You are on page 1of 8

JURNAL SAINS TERAPAN NO. 1 VOL.

2 JUNI ISSN 2406 - 8810

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan


Spiritual dan Kecerdasan Sosial Terhadap Pemahaman Akuntansi
Hairul Anam 1); Lia Ardillah 2)
Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan
Jl. Pupuk Raya Balikpapan; Telp./Fax. 0542-764205
E-mail: hrlbpn@gmail.com

Abstract
The role of educational institutions is essential to produce accounting graduates who qualified to
compete in the world of work, to produce quality accounting graduates college party must know what are the
factors that affect a student receives a lesson in understanding the factors that can support accounting course
success is not intelligence, but also with intelligent personality. The aim of the study was to determine the
Influence of emotional intelligence, intellectual, spiritual intelligence, and social intelligence to the
understanding of accounting either partially or simultaneously. The study was conducted on students studying
accounting in college at the University of Balikpapan Balikpapan City. The author examines accounting
students who are nearing the end of the semester, because at that level the student is considered to have the full
benefit on teaching accounting courses given. The results showed that the partial intelligence and emotional
intelligence significantly influence the understanding of accounting whereas spiritual intelligence and social
intelligence has no Influence on the understanding of accounting. While simultaneously emotional intelligence,
intellectual, spiritual intelligence and social intelligence significantly influence accounting understanding.

Key words: Emotional Intelligence, Intellectual Intelligence, Spiritual Intelligence, Social


Intelligence, Understanding Accounting.

Abstrak
Peran lembaga pendidikan sangat penting untuk menghasilkan lulusan sarjana akuntansi yang
berkualitas agar dapat bersaing dalam dunia kerja, untuk menghasilkan lulusan sarjana akuntansi yang
berkualitas pihak perguruan tinggi harus mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi seorang
mahasiswa dalam memahami pelajaran yang diterimanya, faktor yang dapat mendukung keberhasilan program
studi akuntansi adalah bukan kecerdasan otak saja tetapi juga dengan memiliki kecerdasan kepribadian.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual,
kecerdasan spiritual, dan kecerdasan sosial terhadap pemahaman akuntansi baik secara parsial maupun
simultan. Penelitian ini menggunakan sampel mahasiswa akuntansi yang telah mendekati semester akhir,
dianggap telah mendapatkan manfaat penuh atas mata kuliah pengajaran akuntansi yang diberikan. Hasil
penelitian secara parsial kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual berpengaruh secara signifikan
terhadap pemahaman akuntansi sedangkan kecerdasan spiritual dan kecerdasan sosial tidak berpengaruh
terhadap pemahaman akuntansi. Sedangkan secara simultan kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual,
kecerdasan spiritual dan kecerdasan sosial berpengaruh secara signifikan terhadap pemahaman akuntansi.

Kata Kunci: Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Sosial,
Pemahaman Akuntansi.

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Untuk menghasilkan lulusan sarjana intelektual saja padahal harus juga
akuntansi yang berkualitas pihak diimbangi dengan kecerdasan
perguruan tinggi harus mengetahui apa kepribadiannya seperti diimbangi
saja faktor-faktor yang mempengaruhi bagaimana mengembangkan
seorang mahasiswa dalam memahami kecerdasan hati dengan ketangguhan,
pelajaran yang diterimanya, Kebanyakan inisiatif, kejujuran, dan kemampuan
program pendidikan hanya berpusat pada beradaptasi. Banyak contoh disekitar
kecerdasan kita membuktikan bahwa orang yang

40
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 1 VOL. 2 JUNI ISSN 2406 - 8810

