Professional Documents
Culture Documents
Kasus KKN Pembangunan Pdam Kenten Laut Kab Banyuasin
Kasus KKN Pembangunan Pdam Kenten Laut Kab Banyuasin
No Surat : 012/SKU-HR/WR/BA/10/2016.
Lampiran : terlampir
Di Tempat,Polda Sum-Sel.
Dan Tak,Henti – Henti nya Shalawat Dan Salam Beserta Rasa Syukur Yang
Tak,Terhingga Kepada Junjungan Kita Baginda Nabi Muhammad S.A.W. Yang
Telah Menyelamat Kan’Kita Dari Alam Yang Gelap Gulita Menjadi Alam Yang
Terang Benderang,Rahmatan Lil,Alamin”
BERDASAR KAN :
No.identitas,KTP : 1607111203820002
Phone: +6282280023160
Website: https://ronihalix2014.wordpress.com
Email: mbm.menggugat99@gmail.com
Menyikapi :
Dengan Konsistensi nasionalisme dan Etikat yang Luhur atas kerjasama dan
Tanggung jawap Nya” saya ucap kan Terima Kasi”Billahi Taufik Walhidaya
Wassalamu’Alaikum Wr,Wb”
“MBM”
Tembusan :
5) Komnas HAM
http://beritanda.com/index.php/nasional/hukum/7383-mbm-dinas-puck-banyua
sin-diduga-korupsi-pembangunan-proyek-pdam-tirta-betuah-di-talang-kelapa#
sthash.47FJJvPX.dpuf
https://sangrajalangit99.wordpress.com/2016/07/24/kasus-kkn-pembangunan-p
dam-di-kenten-laut-kec-talang-kelapa-semakin-mengelembung-besar-pasal-nya
-penambahan-anggaran-di-tahun-2014-namun-pihak-penegak-hukum-santai2-s
aja-seakan-akan-tidak-ada-ma/
Cerita dan Sekala Pembuktian Hukum di Negarag Ini Hanya di Jadikan Alat
Untuk Kekuasaan Bagi Pengucualian Bagi Kelompok Kelompok yang
Mengedepan Kan Kepentingan dengan Alasan Kesejahteraan Masyarakat
Padahal Semua Permasaalaan di Bangsa Yang Saat Ini Kita Hadapi ini Di sebap
kan Oleh KKN dan Pelaku KKN Adalah Penegak Hukum Itu Sendiri 7 Kasus
Hukum di Indonesia yang “Terkesan Tajam ke Bawah, Tumpul ke Atas,
1 Dua pria bernama Basar Suyanto dan Kholil akhirnya dijatuhi hukuman 2
bulan
lebih 10 hari penjara oleh Pengadilan Negeri Kediri, Jawa Timur, pada tahun
2009 lalu karena terbukti telah mencuri sebuah semangka.
Seorang wanita berusia lanjut bernama Meri, asal Tegal, Jawa Tengah harus
berurusan dengan hukum karena kedapatan menjual petasan di rumahnya
sendiri. Nenek Meri sendiri tidak mengetahui bahwa menjual petasan tersebut
dilarang karena sejak pemerintahan Presiden Soekarno, dia sudah menjualnya
dan baru kali ini terjerat hukum. Nenek Meri, yang dihukum karena menjual
petasan Dikarenakan hal ini, pihak Pengadilan Negeri Tegal menuntu Nenek
Meri dengan hukuman 5 bulan penjara dan 10 bulan masa percobaan. Setelah
menjalani sidang lanjutan, pada akhirnya Nenek Meri hanya dijatuhi
hukuman penjara selama 3 bulan dengan masa percobaan 6 bulan.
Suatu hal yang cukup menggelikan jika didengarkan.Ada seorang buruh tani
berusia 19 tahun bernama Aspuri harus berurusan dengan hukum karena
memungut sebuah kaus lusuh di pagar rumah tetangganya..Aspuri, disidang
karena mengambil kain lusuh.
Dikarenakan hal ini, Aspuri harus mendekam di sel Rumah Tahanan Kota
Serang, Banten selama 3 bulan sambil menunggu keputusan pihak pengadilan.
