Professional Documents
Culture Documents
Mineral Fe
Fungsi Fe dalam tubuh
Zat besi dalam tubuh merupakan bagian dari hemoglobin yang berfungsi
sebagai pembawa oksigen dalam darah. Untuk memelihara keseimbangan
hemoglobin dalam darah terdapat feritin dan hemosiderin sebagai tempat
penyimpanan zat besi. Apabila konsumsi zat besi dari bahan pangan tidak cukup,
maka zat besi dari feritin dan hemosiderin dimobilisasi untuk mempertahankan
hemoglobin dalam keadaan normal. Feritin dan hemosiderin banyak ditemukan
dalam organ hati, limfadan sumsum tulang belakang (Helferich & Winter 2001).
Mineral Zn
Fungsi Zn dalam tubuh
Zn adalah mikromineral yang ada dimana-mana dalam jaringan tubuh
manusia atau hewan dan terlibat dalam fungsi berbagai enzim dalam proses
metabolisme. Zn diperlukan untuk aktivitas lebih dari 90 enzim yang ada
hubungannya dengan metabolisme karbohidrat dan energi, degradasi/sintesis
protein, sintesis asam nukleat, biosintesis heme, transfer CO2 (anhidrase
karbonik) dan reaksi-reaksi lain. Pengaruh yang paling nyata adalah dalam
metabolisme, fungsi dan pemeliharaan kulit, pankreas dan organ-organ reproduksi
pria. Dalam pankreas, Zn berhubungan dengan banyaknya sekresi protease yang
dibutuhkan untuk pencernaan. Seng diperlukan untuk perkembangan fungsi
reproduksi pria dan spermatogenesis, terutama perubahan testosteron menjadi
dehidrotestosteron yang aktif. Peranan Zn dalam metabolisme kulit dan jaringan
pengikat adalah dalam sintesis protein dan mungkin juga dalam replikasi sel,
walaupun belum jelas mekanismenya (Linder & Maria 1992).
Kebutuhan Mineral Zn
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) kebutuhan mineral Zn untuk
anak usia 1-3 tahun dan 4-6 tahun adalah sebanyak 8,2 mg dan 9,7 mg perhari.
Akibat Defisiensi dan Kelebihan Mineral Zn
Defisiensi seng dikarenakan kurangnya asupan seng, atau kurangnya
absorpsi seng ke dalam tubuh. Tanda-tanda defisiensi seng meliputi rambut
rontok, luka pada kulit, diare, kehilangan jaringan tubuh dan akhirnya kematian.
Defisiensi seng dapat menyebabkan rusaknya organ dan fungsi penglihatan,
pengecap, pembau dan ingatan, gangguan pertumbuhan, luka kulit dan
perkembangan jenis kelamin yang tidak normal pada remaja laki-laki (Linder &
Maria 1992). Selain itu, defisiensi seng juga dapat menyebabkan anemia,
rendahnya daya tahan terhadap infeksi, sintesis kolagen tidak normal,
menurunnya fungsi pencernaan dan pengecapan serta gangguan sistem otak dan
syaraf yang dapat menyebabkan kemunduran mental. Sedangkan kelebihan seng
dapat menyebabkan menurunnya status tembaga, anemia, dan imunitas. Jika seng
kelebihan juga dapat menyebabkan gangguan syaraf dan kelemahan otot
(Almatsier 2001).
Schmidl MK, Labuza TP. 2000. Essentials of Functional Foods. Aspen Publ.
Maryland
Jellife DB. 1996. Assesment of the Nutritional Status of Community. WHO:
Geneva
Del Valle FR 1981. Nutritional Qualities of Soya Protein as Affected by Processing. JAOCS
58: 519.
Zakaria et al. 1997. Evaluasi Nilai Biologis Pangan. Diktat Jurusan Teknologi
Pangan dan Gizi. Fakultas teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.