You are on page 1of 8

ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN LAMA KONTRASEPSI SUNTIK 3


BULAN DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN
DI PUSKESMAS RANOMUUT MANADO

Mentari Moloku
Ester Hutagaol
Gresty Masi

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email : mentarimoloku@yahoo.co.id

Abstract. Family planning is a basic prominent preventive health service as well as a mortality
prevention. Family planning can be going on through the use of contraception. 3 months injection
contraception is a sort of liquid which is injected into woman’s body intramuscularly (once in 3
months). This research was aimed to find out the association between the usage of 3 months
injection contraception duration and the mother’s weight changing at Ranomout Public Health
Center, Manado.The Method of Research was an analytic observational using a cross sectional
design. The research was conducted on December 2015 –January 2016 at Ranomuut Public Health
Center, Manado. The samples of the research covers a group which consist of 42 mothers who use
3 months injection contraception. Sampling process used was a purposive sampling method. The
research used questionnaires and scales as the instruments. Data analysis was done by using chi-
square test in the 95% significant level (α ≤ 0,05) results in =0,004, which was less than α=0,05.
Conclusion : There is a association between the usage of 3 months injection contraception
duration and the mother’s weight changing at Ranomuut Public Health Center, Manado. It is
suggested for mothers to look for information about the contrateption used in order to maintain an
ideal weight.
Keywords: Duration contraception usage, Contraception Injection 3 Months, The weight changing

Abstrak. Keluarga berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar
dan utama, serta pencegahan kematian. Pelayanan keluarga berencana dapat dilakukan dengan
penggunaan alat kontrasepsi. Kontrasepsi 3 bulan suntik adalah jenis cairan yang disuntikan ke
tubuh wanita secara intramuskular (3 bulan sekali). Tujuan penelitianuntuk mengetahui hubungan
lama pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan dengan perubahan berat badan pada ibu di Puskesmas
Ranomuut Manado. Metode penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain cross
sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Ranomuut Manado pada Desember 2015 – Januari
2016. Sampel penelitian adalah ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan dengan jumlah
sampel 42. Teknik pengambilan sampel, yaitu dengan metode purposive sampling. Instrumen
penelitian menggunakan kuesioner dan timbangan badan (injak). Analisis data dilakukan dengan
menggunakan uji chi-square, pada tingkat kemaknaan 95% (α ≤ 0,05) menunjukan nilai =0,004,
nilai ini lebih kecil dari α=0,05. Kesimpulan : ada hubungan lama pemakaian kontrasepsi suntik 3
bulan dengan perubahan berat badan pada ibu di Puskesmas Ranomuut Manado. Saran untuk ibu
berusaha mencari informasi tentang kontrasepsi yang digunakan, untuk menjaga berat badan ideal.
Kata Kunci:Lama Pemakaian Kontrasepsi, Kontrasepsi Suntik 3 Bulan, Perubahan Berat Badan

