Professional Documents
Culture Documents
Manusia sudah berfifkir dari awal sejarahnya sampai hari ini untuk menemukan
jawaban dalam beberapa masalah-masalah pokok yang akan mengarahkan manusia
dalam pembentukan pemahaman yang khusus dalam memahami kehidupan. Dari
isu/masalah yang dihadapi manusia kemudian di pelajari, diteliti dan difikirkan secara
mendalam yaitu : gagasan tentang ketuhanan, sifat kosmik/alam semesta, hakikat
kematian, kebangkitan, sifat dzat manusia, posisi manusia dalam semesta, kebaikan
dan keburukan, hubungan individu dengan masyrakat.
Dari penjelasan diatas ada dua pemahaman yang mendasar : yang pertama
pemahaman kebenaran yang sumbernya dari Allah swt dengan media para Nabi dan
Rasul serta kitab samawi, yang kedua pemaham yang didapat dari pandangan2,
pendapat2 yang bermacam macam yang di dapatkan manusia dengan jalan berbagai
macam penelitian, seputar kehidupan dunia dan yang berkaitan dengan nya.
Akan kita jelaskan dua pemahaman di atas, dan akan kita mulai dari pemahaman
islam, yaitu bagaimana islam memahami kehidupan.1
1
QS AlBaqarah ayat 38-39
2
Maksudnya: kesenangan-kesenangan duniawi itu hanya sebentar dan tidak kekal. janganlah orang
terperdaya dengan kesenangan-kesenangan dunia, serta lalai dari memperhatikan urusan akhirat.
Yang kedua adalah, pandangan Manusia terhadap kehidupan. Diantara nya adalah
manusia yang mengetahui hakikat kehidupan dunia dan rahasianya, manusia jenis ini
tidak mengejar dunia kecuali hanya sekedarnya saja, dan mengambil sesuatu dari
kehidupan dunia yang bisa membuatnya bahagia di kehidupan selanjutnya, yaitu
akhirat. Mereka sadar bahwa dunia hanya ujian bagi mereka.
ُ ُيز ْالغَف
)٢( ور ُ س ُن َع َمال َو ُه َو ْال َع ِز
َ ت َو ْال َحيَاة َ ِليَ ْبلُ َو ُك ْم أَيُّ ُك ْم أ َ ْح
َ الَّذِي َخلَقَ ْال َم ْو
( yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,)
Yang kedua adalah jenis manusia yang kurang memahami kehidupan, mereka jauh
dari Allah dan pesan-pesannya, melihat dunia hanya dengan syahwat dan nafsu
semata, mereka menjadikan dunia tujuan hidup mereka, padahal manusia itu sendiri
bagi Allah swt lebih mulia dari kehidupan dunia.
Pokok Masalah yang ketiga adalah, sebagian takdir/tujuan manusia dalam cara dia
melihat kehidupan dunia, maka ada manusia yang mampu memahami kehidupan
dunia serta dia berjalan dijalannya yang benar, dia hanya menggunakan dunia dan apa
yang ada didalamnya dari kenikmatan hanya sebagai alat untuk sampai pada tujuan,
inilah manusia yang menang di alam ujian atau kehidupan duniawi, dia menjadikan
tujuannya adalah akhirat. Mereka menggunakan akal budinya dengan baik maka
jadilah kehidupan dunia mereka hanya media untuk sampai pada kehidupan akhirat yg
penuh nikmat.
Dan sebagian yg lain nya adalah mereka (manusia) yang tersesat disebabkan jauh dari
petunjuk samawi, mereka tdk mampu menggunakan akal budi yang sudah diberikan
Allah kepada mereka dengan cara yg benar, mereka melihat dunia sebagai tujuan
bukan perantara.
Dan dari kenyataan ini semua kita bisa membuat beberapa pertanyaan penting untuk
mereka yang tersesat dari hakikat kehidupan, dan status mereka sebagai makhluk
dunyawi serta ukhrawi
Apakah manusia yang bebas adalah mereka yang menggunakan dunia sebagai
jalan untuk merealisasikan tujuan mereka, atau sebaliknya dunia yang
menggunakan mereka sebagai budak dari kehidupan dunia
Apakah manusia yang tersesat dan bodoh adalah mereka yang menguasai dunia
atau dunia yang menguasai hidup mereka
Apakah manusia yang ‘alim/faham ialah mereka yang mengetahui hakikat
kehidupan dunia kemudian mengarahkannya untuk mengejawantahkan tujuan
mereka, atau mereka yang terperangkap dalam kenikmatan dunia yang hina dina
Siapakah yang memuliakan logika manusia dan menjadikan logikanya sebagai
pengikut dari syahwatnya atau mereka yang mejadikan logika/akal budinya
sebagai media yang mengarahkan manusia kepada etika dan perilaku nya yang
baik
Dan bilamana sudah jelas dan terang benderang perbedaan antara pemburu
kenikmatan duniawi dan pengejar akhirat, pertanyaan besarnya adalah. Apa yang
harus dilakukan oleh seorang mukmin dalam rangka menyelaraskan akhlak, etika,
serta perilakunya di dunia agar tercapai pada ridho Allah swt, maka Allah Swt sudah
mengarahkan dan jelas sekali memberi sinyal dari beberapa firmanya bisa di lihat
pada ayat berikut ini
َّللاِ ذَ ِل ُك ْم َخي ٌْر لَ ُك ْم َ ا ْن ِف ُروا ِخفَافًا َوثِقَاال َو َجا ِهدُوا ِبأ َ ْم َوا ِل ُك ْم َوأ َ ْنفُ ِس ُك ْم فِي
َّ سبِي ِل
)٤١( َِإ ْن ُك ْنت ُ ْم ت َ ْعلَ ُمون
41. Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu
dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui.
Selain ayat-ayat AlQuran di beberapa Hadits Rasul pun banyak yang mengisyaratkan
untuk manusia agar melalui jalan yang benar dan lurus, agar memahami kehidupan
sesuai dengan apa yg di perintahkan Allah swt, tidak memberikan perhatiannay terlalu
besar kepada dunia saja, tidak lebih dari kemampunnya.
أخذ رسول هللا صلى هللا عليه وسلم: عن ابن عمر رضي هللا عنهما قال
( أو عابر سبيل، ( كن في الدنيا كأنك غريب: ي فقال
ّ بمنكب
Dari Ibn Umar r.a., katanya : "Rasulullah s.a.w. telah memegang bahuku dan bersabda :
('Anggaplah dirimu di dunia ini sebagai seorang perantau, atau pengembara.') HR Bukhari