Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Kelompok B2
Daphine Satria-102013558
Angelina Paulus-102016063
Tania-102016199
Marjeane Ndoen-102016105
berkembang semakin luas dan masalah-masalah yang ada didalamnya semakin beragam. Salah
satu masalah yang semakin berkembang adalah bioetika, yang mengontrol tata cara seorang
Dokter berperilaku dan berinteraksi dengan pasiennya. Bioetika adalah studi interdisipliner
tentang problem yang ditimbulkan oleh perkembangan dibidang biologi dan ilmu kedokteran.
Dalam dunia kedokteran, dikenal dengan istilah KDB (Kaidah dasar bioetik) yang terdiri atas
membantu dokter menghadapi pasien, mencegah penyalahgunaan hak yang dimilikinya, dan
Abstract
widely and the problems that exist in more diverse. One growing problem is bioethics, which
controls the procedure a doctor behaves and interacts with patients. Bioethics is the
interdisciplinary study of the problem posed by developments in the field of biology and
medicine. In medicine, known as KDB (basic rule bioethics) consisting of beneficence, non-
Maleficence, Justice, and Autonomy. The fourth rule serves to help doctors with patients, prevent
Perkembangan yang begitu pesat di bidang biologi dan ilmu kedokteran membuat etika
kedokteran tidak mampu lagi menampung keseluruhan permasalahan yang berkaitan dengan
kehidupan. Etika kedokteran berbicara tentang bidang medis dan profesi kedokteran saja,
terutama hubungan dokter dengan pasien, keluarga, masyarakat, dan teman sejawat. Oleh karena
itu, sejak tiga dekade terakhir ini telah dikembangkan bioetika atau yang disebut juga dengan
etika biomedis.
Masyarakat di era modern seperti sekarang ini adalah masyarakat yang cerdas. Mereka
bisa mendapatkan informasi-informasi dengan mudah lewat berbagai media untuk memperkaya
pengetahuan mereka. Rasa ingin tahu mereka yang tinggi menbuat mereka giat mencari
informasi tertentu, baik itu informasi yang bersifat umum maupun informasi yang bersifat
khusus. Banyak dari mereka yang juga giat mencari informasi seputar masalah-masalah
kesehatan.
Dengan kondisi masyarakat yang cerdas dan kritis terhadap informasi-informasi seputar
kesehatan, seorang dokter haruslah lebih memperhatikan cara kerja mereka. Disinilah kaidah-
kaidah dasar bioetik perlu diperhatikan dan diterapkan. Kaidah bioetik adalah hal paling dasar
yang harus dikuasai oleh seorang dokter karena dari sanalah seorang dokter belajar bagaimana
berperilaku sesuai dengan etika kedokteran. Dengan menerapkan kaidah bioetik secara benar,
masyarakat akan lebih percaya terhadap dokter dan terhadap segala kinerja medis yang dilakukan
oleh seorang dokter. Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah, penulis menghimbau
agar mahasiswa Fakultas Kedokteran dapat memahami dan menerapkan kaidah-kaidah dasar
Seorang laki-laki berusia 21 tahun datang kepada dokter dengan keluhan sudah beberapa
hari demam, sering buang air kecil sedikit-sedikit, dan setiap buang air kecil terasa nyeri. Dokter
melakukan anamnesa, ternyata pasien pernah melakukan hubungan kelamin dengan seorang
wanita yang baru dikenalnya. Setelah itu dokter melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis,
hasilnya tidak diketemukan nanah di mulut uretra. Setelah itu dokter mengajukan agar pasien
melakukan pemeriksaan laboratorium. Dua hari kemudian, dokter membuat diagnose infeksi
saluran kemih biasa, bukan sebagai akibat hubungan seksual. Dokter memberikan terapi dengan
Rumusan Masalah
Seorang laki-laki berusia 21 tahun datang dengan keluhan demam, buang air kecil sedikit
Hipotesis
Dokter menerapkan kaidah dasar bioetik beneficence kepada pasien laki-laki tersebut.