memiliki kecerdasan otak saja, atau dibutuhkan didunia pekerjaan agar


banyak memiliki gelar yang tinggi menjadi seseorang yang sukses dan
belum tentu sukses bekiprah didunia dapat dipercaya.
pekerjaan. Bahkan seringkali yang
kecerdasan intelektual lebih rendah 1.2. Rumusan Masalah
ternyata banyak yang lebih berhasil Penelitian ini bertujuan untuk
karena mereka memiliki kecerdasan mengetahui apakah kecerdasan
kepribadian. Kecerdasan emosional emosional, kecerdasan intelektual,
mahasiswa memiliki perngaruh kecerdasan spiritual, dan kecerdasan
terhadap prestasi belajar mahasiswa. sosial berpengaruh terhadap
Kecerdasan emosional ini mampu pemahaman akuntansi?
melatih kemampuan mahasiswa untuk
mengelola perasaannya, untuk 2. Kerangka Teoritis dan
memotivasi dirinya sendiri, Pengembangan Hipotesis
kesanggupan untuk tegar dalam 2.1 Pengertian Kecerdasan
menghadapi frustasi, kesanggupan Anita E. Woolfolk dalam
mengendalikan dorongan dan Sunar (2010), Mengemukakan bahwa
menunda kepuasan sesaat, mengatur menurut teori lama kecerdasan
suasana hati yang relatif, serta mampu meliputi tiga pengertian yaitu
berempati dan bekerjasama dengan kemampuan untuk belajar,
orang lain. Kecerdasan ini dapat keseluruhan pengetahuan yang
mendukung seorang mahasiswa dalam diperoleh, dan kemampuan untuk
mencapai tujuan dan cita-citanya. beradaptasi dengan situasi baru atau
Dalam memahami akuntansi lingkungan pada umumnya. Chaplin
adanya kecerdasan intelektual dalam Sunar (2010), Memberikan
merupakan hal yang penting juga pengertian kecerdasan sebagai
untuk dipertimbangkan. Mahasiswa kemampuan menghadapi dan
akuntansi yang memiliki kecerdasan menyesuaikan diri terhadap situasi
intelektual yang baik tentu memiliki baru secara cepat dan efektif.
pemahaman akuntansi yang baik pula
karena kecerdasan intelektual yaitu 2.2 Kecerdasan Emosional
cerdas dalam berfikir serta cepat Kemampuan untuk
tanggap dalam memperoleh suatu mengembangkan kepribadian
ilmu atau pelajaran yang telah mahasiswa pada masa sekarang ini
diberikan. Mahasiswa akuntansi yang lebih dikenal dengan istilah Emotional
cerdas spiritualnya pada saat masih Quotient (EQ) atau Kecerdasan
duduk dibangku kuliah akan mampu Emosional. Goleman (2000),
membantu melatih dalam pemecahan Kecerdasan Emosional adalah
permasalahan-permasalahan yang kemampuan seperti kemampuan untuk
akan datang seperti disaat sudah memotivasi diri sendiri dan bertahan
mendapatkan title kesarjanaan lalu menghadapi frustasi, mengendalikan
bekerja di suatu perusahaan, untuk dorongan hati dan tidak melebih-
dapat sukses berkiprah didunia lebihkan kesenangan, mengatur
pekerjaan dibutuhkan juga kecerdasan suasana hati dan menjaga agar beban
spiritual karena dengan memiliki stres tidak melumpuhkan kemampuan
kecerdasan tersebut berarti telah berfikir, berempati dan berdoa. Sunar
memiliki sifat jujur, bertanggung (2010), Kecerdasan emosional atau
jawab dan bermoral yang akan biasa dikenal dengan EQ (Emotional
diterapkan dalam pekerjaannya. Sifat quotient) adalah kecerdasan
yang demikian sangat penting dan kemampuan seseorang untuk

41
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 1 VOL. 2 JUNI ISSN 2406 - 8810

