DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI
DIREKTORAT JENDERAL GEOLOGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
DIREKTORAT VULKANOLOGI
PROYEK PENYELIDIKAN GUNUNGAPI DAN PANASBUMI
KODE PROYEK 1 03,1,02.440301.20,06.02
DIF TAHUN ANGGARAN 1 1993/1994
NOMOR DIP 1 O54/XX/3/_/1993
TANGGAL 17 MARET 1993
PENYELIDIKAN GroLber DAN GEOKIMIA
DAERAH PANASBUMI SAGALAHERANG
KABUPATEN SUBANG - JAWA BARAT
OLEH
TIM PENYELIDIKAN PROSPEKSI LAPANGAN PANASBUMI
WILAYAH JAWA BARAT
NO. ; 107 &114/DV/ 93PENDAHULUAN
Realisasi Rencana Kerja Penyelidikan Prospeksi Lapangan.
Panasbumi Anggaran 1993/1994 di daerah kenampakan Panasbumi
Sagalaherang Kabupaten Subang - Jawa Barat ditekankan kepada
upaya pengumpulan data penyelidikan Geologi dan Geokimia. Penye-
lidikan ini untuk menambah data dasar informasi awal dan mengin-
ventarisir lokasi kenampakan Panasbumi di seluruh Indonesia. Data
dasar dan lokasi kenampakan Panasbumi yang potensi di seluruh
Indonesia penting artinya dipertimbangkan untuk pemanfaatan
tenaga Panasbumi menjadi pusat tenaga listrik sekala kecil (10
MW) di pedesaan. Hal ini sejalan dengan program dab kebijaksanaan
Pemerintah dalam Pelita VI tentang pengembsangan listrik masuk
desa yang tidak mempunyai pusat energi alternatif selain dari
Sistem pemanfaatan energi Panasbumi.A.
DAFTAR ISI
GEOLOGI PANASBUMI DAERAH SAGALAHERANG
KABUPATEN SUBANG—-JAWA BARAT
Qieh : N.Chazin M., AR, Hasan dan Dendy S.
INTISARI
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. GEOLOGI
BAB III. HUBUNGAN PEMUNCULAN SUMBER PANASBUMI
DENGAN BATUAN DI SEKITARNYA.......-.-
BAB IV. KIMIA PANASBUMI.....
BAB V. PENENTUAN BESARNYA ENERGI TERSIMPAN.........-.
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA sis wesc ccaccecss
DATA DATA PENELITIAN LAPANGAN
TABEL TABEL «2.26
PENYELIDIKAN GEOKIMIA PANASBUMI DAERAH SAGALAHERANG
DAN SEKITARNYA
Oleh : Dyjoko H, M. Chazin M, N. Euis S, R. Mazier dan
Z. Nasution, 1993
INTISARI
BAB I. PENDAHULUAN...
BAB II. GEOLOGI
BAB II1. PEMUNCULAN SUMBER PANASBUMI
Hal.
BAB IV. KIMIA PANASBUMIA. GEOLOGI PANASBUMI DAERAH SAGALAHERANG KABUPATEN SUBANG —- JAWA
BARAT .
Oleh : M. Chazin M, AR. Hasan dan Dendy S, 1993
INTISARI
Daerah penelitian dihagi menjadi delapan satnan hatnan., dari
yang tertua berupa batuan sedimen jenis lempung selang-seling
dengan batupasir, disusul oleh satuan batuan aliran lava Pra
Sunda. Kemudian satuan batuan lava Sunda, Piroklastik Sunda, lava
Kandangsapi, Piroklastik Tangkubangparahu, Satuan lava Kerucut
Pearesiter dan satuan butuan termuda untuk dserah penelitian
dibentuk oleh endapan lahar Tangkubanparahu.
Pemunculan sumber panasbumi di Sagalaherang dan sekitarnye berupa
rembesan airpanas yang muncul di Ciracas, Batugede dan Curugagung
atau Batukapur dikontrol oleh suatu struktur ambrukan (graben)
dan sesar memanjang.