Sasaran pembelajaran
Pembahasan Masalah
Etika
Etika merupakan bagian filsafat yang meliputi hidup baik, menjadi orang yang baik,
berbuat baik dan menginginkan hal baik dalam hidup. Etika, sebagaimana metoda filsafat,
(etika praktis). Juga membahas asas-asas yang mengatur karakter manusia ideal atau kode etik
profesi tertentu (etika normatif). Etika adalah pedoman berbuat sesuatu dengan alasan tertentu.
Alasan tersebut sesuai dengan nilai tertentu dan pembenarannya. Etika penting karena
masyarakat selalu berubah, sehingga kita harus dapat memilih dan menyadari kemajemukan
(norma) yang ada (filsafat praksiologik). Jadi etika juga adalah alasan untuk memilih nilai yang
benar ditengah belantara norma (filsafat moral). Perbedaan etika dengan moralitas, bahwa
moralitas adalah pandangan tentang kebaikan/kebenaran dalam masyarakat. Suatu hukum dasar
dari masyarakat yang paling hakiki dan amat kuat. Ia merujuk pada perilaku yang sesuai dengan
"kebiasaan atau perjanjian rakyat yang telah diterima", sesuai nilai dan pandangan hidup sejak
Saat ini ada banyak definisi yang diutarakan oleh beberapa ahli berkaitan dengan Bioetik.
Berikut ini adalah salah satu definisi Bioetik yang cukup mewakili definisi-definisi Bioetik
lainnya: Bioetik atau dikenal juga dengan istilah bioetika berasal dari kata bios yang memiliki
arti kehidupan dan ethos yang berarti norma-norma atau nilai-nilai moral. Bioetik merupakan
studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan
juga ilmu kedokteran. Saat ini, Bioetik tidak hanya membicarakan segala hal yang berkaitan
dengan bidang medis (seperti: abortus, eutanasia, teknologi reproduksi buatan, dan rekayasa
genetik), tetap juga membahas masalah kesehatan, faktor budaya yang berperan dalam lingkup
Di dalam kaidah dasar bioetik terkandung prinsip-prinsip dasar bioetik yang harus selalu
justice) dapat diterima di seluruh budaya, tetapi prinsip etik ini dapat bervariasi antara satu
kebudayaan dengan kebudayaan yang lainnya. Di Indonesia sendiri, ada 4 prinsip berkaitan
dengan bioetik yang harus selalu dipegang oleh seorang dokter. Keempat prinsip tersebut adalah:
1. Beneficence
suatu kebaikan bagi orang lain. Tindakan Beneficence dapat dilakukan untuk membantu
sebenarnya lebih menegaskan bahwa seorang dokter harus mengambil langkah atau
tindakan yang lebih banyak dampak baiknya daripada buruknya sehingga pasien
Dalam arti prinsip bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat
manusia, dokter tersebut juga harus mengusahakan agar pasiennya dirawat dalam
keadaan kesehatan. Dalam suatu prinsip ini dikatakan bahwa perlunya perlakuan yang
terbaik bagi pasien. Beneficence membawa arti menyediakan kemudahan dan kesenangan
kepada pasien mengambil langkah positif untuk memaksimalisasi akibat baik daripada
Mengutamakan Alturisme
Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya menguntungkan
seorang dokter
Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan suatu
keburukannya
Menerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang orang lain
inginkan.
Berbuat baik (beneficence). Selain menghormati martabat manusia, dokter juga harus
mengusahakan agar pasien yang dirawatnya terjaga keadaan kesehatannya (patient welfare).
Pengertian ”berbuat baik” diartikan bersikap ramah atau menolong, lebih dari sekedar memenuhi
1) General beneficence
2) Specific beneficence
i. Menjamin nilai pokok : "apa saja yang ada, pantas (elok) kita bersikap baik
kaidah dasar etik ter-”absah” sesuai konteksnya berdasarkan data atau situasi konkrit terabsah
(dalam bahasa fiqh ’ilat yang sesuai). Inilah yang disebut pemilihan berdasarkan asas prima
facie.
Berdasarkan pada kasus yang diberikan, dokter tersebut telah melakukan kaidah dasar bioetik
Beneficence, yaitu:
Yang pertama: Dokter telah melakukan anamnesa terhadap pasien yang datang. Artinya, dokter
tersebut telah mengutamakan altruisme dalam pengertian dokter tersebut mengerjakan sesuatu
tanpa pamrih.
