You are on page 1of 20

MASYARAKAT BANYUASIN MENGGUGAT

No Surat : 012/SKU-HR/WR/BA/10/2016.

Lampiran : terlampir

peri hal : permohonan untu meminta sp2hp

Banyuasin 04,Oktober 2016

Kepadah Yth : Kapolda,C.q Dirkerim,Sus Polda,Sum-Sel.

Di Tempat,Polda Sum-Sel.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh” Teriring doa dan salam


Semoga ALLAH S.W.T. Tuhan yang maha Esa Insa Allah Senan tiasa mencurah
kan Rahmat’hidaya,taufik dan Nikmat-NYA Kepada Kita Semua”Dalam Setiap
Saat.

Dan Tak,Henti – Henti nya Shalawat Dan Salam Beserta Rasa Syukur Yang
Tak,Terhingga Kepada Junjungan Kita Baginda Nabi Muhammad S.A.W. Yang
Telah Menyelamat Kan’Kita Dari Alam Yang Gelap Gulita Menjadi Alam Yang
Terang Benderang,Rahmatan Lil,Alamin”

BERDASAR KAN :

A) .Pasal 12 huruf c Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 16


Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan
Kepolisian Negara Republik Indonesia,yang menyebutkan bahwa SP2HP
merupakan informasi publik yang merupakan hak dari pihak pelapor.
B) .Pasal 11ayat (1) huruf aPeraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Sistem Informasi Penyidikan(“Perkap No. 21 Tahun 2011”),yangmenyebutkan
bahwainformasi penyidikan diberikan dalam bentuk SP2HP

C) perkap no.16/2010 dan perkap no,2/2012

Dengan ini Saya Mewakili MBM Masyarakat Banyuasin Menggugat

Nama : Roni Paslah

No.identitas,KTP : 1607111203820002

Alamat : Dusun 1 RT/RW : 04/01 Desa Tebing Abang‎


Kecamatan Rantau Bayur
Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.

Phone: +6282280023160

Website: https://ronihalix2014.wordpress.com

Email: mbm.menggugat99@gmail.com

Mengajukan permohonan agar dapat diberikan Surat Pemberitahuan


Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) Suatu Kuwajiban Penegak Hukum
Untuk Menyampai kan SP2HP Kepada Pelapor / 1 Bulan Satu Kali Pemberi
Tahuan Tindak Lanjut Atas Perkembanggan Suatu Kasus Yang Suda Di Lapor
Kan Oleh Pelapor”

Menyikapi :

Pelaporan MBM Masyarakat Banyuasin Menggugat Pada Tgal : 04/06/2015


Dengan No Lapor : 011/SKU-HR/ WR/BA/06/2015 . Atas Nama : Roni Paslah.
Kasus KKN Di Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya PUCK Kabupaten Banyuasin
Sum-Sel. Dengan Program Kegiatan PDAM Tirta Betua Kecamatan Talang
Kelapa Kelurahan Kenten Laud Kab Banyuasin Tahun Anggaran :
2012-2013.MBM,Sampai Saat ini Belum Perna Mendapat Kan SP2HP Dari
Tipikor Supdit 4 Polda Sum-Sel. Tentu nya Hal ini Bertentangan Dengan
Prosedur Yang Ada Sesuai dengan Pasal 12 huruf c Peraturan Kepala
Kepolisian Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Kepolisian Negara Republik
Indonesia,yang menyebutkan bahwa SP2HP merupakan informasi publik yang
merupakan hak dari pihak pelapor.

Dengan Konsistensi nasionalisme dan Etikat yang Luhur atas kerjasama dan
Tanggung jawap Nya” saya ucap kan Terima Kasi”Billahi Taufik Walhidaya
Wassalamu’Alaikum Wr,Wb”

Banyuasin 04 Oktober 2016

Masyarakat Banyuasin Menggugat

              “MBM”

TERTANDA : RONI PASLAH

Tembusan :

1) bapak kapolri di jakarta

2) kejaksaan agung di jakarta

3) komisi pemberantasan korupsi kpk

4) Komisi kepolisian indonesia

5) Komnas HAM

http://beritanda.com/index.php/nasional/hukum/7383-mbm-dinas-puck-banyua
sin-diduga-korupsi-pembangunan-proyek-pdam-tirta-betuah-di-talang-kelapa#
sthash.47FJJvPX.dpuf

https://sangrajalangit99.wordpress.com/2016/07/24/kasus-kkn-pembangunan-p
dam-di-kenten-laut-kec-talang-kelapa-semakin-mengelembung-besar-pasal-nya
-penambahan-anggaran-di-tahun-2014-namun-pihak-penegak-hukum-santai2-s
aja-seakan-akan-tidak-ada-ma/
Cerita dan Sekala Pembuktian Hukum di Negarag Ini Hanya di Jadikan Alat
Untuk Kekuasaan Bagi Pengucualian Bagi Kelompok Kelompok yang
Mengedepan Kan Kepentingan dengan Alasan Kesejahteraan Masyarakat
Padahal Semua Permasaalaan di Bangsa Yang Saat Ini Kita Hadapi ini Di sebap
kan Oleh KKN dan Pelaku KKN Adalah Penegak Hukum Itu Sendiri 7 Kasus
Hukum di Indonesia yang “Terkesan Tajam ke Bawah, Tumpul ke Atas,

1 Dua pria bernama Basar Suyanto dan Kholil akhirnya dijatuhi hukuman 2
bulan

lebih 10 hari penjara oleh Pengadilan Negeri Kediri, Jawa Timur, pada tahun
2009 lalu karena terbukti telah mencuri sebuah semangka.

