You are on page 1of 22
Narkoba Definisi Narkoba adalah istilah yang Narkoba adalah (Harkotika dan obat/bahan berbahaya) yang dimaksud dengan bahan digunakan oleh penegak hukum dan masyarakat digunakan atau membahayakan dan berbahaya adalah bahan yang tid,k aman atau hukum ( penggunaannya bertentangan dengan hukum —— melanggar (Martono & Joewana, 2008). Narkoba (Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif) adalah zat yang apabila masuk Ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi system saraf pusat (SPP) 0 schingea menimbutkan Perubahan aktivtas | ntay, emosional, da _perilaku penggunanys an sering menyebabkan ketagihan dan ketergantungan tethadap zat tersebut (Hidayat, 2005). 2.1.2 Defin i Penyalahgunaan Narkoba Penyalahgunaan Narkoba adalah penggunaan narkoba yang dilakukan tidak untuk maksud pengobatan, tetapi karena ingin menikmati pengaruhnya.karena pengaruhnyé itu narkoba disalahgunakaan (Martone & Joewana, 2098hg bersifut Penyalahgunaan Narkoba adalah penggunaanbuggkoba schingga patologis, paling sedikit telah berlangsung satu Jamanya, ‘menimbulkan gangguan dalam perkerjaan dan fungsi sosial (Sumiati, 2009). 24.3 Jenis-jenis narkoba L.Narkotika Universitas Sumatera Utara Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesi fang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan atau mengurangi ‘4 nyeri, Menurut potcnsi menyebabkan ketergantungannya, narkotika ‘ikelompokkan menjadi 3 vyaitu: @ Narkotika golongan y+ berpotensi sangat "88 menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan untuk terapi. Contoh: =, dam adalah heroin tidak murni berupa bubuk. b. Narkotika golong II berpotensi tinggi menyebabkan ketegantungan dan digunakan pada terapi sebagai pilihan terakhir. Contoh: dan c. Narkotika golongan III berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan dalam terapi. Contoh: (Martono & Joewana, 2008). 2. Psikotropika Psikotropike adalah zat atau obat. Baik alamiah ™%Pun sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat dan menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan_perilaku, ‘Menurut potensi menycbabkan ketergantungannya, psikotropika dikelompokkan menjadi: a. Psikotropike golongan I: amat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan dalam terapi. Contoh: MDMA (ekstasi),LSD, dan STP. b. Psikotropike golongan II: kuat menyebabkan ketergantungan, digunakan pada terapi sccara terbatas, Contoh: dan Universitas Sumatera Utara ©. Psikotropik: golongan III: potensi sedang menyebabkan ketergantungan, banyak digunakan dalam terapi. Contoh: 4. Psikotropik: golongan IV: potensi ringan menyebabkan ketergantungan, dan sangat Iuas digunakan dalam terapi. Contoh: dan (Nipam, pil BK, DUM, MG) (Martone & Joewana, 2008), 3. Zat Adiktit Zat adiktit adalah; Zat atau bahan aktif bukan narkotika dan psikotropika yang bekerja pada sistem saraf pusat dan dapat menimbulkan ketergantungan. Yang termasuk zat adiktiCadalah 1. Minuman alkohol: Mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan Susunan saraf pusat dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia. ‘Ada 3 golongan minuman : 1, Golongan A: Kadar etanol 1-5% (bir) 2. Golongan B : Kadar etanol 5-20% (berbagai minuman alcohol) 3. Golongan C: Kadar etanol 20-45% (Whisky, vodka, manson house, johny). 