You are on page 1of 10

Tinjauan Kelayakan Finansial Condotel Pekanbaru Park (Golden Tulip Pekanbaru

Hotel)

Eko syalahuddin sulton1), Hendra Taufik2), Mardani Sebayang3)


Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau1)
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau 2)
Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru, Kode Pos 28293
Email: eko.syalahuddin@student.unri.ac.id

ABSTRACT

Pekanbaru economic growth is relatively advanced to make this city a place to invest which is
reckoned by the investors, such as invest in the hotel sector. Invest in the hotel sector has a big
risk if it is not prepared thoroughly, because it requires a very large capital in its construction,
therefore it is very important to review and analyze the financial. This research, reviewed the
financial feasibility of Condotel type hotel, that is Condotel Pekanbaru Park which is owned
jointly by several owners and managed by hotel manager and its profit and profit will be shared
to hotel owners and manager. Financial analysis is done by analyzing the calculation of Net
present value, benefit cost ratio, internal rate of return, payback period andnsensitivity
analysis. The results obtained are total investment kondotel Rp. 545.038.910.514,22 with NPV
of Rp. 38.195.932.233,56, 1.04 of BCR, 16,55% of IRR greater than the return current of 13.5%
and PBP for 18 years 1 month 21 days (project plan for 50 years). Overall, the investment
project for the development of Kondotel Pekanbaru Park is feasible to build with the hotel
occupancy rate of 37%. Investor standard room or SMI (Smart inn) got profit of Rp
33.102.537,58 / year and free stay for 21 point / year. While the investor of suite room or SMI
corner got a profit of Rp 40.138.145,99 / year and free stay for 21 point / year with discount
payback period in 14th year.

Keywords: Financial Analysis, Condotel Pekanbaru Park, Occupancy, Sensitivity Analysis,


Investor.

A. PENDAHULUAN pembangunan nasional) dan Kementerian


1. Latar Belakang Dalam Negeri menetapkan dua penghargaan
Perkembangan ibu kota provinsi Riau untuk kota Pekanbaru yaitu sebagai kota
relatif pesat dalam dua tahun terakhir, tidak investasi terbaik dan kota Pekanbaru juga
hanya ditandai dengan pembangunan berhak atas gelar Kota yang memiliki sistem
infrastruktur, melainkan juga sektor properti, tata Kelola pemerintahan terbaik di
apartemen, hotel, dan perkantoran. Hal ini Indonesia (Riaupos, 2015).
dibuktikan dengan masuknya pengembang- Rata-rata tingkat hunian hotel
pengembang besar skala nasional. Tahun (okupansi) menurut Dinas Pariwisata dan
2014 lalu Pekanbaru hanya berhasil Ekonomi Kreatif Provinsi Riau di
menyabet predikat kota tujuan investasi Pekanbaru saat libur panjang di tahun 2016
terbaik nasional namun di tahun 2015 untuk hotel bintang 3 ke atas mencapai 95
berdasarkan penelitian sindo weekly persen lebih, berdasarkan data PHRI
(majalah mingguan Indonesia) bersama (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia)
research Indonesia yang bekerjasama pada tahun 2016 untuk kuartal I tingkat
dengan Bappenas (Badan perencanaan hunian hotel di kota Pekanbaru berada pada

Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 1


level 60% (Riausky, 2015), angka ini cukup analisa break event point terhadap
tinggi di bandingkan kota tujuan wisata okupansi.
lainnya di Indonesia. 3. Menganalisa periode balik dan
Pertumbuhan perekonomian keuntungan untuk investor Kondotel
Pekanbaru yang relatif maju menjadikan Pekanbaru Park.
Pekanbaru menjadi tempat berinvestasi yang
di perhitungkan oleh para investor salah B. TINJAUAN PUSTAKA
satunya investasi dibidang perhotelan. 1. Kondominium
Investasi dibidang perhotelan memiliki Kondominium mempunyai arti sebagai
resiko yang besar jika tidak dipersiapkan suatu pemilikan bangunan yang atas bagian-
secara menyeluruh, hal ini dikarenakan bagian lain dari bangunan itu dan tanah
dalam pembangunannya memerlukan modal diatas mana bangunan itu berdiri yang
yang sangat besar, oleh karena itu sangat karena fungsinya digunakan bersama,
penting kiranya meninjau dan menganalisa dimiliki secara bersama-sama oleh pemilik
kelayakan finansialnya. Pada kasus ini akan bagian yang dimiliki secara individual
dinallisis dan ditinjau tentang kelayakan tersebut (Hutagalung, 2007)
finansial pada hotel berjenis kondotel.
Penelitian ini dilakukan dengan 2. Hotel
melakukan perhitungan Net present value Hotel adalah bangunan berkamar
(NPV), benefit cost ratio (BCR), internal rate banyak yang disewakan sebagai tempat
of return (IRR), payback period, break event untuk menginap dan tempat makan orang
point untuk okupansi dan juga analisa yang sedang dalam perjalanan, bentuk
sensitivitas. akomodasi yang dikelola secara komersial,
Penelitian ini sangat penting disediakan bagi setiap orang untuk
dilakukan dikarenakan besarnya biaya yang memperoleh pelayanan, penginapan, makan
dibutuhkan dalam pembangunan Kondotel dan minum (Sugiono, 2008).
Pekanbaru Park yaitu mencapai
Rp.150.000.000.000 sehingga sangat 3. Condotel (Kondominium Hotel)
dibutuhkan penganalisaan terhadap studi Kondominium Hotel atau Kondotel
kelayakannya agar kerugian bisa di hindari adalah Bangunan yang disewakan sebagai
ditambah lagi bahwa Kondotel Pekanbaru tempat untuk menginap dan tempat makan
Park adalah hotel berjenis kondotel yang orang yang sedang dalam perjalanan dimana
pertama berdiri di Pekanbaru yang memiliki bentuk akomodasinya dikelola secara
keunikan bahwa di satu kondotel terdapat komersial, disediakan bagi setiap orang
dua hotel, yaitu hotel berbintang tiga dan untuk memperoleh pelayanan, penginapan,
empat membuat penelitian ini sangat perlu makan dan minum yang kepemilikan
untuk dilakukan. bangunannya yang atas bagian-bagian lain
dari bangunan itu dan tanah diatas mana
2. Tujuan bangunan itu berdiri yang karena fungsinya
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai digunakan bersama, dimiliki secara
berikut: bersama-sama oleh pemilik bagian yang
1. Menganalisa kelayakan finansial dengan dimiliki secara individual tersebut.
menggunakan metode-metode ekonomi
teknik seperti NPV, BCR, IRR, payback 4. Investasi
period, break event point untuk okupansi Investasi atau penanaman modal
dan analisa s ensitivitas. adalah usaha yang dilakukan dengan
2. Menganalisa tingkat hunian kamar menggunakan sumberdaya yang ada dalam
Kondotel Pekanbaru Park berdasarkan jangka panjang untuk menghasilkan

Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 2


keuntungan di masa yang akan datang hotel, biaya operasional dan pemeliharaan
(Pujawan, 2003). tergantung bintang hotel atas dasar empiris.
Kondotel Pekanbaru Park terdiri dari hotel
5. Rencana Anggaran Biaya bintang 3 dan hotel bintang 4, maka
Rencana anggaran biaya adalah perhitungan biaya operasional dan
perhitungan banyaknya biaya yang pemeliharaan diambil 35% dari pendapatan
diperlukan untuk bahan dan upah, serta total kondotel per tahun.
biaya-biaya lain yang berhubungan dengan 2. Biaya pinjaman investasi
pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut Biaya pengembalian investasi
(Ibrahim, 2001). dilakukan selama 15 tahun dengan bunga
Anggaran biaya merupakan harga 13,5% dan menggunakan metode flat.
dari bangunan yang dihitung dengan teliti, 3. Biaya depresiasi
cermat dan memenuhi syarat, Biaya Biaya depresiasi yang digunakan pada
(anggaran) adalah jumlah dari masing- proyek pembangunan Kondotel Pekanbaru
masing hasil perkalian volume dengan harga Park yaitu menggunakan metode garis lurus
satuan pekerjaan yang bersangkutan. (Straight of Line Depreciation) (Giatman,
2006). Adapun persamaan depresasi dapat
6. Biaya Modal dilihat pada Persamaan (1) di bawah ini:
Biaya modal (capital cost), yaitu jumlah 1
semua pengeluaran yang dibutuhkan mulai SLD= N (I-S) (1)
dari pra studi sampai proyek selesai dengan :
dibangun. Biaya modal dalam suatu proyek SLD = Jumlah depresiasi pertahun
terbagi menjadi dua, yaitu biaya langsung I = Investasi (nilai aset awal)
dan biaya tidak langsung. Biaya langsung S = Nilai sisa aset akhir selama umur
yaitu biaya yang diperlukan untuk produktif
pembangunan fisik suatu proyek. Pada N = Lamanya aset akan di depresiasi
penelitian ini biaya langsung dari proyek 4. Pajak perseroan
yaitu, biaya pengadaan lahan dan biaya Menurut Hartono Poerbo (1998),
konstruksi atau biaya bangunan fisik proyek. Pajak Perseroan merupakan 35% dari laba
Biaya tidak langsung yaitu biaya yang secara kena pajak yaitu, biaya opersional dan
tidak langsung diperlukan untuk pemeliharaan, bunga modal pinjaman dan,
pembangunan fisik suatu proyek. depresiasi.

