You are on page 1of 61

am

u b
Direktori
PENGADILAN Putusan
HUBUNGAN Mahkamah
INDUSTRIAL Agung Republik Indonesia

ep
PADA PENGADILAN NEGERI BANDUNG
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
NOMOR : 24/G/2011/PHI/PN.BDG

ne
ng
"DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

do
gu
PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI
KLS. IA BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perselisihan
hubungan industrial pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana

In
A
tersebut dibawah ini, dalam perkara antara :

1. Nama : DEDEH SUMIDAH


ah

lik
Jenis Kelamin : Perempuan
No. KTP : 10.1204.631281.1008
Warganegara : Indonesia
am

ub
Pekerjaan : Pekerja PT. Framas Plastic Technology Bagian Finishing
Jabatan : Badan Koordinasi Penarikan Iuran, Pembagian Pita dan Panitia Darmawisawa
Pengurus Unit Kerja Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan selanjutnya disebut
ep
PUK SPKEP.
k

Permata Regency Blok F 1/38 RT 005 RW 011


ah

Alamat : Kel. Wanasari, Kec. Cibitung, Bekasi


R

si
ne
ng

do
gu

In
A

2. Nama : SITI ROHMAH


Jenis Kelamin : Perempuan
ah

lik

No. KTP : 32.1606.530581.0001


Warganegara : Indonesia
Pekerjaan : Pekerja PT. Framas Plastic Technology Bagian Finishing
m

ub

Jabatan : Badan Koordinasi Penarikan Iuran, Pembagian Pita dan Panitia Darmawisata - PUK
SPKEP.
ka

Alamat : Kp. Jati Baru RT 002 RW 001, Kel. Setiadarma


ep

Kec. Tambun, Bekasi Selatan


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
2 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
3. Nama : SUTRINI

ne
ng
Jenis Kelamin : Perempuan
No. KTP : 32.7501.411282.0033
Warganegara : Indonesia

do
gu
Pekerjaan : Pekerja PT. Framas Plastic Technology Bagian Finishing
Jabatan : Badan Koordinasi Penarikan Iuran, Pembagian Pita dan Panitia Darmawisata - PUK
SPKEP.
: Jl. Jatayu Blok F.25 RT 009 RW 013,

In
Alamat
A
Kel. Margahayu, Kec. Bekasi Timur, Bekasi
ah

lik
am

ub
ep
k

4. Nama : SITI ROFINGATUN


ah

Jenis Kelamin : Perempuan


R

si
No. KTP : 32.1607.690478.0005
Warganegara : Indonesia

ne
ng

Pekerjaan : Pekerja PT. Framas Plastic Technology Bagian Finishing


Jabatan : Badan Koordinasi Penarikan Iuran, Pembagian Pita dan Panitia Darmawisata - PUK
SPKEP.

do
Alamat : Kp. Utan RT 002 RW 001
gu

Kel. Wanasari, Kec. Cibitung, Bekasi


In
A
ah

lik
m

ub

5. Nama : YATI ZUBAEDAH


ka

Jenis Kelamin : Perempuan


ep

No. KTP : 32.1606.460282.0001


Warganegara : Indonesia
ah

Pekerjaan : Pekerja PT. Framas Plastic Technology Bagian Finishing


R

Jabatan : Anggota PUK SPKEP.


es

Alamat : Kp. Sasak Tiga RT 005 RW 006, Kel. Tridaya Sakti


M

Kec. Tambun Selatan, Bekasi


ng

on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 3 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
6. Nama
gu : SARIANA
Jenis Kelamin : Perempuan

In
No. KTP : 32.7504.440378.0019
A
Warganegara : Indonesia
Pekerjaan : Pekerja PT. Framas Plastic Technology Bagian Finishing
ah

lik
Jabatan : Badan Koordinasi Tim Perunding Kenaikan Upah
PUK SPKEP.
Alamat : Kl. Serma Marjuki No. 54 RT 004 RW 002,
am

ub
Kel. Marga Jaya, Kec. Bekasi Selatan, Bekasi
ep
k
ah

si
ne
ng

7. Nama : NENI NURAENI


Jenis Kelamin : Perempuan

do
No. KTP : 32.7501.540283.0041
gu

Warganegara : Indonesia
Pekerjaan : Pekerja PT. Framas Plastic Technology Bagian Finishing
Jabatan : Anggota PUK SPKEP.
In
A

Alamat : Wisma Jaya Blok CC 9 No. 10 RT 011 RW 018


Kel. Duren Jaya, Kec. Bekasi Timur, Bekasi
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

8. Nama : IRMAWATI
R

Jenis Kelamin : Perempuan


es

No. KTP : 32.1606.661238.0003


M

Warganegara : Indonesia
ng

Pekerjaan : Pekerja PT. Framas Plastic Technology Bagian Finishing


on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
4 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jabatan : Anggota PUK SPKEP.

si
Alamat : Kp. Buwek Jaya RT 002 RW 001
Kel. Sumber Jaya, Kec. Tambun Selatan, Bekasi

ne
ng

do
gu

In
A
ah

9. Nama : DESI MURTIANINGSIH

lik
Jenis Kelamin : Perempuan
No. KTP : 32.1608.611283.0003
Warganegara : Indonesia
am

ub
Pekerjaan : Pekerja PT. Framas Plastic Technology Bagian Finishing
Jabatan : Anggota PUK SPKEP.
Alamat : Kp. Cibitung RT 001 RW 003
ep
k

Kel. Cibitung, Kec. Cibitung, Bekasi


ah

si
ne
ng

do
gu

1 Nama : WAENDI
0. Jenis Kelamin : Perempuan
In
A

No. KTP : 32.1606.660683.0001


Warganegara : Indonesia
Pekerjaan : Pekerja PT. Framas Plastic Technology Bagian Finishing
ah

lik

Jabatan : Anggota PUK SPKEP.


Alamat : Kp. Kalibaru RT 007 RW 002
Kel. Mekarsari, Kec. Tambun Selatan, Bekasi
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

1 Nama : MAMIK KISWATI


on

1.
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 5 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jenis Kelamin : Perempuan

si
No. KTP : 32.1606.140184.0003
Warganegara : Indonesia

ne
ng
Pekerjaan : Pekerja PT. Framas Plastic Technology Bagian Finishing
Jabatan : Anggota PUK SPKEP.
Alamat : Jl. Garuda II Blk C 12.27 PPM RT 001 RW 009

do
gu Kel. Mangun Jaya, Kec. Tambun Selatan, Bekasi

In
A
ah

lik
am

ub
1 Nama : SAIMAH
2. Jenis Kelamin : Perempuan
No. KTP : Resi KTP 474.4/93/II/2010
ep
k

Warganegara : Indonesia
Pekerjaan : Pekerja PT. Framas Plastic Technology Bagian Finishing
ah

Jabatan : Anggota PUK SPKEP.


R

si
Alamat : Kp. Buwek Raya RT 001 RW 001
Kel. sumberJaya, Kec. Tambun Selatan, Bekasi

ne
ng

do
gu

In
A

Dalam hal ini memberikan kuasa kepada :


ah

lik

ASNIFRIANTI DAMANIK, S.H. EKA PURNAMASARI,


DYAH STIAWATI, S.H. S.H.
FR. M. YOHANNA TANTRIA WARDHANI, S.H. ERMELINA E.
m

ub

JUWARIAH, S.H.I. SINGERETA, S.H.


SRI NURHERWATI, S.H. UMMI HABSYAH, S.H.
ka

DELA FEBI SITUMORANG, S.H. POLTAK AGUSTINUS


ep

ABDUL ROHMAN, S.H. SINAGA, S.H.


HENDRA SUPRIATNA, S.H. ARI LAZUARDI, S.H.
ah

SUPRIADI SEBAYANG, S.H. SUDIYANTI, S.H.


R

SURYA TJANDRA, S.H., LL.M. NUR AMALIA, S.H.,


es

ANSHORI, S.H. MDM


M

RIO WICAKSONO, S.H.


ng

on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
6 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergabung dalam TIM ADVOKASI untuk Keadilan Buruh, seluruhnya adalah Warga

si
Negara Indonesia, selaku Advokat / Asisten Advokat Perburuhan pada
Kantor Trade Union Rights Centre (TURC), Lembaga Bantuan Hukum

ne
ng
Asosiasi Perempuan untuk Keadilan (LBH APIK) Jakarta, Perhimpunan
bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia wilayah Jakarta (PBHI
Jakarta), dalam hal ini memilih domisili hukum di Jl. Masjid III No. 1,

do
gu Kel. Bendungan Hilir, Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat 10210,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 8 Februari 2011 (terlampir),
untuk selanjutnya disebut sebagai PARA PENGGUGAT ;

In
A
Lawan
ah

lik
PT. FRAMAS PLASTIC TECHNOLOGY, diwakili ANDREE WAGNER jabatan
Managing Director PT. FRAMAS PLASTIC TECHNOLOGY beralamat
di Kawasan Industri MM2100 Jalan Sulawesi Block M : 33-34, Cibitung,
am

ub
Bekasi, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Drs. ENGKOS KOSIM
jabatan Legal Manager PT. FRAMAS PLASTIC TECHNOLOGY
berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 4 Maret 2011 untuk selanjutnya
disebut sebagai TERGUGAT ;
ep
k
ah

PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL TERSEBUT ;


R

si
Telah membaca surat-surat yang diajukan oleh kedua belah pihak dalam perkara
ini ;

ne
ng

Telah mendengar keterangan para pihak yang berperkara dimuka persidangan ;


TENTANG DUDUKNYA PERKARA :

do
gu

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 14 Februari 2011


yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
In
A

Bandung tanggal 22 Februari 2011 Nomor : 24/G/2011/PHI/PN.BDG, yang pada


pokoknya telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
ah

lik

A DASAR GUGATAN

1 Bahwa Undang-undang No. 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan


m

ub

Hubungan Industrial pada pasal 1 angka 17 jo. pasal 1 angka 1 telah mengatur
mengenai mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan perburuhan melalui
ka

pengadilan industrial.
ep

Pasal 1 angka 17
ah

Pengadilan Hubungan Industrial adalah pengadilan khusus yang dibentuk


R

dilingkungan pengadilan negeri yang berwenang memeriksa, mengadili, dan


es

memberi putusan terhadap perselisihan hubungan industrial.


