You are on page 1of 4

PENANGANAN DEMAM PADA ANAK

15.04.2014

Demam pada anak merupakan alasan konsultasi tersering ke dokter anak dan dokter
umum, sekitar 30% dari seluruh total kunjungan. Demam merupakan reaksi normal tubuh
yang bermanfaat melawan kuman. Walaupun banyak orangtua memberikan obat penurun
panas, perlu ditekankan bahwa tujuan utama obat tersebut adalah membuat anak merasa
nyaman, bukan mempertahankan suhu yang normal.

Saat anak mengalami demam, orang tua harus memperhatikan aktivitas anaknya secara
umum, apakah masih bisa bermain, makan dan minum dengan baik, dan perhatikan buang
air kecil anaknya setiap 3-4 jam. Jika anak lebih sering tidur, malas minum dan buang air
kecil semakin jarang, segera bawa anak ke dokter. Pada anak sedang tertidur lelap,
sebaiknya orangtua tidak membangunkan untuk memberi obat penurun panas.

Obat penurun panas harus disimpan di tempat yang aman dan tidak terjangkau oleh anak-
anak. Pemberian obat penurun panas harus diberikan berdasarkan berat badan anak dan
diperlukan sendok obat yang khusus, yang bisa didapatkan dari apotek saat membeli obat
tersebut.

Penurunan suhu tubuh dapat dibantu dengan penggunaan obat penurun panas (antipiretik),
terapi fisik (nonfarmakologi) seperti istirahat baring, kompres hangat, dan banyak minum.
Penggunaan obat tradisional dengan produk herbal atau homeopatik belum terbukti secara
ilmiah dapat menurunkan demam, tapi hanya berdasarkan pengalaman semata sehingga
perlu dikaji lebih lanjut.
Keluhan-Anak-April-2014

Obat Penurun Panas (Antipiretik)

Penggunaan obat penurun panas bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh dan membuat
anak merasa lebih nyaman, namun tidak efektif untuk mencegah kejang demam.
Parasetamol merupakan pilihan lini pertama untuk menurunkan demam dan menghilangkan
nyeri. Kombinasi dua antipiretik parasetamol dan ibuprofen secara selang seling setiap 4
jam tidak terbukti secara ilmiah memiliki efek antipiretik/analgetik yang lebih kuat dibanding
pengguaan satu macam antipiretik.1-3

Indikasi pemberian obat penurun panas:

Indikasi utama pemberian obat penurun panas adalah membuat anak merasa nyaman dan
mengurangi kecemasan orangtua, bukan menurunkan suhu tubuh.4 Pemberian obat
penurun panas diindikasikan untuk anak demam dengan suhu 38oC (pengukuran dari lipat
ketiak). Dengan menurunkan suhu tubuh maka aktivitas dan kesiagaan anak membaik, dan
perbaikan suasana hati (mood) dan nafsu makan juga semakin membaik.5

Kombinasi antipiretik

Beberapa tahun terakhir, penggunaan dua antipiretik parasetamol dan ibuprofen sering
digunakan untuk mengobati demam pada anak di Rumah Sakit dan di rumah. Praktik
seperti ini tidak dianjurkan karena sering terjadi kesalahan dosis obat, interval pemberian
salah, dan intoksikasi obat karena berlebihan.6,7

Baca Juga : (Bijakkah Periksa Darah Secara Mandiri Ketika Anak Demam ?)

Pengobatan Secara Fisik


Tirah baring:

Aktifitas fisik yang tinggi dapat meningkatkan suhu tubuh anak dengan demam dan tanpa
demam. Walaupun demikian, pergerakan anak yang demam selama aktivitas normal tidak
cukup menyebabkan demam. Memaksakan anak demam untuk tirah baring tidak efektif,
tidak disenangi dan mengganggu secara psikologis. Suatu penelitian kontrol-kasus dari
1082 anak dengan demam, ditemukan bahwa tirah baring tidak menurunkan suhu secara
signifikan.

Kompres alkohol:

Kompres dengan menggunakan etil alkohol 70% / isopropil alkohol dalam air tidak efektif
menurunkan suhu, dan lebih superior dengan mengompres dengan air. Inhalasi alkohol
selama kompres berbahaya menimbulkan hipoglikemia dan koma.

Kompres air hangat (tepid sponging):

Tepid merupakan suatu kompres/sponging dengan air hangat. Penggunaan kompres air
hangat di lipat ketiak dan lipat selangkangan (inguinal) selama 10-15 menit akan membantu
menurunkan panas dengan cara panas keluar lewat pori-pori kulit melalui proses
penguapan. Jika dokter dan orang tua merasa kompres diperlukan (misalnya suhu tubuh
meningkat lebih dari 40 derajat Celsius, yang tidak respon obat penurun panas, maka
penting untuk memberikan obat penurun panas terlebih dahulu untuk menurunkan pusat
pengatur suhu di susunan saraf otak bagian hipotalamus, kemudian dilanjutkan kompres air
hangat.

Kompres dingin:

Kompres dingin tidak direkomendasikan untuk mengatasi demam karena dapat


meningkatkan pusat pengatur suhu (set point) hipotalamus, mengakibatkan badan
menggigil sehingga terjadi kenaikan suhu tubuh. Kompres dingin mengakibatkan pembuluh
darah mengecil (vasokonstriksi), yang meningkatkan suhu tubuh. Selain itu, kompres dingin
mengakibatkan anak merasa tidak nyaman.
Pengobatan Herbal
Homeopati, terapi herbal, aromaterapi, akupuntur, refleksiologi, pijat, shiatsu, kiropraktik,
osteopati dan penyembuhan spiritual belum terbukti secara ilmiah dapat menurunkan
demam.1,4

Kesimpulan
Tujuan utama pemberian obat penurun panas antipiretik adalah untuk membuat anak
menjadi nyaman, dan juga berfungsi sebagai anti nyeri sehingga dapat mengurangi rasa
nyeri. Penggunaan kombinasi antipiretik parasetamol dan ibuprofen secara bergantian tidak
dianjurkan. Obat penurun panas tidak mempengaruhi perjalanan penyakit dan tidak
mengurangi rerata hari demam.

Daftar Pustaka
1.Management of fever (antipiretics). Dalam: Radli SE, Carroll J, Klein N, penyunting.
Clinical manual of fever in children. Edisi pertama. Spinger: Berlin, 2009, h. 223-250.

2.Richardson M, Lakhanpaul M, Guideline development group. Assessment and initial


management o feverish illness in children younger than 5 years: summary of NICE
guidance. BMJ 2007:334:1163-1164.

3.National Institute for health and clinical excellence. Dalam: Andrew Welsh, penyunting.
Feverish illness in children. Assessment and initial management in children younger than 5
years, First edition. Royal College od Obstetricians and Gynaecologists: London, 2007,h 1-
18.

4.Nizet V, VinciRJ, Lovejoy FH. Fever in children. Pediatrics in rewiew 2008;15:127-35.

5.Drwal-Klein LA, Phelps SJ. Antipyretic therapy in the febrile child. Clin Pharm. 1992
Dec;11:1005-21.

6.Litalien C, Jacqz-Aigrain E. Risks and benefits of nonsteroidal anti-inflammatory drugs in


children: a comparison with paracetamol 2001;3:817-58.

7.Sarrell EM, WielunskyE, Cohen HA. Antipyretic treatment in young children with fever.
Arch Pediatr Afolesc Med 2006;160:197-202.

You might also like