menerima, menilai, mengelola, serta lebih bermakna dibandingkan dengan


mengontrol emosi dirinya dan orang yang lain.
lain disekitarnya. Salovey dan Mayer 2.5 Hubungan Kecerdasan Emosional,
dalam Jamaluddin dan Rahayu Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan
Indriasari (2011), kecerdasan Spiritual Dan Kecerdasan Sosial
emosional adalah kemampuan Terhadap Pemahaman Akuntansi
mengetahui perasaan sendiri dan Goleman (2000), Kecerdasan
perasaan orang lain, serta Emosional adalah kemampuan seperti
menggunakan perasaan tersebut kemampuan untuk memotivasi diri
menuntun pikiran perilaku seseorang. sendiri dan bertahan menghadapi
frustasi, mengendalikan dorongan hati
2.3 Kecerdasan Intelektual dan tidak melebih-lebihkan
Dalam memahami akuntansi kesenangan, mengatur suasana hati
adanya kecerdasan intelektual dan menjaga agar beban stres tidak
merupakan hal yang penting juga melumpuhkan kemampuan berfikir,
untuk dipertimbangkan. Sunar (2010), berempati dan berdoa. Kecerdasan
Kecerdasan Intelektual (IQ) emosional yang baik dapat dilihat dari
merupakan kemampuan untuk kemampuan mengenal diri sendiri,
memecahkan masalah secara logis dan mengendalikan diri, memotivasi diri,
akademis. David Wechsler dalam berempati, dan kemampuan sosial.
Tikollah, dkk (2006), kecerdasan Sunar (2010) kecerdasan
intelektual sebagai totalitas Intelektual merupakan kemampuan
kemampuan seseorang untuk untuk memecahkan masalah secara
bertindak dengan tujuan tertentu, logis dan akademis. Seorang
berpikir secara rasional, serta mahasiswa akuntansi yang memilki
menghadapi lingkungannya dengan kecerdasan intelektual yang baik
efektif. maka akan cepat mampu memahami
Azwar dalam Tikollah, dkk akuntansi dan dapat membaca dengan
(2006), kecerdasan intelektual penuh pemahaman serta akan selalu
merupakan interprestasi hasil tes menunjukkan keingintahuannya
inteligensi (kecerdasan) ke dalam terhadap akuntansi.
angka yang dapat menjadi petunjuk Kecerdasan Spiritual, Danah
mengenai kedudukan tingkat Zohar dan Ian Marshall dalam
inteligensi seseorang. Agustian (2002) adalah kecerdasan
untuk menghadapi persoalan makna
2.4 Kecerdasan Spiritual atau value, yaitu kecerdasan untuk
Kecerdasan Spiritual menempatkan prilaku dan hidup kita
ditemukan oleh Danah Zohar dan Ian dalam konteks makna yang lebih luas
Marshall pada pertengahan tahun dan kaya, kecerdasan untuk menilai
2000. Danah Zohar dan Ian Marshall bahwa tindakan atau jalan hidup
dalam Agustian (2002), seseorang lebih bermakna
Mendefinisikan kecerdasan spritual dibandingkan dengan yang lain.
adalah kecerdasan untuk menghadapi Kecerdasan Sosial, Thorndike
persoalan makna atau value, yaitu dalam Sunar (2010) adalah
kecerdasan untuk menempatkan kemampuan untuk memahami dan
prilaku dan hidup kita dalam konteks mengelola hubungan manusia.
makna yang lebih luas dan kaya, Kecerdasan sosial berarti orang yang
kecerdasan untuk menilai bahwa mampu membuat orang-orang yang
tindakan atau jalan hidup seseorang berada disekitarnya merasa nyaman
dan santai dengan keberadaan dirinya.

42
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 1 VOL. 2 JUNI ISSN 2406 - 8810

