antar lain melalui perawatan tali pusat secara
higienis,pemberian imunisasi dan pemberian ASI ekslusif.
2. Pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir dilaksanakan pada bayi (28 hari);
3. Penyuluhan kepada ibu tentang pemberian ASI eksklusif untuk bayi dibawah 6 bulan dan
makanan pendamping ASI (MPASI) untuk bayi atas 6 bulan;
4. Memantau tumbuh kembang balita untuk meningkatkan kualitastumbuh kembang anak
melalui deteksi dini dan stimulasitumbuh kembang balita
5. Pemberian obat yang bersifat sementara pada penyakit ringan sepanjang sesuai dengan
obat-obatan yang sudah ditetapkan segera merujuk pada dokter
1. Memberikan imunisasi pada wanita usia subur termasuk remaja putri, calon pengantin,
ibu dan bayi;
2.
10
11
1. untuk surat keterangan kematianhanya dapat diberikan kepada ibu dan bayi yang
meninggalpada waktu pertolongan dilakukan dengan menyebutkan
1. Identitas bidan
2. Identitas ibu/bayi yang meninggal
3. Identitas suami dari ibu yang meninggal
4. Identitas ayah dan ibu dari bayi yang meninggal
5. Jenis kelamin
6. Waktu kematian( tempat, tnggal, jam)
7. Umur
8. Dugaan penyebab kematian
Dr.Ahmad Sujudi
Iklan
Report this ad
Report this ad
•