You are on page 1of 12

JURNAL

PELAKSANAAN KETENTUAN UPAH KERJA LEMBUR PEKERJA


PT. BANK DANAMON DI KAB. SEKADAU

DiajukanOleh:
YOHANA ARIE JELITA KURNIATI
NPM : 080509951
Program Studi : IlmuHukum
Program Kekhususan : HukumEkonomiBisnis

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA


FAKULTAS HUKUM
2016
1

PELAKSANAAN KETENTUAN UPAH KERJA LEMBUR PEKERJA


PT. BANK DANAMON DI KAB. SEKADAU
Yohana Arie Jelita Kurniati

Fakultas Hukum, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

yohanaarie89@gmail.com

ABSTRACK

Legal writing is titled “ The Implementation Of The Provisions Of Employees Overtime Salary PT.
Danamon Banks In The District Sekadau.” The legal issues in legal writing is how the implementation
provision of overtime salary for employees of PT. Danamon Banks in Sekadau. Legal writing is done
by the authors aimed to know and analyze how the implementation of the provision of overtime salary
in PT. Danamon Banks in Sekadau. Type of research conducted is empirical legal research is focused
on the behavior of public law, this research is conducted direcly to the respondent as the main data is
supported with secondary data. Research carrid out by field studies through interviews with sources
and distributing questionnaires to employees. The reseach sampel was determined by purposive
sampling method or sampling members of the population who have the same characteristics . Data
were obtained and compiled from the results of the study, analyzed qualitatively. The author the
analyzis can be concluded that the prosedures for implementing the system of overtime and overtime
salary PT. Danamon Banks held on weekdays (Monday-Friday) is not accordance with Article 6 and
Article 7 of Decree of the Minister of Manpower and Transmigration No Kep- 102/MEN/VI/2004 of
Overtime Work and Overtime Salary.

Kaywords: Overtime, Overtime Salary, Employees and Danamon.

BAB I dalam hubungan kerja.” Sebagai


perwujudan dari amanat Undang-Undang
PENDAHULUAN Dasar tersebut Negara memberikan
perlindungan khususnya bagi pekerja
dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
A. Latar Belakang Masalah tentang Ketenagakerjaan.
Negara memberikan perlindungan Memperoleh upah merupakan hak
untuk segenap rakyat Indonesia khususnya setiap pekerja sebagai penghargaan bagi
bagi para pekerja yang tertuang dalam pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh
Pasal 28 D Undang-Undang Dasar 1945 pekerja. Pemerintah juga memberikan
mengamanatkan bahwa: “ Setiap orang perlindungan upah bagi pekerja dalam
berhak untuk bekerja serta mendapat Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
imbalan dan perlakuan yang adil dan layak tentang Ketenagakerjaan, Pasal 1 ayat 30
menyatakan bahwa “ Upah adalah hak
2

pekerja/buruh yang diterima dan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77