1
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016

PENDAHULUAN merangsang pusat pengendali nafsu makan di


Keluarga berencana telah menjadi salah satu hipotalamus yang menyebabkan akseptor
sejarah keberhasilan pada abad ke-20. Saat makan lebih banyak dari biasanya.
ini, hampir 60% pasangan usia reproduktif Menurut data BKKBN 2013, wanita di
diseluruh dunia menggunakan kontrasepsi. pedesaan lebih banyak menggunakan
Keluargaberencanamerupakan upaya kontrasepsi suntik. Dari data yang diperoleh
pelayanan kesehatan preventif yang paling di Puskesmas Ranomuut Manado pada tahun
dasar dan utama serta pencegahan kematian. 2015, jumlah ibu yang menggunakan
Keluarga Berencana merupakan program kontrasepsi suntik jenis 3 bulan hingga bulan
yang sangat besar sehingga menjadi salah satu September 2015 adalah 210 ibu. Dilakukan
kegiatan dari Obstetri Sosial (Irianto, 2014). wawancara pada 15 ibu pengguna kontrasepsi
Menurut WHO jumlah penggunaan suntik jenis 3 bulan, terdapat 12 ibu
kontrasepsi suntik di seluruh dunia yaitu mengalami perubahan berat badan bertambah
sebanyak 4.000.000 atau sekitar 45%. Di 3-4 kg setelah pemakaian 2 periode, dan 1 ibu
Amerika Serikat jumlah penggunaan lainnya perubahan badannya tetap, 2 orang
kontrasepsi suntik sebanyak 30% sedangkan ibu mengatakan tergantung dari pola makan
di Indonesia kontrasepsi suntik merupakan juga yang mempengaruhi perubahan berat
salah satu kontrasepsi yang populer. badannya sebab sebelum melakukan
Kontrasepsi di Indonesia paling banyak di kunjungan ulang untuk suntik, berat badan
minati yaitu kontrasepsi suntik sebesar 34,3% ibu menurun 2 kg.
(RISKESDAS, 2013). Dari latar belakang di atas, maka
Dari 61,4% warga Indonesia yang penulis tertarik untuk memilih penelitian
menggunakan kontrasepsi yang memilih “Hubungan Lama Pemakaian Alat
kontrasepsi suntik (Gabbie, 2006).Ada dua Kontrasepsi suntik 3 bulan dengan Perubahan
jenis pilihan kontrasepsi yaitu kontrasepsi Berat Badan pada Ibu di Puskesmas
suntik 1 bulan Noristerat diberikan 200 mg, Ranomuut Manado”.Adapun tujuan dari
kontrasepsi suntik 3 bulan Depo provera 150 karya tulis adalah diketahui adanya
mg dan Depo progestin 150 mg di berikan 3 hubunagan lama pemakaian kontrasepsi
bulan sekali. Dari ketiga jenis kontrasepsi suntik 3 bulan dengan perubahan berat badan
suntik efek kontrasepsi DMPA menyebabkan di Puskesmas Ranomuut Manado.
penambahan berat badan karena DMPA

METODE PENELITIAN kriteria eksklusi, yaitu Ibu dengan post


Jenis penelitian ini menggunakan partum <6 bulan, Ibu yang memiliki penyakit
Observational analitik dengan menggunakan TBC, diabetes mellitus (DM).Instrument pada
pendekatan cross sectional.Penelitian ini penelitian menggunakan kuesioner (nama,
dilakukan di Puskesmas Ranomuut Manado. umur, pekerjaan), timbangan berat badan dan
Waktu penelitiian dilaksanakan pada 19 – 30 kartu peserta KB. Untuk variabel perubahan
Januari 2016. Populasi dengan penelitian ini berat badan digunakan kartu peserta KB yaitu
berjumlah 210 ibu yang menggunakan melihat berat badan periode ke dua.
kontrasepsi suntik 3 bulan. Teknik Kemudian untuk berat badan sekarang dilihat
pengambilan sampel pada penelitian pada alat ukur timbangan badan untuk
dilakukan secara purposive sampling, yaitu di mengetahui perubahan berat badan meningkat
mana sampel di ambil sesuai dengan (bertambah) dan tetap/ menurun.
karakteristik tertentu (Setiadi, 2013). Besar Peneliti mengajukan surat
populasi ≤ 1000, maka sampel diambil 20-30 permohonan izin kepada program Studi Ilmu
% dengan jumlah sampel berjumlah 42 ibu, Keperawatan Fakultas Kedokteran
dan kriteria inklusi, yaituIbu pengguna Universitas Sam Ratulangi Manado. Peneliti
kontrasepsi suntik 3 bulan yang bersedia memasukan surat permohonan izin penelitian
menjadi responden, Ibu pengguna kb suntik 3 kepada kepala puskesmas Ranomuut
bulan yang telah menggunakan ≥ 6 bulan dan Manado.Setelah mendapat izin dari Kepala