Besarnya energi tersimpan dari ketiga pemunculan sumber panasbuni
berdasar perhitungan rembesan airpanasnya 0.6 MW dan besarnya
panas di kedalaman berdasar unsur Na/K vs temperatur untuk Cira-
cas 195° C, Batugede 288° dan Curugagung 198° C.BAB I
PENDAHULUAN
4.1. Maksud dan Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan oleh tim geologi Sub. Direkto-
cat Panasbumi, Direktorat Vulkanologi terhadap pemunculan
sumber panasbumi di Sagalaherang dan sekitarnya, Jawa Barat
dalam rangka melengkapi data penelitian sebelumnya= yang
dilakukan pada tanun anggaran 1992/1993.
Penelitian lanjutan ini berlangsung dari tangsal 25 Agustus
1993 selama dua puluh hari.
Tujuan penelitian ini untuk melengkapi data yang masih ada
kekurangannya dan untuk mengetahui lebih lanjut hubungan
antara ypemunculan sumber panasbumi dengan geologi, besar
energi yang ada, kegunaan dari sumber alam tersebut untuk
masa datang, baik untuk sumber energi pelistrikan maupun
untuk pengembangan parawisata.
Letak dan Kesampaian Daerah
Daerah sumber panasbumi yang diteliti terletak di kecamatan
Sagalaherang, kabupaten Subang dan kecamatan Wanayasa kabu-
paten Purwakarta.
Pemunculan sumber panasbumi yang masuk kabupaten Subang
terletak di Batugede dan Curugagung, sedang yang muncul di
kabupaten Purwakarta disekitar desa Ciracas.
Untuk menuju ketiga Jlokasi pemunculan sumber panasbumi
tersebut dari Bandung yang merupakan pusat kegiatan sehari-
hari dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor roda empat
sampai di tempat, kecuali yang muncul di Batugede harus
berjalan kaki sekitar dua kilometer melalui jalan setapak
dari desa Cijengkol menuju Batugede.
Banyak jalan sekitar lokasi penelitian.yang dilalui kenda-raan roda empat terutama disekitar perkebunan teh PTP XIII
biarpun belum diperkeras dengan aspal tapi cukup baik.
Metoda Penelitan dan Peralatan yang dipakai
Dalam rangka melengkapi data penelitian geologi sebelumnya
telan dilakukan kembali penelitian geolegi yang berhubungan
dengan pemunculan sumber panasbumi, sebab-sebab pemunculan
alrpanas, batuan perantara sumber panas, letak panas dikeda-
laman (resevoir) dan besarnya potensi yang ada serta pe-
manfaatan dikemudian hari.
Peralatan yang dipakai dalam penelitian ini diantaranya
—- Palu geologi
- Kompas geologi :
- Kaca pembesar (loupe) dengan pembesaran 10 kali
- Meteran
- Tustel untuk data di lapangan
- Termometer maksimum
- pH meter untuk mengukur keasaman
-~ Peta topografi sekala 1 : 50.000.
- Peralatan Jlainnya untuk menunjang tercapainya yang
sempurna.
Peneliti Terdahulu
Daerah pemunculan sumber panasbumi Sagalaherang dan sekitar-
nya, sudah banyak dilakukan penelitian oleh beberapa ahli,
diantaranya Van Bemmelen, Tjia H, 0., Silitonga, Kusumadina-—
ta, Sutoyo dan peneliti dari Direktorat Vulkanologi. Peneli-
ti terdahulu tersebut sebagian besar ada hubungannya dengan
gunungapi Tangkubanparahu dimana daerah Sagalaherang merupa-—
kan lereng utara yang masih termasuk calam penelitiannya.
Kecuali penelitian yang ada hubungannya dengan kegiatan
gunungapi Tangkubanparahu, telah dilakukan penelitian sumber
panasbumi Sagalaherang oleh Subdit. Panasbumi DirektoratVulkanologi mencangkup disiplin ilmu geologi, geokimia dan
geofisika yang dilakukan oleh Rachman Hasan dkk, Bakrun dkk
dan Muchsin dkk pada tahun anggaran 1992/1993.