dinyatakan dalam bentuk uang sebagai ayat (2) harus memenuhi syarat:
imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja a. Ada persetujuan pekerja/buruh
kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan yang bersangkutan; dan
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja/ b. Waktu kerja lembur hanya dapat
kesepakatan, atau peraturan perundang- dilakukan paling banyak 3 (tiga)
undangan termasuk tunjangan bagi pekerja jam dalam 1 (satu) hari dan 14
atau buruh dan keluarganya atas suatu (empat belas) jam dalam 1 (satu)
pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau minggu.
akan dilakukan.” 2. Pengusaha yang mempekerjakan
Upah yang diberikan bagi pekerja pekerja/buruh memebihi waktu kerja
merupakan kewajiban bagi pengusaha atau sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
pemberi kerja. Dalam memberikan upah wajib membayar upah kerja lembur.
bagi pekerja/buruh pengusaha atau pemberi 3. Ketentuan waktu kerja lembur
kerja harus memberikan upah sesuai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dengan Upah Minimumm Kabupaten dan huruf b tidak berlaku bagi sektor usaha
bagi pekerja yang bekerja melebihi waktu atau pekerjaan tertentu.
kerja normal diberikan upah kerja lembur 4. Ketentuan mengenai waktu kerja
yang sesuai dengan peraturan perundang- lembur dan upah kerja lembur
undangan yang berlaku. Waktu kerja yang sebagaimanan dimaksud dalam ayat
dibebankan bagi pekerja yang merupakan (2) dan ayat (3) diatur dengan
waktu kerja normal diatur dalam Pasal 77 Keputusan Mentri.
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Perhitungan upah kerja lembur yang
tentang Ketenagakerjaan yaitu: akan diberikan berdasarkan pada upah
1. 7 jam untuk satu hari dan 40 jam satu bulanan dan cara menghitung upah sejam
minggu untuk 6 hari kerja dalam satu adalan 1/173 kali upah sebulan. Apabila
minggu. pengusaha memberikan upah kerja lembur
2. 8 jam untuk satu hari dan 40 jam 1 yang lebih menguntungkan atau
minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 mensejahterakan pekerja maka perhitungan
minggu. dengan besarnya upah bulanan tidak
Bagi pengusaha yang mempekerjakan digunakan.
lembur pekerjanya harus dengan perintah Pasal 7 Keputusan Menteri
tertulis dari pengusaha dan persetujuan Tenagakerja dan Teransmigrasi RI No.
tertulis dari pekerja yang bersangkutan, Kep. 102/MEN/VI/2004 tentang Waktu
kemudian dibuat daftar pekerja yang Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur
bersedia bekeja lembur dengan mewajibkan pengusaha atau pemberi kerja
ditandatangani oleh pekerja yang yang mempekerjakan lembur pekerja
bersangkutan dan pengusaha. Pengusaha untuk:
harus membuat daftar pelaksanaan kerja 1. Membayar upah kerja lembur.
lembur yang memuat nama pekerja yang 2. Memberikan kesempatan untuk
bekerja lembur dan jangka waktu lembur. istirahat secukupnya.
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 3. Memberi makan dan minum sekurang-
tentang Ketenagakerjaan dalam Pasal 78 kurangnya 1.400 kalori apabila kerja
mengatur bahwa: lembur dilakukan selama 3 jam atau
1. Pengusaha yang mempekerjakan lebih (tidak boleh diganti dengan
pekerja/buruh melebihi waktu kerja uang).
3

Fakta yang terjadi terdapat perusahaan penyebaran kuesioner kepada


yang tidak memberikan upah kerja lembur pekerja PT. Bank Danamon unit
bagi pekerja yang bekerja melebihi jam Danamon Simpan Pinjam di
kerja normal, antara lain yang terjadi di Sekadau.
PT. Bank Danamon di Kab. Sekadau. Para b. Data Sekunder
pekerja yang bekerja melebihi waktu kerja Data sekunder yaitu berupa bahan
normal tidak menerima upah kerja lembur hukum primer yang meliputi
sebagaimana yang ditentukan oleh undang- peraturan perundang-undangan,
undang. yaitu:
Permasalahan inilah yang mendorong 1) Undang-Undang Dasar 1945.
penulis untuk meneliti dalam kaitannya 2) Undang-Undang Nomor 13
dengan “ Pelaksanaan Ketentuan Upah Tahun 2003 tentang
Kerja Lembur Pekerja PT. Bank Danamon Ketengakerjaan.
di Kab. Sekadau.” 3) Keputusan Mentri Tenaga
B. Rumusan Masalah Kerja dan Transmigrasi
Bagaimanakah pelaksanaan upah kerja Republik Indonesia Nomor
lembur bagi pekerja PT. Bank Danamon di Kep.102/MEN/VI/2004
kab. Sekadau? tentang Waktu Kerja Lembur
C. Metode Penelitian dan Upah Kerja Lembur.
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Bahan hukum sekunder yang lain
penelitian hukum empiris. Metode meliputi pendapat hukum, buku,
penelitian hukum empiris adalah hasil penelitian, majalah, surat
penelitian yang dilakukan berfokus kabar, dan data yang berhubungan
pada perilaku masayarakat hukum. dengan masalah yang diteliti.
Penelitian ini dilakukan secara
langsung kepada responden sebagai 3. Metode Pengumpulan Data
data utamanya yang didukung dengan a. Studi Lapangan
data sekunder yang terdidi dari bahan 1) Wawancara adalah dengan
hukum primer dan bahan hukum mengajukan pertanyaan
sekunder. kepada narasumber tentang
Penulis melakukan penelitian hukum obyek yang diteliti
empiris berdasarkan atas berdasarkan pedoman
penyimpangan yang terjadi dalam wawancara yang telah disusun
pemberian upah kerja lembur yang sebelumnya.Penulis
tidak memberikan kesejahteraan bagi melakukan wawancara
pekerja. terpimpin kepada Unit
2. Sumber Data Manager PT. Bank Danamon.
a. Data Primer 2) Kuesioner adalah dengan
Data Primer adalah data yang mengajukan pertanyaan
diperoleh secara langsung dari kepada responden berdasarka
responden tentang objek yang kuesioner yang telah disusun
diteliti sebagai data utamanya. sebelumnya tentang obyek
Penelitian dilakukan dengan studi yang diteliti.Penulis
lapangan melalui wawancara melekukan penyebaran
dengan narasumber dan kuesioner kepada responden
yang dapat digunakan sebagai
4