7. Biaya Tahunan (Annual Cost) 8. Pendapatan


Waktu suatu proyek selesai dibagun Pendapatan adalah Pemasukan yang
merupakan waktu awal dari umur proyek didapat dari hasil penggunaan suatu
sesuai dengan rekayasa teknik yang telah jasa/pelayanan. Dalam proyek hotel,
dibuat pada waktu desain. Pada saat ini pendapatan proyek masih ditambah sekitar
pemanfaatan proyek mulai dilaksanakan. 150% dari sewa kamar ialah pendapatan dari
Selama pemanfaatan, proyek ini masih makanan, minuman dan lain-lain (Poerbo,
diperlukan biaya selama umur proyek 1998). Rumus pendapatan hotel dapat dilihat
selesai. Biaya ini masih harus dipikul oleh pada Persamaan (2) di bawah ini:.
pihak investor. Ada beberapa komponen dari
biaya tahunan (annual cost) meliputi biaya Pendapatan (R) =2,5 x a x b x L x
operasional dan pemeliharaan, pinjaman 365 x c (2)
investasi, depresiasi, dan pajak perseroan. dengan:
1. Biaya operasional dan pemeliharaan 2,5 = konstanta
Menurut Poerbo (1998), untuk proyek a = Tingkat hunian (%)

Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 3


b = Jumlah kamar BCR < 1 investasi tidak layak
L = Luas kamar BCR = 1 kondisi netral
c = Tarif kamar
12. Internal Rate of Return (IRR)
9. Nilai Sewa Minimum Arus pengembalian IRR adalah arus
Menurut Poerbo (1998), nilai sewa pengembalian yang menghasilkan NPV
minimum didapat dari persamaan aliran kas masuk sama dengan NPV aliran
pendapatan sama dengan pengeluaran. Bila kas keluar. Pada metode NPV analisis
sewa minimum lebih rendah dari harga dilakukan dengan menentukan terlebih
padaran nilai sewa pada sesuatu waktu, dahulu besar arus pengembalian (diskont)
maka berarti proyek fisibel dalam arti mudah (i), kemudian dihitung nilai sekarang netto
dipasarkan dan menarik bagi investor. (PV) dari aliran kas masuk dan kas keluar.
Untuk IRR ditentukan dulu NPV = 0,
10. Net Present Value (NPV) kemudian cari berapa besar arus
NPV adalah metode menghitung nilai pengembalian (diskonto) (i) agar hal tersebut
bersih (netto) pada waktu sekarang terjadi (Soeharto, 1997).
(present). Asumsi present yaitu menjelaskan Adapun perumusan yang digunakan
waktu awal perhitungan bertepatan dengan dapat dilihat pada Persamaan (5).
saat evaluasi dilakukan atau pada periode i -i NPVn - NPVx
tahun ke nol (0) dalam perhitungan cash flow IRR = i n - i x = (5)
n m NVPn - NVPm
investasi (Giatman, 2006). dengan:
Adapun perumusan yang digunakan i = tingkat suku bunga
dapat dilihat pada Persamaan (3).
NPV=PVB - PVC + NSS (3) 13. Payback Period (PBP)
dengan: Analisis PBP pada dasarnya bertujuan
PVB = Present Value Benefit untuk mengetahui seberapa lama (periode)
PVC = Present Value Cost investasi akan dapat dikembalikan saat
NSS = Nilai Sisa Sekarang terjadinya kondisi pulang pokok Break Even
Indikator yang digunakan antara lain: Point (BEP) (Giatman, 2006).
NPV > 0, maka investasi akan Adapun perumusan yang digunakan
menguntungkan/layak. dapat dilihat pada Persamaan (6).
NPV < 0, maka investasi tidak n -n NPV - NPV
menguntungkan/tidak layak. PBP = n n - nx = NVP n - NVP x (6)
n m n m
NPV = 0, maka kondisi netral. dengan:
n = tahun balik modal
11. Benefit Cost Ratio (BCR)
Metode BCR ini memberikan
penekanan terhadap nilai perbandingan 14. Analisa Sensitivitas
antara aspek manfaat (benefit) yang akan Analisa sensitivitas digunakan untuk
diperoleh dengan aspek biaya dan kerugian mengetahui dampak-dampak parameter
yang akan ditanggung (cost) dengan adanya investasi yang bisa berubah oleh
investasi tersebut (Giatman, 2006). faktorsituasi dan kondisi selama umur
Adapun perumusan yang digunakan dapat investasi. Parameter-parameter investasi
dilihat pada Persamaan (4). analisa sensitivitas, yaitu :
Benefit PVB a. Keuntungan(benefit)
BCR= = (4)
Cost PVC b. Investasi(investasion)
dengan: c. Biaya(cost)
BCR > 1 investasi layak d. Bunga(interest)
Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 4
Analisa sensitivitas mengandung korelasional dengan mencari hubungan atau
asumsi bahwa hanya satu saja yang berubah korelasi antar variabel-variabel yang dicari.
(variabel) sedangkan parameter lainnya
diasumsikan relatif tetap dalam satu 2. Teknik Pengumpulan Data
parameter analisa untuk mengetahui Data merupakan bahan baku dari
sensitivitas parameter lainnya, maka sebuah penelitian yang diolah sehingga
diperlukan persamaan kedua, ketiga dan menghasilkan suatu kesimpulan. Adapun
seterusnya. Adapun persamaan untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
sensitivitas dapat dilihat pada Persamaan (7). adalah data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
NPV = -investasi + pemasukan + nilai sisa
Data primer adalah data yang
..........– pengeluaran (7) sumbernya berasal dari sumber asli atau
dengan :
pihak pertama yang diperoleh peneliti baik
NPV = Net Present Value
dari instansi ataupun perorangan. Adapun
I = investasi
data primer dalam penelitian ini berupa:
Ab = annual benefit
a. Wawancara, dilakukan dengan cara
Ac = annual cost
bertanya secara langsung kepada
P = nilai sekarang (present)
responden untuk mendapatkan data dan
F = nilai yang akan datang (future)
informasi yang dibutuhkan.
n = tahun
b. Dokumentasi, merupakan teknik
i = bunga
pengumpulan data yang ditujukan kepada
s = nilai sisa
subjek penelitian dengan cara mengambil
gambar/foto.
15. Return On Investment (ROI)
2. Data Sekunder
ROI atau disebut juga dengan tingkat
Data sekunder adalah sumber data
imbalan atas investasi adalah laba operasi
penelitian yang diperoleh melalui media
bersih dibagi investasi dalam aset yang
perantara baik yang dipublikasikan maupun
digunakan untuk meraup laba bersih
yang tidak dipublikasikan secara umum.
(Simamora, 2002). Perhitungan laba yang
Data sekunder yang himpun dalam
diperoleh investor menggunakan Persamaan
penelitian ini berupa peraturan-peraturan
(8) berikut ini:
mengenai pembangunan hotel, shop
Laba = RoI – Angsuran KKC (8)
drawing, brosur kondotel, data suku bunga
dengan: komersil, serta data-data yang berhubungan
Roi = Return on investment dengan investasi hotel.
Angsuran KKC = Angsuran kredit Data yang diperoleh kemudian
kepemilikan kondotel dianalisa dengan menentukan besarnya
biaya langsung dan biaya tidak langsung.
C. METODOLOGI PENELITIAN Selanjutnya biaya-biaya tersebut dianalisa
1. Studi Literatur secara finansial dalam bentuk aliran kas
Metoda yang digunakan dalam masuk serta perkiraan aliran kas keluar,
penelitian ini adalah dengan pendekatan kemudian dilakukan analisa kelayakan
kualitatif dan kuantitatif, untuk pendekatan investasi dengan metode NPV, BCR, IRR,
kualitatif digunakan metode studi kasus PBP dan analisa sensitivitas.
dengan mengarah untuk menghimpun data,
mengambil makna dan memperoleh 3. Lokasi Penelitian
pemahaman dari proyek pembangunan Lokasi Condotel Pekanbaru Park berada
Condotel Pekanbaru Park, sedangkan untuk di Jl. Jendral Sudirman Blok A No.3-6
pendekatan kuantitatif digunakan metode Simpang Tiga dapat dilihat pada Gambar 1
Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 5
berikut: biaya investasi yang dikeluarkan pada saat
pelaksanaan proyek, biaya operasional yang
dikeluarkan saat bangunan tersebut
dioperasikan. Sedangkan pendapatan
tersebut diperoleh dari penyewaan kamar,
LOKASI ballroom, ruang pertemuan dan fasilitas
PENELITIAN
yang tersedia.
1) Biaya modal
Dalam proyek pembangunan Kondotel
Pekanbaru Park diperlukan biaya modal
sebesar Rp.508.147.408.646,48 yang terdiri
Skala 1 : 50.000
dari biaya langsung dan biaya tidak
langsung.
Gambar 1. Lokasi Condotel Pekanbaru Park 2) Pendapatan kondotel
Sumber : (Googlemaps, 2016) Pendapatan Kondotel Pekanbaru Park
diperoleh dari sewa kamar dan fasilitas
D. HASIL DAN PEMBAHASAN kamar (di luar sewa kamar). Pendapatan
1. Data Umum Proyek Kondotel Pekanbaru Park diasumsikan
Proyek pembangunan Condotel bahwa tingkat hunian hotel sebesar 100%.
Pekanbaru Park dibangun di atas lahan Perhitungan pendapatan hotel per tahun
seluas 8 ha dengan luas bangunan 21.209 dengan mengubah pendapatan menjadi
m2 . Kondotel Pekanbaru Park memiliki 311 pendapatan tiap m2 . Sehingga diperoleh
yang terdiri dari 153 kamar pada hotel pendapatan Kondotel Pekanbaru Park adalah
bintang 3 dan 158 kamar pada hotel bintang sebesar Rp. 140.257.879.454,54 per tahun.
4. 3) Biaya tahunan
Biaya tahunan adalah biaya yang setiap
2. Rencana Anggaran Biaya (RAB) tahunnya dikeluarkan setelah proyek
Rencana anggaran biaya merupakan tersebut selesai dibangun, atau pada saat
perhitungan biaya yang diperlukan untuk bangunan tersebut mulai dioperasikan.
upah dan bahan. Perhitungan rencana Biaya tahunan yang dikeluarkan oleh
anggaran biaya pada penelitian ini berupa Kondotel Pekanbaru Park adalah biaya
hasil data yang diperoleh dari pihak operasional dan pemeliharaan, biaya pajak,