M

ng

Pasal 1 angka 1
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 7 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perselisihan Hubungan Industrial adalah perbedaan pendapat yang

si
mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan pengusaha
dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/buruh karena adanya perselisihan

ne
ng
mengenai hak, perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan
kerja, dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satu
perusahaan.

do
2
guHal mana dalam gugatan ini perselisihan yang timbul ialah perselisihan hak terkait
dengan pemenuhan hak kesehatan dan keselamtan kerja PARA PENGGUGAT yang
diabaikan oleh TERGUGAT serta dilanggarnya ketentuan mengenai penghormatan

In
A
terhadap hak berserikat PARA PENGGUGAT.
ah

Pasal 1 angka 2

lik
Perselisihan hak adalah perselisihan yang timbul karena tidak dipenuhinya
hak, akibat adanya perbedaan pelaksanaan atau penafsiran terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan, perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau
am

ub
perjanjian kerja bersama

3 Tidak dipenuhinya Hak PARA PENGGUGAT oleh TERGUGAT juga diikuti oleh
ep
k

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak. Hal mana berdasarkan Pasal 86 UU No. 2
tahun 2004, menyatakan perselisihan Hak yang diikuti dengan Perselisihan Pemutusan
ah

Hubungan Kerja dapat diajukan pada pengadilan hubungan industrial. Selanjutnya


R

si
perselisihan hak wajib untuk diperiksa terlebih dahulu sebelum PHI memutus perkara
perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja.

ne
ng

Pasal 86
Dalam hal perselisihan hak dan/atau perselisihan kepentingan diikuti dengan
perselisihan pemutusan hubungan kerja, maka Pengadilan Hubungan Industrial

do
gu

wajib memutus terlebih dahulu perkara perselisihan hak dan/atau perselisihan


kepentingan.
In
A

4 Bahwa gugatan ini adalah gugatan perselisihan Hak yang diikuti dengan perselisihan
Pemutusan Hubungan Kerja, untuk selanjutnya dalam gugatan ini disingkat PHK,
antara PARA PENGGUGAT pekerja PT FRAMAS PLASTIC TECHNOLOGY
ah

lik

dengan TERGUGAT Pimpinan Perusahaan PT FRAMAS PLASTIC


TECHNOLOGY. Hal mana obyek gugatan ini didasarkan pada tindakan tidak
terpenuhinya hak nomatif bagi pekerja dalam hal upaya PARA PENGGUGAT untuk
m

ub

melakukan pemenuhan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja ketika


melakukan pekerjaannya. Namun upaya tersebut menjadikan PARA TERGUGAT
ka

mendapatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) melalui Surat Keputusan PHK yang
ep

dikeluarkan oleh TERGUGAT dengan keterangan sebagai berikut:


ah

1 Surat Keputusan PHK:


R

Nomor : 02855/HRD/II/2010
es

Perihal : Pemutusan Hubungan Kerja Dedeh Sumidah


M

Tertanggal : 17 Februari 2010


ng

on

2 Surat Keputusan PHK:


gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
8 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor : 02856/HRD/II/2010

si
Perihal : Pemutusan Hubungan Kerja Siti Rohmah
Tertanggal : 17 Februari 2010

ne
ng
3 Surat Keputusan PHK:
Nomor : 02863/HRD/II/2010

do
gu Perihal : Pemutusan Hubungan Kerja Sutrini
Tertanggal : 17 Februari 2010

4 Surat Keputusan PHK:

In
A
Nomor : 02857/HRD/II/2010
Perihal : Pemutusan Hubungan Kerja Siti Rofingatun
ah

Tertanggal : 17 Februari 2010

lik
5 Surat Keputusan PHK:
Nomor : 02851/HRD/II/2010
am

ub
Perihal : Pemutusan Hubungan Kerja Yati Zubaedah
Tertanggal : 16 Februari 2010
ep
k

6 Surat Keputusan PHK:


Nomor : 02845/HRD/II/2010
ah

Perihal : Pemutusan Hubungan Kerja Neni Nuraeni


R

si
Tertanggal : 16 Februari 2010

ne
7 Surat Keputusan PHK:
ng

Nomor : 02848/HRD/II/2010
Perihal : Pemutusan Hubungan Kerja Sariana
Tertanggal : 16 Februari 2010

do
gu

8 Surat Keputusan PHK:


Nomor : 02843/HRD/II/2010
In
A

Perihal : Pemutusan Hubungan Kerja Irmawati


Tertanggal : 16 Februari 2010
ah

lik

9 Surat Keputusan PHK:


Nomor : 02852/HRD/II/2010
Perihal : Pemutusan Hubungan Kerja Desi Murtianingsih
m

ub

Tertanggal : 16 Februari 2010


ka

10 Surat Keputusan PHK;


ep

Nomor : 02849/HRD/II/2010
Perihal : Pemutusan Hubungan Kerja Waenti
ah

Tertanggal : 16 Februari 2010


R

es

11 Surat Keputusan PHK:


M

Nomor : 02844/HRD/II/2010
ng

Perihal : Pemutusan Hubungan Kerja Mamik Kiswati


on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 9 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tertanggal : 16 Februari 2010

si
12 Surat Keputusan PHK:

ne
ng
Nomor : 02847/HRD/II/2010
Perihal : Pemutusan Hubungan Kerja Saimah
Tertanggal : 16 Februari 2010

do
5
guBahwa sesuai mekanisme yang diatur dalam UU No. 2 tahun 2004, Perselisihan Hak
yang diikuti dengan perselisihan PHK ini telah diupayakan penyelesaiannya secara
bipartit namun tidak ada titik temu sehingga perundingan bipartit telah dianggap gagal

In
A
dan untuk selanjutnya ditempuh upaya penyelesaian melalui mediator pada Suku
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. PARA
ah

PENGGUGAT mengajukan permohonan mediasi untuk 12 pekerja PT Framas Plastic

lik
Technology melalui surat nomor 04/Adv/XII/2010 tanggal 27 Januari 2010 perihal
Permohonan Pencatatan Perselisihan Hubungan Industrial, mengenai Pemutusan
Hubungan Kerja oleh PT. Framas Technology. Selanjutnya telah dilakukan Mediasi
am

ub
dan perkara ini telah diperiksa hingga keluar Anjuran tertulis untuk Sdri. Dedeh
Sumidah dkk (12 orang) No: 567/220/HI-Syaker/II/2011 tertanggal 2 Februari 2011
yang pada amarnya menganjurkan hal-hal sebagai berikut:
ep
k

MENGANJURKAN
ah

si
1 Agar pihak perusahaan PT. FRAMAS PLASTIC TECHNOLOGY dapat
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Sdri. Dedeh Sumidah, Sdri.

ne
ng

Irmawati, Sdri Mamik Kiswati, Sdri. Neni Nuraeni, Sdri. Saimah, Sdri.
Sariana, Sdri. Waenti, Sdri. Yati Zubaedah, Sdri. Sutrini, Sdri. Siti Rohmah,
Sdri. Siti Rofingatun, dan Sdri. Desi Murtianingsih terhitung akhir bulan

do
Januari 2011 dengan memberikan pekerja berupa: Uang Pesangon sebesar 1
gu

(satu) kali ketentuan pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja 1
(satu) kali ketentuan pasal 156 ayat (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan beserta hak-hak lainnya.
In
A

2 Agar kedua belah pihak memberikan jawaban secara tertulis terhadap anjuran
paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah menerima surat anjuran ini.
ah

lik

6 Bahwa kemudian PARA PENGGUGAT menolak anjuran dari Mediator pada Suku
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bekasi a quo dan melalui gugatan
m

ub

ini PARA PENGGUGAT hendak mengajukan Gugatan ini ke Pengadilan Hubungan


Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung
ka

ep

7 Bahwa dengan demikian gugatan ini telah memenuhi kewenangan relatif dan absolut
sebagaimana disyaratkan Undang-undang untuk diperiksa oleh Pengadilan Hubungan
ah

Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung.


R

es
M

B ALASAN GUGATAN
ng

on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
10 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1 Bahwa PARA PENGGUGAT adalah pekerja perempuan bagian finishing yang telah

si
bekerja di PT Framas Plastic Technology masing-masing dengan masa kerja sekitar
7 sampai 11 tahun. Bahwa pada tanggal 1 Februari 2010 TERGUGAT

ne
ng
mengeluarkan keputusan sepihak dengan menarik fasilitas kursi kerja bagi pekerja
bagian finishing, dengan kata lain pekerja bagian finishing harus bekerja dengan
cara berdiri terus menerus selama 7 (tujuh) jam kerja.

do
2
guBahwa PARA PENGGUGAT menolak keputusan sepihak ini dan menuntut
dipenuhinya hak Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) berupa kursi kerja selama

In
mengerjakan produksi di meja produksi selama 7 (tujuh) jam kerja. Bahwa kursi
A
kerja merupakan hak PARA PENGGUGAT sebagai buruh dalam rangka memenuhi
pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan dan perlindungan atas Kesehatan dan
ah

Keselamatan Kerja (Untuk selanjutnya dalam gugatan ini akan disingkat K3),

lik
sebagaimana diamanat oleh Undang-undang Dasar RI 1945 yang kami kutip dalam
pembukaan surat gugatan ini dan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun
am

2003 yang selengkapnya berbunyi:

ub
Pasal 27 ayat (2) UUD RI 1945
”Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
ep
k

bagi Kemanusiaan”
ah

Pasal 86 ayat (1) huruf a UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


R

si
Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:
a Keselamatan dan kesehatan kerja;

ne
ng

Bahwa upaya pemenuhan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja


sebagaimana tersebut diatas termasuk upaya pencegahan terhadap potensi adanya

do
penyakit yang ditimbulkan akibat kerja
gu

Penjelasan Pasal 86 ayat (2) UU NO. 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan
In
A

Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk memberikan


jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh
ah

dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian


lik

bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi.


m

ub

3 Bahwa perlindungan K3 yang menjadi hak PARA PENGGUGAT, sesuai amanat


Peraturan Perundang-undangan menjadi kewajiban Perusahaan atau dalam hal ini
TERGUGAT. Kewajiban yang dimaksud ialah dalam upaya pemenuhan penerapan
ka

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka mencegah dan
ep

mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif.
ah

Pasal 35 ayat (5) UU 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


es

Pemberi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dalam mempekerjakan


M

ng

tenaga kerja wajib memberikan perlindungan yang mencakup kesejahteraan,


keselamatan, dan kesehatan baik mental maupun fisik tenaga kerja.
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 11 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Pasal 87 UU 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
1 Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan

ne
ng
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
2 Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan

do
gu Peraturan Pemerintah.

Pasal 4 ayat (1) butir d Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.05/

In
MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
A
Dalam penerapan Sistem Manajemen K3 sebagaimana dimaksud perusahaan
wajib melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
ah

lik
d Mengukur, memantau, dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan
kesehatan kerja serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan.
am

ub
4 Bahwa tindakan TERGUGAT dengan mengambil hak PARA PENGGUGAT yaitu
alat bantu penunjang produksi kerja berupa kursi kerja nyata-nyata telah melanggar
ketentuan mengenai perlindungan hak K3 bagi pekerja dan melanggar kewajiban
perusahaan dalam upaya pemenuhan K3.
ep
k

Pasal 14 butir c UU No 1 Tahun 1970


ah

Pengurus menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang


R

si
diwajibkan pada tenaga kerja berada di bawah pimpinannya dan menyediakan
bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan

ne
ng

petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk-petunjuk yang diperlukan


menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.

do
5 Bahwa setelah adanya keputusan Perusahaan terkait penarikan kursi kerja PARA
gu

PENGGUGAT yang kesemuanya merupakan anggota dan sebagian menjabat


sebagai pengurus serikat PUK SP KEP menolak dengan keputusan tersebut dan
menanyakan kepada HRD untuk mengupayakan kembalinya kursi kerja demi hak
In
A

atas keselamatan dan kesehatan.


ah

6 Bahwa penolakan PHK serta perjuangan dipenuhinya hak normatif K3 dalam hal ini
lik

dengan disediakannya kursi kerja bagi buruh bagian finishing, dilakukan oleh PARA
PENGGUGAT dalam rangka memperjuangkan kondisi kerja layak dan manusiawi
di PT Framas Plastic Technology. Tindakan ini dilakukan PARA PENGGUGAT
m

ub

juga dalam kapasitasnya menjalankan tanggung jawab organisasi keserikatburuhan


yang diamanatkan oleh Undang-undang bertanggung jawab guna memperjuangkan,
ka

membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan


ep

kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.


ah

Pasal 1 angka 1 UU No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh


R

Serikat Pekerja/serikat buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk
es

pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas,


M

ng

terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan,


on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
12 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan

si
kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.