2
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016

Puskesmas Ranomuut Manado, peneliti masalah-masalah etika penelitian yang


membuat kesepakatan dengan pihak meliputi: informed consent, anonymity dan
Puskesmas mengenai kapan waktu confidentially.
pelaksanaan penelitian.Peneliti mulai
melakukan penelitian. Peneliti HASIL dan PEMBAHASAN
memperkenalkan diri, dan menjelaskan Analisis Univariat
tentang tujuan, manfaat dan prosedur Tabel 1.Distribusi responden menurut umur
penelitian.sesuai waktu yang telah di sepakati. di Puskesmas Ranomuut Manado
Peneliti dibantu oleh bidan di Puskesmas Umur n %
Ranomuut Manado.Peneliti membagikan (Tahun)
lembar penjelasan penelitian dan lembar 20-25 20 47,6
persetujuan menjadi responden. Apabila calon 26-30 10 23,8
responden responden telah memahami 31-35 6 14,3
prosedur penelitian dan bersedia menjadi 36-40 4 9,5
responden, peneliti menginformasikan >40 2 4,8
responden untuk memberikan tanda tangan Jumlah 42 100
pada kolom yang tersedia di lembar Sumber : Data Primer 2016
persetujuan menjadi responden kemudian
peneliti memberikan lembar kuesioner serta Berdasarkan hasil analisis penelitian, usia ibu
mengisi data di kuesioner berupa nama inisial, pengguna kontrasepsi suntik 3 bulan rentang
usia responden, pekerjaaan responden dan usia 20-25 tahun, 26-30 tahun, 31-35 tahun,
pendidikan responden. Sedangkan berat badan 36-40 tahun dan > 40 tahun.Dari 20-35 tahun
periode ke dua dan berat badan sekarang diisi hal ini didukung oleh teori dari BKKBN
oleh peneliti dengan melihat kartu peserta KB (2013) yang menyatakan usia tersebut
dari responden.Setelah responden selesai merupakan usia lebih aman dari kematian
mengisi kuesioner, responden di panggil maternal sehingga usia inilah dengan
untuk melakukan pengukuran berat badan. memakai alat kontrasepsi dapat mengurangi
Pengukuran berat badan, yaitu ibu berdiri di resiko kematian pada bayi.Sedangkan
atas timbangan tanpa menggunakan alas kaki menurut Depkes (2010) usia 15-49 adalah
atau pakaian yang memberatkan. Berat badan usia yang subur sebab organ reproduksinya
dicatat dengan teliti sampai satu angka berfungsi dengan baik.
desimal dengan melihat angka skala yang
ditunjukan oleh jarum. Setelah prosedur Tabel 2.Distribusi responden menurut
selesai dan data terkumpul, peneliti akan pendidikan di Puskesmas Ranomuut Manado
melakukan pemeriksaan kelengkapan data Pendidikan N %
yang sudah terkumpul dari responden. Data
yang sudah terkumpul diolah dengan system
SMP 4 9,5
computer pada program SPSS dengan
SMA 30 71,4
tahapan-tahapan yaitu editing,coding,
D-III 2 4,8
processing dan cleaning.
S1 6 14,3
Analisa data dalam penelitian ini adalah
Jumlah 42 100
analisis univariat mendeskripsikan setiap
Sumber : Data Primer 2016
variabel penelitian. Variabel yang dianalisis
dengan analisis univariat adalah karakteristik
Hasil analisis data penelitian di atas,
ibu (umur, latar belakang pendidikan dan
menunjukan bahwa sebagian besar responden
pekerjaan). Analisis bivariat adalah analisis
memiliki latar belakang pendidikan SMA
yang dilakukan terhadap duavariabelyang
yaitu 30 responden (71,4%). Sedangkan latar
diduga berhubungan atau berkorelasi.
belakang pendidikan yang paling sedikit
Dilakukan uji chi-square dengan tingkat
adalah D-III yaitu 2 responden (4,8%).
kemaknaan 95% (α = 0,05). Dalam
Kurniawati (2008) menyatakan bahwa tingkat
melakukan penelitian, peneliti memperhatikan
pendidikan juga mempengaruhi pengetahuan
3
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016

ibu. Karena pengetahuan ibu dalam cenderung memiliki angka penghentian yang
menggunakan kontrasepsi merupakan domain tinggi daripada metode yang tidak banyak
yang penting untuk terbentuknya tindakan ibu menuntut hal tersebut (Glacier, 2006).
dalam menggunakan kontrasepsi Lama pemakaian KB suntik 3 bulan sangat
suntik.Asumsi peneliti, usia SMA adalah usia mempengaruhi terjadinya perubahan berat
yang cukup dalam hal pengetahuan dan badan, meskipun teori Irianto (2014),
memahami informasi tentang KB suntik serta menyatakan bahwa kontrasepsi suntik 3
efek dari pemakaian kb suntik 3 bulan. bulan lebih ke peningkatan berat badan
tetapi efektifitas metode kontrasepsi suntik 3
Tabel 3.Distribusi responden menurut bulan bergantung pada pengguna yang
pekerjaan di Puskesmas Ranomuut Manado menyebabkan tidak sepenuhnya kb suntik 3
Pekerjaan n % bulan menyebabkan berat badan
meningkaAsumsi peneliti, responden memilih
IRT 30 71,4 kb suntik 3 bulan, karena efektifitas dari kb
PNS 7 16,7 boleh menunda kesuburan untuk memiliki
Swasta 5 11,9 anak bagi ibu yang membatasi jumlah anak.
Jumlah 42 100 Tabel 5.Distribusi menurut perubahan berat
Sumber:Data Primer 2016 badan di puskesmas Ranomuut Manado