data pendukung penulisan lainnya dengan menerima upah


hukum ini. Kuesioner atau imbalan dalam bentuk
terpimpin yang diberikan apapun. Penegasan imbalan
kepada pekerja PT. Bank dalam bentuk apapun ini
Danamon. karena upah selama ini
b. Studi Pustaka diidentikkan dengan uang,
Studi pustaka dilakukan dengan padahal ada pula buruh/pekerja
membaca dan mempelajari buku- yang menerima imbalan dalam
buku, peraturan perundang- bentuk barang.1
undangan yang berhubungan Pekerja adalah setiap
dengan persoalan yang diteliti. orang yang bekerja dengan
menerima upah atau imbalan
4. Metode Analisis Data dalam bentuk lain. Pekerja
Data yang diperoleh dan telah disusun adalah orang yang tidak
secara sistematis, selanjutnya memiliki modal usaha, yang
dianalisis. Dalam hal ini penulis dimiliki adalah tenaga dan
memilih metode analisis data secara keterampilan.2
kualitatif. Setiap informasi yang b. Hak dan Kewajiban Pekerja
terkumpul baik bahan hukum primer Menurut Basani
maupun sekunder langsung dianalisis Situmorang dan Tim dalam
secara induktif. bukunya Kosmpedium Hukum
Tentang Hukum
Ketenagakerjaan menyatakan
BAB II bahwa macam-macam hak
pekerja, yaitu:3
PEMBAHASAN a) Hak atas pekerjaan
b) Hak atas upah yang adil
c) Hak untuk berserikat dan
A. Tinjauan Umum Tentang Pekerja berkumpul
dan Hubungan Kerja. d) Hak atas perlindungan
1. Pekerja keamanan dan kesehatan
a. Pengertian Pekerja e) Hak untuk diproses hukum
Undang-Undang No. 13 secara sah
Tahun 2003 tentang f) Hak untuk diperlakukan
Ketenagakerjaan Pasal 1 angka secara sama
4 memberi pengertian g) Hak atas rahasia pribadi
Pekerja/buruh adalah setiap h) Hak atas kebebasan suara
orang yang bekerja dengan hati
menerima upah atau imbalan
dalam bentuk apapun.
Pengertian ini agak umum 1
namun maknanya mencangkup Lalu Husni,2010, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan
Indonesia, Edisi Revisi, Raja Grafindo Persada, Jakarta,
semua orang yang bekerja hal. 45.
pada siapa saja baik 2
V. Hari Supriyanto, Op Cit., hal.36.
perorangan, persekutuan, 3
Basani Situmorang dan Tim, 2012, Kompedium Hukum
badan hukumatau badan Tentang hukum Ketenagakerjaan, Badan Pembina
Hukum Nasional, Jakrta hal. 43-44.
5