Basar Suyanto dan Kholil dalam persidangan [image source] Dikarenakan


keputusan yang dijatuhkan oleh PN Kediri dirasa tidak berperikemanusiaan,
maka sejumlah perwakilan mahasiswa melakukan protes dan memberikan
dukungan kepada kedua terdakwa. Setelah dilaksanakan sidang lanjutan,
akhirnya kedua pria tersebut hanya dijatuhi hukuman penjara selama 15 hari
saja.

2. Penjual petasan – tuntutan 5 bulan

Seorang wanita berusia lanjut bernama Meri, asal Tegal, Jawa Tengah harus
berurusan dengan hukum karena kedapatan menjual petasan di rumahnya
sendiri. Nenek Meri sendiri tidak mengetahui bahwa menjual petasan tersebut
dilarang karena sejak pemerintahan Presiden Soekarno, dia sudah menjualnya
dan baru kali ini terjerat hukum. Nenek Meri, yang dihukum karena menjual
petasan Dikarenakan hal ini, pihak Pengadilan Negeri Tegal menuntu Nenek
Meri dengan hukuman 5 bulan penjara dan 10 bulan masa percobaan. Setelah
menjalani sidang lanjutan, pada akhirnya Nenek Meri hanya dijatuhi
hukuman penjara selama 3 bulan dengan masa percobaan 6 bulan.

3. Mengambil kain lusuh – tuntutan 5 tahun

Suatu hal yang cukup menggelikan jika didengarkan.Ada seorang buruh tani
berusia 19 tahun bernama Aspuri harus berurusan dengan hukum karena
memungut sebuah kaus lusuh di pagar rumah tetangganya..Aspuri, disidang
karena mengambil kain lusuh.

Sang pemilik kaus akhirnya melaporkan Aspuri ke pihak kepolisian dengan


tuduhan pencurian. Padahal sebelumnya, pembantu pemilik rumah sudah
menyatakan bahwa memang dia sengaja membuang kaus tersebut karena
sudah tidak terpakai.

Dikarenakan hal ini, Aspuri harus mendekam di sel Rumah Tahanan Kota
Serang, Banten selama 3 bulan sambil menunggu keputusan pihak pengadilan.
Dia terancam hukuman penjara selama 5 tahun maksimal.

4. Mencuri 3 buah Kakao – tuntutan 1 bulan

Seorang wanita yang sudah pantas di panggil nenek karena usianya yang
memang sudah tua bernama Minah harus mendapatkan hukuman 1 bulan
penjaran dengan masa percobaan 3 bulan karena terbukti mencuri 3 buah
kakao seharga Rp 2.000 milik PT Rumpun Sari Antan yang berada di
Banyumas, Jawa Tengah.

Nenek Minah, dihukum karena mencuri kakao

Walaupun sudah mengembalikannya sesaat setelah ketahuan, namun pihak


manajemen PT Rumpun Sari Antan tetap memperkarakannya untuk
memberikan efek jera dan agar tidak ditiru oleh masyarakat lainnya. Setelah
putusan dijatuhkan, pihak perusahaan mengaku puas.

5. Diduga mencuri 7 batang kayu jati berukuran 15 cm – tuntutan 5 tahun,

Tentunya banyak orang yang mengetahui kasus Nenek Asyani yang diduga
mencuri 7 batang katu jati milik Perum Perhutani. Menurut wanita tua dari
Situbondo, Jawa Timur tersebut, kayu jati itu dulunya ditebang oleh almarhum
suaminya dari lahan mereka sendiri yang kini telah dijual. Namun, pihak
Perhutani tetap mengatakan bahwa kayu jati itu berasal dari lahan milik
mereka dan bersikeras memperkarakan ulah Nenek Asyani itu.

Persidangan nenek Asyani, yang dituduh mencuri kayu Perhutani.


Dikarenakan hal ini, sejak bulan Juli – Desember 2014, Nenek Asyani
mendekam di dalam penjara untuk menunggu proses persidangan. Pihak
pengadilan memberikan ancaman maksimal 5 tahun penjara.

6. Menebang pohon mangrove – 2 tahun + denda2 miliar

Tidak pernah terbersit sekalipun dalam pikiran seorang pria yang sudah lanjut
usia bernama Busrin ini akan berhadapan dengan hukum dan mendapatkan
hukuman selama 2 tahun penjara serta denda Rp 2 miliar atau subsider 1
bulan kurungan karena kedapatan menebang pohon mangrove untuk
dibuatnya sebagai bahan bakar memasak. Pak Busrin dihukum karena
menebang pohon Busrin yang sehari-hari hanya sebagai kuli pasir ini
ditangkap oleh polisi air Probolinggo karena perbuatannya dianggap
melanggar hukum.

7. Mencuri satu tandan pisang – langsung ditahan

Di tahun 2009 lalu, seorang kakek berusia 76 tahun bernama Klijo dituduh
mencuri setandan pisang yang bila dijual hanya seharga Rp 2.000 saja.
Bermula dari permintaan sekelompok anak untuk menebang pisang di pinggir
jalan, warga yang mengetahui apa yang dilakukan Mbah Klijo tersebut
langsung melaporkannya ke kepolisian.