ne
ng
7 Bahwa selanjutnya PARA PENGGUGAT setelah adanya kebijakan sepihak
penarikan fasilitas kursi pekerja sejak 1 Februari 2010 mencoba untuk bekerja
sambil berdiri, tetapi belum sampai setengah jam (30 menit) para pekerja

do
gu(PENGGUGAT) sudah merasa kelelahan. Untuk mengatasinya para PENGGUGAT
tetap menjalankan pekerjaannya dengan duduk di bawah lantai. Tindakan ini
dianggap oleh TERGUGAT sebagai suatu tindakan pelanggaran kerena tidak
menggunakan meja finishing yang telah disediakan sebagai tempat kerja, dan telah

In
A
melanggar aturan PKB yang berlaku di perusahaan sehingga layak dikenakan
Pemutusan Hubungan Kerja. Bahwa kemudian TERGUGAT menyiapkan surat agar
ah

ditandatangani oleh PARA PENGGUGAT yang intinya menyatakan yang

lik
bersangkutan menerima sejumlah kompensasi dan dengan sukarela menerima
pemutusan hubungan kerja.
am

ub
8 Bahwa PARA PENGGUGAT secara tegas menolak PHK ini karena yakin tidak
pernah meninggalkan pekerjaan namun tetap berproduksi sebagaimana biasanya.
Hal mana dibuktikan pula dengan fakta tidak terjadi gangguan dalam produksi.
ep
k

Meskipun aturan perundang-undangan tentang Keselamatan Kerja yakni Pasal 12


butir e UU No 1 Tahun 1970 memberi hak bagi PARA PENGGUGAT untuk
ah

menyatakan keberatan bekerja apabila syarat K3 tidak dipenuhi oleh TERGUGAT


R

si
Pasal 12 huruf (e) UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

ne
ng

Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk:
e) Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat kesehatan dan
keselamatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan
olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas

do
gu

dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan

9 Bahwa Pemutusan Hubungan Kerja oleh TERGUGAT batal demi hukum oleh
In
A

karena melanggar/bertentangan dengan Pasal 153 ayat (1) huruf g Undang-undang


Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003 yang memberi larangan kepada
TERGUGAT untuk melakukan PHK dengan alasan PARA PENGGUGAT
ah

lik

menjalankan fungsinya sebagai anggota atau pengurus serikat pekerja di perusahaan.


Lebih lanjut Undang-undang juga menyatakan PHK yang demikian batal demi
hukum dan pengusaha wajib mempekerjakan kembali buruh/pekerja yang
m

ub

bersangkutan.
ka

Pasal 153 ayat (1) huruf g & (2) Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13
ep

tahun 2003
(1) Pengusa dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan:
ah

g. Pekerja/buruh mendirikan, menjadi anggota dan/atau pengurus serikat pekerja/


R

serikat buruh, pekerja/buruh melakukan kegiatan serikat pekerja/serikat buruh di


es

luar jam kerja, atau di dalam jam kerja atas kesepakatan pengusaha, atau
M

berdasarkan ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan


ng

atau perjanjian kerja bersama.


on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 13 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
(2) Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan dengan alasan sebagaimana
dimaksud dalam ayat(1) batal demi hukum dan pengusaha wajib mempekerjakan

ne
ng
kembali pekerja/buruh yang bersangkutan.

10 Pemutusan Hubungan Kerja oleh TERGUGAT juga telah menimbulkan kerugian

do
gu bagi PARA PENGGUGAT, dan PARA PENGGUGAT mempunyai kepentingan
untuk mengajukan gugatan. Kerugian-kerugian tersebut adalah sebagai berikut:
1 PHK oleh TERGUGAT telah menimbulkan akibat tidak diakuinya PARA
PENGGUGAT sebagai pekerja PT Framas Plastic Technology, sehingga

In
A
berakibat pada terhentinya hak PARA PENGGUGAT untuk bekerja dan tidak
jelasnya masa depan PARA PENGGUGAT beserta keluarganya.
ah

2 PHK oleh TERGUGAT telah menimbulkan dampak psikologis yang sangat berat

lik
bagi PARA PENGGUGAT dan keluarganya, karena secara tiba-tiba, setelah 7
(tujuh) sampai 11 (sebelas) tahun bekerja, kini harus menjadi seorang
pengangguran, sementara untuk mencari pekerjaan baru tidak mudah karena
am

ub
faktor usia, lowongan pekerjaan yang sulit didapatkan, dll.
3 PHK oleh TERGUGAT telah menimbulkan kerugian secara materiil yaitu biaya-
biaya untuk mengurus kasus ini mulai dari beberapa kali sidang mediasi di
ep
k

Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bekasi, sampai
dengan pengajuan gugatan maupun sidang PHI yang akan datang di Pengadilan
ah

Negeri Bandung.
R

si
ne
ng

C FAKTA-FAKTA HUKUM.

1 TERGUGAT yakni PT Framas Plastic Technology adalah perusahaan modal asing

do
gu

yakni Jerman, yang mengerjakan produksi outsole sepatu dan aksesoris plastik sepatu
bermerk Adidas yang didirikan sejak tahun 1993. Perusahaan ini merupakan bagian
dari grup Framas yang memiliki cabang di beberapa negara, diantaranya:
In

A

Jerman dengan nama Framas Kunststofftechnik GmbH berdiri tahun 1948


• Korea dengan Nama Framas Korea Co. Ltd berdiri tahun 1988
• China dengan nama Framas Dongguan Ltd berdiri tahun 1998
ah

lik

• Vietnam dengan nama Framas Vietnam Ltd berdiri tahun 2000


• Amerika Serikat dengan nama Framas USA Inc berdiri tahun 2007
m

ub

Perusahaan ini berdomisili hukum di kawasan industri MM2100 blok M No.33-34


Jalan Sulawesi desa Ganda Mekar - Cikarang barat Bekasi 17520, Jawa Barat. Dan
ka

hasil prosuksi outsole dan aksesoris plastik sepatu yang diproduksi ini dikirim ke
ep

berbagai perusahaan sepatu terkemuka di Indonesia, yakni:


ah

• PT Panarub Indonesia, beralamat di Jalan Raya Mauk Pasar


R

Baru Gerendeng, Tangerang Indonesia


es

• PT. Ching Luh Indonesia, beralamat di Jalan Raya Serang


M

Km. 16 Desa Telagasari Kec. Cikupa, Tangerang, Indonesia


ng

on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
14 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• PT. Nikomas, beralamat di Jalan Raya Serang Km. 71 Kec.

si
Kibin, Serang-Banten, Indonesia
• PT. Parkland World Indonesia, beralamat di Jalan Raya

ne
ng
Serang Km. 68 Desa Nambo Ilir, Kec. Kibin, Serang,
Indonesia

do
2 guSedangkan PARA PENGGUGAT adalah pekerja PT Framas Plastic Technology
dengan detail nama, mulai masuk kerja, departemen kerja, dan upah per bulan sebagai
berikut:

In
A
N0. NAMA MULAI DEPARTEMEN UPAH PER
MASUK KERJA KERJA BULAN
ah

lik
Dedeh Sumidah 01 Februari 2000 Finishing Rp 1.342.649,00
Siti Rohmah 14 Maret 2000 Finishing Rp 1.342.649,00
Sutrini 24 Oktober 2002 Finishing Rp 1.319.005,00
am

ub
Siti Rofingatun 10 Agustus 1998 Finishing Rp 1.366.292,00
Yati Zubaedah 02 Februari 2000 Finishing Rp 1.342.649,00
Neni Nuraeni 15 Februari 2000 Finishing Rp 1.342.649,00
Sariana 15 Maret 1999 Finishing Rp 1.354.470,00
ep
k

Irmawati 15 September Finishing Rp 1.342.649,00


2000
ah

Desi 26 Oktober 2002 Finishing Rp 1.319.005,00


R

si
Murtianingsih
Waenti 27 Mai 2003 Finishing Rp 1.307.164,00
Mamik Kiswati 13 Maret 2003 Finishing Rp 1.307.164,00

ne
ng

Saimah 01 Maret 1999 Finishing Rp 1.354.470,00

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep

3 Bahwa pada tanggal 1 Februari 2010 PT Framas Plastic Technology melalui bagian
HRD melakukan kebijakan sepihak tanpa adanya pemberitahuan melalui Pimpinan
ah

Unit Kerja Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan Serikat pekerja Seluruh
R

Indonesia (PUK SP KEP SPSI) maupun pemberitahuan kepada para pekerja bagian
es

finishing (outsole sepatu) yang seluruhnya dikerjakan oleh tenaga kerja perempuan
M

ng

(termasuk PARA PENGGUGAT) dengan menarik alat bantu penunjang produksi


berupa kursi kerja.
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 15 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
4 Bahwa pemakaian kursi kerja yang merupakan alat bantu penunjang produksi kerja
yang sifatnya untuk mencegah terjadinya penyakit dari akibat kerja, sesungguhnya

ne
ng
telah ada dan sudah diberikan oleh perusahaan semenjak perusahaan berdiri yakni di
tahun 1994 dan selama pemakaian kursi kerja tersebut tidak ada persoalan mengenai
kuantitas maupun kualitas produksi yang dihasilkan para pekerja.

do
5
guBahwa pada tanggal 8 Februari 2010 PARA PENGGUGAT meminta pengertian dari
TERGUGAT agar dapat mengembalikan hak normatif kesehatan kerja, berupa kursi
kerja yang dapat mengurangi risiko gangguan kesehatan termasuk kesehatan

In
A
reproduksi PARA PENGGUGAT. Namun upaya tersebut dibalas oleh TERGUGAT
dengan menyatakan bahwa PARA PENGGUGAT meninggalkan perkerjaan tanpa
ah

izin. Padahal pimpinan unit PARA PENGGUGAT, mengetahui pasti bahwa PARA

lik
PENGGUGAT pergi memenuhi panggilan HRD.

6 Bagi PARA PENGGUGAT persoalan kursi kerja tidak bisa diselesaikan secara
am

ub
perorangan, karena PARA PENGGUGAT secara keseluruhan juga terancam rentan
mengalami gangguan kesehatan diantaranya alat reproduksi, terlebih TERGUGAT
sejak awal tidak melibatkan peran serikat pekerja untuk menyelesaikan kasus ini.
ep
k

Padahal tuntutan dipenuhinya hak Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) berupa
kursi kerja selama mengerjakan produksi di meja produksi selama 7 (tujuh) jam kerja.
ah

Tuntutan ini telah disampaikan pula secara lisan organisasi melalui PUK SPKEP SPSI
R

si
PT Framas Plastic Technology, namun tidak juga dipenuhi oleh TERGUGAT.

ne
ng

Pemenuhan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Merupakan Hak Buruh dan
Kewajiban Perusahaan

do
gu

7 Bahwa kursi kerja merupakan hak PARA PENGGUGAT sebagai buruh dalam rangka
memenuhi pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan dan perlindungan atas K3,
In
sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Dasar RI 1945 dan Undang-undang
A

Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003.


ah

Pasal 27 ayat (2) UUD RI 1945


lik

”Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi Kemanusiaan”
m

ub

Pasal 86 ayat (1) huruf a UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:
ka

a Keselamatan dan kesehatan kerja;


ep

Lebih lanjut dalam penjelasan pasal tersebut di atas, UU menyebutkan perlindungan


ah

K3 termasuk upaya pencegahan terhadap potensi adanya penyakit yang ditimbulkan


R

akibat kerja. Dengan kata lain risiko yang ditimbulkan dapat saja terjadi dalam
es

jangka panjang bukan seketika. Upaya pemenuhan K3 melalui pemenuhan kursi


M

ng

kerja merupakan salah satu upaya pencegahan yang dikenal pula di dalam aturan UU
Ketenagakerjaan.
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
16 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Penjelasan Pasal 86 ayat (2) UU NO. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan

ne
ng
Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk memberikan
jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh
dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian

do
8
gu bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi.