2.6 Hipotesis Penelitian atau menyebarkan daftar pertanyaan


Sehubungan dengan kepada responden yaitu mahasiswa
permasalahan diatas, maka diajukan akuntansi satu per satu, melihat
hipotesis sebagai berikut: apakah calon memenuhi persyaratan
H1: Kecerdasan emosional sebagai calon responden, lalu
berpengaruh terhadap menanyakan kesediaannya untuk
pemahaman akuntansi. mengisi kuesioner. Daftar pertanyaan
H2: Kecerdasan intelektual yang digunakan adalah pertanyaan
berpengaruh terhadap terstuktur dan responden cukup
pemahaman akuntansi. memberi tanda () pada jawaban yang
H3: Kecerdasan spiritual dipilih, kemudian responden langsung
berpengaruh terhadap mengembalikan daftar pertanyaan
pemahaman akuntasi. setelah diisi.
H4: Kecerdasan sosial berpengaruh Dalam penelitian ini responden
terhadap pemahaman yang dijadikan sampel penelitian
akuntansi. adalah mahasiswa prodi akuntansi
angkatan 2010 dan 2011. Metode
3. Metode Penelitian pengumpulan data yang digunakan
3.1 Rancangan Penelitian dalam penelitian ini menggunakan
Penelitian ini dilakukan secara data primer.
kuantitatif yaitu penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada 3.4. Data Responden
populasi/sampel tertentu dan Berdasarkan data yang diperoleh
pengumpulan data menggunakan dari 75 responden mengenai distribusi
instrumen penelitian, dengan desain frekuensi identitas responden
riset deskriptif. Desain deskriptif berdasarkan jenis kelamin, usia,
bertujuan untuk menjelaskan, seperti angkatan dan IPK secara berturut-
mengetahui berapa besar hubungan turut.
suatu variabel. 3.4.1.Data responden berdasarkan jenis
kelamin dapat dilihat bahwa
3.2. Teknik Pengambilan Sampel mayoritas responden berjenis
Penentuan jumlah sampel kelamin perempuan yaitu sebanyak
dapat dilakukan dengan cara 63 orang atau 84 % dan sisanya
perhitungan statistik yaitu dengan berjenis kelamin laki-laki yaitu
menggunakan Rumus Slovin. sebanyak 12 orang atau 16 %.
Kriyantono dalam Jamaluddin (2011), 3.4.2 Data responden berdasarkan usia
Rumus Slovin digunakan untuk dapat dilihat bahwa 4 atau 5 %
menentukan ukuran sampel dari responden dari 75 sampel penelitian
populasi yang telah diketahui berusia < 21 tahun, 65 atau 87 %
jumlahnya yaitu sebanyak 248 orang. responden dari 75 sampel penelitian
Untuk tingkat presisi yang ditetapkan ini berusia 21 – 25 tahun, 6 atau 8 %
dalam penentuan sampel adalah 10 %. responden dari 75 sampel penelitian
Alasan peneliti menggunakan tingkat ini berusia 26 – 30 tahun, dan tidak
presisi 10 % karena jumlah populasi ada responden yang berusia > 30
kurang dari 1000. tahun.
3.4.3. Data responden berdasarkan
3.3 Data dan Metode Pengumpulan angkatan menunjukkan bahwa
Data angkatan responden tahun 2010
Metode ini dilakukan dengan sebanyak 37 orang atau 49 % dari
mendatangi responden, memberikan 75 sampel penelitian ini dan

43
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 1 VOL. 2 JUNI ISSN 2406 - 8810

angkatan tahun 2011 sebanyak 38 Karena dalam penelitian ini


orang atau 51 % dari 75 sampel digunakan empat variabel bebas maka
penelitian ini. koefisien determinasi yang digunakan
3.4.4. Data responden berdasarkan IPK adalah angka dari nilai Adjust R
diperoleh bahwa 1 atau 1 % Square sebesar 26,7 %. Angka
responden dari 75 sampel penelitian tersebut memberikan bukti bahwa
ini mahasiswa dengan IPK < 2,6, 24 pemahaman akuntansi dipengaruhi
atau 32 % responden dari 75 sampel oleh tingkat kecerdasan emosional,
penelitian ini mahasiswa dengan kecerdasan intelektual, kecerdasan
IPK 2,6 – 3,0, 46 atau 62 % spiritual, dan kecerdasan sosial
responden dari 75 sampel penelitian sebesar 26,7 % sedangkan sisanya
ini mahasiswa dengan IPK 3,1 -3,5, sebesar 73,3 % dipengaruhi oleh
dan 4 atau 5 % responden dari 75 variabel lain diluar penelitian ini.
sampel penelitian ini mahasiswa
dengan IPK >3,5. 4.1.3 Pengujian Hipotesis
1. Uji F
4. Analisis dan Pembahasan. Hipotesis pengaruh variabel
4.1 Analisis Data bebas secara bersama-sama terhadap
4.1.1 Analisis Deskriptif variabel terikatnya dilakukan dengan
Pada variabel pertama yaitu menggunakan uji F. Hasil perhitungan
variabel kecerdasan emosional statistik menunjukkan nilai Fhitung =
memiliki nilai minimum sebesar 7,723 dengan signifikansi sebesar 0,000
2,110, nilai maksimum sebesar < 0,05. Hal ini berarti bahwa secara
4,790, rata-rata 3,82053, dan standar bersama-sama kecerdasan emosional,
deviasi sebesar 423511. Pada kecerdasan intelektual, kecerdasan
variabel kedua yaitu kecerdasan spiritual, dan kecerdasan sosial
intelektual, memiliki nilai minimum mempunyai pengaruh yang signifikan
sebesar 2,200, nilai maksimum terhadap pemahaman akuntansi
sebesar 4,900, rata-rata 3,54267, dan sehingga hipotesis diterima.
standar deviasi sebesar 484956. Pada 2. Uji t
variabel ketiga yaitu kecerdasan Uji t dimaksudkan untuk
spiritual, memiliki nilai minimum mengetahui seberapa jauh pengaruh
sebesar 2,940, nilai maksimum satu variabel independen (kecerdasan
sebesar 4,880, rata-rata 3,84693, dan emosional, kecerdasan intelektual,
standar deviasi sebesar 446687. Dan kecerdasan spiritual, dan kecerdasan
pada variabel keempat yaitu sosial) secara individual dalam
kecerdasan sosial memiliki nilai menerangkan variabel dependen
minimum sebesar 2,570, nilai (pemahaman akuntansi).
maksimum sebesar 5,000, rata-rata 1) Variabel Kecerdasan Emosional
3,64360, dan standar deviasi sebesar terhadap pemahaman akuntansi
605427. Bahwa nilai koefisien regresi
kecerdasan emosional memiliki tingkat
4.1.2 Koefisien Determinasi signifikansi 0,000 nilai ini lebih kecil
Berdasarkan hasil perhitungan dari 0,05 atau nilai signifikan Sig < α.
diketahui bahwa nilai R Square yang Selain itu diperoleh nilai t hitung 4,126
diperoleh sebesar 0,306 atau 30,6 % > dari t tabel. Ini berarti hipotesis
Sedangkan nilai Adjusted R Square penelitian yang menyatakan kecerdasan
yang diperoleh adalah sebesar 0,267 emosional memiliki pengaruh yang
atau 26,7 %. signifikan terhadap pemahaman
akuntansi diterima.