Dia terancam hukuman penjara selama 5 tahun maksimal.
Seorang wanita yang sudah pantas di panggil nenek karena usianya yang
memang sudah tua bernama Minah harus mendapatkan hukuman 1 bulan
penjaran dengan masa percobaan 3 bulan karena terbukti mencuri 3 buah
kakao seharga Rp 2.000 milik PT Rumpun Sari Antan yang berada di
Banyumas, Jawa Tengah.
Tentunya banyak orang yang mengetahui kasus Nenek Asyani yang diduga
mencuri 7 batang katu jati milik Perum Perhutani. Menurut wanita tua dari
Situbondo, Jawa Timur tersebut, kayu jati itu dulunya ditebang oleh almarhum
suaminya dari lahan mereka sendiri yang kini telah dijual. Namun, pihak
Perhutani tetap mengatakan bahwa kayu jati itu berasal dari lahan milik
mereka dan bersikeras memperkarakan ulah Nenek Asyani itu.
Tidak pernah terbersit sekalipun dalam pikiran seorang pria yang sudah lanjut
usia bernama Busrin ini akan berhadapan dengan hukum dan mendapatkan
hukuman selama 2 tahun penjara serta denda Rp 2 miliar atau subsider 1
bulan kurungan karena kedapatan menebang pohon mangrove untuk
dibuatnya sebagai bahan bakar memasak. Pak Busrin dihukum karena
menebang pohon Busrin yang sehari-hari hanya sebagai kuli pasir ini
ditangkap oleh polisi air Probolinggo karena perbuatannya dianggap
melanggar hukum.
Di tahun 2009 lalu, seorang kakek berusia 76 tahun bernama Klijo dituduh
mencuri setandan pisang yang bila dijual hanya seharga Rp 2.000 saja.
Bermula dari permintaan sekelompok anak untuk menebang pisang di pinggir
jalan, warga yang mengetahui apa yang dilakukan Mbah Klijo tersebut
langsung melaporkannya ke kepolisian.
No Surat : 010/PETISI/PNR-KJS/Xl/2017
Kepada Yth ;
Di
ISTANA KEPRESIDENAN RI
Dan Tak,Henti – Henti nya Shalawat Dan Salam Beserta Rasa Syukur Yang
Tak,Terhingga Kepada Junjungan Kita : Nabi Besar Baginda Nabi Muhammad
S.A.W. Yang Telah Menyelamat Kan’Kita Dari Alam Yang Gelap Gulita Menjadi
Alam Yang Terang Benderang,Rahmatan Lil,Alamin”
Sekapur Sirih Salam dari masyarakat Tana Seriwijaya Yang duluh Kelak
memberikan hyasana Adat dan Budaya Nusantarah hinggah menjadi
keajaipan Dunia. Bapak IR.H. Joko Widodo Presiden Republik Indonesia Yang
Saya Mulyakan Perkenan Kan,lah Saya menyampaikan Permasalaan Yang
Masyarakat Khusus Nya Masyarakat Kabupaten Banyuasin Sum-Sel Hadapi
Bertahun Tahun Lalu Sampai Saat Ini Permasaalaan ini Belum kunjung Jua
ter,atasi Pada hal Problema ini Sangat Seryus Menyangkut Hak Hak Hidup
Layak Sebagai Warga Negara Atas mendapat Kan Air Bersi Layak Konsumsi.
Melalui Prantara Surat ini saya atas nama Masyarakat Banyuasin Menggugat
(MBM) Menyampaikan Permasaalaan Permasaalaan yang sangat mendasar
dan suatubkeharusan bagi kami untuk mendapat pertolongan dari pemerintah
dalam hal ini pemerintah Pusat karna Masyarat kabupaten Banyuasin
Sum-Sel, Suda sangat tidak percaya pada pemerintah daerah Kabupaten
Banyuasin Dalam kesempatan ini saya mewakili segenap masyarakat
Banyuasin :
Alamat : Dusun 1 RT/RW : 04/01 Desa Tebing Abang Kecamatan Rantau Bayur
Kab Bayuasin Sum-Sel.
.