Mbah Klijo, langsung ditahan karena mencuri setandan pisang

Tidak menunggu lama, pihak Kepolisian Sektor Godean, Yogyakarta, langsung


menangkap Mbah Klijo dan menitipkannya ke Lembaga Pemasyarakatan
Cebongan. Banyak yang menyayangkan aksi tangkap dan penjeblosan
langsung oleh pihak aparat tersebut kepada Mbah Klijo mengingat dia adalah
seorang yang sudah tua.

Selain kasus-kasus di atas, masih banyak sekali kasus-kasus serupa di


Indonesia yang dapat dikatakan tajam ke bawah dan tumpul ke atas alias
dapat dengan mudah menangkap, menjerat sampai menjatuhkan hukuman
kepada rakyat kecil yang notabene buta akan masalah hukum, sedangkan
seakan loyo untuk menghadapi penjahat kelas paus,Bahkan tidak sedikit yang
menyindir bahwa hukum di Indonesia tidak menggunakan azas, “Siapa yang
benar dan siapa yang salah” melainkan “Siapa yang bayar maka mudah
keluar.”
Banyuasin 23 November 2017

No Surat : 010/PETISI/PNR-KJS/Xl/2017

Lampiran : Terlampir dalam satu kesatuan

Prihal : Pelanggaran HAM, Penegaan hukum di Kabupaten Banyuasin


Sum-Sel.

Kepada Yth ;

Presiden Republik Indonesia

Bapak Ir. H. Joko Widodo

Di

ISTANA KEPRESIDENAN RI

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”Teriring doa dan salam


Semoga ALLAH S.W.T. Tuhan yang maha Esa Insa Allah Senan tiasa mencurah
kan Rahmat’hidaya,taufik dan Nikmat-NYA Kepada Kita Semua”Dalam Setiap
Saat.

Dan Tak,Henti – Henti nya Shalawat Dan Salam Beserta Rasa Syukur Yang
Tak,Terhingga Kepada Junjungan Kita : Nabi Besar Baginda Nabi Muhammad
S.A.W. Yang Telah Menyelamat Kan’Kita Dari Alam Yang Gelap Gulita Menjadi
Alam Yang Terang Benderang,Rahmatan Lil,Alamin”

Sekapur Sirih Salam dari masyarakat Tana Seriwijaya Yang duluh Kelak
memberikan hyasana Adat dan Budaya Nusantarah hinggah menjadi
keajaipan Dunia. Bapak IR.H. Joko Widodo Presiden Republik Indonesia Yang
Saya Mulyakan Perkenan Kan,lah Saya menyampaikan Permasalaan Yang
Masyarakat Khusus Nya Masyarakat Kabupaten Banyuasin Sum-Sel Hadapi
Bertahun Tahun Lalu Sampai Saat Ini Permasaalaan ini Belum kunjung Jua
ter,atasi Pada hal Problema ini Sangat Seryus Menyangkut Hak Hak Hidup
Layak Sebagai Warga Negara Atas mendapat Kan Air Bersi Layak Konsumsi.

Melalui Prantara Surat ini saya atas nama Masyarakat Banyuasin Menggugat
(MBM) Menyampaikan Permasaalaan Permasaalaan yang sangat mendasar
dan suatubkeharusan bagi kami untuk mendapat pertolongan dari pemerintah
dalam hal ini pemerintah Pusat karna Masyarat kabupaten Banyuasin
Sum-Sel, Suda sangat tidak percaya pada pemerintah daerah Kabupaten
Banyuasin Dalam kesempatan ini saya mewakili segenap masyarakat
Banyuasin :

Nama   : Roni Paslah

Alamat : Dusun 1 RT/RW : 04/01 Desa Tebing Abang Kecamatan Rantau Bayur
Kab Bayuasin Sum-Sel.‎
.

NO.Identitas,(KTP/SIM/PASPOR) 1607111203820002

NO.Hp  : 082280023160

E-mail : mbm.menggugat99@gmail.com

Seperi yang suda MBM Laporkan di Polda Sum-Sel dengan

No Lapor : 011/SKU-HR/WR/BA/06/2015 .

Atas Nama : Roni Paslah

Isi laporan : Dugaan KKN di Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya PUCK Kab
Banyuasin Sum-Sel Dengan Program kegiatan Pembangunan PDAM di
Kelurahan Kenten Laut Kec Talang Kelapa tahun Anggaran 2012-2013.

Tertanggal : 04/06/2015 sampai saat ini Rabu 29 November 2017 belum ada
tindakan, Adapun Yang Terlibat Atas Kasus Ini Ialah :

1) IR.H.Amirudin Inoed Mantan Bupati Kab Banyuasin.

2) H.Aghussalam. Ketua DPRD Kab Banyuasin.

3) Yan Anton Ferdian,SH. Anak Kandung IR.H.Amirudin Inued.