Personalia
Dalam rangka penelitian kembali untuk melengkapi data yang
telah ada, ditugaskan beberapa ahli geologi disertai juru
ukur dan administrasi untuk memperlancar jalannya penelitian
Para peneliti tersebut diantaranya
1. M. Chazin Muchsin
2. A. Rachman Hasan, M.Sc
3. Dendy Suryakusuma, M.Sc
4. Aan Suryana
5
Ash UF 4BAB II
GEOLOGI
Geomorfologi
a. Fisiografi
Daerah penelitian termasuk komplek kaldera Sunda terletak
pada perbatasan antara zona Bogor dan zona Bandung. Posisi
daerah penelitian antara 107° 33’30"°-107°45’00" Bujur Timur
dan 6 35’30 - 6 42’32 Lintang Selatan.
Sejaran pembentukan bentang alam daerah penelitian dimulai
pada Tersier dengan pembentukan material Pra Sunda, kemudian
disusuti dengan pembentukan material gunungapi Sunda. Aktifi-
tas gunungapi Sunda membentuk kaldera besar yang kemudian
terjadi patahan Lembang pada kwarter muda. Akhir dari kegia-
tan ini terbentuk gunungapi Tangkubanparahu. Aktifitas
gunungapi Tangkubanparahu ini telah berjalan berkali-kali
dan menghasilkan material piroklastik (eksplosif) dan aliran
lava (evusif) yang menyebar di daerah penelitian. Sebagian
material ini menutupi bentang alam dari Punggung Tambakan
(Katili, 1963).
b. Morfologi
Bentang alam daerah penelitian merupakan perbukitan tua
tidak beraturan dengan ketinggian rata-rata antara 300 m -
700 m diatas permukaan laut. Ciri khas perbukitan tua ini
ditandai dengan bentuk kelerengan melandai, sayatan-sayatan
sungai sudah melebar, pada peta topografi dicirikan oleh
pola kontur agak renggang dipuncaknya dan kekakinya makin
melebar. Ini menandakan erosi berlangsung sudah lama dan
bekerja cukup efektif. Morfologi bagian barat sungai Ciasem
merupakan perbukitan bergelombang dan kearah utara makinmelandai. Bagian timur sungai Ciasem merupakan komplek
perbukitan yang masing-masing terpisahkan oleh pedataran.
Mengarah keselatan menuju puncak G. Tangkubanparahu bentuk
perbukitan makin meruncing dengan pola kontur rapat. Lembah-
lemban sempit membentuk huruf V. Ini membuktikan tingkat
erosi belum berlangsung lama dan merupakan stadia muda
(sebelah selatan jalan arah Cagak-Purwakarta) .
Geologi
Secara regional kondisi geologi daerah penelitian dibentuk
oleh batuan dasar berupa batuan sedimen Pra Kwarter. Batuan
sedimen ini berupa pasir dan selang-seling dengan lempung.
Ditemukan pada lokasi sebelah utara Curuggede daerah persa-
wahan dekat kampung Buahdua, kampung Leles dan dibeberapa
tempat pada sayatan-sayatan sungai telan tertutupi olen
material lebih muda berupa aliran lava dan batuan piroklas—
tik. Singkapan setempat-setempat tersebut tidak bisa dipeta-
kan. Selain itu disekitar Curuggede juga ditemukan batu
kapur berupa koral. Ini membuktikan telah terjadi pengangka-—
tan sebelum pembentukan gunungapi Sunda kemudian disusul
aktifitas gunungapi Tangkubanparahu dimana material Tangku-
banparahu sebagian menutupi material yang sudah ada. Produk
Tangkubanparahu berupa aliran lava dan batuan piroklastik
mendominasi daerah penelitian.
Stratigrafi
Stratigrafi daerah penelitian dapat diterangkan sebaga?
berikut
2.3.a. Satuan batuan yang menyebar disebelah baratiaut
daerah penelitian diberi simbol TS atau Satuan Sedi-
men Tersier. Batuan ini terdiri dari batulempung
selang-seling dengan batupasir, warna hitam keabu-
abuan dan singkapannya ditemukan disekitar sungai