NO.Identitas,(KTP/SIM/PASPOR) 1607111203820002
NO.Hp : 082280023160
E-mail : mbm.menggugat99@gmail.com
No Lapor : 011/SKU-HR/WR/BA/06/2015 .
Isi laporan : Dugaan KKN di Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya PUCK Kab
Banyuasin Sum-Sel Dengan Program kegiatan Pembangunan PDAM di
Kelurahan Kenten Laut Kec Talang Kelapa tahun Anggaran 2012-2013.
Tertanggal : 04/06/2015 sampai saat ini Rabu 29 November 2017 belum ada
tindakan, Adapun Yang Terlibat Atas Kasus Ini Ialah :
MBM menuntut Janji Kapolda Sum-Sel Irjen Pol, Saud Usman Nastion dan
Kejari kab Banyuasin Suwito,SH
”MBM”menuntut Janji Kapolda Sum-Sel Irjen Pol, Saud Usman Nastion dan
Kejari kab Banyuasin Suwito,SH pada Tangal 11 juni 2013 Saat itu Massa
Menuntut Atas Kasus KKN Kabupaten Banyuasin Sala satu nya Kasus KKN
PDAM dan Kecuranggan2 Pilkada Yang di lakukan Oleh IR.H.Amirudin Inoed
Untuk Memenang kan Pasangan Yan Anton Ferdian,SH dan IR.Supri Yono.Kita
ketahui Yan Anton Ferdian,SH.. adala Anak Kandung IR.H.Amirudin Inoed.
1 Usut tuntas Kasus KKN DI dinas PU Cipta Karya Kab Banyuasin dengan
program kegiatan Pembangunan PDAM.
2 Usut tuntas Kasus KKN di dinas Pertanian dan Perternakan Kab Banyuasin
Sum-sel. dengan program Cetak Sawa.
KKN Kasus Cetak Sawa Suda Dua (2) Orang Yang di Tahan PPK nya dan Kepala
Dinas Nya dan Kepala SKPD Nya Semen tara Kasus KKN PDAM Belum Sama
sekali Karna Kasus KKN PDAM tersebut Melibat Kan Yan Anton Ferdian.Tahun
2012 Yan Anton Ferdian Sebagai DPR Provinsi Sum-Sel dan IR.H.Amirudin
Inoed Bapak Nya Bupati Kab Banyuasin,Lalu Tahun 2013 Yan Anton
Ferdian’Mencalon Kan Diri Sebagai Bupati Banyuasin Dengan Menghalal Kan
Segala Cara Amirudin Inoed Untuk Menjadi Kan Anak Nya Menjadi Bupati
Mengganti Kan Dia “Kekuasaan Dinasti” Agar dapat Segala Kesalahan
Amirudin Inoed Tertutupi,Yan Anton Ferdian Terpilih Menjadi Bupati
Banyuasin ( Hanya di Atas Kertas ) Pada Saat Penganggaran APBD P Tahun
2013 Di Anggar Kannya Lagi Pembangunan PDAM di Tempat Yang Sama hanya
Pos Pos nya di pisah untuk menutupi Kesalahan Pembangunan PDAM di tahun
2012 Serta Untuk Bayar Hutang Pilkada Yan Anton Ferdian Terpilih Menjadi
Bupati Banyuasin Priode 2013-2019.
Kanit Tipikor Supdit 4 Polda Sumsel Kompol Wisdon Arizal,SE. NRP 70060471
.Saya sangat Oktimis Kalau Oknum Tipikot Supdit 4 Polda Sum-Sel Menerima
Upeti dari Bupati Banyuasin Sum-Sel,tidak ada alasan Insitusi Penegak hukum
Untuk tidak menindak Lanjuti laporan dan di yakini kebenaran nya dari
sumber2 terpercaya..namun Naifnya lagi Oknum Penegak hukum tsb Mala
terkesan menakut – Nakuti,dan mengancam Mau Seplid Balik..Sehingga
Pelapor MBM di Interfensi, dan di persalakan Seakan2 Seperti penjahat,Bukan
kah ini Kuajipan penegak Hukum Untuk menindak Para pelaku KKN Seperti
Yg Suda Di lapor kan Oleh MBM Mala Tipikor Supdit 4 polda Sum-Sel ini
Mencari Cari Kesalahan Pelapor dengan Cara Meminta Dokumen2 Yang bukan
Kapasitas Pelapor Seperti nya Mau nya “xx” Tidak harus kerja lagi segala
sesuatu dan bukti2 suda lengkap semua”
MBM melalui Roni paslah Memintak kepada Bapak Kapolri Untuk menindak
tegas Atas oknum Polisi Yang demikian Artinya Oknum Penegak hukum ini la
Yang sebenar nya Aktor di balik Tindak pidana Yang MBM Lapor kan Tersebut
Sehingga Para Pelaku KKN di Kabupaten Banyuasin ini Meraja lelah Dan
Membudaya.