Bahwa perlindungan K3 yang menjadi hak PARA PENGGUGAT, sesuai amanat

In
Peraturan Perundang-undangan menjadi kewajiban Perusahaan atau dalam hal ini
A
TERGUGAT. Kewajiban yang dimaksud ialah dalam upaya perlindungan K3 dan
pemenuhan penerapan Sistem Manajemen K3 dalam rangka mencegah dan
ah

mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang

lik
aman, efisien dan produktif.
Pasal 35 ayat (5) UU 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
am

ub
Pemberi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dalam mempekerjakan
tenaga kerja wajib memberikan perlindungan yang mencakup kesejahteraan,
keselamatan, dan kesehatan baik mental maupun fisik tenaga kerja.
ep
k

Pasal 87 ayat (3) dan (4) UU 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


3 Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan
ah

kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.


R

si
4 Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan

ne
ng

Peraturan Pemerintah.

Pasal 4 ayat (1) butir d Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.05/

do
gu

MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Dalam penerapan Sistem Manajemen K3 sebagaimana dimaksud perusahaan
wajib melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
In
e Mengukur, memantau, dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan
A

kesehatan kerja serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan.


ah

lik

9 Bahwa tindakan TERGUGAT dengan mengambil hak PARA PENGGUGAT yaitu


alat bantu penunjang produksi kerja berupa kursi kerja nyata-nyata telah melanggar
ketentuan mengenai perlindungan hak K3 bagi pekerja dan melanggar kewajiban
m

ub

perusahaan dalam upaya pemenuhan K3.

Pasal 14 butir c UU No 1 Tahun 1970


ka

Pengurus menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang


ep

diwajibkan pada tenaga kerja berada di bawah pimpinannya dan menyediakan


bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan
ah

petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk-petunjuk yang diperlukan


R

menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.


es
M

ng

RISIKO PENYAKIT AKIBAT KERJA BERDIRI SELAMA 7 (TUJUH) JAM PER


HARI MENGANCAM PARA PENGGUGAT DAN BURUH LAINNYA DI PT
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 17 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
FRAMAS PLASTIC TECHNOLOGY. HAL MANA SESUAI DENGAN ATURAN

si
PERUNDANG-UNDANGAN MEMBERI HAK BAGI PARA PENGGUGAT
UNTUK MENYATAKAN KEBERATAN BEKERJA.

ne
ng
10 Bahwa Posisi kerja pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu posisi duduk dan posisi
berdiri. Kerja dengan posisi berdiri akan banyak menimbulkan permasalahan terutama

do
gu
yang berhubungan dengan kesehatan badan dan daya kerja tenaga kerja. Salah satu
sikap berdiri yang layak adalah tulang punggung vertikal dan berat sama serta
seimbang pada kedua kaki (Phoon W.O, 1988: 106).

In
A
11 Bahwa dengan ditariknya alat bantu penunjang produksi perusahaan berupa kursi
kerja akan berpengaruh serta mengancam kondisi kesehatan pekerja yang berdiri
ah

lik
selama 7 jam per hari. Adapun akibat-akibat yang dapat ditimbulkan dari posisi kerja
berdiri adalah:
am

ub
1 Kelelahan
Efek kelelahan muncul karena pada saat bekerja tubuh memerlukan oksigen,
energi, dan darah dalam jumlah yang cukup tinggi. Pada posisi berdiri asupan
ep
oksigen, energi, dan darah kurang, hal ini dikarenakan pada posisi berdiri
k

tekanan darah turun sehingga fungsi darah sebagai pengantar bahan-bahan yang
ah

diperlukan oleh sel dalam tubuh terganggu dan tubuhpun terasa lelah.
2 Varises kaki (pelebaran pembuluh vena di kaki)
R

si
Varises adalah pemekaran pembuluh balik setempat akibat kelemahan dinding
dan kerusakan katup. Posisi berdiri membuat tekanan vena di kaki meningkat

ne
ng

dan vena menjadi teregang. Hal ini dikarenakan adanya pengumpulan darah di
vena kaki sehingga luas penampang vena menjadi meningkat (Elizabeth
J.Corwin, 1997: 362)

do
gu

3 Flatfoot (telapak kaki datar)


In
4 Penurunan tekanan darah
A

Burnside-Mc Glynn (1995: 74) menyatakan bahwa berdiri dapat


mengakibatkan tekanan darah menurun, karena posisi berdiri akan memperkuat
ah

lik

gaya gravitasi yang tidak tertahankan dan tekanan darah akan turun. Hal ini
terjadi karena dalam keadaan berdiri, tekanan arteri di dalam kepala dan bagian
tubuh atas cenderung menurun (Guyton, 1987: 198)
m

ub

12 Bahwa selama bekerja tanpa menggunakan kursi kerja, PARA PENGGUGAT merasa
kelelahan bekerja sembari berdiri tanpa kursi kerja. Namun demikian demi produksi
ka

dan loyalitas terhadap kerja PARA PENGGUGAT terus bekerja (finishing) seperti
ep

biasa dengan duduk di bawah lantai tanpa menggunakan meja finishing. Hal mana
dibuktikan pula dengan fakta tidak terjadi gangguan dalam produksi. Meskipun aturan
ah

perundang-undangan tentang Keselamatan Kerja yakni Pasal 12 butir e UU No 1


R

Tahun 1970 memberi hak bagi PARA PENGGUGAT untuk menyatakan keberatan
es

bekerja apabila syarat K3 tidak dipenuhi oleh TERGUGAT.


M

ng

Pasal 12 huruf (e) UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
18 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk:

si
e) Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat kesehatan dan
keselamatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan

ne
ng
olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas
dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan.

do
gu Pasal ini secara jelas mengakui bahwa PARA PENGGUGAT memiliki alasan yang
kuat untuk menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat kesehatan dan
keselamatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan
olehnya apalagi diketahui dapat menyebabkan hal-hal tersebut di atas.

In
A
KEPUTUSAN SEPIHAK TERGUGAT YAKNI MENARIK KURSI KERJA SERTA
ah

KEPUTUSAN K3 LAINNYA YANG BERLAKU DI PT FRAMAS PLASTIC

lik
TECHNOLOGY DIBERLAKUKAN SECARA DISKRIMINATIF
am

ub
13 Bahwa keputusan bekerja dengan cara duduk tidak seluruhnya dicabut oleh
TERGUGAT, aturan K3 semacam ini pada prakteknya telah diberlakukan di
perusahaan TERGUGAT secara diskriminatif. Demikian pula telah terjadi berbagai
ep
pelanggaran K3 khususnya bagi buruh perempuan di perusahaan. Adapun fakta-fakta
k

diskriminasi yang terjadi antara lain sebagai berikut:


ah

1 Pekerja yang menjabat sebagai leader (kepala bagian) boleh bekerja sambil
R

si
duduk diatas keranjang (alat bantu kerja) tanpa mendapatkan teguran ataupun
surat peringatan hingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) seperti yang dialami

ne
ng

PARA PENGGUGAT dan buruh lainnya yang hanya menjabat sebagai operator/
buruh biasa.

do
gu

2 Bahwa perlakuan diskriminatif lainnya yang dialami oleh PARA PENGGUGAT


adalah tidak mendapatkan Safety Shoe (Sepatu keselamatan kerja) yang hanya
digunakan oleh Para Leader. Padahal PARA PENGGUGAT dan leader tersebut
In
berada dalam satu area produksi dan memiliki kerentanan kecelakaan kerja yang
A

sama bahkan risiko kecelakaan kerja lebih besar didapatkan oleh PARA
PENGGUGAT.
ah

lik

3 Bahwa hak normatif K3 lainya yakni hak untuk mendapatkan cuti haid yang
seharusnya didapatkan oleh PARA PENGGUGAT sebagai pekerja perempuan
m

ub

dalam implementasinya sangat sulit didapatkan, sehingga dalam kondisi haid


tersebut para pekerja harus tetap bekerja. Hal tersebut tentunya akan
memperburuk kondisi kesehatan pekerja perempuan yang harus bekerja berdiri
ka

tanpa kursi kerja.


ep

4 Bahwa TERGUGAT telah mengabaikan prinsip perlindungan bagi buruh


ah

perempuan yang sedang hamil, dimana TERGUGAT masih mempekerjakan


R

perempuan yang sedang hamil pada Shift malam.


es
M

ng

TUNTUTAN PEMENUHAN K3 DIJALANKAN OLEH PARA PENGGUGAT


DALAM KAPASITASNYA SEBAGAI PENGURUS PUK SP KEP SPSI
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 19 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
14 Bahwa setelah adanya keputusan Perusahaan terkait penarikan kursi kerja PARA
PENGGUGAT yang kesemuanya merupakan anggota dan sebagian menjabat sebagai

ne
ng
pengurus serikat PUK SP KEP menolak dengan keputusan tersebut dan menanyakan
kepada HRD untuk mengupayakan kembalinya kursi kerja demi hak atas keselamatan
dan kesehatan.

do
gu
15 Bahwa penolakan PHK serta perjuangan dipenuhinya hak normatif K3 dalam hal ini
dengan disediakannya kursi kerja bagi buruh bagian finishing, dilakukan oleh PARA

In
PENGGUGAT dalam rangka memperjuangkan kondisi kerja layak dan manusiawi di
A
PT Framas Plastic Technology. Tindakan ini dilakukan PARA PENGGUGAT juga
dalam kapasitasnya menjalankan tanggung jawab organisasi keserikatburuhan yang
ah

lik
diamanatkan oleh Undang-undang bertanggung jawab guna memperjuangkan,
membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan
kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.
am

ub
Pasal 1 angka 1 UU No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh
Serikat Pekerja/serikat buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk
pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas,
ep
k

terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan,


membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan
ah

kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.


R

si
ne
ng

16 Bahwa K3 bukanlah hak prerogatif atau hak mutlak yang dimiliki oleh TERGUGAT.
Serikat Pekerja yang berdiri di perusahaan juga wajib diikuktsertakan di dalamnya.
Namun nyatanya dalam berbagai permasalahan khususnya permasalahan kursi kerja

do
yang menjadi pokok persoalan kasus ini juga tidak pernah melibatkan peran Serikat
gu

Pekerja. Padahal secara jelas UU dikuatkan pula dengan PKB di perusahaan


TERGUGAT yang merupakan perusahaan modal asing (Jerman), telah
mengamanatkan tim pengawas K3 di perusahaan yang yakni Panitia Pembina
In
A

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (selanjutnya disebut P2K3) yang turut melibatkan
peran dari Serikat Pekerja.
ah

lik

Peraturan Menaker NOMOR : PER.04/MEN/1987


Pasal 2
m

ub

(1) Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau pengurus wajib
membentuk P2K3.
Pasal 3
ka

(1) Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur pengusaha dan pekerja yang susunannya
ep

terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota.


ah

Pasal 46 ayat (2) PKB Framas Plastic Technology dengan SPKEP


R

Pengusaha bersama serikat pekerja membentuk panitia Pembina keselamatan dan


es

kesehatan kerja (P2K3) yang terdiri dari unsut-unsur pengusaha dan serikat
M

ng

pekerja.
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
20 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TUNTUTAN PEMENUHAN K3 OLEH PARA PENGGUGAT DIBALAS DENGAN

si
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA OLEH TERGUGAT. HAL MANA PHK
BATAL DEMI HUKUM DAN PARA PENGGUGAT BERHAK UNTUK

ne
ng
DIPEKERJAKAN KEMBALI.