Hasil analisis data penelitian di atas Perubahan Berat Badan n %


menunjukan bahwa sebagian besar pekerjaan
responden adalah IRT (Ibu Rumah Tangga) Meningkat 30 71,4
yaitu 30 responden (71,4%). Sedangkan Tetap/Menurun 12 28,6
kelompok pekerjaan yang paling sedikit Jumlah 42 100
adalah swasta yaitu 5 responden (11,9%).
Sumber :Data primer 2016

Tabel 4.Distribusi responden menurut lama Hasil analisis penelitian mengenai


pemakaian Kontrasepsi 3 bulan di Puskesmas perubahan berat badan pada akseptor
Ranomuut Manado kontrasepsi suntik 3 bulan menunjukan bahwa
responden yang mengalami berat badan
Lama pemakaian n % meningkat yaitu 30 responden (71,4%),
kontrasepsi sedangkan berat badan tetap/menurun yaitu
6-22 (bulan) 24 57,1 12 responden (28,6%), di mana berat badan
23-39 (bulan) 18 42,9 tetap 11 responden (26,2%) dan berat badan
Jumlah 42 100 menurun 1 responden (2,4%).
Sumber :Data Primer 2016 Menurut Hartanto (2003) dalam Mulyani &
Mega (2013) bahwa perubahan berat badan
Hasil analisis penelitian mengenai lama terjadi jika makanan sehari-hari mengandung
pemakaian kontrasepsi menunjukan bahwa energi yang melebihi kebutuhan yang
responden dengan lama pemakaian 6-22 bulan bersangkutan dan salah satunya mengalami
sebanyak 24 responden (57,1%), sedangkan peningkatan berat badan. Salah satu faktor
responden lama pemakaian kontrasepsi 23-39 yang menentukan peningkatan berat badan
bulan sebanyak 18 responden (42,9%). Dapat seseorang adalah aktivitas fisik. Aktivitas
dilihat bahwa jumlah responden yang fisik disebabkan karena, asupan energi yang
menggunakan kontrasepsi 6-22 bulan adalah melebihi kebutuhan tubuh yang biasanya
jumlah terbanyak yaitu 24 responden dialami oleh orang yang kurang berolahraga
(57,1%).Metode-metode yang menuntut atau kurang beraktivitas fisik sehingga energi
banyak dari pemakai, atau menimbulkan efek yang masuk ke dalam tubuh tidak terbakar
samping yang harus ditoleransi pemakai,
4
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016