4) IR.H.Firmanyah,M.Sc. Sekda Kab Banyuasin


5) IR.AbieHasan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya.PUCK

MBM menuntut Janji Kapolda Sum-Sel Irjen Pol, Saud Usman Nastion dan

Kejari kab Banyuasin Suwito,SH 

”MBM”menuntut Janji Kapolda Sum-Sel Irjen Pol, Saud Usman Nastion dan

Kejari kab Banyuasin Suwito,SH pada Tangal 11 juni 2013 Saat itu Massa
Menuntut Atas Kasus KKN Kabupaten Banyuasin Sala satu nya Kasus KKN
PDAM dan Kecuranggan2 Pilkada Yang di lakukan Oleh IR.H.Amirudin Inoed
Untuk Memenang kan Pasangan Yan Anton Ferdian,SH dan IR.Supri Yono.Kita
ketahui Yan Anton Ferdian,SH.. adala Anak Kandung IR.H.Amirudin Inoed.

Banyuasin,11 juni 2013  Massa Membokkade Jalan Perkantoran dan Jalan


lintas Sumatera Sehingga Jalan lintas Sumatera Macet total Sepanjang lebi dari
10 KM, Pada saat itu Warga yang Tergabung dalam Forum Masyarakat
Banyuasin Menggugat ( FMBM) dan Masyarakat Banyuasin Bersatu ( MBB)
Untuk Membubar kan Massal Kapolda Irjen pol Saud Usman Nastion dan
Kejari Banyuasin Suwito,SH. Membuat Suatu Perjanjian Di atas Kerta di Saksi
Kan Seluru Tokoh Masyarakat ,Toko Agama Dan Masyarakat Kab Banyuasin
Yang Hadir Pada Saat itu “Akan Usut tuntas 2 kasus KKN di Pemda Kab
Banyuasin Sum-sel.

1  Usut tuntas Kasus KKN DI dinas PU Cipta Karya Kab Banyuasin dengan
program kegiatan Pembangunan PDAM.

2 Usut tuntas Kasus KKN di dinas Pertanian dan Perternakan Kab Banyuasin
Sum-sel. dengan program Cetak Sawa.

KKN Kasus Cetak Sawa Suda Dua (2) Orang Yang di Tahan PPK nya dan Kepala
Dinas Nya dan Kepala SKPD Nya Semen tara Kasus KKN PDAM Belum Sama
sekali Karna Kasus KKN PDAM tersebut Melibat Kan Yan Anton Ferdian.Tahun
2012 Yan Anton Ferdian Sebagai DPR Provinsi Sum-Sel dan IR.H.Amirudin
Inoed Bapak Nya Bupati Kab Banyuasin,Lalu Tahun 2013 Yan Anton
Ferdian’Mencalon Kan Diri Sebagai Bupati Banyuasin Dengan Menghalal Kan
Segala Cara Amirudin Inoed Untuk Menjadi Kan Anak Nya Menjadi Bupati
Mengganti Kan Dia “Kekuasaan Dinasti” Agar dapat Segala Kesalahan
Amirudin Inoed Tertutupi,Yan Anton Ferdian Terpilih Menjadi Bupati
Banyuasin ( Hanya di Atas Kertas ) Pada Saat Penganggaran APBD P Tahun
2013 Di Anggar Kannya Lagi Pembangunan PDAM di Tempat Yang Sama hanya
Pos Pos nya di pisah untuk menutupi Kesalahan Pembangunan PDAM di tahun
2012 Serta Untuk Bayar Hutang Pilkada Yan Anton Ferdian Terpilih Menjadi
Bupati Banyuasin Priode 2013-2019.

Seperti nya Tipikor Supdit 4 Polda Sum-Sel Memperlamban proses


Penyelidikan dan Penyidikan Terkai Dugaan KKN di Dinas Pekerjaan Umum
Cipta Karya PUCK Kab Banyuasin Dengan : MBM,Masyarakat Banyuasin
Menggugat No Lapor : 011/SKU-HR/WR/BA/06/2015.Atas Nama : Roni Paslah
Dugaan KKN di Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya PUCK Kab Banyuasin
Sum-Sel Dengan Program kegiatan Pembangunan PDAM di Kelurahan Kenten
Laut Kec Talang Kelapa tahun Anggaran 2012-2013.

Kanit Tipikor Supdit 4 Polda Sumsel Kompol Wisdon Arizal,SE. NRP 70060471
.Saya sangat Oktimis Kalau Oknum Tipikot Supdit 4 Polda Sum-Sel Menerima
Upeti dari Bupati Banyuasin Sum-Sel,tidak ada alasan Insitusi Penegak hukum
Untuk tidak menindak Lanjuti laporan dan di yakini kebenaran nya dari
sumber2 terpercaya..namun Naifnya lagi Oknum Penegak hukum tsb Mala
terkesan menakut – Nakuti,dan mengancam Mau Seplid Balik..Sehingga
Pelapor MBM di Interfensi, dan di persalakan Seakan2 Seperti penjahat,Bukan
kah ini Kuajipan penegak Hukum Untuk menindak Para pelaku KKN Seperti
Yg Suda Di lapor kan Oleh MBM Mala Tipikor Supdit 4 polda Sum-Sel ini
Mencari Cari Kesalahan Pelapor dengan Cara Meminta Dokumen2 Yang bukan
Kapasitas Pelapor Seperti nya Mau nya “xx” Tidak harus kerja lagi segala
sesuatu dan bukti2 suda lengkap semua”