17 Bahwa upaya yang dilakukan oleh PARA PENGGUGAT untuk mengembalikan kursi

do
gu
kerja sebagai hak K3 dianggap oleh TERGUGAT sebagai bentuk pelanggaran
indisipliner, karena tidak menjalankan perintah dengan duduk di bawah lantai tanpa
menggunakan meja finishing. Selanjutnya TERGUGAT mengeluarkan surat PHK

In
A
terhadap PARA PENGGUGAT.

18 Bahwa PHK semacam ini jelas-jelas batal demi hukum oleh karena melanggar/
ah

lik
bertentangan dengan Pasal 153 ayat (1) huruf g Undang-undang Ketenagakerjaan
Nomor 13 tahun 2003 yang memberi larangan kepada TERGUGAT untuk melakukan
PHK dengan alasan PARA PENGGUGAT menjalankan fungsinya sebagai anggota
am

ub
atau pengurus serikat pekerja di perusahaan. Lebih lanjut Undang-undang juga
menyatakan PHK yang demikian batal demi hukum dan pengusaha wajib
mempekerjakan kembali buruh/pekerja yang bersangkutan.
ep
k

Pasal 153 ayat (1) huruf g & (2) Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13
ah

tahun 2003
R
(1) Pengusa dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan:

si
g. Pekerja/buruh mendirikan, menjadi anggota dan/atau pengurus serikat pekerja/
serikat buruh, pekerja/buruh melakukan kegiatan serikat pekerja/serikat buruh di

ne
ng

luar jam kerja, atau di dalam jam kerja atas kesepakatan pengusaha, atau
berdasarkan ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan
atau perjanjian kerja bersama.

do
gu

(2) Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan dengan alasan sebagaimana


dimaksud dalam ayat(1) batal demi hukum dan pengusaha wajib mempekerjakan
In
A

kembali pekerja/buruh yang bersangkutan.

19 PHK sepihak, mutasi, dan keputusan dirumahkan sepihak juga terjadi pada beberapa
ah

lik

penggurus PUK SP KEP SPSI di PT Framas Plastic Technology, antara lain yang
dialami oleh Martin Gultom (eks. Ketua PUK), Asep Wahyu (eks. Wakil Ketua PUK),
dan 11 pengurus dan anggota PUK lainnya. Hal mana kami duga sebagai rangkaian
m

ub

pemberangusan serikat buruh (union busting) di perusahaan.


20 Bahwa PHK oleh TERGUGAT tersebut juga tidak sesuai dengan mekanisme dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Secara terang-terangan TERGUGAT
ka

menyiapkan surat agar ditandatangani oleh PARA PENGGUGAT yang intinya


ep

menyatakan yang bersangkutan menerima sejumlah kompensasi dan dengan dengan


sukarela menerima pemutusan hubungan kerja. Hal mana UU Ketenagakerjaan
ah

mengamanatkan upaya-upaya untuk menghindari PHK sebagai berikut:


R

Pasal 151 ayat (2) UU 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


es

Dalam hal segala upaya telah dilakukan, tetapi pemutusan hubungan kerja tidak
M

ng

dapat dihindari, maka maksud pemutusan hubungan kerja tidak dapat dihindari,
maka maksud pemutusan hubungan kerja wajib dieundingkan oleh pengusaha dan
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 21 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
serikat pekerja/serikat pekerja atau dengan pekerja/buruh apabila pekerja/buruh

si
yang bersangkutan tidak menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh.

ne
ng
21 Bahwa PHK oleh TERGUGAT batal demi hukum oleh karena melanggar/
bertentangan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003 pasal
151 ayat (3) jo pasal 155 ayat (1) yang selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

do
gu Pasal 151 ayat (3) UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) benar-benar tidak
menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat memutuskan hubungan kerja

In
A
dengan pekerja/buruh setelah memperoleh penetapan dari lembaga penyelesaian
perselisihan hubungan industrial.
ah

lik
Pasal 155 ayat (1) UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Pemutusan Hubungan Kerja tanpa penetapan sebagaimana dimaksud dalam pasal
am

151 ayat (3) batal demi hukum.

ub
22 Bahwa sejak tindakan PHK sepihak dijatuhkan, PARA PENGGUGAT tidak
diperbolehkan lagi masuk ke dalam lingkungan perusahaan dan dihentikan
ep
k

pembayaran upah dan hak-hak lainnya yang biasa diterima. Terhadap tindakan yang
demikian, jelas telah melanggar ketentuan Pasal 155 ayat 2 dan 3 Undang-undang
ah

No. 13 Tahun 2003, yang menyatakan sebagai berikut:


R

si
Pasal 155 ayat 2 dan 3 UU 13/2003

ne
ng

(2) Selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial


belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap
melaksanakan segala kewajibannya.

do
(3) Pengusaha dapat melakukan penyimpangan terhadap ketentuan sebagaimana
gu

dimaksud dalam ayat (2) berupa tindakan skorsing kepada pekerja/buruh


yang sedang dalam proses pemutusan hubungan kerja dengan tetap wajib
membayar upah beserta hak-hak lainnya yang biasa diterima pekerja/buruh.
In
A

23 Bahwa untuk itu, PARA PENGGUGAT berhak meminta Putusan Sela agar
TERGUGAT membayar upah dan hak-hak lainnya yang biasa diterima setiap bulan
ah

lik

pada Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial. Hal mana jelas diatur dalam
Pasal 96 ayat 1 dan 2 Undang-undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial. Yang menyatakan sebagai berikut:
m

ub

Pasal 96 ayat 1 dan 2 Undang-undang No. 2 Tahun 2004


ka

1 Apabila dalam persidangan pertama, secara nyata-nyata pihak


ep

pengusaha terbukti tidak melaksanakan kewajibannya


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 155 ayat (3) Undang-undang
ah

Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Hakim Ketua


R

Sidang harus segera menjatuhkan Putusan Sela berupa perintah


es

kepada pengusaha untuk membayar upah beserta hak-hak lainnya


M

yang biasa diterima pekerja/buruh yang bersangkutan.


ng

on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
22 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2 Putusan Sela sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat

si
dijatuhkan pada hari persidangan itu juga atau pada hari
persidangan kedua.

ne
ng
Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, PARA PENGGUGAT mohon kepada
Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung agar

do
dapat memutuskan hal-hal sebagai berikut :
gu
DALAM PROVISI

In
A
1 Memerintahkan TERGUGAT berdasarkan ketentuan Pasal 96 UU No. 2 Tahun
ah

lik
2004 jo Pasal 155 UU No. 13 Tahun 2003 untuk membayar seluruh upah dan
hak-hak yang biasa diterima PARA PENGGUGAT, yang pembayarannya
dihentikan sejak bulan Februari 2010 sampai dengan Januari 2011 yang terdiri
am

ub
dari: upah gantungan Februari 2010 yang belum dibayarkan, THR 2010, dan
upah selama Maret 2010 hingga Januari 2011 yang seluruhnya berjumlah Rp.
212.936.259.
ep
k

N0. NAMA UPAH UPAH GANTUNGAN THR 2010 = UPAH


ah

PER FEBRUARI 2010 1 bulan upah + 10% x MARET


BULAN (Uang Makan, Uang masa kerja + penilaian 2010 S/D
R

si
shift, & Uang lembur) prestasi kerja (20% JANUAR
I 2011
upah/bulan)

ne
ng

do
gu

RpDedeh Rp 128.685,00 Rp 2.953.758 Rp.14.769


Sumidah
1.342.649 .139
RpSiti Rp 129.473,00 Rp 2.953.758 Rp.14.769
Rohmah
1.342.649 .139
In
RpSutrini Rp 127.937,00 Rp 2.638.010 Rp.14.509
A

1.319.005
RpSiti Rp 127.937,00 Rp 3.279.100 .055
Rp.15.029
RpRofingatu
1.366.292
Yati Rp 185.512,00 Rp 2.953.758 .212
Rp.14.769
nNeni
ah

Rp Zubaedah
1.342.649 Rp 185.512,00 Rp 2.953.758 .139
Rp.14.769
lik

Nuraeni
Sariana 1.342.649
Rp Rp 186.366,00 Rp 3.115.281 .139
Rp.14.899
Irmawati 1.354.470
Rp Rp 185.512,00 Rp 2.953.758 .170
Rp.14.769
Desi 1.342.649
Rp Rp 183.804,00 Rp 2.638.010 .139
Rp.14.509
m

ub

Murtianin 1.319.005 .055


gsih
Waenti Rp Rp 182.950,00 Rp 2.483.610 Rp.14.378
ka

Mamik 1.307.164
Rp Rp 182.950,00 Rp 2.483.610 .804
Rp.14.378
ep

Kiswati Rp
Saimah 1.307.164 Rp 158.964,00 Rp 3.115.281 .804
Rp.14.899
TOTAL 1.354.470 Rp. 1.965.602 Rp. 34.521.692 .170
Rp.
ah

176.448.9
R

SUB TOTAL 65
Rp.
es

212.936.2
M

ng

on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 23 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM POKOK PERKARA

si
1 Menerima dan Mengabulkan Gugatan Penggugat

ne
ng
seluruhnya.

2 Menyatakan sah perintah untuk membayar

do
gu seluruh upah dan hak-hak yang biasa diterima
PARA PENGGUGAT berdasarkan ketentuan
Pasal 96 UU No. 2 Tahun 2004 jo Pasal 155 UU

In
No. 13 Tahun 2003 yang pembayarannya
A
dihentikan sejak bulan Februari 2010 yakni yang
terdiri dari: upah gantungan Februari 2010 yang
ah

lik
belum dibayarkan, THR 2010, dan upah selama
Maret 2010 hingga Januari 2011 yang seluruhnya
berjumlah Rp. 212.936.259.
am

ub
3 Mempekerjakan kembali dan menempatkan
PARA PENGGUGAT pada jabatan, posisi, masa
ep
kerja, dan hak-haknya semula di PT. FRAMAS
k

PLASTIC TECHNOLOGY.
ah

R
4 Memerintahkan kepada TERGUGAT untuk

si
segera menerapkan Standar pelindungan K3
sesuai dengan prinsip Manajemen Keselamatan

ne
ng

dan Kesehatan Kerja.

5 Memerintahkan kepada TERGUGAT untuk

do
gu

menghormati kebebasan berserikat dan


melibatkan PUK SP KEP SPSI di PT Framas
Palstic Technology dalam keputusan
In
TERGUGAT khususnya yang berhubungan
A

dengan K3 di perusahaan.
ah

lik

6 Menghukum TERGUGAT untuk membayar uang


paksa sebesar Rp. 500.000 (lima ratus ribu
rupiah) per hari kepada masing-masing
m

ub

PENGGUGAT sejak putusan diucapkan atau


mempunyai kekuatan hukum tetap apabila
TERGUGAT lalai memenuhi isi putusan.
ka

ep

7 Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan


terlebih dahulu walaupun ada upaya hukum
ah

kasasi dan peninjauan kembali (uit vorbaar bij


R

vorraad)
es
M

ng

8 Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh


biaya perkara.
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
24 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Dan apabila Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri

ne
ng
Bandung berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex-aequo et bono).

. Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, untuk kepentingan

do
Para Penggugat di persidangan datang menghadap kuasanya DIYAH STIAWATI, S.H.
gu
dan EKA PURNAMASARI, S.H berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 8 Februari 2011.
tersebut, sedangkan untuk kepentingan Tergugat datang menghadap kuasanya Drs.
ENGKOS KOSIM, Legal Manager PT. Framas Plastic Technology, berdasarkan Surat

In
A
Kuasa Khusus tanggal 4 Maret 2011 ;
ah

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha untuk mendamaikan kedua belah

lik
pihak, akan tetapi tidak berhasil, maka surat gugatan para Penggugat dibacakan di
persidangan, dimana Penggugat tetap pada gugatannya ;
am

ub
Menimbang, bahwa atas gugatan Para Penggugat, kuasa Tergugat telah
mengajukan Jawaban tertulis tertanggal 28 Maret 2011 yang pada pokoknya sebagai
berikut :
ep
k

DALAM EKSEPSI
ah

si
Setelah membaca dan mencermati gugatan penggugat, ternayarta gugatan tersebut
kabur, ngawur dan tidak jelas (obscuur lebel) serta rancu serta gugatannya bersifat

ne
ng

kumulatif mengenai hak normatif atas kursi kerja yang merupakan hak atas kesehatan dan
keselamatan kerja, gugatan menganai upah proses serta mengenai kebebasan berserikat.

do
1. Dalam penggabungan beberapa gugatan yang demikian yang mencampur adukan
gu

berbagai gugatan yang tidak ada relevansinya adalah bertentangan dengan tata tertib
beracara.
In
A

2. Bahwa gugatan mengenai kursi kerja dengan mendalilkan menuntut dipenuhinya hak
dan kesehatan keselamatan kerja adalah ngawur dan membingungkan serta tidak
relevan karena kursi kerja bukan merupakan alat keselamatan kerja dan pelindung diri,
ah

lik

tapi hanya merupakan alat bantu kerja, yang diberikan oleh tergugat sebagai fasilitas
penunjang kerja yang bukan hak para penggugat. Bahwa dalam UU No 1 tahun 1970,
tentang keselamatan kerja dalam penjelasan UU tersebut dalam penjelasan ayat 2
m

ub

berbunyi sebagai berikut :


”............ dalam ayat ini diperinci sumber-sumber berbahaya yang dikenal dewasa ini
ka

yang bertalian dengan :


ep

Keadaan mesin-mesin, pesawat-pesawat alat kerja serta peralatan lainnya bahan-bahan


dan sebagainya.
ah

Dengan demikian kursi kerja bukan sebagai alat dan keselamatan kesehatan kerja tetapi
R

hanya alat bantu.


es
M

3. Bahwa syarat-syarat keselamatan kerja sebagai mana diatur dalam Pasal 3 ayat 1 UU
ng

no.l1 tahun 1970 berbunyi:


on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 25 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau luas nya suhu kelembaban debu, kotoran,

si
asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi suara dan getaran.
h. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya penyakit akibat kerja

ne
ng
baik fisik maupun peracunan, infeksi dan penularan.
i. memperoleh penerangan yang cukup
j. Menyelenggarakan suhu dan kelembaban udara yang baik.

do
k. Menyelenggarakan ketertiban.
gu
Dari uraian tersebut diatas tidak ada satu pun “kursi kerja” dapat menyebabkan sakit
akibat kerja.

In
A
4 Bahwa pada bab 3 pasal 12 butir 2 yang juga tercantum dalam gugatan
penggugat no 2 halaman 13 dalam kalimat terakhir disebutkan
ah

“ …… Kecuali dalam hal-hal khusus dan ditentukan oleh Pegawai Pengawas dalam

lik
batas-batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan.

5 Bahwa secara normatif gugatan yang demikian khsusnya yang merujuk dan
am

ub
mengacu UU no. 1 tahun 1970 harus diselesaikan tersendiri yang merupakan
hasil pemeriksaan lembaga / badan yang berkompeten di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.
ep
k

6 Bahwa dengan demikian dalil-dalil penggugat, yang merujuk kepada UU No 1


ah

tahun 1970, bukan merupakan objek perselisihan hubungan industrial sebagai


R

si
mana diatur dalam UU No. 2 tahun 2004, tentang penyelesaian Perselisihan
hubungan industrial yang mencakup.

ne
1 Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja;
ng

2 Perselisihan kepentingan;
3 Perselisihan Hak; serta
4 Perselisihan SP/SB

do
gu

Atas dasar uraian tersebut diatas, sangat beralasan menurut hukum kiranya Pengadilan
Hubungan Industrian pada PN Bandung, menyatakan tidak berwenang mengadili perkara
In
A

ini. Berkenaan dengan hal yang telah dikemukakan diatas, maka tidak berkelebihan apabila
tergugat mohon kepada Majelis Hakim yang terhormat berkenan menjatuhkan putusan
yang pada pokoknya berbunyi sebagai berikut :
ah

lik

1 Menyatakan eksepsi tergugat adalah eksepsi yang benar dan sangat beralasan;
2 Menerima eksepsi Tergugat dan menyatakan Pengadilahan Hubungan Industrial
m

ub

tidak berwenang mengadili perkara ini.


3 Menghukum penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.
ka

ep

Dalam Pokok Perkara.


ah

Dalam Konvensi.
R

1 Bahwa Tergugat dengan tegas menolak seluruh dalil-dalil Penggugat yang


es

dikemukakan dalam gugatannya kecuali yang diakui kebenarannya.


M

ng

2 Bahwa benar para Terggugat adalah pekerja PT. Framas Plastic Technology yang
on

di putuskan Hubungan Kerja terhitung tanggal 17 Februari 2010 setelah diberikan


gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
26 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Surat Peringatan I, II, dan III, masih tetap melakukan pelanggaran indispliner

si
menolak perintah yang layak.

ne
ng
3 Bahwa dalil Penggugat pada angka 3,4 dan 5 hal 7-8 adalah tidak benar, karena
kursi kerja hanya merupakan alat bantu bekerja yang di sediakan oleh Perusahaan
Tergugat bukan sebagai alat keselamatan kerja atau pelindung diri.

do
gu
4 Bahwa dalil Penggugat dalam angak 6 dan 7 halaman 8, Penggugat sangat tidak
memahami hak dan kewajiban seorang pekerja sebagaimana diatur dalam PKB PT.
Framas Plastic technology yang merupakan hasil kesepakatan dengan PUK SP

In
A
KEP SPSI PT. Framas Technologhy.
ah

5 Bahwa PKB yang telah terbentuk di PT. Framas merupakan hukum postif / lex

lik
spesialis derogat, lex generalis, yang mengikat dan harus dipatuhi oleh seluruh
pekerja di PT. Framas.
am

ub
6 Bahwa dalil penggugat pada angka 8 halaman 8, sangat ngawur dan emosional
serta hanya berdasarkan asumsi, karena dalam pasal 12 butir e UU No. 1 tahun
1970 harus dibuktikan oleh Pegawai Pengawas sebagaimana tercantum sebagai
ep
k

berikut: "dalam hal khusus ditentukan oleh Pegawai Pengawas dalam batas-batas
yang masih dapat dipertanggungjawabkan".
ah

si
7 Bahwa selanjutnya dalil penggugat pada angka 9 dan 10 halaman 9 adalah tidak
benar, karena proses PHK terhadap para Tergugat telah melalui upaya Bipartit

ne
namun Penggugat tidak pernah hadir walaupun telah 3 (tiga) kali di undang
ng

musyawarah Bipartit dan mediasi oleh mediator Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Bekasi.

do
gu

8 Bahwa PHK terhadap para Penggugat tidak ada kaitannya dengan kegiatan
organisasi Serikat Pekerja di perusahaan. Tetapi yang sebenarnya PHK terhadap
para penggugat karena telah melakukan pelanggararan insipliner dengan tidak
In
A

mematuhi perintah yang layak.

9 Bahwa dalil para Penggugat pada angka Cl hal 9 adalah benar sekali, dimana PT.
ah

lik

Framas Plastic Technology merupakan bagian dari Group Framas dimana seluruh
Group Framas tersebut telah melaksanakan STANDAR FRAMAS PRODUCTION
SYSTEM, tetapi hanya di PT. Framas Plastic technology saja yang mendapat reaksi
m

ub

dan penolakan dari para Penggugat dalam penerapannya.


ka

10 Bahwa benar para Penggugat adalah pekerja di perusaaan Tergugat yang di PHK
ep

terhitung tanggal 17 Februari 2010 (1 tahun yang lalu) setalah dikenakan SP I, SP


II dan SP III, karena para Penggugat tetap menolak bekerja sesuai STANDAR
ah

FRAMAS PRODUCTION SYSTEM yang telah tersosialisasikan sejak tahun 2009.


R

es

11 Bahwa tidak benar "kursi kerja" sifatnya untuk mencegah penyakit akibat kerja,
M

karena faktanya sampai saat ini, pekerja di bagian finishing yang menggunakan
ng

on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 27 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
meja kerja tetap berjalan dan tidak ada pengaruh atau keluhan apapun terhadap

si
mereka.

ne
ng
12 Bahwa meja kerja yang digunakan saat ini telah di desain sedemikian rupa
termasuk dari segi Ergonomi nya / kenyamanan kerja.

do
13 Bahwa pada tanggal 2 Februari 2010, para Penggugat telah bersama-sama
gu serempak meninggalkan pekerjannya tanpa ijin / sepengetahuan kepala bagian,
karena ada salah seorang pekerja dipanggil untuk diberikan penjelasan dan
pencerahan tentang kebijaksanaan Perusahaan. Tetapi para Penggugat berbondong-

In
A
bondong ke HRD dengan meninggalkan pekerjaan.
ah

14 Bahwa yang tetap menolak menggunakan meja kerja hanya tinggal para Penggugat

lik
12 orang dan mereka melakukan pekerjaannya sambil duduk dilantai yang sangat
mengganggu dan tidak enak dipandang, karena yang lainnya telah menggunakan
meja kerja sesuai standard.
am

ub
15 Bahwa tidak benar para pekerja bekerja dengan menggunakan meja kerja selama 7
(tujuh) jam terus menerus, karena di perusahaan Tergugat setiap pekerja yang telah
ep
k

melakukan pekerjaan 4(empat) jam kerja diberikan waktu istirahat selama l(satu)
jam.
ah

si
16 Bahwa dalil-dalil penggugat pada angka 7,8,9,10,11,dan 12 halaman 11,12,13,
merupakan dalil-dalil yang bukan "ranah Perselisihan Hubungan Industrial"

ne
sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 2 tahun 2004, sehingga dalil
ng

tersebut tidak perlu secara khusus ditanggapi karena dalil-dalil tersebut harus
terlebih dahulu melalui kajian dan pemeriksaan dari instansi yang bertanggung
jawab di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, sebagaimana tercantum dalam

do
gu

pasal 12 huruf e UU No.l tahun 1970 tentang Keselamatan kerja yang berbunyi
sebagai berikut:
"....... Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat kesehatan dan
In
A

keselamatan kerja serta alat-alat pelindung diri diragukan olehnya, kecuali dalam hal-
hal khusus di tentukan oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih dapat
dipertanggungjawabkan ".
ah

lik

17 Bahwa dalil para Penggugat pada angka 13 halaman 13 telah menyimpang / keluar
dari pokok persoalan PHK karena telah merambah ke berbagai alasan/dalil-dalil
m

ub

yang tidak ada relevansinya dengan alasan PHK terhadap para Penggugat.
ka

18 Bahwa dalil Penggugat pada angka 14, 15, 16 halaman 14 mengenai tuntutan
ep

penerapan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) oleh para Penggugat dalam


kapasitasnya sebagai Pengurus PUK SP KEP SPSI, adalah salah karena hal tersebut
ah

merupakan persoalan yang berbeda dan harus dilakukan terpisah dari perkara ini.
R

es

19 Bahwa dalil Penggugat pada angka 18 dan 19 halaman 15 adalah tidak benar,
M

karena tindakan dan perbuatan para Penggugat tidak ada kaitan dalam kapasitasnya
ng

sebagai pengurus PUK SP KEP SPSI PT. Framas, akan tetapi PHK yang dilakukan
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
28 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terhadap para Penggugat adalah sebagai pekerja yang telah melakukan

si
pembangkangan dan penolakan perintah yang layak.

ne
ng
20 Bahwa dalil Penggugat dengan mengkaitkan perkara Sdr Martin Gultom
merupakan persoalan berbeda dan tidak sama dengan perbuatan Penggugat,
selanjutnya perkara Sdr Martin Gultom sudah mendapatkan putusan Kasasi dari

do
gu Mahkamah Agung RI, adapun persoalan Asep wahyu yang diberikan istirahat sakit
sesuai dengan surat keterangan Dokter.