kontraktor pelaksana PT. Pembangunan biaya pinjaman investasi, biaya depresiasi.
Perumahan. Total anggran biaya untuk a. Biaya Operasional pemeliharaan
pembangunan Kondotel Pekanbaru Park Biaya operasional dan pemeliharaan
Rp.136.542.536.364 diperoleh dari nilai 35% dari nilai
pendapatan. Sehingga biaya operasional dan
3. Analisa Finansial pendapatan dikeluarkan sebesar Rp.
Analisa Finansial merupakan aspek 49.090.257.809,09.
terpenting yang digunakan untuk menilai b. Biaya Pinjaman Investasi
suatu investasi yang bersifat komersial. Analisa pembiayaan pembangunan
Aspek finansial meliputi beberapa penilaian Kondotel Pekanbaru Park menggunakan
yaitu penilaian sumber-sumber dana yang alternatif sumber pendanaan dengan
digunakan dalam biaya investasi, estimasi kombinasi pembiayaan yang berasal dari
biaya pendapatan dan pengeluaran serta 30% modal sendiri dan 70% pinjaman dari
biaya selama periode investasi. bank. Sehingga didapat pinjaman sebesar
Dalam pelaksanaan proyek ini ada Rp. 381.527.237.359,95. Pengembalian
beberapa biaya yang dikeluarkan antara lain: pinjaman investasi dilakukan selama 15
Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 6
tahun dengan bunga kredit 13,50% maka 3. Internal Rate of Return (IRR)
pengembalian investasi sebesar Rp. Perhitungan Payback Period dilakukan
60.570.202.158 /tahun. dengan cara interpolasi berdasarkan
c. Biaya Depresiasi persamaan (5).
Metode depresiasi pada proyek
pembangunan Kondotel Pekanbaru Park NPV 25% = Rp. -105.859.558.300,82
menggunakan metode garis lurus. Total NPV 19,5% = Rp. 38.195.932.233,56
biaya depresiasi setiap tahunnya selama Interpolasi :
umur bangunan selama 50 tahun yakni in -ix NPVn -NPVx
IRR = =
sebesar Rp. 131.141.924,61 / tahun in - im NVPn - NVPm
d. Biaya Pajak 25%-x
Pajak perseroan pada Kondotel =
25%-19,5%
Pekanbaru Park pada tahun 1 s/d 15 sebesar -105.859.558.300,82 - 0
Rp. 19.565.499.351,79 /tahun dikarenakan =
- 105.859.558.300,8-38.195.932.233,5
ada biaya bunga pinjaman. Pajak perseroan
pada tahun ke 16 s/d 50 sebesar Rp. IRR=16,55%
31.862.767.902,29 /tahun (pinjaman sudah Berdasarkan perhitungan di atas
lunas). diketahui nilai IRR sebesar 16,55%
memenuhi syarat, yaitu lebih besar dari nilai
4. Analisa Kelayakan Investasi arus pengembalian yang diinginkan sebesar
Perhitungan Analisa kelayakan investasi
13,50% sehingga proyek pembangunan
terdiri dari:
Kondotel Pekanbaru Park layak dibangun.
1. Net Persent Value (NPV)
4. Payback Period (PBP)
Adapun perhitungan NPV berdasarkan
Perhitungan Payback Period dilakukan
persamaan (3)
dengan cara interpolasi berdasarkan
NPV =PVB – PVC + Nilai Sisa
persamaan (6).
=Rp.997.829.398.730,06-
NPV tahun ke- 18 = Rp. - 663.556.352,67
.Rp.959.654.869.712,18+
NPV tahun ke- x = Rp. 0
..Rp.21.403.215,68
NPV tahunke- 19 = Rp. 4.037.674.544,67
= Rp. 38.195.932.233,56
Interpolasi :
Berdasarkan hasil Perhitungan NPV dengan
suku bunga 13.50% didapat nilai NPV nn -nx NPVn -NPVx
=
sebesar Rp. 38.195.932.233,56 dapat nn - nm NVPn - NVPm
disimpulkan bahwa proyek pembangunan 19-x 4.037.674.544-0
Kondotel Pekanbaru Park layak secara =
19-19 4.037.674.544-(- 663.556.352,6)
finansial. = 18,14 tahun
2. Benefit Cost Ratio (BCR)
Perhitungan BCR dapat dihitung x = tahun ke 18 bulan ke 1 hari ke 21
berdasarkan persamaan (4). Berdasarkan perhitungan di atas
PVB payback period terjadi pada tahun ke 18,
BCR = bulan ke 1, hari ke 21 sehingga Kondotel
PVC
Rp. 997.829.398.730,06 Pekanbaru Park layak di bangun. Di bawah
= ini Gambar 2 merupakan grafik terjadinya
Rp. 959.654.869.712,18
= 1,04 payback period.
Berdasarkan perhitungan di atas dapat
terlihat nilai BCR 1,04 > 1 sehingga proyek
pembangunan Kondotel Pekanbaru Park
layak untuk dibangun.
Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 7
1100
Tabel 1. Rekapitulasi analisa kelayakan
1000
finansial Kondotel Pekanbaru
900 Park.
No Parameter Nilai
Rp (dalam Miliar)