Menurut Iman Soepomo serta dirinya apabila bekerja


(1983: 63), kewajiban utama dari diantara pukul 23.00 s.d 07.00.
pekerja/buruh adalah melakukan 3. Pekerja yang mempekerjakan
pekerjaan menurut petunjuk buruh perempuan diantara
pengusaha, dan membayar ganti pukul 23.00 s.d 07.00 wajib
kerugian.4 untuk:
c. Pekerja Anak dan Pekerja a. Memberi makan dan
Perempuan minuman bergizi; dan
Anak dalam hukum b. Menjaga kesusilaan dan
ketenagakerjaan adalah setiap keamanan selama berada
orang yang berumur dibawah 18 di tempat kerja.
(delapan belas) tahun. Pada 4. Pengusaha wajib menyediakan
prinsipnya pengusaha dilarang angkutan antar jemput bagi
mempekerjakan anak. Hal ini pekerja/buruh permpuan yang
disebutkan dalam Pasal 68 berangkat dan pulang bekerja
Undang-undang No. 13 Tahun antara pukul 23.00 sampai
2003. Larangan mempekerjakan dengan pukul 05.00.
anak dimaksudkan untuk 2. Hubungan Kerja
melindungi anak agar tidak Hubungan Kerja adalah
terganggu pertumbuhan dan hubungan antara pekerja dengan
kesehatannya. Daya tahan tubuh pengusaha setelah adanya
anak sangat rentan terhadap perjanjian kerja. Dalam pasal 1
lingkungan kerja, apabila sering angka 15 Undang-Undang No. 13
berhubungan dengan bahan-bahan Tahun 2003 tentang
kimia.5 Ketenagakerjaan disebut bahwa
Sedangkan untuk hubungan kerja adalah hubungan
pekerja/buruh permpuan, Pasal 76 antara pengusaha dengan
memberi beberapa aturan sebagai pekerja/buruh berdasarkan
berikut:6 perjanjian kerja yang mempunyai
1. Pekerja/buruh perempuan yang unsur pekerjaan, upah dan
berusia di bawah 18 tahun perintah.7
dilarang dipekerjakan antara Dalam Pasal 50 Undang-
pukul 23.00 s.d 07.00. Undang No. 13 Tahun 2003
2. Pengusaha dilarang tentang Ketenagakerjaan
mempekerjakan perempuan disebutkan bahwa hubungan kerja
hamil yang menurut surat terjadi karena adanya perjanjian
keterangan dokter dapat kerja antara pengusaha dan
berbahaya bagi kesehatan dan pekerja/buruh. Perjanjian kerja
keselamatan kandungannya dibuat secara tertulis atau lisan.8
3. Perjanjian Kerja
4
Zaeni Asyhadie, 2008, Hukum Kerja: Hukum
Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja, Raja Grafindo
Persada, Jakarta., hal.69.
5 7
Maimun, 2007, Hukum Ketenagakerjaan Suatu Lalu Husni, 2010, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan
Pengantar, PT. Pradnya Paramita, Jakarta., hal. 14. Indonesia Edisi Revisi, Raja Grafindio Persada, jakarta,
6
Emmanuel Kurniawan, 2013, Tahukah Anda? Hak-Hak hal. 63.
8
Karyawan Tetap dan Kontrak, Dunia Cerdas, Jakarta., Adrian Sutedi, 2009, Hukum Perburuhan, Sinar Grafika,
hal. 122. jakarta, hal. 45
6

Undang-Undang No. 13 Tahun (satu) minggu untuk 6 (enam)


2003 tentang Ketenagakerjaan, hari kerja dalam 1 (satu)
Pasal 1 angka 14 memberi minggu.
pengertian yakni:9 b) 8 (delapan) jam 1 (satu) hari
“Perjanjian kerja adalah suatu dan 40 (empat puluh) jam 1
perjanjian antara pekerja/buruh (satu) minggu untuk 5 (lima)
dan pengusaha atau pemberi hari kerja dalam 1 (satu)
kerja yang memuat syarat-syarat minggu.
kerja, hak dan kewajiban kedua b. Waktu Kerja Lembur
belah pihak.”
Waktu kerja lembur adalah
M.G Rood (pakar hukum waktu kerja yang melebihi 7 jam
perburuhan dari Belanda), 4 unsur sehari dan 40 jam 1 minggu untuk
syarat perjanjian kerja:10 6 hari kerja dalam 1 minggu atau
delapan jam sehari dan 40 jam 1
a) Adanya unsur pekerjaan minggu untuk 5 hari kerja dalam 1
(work). minggu atau waktu kerja pada hari
Dalam suatu perjanjian kerja istirahat mingguan dan/atau pada
haruslah ada pekerjaan yang hari libur resmi yang ditetapkan
jelas yang dilakukan oleh Pemerintah (Pasal 1 butir 1
pekerja dan sesuai dengan Kemenakertrans No. Kep-
yang tercantum dengan 102/MEN/VI/2004 tentang Waktu
perjanjian yang telah Kerja Lembur dan Upah Kerja
disepakati dengan ketentuan Lembur).12
yang telah disepakati dengan
ketentuan yang tercantum Pengusaha yang
dalam Undang-Undang Nomor mempekerjaknpekerja/buruh
13 Tahun 2003 tentang melebihi waktu kerja sebagaimana
Ketenagakerjaan. dimaksud dalam Pasal 77 ayat (2)
b) Adanya unsur pelayanan harus memenuhi syarat:13
(service)
c) Adanya unsur waktu (time) a) Adanya persetujuan
d) Adanya unsur upah (pay) pekerja/buruh yang
B. Tinjauan Umum Tentang Waktu bersangkutan;dan
Kerja dan Upah Kerja. b) Waktu kerja lembur hanya
1. Waktu Kerja dapat dilakukan paling banyak
a. Waktu Kerja Normal 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari
dan 14 (empat belas) jam
Waktu kerja yang ditetapkan dalam 1 (satu) minggu.
UUK meliputu (Pasal 77 ayat 2):11 2. Upah Kerja
Menurut Pasal 1 ayat (30)
a) 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan Undang-Undang No. 13 Tahun
40 jam (empat puluh) jam 1 2003 tentang Ketenagakerjaan,
upah adalah hak pekerja/buruh
9
Lalu Husni, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan
Indonesia.Edisi Revisi., hal 64.
10 12
Basani Situmorang dan Tim., Op Cit., hal 13. Adrian Sutedi. Op Cit. hal 155.
11 13
Ibid Lalu Husni. Op Cit., hal 128.
7