44
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 1 VOL. 2 JUNI ISSN 2406 - 8810

2) Variabel Kecerdasan Intelektual (2006), Jamaluddin dan Rahayu


terhadap pemahaman akuntansi Indriasari (2011), dan Wiyono (2012).
Bahwa nilai koefisien regresi
kecerdasan intelektual memiliki tingkat 1. Hasil Uji Kecerdasan Emosional (X1)
signifikansi 0,015 nilai ini lebih kecil Terhadap Pemahaman Akuntansi (Y).
dari 0,05 atau nilai signifikan Sig < α. Berdasarkan uji parsial yang telah
Selain itu diperoleh nilai t hitung 2,495 dilakukan antara kecerdasan emosional
> dari t tabel. Ini berarti hipotesis (X1) terhadap pemahaman akuntansi (Y)
penelitian yang menyatakan kecerdasan menunjukkan bahwa kecerdasan
intelektual memiliki pengaruh yang emosional memiliki tingkat signifikan
signifikan terhadap pemahaman 0,000 < 0,05, karena tingkat signifikansi
akuntansi diterima. lebih kecil dari pada 0,05 maka hal ini
3) Variabel Kecerdasan Spiritual membuktikan bahwa kecerdasan
terhadap pemahaman akuntansi emosional memiliki pengaruh yang
Bahwa nilai koefisien regresi signifikan terhadap pemahaman
kecerdasan spiritual memiliki tingkat akuntansi. Hasil penelitian ini sama
signifikansi 0,546 nilai ini lebih besar dengan penelitian yang dilakukan oleh
dari 0,05 atau nilai signifikan Sig > α. Heringsih, dkk (2005), Jamaluddin dan
Selain itu diperoleh nilai t hitung 606 < Rahayu Indriasari (2011), Wiyono
dari t tabel. Ini berarti hipotesis (2012) yang menyatakan kecerdasan
penelitian yang menyatakan kecerdasan emosional berpengaruh signifikan
spiritual memiliki pengaruh yang terhadap pemahaman akuntansi tetapi
signifikan terhadap pemahaman berbeda dengan hasil penelitian Tikollah,
akuntansi ditolak. dkk (2006), dan Fahrianta, dkk (2012)
4) Variabel Kecerdasan Sosial yang menyatakan kecerdasan emosional
terhadap pemahaman akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap
Bahwa nilai koefisien regresi pemahaman akuntansi. Semakin tinggi
kecerdasan sosial memiliki tingkat kecerdasan emosional mahasiswa
signifikansi 0,674 nilai ini lebih besar tersebut, semakin tinggi pula tingkat
dari 0,05 atau nilai signifikan Sig > α. pemahaman akuntansinya. Kecerdasan
Selain itu diperoleh nilai t hitung 422 < emosional berpengaruh terhadap
dari t tabel. Ini berarti hipotesis pemahaman akuntansi dikarenakan
penelitian yang menyatakan kecerdasan seorang mahasiswa tersebut memiliki
sosial memiliki pengaruh yang motivasi untuk selalu giat belajar
signifikan terhadap pemahaman sehingga akan memahami pelajaran yang
akuntansi ditolak. di ajarkan.
2. Hasil Uji Kecerdasan Intelektual (X2)
4.2 Pembahasan Terhadap Pemahaman Akuntansi (Y).
Berdasarkan analisis secara Berdasarkan uji parsial yang telah
simultan atau keseluruhan pengujian dilakukan antara kecerdasan Intelektual
yang telah dilakukan diperoleh hasil nilai (X2) terhadap pemahaman akuntansi (Y)
signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti menunjukkan bahwa kecerdasan
menunjukkan bahwa kecerdasan Intelektual memiliki tingkat signifikan
emosional, kecerdasan intelektual, 0,015 < 0,05, karena tingkat signifikansi
kecerdasan spiritual, dan kecerdasan lebih kecil dari pada 0,05 maka hal ini
sosial bersama-sama berpengaruh secara membuktikan bahwa kecerdasan
signifikan terhadap pemahaman intelektual memiliki pengaruh yang
akuntansi. Hasil penelitian ini sama signifikan terhadap pemahaman
dengan penelitian yang dilakukan oleh akuntansi. Hasil penelitian ini sama
Heringsih, dkk (2005), Tikollah, dkk dengan penelitian yang dilakukan oleh