atau tidak digunakan yang kemudian Hasil tabel silang antara lama
disimpan dalam bentuk lemak. pemakaian kontrasepsi 3 bulan dengan
Sedangkan Irianto (2014) perubahan berat badan pada ibu dapat dilihat
berpendapat, kemungkinan disebabkan karena bahwa 13 responden (31,0%) dengan lama
hormon progesteron mempermudah pemakaian 6-22 bulan mengalami berat badan
perubahan karbohidrat dan gula menjadi meningkat dan berat badan tetap/menurun 11
lemak, sehingga lemak di bawah kulit responden (26,2%) dimana 9 responden berat
bertambah.Asumsi peneliti, lebih banyak badan tetap dan 2 responden lainnya berat
jumlah responden yang mengalami badan menurun. Sedangkan lama pemakaian
perubahan, ketika menggunakan kontrasepsi kontrasepsi suntik 23-39 bulan sebanyak 17
suntik, yang membuat porsi makan dari responden (40,5%) dan untuk berat
responden juga bertambah. Hasil penelitian badantetap/menurun responden 1 responden
terdapat 12 responden dengan berat badan (2,4%).
tetap/menurun (11 responden tetap dan 1 Sesuai hasil penelitian diatas dengan
responden menurun). Hal ini didukung oleh lama pemakaian kontrasepsi 6-22 bulan
teori Sinclair (2010) bahwa perubahan berat dengan peningkatan berat badan adalah 13
badan juga dipengaruhi oleh faktor responden dan lama pemakaian 23-39 bulan
psikologis. Sebab rata-rata penyebab adalah 17 responden didukung oleh teori
pertambahan berat badan tidak jelas, terjadi Hartanto (2003) dalam (Mulyani & Mega
karena bertambahnya lemak tubuh, dan bukan 2013), bahwa kontrasespsi suntik depo
karena retensi cairan tubuh. medroxy progesteron, menyebabkan
Wijayanti (2006) menjelaskan bahwa penambahan berat badan. Teori ini sejalan
jika berat badan menurun disebabkan oleh dengan hasil penelitian Sugiharti (2007) lama
stress yang berlebihan. Pendapat tersebut pemakaian kontrasepsi suntik (hormonal)
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh berhubungan dengan resiko peningkatan.
Kansil (2015) di mana kontrasepsi suntik 3 Penelitian Winarsih (2012) sejalan dengan
bulan menyebabkan perubahan berat badan. penelitian Pratiwi (2014) mengenai hubungan
Penelitian Kansil (2015) sependapat dengan antara penggunaan kontrasepsi hormonal
penelitian Herminarti (2013) tentang suntik DMPA dengan peningkatan berat
gambaran perubahan berat badan terhadap badan. Penelitian Pratiwi didukung oleh teori
penggunaan kontrasepsi hormonal di Irianto (2014) bahwa kontrasepsi suntik 3
Puskesmas Padongko kabupatena Barru, bulan lebih mempengaruhi pada peningkatan
karena kontrasepsi suntik 3 bulan memiliki berat badan karena rangsangan di hipotalamus
efektifitas tidak selalu sama, sehingga dapat yang menyebabkan nafsu makan meningkat.
menyebabkan berat badan bervariasi Asumsi peneliti, banyaknya responden yang
(Hartanto, 2003) dalam Nina & Mega (2013). menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan
mengalami peningkatan berat badan
Analisis Bivariat berlebihan dikarenakan responden tidak
Tabel 6. Hubungan Lama Pemakaian mampu menjaga pola makannya.
kontrasepsi suntik 3 bulan dengan perubahan Sedangkan pada perubahan berat badan tetap
berat badan di Puskesmas Ranomuut dengan lama pemakaian kontrasepsi suntik 6-
22 bulan dengan perubahan berat badan
tetap/menurun 11 responden dan lama
Lama Perubahan Berat Badan
pemakaian
pemakaian kontrasepsi suntik 23-39 bulan
kontrasepsi meningkat
Tetap/
Total terdapat 1 responden, di mana sesuai dengan
(bulan) menurun
n % n % n % OR penjelasan dari teori Kellow (2008) bahwa
6-22 13 31,0 11 26,2 24 57,1 2/3 dari perempuan yang menggunakan
kontrasepsi suntik 3 bulan bertambah berat,
23-39 17 40,5 1 2,4 18 42,9 0,70 0,004 20% kehilangan berat, dan 10% tidak ada
Total 30 71,4 12 28,6 42 100,00 dalam perubahan berat badan. Teori Kellow
Sumber : Data Primer 2016 (2008) didukung oleh Hartanto (2003) dalam