2.1.4 Narkoba yang sering disalahgunakan beserta efek yang ditimbulkan 1. Opioida ( ) ‘Segolongan zat dengan daya kerja serupa, ada yang alami, sintetik, dan semi sintetik, Opioida alami berasal dari getah (opiat), seperti mortin, opium, dan kodein Contoh opioida semi sintetik adalah heroin/putauw dan ‘metadon fentanyl (china white). Universitas Sumatera Utara Potensi menghasilkan nyeri dan menyebabkan ketergantungan heroin adalah sepuluh kali fipat dibanding morfin dan kekuatan opoida sintetik 400 kali fipat dan Kekuatan morfin, Cara pemukaiannya adalah disuntikan ke 448M pembylyn darah atau di hisap melalui hidung setelah dibakar. Pengaruh jangka pendek ? “hilangnya rasa rasa ) diikuti nyeri, ketegangan berkurang, munculnya "4 nyaman ( perasan seperti mimpi dan rasa mengantuk dan pemakai dapat meningeal karena overdosi Pengaruh jangka panjang ; “ketergantungan ( ), Dapat timbul komplikasi, seperti sembelit, gangguan menstruasi, dan impotensi karena pemakaian jarum suntik yang 4jgak steril timbul abses, hepatitis B/C yang rmerusak hati dan penyakit HIV/AIDS yqng merusak kekebalan tubuh, schingea mudah terserang infeksi dan akhitnya menyebabkan kematian”. 2. Ganja ( ) sifat Ganja mengandung THC ( ) yang be —_psikoaktif. Ganja yang dipakai berupa tanaman kering yang dirajang .dilinting, dan disulut seperti rokok. Menurut Undang-Undang ,ganja tergolong narkotik golongan 1. ‘Segera setelah pemakain muncul cemas, rasa gembira, banyak bicara, tertawa sebentar) dan ‘cekikikan halusinasi dan berubahnya perasaan waktu (lama dikira dan ruang (jauh dikira dekat), peningkatan denyut jantung, mata merah, mulut tenggorokan kering, dan selere makan meningkat. ‘turun, Pengaruh jangka panjang : daya pikir berkurang, motivasi belajar infeksi menurun, pethatian kesckitarnya berkurang, daya tahan tubuh terhadap Universitas Sumatera Utara ‘mengurangi kesuburan, peradangan jalan nafas, aliran darah ke jantung berkurang dan terjadi perubah 3. Kokain ( ) Kokain berasal dari tanqman Koka, tergolong stinwlansin aktvitas tak dan yng, O78" tUbub Tain). Memurut UndangeUndane, ko, termasuk narkotiks golongan I. Kokain berbentuk Kristal putih, Nama jalanannya adalah koka, happy dust, Charlie, srepet, snow/salju putih, Digunakan dengan diro, d8dot metatuin MAUS ko, atau disuntikkan, Kokain dengan cepat menyebabkan ketergantungan, Sogera setelah pemakaian :rasa percaya diri meningkat, banyak bicara, rasa lelah hilang, kebutuban tidur berkurang, minat seksual meningkat, halusinasi visual dan taktil (seperti ade serangga merayap), wahan/curiga (paranoid). Pengaruh jangka panjang: kurang gizi, anemia, sckat hidung rusak, dan terjad! gangguan jiwa (psikotik), 4. Golongan Amfetamin ( ) Golongan amfetamin termasuk stimulansia susunan saraf pusat. Disebut juga upper, amfetamin sering digunakan untuk menurunkan berat badan karena dapat ‘mengurangi rasa lapar, atau mengurangin rasa kantuk harus begadang. Amfetamin ‘cepat menyebabkan ketergantungan . ) dan ‘Termasuk golongan amfetamin adalah MDM (oo. pil wana-warni metamfetamin (—). yang banyak disalahgunakan. ( ) atau kristal putih (|) amfetamin disebut disainer drug karena dibuat dalam laboratorium gelar yang kandunganya adalah campuran berbagai jenis zat. Universitas Sumatera Utara Remaja dan orang dewase muda dari bebagai kalangan mengunakan ekstasi dan Cara pemakaian : diminum ( —), dihisap melalui hidung ( —), atau disuntikkan atau dihisap memakai sedotan, Pengaruh jangka pendek : “Tidak tidur ¢ }, rasa riang, perasaan melambung (_), rasa nyaman, dan meningkatkan keakraban. Akan tetapi, setelah itu, muncul rasa tidak enak, murung, nafsu makan hilang, berkeringat, haus, rahang kaku Gan bergerak-gerak dan pala, gemetar serta dapat terjadi yangguan jiwa). Pengaruh jangka panjang : “kurang gizi, anemia, penyakit jantung dan gangguan jiwe psikotik”. 