21 Bahwa Tergugat tidak anti terhadap SP/SB, begitu pula tuduhan adanya upaya

In
A
pemberangusan terhadap SP/SB di PT. Framas Plastic Technology tidak benar.
ah

22 Bahwa perlu di cermati dan dihayati oleh para Penggugat, bahwa :

lik
a Di PT. Framas telah terbentuk PKB yang merupakan perwujudan
pengakuan terhadap existensi SP/SB untuk berunding bersama dan
menyusun PKB yang disepakati oleh kedua belah pihak.
am

ub
b Dalam pasal 9 PKB PT. Framas Perusahaan menyediakan fasilitas bagi
Serikat Pekerja. Ruang kerja / sekretariatan beserta isinya, meja kursi,
computer serta ber-AC, terdapat 7 (tujuh) item peralatan yang berbeda
ep
k

kepada SP.
ah

23 Bahwa PKB merupakan hukum positif di Perusahaan yang mengikat bagi seluruh
R

si
pekerja tanpa kecuali, bila melakukan kesalahan / pelanggaran akan kena sanksi
sebagaimana di atur dalam PKB.

ne
ng

24 Bahwa dalil Penggugat pada angka 21 dm 22 adalah tidak benar, karena proses
PHK terhadap para Penggugat telah melalui mekanisme sebagaimana diatur dalam
UU No, 2 tahun 2004.

do
gu

25 Bahwa tuntutan putusan sela pada halaman 16 angka 23 patut ditolak, karena
Tergugat dalam mem PHK para Penggugat tidak melalui/melakukan skorsing
In
A

terhadap para Penggugat tetapi langsung di PHK pada tanggal 17 Februari 2010
setelah mendapatkan peringatan I, II, dan III.
ah

lik

26 Bahwa selanjutnya pada pasal 155 ayat 3 UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenaga
Kerjaan menyatakan "Pengusaha dapat melakukan penyimpangan terhadap
ketentuan sebagaimana di atur dalam ayat (2), berupa skorsing pada para pekerja/
m

ub

buruh yang sedang dalam proses PHK dengan tetap wajib membayar upah beserta
hak-hak lainnya yang biasa di terima pekerja/buruh". Dengan demikian tuntutan
ka

mengenai putusan sela haruslah dinyatakan ditolak.


ep

Berdasarkan uraian dan dalil-dalil yang tidak terbantahkan, sangat jelas gugatan Penggugat
ah

selain tidak dapat dipertahankan kebenarannya terlebih lagi bersifat kabur tidak jelas dan
R

membingungkan, maka sangat beralasan kiranya bilamana Majelis Hakim Pengadilan


es

Hubungan Industrial yang terhormat berkenan menjatuhkan putusan yang pada pokok
M

amar-nya berbunyi:
ng

on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 29 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam Provisi:

si
Menolak putusan sela karena tidak berdasar hukum.

ne
ng
Dalam Pokok perkara:
1 Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya gugatan
Penggugat tidak dapat diterima.

do
2 Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam
gu
perkara ini.

Dalam Rekonvensi

In
A
1 Bahwa Penggugat Dalam rekonvensi / Tergugat Dalam Konvensi tetap pada dalil-
dalil sebagaimana telah diuraikan dalam pokok perkara dalam konvensi. Oleh
ah

karena itu mohon kiranya dianggap secara mutatis mutandis yang merupakan satu

lik
kesatuan yang tidak terpisahkan dengan dalil-dalil Penggugat Dalam rekonvensi /
Tergugat Dalam Konvensi.
am

ub
2 Bahwa para Tergugat. Dalam Rekonvensi/ Penggugat Dalam Konvensi, adalah
para Pekerja PT. Framas Plastic technology yang telah di PHK pada tanggal 17
Februari 2010 (1 tahun yang lalu) dengan alasan telah melakukan tindakan
ep
k

insipliner dan telah diberikan surat peringatan I, II, dan III, tetapi masih
melakukan pelanggaran. Para Tergugat dalam rekonvensi / Penggugat dalam
ah

Konvensi adalah:
R

si
No Nama NIK Masuk Kerja Upah Cuti Gantungan Ket.
Hari Over
Kerja Time

ne
ng

do
gu

Uang
Makan
Desi Murtianingsih A21005016 26 Okt 2002 1,319,005 10 75,000 95,304
1
In
A

2 Irmawati A00905039 15 Sep 2000 1,342,649 10 75,000 97,012


3 Mamik Kiswati A30305011 13 Mar 2003 1,307,184 10 75,000 94,450
4 Neni Nuraeni A00205302 15 Feb 2000 1,342,649 10 75,000 97,012
ah

lik

5 Saimah 990305012 1 Mar 1999 1,354,470 10 75,000 70,464


6 Sariana 990305053 15 Mar 1999 1,354,470 10 75,000 97,866
7 Waenti A30505051 27 May 2003 1,307,184 10 75,000 94,450
8 Yati Zubaedah A00205170 2 Feb 2000 1,342,649 10 75,000 97,012
m

ub

9 Sutrini A21005011 24 Oct 2002 1,319,005 10 75,000 43,437


10 Siti Rohmah A00305040 14 Mar 2000 1,342,649 10 75,000 43,437
ka

11 Siti Rofingatun 980805038 10 Aug 1998 1,366,292 10 75,000 43,437


ep

12 Dedeh Sumidah A00205202 1 Feb 2000 1,342,649 10 75,000 42,685


ah

3 Bahwa perusahaan Penggugat Dalam Rekonpensi / Tergugat Dalam Konpensi


bergerak di bidang produksi Out Sole Sepatu, yang berdasarkan pesanan / job
R

order dari induk perusahaan Framas Group, dan mulai pertengahan tahun 2009
es

mulai mencoba menjalankan produksi dengan mengacu pada "Standard Framas


M

ng

Production System" yang telah di buat oleh Framas Group, dengan tujuannya
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
30 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah meningkatkan efektifitas kerja meningkatkan kwalitas produksi dengan

si
kemajuan teknologi serta persaingan yang makin ketat.

ne
ng
4 Bahwa "Standard Framas Production System" diberlakukan pada berbagai aspek
dengan mengadakan in house / external training bagi seluruh pekerja produksi
maupun staff administrasi seperti work house, Quality Control (QC), Heel Conden

do
gu (HC), guna meningkatkan kemampuan para pekerja PT. Framas terlebih dahulu.

5 Bahwa mulai tanggal 1 Februari 2010 dengan mengacu pada Standard Framas
Production System, mulai melakukan perubahan untuk bagian finishing yaitu

In
A
dengan menggunakan meia keria vang dilengkapi dengan lampu penerangan,
dengan tujuan kwalitas hasil produksi lebih maksimal, lebih rapih dan bersih serta
ah

meminimalisir reject.

lik
6 Bahwa ketika pertama kali penggunaan meja kerja diberlakukan sekitar 80
(delapan puluh) orang pekerja bagian finishing yang bertugas pada shift I dan III
tidak menerima dan menolak perubahan dengan tidak mau menggunakan meja
am

ub
kerja finishing sebagai meja kerja.

7 Bahwa setelah melalui pendekatan dan pengarahan tentang tujuan dan manfaat
ep
k

perubahan cara kerja dengan menggunakan Standard Framas Production System


adalah untuk mempertahakan kelangsungan usaha baik kwalitas maupun kwantitas
ah

yang akan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan pekerja.


R

si
8 Jumlah pekerja yang tetap menolak dan membangkang dengan tetap tidak bersedia

ne
merubah cara kerja semula 21 (dua puluh satu) orang, dimana yang 9 (sembilan)
ng

orang memilih mengundurkan diri (di PHK) sehingga hanya 12 (dua belas) orang
yang tetap membangkang dan sekarang pada posisi Tergugat D.RK/ P. DK.

do
gu

9 Bahwa tindakan dan perbuatan T.DRK/P.DK yang demonstrative melakukan


pekerjaan duduk di bawah tangga, mereka tidak mengindahkan instruksi dari
atasan dengan tetap tidak bekerja menggunakan meja kerja yang disediakan,
In
A

sehingga pada saat itu ada 375 pasang Out Sole tidak dapat di Finishing.

10 Bahwa sikap dan perbuatan para Penggugat dalam Konpensi / Tergugat dalam
ah

lik

Rekonpesi tetap membangkang tidak bersedia menggunakan meja kerja yang


disediakan, tetapi para Penggugat dalam Konpensi / Tergugat dalam Rekonpesi
mengerjakan pekerjaan sambil duduk-duduk, yang jelas tindakan tersebut
m

ub

merupakan perbuatan yang bertentangan dengan perubahan Sistem kerja, dehingga


dapat dikategorikan menolak perintah yang layak.
ka

ep

11 Bahwa setelah mempertimbangkan sebagaimana uraian tersebut diatas dengan


tidak mengabaikan peraturan serta prosedur yang berlaku dan sesuai Pasal 51 ayat
ah

(7) dan (12) PKB PT. Framas maka pihak Perusahaan mengambil tindakan tegas
R

sebagai berikut : PT. Framas mengambil keputusan untuk memberikan SURAT


es

PERINGATAN bagi karyawan yang melakukan pelanggaran sesuai kategori surat


M

peringatan yang tertuang di dalam, PKB. Surat peringatan tersebut dikeluarkan


ng

dengan tujuan untuk membina Karyawan.


on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 31 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
12 Bahwa para Tergugat dalam Rekonpesi / Penggugat dalam Konpesi walaupun
telah diberikan pengertian dan pengatahan untuk bekerja dengan menggunakan

ne
ng
meja kerja, tetapi tetap membangkang dan menolaknya, para Tergugat dalam
Rekonpesi / Penggugat dalam Konpesi tetap bekerja sambil duduk, maka pada
tanggal 11 Februari 2010 diberikan Surat Peringatan I (satu) sebagai upaya

do
gu pembinaan untuk dapat mematuhi perintah atasan.
a Ketika surat peringatan dikeluarkan oleh PT. Framas, maka saat itu juga
dilakukan pemanggilan bagi karyawan yang mendapat surat peringatan dengan
tujuan untuk memberikan pengarahan, penjelasan serta pembinaan atas

In
A
pelanggaran yang mengakibatkan diberikannya sanksi berupa surat peringatan.
Pemanggilan karyawan tersebut dilakukan secara bergilir agar tidak mengganggu
ah

aktifitas produksi.

lik
b Saat karyawan dipanggil secara bergilir sebagaimana disebutkan pada poin 2,
beberapa Karyawan finishing secara bersama-sama meninggalkan pekerjaan /
area produksi tanpa meminta ijin terlebih dahulu kepada atasan masing-masing.
am

ub
13 Bahwa walaupun telah diberikan SP I, tetap saja para Tergugat dalam Rekonpesi /
Penggugat dalam Konpesi tidak dapat merubah sikap dan perilakunya, maka pada
ep
k

tanggal 15 Februari 2010 diberikan Surat Peringatan II (dua) dan pada tanggal 16
Februari 2010 diberikan Surat Peringatan III (tiga) dengan alasan yang sama yaitu
ah

tetap tidak menggunakan meja kerja yang telah disediakan.