45
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 1 VOL. 2 JUNI ISSN 2406 - 8810

Tikollah, dkk (2006), Jamaluddin dan Berdasarkan uji parsial yang


Rahayu Indriasari (2011) yang telah dilakukan antara kecerdasan
menyatakan kecerdasan intelektual Sosial (X4) terhadap pemahaman
berpengaruh signifikan terhadap akuntansi (Y) menunjukkan bahwa
pemahaman akuntansi. Semakin tinggi kecerdasan Sosial memiliki tingkat
kecerdasan intelektual mahasiswa signifikan 0,674 > 0,05, karena
tersebut, semakin tinggi pula tingkat tingkat signifikansi lebih besar dari
pemahaman akuntansinya. Kecerdasan pada 0,05 maka hal ini membuktikan
Intelektual berpengaruh terhadap bahwa kecerdasan sosial tidak
pemahaman akuntansi dikarenakan memiliki pengaruh yang signifikan
seorang mahasiswa tersebut memiliki terhadap pemahaman akuntansi.
kemampuan untuk memecahkan masalah Kecerdasan sosial tidak berpengaruh
dan cepat tanggap dalam menerima terhadap pemahaman akuntansi
pengajaran yang di berikan sehingga karena seorang mahasiswa tersebut
akan mampu memahami pengajaran dalam bergaul atau bersosialisasi dan
akuntansi. berkumpul hanya lebih mementingkan
3. Hasil Uji Kecerdasan Spiritual (X3) memperbanyak teman dan membahas
Terhadap Pemahaman Akuntansi (Y). hal-hal yang menyangkut diluar mata
Berdasarkan uji parsial yang telah kuliah akuntansi contohnya seperti
dilakukan antara kecerdasan Spiritual bergosip sehingga tidak
(X3) terhadap pemahaman akuntansi (Y) mempengaruhi pemahaman
menunjukkan bahwa kecerdasan akuntansinya.
Spiritual memiliki tingkat signifikan
0,546 > 0,05, karena tingkat signifikansi
lebih besar dari pada 0,05 maka hal ini 5. Kesimpulan
membuktikan bahwa kecerdasan Berdasarkan hasil dari penelitian
spiritual tidak memiliki pengaruh yang mengenai pengaruh kecerdasan
signifikan terhadap pemahaman emosional, kecerdasan intelektual,
akuntansi. Hasil penelitian ini sama kecerdasan spiritual dan kecerdasan
dengan penelitian yang dilakukan oleh sosial terhadap pemahaman akuntansi,
Tikollah, dkk (2006) yang menyatakan dapat diambil kesimpulan bahwa:
bahwa kecerdasan spiritual tidak 1. Berdasarkan pengujian determinasi
berpengaruh terhadap pemahaman dibuktikan bahwa pengaruh
akuntansi tetapi berbeda dengan hasil kecerdasan emosional, kecerdasan
penelitian Jamaluddin dan Rahayu intelektual, kecerdasan spiritual,
Indriasari (2011) dan Fahrianta, dkk dan kecerdasan sosial terhadap
(2012) yang menyatakan bahwa pemahaman akuntansi sebesar dua
kecerdasan spiritual berpengaruh puluh enam koma tujuh persen
signifikan terhadap pemahaman sedangkan sisanya dipengaruhi
akuntansi. Kecerdasan spiritual tidak faktor lain diluar penelitian ini.
berpengaruh terhadap pemahaman 2. Secara parsial variabel kecerdasan
akuntansi karena seorang mahasiswa emosional dan kecerdasan
tersebut kurang memiliki kemampuan intelektual memiliki pengaruh yang
untuk memberi arti dan nilai disetiap signifikan terhadap pemahaman
perbuatan yang dilakukannya contohnya akuntansi. Sedangkan variabel
seperti mencontek sehingga tidak kecerdasan spiritual dan
mempengaruhi akuntansinya. kecerdasan sosial tidak memiliki
4. Hasil Uji Kecerdasan Sosial (X4) pengaruh yang signifikan terhadap
Terhadap Pemahaman Akuntansi (Y). pemahaman akuntansi.