yang diterima dan dinyatakan 2) Cara perhitungan upah sejam


dalam bentuk uang sebagai adalah 1/173 kali upah sebulan.
imbalan dari pengusaha atau D. Pelaksanaan Upah Kerja Lembur
menurut suatu perjanjian kerja, Bagi Pekerja PT. Bank Danamon.
kesepakatan, atau peraturan 1. Gambaran tentang PT. Bank
perundang-undangan yang berlaku, Danamon di Kab. Sekadau.
termasuk tunjangan bagi Pengertian bank dapat dilihat
pekerja/buruh dan keluarganya dalam Pasal 1 butir 2 UU No. 7
atas suatu pekerjaan dan/atau jasa tahun 1997 jo UU No. 10 tahun
yang telah atau akan dilakukan. 1998 tentang Perbankan, yang
C. Tinjauan Umum Tentang Upah menyatakan bahwa bank adalah
Kerja Lembur. badan usaha yang menghimpun
Menurut surat keputusan dana dari masyarakat dalam bentuk
menteri tenaga kerja dan transmigrasi simpanan dan meyalurkan kepada
RI no. Kep-102/MEN/VI/2004 tanggal masyarakat dalam bentuk kredit
25 Juni 2004, tentang waktu kerja dan atau bentuk-bentuk lainnya
lembur dan upah kerja lembur, dalam rangka meningkatkan taraf
pengusaha yang mempekerjakan hidup masyarakat. Dari pengertian
pekerja melebihi waktu kerja (kerja tersebut dapat dikaji bahwa bank
lembur) harus membayar upah kerja merupakan lembaga yang diberi
lembur, memberikan kesempatan kewenangan untuk menghimpun
untuk istirahat secukupnya serta dana dari masyarakat dan
memberi makan dan minuman menyalurkannya kembali dalam
sekurang-kurangnya 1.400 kalori bentuk kredit.15
apabila kerja lembur dilakukan selama Danamon Simpan Pinjam
3 jam atau lebih dimana makanan dan merupakan salah satu bentuk
minuman tersebut tidak digantikan layanan dari Bank Danamon untuk
dengan uang. Komponen upah yang pengusaha mikro, kecil dan
dijadikan dasar perhitungan upah kerja menengah.16 PT. Bank Danamon
lembur adalah sebagai berikut:14 unit Danamon Simpan Pinjam
a) Upah pokok. Pasar Sekadau merupakan unit
b) Tunjangan jabatan. kerja PT. Bank Danamon Cluster
c) Tunjangan kemahalan. Sanggau.
d) Nilai pemberian catu (upah berupa 2. Pelaksanaan Waktu Kerja
barang untuk keperluan hidup) Lembur PT. Bank Danamon di
untuk pekerja/buruh itu sendiri. Kab. Sekadau.
Pasal 8 keputusan mentri tenaga
kerja dan transmigrasi RI no. Kep. Waktu kerja Bank Danamon
102/MEN/VI/2004 tentang waktu kerja adalah 8 (delapan) jam 1 (satu)
lembur dan upah kerja lembur hari dan 40 (empat puluh) jam 1
mengatur bahwa:
1) Perhitungan upah lembur
15
didasarkan pada upah bulanan. Th. Anita Christiani, ,Hukum Perbankan: Analisis
Independensi Bank Indonesia, Badan Supervisi, LPJK,
Bank Syariah, dan Prinsip Mengenal Nasabah, Penerbit
UAJY, Yogyakarta., hal. 19.
16
http://usaha-umkn.blog.com/info-kredit/program-kredit-
14
Devi Rahayu, Op Cit., hal. 96. bank/bank-danamon, pada 28 Oktober 2014, 20.40 WIB.
8