MBM melalui Roni paslah Memintak kepada Bapak Kapolri Untuk menindak
tegas Atas oknum Polisi Yang demikian Artinya Oknum Penegak hukum ini la
Yang sebenar nya Aktor di balik Tindak pidana Yang MBM Lapor kan Tersebut
Sehingga Para Pelaku KKN di Kabupaten Banyuasin ini Meraja lelah  Dan
Membudaya.
Menurut Rumor yang Beredar Bupati Kab Banyuasin,Yan Anton
Ferdian,SH.suda ada kesepakatan dengan Kata Lain moU terlebi dahulu
dengan Oknum Polda Sum-sel dan Kejati Sum-sel Guna Untuk meng back Up
dan Mempaselitasi Dalam bentuk Hukum‎
.Kalau Seperti ini Berlarut2 ‎
Kapan
Bangsa ini bisa Makmur dan Sejahtera Karna Kesensaraan dan Penderitaan
Rakyat Indonesia Saat ini Di sebap Kan Oleh Para Koruptor ” Saya sanggat
Sependapat Kalau Pera Koruptor Di Hukum Mati Karnah Ancaman Besar
Runtuh nya NKRI Di Sebap Kan Ketidak Adilan Para Penegak Hukum..!!Ialah
KKN itu sendiri Tutur Roni Dengan Ber Api,api ‎
…!!

Oknum Polda Sumatera Selatan di Yakini Suda Menerima Upeti Dari Bupati
Kab Banyuasin Yan Anton Ferdian Terkait Penegaan Hukum Kasus KKN
Pembangunan dan Senitasi Pengadaan Air Bersi PDAM di Kecamatan Talang
Kelapa Kelurahan Kenten Laud Oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya PUCK
Kab Banyuasin Tahun Anggaran 2012-2013 di Senyalir di Lakukan Nya

MBM: Dinas PUCK Banyuasin Diduga Korupsi Pembangunan Proyek PDAM


Tirta Betuah di Talang Kelapa.

PANGKALAN BALAI-BANYUASIN, BeritAnda – Masyarakat Banyuasin


Menggugat (MBM) melalui Roni Paslah, menduga Dinas Pekerjaan Umum Cipta
Karya (PUCK) Banyuasin telah melakukan korupsi pada proyek penyediaan air
bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Betuah Banyuasin di Kel.
Kenten Laut, Kec. Talang Kelapa, Kab. Banyuasin pada 2013.

Roni Paslah kepada BeritAnda.com Sumsel, Rabu (17/6/2015) mengatakan,


berdasarkan investigasi MBM di Kelurahan Kenten, Kec. Talang Kelapa,
Banyuasin tentang pengerjaan pembanguann PDAM Tirta Betuah Kab.
Banyuasin yang dianggarkan Dinas PUCK Banyuasin dari dana ABPD
Banyuasin 2012 dan 2013, pada pelaksanaan dari kegiatan modal air bersih
berupa pembangunan persediaan sarana air bersih di Kenten Laut, dugaan
kuat Dinas PUCK Banyuasin melakukan tindak pidana korupsi.

“Sesuai anggaran APBD 2012 Dinas PUCK dengan Nomor 883 :1. No. Rek.
5.2.3.2.7.1. Belanja modal bangunan air bersih/air air baku Rp17.690.613.000
tersedianya sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat
miskin/pedesaan kurang lebih 19 paket, yang penyediaan air bersih (lanjutan)
Kenten Laut Kecamatan Talang Kelapa, dikerjakan PT. Perdana Abadi Perkasa
(PAP) senilai Rp13.622.000.000. Untuk pengerjaan optimalisasi sarana air
bersih IKK Talang Kelapa lokasi Kenten dan Merah Mata oleh PT Dwi Urip (DU)
senilai Rp4.997.685.000. Dari semua pengerjaan baik PT PAP maupun PT DU
tidak sesuai dengan realisasinya di lapangan,” ungkapnya.

Menurut Roni, pada APBD 2013 yang dianggarkan Dinas PUCK Banyuasin
meliputi, pembangunan jaringan pipa distribusi merah mata Kec. Talang
Kelapa Rp1.650.000.000, pembangunan pipa air bersih Kel. Kenten Laut,
Kecamatan Talang Kelapa Rp3.250.000.000, pembangunan pipa distrubusi air
bersih Desa Kenten Laut Kec. Talang Kelapa Rp3.910.000.000, pembangunan
pipa distribusi PDAM Komplek Azhar dan Talang Kelapa Keramat Talang
Kelapa Rp3.330.000.000, perbaikan pipa Jalan Pangeran Ayin Simpang Talang
Keramat Kec. Talang Kelapa Rp200.000.000, dan perbaikan pipa PDAM
Komplek AZhar, Griya Damai, Santer, Avila dan Bank Sumsel Kec. Talang
Kelapa.

“Dari jawaban Dinas PUCK Banyuasin terkait soal itu, pihak PUCK mengklaim
melalui Drs Syahriani ST MM selaku PPK, menjawab surat kami dengan Nomor
10/06/PKK/IX/2013. Dijelaskan bahwa, pengerjaan PDAM Tirta Betuah tersebut
adalah pekerjaan 2010 bukan tahun 2012. Pengerjaan tersebut telah selesai
dikerjakan dengan maksimal. Adapun pekerjaan yang dilakukan PUCK
Banyuasin adalah, pembangunan Intake, IPA, Boster, Gudang, Rumah Jaga,
Jaringan Pipa Distribusi, baik di Merah Mata maupun di Kenten Laut,
termasuk juga di Talang Keramat. Pekerjaan tersebut sesuai kebutuhan akan
sarana dan prasana air bersih, Padahal pekerjaan itu pekerjaan 2012, dengan
nilai proyek Rp13 miliar lebih,” paparnya.