46
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 1 VOL. 2 JUNI ISSN 2406 - 8810

3. Secara simultan variabel Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan


kecerdasan emosional, kecerdasan Spiritual Terhadap Etika Mahasiswa
intelektual, kecerdasan spiritual, Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
dan kecerdasan sosial memiliki Tadulako”, Jurnal Pamator, Vol.4, No.1
pengaruh yang signifikan terhadap
pemahaman akuntansi. Jusup, Al Haryono, 2005, Dasar-dasar
Akuntansi, Edisi 6, Cetakan Kelima,
6. Daftar Pustaka Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi TKPN, Yogyakarta
Agustian, Ary Ginanjar, 2002, Rahasia
Sukses Membangun Kecerdasan Emosi Priyatno, Duwi, 2013, Mandiri Belajar
dan Spiritual, Cetakan Ketujuh, Penerbit Analisis Data dengan SPSS, Cetakan
Arga, Jakarta Pertama, Penerbit Mediakom, Yogyakarta

Fahrianta, Riswan Yudhi, Akhmad Yafiz Sukidi, 2002, Rahasia Sukses Hidup
Syam, Saifhul Anuar Syahdan, 2012, Bahagia Kecerdasan Spiritual, Cetakan
“Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Pertama, Penerbit PT Gramedia Pustaka
Kecerdasan Spiritual Mahasiswa Utama, Jakarta
Akuntansi Terhadap Tingkat Pemahaman
Akuntansi”, Jurnal Socioscientia Kopertis Sunar, Dwi, 2010, Edisi Lengkap Tes IQ,
Wilayah XI Kalimantan, Vol. 4, No. 2 EQ, dan SQ, Cetakan Pertama, Penerbit
Flash Books, Jogjakarta
Goleman, Daniel, 2000, Emotional
Intelligence, Cetakan Kesepuluh, Penerbit Tikollah, M.Ridwan, Iwan Triyuwono, H.
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Unti Ludigdo, 2006, “Pengaruh
, 2007, Social Intellegence, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan
Cetakan Kesepuluh, Penerbit PT Emosional dan Kecerdasan Spiritual
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Terhadap Sikap Etis Mahasiswa
Akuntansi”, Jurnal SNAIX, Padang, 23-26
Heriningsih, Sucahyo, Sri Suryaningsum, Agustus
Windyastuti, 2005, “Pengaruh Kecerdasan
Emosional Pada Pemahaman Wibowo, Agung Edy, 2012, Aplikasi
Pengetahuan Akuntansi Di Tingkat Praktis SPSS Dalam Penelitian, Cetakan
Pengantar Dengan Penalaran Dan Pertama, Penerbit Gava Media,
Pendekatan Sistem”, Jurnal Akuntansi dan Yogyakarta
Manajemen, Vol. XVI, No.2
Wiyono, M Wimbo, 2012, “Pengaruh
Ikhsan, Irfan, Muhammad Ishak, 2005, Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat
Akuntansi Keperilakuan, Cetakan Pertama, Pemahaman Akuntansi”, Jurnal WIGA,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta Vol.2, No.2

Jamaluddin, Rahayu Indrisari, 2011,


“Pengaruh Kecerdasan Intelektual,

47

You might also like