5
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016

(Mulyani & Mega 2013), bahwa perubahan orang yang melakukan diet seperti gen,
berat badan setelah pemakaian kontrasepsi regulasi termis dan metabolisme. Sedangkan
suntik bervariasi dan tidak selamanya faktor eksternal seperti aktivitas fisik dan
kontrasepsi suntik DMPA menyebabkan asupan nutrisi dimana ke dua hal ini sangat
peningkatan berat badan. Teori ini sejalan berperan untuk tubuh, di mana jika seseorang
dengan penelitian yang dilakukan oleh ingin menurunkan berat badan hanya perlu
Purwanti (2013) di Desa Puri Semanding membatasi asupan nutrisinya dan
Jombang, pemakaian kontrasepsi suntik memperbanyak aktivitas fisik, begitupun
depoprovera menyebabkan perubahan berat sebaliknya dengan seseorang yang
badan yang bervariasi. Asumsi peneliti, menginginkan berat badan bertambah hanya
responden yang berat badan tetap/menurun memperbanyak asupan nutrisi dan
disebabkan karena nafsu makan berbeda-beda mengurangi aktivitas fisik.
sehingga responden lebih menjaga tubuhnya Hasil penelitian ini sejalan dengan
sehingga lebih banyak beraktivitas. penelitian yang dilakukan oleh Purnamasari
Pada lama pemakaian kontrasepsi (2009) mengenai hubungan lama pemakaian
dapat dilihat juga di mana lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dengan perubahan
23-39 bulan lebih banyak responden berat badan di Bidan Praktek Swasta “ Yossi
meningkat berat badan yaitu 17 responden Trihana” Jogonalan Klaten, dimana
(40,5%) dan dari pemakaian 6-22 bulan didapatkan adanya hubungan antara lama
hanya 13 responden (31,0%). Hal ini pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dengan
didukung oleh teori Nault (2013) yang perubahan berat badan pada BPS. Hasil
mengungkapkan bahwa pemakai KB suntik penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
yang hanya berisi progesteron bisa terjadi yang dilakukan oleh Putri (2014) mengenai
peningkatan 1-2 kg pada tahun pertama serta hubungan lama pemakaian kb suntik 3 Bulan
4-10 kg setelah 3-5 tahun pemakaian dengan kenaikan berat badan di BPM Desa
kontrasepsi suntik. Teori Nault (2003) sejalan Kalirejo Kecamatan Sumber Malang
dengan penelitian yang dilakukan oleh Kabupaten Situbondo.
Palimbo (2013) bahwa ada hubungan yang
signifikan antara lama pemakaian KB suntik SIMPULAN
DMPA dengan peningkatan berat badan Sebagian besar responden di Puskesmas
akseptor. Sedangkan penelitian yang Ranomuut Manado mengalami perubahan
dilakukan oleh Ekawati (2010) terdapat berat badan meningkat.Terdapat hubungan
pengaruh KB suntik DMPA dengan yang signifikan antara lama pemakaian kb
peningkatan berat badan di BPS Siti suntik 3 bulan dengan perubahan berat badan
Syamsiah Wonokorto Wonogiri, di dapatkan pada ibu di Puskesmas Ranomuut Manado.
adanya pengaruh KB suntik DMPA dengan
peningkatan berat badan. Penelitian Ekawati DAFTAR PUSTAKA
sejalan dengan penelitian Sriwahyuni (2010)
mengenai hubungan jenis dan lama Anggraeni, A. C. (2012). Asuhan gizi
pemakaian alat kontrasepsi hormonal dengan nutrisional. Yogjakarta : Graha Ilmu
peningkatan berat badan akseptor Asumsi
peneliti, responden yang mengalami Badan Kependudukan dan Keluarga
peningkatan berat badan disebabkan nafsu Berencana Nasional (BKKBN).
makan dari responden tersebut meningkat (2013).
sehingga tidak terkontrol porsi makannya. http://bkkbn.go.id/litbang/Hasil%20
Menurut Soetjiningsih (2010) terdapat Penelitian/Faktorfaktor%20Mempen
beberapa faktor yang mencakup massa tubuh garuhi%Pengguna%MKJP%20Di%
yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor 20Enam%20Wilayah%20Di%Indon
internal yang bertanggung jawab terhadap esia
massa tubuh adalah suatu faktor yang tidak
dapat dikendalikan secara sadar oleh orang-

6
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016

Departemen Kesehatan (DEPKES). (2010). Mustikawati, R.(2013). Gambaran


Glosarium, data dan informasi pengetahuan akseptor kb suntik
kesehatan. Jakarta : Pusat data dan tentang efek samping pemakaian
informasi departemen kesehatan depoprovera di BPM.
Republik Indonesia. http://stikeskusumahusada.ac.id.471.
http://www.depkes.go.id pdf.