Menurut Rumor yang Beredar Bupati Kab Banyuasin,Yan Anton
Ferdian,SH.suda ada kesepakatan dengan Kata Lain moU terlebi dahulu
dengan Oknum Polda Sum-sel dan Kejati Sum-sel Guna Untuk meng back Up
dan Mempaselitasi Dalam bentuk Hukum
.Kalau Seperti ini Berlarut2
Kapan
Bangsa ini bisa Makmur dan Sejahtera Karna Kesensaraan dan Penderitaan
Rakyat Indonesia Saat ini Di sebap Kan Oleh Para Koruptor ” Saya sanggat
Sependapat Kalau Pera Koruptor Di Hukum Mati Karnah Ancaman Besar
Runtuh nya NKRI Di Sebap Kan Ketidak Adilan Para Penegak Hukum..!!Ialah
KKN itu sendiri Tutur Roni Dengan Ber Api,api
…!!
Oknum Polda Sumatera Selatan di Yakini Suda Menerima Upeti Dari Bupati
Kab Banyuasin Yan Anton Ferdian Terkait Penegaan Hukum Kasus KKN
Pembangunan dan Senitasi Pengadaan Air Bersi PDAM di Kecamatan Talang
Kelapa Kelurahan Kenten Laud Oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya PUCK
Kab Banyuasin Tahun Anggaran 2012-2013 di Senyalir di Lakukan Nya
“Sesuai anggaran APBD 2012 Dinas PUCK dengan Nomor 883 :1. No. Rek.
5.2.3.2.7.1. Belanja modal bangunan air bersih/air air baku Rp17.690.613.000
tersedianya sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat
miskin/pedesaan kurang lebih 19 paket, yang penyediaan air bersih (lanjutan)
Kenten Laut Kecamatan Talang Kelapa, dikerjakan PT. Perdana Abadi Perkasa
(PAP) senilai Rp13.622.000.000. Untuk pengerjaan optimalisasi sarana air
bersih IKK Talang Kelapa lokasi Kenten dan Merah Mata oleh PT Dwi Urip (DU)
senilai Rp4.997.685.000. Dari semua pengerjaan baik PT PAP maupun PT DU
tidak sesuai dengan realisasinya di lapangan,” ungkapnya.
Menurut Roni, pada APBD 2013 yang dianggarkan Dinas PUCK Banyuasin
meliputi, pembangunan jaringan pipa distribusi merah mata Kec. Talang
Kelapa Rp1.650.000.000, pembangunan pipa air bersih Kel. Kenten Laut,
Kecamatan Talang Kelapa Rp3.250.000.000, pembangunan pipa distrubusi air
bersih Desa Kenten Laut Kec. Talang Kelapa Rp3.910.000.000, pembangunan
pipa distribusi PDAM Komplek Azhar dan Talang Kelapa Keramat Talang
Kelapa Rp3.330.000.000, perbaikan pipa Jalan Pangeran Ayin Simpang Talang
Keramat Kec. Talang Kelapa Rp200.000.000, dan perbaikan pipa PDAM
Komplek AZhar, Griya Damai, Santer, Avila dan Bank Sumsel Kec. Talang
Kelapa.