800
700 1 Modal Investasi Rp. 545.038.910.514
600
KUM PVC
a. Modal Sendiri Rp. 163.511.673.154
500 b. Modal Rp. 381.527.237.359
400 KUM PVB Pinjaman
300 2 Kelayakan Investasi
200 a. Net Present Rp. 38.195.932.233,5
100 Value
b. Inernal Rate of
0 10 18 20 30 40
Tahun
Retuen 16,5%
c. Benefit Cost
Gambar 2. Payback Period Ratio 1,04
d. Payback Period
5. Break Event Point (BEP) 3 e. Break Event 18,14 tahun
Untuk menentukan tingkat hunian Point Okupansi 37%
Analisa Sensitivitas
minimum hotel harus diperhitungkan biaya a. Sensitivitas Rp. 381.527.237.359
pengeluaran pokok dan pendapatan hotel. investasi Turun menjadi 70%
BEP pendapatan = pengeluaran b. Sensitivias Rp.1.161.341.071.884
Pendapatan = Rp. 16.274.437,50 ac manfaat Nak menjadi 116%
Pengeluaran = Rp. 5.696.053,13 ac + c. Sensitivitas Rp. 414.615.959.197
biaya Turun menjadi 72%
d Rp. 60.570.202.158,76
Dengan nilai sewa kamar per m2 sebesar c = d. Sensitivitas 16,55%
Rp.15.669,62, maka didapat tingkat bunga
okupansi sebesar 37%. Sumber : (Hasil Perhitungan, 2017)
6. Analisa Sensitifitas
Pada analisa sensitivitas dengan 5. Analisa Keuntungan Investor
menggunakan persamaan (7), analisa Analisa keuntungan investor dilakukan
terhadap investasi diperoleh sebesar Rp. untuk memperoleh perkiraan keuntungan
381.527.237.359,95 menurun menjadi 70% yang didapat oleh investor yang ingin
dari Rp. 545.038.910.514,22, apabila berinvestasi di kondotel, perhitungannya
investasi kurang dari 70% maka proyek tidak berdasar persamaan (8).
layak lagi secara finansial. Sensitivitas Nilai investasi sebesar Rp.
terhadap benefit diperoleh sebesar Rp. 367.650.775,00 dan pelunasan plafon 60%
1.161.341.071.884,32 meningkat menjadi dari harga perkamar dengan KKC selama 15
116% dari Rp. 997.829.398.730,06 apabila tahun dengan asumsi ROI sebesar 12,07%,
keuntungan menurun kurang dari 100% maka perhitungan laba investor yaitu:
maka proyek tidak layak lagi secara Laba = RoI – Angsuran KKC
finansial. Sensitivitas terhadap cost =.Rp113.578.700,00-
diperoleh sebesas Rp. 414.615.959.197,96 ........Rp.80.476.162,00
menurun menjadi 72% dari Rp. = Rp.33.102.538,00 / tahun
578.127.632.352,23 proyek dikatakan tidak Selama 15 tahun masa pelunasan plafon,
layak lagi apabila pengeluaran meningkat investor akan mendapatkan laba sebesar Rp.
lebih dari 100%. Rekapitulasi analisa 33.102.538,00 / tahun atau Rp.2.785.545,00
kelayakan finansial pada Kondotel /bulan ditambah dengan free stay.
Pekanbaru Park dapat dilihat pada Tabel 1 Perhitungan Payback Period dilakukan
berikut ini: dengan cara interpolasi berdasarkan
persamaan (6).
Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 8
NPV tahun ke- 14 = Rp. -338.872.321,2 Future Value investasinya setelah 15
NPV tahun ke- x = Rp. 0 tahun adalah Rp. 2.515.286.950,65
NPV tahun ke-15 = Rp. 162.389.598,2 ditambah dengan kepemilikan satu unit
Interpolasi : kamar tipe SMI. Laba investor kamar
nn -nx NPVn -NPVx SIM corner didapat anuitas pelunasan
=
nn - nm NVPn - NVPm plafon sebesar Rp. 97.580.554,01 /
15-x 162.389.598,2-0 tahun dengan discount pay back period
= adalah pada tahun ke 14, bulan ke 9, hari
15-14 162.389.598,2-(-338.872.321,2)
x = 14,68 tahun. ke 4, mendapatkan laba sebesar Rp.
Berdasarkan perhitungan di atas payback 40.138.145,99 / tahun ditambah dengan
period terjadi pada tahun ke 14, bulan ke 8 free stay dan Future Value investasinya