Dari penjelasan Dinas PUCK Banyuasin, lanjut Roni, kami dari MBM menilai
tidak sesuai. Sebab dalam surat balasan tersebut hanya dijelaskan bahwa itu
pekerjaan 2012, sementara surat konfirmasi yang kami pertanyakan adalah
mempersoalkan pembangunan instalasi air bersih PDAM Tirta Betuah di
Kenten Laut Kecamatan Talang Kelapa di 2013, dengan nilai proyek
Rp31.159.6805.000 (sama dengan nilai proyek di 2012) dengan jumlah
pelanggan kurang lebih 2.000 pelanggan.

“Dugaan adanya unsur KKN, maka MBM meminta kepada pihak Polda Sumsel
untuk segera mengusut tuntas indikasi KKN di dalam pelaksanaan pengerjaan
proyek PDAM Tirta Betuah Kelurahan Kentan, Kecamatan Talang Kelapa Kab.
Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan yang dianggarkan oleh Dinas PUCK Kab.
Banyuasin,” jelasnya’Dan kami sudah melaporkan masalah ini ke Polda
Sumsel pada 4 Juni 2015 dengan nomor: 011/SKU-HR/WT/BA/06/2015. Laporan
tersebut dibuat, mengingat pelaksanaan proyek tersebut diduga melibatkan
Orang Nomor 1 Di Kabupaten Banyuasin Sum-Sel.

“Untuk itu, MBM berharap pihak Polda Sumsel untuk bekerja maksimal dalam
menangani kasus ini dan untuk tidak menutupi kasus tersebut bila dugaan itu
benar,” terang Roni dengan tegas. (Febri) bayar hutang pilkada Yan Anton
Ferdian Bupati Kabupaten Banyuasin Priode 2013-2018.

http://beritanda.com/index.php/nasional/hukum/7383-mbm-dinas-puck-banyua
sin-diduga-korupsi-pembangunan-proyek-pdam-tirta-betuah-di-talang-kelapa#
sthash.47FJJvPX.dpuf

BUKTI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA, PUCK KAB BANYUASIN


SUM-SEL TELAH MELAKUKAN KKN, YA ITU MELALUI DIRUT PDAM TIRTA
BETUA, SEBAGAI PENGGUNA BANGUNAN TERSEBUT DARI DINAS PU CIPTA
KARYA. 

DIRUT PDAM TB IR BAKRIE MENJELAS KAN BAHWA DI TAHUN 2013 PDAM


TB, TIDAK MENERIMA ATAU PENYERAHAN ASET DAERA DARI PEMDA KAB
BANYUASIN SUM-SEL DALAM HAL INI DINAS PU CIPTA KARYA‎
KEPADA
PIHAK PDAM TB..UNGKAP PENGAKUAN DIRUT PDAM TB IR BAKRIE,SAAT
KAMI TEMUI DI RUANG KERJA 

Direktur PDAM TB: Tidak Ada Pembangunan di 2013

PANGKALAN BALAI-BANYUASIN, BeritAnda – Terkait informasi dari


Masyarakat Banyuasin Menggugat (MBM) yang disampaikan Roni Paslah
mengenai dugaan korupsi yang dilakukan Dinas PUCK Banyuasin dalam
pengerjaan proyek pembangunan penyediaan air bersih PDAM Tirta Betuah
(TB) pada 2013 di Kec. Talang Kelapa. Direktur PDAM Tirta Betuah (TB) Ir.
Bakrie MT mengatakan, di 2013 tersebut tidak ada proyek pembangunan
penyediaan air bersih PDAM TB di Talang Kelapa oleh Dinas PU CK Banyuasin.

“Justru pada Maret 2013, PDAM TB selaku operator sudah


mengoperasikannya,” terangnya saat dimintai tanggapan
olehBeritAnda.comSumsel, Kamis (18/6/2015), terkait adakah pembangunan
proyek PDAM TB tahun 2013 di Kel. Kenten Laut, Kec. Talang Kelapa.

Bakrie memaparkan, pembangunan PDAM TB di Kenten Laut, Kec. Talang


Kelapa yang dikerjakan oleh Dinas PUCK Kab. Banyuasin dengan anggaran
Rp31 miliar, adalah anggaran 2008 dan pengerjaan tahap pertama baru
dimulai 2009 senilai Rp12 miliar. Kemudian tahap kedua dilanjutkan pada
tahun 2010 dengan anggaran sebesar Rp12 miliar.

“Pada 2011 itu kosong, tidak ada pengerjaan, sebab APBD kurang. Dan tahap
ketiga dilanjutkan pada tahun 2012 dengan anggaran Rp7 miliar dan
penambahan pembangunan jaringan pipa distribusi serta jaringan PLN senilai
Rp5 miliar,” jelasnya.Jadi, lanjut Bakrie, pembangunan yang dimulai 2009 dan
berakhir pada 2012. “Pengoperasiannya baru dimulai pada Maret 2013 dan
semua jaringan PDAM TB telah berjalan sampai dengan sekarang,”
pungkasnya. (Febri)

http://www.beritanda.com/index.php/nasional/sosial-budaya/7404-direktur-pda
m-tb-tidak-ada-pembangunan-di-2013.