“Dari jawaban Dinas PUCK Banyuasin terkait soal itu, pihak PUCK mengklaim
melalui Drs Syahriani ST MM selaku PPK, menjawab surat kami dengan Nomor
10/06/PKK/IX/2013. Dijelaskan bahwa, pengerjaan PDAM Tirta Betuah tersebut
adalah pekerjaan 2010 bukan tahun 2012. Pengerjaan tersebut telah selesai
dikerjakan dengan maksimal. Adapun pekerjaan yang dilakukan PUCK
Banyuasin adalah, pembangunan Intake, IPA, Boster, Gudang, Rumah Jaga,
Jaringan Pipa Distribusi, baik di Merah Mata maupun di Kenten Laut,
termasuk juga di Talang Keramat. Pekerjaan tersebut sesuai kebutuhan akan
sarana dan prasana air bersih, Padahal pekerjaan itu pekerjaan 2012, dengan
nilai proyek Rp13 miliar lebih,” paparnya.
Dari penjelasan Dinas PUCK Banyuasin, lanjut Roni, kami dari MBM menilai
tidak sesuai. Sebab dalam surat balasan tersebut hanya dijelaskan bahwa itu
pekerjaan 2012, sementara surat konfirmasi yang kami pertanyakan adalah
mempersoalkan pembangunan instalasi air bersih PDAM Tirta Betuah di
Kenten Laut Kecamatan Talang Kelapa di 2013, dengan nilai proyek
Rp31.159.6805.000 (sama dengan nilai proyek di 2012) dengan jumlah
pelanggan kurang lebih 2.000 pelanggan.
“Dugaan adanya unsur KKN, maka MBM meminta kepada pihak Polda Sumsel
untuk segera mengusut tuntas indikasi KKN di dalam pelaksanaan pengerjaan
proyek PDAM Tirta Betuah Kelurahan Kentan, Kecamatan Talang Kelapa Kab.
Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan yang dianggarkan oleh Dinas PUCK Kab.
Banyuasin,” jelasnya’Dan kami sudah melaporkan masalah ini ke Polda
Sumsel pada 4 Juni 2015 dengan nomor: 011/SKU-HR/WT/BA/06/2015. Laporan
tersebut dibuat, mengingat pelaksanaan proyek tersebut diduga melibatkan
Orang Nomor 1 Di Kabupaten Banyuasin Sum-Sel.
“Untuk itu, MBM berharap pihak Polda Sumsel untuk bekerja maksimal dalam
menangani kasus ini dan untuk tidak menutupi kasus tersebut bila dugaan itu
benar,” terang Roni dengan tegas. (Febri) bayar hutang pilkada Yan Anton
Ferdian Bupati Kabupaten Banyuasin Priode 2013-2018.
http://beritanda.com/index.php/nasional/hukum/7383-mbm-dinas-puck-banyua
sin-diduga-korupsi-pembangunan-proyek-pdam-tirta-betuah-di-talang-kelapa#
sthash.47FJJvPX.dpuf
“Pada 2011 itu kosong, tidak ada pengerjaan, sebab APBD kurang. Dan tahap
ketiga dilanjutkan pada tahun 2012 dengan anggaran Rp7 miliar dan
penambahan pembangunan jaringan pipa distribusi serta jaringan PLN senilai
Rp5 miliar,” jelasnya.Jadi, lanjut Bakrie, pembangunan yang dimulai 2009 dan
berakhir pada 2012. “Pengoperasiannya baru dimulai pada Maret 2013 dan
semua jaringan PDAM TB telah berjalan sampai dengan sekarang,”
pungkasnya. (Febri)
http://www.beritanda.com/index.php/nasional/sosial-budaya/7404-direktur-pda
m-tb-tidak-ada-pembangunan-di-2013.
Bahkan, ada kasus yang pernah ditangani beberapa tahun sebelumnya sudah
tidak terdengar lagi perkembangannya, apakah sudah dihentikan
penyidikannya (SP3) atau masih ‘digantung’.
Tercatat kasus-kasus besar yang sudah lama hingga detik ini masih ditangani
penyidik Subdit 3 Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumsel, antara lain Dana
Bansos Ormas Ogan Komering Ulu (OKU) tahun 2008 dengan tersangka
mantan Wakil Gubernur Sumsel Eddy Yusuf serta Bupati OKU Yulius Nawawi.
Padahal empat mantan pejabat di OKU yang terlibat kasus ini lainnya
semuanya sudah divonis bersalah dengan hukuman bervariasi dijatuhkan
majelis hakim Pengadilan Tipikor Palembang pertengahan tahun 2013.