5. Golongan Halusinogen: Lysergic Acid (LSD) LSD menyebabkan halusinasi (khayalan) dan termasuk psikotropika golongan 1 Nama yang sering digunakan adalah acid, red dragon, blue heaven, sugar cubes, trips, tabs. Bentuknye seperti kertas beukuran Kotak Kecil scbesar seperempat perangke dalam banyak warne dan gambar atau berbentuk pil dan kapsul. Cara pemakainnya adalah dengan meletakkan LSD pada lidab. secara Pengaruh LSD tak dapat diduga, Sensasi dan perasaan berubah dramatis, dengan-mengalami atau (halusinansi/penglihatan bias tidur, semu) berulang tanpa peringatan sebelumnya, Pupil melebar, tidak selera makan hilang, suhu tubuh meningkat, berkeringat, denyut nadi dan tekanan sel otak, darah naik, Koordinasi Ol0t terganggu dan tremor dapat_merusak gangguan daya ingat dan pemusatan perhatian yang diikuti meningkatnya resike kejang, serta kegagalan pernafasan dan jantung. 6. Sedativa dan Hipnotika (obat penenang, obat tidur) Universitas Sumatera Utara Contoh Sedativa dan hipnotik adalah Lexo, nipam, pil BK, MG, DUM dan Robyp yang termasuk Psikotropika golongan III dan TV dan digunakan dalam pengobatan dengan pengawasan. Tidak boleh diperjualbelikan tanpa resep dokter. ‘Orang minum obat tidur atau pil penenang untuk menghilangkan stres atau gangguan tidur. Memang stres berkurang atau hilang Sementara tetapi persoalan tetap saja ada, Pengaruhnya sama dengan alkohol, yaitu menekan kerja otak dan ), dike bersama alkohol akan aktifitas organ tubub gin ( diminum rmeningkatkan pengaruhnya, sehingge dapat terjadi kematian, S°8e** setelah pemakaian : Muncul perasaan tenang dan otak-otak mengendur, Pada dosis lebih pemakaian jangka tinggi : tertekannya pernapasan, koma, dan kematian. Pada panjang: gejale ketergantungan (Martone & joey, 008). 2.1.5. Faktor—faktor penyebah penyalahgunaan Narkoba Harboenangin dikutip dari (Yatim,1986 dalam Purba, Wahyuni, Nasution & Daulay, 2008), Mengemukakan ada beberape faktor yang menyebabkan sescorang Menjadi pecandu Narkoba yaitu faktor intemal dan eksternal. 1. Faktor Internal a, Faktor Keperibadian b, dalam perilaku ini, Hal ini lebih Kepribadian sescorang turut Yerperan pada’ . biasanya cenderung terjadi ,; usia remaja Remaja yang menjadi pecandu iri ‘memiliki konsep yang negatif dan harga diri yang rendah. Perkembangan emosi yang crhambat dengan ditandai oleh ketidakmampuan mengespre ‘emosinya secara wajar, mudah cemas, pasif, agresif, dan cenderung depresi, turut mempengaruhi. Selain itu, kemampuan untuk memecahkan masalah s Universitas Sumatera Utara selera makan hilang, suhu tubuh meningkat, berkeringat, denyut nadi dan tekanan dengan cara melarikan diri b. Inteligensic Hasil penelitian menunjukkan bahwa inteligensic pecandu yang datang untuk melakukan konseling di klinik rehabilit si pada umumnya berada pada tarat i bawah rata-rata dari kelompok usianya. ©. Usia Mayoritas pecandu narkoba adalah remaja, Alasanya remaja menggunakan narkoba karena kondisi sosial, psikologis yang membutuhkan pengakuan, dan identitas dan kelabilan emosi, sementara pada usia yang lebih tua, ba Narko digunakan sebagai obat penenang 4. Dorongan Kenikmatan dan Perasaan Ingin Tahu Narkoba dapat memberikan kenikmataan yang unik dan tersendiri, Mulanya ‘merasa enak yang diperoleh dari coba-coba dan ingin tahu atau ingin merasakan seperti yang diceritakan Oleh teman-teman sehayanya, Lama Kelamaan aka, menjadi satu kebutuhan yang utama, , Pemecahaan Masalah Pada umumnya para pecandu Narkoba menggunakan Narkoba untuk menyelesaikan persoalan, Hal ini disebabkan karena pengaruh Narkoba dapat menurunkan tingkat kesadaran gay -membuatnya lupa pada permasalahan yang ada, Faktor Eksternal a. Keluarga Universitas Sumatera Utara Keluarga merupakan faktor yang paling sering menjadi penyebab sescorang menjadi pengguna Natkoba. Berdasarkan hasil penelitian tim UKM Atma jaya dan Perguruan Tinggi Kepolisian Jakarta pada tahun 1995, terdapat beberapa tipe eluarga yang beresiko tinggi anggota keluarganya terlibat penyalahgunaan Narkoba, yaitu: Germasuk orang mengatomi 1. Kelwarga yang memiliki riwayat tua) ketergantungan Narkoba. 