(satu) minggu untuk 5 (lima) hari Perhitungan upah lembur


kerja dalam 1 (satu) minggu. didasarkan pada upah bulanan.
Cara menghitung upah sejam
PT. Bank Danamon memiliki adalah 1/173 kali upah sebulan.
dua kriteria waktu kerja lembur
yaitu: Berdasarkan hasil kuesioner
diperoleh data bahwa 6 orang
a. Pada hari Sabtu dan atau hari Account Officer (AO) (Marselina,
libur jam kerja lembur dimulai Sabinus Suparjo, Meisara Agatha
pada pukul 08.00 WIB sampai Cristi, Mardiono, Sebinus dan
dengan pukul 12.00 WIB. Imanudin) dan 3 orang
b. Pada hari kerja bisa ( Senin- Teller(Attari, Hendra Ameng dan
Jumat) jam kerja lembur Agustina) yang bekerja di Bank
dimulai pada pukul 17.00 WIB Danamon Simpan Pinjam Pasar
sampai dengan pukul 23.00 Sekadau. 9 orang pekerja tersebut
WIB. pernah melaksanakan kerja lembur
sebelumnya, kriteria kerja lembur
Prosedur pelaksanaan waktu adalah setiap hariSabtu dan
kerja lembur adalah dengan Minggu setiap akhir bulan yaitu
mengisi data kerja lembur pada saat pekerja melaksanakan
sistem EC (Employee Connection) Collection di akhir bulan.
dengan mengisikan data kerja
lembur pada sistem EC (Employee 5 orang Accont Officerdan 3
Connection) maka pekerja akan orang Teller menyebutkan bahwa
memperoleh upah kerja lembur upah kerja lembur yang diterima
pada bulan tersebut yang sesuai dengan yang diperjanjikan
dibayarkan bersamaan dengan gaji dalam perjanjian kerja.
setiap bulannya.
5 orang Accoun Officerdan 2
Kriteria kerja lembur melebihi orang Teller menyatakan bahwa
3 jam waktu maksimal kerja upah kerja lembur yang diterima
lembur dalam sehari. Bank telah sesuai dengan waktu kerja
Danamon tidak memberikan lembur yang dilaksanakan. 1 orang
kompensasi berupa makanan dan Teller dan 1 orang Account
miniman (minimal 1.400 kalori) Officermenyatakan bahwa upah
bagi pekerja yang bekerja lembur kerja lembur yang diterima tidak
selama lebih dari 3 (tiga) jam sesuai dengan waktu kerja lembur
tersebut, waktu istirahat yang yang dijalankan.
diberikan menyesuaikan (fleksibel)
dengan pekerjaan yang 2 orang Account Oficer (AO)
dilaksanakan pekerja. dan 3 otang Teller menyebutkan
bahwa prosedur pelaksanaan kerja
Sistem pengupahan kerja lembur dan sistem pengupahan
lembur yang diterapkan oleh Bank kerja lembur sudah sesuai dengan
Danamon adalah perhitungan ketentuan peraturan perundang-
disesuaikan dengan pengisian EC undangan yang mengatur
(Employe Connection). mengenai waktu kerja lembur dan
9