Sedangkan Eddy Yusuf dan Yulius Nawawi sekarang masih bebas melakukan
aktivitas mereka baik sebagai calon legislatif dan bupati.
Selain itu, kasus-kasus dugaan korupsi yang juga tidak terdengar lagi
gaungnya seperti kasus penyimpangan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2009
Disdikpora Kota Pagaralam yang merugikan negara Rp3,03 miliar.
Padahal, pascakasus DAK ini diambil alih penyidik Tipikor Polda Sumsel,
sempat mencuat rumor bahwa kasus ini akan menyerat nama Wali Kota
Pagaralam yang dijabat Djazuli Kuris kala itu.
6 CV BUNGA TANJUNG : Optimalisasi Jaringan Air Bersi Kenten laut Kec Talang
kelapa No kontrak : 08/KONTRAK/PPK-20/PUCK/2014 Nilai kontrak Rp
1.957.000.000,00
Rp : 4.997.685.000,00
Rp : 1.650.000.000,00
Rp : 3.250.000.000,00
Rp : 3.910.000.000,00
Rp : 3.330.000.000,00
Rp : 200.000.000,00
Rp : 200.000.000,00
Rp : 2.920.270.000,00
Rp : 2.079.890.000,00
Rp : 1.951.500.000,00
Rp : 1.951.600.000,00
Rp : 2.935.300.000,00
Rp : 1.957.000.000,00
Total Rp : 44.955.245.000,00
Di ketahui Yang mendapat kan Tender proyek Yang Besar2 Orang Terdekat
Yan Anton Ferdian Haji Hamid,Hasan Tedja dan Erwin Kaka dari Yan Anton
Ferdian Disenyalir Proyek yang dikerjakan Ke tiga (3) Orang terdekat Bupati
non aktif Banyuasin ini semua nya MARKUP antara Lain Pekerjaan Nya
Pekerjan PDAM ,Pembangunan Jembatan Kecamatan Rantau Bayur,Tampal
sulam Jalan Lingkar Dll ( Berbagi Untung )
https://sangrajalangit99.wordpress.com/2016/11/08/dua-kontraktor-ternama-di-
kabupaten-banyuasin-haji-hamid-dan-hasan-tedja-diperiksa-di-kpk/
“Warga untuk mendapatkan air satu ember kecil perlu menunggu hingga 30
menit. Buruknya pelayanan publik tidak bisa ditolerir pelanggan sehingga
bupati harus mengevaluasi kinerja Dirut PDAM Tirta Betuah,” kata Wahyu
(48), warga Kenten di Banyuasin, Sabtu (31/10).
Menurut dia, pelayanan PDAM selama tiga bulan terakhir sangat buruk,
karena air sering tak mengalir, dan kalaupun mengalir kualitas air diragukan
untuk dikonsumsi.
Ia menilai pelayanan PDAM Tirta Betuah tidak serius menangani kondisi ini,
dan ada unsur pembiaran. Air yang didistribusi oleh PDAM Tirta Betuah
berwarna kuning, rasa dan baunya juga tidak enak.
Menanggapi keluhan warga itu, Dirut PDAM Tirta Betuah, Bakrie Harahap
mengatakan jika saat ini tim tengah berupaya menormalisasi distribusi air
yang terganggu karena kerusakan jaringan pipa.
Sementara, Rozi staf teknis PDAM Tirta Betuah Kenten saat dikonfirmasi
terkait pendistribusian air bersih yang tak beraturan berjanji akan melakukan
perbaikan pelayanan.
http://beritanda.com/index.php/video/9432-yek-karim-potret-kemiskinan-di-ba
nyuasin
Pideo ini mencermin kan kemiskinan Masyarakat kab banyuasin Sum-sel,
dampak dari kesemena,menaan Pejabat dan lemah nya penegak,an Hukum di
Kab Banyuasin Sum-Sel. Video Kesemerautan Tata Kota dan Pusat Pasar Kota
kabupaten Banyuasin
Sum-Sel..”https://www.youtube.com/watch?v=-V1Q8QbbYT8
” MBM”