2 Keluarva dengan kacau, yang €tlihat dari rea dengan manajemen yang Kacau, yang polaksanean aturan yang tidak jonsisten dislenkan olch ayah dan ibu (misalnya ayah bilang iya, ibu bilang tidak). 3. Keluarga dengan konflik yang tingei dan 4.3, pemah “ upaya penyelesaian yang memuaskan semua pihak yang berkonflik. Konflik dapat terjadi antara ayah dan ibu, ayah dan anak, ibu dan anak, maupun antara saudara, hal ini orang 4, Keluarga dengan orang tua yang Fite. Dalam > peran wa hanya ‘menuruti apa Kata sangat dominan, dengan anak yang sokedar harus orang tua dengan alasan sopan santun, adat istiadat, atau demi kemajuan dan masa depan anak itu sendiri tampa diberi kesempatan untuk berdialog dan menyatakan ketidaksetujuannya, 5. Keluarga yang perfeksionis, yaitu keluarga yang menuntut anggotanya mencapai Kesempurnaan dengan standar tinggi yang harus dicapai dalam ‘banyak hal, Universitas Sumatera Utara 6. Keluarga yang neurosis, yaitu keluarga yang diliputi kecemasaan dengan alasan yang Kurang kuat, mudah cemas dan curiga, sering berlebihan dalam ‘menanggapi sesuatu, b. Faktor Kelompok Teman Sebaya (Peer Group) Kelompok teman sebaya dapat menimbulkan tekanan kelompok, yaitu cara atau orang-orang seumur untuk mempengaruhi seseorang agar teman-teman berprilaku seperti kelompok itu. Peer group terlibat !*bih banyak dalam delinquent dan penggunaan obut-obatan, Dapat dikatakan O#MW# faktor-faktor sosial tersebut memiliki dampak yang berarti kepada keasyikan seseorang dalam menggunakan obat-obatan, yang —-kemudian —mengakibatkan timbulnya ketergantungan fisik dan psikologis. c. Faktor Kesempatan. Ketersediaan Narkoba dan kemudahan memperolehnya juga dapat disebut sebagai pemicu seseorang menjadi pecandu. Indonesia yang sudah menjadi tujuan pasar Narkoba internasional, menyebabkan obat-obat ini mudah diperoleb, Babkan beberap: medis masa melaporkan bahwa para penjual narkotika menjual barang, Wahyuni, dagangannya disekolah-sckolah, termasuk di Sekola Dasar (Purba, 4. Golongan Amfetamin ( 2.1.6 Dampak Penyalahgunaan Narkoba 1. Bagi diri sendiri a) Terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal remaja: 1. Daya ingat schingga mudah lupa; 2. Pethatian sel lit berkonsentrasi; Universitas Sumatera Utara 3. Persepsi sehingga memberi perasaan semu/khayal; 4, Motivasi sehingga keinginan dan kemampuan belajar merosot, persahabatan rusak, serte minat dan cita-cita semula padam b) Intoksikasi (keracunan), yakni gejala yang timbul akibat pemakain Narkoba dalam jumiah yang cukup, berpengaruh pada tubuh dan perilakunya. Gejalanya tergantung pada jenis, jumlah, dan cara pengeunaan, Istilah yang sering dipakai pecandu adalah ‘pedauw’, fly, mabuk, teller dan high. ©) Overdosis (OD), yang dapat menyebabkan jematian Karena “terhentinya pemafasan’ (heroin) atau pendarahan of (amfetamin, 54): OD terjadi arena toleransi sehingga perlu dosis yang lebih besar, atau Karena sudah kama berhenti pakai, lalu memakai lagi dengan dosis yang dabulu digunakan, 4) Gejala putus zat, yakini gejala ketika dosis yang dipakai berkurang atau dihentikan pemakaiannya. Berat atau ringannya gejala tergantung pada jenis zat, dosis,dan lama pemakaian. ©) Berulang kali kambuh, yakni ketergantungan menyebabkan ‘craving’ (rasa rindu pada Narkoba), walaupun telah berhenti pakai. Narkoba dan perangkatays, kawar-kawan, suasana, dan tempat-tempat penggunaannya

You might also like