Ekawati. (2009). Pengaruh kb suntik dmpa Mulyani. N. & Mega, S. (2013). Jogyakarta :
terhadap peningkatan berat badan di Nuha Medika
BPS Siti Syamsiah Wonokorto
Wonogiri. Nault, A, Peipert J., Zhao, Q., Madden, T.,
http://ojs.unud.ac.id.6454-4696. Secure, G. (2013). Validity of
Perceived Weight Gain In Women
Glacier, A. (2006). Keluarga berencana dan Using Long-Acting Reversible
kesehatan reproduksi. EGC : Jakarta Contraception and Depot
Medroxyprogesterone Acetat,
Herminarti, H. A. (2013). Gambaran January 208 (4) pp. 48.el-48.e.8.
perubahan berat badan Available from: http//american
terhadappenggunaan kontrasepsi journal of obstetrics & gynecology.
hormonal di Puskesmas Padongko
Kabupatena Barru.. Notoatmodjo, S . (2010). Metodologi
http://opac.ac.id penelitian kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta
Kansil, S. E.(2015). Hubungan penggunaan
kontrasepsi suntik depo medroksi Palimbo, A. (2013). Hubungan penggunaan
progesteron Asetat(DMPA) dengan kb suntik 3 bulan dengan kenaikan
perubahan fisiologis pada wanita berat badan pada wanita akseptor
usia subur (Wus) di Puskesmas kb di Wilayah kerja Puskesmas Lok
Ranomuut Kota Manado. Baintan.
http://ejournal.unsrat.ac.id. (Skripsi http/stikes.ac.id.
tidak dipublikasikan).
Pratiwi, D. (2014). Hubungan antara
Kellow, J. (2008). Depo provera and weight penggunaan kontrasepsi hormonal
loss. http://www.weightloss suntik dmpadengan peningkatan
resources.co.uk/weight_loss/advice/d berat badan di Puskesmas Lapai
epoprovera.htm. Kota Padang. (Skripsi tidak
dipublikasikan).
Irianto, K. (2014). Kesehatan reproduksi dan Http://fk.unand.ac.id/indeks.php/artic
gizi seimbang. Penerbit Alfabeta, le/6454-4969.pdf.
Bandung.
PSIK FK UNSRAT. (2013). Panduan
Liando, H. (2015). Faktor-faktor yang penulisan tugas akhir proposal dan
berhubungan dengan peningkatan skripsi
berat badan ibu pengguna alat
kontrasepsi suntik dmpa (Depo Putri, Y. D. (2014). Hubungan lama
medroxy Progesteron Acetat) di pemakaian kb suntik 3 Bulan
Puskesmas Kumelembuai dengan kenaikan berat badan di
Kabupaten Minahasa Selatan. BPM Ny ”M” Desa Kalirejo Kec.
http://ejournal.unsrat.ac.id. Sumber Malang Kab. Situbondo.
http://stikeskusumahusada.ac.id.pdf

7
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016

Purnamasari, D. (2009). Hubungan lama berencana suntik progesteron


pemakaian kb suntik dmpa dengan tunggal dan kombinasi progesterone
perubahan berat badan di BPS estrogen di klinik kebidanan dan
(Bidan Praktek Swasta) “Yossi reproduksi bahagia Surakarta :
Trihana” Jogonalen Klaten. UNS. http:// unus.ac.id.
http://core.ac.id.uk.1234892.pdf.
Kurniawati. Y. (2008). Buku ajar
Purwanti (2013). Perubahan berat badan kependudukan dan pelayanan kb.
pada peserta kontrasepsi suntik Jakarta : EGC
depomedroksi progesteron asetat di
Desa Puri Semanding Kecamatan
PlandaanKabupaten Jomban.
http://akbiddiploma.ac.id.

Prawirohardjo, S. (2006). Buku acuan


nasional pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal. Jakarta :
YBP- SP

Riskesdas. (2013). Perkembangan pelayanan


keluarga berencana di Indonesia.
Jakarta : Badan penelitian dan
pengembangan pelayanan keluarga
berencana Kementerian Republik
Indonesia.
http://www.riskesdas.litbang.depkes.
go.id

Setiadi. (2013). Konsep dan praktik penulisan


riset keperawatan. Yogyakarta :
Graha Ilmu.

Sinclair, C. (2010), Buku Saku Kebidanan (A


Midwife’s Handbook), Jakarta; EGC

Sri, W. E. (2010). Hubungan antara jenis dan


lama pemakaian alat kontrasepsi
hormonal dengan peningkatan berat
badan akseptor. Surabaya. FKM
UNA. www//triatma.ac.id.

Winarsih. (2012). Pengaruh Kontrasepsi


Hormonal Terhadap Berat Badan
dan Lapisan Lemak pada Akseptor
Kontrasepsi Suntik DMPA.
Surakarta.
Http://unus.ac.id

Wijayanti (2006). Perbedaan peningkatan


berat badan antara akseptor
keluarga

You might also like