Kapolda Sumsel akui penanganan korupsi tahun ini belum maksimal

Merdeka.com – Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Nasution mengungkapkan,


pada 2014 mendatang, pihaknya akan memprioritaskan penanganan terhadap
kasus dugaan tindak pidana korupsi. Sebab tahun ini, kasus tersebut belum
terlalu maksimal ditangani.

Saud beralasan kasus korupsi merupakan kejahatan yang terstruktur dan


terorganisir sehingga penanganannya membutuhkan kerja ekstra pula. “Jadi,
kasus dugaan korupsi akan kita maksimalkan pada tahun depan, di samping
penanganan kasus lain,” ungkapnya, Sabtu (28/12).

Menurut dia, penanganan kasus korupsi di Sumsel sejauh ini tidak


bermasalah, beberapa di antaranya masih ditangani, sebagian lain sudah P21
dan tengah diproses di persidangan. 

“Penanganannya membutuhkan waktu dan kejelian, tak bisa disamakan


dengan penanganan tindak pidana umum lainnya. Yang pertama harus
dikonform adalah keterangan saksi ahli dari BPKP soal kerugian negara, baru
bisa menentukan ada atau tidak tersangka,” ungkapnya.

Seperti diketahui, penyelesaian kasus dugaan korupsi oleh kepolisian dan


kejaksaan yang menyeret nama kepala daerah maupun mantan pejabat
daerah di Sumsel terkesan lambat dan selalu meninggalkan pekerjaan rumah
setiap tahunnya.

Bahkan, ada kasus yang pernah ditangani beberapa tahun sebelumnya sudah
tidak terdengar lagi perkembangannya, apakah sudah dihentikan
penyidikannya (SP3) atau masih ‘digantung’. 

Tercatat kasus-kasus besar yang sudah lama hingga detik ini masih ditangani
penyidik Subdit 3 Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumsel, antara lain Dana
Bansos Ormas Ogan Komering Ulu (OKU) tahun 2008 dengan tersangka
mantan Wakil Gubernur Sumsel Eddy Yusuf serta Bupati OKU Yulius Nawawi. 

Padahal empat mantan pejabat di OKU yang terlibat kasus ini lainnya
semuanya sudah divonis bersalah dengan hukuman bervariasi dijatuhkan
majelis hakim Pengadilan Tipikor Palembang pertengahan tahun 2013.
Sedangkan Eddy Yusuf dan Yulius Nawawi sekarang masih bebas melakukan
aktivitas mereka baik sebagai calon legislatif dan bupati.

Selain itu, kasus-kasus dugaan korupsi yang juga tidak terdengar lagi
gaungnya seperti kasus penyimpangan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2009
Disdikpora Kota Pagaralam yang merugikan negara Rp3,03 miliar.

Padahal, pascakasus DAK ini diambil alih penyidik Tipikor Polda Sumsel,
sempat mencuat rumor bahwa kasus ini akan menyerat nama Wali Kota
Pagaralam yang dijabat Djazuli Kuris kala itu.

Kemudian, kasus dugaan korupsi cetak sawah Kabupaten Banyuasin dan


pembangunan sejumlah proyek di Kabupaten Musi Rawas juga sepertinya
harus tertunda penyelesaiannya pada tahun ini.

FAKTA NYA DI LAPANGAN PADAHAL TAHUN 2014 DI TEMPAT YANG


SAMA PEMBANGUNAN PDAM DAN JARINGAN KABUPATEN BANYUASIN
SUM-SEL TAHUN 2014

1 PT BINA KARYA CIAI 

Optimalisasi Pipa Distribusi PDAM lokasi RSUD Kab Banyuasin Rp :


44.955.245.000,00No kontrak : 02/KONTRAK/PPK-20/PUCK/2014 Nilai kontrak :
2.920.270.000,00

2 CV Agatha jaya Mandiri . Optimalisasi Pipa Distribusi dari Kenten laut Ke


talang keramat Kec talang kelapa. No Kontrak : 04/KONTRAK/
PPK-20/DAK/PUCK/2014 NILAI KONTRAK : 2.079.890.000,00

3 CV UTAMA MANDIRI : Pembangunan jalan Inspeksit pipa trasmisi PDAM


mera mata menuju kenten laut .No kontrak 05/KONTRAK/PPK-20/PUCK/2014
Nilai Kontrak  Rp 1.951.500.000,00

4 CV NIUR PRATAMA MANDIRI Opitimalisasi Pipa Distribusi PDAM Lokasi


Kenten laut Kec Talang Kelapa No kontrak : 06/KONTRAK/PPK-20/PUCK/2014
Nilai Kontrak  Rp 1.951.600.000,00

5 PT AA BERSAUDARA : Pembuatan Bak Reservoar PDAM Kenten Laut Kec


Talang Kelapa No kontrak : 07/KONTRAK/PPK-20/PUCK/2014 Nilai kontrak Rp
2.935.300.000,00