hari ke 5. Karena pp ≤ n atau 14,68≤ 15 setelah 15 tahun adalah Rp.
maka bisa dikatakan investasi ini layak bagi 3.049.885.664,92 ditambah dengan
investor kondotel. kepemilikan satu unit kamar tipe SMI
corner.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan 2. Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan Berdasarkan kesimpulan dan
dalam tinjauan kelayakan finansial pada penelitian yang telah dilakukan maka saran
Condotel Pekanbaru Park (Golden Tulip yang dapat disampaikan terhadap
Pekanbaru Hotel) diperoleh kesimpulan pembangunan Kondotel Pekanbaru Park
sebagai berikut : adalah sebagai berikut :
1. Hasil analisia kelayakan finansial pada 1. Diharapkan dilakukan perhitungan
Condotel Pekanbaru Park adalah layak manajemen resiko pada penelitian
berdasarkan parameter-parameter selanjutnya.
teknik, hal ini bisa dilhat dari hasil yang 2. Diharapkan pada penelitian selanjutnya
didapat yaitu: NPV sebesar Rp. mengkaji studi kelayakan Kondotel
38.195.932.233,5, BCR sebesar 1,04, Pekanbaru Park dari sisi teknis, analisa
IRR sebesar 16,55% dan Payback Period dampak lingkungan, dan sosial.
atau titik yaitu 18 tahun 1 bulan 21 hari.
2. Tingkat hunian kamar kondotel F. DAFTAR PUSTAKA
pekanbaru park berdasarkan analisa Giatman, M. (2006). EKONOMI
Break event point terhadap okupansi, TEKNIK_Drs. M. Giatman, MSIE.pdf.
tingkat hunian minimum kamar sebesar (Arson Aliludin, Ed.). Jakarta: PT
37 %. RAJA GRAFINDO PERSADA.
3. Analisia keuntungan investor Kondotel
Pekanbaru Park adalah layak dan Googlemaps. (2016). lokasi condotel
menguntungkan berdasarkan metode- pekanbaru park. Retrieved April 29,
metode teknik, hal ini bisa dilhat dari 2016, from
hasil yang didapat yaitu: Pembayaran http://www.googlemaps.com
angsuran DP kamar tipe SMI adalah Rp.
4.470.897,91/bulan, pelunasan plafond Hutagalung, A. S. (2007). Kondominium
60% dengan kredit kepemilikan dan Permasalahannya (revisi). Depok:
kondotel Rp. 80.476.162,42 / tahun, Fakultas Hukum Universitas
discount payback period adalah pada Indonesia.
tahun ke 14 bulan ke 8 hari ke 5 , Pujawan. (2003). Ekonomi Teknik. cetakan
dengan laba sebesar Rp. 33.102.537,58
ke-3. Surabaya: Guna Widya.
/ tahun ditambah dengan free stay dan
Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 9
Riaupos. (2015). Penghargaan Sindo
Weekly. Retrieved September 7, 2016,
from http://riaupos.co/65593-arsip-
kota-pekanbaru-raih-kota-tujuan-
investasi-dan-tata-kelola-pemerintah-
terbaik-se-
indonesia.html#.V89z_RZ2MR8
Riausky. (2015). Okupansi hotel di
pekanbaru capai 60 %. Retrieved
August 20, 2016, from
http://riausky.com/mobile/detailberita/
6807/phri-riau:-okupansi-hotel-di-
pekanbaru-capai-60-persen.html
Simamora, H. (2002). Akuntansi
Manajemen (Edisi ke-2). Yogyakarta:
UPP AMP YKPN.
Sugiono, D. (Ed.). (2008). Kamus besar
bahasa indonesia edisi keempat (4th
ed.). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Poerbo, H. (1998). Tekno Ekonomi


Bangunan Bertingkat Banyak. Jakarta:
Djambatan.
Ibrahim, B. (2001). Rencana dan Estimate
real of cost : Untuk : STM,
Mahasiswa teknik sipil & arsitektur,
teknisi, pelaksana & pengawas.
jaarta.

Soeharto, I. (1995). Manajemen Proyek


Dari Konseptual Sampai
Operasional, Edisi pertama. jakarta:
Erlangga.

Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 10

You might also like