upah kerja lembur. 4 orang Berdasarkan kesimpulan diatas maka


Account Officer menyatakan perlu dipertimbangkan bebarapa saran
bahwa prosedur kerja lembur dan berikut:
sistem pengupahan kerja lembur
tidak sesuai dengan ketentuan 1. Pengusaha memberikan perlindungan
perundang-undangan yang terhadap hak-hak pekerja khususnya
mengatur waktu kerja lembur dan upah kerja lembur dengan
upah kerja lembur. menjalankanprosedur pelaksanaan
kerja lembur sesuai dengan aturan
yang berlaku serta membayar upah
kerja lembur sesuai dengan waktu
BAB III kerja lembur yang dilaksanakan
pekerja.
PENUTUP 2. Pengusaha membuat peraturan
perusahaan khususnya mengenai waktu
kerja lembur yang memberikan
A. KESIMPULAN jaminan kepastian hukum dan
perlindungan hukum bagi pekerja
Berdasarkan analisis terhadap hasil kususnya mengenai upah kerja lembur.
penelitian dapat ditarik kesimpulan 3. Pekerja dapat menggunakana haknya
bahwaprosedur pelaksanaan waktu kerja untuk melaporkan kepada Dinas
lembur dan sistem upah kerja lembur PT. Tenaga Kerja dan Transmigrasisaat
Bank Danamon yang dilaksanakan pada adanya pelanggaran-pelanggaran yang
hari biasa (Senin-Jumat) selain pada dilakukan oleh pengusaha untuk
minggu terakhir setiap bulannya tidak melindungi hak pekerja.
sesuai dengan Pasal 6 dan Pasal 7 4. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Keputusan Mentri Tenaga Kerja dan Kabupaten Sekadau melaksanakan
Transmigrasi RINo. Kep. pengawasan secara intensif terhadap
102/MEN/VI/2004 tentang Waktu Kerja pelaksanaan waktu kerja lembur dan
Lembur dan Upah Kerja Lembur, yaitu upah kerja lembur serta memberikan
tidak sesuai dalam kriteria waktu kerja sanksi kepada pengusaha yang
lembur yang melebihi waktu maksimal melanggar peraturan yang berkaitan
selama lebih dari 3 (tiga) jam dalam sehari dengan pelaksanaan waktu kerja
dan adanya kerja lembur yang lembur dan upah kerja lembur sesuai
dilaksanakan tanpa adanya instruksi dengan peraturan perundang-undangan
maupun pengisian dalam sisten EC yang berlaku.
(Employe Connection) sehingga pekerja
tidak menerima upah kerja lembur sesuai
dengan waktu kerja lembur yang
dikerjakan. Walaupun demikian dalam
sistem pengupahan kerja lembur PT. Bank
Danamon telah sesuai dengan Pasal 8 dan
Pasal 11Keputusan Mentri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi RINo. Kep.
102/MEN/VI/2004 tentang Waktu Kerja
Lembur dan Upah Kerja Lembur.
10

REFERENSI Internet

Buku http://usaha-umkn.blog.com/info-
kredit/program-kredit-bank/bank-danamon,
Adrian Sutedi, 2009, Hukum Perburuhan, pada 28 Oktober 2014, 20.40 WIB.

Sinar Grafika Offset, Jakarta. Peraturan Perundang-undangan

Anita Christiani,Th., 2010, Hukum Undang-Undang Dasar 1945


Perbankan;Analisis Independensi bank
Indonesia, Badan Supervisi, LPJK, Bank Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Syariah, dan Prinsip Mengenal Nasabah, Ketenagakerjaan.
Penerbit UAJY, Yogyakarta.
Keputusan Mentri Tenaga Kerja dan
Basani Situmorang dan Tim, 2012, Kompedium Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
Hukum Bidang Hukum Ketenagakerjaan, Kep.102/MEN/VI/2004 tentang Waktu
Badan Kembina Hukum Nasional Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur.
Kementrian Hukum dan Ham RI, Jakarta.

Devi Rahayu, 2011, Hukum Ketenagakerjaan


Teori dan Studi Kasus, New Elmatra,
Yogyakarta.

Emmanuel Kurniawan, 2013, Tahukah Anda?


Hak-Hak Karyawan tetap dan Kontrak,
Dunia Cerdas, Jakarta.

Hari Supriyanto, V., Kesejahteraan Pekerja


dalam Hubungan Industrial di Indonesia,
Penerbit UAJY, Yogyakarta.

Lalu Husni, 2010, Pengantar Hukum


Ketenagakerjaan Indonesia/ Edisi Revisi,
Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Mainun, Hukum Ketenagakerjaan Suatu


Pengantar, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

Zaeni Asyhadie, 2008, Hukum Kerja:Hukum


Ketenagakerjaan Bidang Hukum Kerja,
Rajawali Perss, Jakarta.

You might also like