6 CV BUNGA TANJUNG : Optimalisasi Jaringan Air Bersi Kenten laut Kec Talang
kelapa No kontrak : 08/KONTRAK/PPK-20/PUCK/2014 Nilai kontrak Rp
1.957.000.000,00

7 CV EXCON CONTRACO : Optimalisasi PDAM Betung Kec Betung  No kontrak


:17/KONTRAK/PPK-20/PUCK/2014 Nilai kontrak  Rp 1.948.200.000,00
Rp : 13.622.000.000,00

Rp : 4.997.685.000,00

Rp : 1.650.000.000,00

Rp : 3.250.000.000,00

Rp : 3.910.000.000,00

Rp : 3.330.000.000,00

Rp : 200.000.000,00

Rp : 200.000.000,00‎

Rp : 2.920.270.000,00

Rp : 2.079.890.000,00

Rp : 1.951.500.000,00

Rp : 1.951.600.000,00

Rp : 2.935.300.000,00

Rp : 1.957.000.000,00

Total Rp : 44.955.245.000,00

Di ketahui Yang mendapat kan Tender proyek Yang Besar2 Orang Terdekat
Yan Anton Ferdian Haji Hamid,Hasan Tedja dan Erwin Kaka dari Yan Anton
Ferdian Disenyalir Proyek yang dikerjakan Ke tiga (3) Orang terdekat Bupati
non aktif Banyuasin ini semua nya MARKUP antara Lain Pekerjaan Nya
Pekerjan PDAM ,Pembangunan Jembatan Kecamatan Rantau Bayur,Tampal
sulam Jalan Lingkar Dll ( Berbagi Untung )

https://sangrajalangit99.wordpress.com/2016/11/08/dua-kontraktor-ternama-di-
kabupaten-banyuasin-haji-hamid-dan-hasan-tedja-diperiksa-di-kpk/

2015 ” MASI SEPERTI INI RIALITA NYA ..!!!!

Pelayanan PDAM Banyuasin Dinilai Burukhttp://brt.st/4VzB


Banyuasin – Warga menilai pelayanan PDAM Tirta Betuah Kabupaten


Banyuasin, Sumatera Selatan, buruk karena belum mampu memenuhi
kebutuhan air bersih bagi para pelanggannya.

“Warga untuk mendapatkan air satu ember kecil perlu menunggu hingga 30
menit. Buruknya pelayanan publik tidak bisa ditolerir pelanggan sehingga
bupati harus mengevaluasi kinerja Dirut PDAM Tirta Betuah,” kata Wahyu
(48), warga Kenten di Banyuasin, Sabtu (31/10).

Menurut dia, pelayanan PDAM selama tiga bulan terakhir sangat buruk,
karena air sering tak mengalir, dan kalaupun mengalir kualitas air diragukan
untuk dikonsumsi.

Ia menilai pelayanan PDAM Tirta Betuah tidak serius menangani kondisi ini,
dan ada unsur pembiaran. Air yang didistribusi oleh PDAM Tirta Betuah
berwarna kuning, rasa dan baunya juga tidak enak.

Ia berharap Bupati Banyuasin mengevaluasi kinerja Bakrie Harahap sebagai


Dirut PDAM Tirta Betuah.

Kekecewaan terhadap buruknya pelayanan PDAM Tirta Betuah juga


disuarakan Wahidin (61), tokoh masyarakat dan pemerhati pelayanan publik
Kelurahan Kenten.

Ia menilai pelayanan PDAM ini terkesan tidak serius, termasuk pengawasan


dari pemerintah dan legislatif kurang.

Menanggapi keluhan warga itu, Dirut PDAM Tirta Betuah, Bakrie Harahap
mengatakan jika saat ini tim tengah berupaya menormalisasi distribusi air
yang terganggu karena kerusakan jaringan pipa.

Bakrie menambahkan, pada Jumat malam (30/10) jalur pendistribusian air


PDAM sudah dilakukan untuk wilayah Kelurahan Kenten.

Sementara, Rozi staf teknis PDAM Tirta Betuah Kenten saat dikonfirmasi
terkait pendistribusian air bersih yang tak beraturan berjanji akan melakukan
perbaikan pelayanan.

Pelayanan PDAM Banyuasin Dinilai Burukhttp://brt.st/4VzB

http://beritanda.com/index.php/video/9432-yek-karim-potret-kemiskinan-di-ba
nyuasin
Pideo ini mencermin kan kemiskinan Masyarakat kab banyuasin Sum-sel,
dampak dari kesemena,menaan Pejabat dan lemah nya penegak,an Hukum di
Kab Banyuasin Sum-Sel. Video Kesemerautan Tata Kota dan Pusat Pasar Kota
kabupaten Banyuasin
Sum-Sel..”https://www.youtube.com/watch?v=-V1Q8QbbYT8

Demikian surat ini Kami buat dengan Segala harapan

Bapak IR. H. Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia dapat

Mengulur kan tangan meluangkan waktu dan Sesegerah mungkin mengambil


tindakan yang tegas demi Bangsa dan Negarah, Teriring do’a “Jazakumullah
Ahsanal Jaza”

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Banyuasin 04 Oktober 2016

Masyarakat Banyuasin Menggugat

                  ” MBM”

   TERTANDA : RONI PASLAH

You might also like