Yang kedua: setelah pasien di anamnesa dokter juga melakukan pemeriksaan fisik dan setelah
Artinya, dokter memandang keluarga atau pasien bukanlah suatu hal yang menguntungkan bagi
dirinya. Dalam parti, bahwa tidak menjadikan pasien sebagai objek yang menguntungkan
sebaliknya seorang dokter dalam kewajiban utamanya adalah memprioritaskan kesehatan pasien.
Pada kasus ini, dokter tidak memandang status sosial pasien dalam memberikan penjelasan
Yang ketiga: dokter menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan. Artinya, di kasus ini
sebelum dokter melakukan pemeriksaan harus atas persetujuan pasien, karena pasien berhak
Yang kelima: Paternalisme bertanggung jawabdokter bertanggung jawab atas pasien sepenuhnya
mencelakakan”. Seorang dokter harus menahan diri untuk tidak memberikan pelayanan
yang menyimpang ataupun bersifat iri pada pasien dalam hal apapun. Bagaimanapun
juga, kaidah ini memberikan sedikit panduan yang berguna bagi dokter sejak mulai
marak terjadinya kasus-kasus di bidang kesehatan. Kaidah ini berlaku pada saat keadaan
gawat darurat dimana diperlukan suatu intervensi medik untuk menyelamatkan nyawa
pasien. Namun, dalam skenario kasus tidak ditemukan adanya pelanggaran ataupun
3. Autonomy
Dalam prinsip ini, seorang dokter wajib menghormati martabat dan hak manusia,
terutama hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Pasien diberi hak untuk berfikir secara
logis dan membuat keputusan sesuai dengan keinginannya sendiri. Autonomy pasien
harus dihormati secara etik. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa dibutuhkan pasien
yang dapat berkomunikasi dan pasien yang sudah dewasa untuk dapat menyetujui atau
Melalui informed consent, pasien menyetujui suatu tindakan medis secara tertulis.
Informed consent menyaratkan bahwa pasien harus terlebih dahulu menerima dan
memahami informasi yang akurat tentang kondisi mereka, jenis tindakan medik yang
diusulkan, resiko, dan juga manfaat dari tindakan medis tersebut. Keputusan itu harus
dihormati, bahkan jika keputusan tersebut tidak dalam kepentingan yang terbaik untuk
pasien.
4. Justice
Justice adalah satu-satunya kaidah bioetik yang berbeda dengan kaidah dasar
tentang hubungan dokter dengan pasiennya, Justice membahas tentang hak-hak yang
dimiliki oleh orang lain yang memiliki kesamaan dengan pasien dalam hal kesamaan
kerentanan terhadap suatu penyakit dan sebagainya. Secara umum, prinsip Justice
mengacu pada keadilan dokter terhadap pasiennya baik secara moral maupun etika yang
menyatakan bahwa seorang dokter harus memberikan pelayanan yang sepadan kepada
pasiennya jika dikaitkan dengan orang lain yang memiliki gangguan kesehatan yang
sama. Untuk menentukan apakah diperlukan nilai keadilan moral untuk kelayakan
minimal dalam memberikan pelayaan medis, harus dinilai juga dar seberapa penting
masalah yang sedang dihadapi oleh pasien.5 Dengan mempertimbangkan berbagai aspek
dari pasien, diharapkan seorang dokter dapat berlaku adil. Namun didalam kasus, tidak
Hipotesis terbukti benar dan dokter melakukan tugasnya sesuai dengan kaidah dasar
bioetik Beneficence, yang menekankan pada suatu tindakan yang dilakukan untuk
Daftar Pustaka
1. Hanafiah, M. J., Amir, Amri. 2009. Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan, Edisi 4.
3. Darwin, Eryati dan Hardhisman dkk. Etika Kedokteran. Jakarta: Budi Utama. 2012.
5. Sachrowardi, Qomariyah & Basbeth, Ferryal. 2011. Bioetik: Isu & Dilema. Jakarta
Selatan: Pensil-324