Professional Documents
Culture Documents
Laporan Journal Reading Dan Critical Appraisalstase
Laporan Journal Reading Dan Critical Appraisalstase
Br J Ophthalmol 2014;98:739–745.
Pendahuluan
gawat darurat anak. Kasus konjungtivitis bakteri yang terjadi pada anak-
anak sebanyak 70-80% dan 50% kasus pada orang dewasa. Konjungtivitis
penggunaan obat tetes mata azitromisin 1,5%. Selain itu juga untuk
Metode
Kelompok pertama diberikan obat tetes mata azitromisin 1,5% satu tetes
dua kali sehari pagi dan sore pada hari ke nol sampai hari kedua,
dankelompok kedua diberikan obat tetes mata tobramisin 0,3% 1-2 tetes
setiap 2 jam hingga 8x/hari pada hari ke nol sampai hari kesatu, selanjutnya
klinis, dalam hal ini berarti sudah tidak ada injeksi konjunctiva bulbar dan
Penilaian Mikrobiologi
Swabbing konjunctiva diambil dari setiap mata yang terinfeksi pada hari ke
apabila bakteri yang diisolasi setelah kultur berada di atas ambang batas
Penilaian Keamanan
Karakteristik Sampel
Sebanyak 286 pasien yang memenuhi syarat secara acak. Dari pasien
tersebut, 203 (71,0%) dengan kultur bakteri awal pada atau di atas ambang
batas patogen dalam setidaknya satu mata termasuk dalam MFAS. Tujuh
mengenai karakteristik awal. Usia rata-rata adalah 3,0 ± 3,4 tahun, dan
55,2% pasien berusia lebih muda dari 24 bulan. Secara keseluruhan, injeksi
konjunctiva bulbar terjadi pada 66,0% (p=0,559) pada awal penelitian, dan
38,4% (p=0,548).
Kesembuhan Klinis
0,013. Pada hari ketujuh pengobatan, tidak ada perbedaan signifikan secara
0,672).
Kesimpulan
1,5% tetes mata (satu tetes dua kali sehari) memberikan kesembuhan klinis
yang lebih cepat pada anak-anak dengan purulen konjungtivitis bakteri dari
pada tobramisin 0,3% tetes mata rejimen (setiap 2 jam untuk 2 hari,
unggul pada hari ketiga pengobatan dan non-inferior pada hari ketujuh
pengobatan.
efektif dan aman untuk purulen konjungtivitis bakteri pada pasien anak,
Jurnal Terapi
2014;98:739–745.
1. Tujuan penelitian : To determine the efficacy and safety of
parallel-group. (RCT)
3. What is the reference population? What are the sampling frame and
1,5% satu tetes dua kali sehari pagi dan sore pada hari ke nol sampai
tobramisin 0,3% 1-2 tetes setiap 2 jam hingga 8x/hari pada hari ke
nol sampai hari kesatu, selanjutnya 4x/hari pada hari kedua sampai
keenam.
longitudinal study how many reached final follow up? Sebanyak 286
pasien yang memenuhi syarat secara acak. Dari pasien tersebut, 203
(71,0%) dengan kultur bakteri awal pada atau di atas ambang batas
rata adalah 3,0 ± 3,4 tahun, dan 55,2% pasien berusia lebih muda
untuk pasien dalam MFAS dengan nilai p = 0,013. Pada hari ketujuh
edema palpebra.
5. What are the study factors and how are they measured? Tanda-
kesembuhan klinis, dalam hal ini berarti sudah tidak ada injeksi
6. What are the outcame factors and how are they measured?
dari pada tobramisin 0,3% tetes mata rejimen (setiap 2 jam untuk 2
10. What conclusions did the authors reach about hte research
question? Did they generate new hipotheses? Do you agree with the
CER = 100%
EER = 90% ARR = CER – EER = 10% RR = 0,9 RR < 1, terapi yang
konjunctivitis bakteri.
administration (halaman740)
(halaman 739)
1c. Apakah antara subjek penelitian dan peneliti ‘blind’ terhadap
2a. Apakah semua subjek yang ikut serta dalam penelitian diperhitungkan
740)
konjungtivitis bakteri ini, yaitu selama tujuh hari. Selain itu, penyakit
5-10 hari.
741
sama?
(halaman 739-740)
Importance
CER = 100%
EER = 90% ARR = CER – EER = 10% RR = 0,9 RR < 1, terapi yang diberikan
0,017= 1,7%
Applicable
dalam penelitian?
Ya. Penelitian ini sudah sesuai dengan harapan dan pilihan paasien.
Ya. Apabila penelitian ini diterapkan maka harapan pasien akan terpenuhi
Kesimpulan