R

si
14 Bahwa walaupun telah diberikan SP I, SP II dan SP III, pada tanggal 17 Februari

ne
2010 tetap tidak mengindahkan perintah yang layak, maka terhitung mulai tanggal
ng

17 Februari 2010 para Tergugat dalam Rekonpesi / Penggugat dalam Konpesi di


Putus Hubungan Kerja.

do
gu

15 Bahwa setelah melakukan proses bipartite tidak tercapai kesepakatan, maka


selanjutnya di upayakan memakai jasa mediator Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
In
A

Bekasi, dan pada tanggal 2 Februari 2011 mediator telah memberikan anjuran
dengan surat No. 567/220/HI-Syaker/II/2011, yang anjurannya sebagai berikut :
ah

lik

MENGANJURKAN :
1 Pihak Pengusaha PT. Framas Plastic Technology dapat melakukan Pemutusan
Hubungan Kerja terhadap Sdr. Dedeh Sumidah, Sdri. Irmawati, Sdri. Mamik
m

ub

Kiswati, Sdri. Neni Nuraeni, Sdri.Saimah, Sdri. Sariana, Sdri. Waenti, Sdri. Yati
Zubaedah, Sdri. Sutrini, Sdri. Siti Rohmah, Sdri. Siti Rofingatun dan Sdri. Desi
ka

Murtianingsih terhitung akhir bulan januari 2011 dengan memberikan pekerja


ep

berupa : Uang pesangon sebesar 1 (satu) kali ketentuan pasal 156 ayat (2), uang
penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan pasal 156 ayat (3), dan uang
ah

penggantian hak sebesar 1 (satu) kali ketentuan pasal 156 ayat (4) Undang -
R

Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan beserta hak-hak lainnya


es

dengan perincian sebagai berikut :


M

1.1 Sdri. Dedeh Sumidah


ng

• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 12.083.841


on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
32 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 5.370.596

si
• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan
Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 17.454.437 = Rp. 2.618.165.55

ne
ng
• Penggantian sisa cuti yang belum diambil dan belum gugur
Tahun 2010 : 17/25 x Rp. 1.342.649 = Rp. 913.003,21
• Upah bulan baret s/d januari 2011 (11 bulan)

do
gu•
Rp. 1.342.649 x 11 bulan
Gantungan upah 10 hari terdiri dari :
= Rp. 14.769.139

a Uang makan sebesar Rp. 75.000

In
A
b Uang Over Time sebesar Rp. 42.685
c Uang shift sebesar Rp. 11.000 = Rp.
128.685
ah

lik
• THR Keagamaan tahun 2010 = Rp. 2.304.664
J u m l a h = Rp. 38.188.091
Terbilang : # Tiga puluh delapan juta seratus delapan puluh delapan ribu
am

ub
Sembilan puluh satu rupiah delapan puluh tujuh sen#

1.2 Sdri. Desi Murtianingsih


ep
• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.319.005,- = Rp. 11.871.045,-
k

• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.319.005,- = Rp. 3.957.015,-


ah

• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan


R

si
Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 15.828.060,- = Rp. 2.374.209,-
• Penggantian sisa cuti yang belum diambil dan belum gugur

ne
Tahun 2010 : 17/25 x Rp. 1.319.005,- = Rp. 369.321,4
ng

• Upah bulan baret s/d januari 2011 (11 bulan)


Rp. 1.319.005 x 11 bulan = Rp. 14.509.055,-
• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :

do
gu

a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-


b Uang Over Time sebesar Rp. 95.304,-
c Uang shift sebesar Rp. 13.500,- = Rp.
In
A

183.804,-
• THR Keagamaan tahun 2010 = Rp. 2. 025.756
ah

Jumlah = Rp. 35.290.205,4


lik

Terbilang : # Tiga puluh lima juta dua ratus Sembilan puluh ribu dua ratus lima
rupiah empat sen#
m

ub

1.3 Sdri. Irmawati


• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 12.083.841,-
ka

• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 5.370.596,-


ep

• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan


ah

Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 1.342.649,- = Rp. 2.618.165,55,-


• Penggantian sisa cuti yang belum diambil dan belum gugur
R

Tahun 2010 : 11/25 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 590.765,56


es
M

• Upah bulan baret s/d januari 2011 (11 bulan)


ng

Rp. 1.342.649 x 11 bulan = Rp. 14.769.139,-


on

• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :


gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 33 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a
Uang makan sebesar Rp. 75.000,-

si
b
Uang Over Time sebesar Rp. 97.012,-
c
Uang shift sebesar Rp. 13.500,- = Rp.

ne
ng
185.512,-
• THR Keagamaan tahun 2010 = Rp. 2.304.664
Jumlah = Rp. 37.922.683,11

do
gu Terbilang : # Tiga puluh tujuh juta Sembilan ratus dua puluh dua ribu enam ratus
delapah puluh tiga rupiah sebelas sen#

In
1.4 Sdri. Mamik Kiswati
A
• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.307.184,- = Rp. 10.457.472,-
• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.307.184,- = Rp. 3.921.552,-
ah

lik
• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan
Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 14.379.024,- = Rp. 2.156.853,6,-
• Penggantian sisa cuti yang belum diambil dan belum gugur
am

ub
Tahun 2010 : 11/25 x Rp. 1.307.184,- = Rp. 575.160,96
• Upah bulan maret s/d januari 2011 (11 bulan)
Rp. 1.307.184,- x 11 bulan = Rp. 14.379.024,-
ep
• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :
k

a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-


ah

b Uang Over Time sebesar Rp. 94.450,-


R
c Uang shift sebesar Rp. 13.500,- = Rp.

si
182.950,-
• THR Keagamaan tahun 2010 = Rp. 1.889.506,-

ne
ng

Jumlah = Rp. 33.562.518,56


Terbilang : # Tiga puluh tiga juta lima ratus enam puluh dua ribu lima ratus
delapan belas rupiah lima puluh enam sen#

do
gu

1.5 Sdri. Neni Nuraeni


• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 12.083.841,-
In
A

• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 5.370.596,-


• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan
Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 17.454.437,- = Rp. 2.618.165,55,-
ah

lik

• Penggantian sisa cuti yang belum diambil dan belum gugur


Tahun 2010 : 14/25 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 751.883,44
m

ub

• Upah bulan baret s/d januari 2011 (11 bulan)


Rp. 1.342.649 x 11 bulan = Rp. 14.769.139,-
ka

• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :


ep

a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-


b Uang Over Time sebesar Rp. 97.012,-
ah

c Uang shift sebesar Rp. 13.500,- = Rp.


R

185.512,-
es

• THR Keagamaan tahun 2010 = Rp. 2. 304.664


M

ng

Jumlah = Rp. 38.083.800,99,-


on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
34 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terbilang : # Tiga puluh delapan juta delapan puluh tiga ribu delapan ratus rupiah

si
Sembilan puluh sembilan sen#

ne
ng
1.6 Sdri. Saimah
• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.354.470,- = Rp. 12.190.230,-
• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.354.470,- = Rp. 5.417.880,-

do
gu• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan
Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 17.608.110,- = Rp. 2.641.216,5,-
• Upah bulan baret s/d januari 2011 (11 bulan)

In
A
Rp. 1.354.470 x 11 bulan = Rp. 14.899.170,-
• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :
a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-
ah

lik
b Uang Over Time sebesar Rp. 70.464,-
c Uang shift sebesar Rp. 13.500,- = Rp.
158.964,-
am

ub
• THR Keagamaan tahun 2010 = Rp. 2.447.322,-
Jumlah = Rp. 37.754.782,5
Terbilang : # Tiga puluh tujuh juta tujuh ratus lima puluh empat ribu tujuh ratus
ep
delapan puluh dua ripiah lima sen#
k
ah

1.7 Sdri. Sariana


R
• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.354.470,-

si
= Rp. 12.190.230,-
• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.354.470,- = Rp. 5.417.880,-
• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan

ne
ng

Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 17.608.110,- = Rp. 2.641.216,5,-


• Penggantian sisa cuti yang belum diambil dan belum gugur
Tahun 2010 : 2/25 x Rp. 1.354.470,- = Rp. 108.357,6

do
gu

• Upah bulan baret s/d januari 2011 (11 bulan)


Rp. 1.354.470 x 11 bulan = Rp. 14.899.170,-
• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :
In
A

a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-


b Uang Over Time sebesar Rp. 97.866,-
ah

c Uang shift sebesar Rp. 13.500,- = Rp.


lik

186.366,-
• THR Keagamaan tahun 2010 = Rp. 2.447.322
m

ub

Jumlah = Rp. 37.890.542,1


Terbilang : # Tiga puluh tujuh juta delapan ratus Sembilan pulah ribu lima ratus
empat puluh dua rupiah satu sen#
ka

ep

1.8 Sdri. Waenti


• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.307.184,- = Rp. 10.457.472,-
ah

• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.307.184,- = Rp. 3.921.552,-


R

• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan


es
M

Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 14.379.024,- = Rp. 2.156.853,6,-


ng

• Upah bulan maret s/d januari 2011 (11 bulan)


on

Rp. 1.307.184 x 11 bulan = Rp. 14.379.024,-


gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 35 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :

si
a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-
b Uang Over Time sebesar Rp. 94.500,-

ne
ng
c Uang shift sebesar Rp. 13.500,- = Rp.
182.950,-
• THR Keagamaan tahun 2010 = Rp. 1.889.506,-

do
gu Jumlah = Rp. 32.987.357,6
Terbilang : # Tiga puluh dua juta Sembilan ratus delapan puluh tujuh ribu tiga
ratus lima puluh tujuh rupiah enam sen#

In
A
1.9 Sdri. Yati Zubaedah
• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 12.083.841,-
ah

lik
• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 5.370.596,-
• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan
Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 17.454.437,- = Rp. 2.618.165,55,-
am

ub
• Penggantian sisa cuti yang belum diambil dan belum gugur
Tahun 2010 : 11/25 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 590.765,56
• Upah bulan baret s/d januari 2011 (11 bulan)
ep
Rp. 1.342.649 x 11 bulan = Rp. 14.769.139,-
k

• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :


ah

a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-


R

si
b Uang Over Time sebesar Rp. 97.012,-
c Uang shift sebesar Rp. 13.500,- = Rp.
185.512,-

ne
ng

• THR Keagamaan tahun 2010 = Rp. 2.304.664


Jumlah = Rp. 37.922.683,11
Terbilang : # Tiga puluh tujuh juta Sembilan ratus dua puluh dua ribu enam ratus

do
gu

delapan puluh tiga sebelas sen#

1.10. Sdri. Sutrini


In
A

• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.319.005,- = Rp. 11.871.045,-


• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.319.005,- = Rp. 3.957.015,-
• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan
ah

lik

Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 15.828.060,- = Rp. 2.374.209,-


• Penggantian sisa cuti yang belum diambil dan belum gugur
m

ub

Tahun 2010 : 7/25 x Rp. 1.319.005,- = Rp. 369.321,4


• Upah bulan baret s/d januari 2011 (11 bulan)
Rp. 1.319.005 x 11 bulan = Rp. 14.509.055,-
ka

• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :


ep

a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-


b Uang Over Time sebesar Rp. 43.437,-
ah

c Uang shift sebesar Rp. 13.500,- = Rp.


R

127.937,-
es

• THR Keagamaan tahun 2010 = Rp. 2.025.756


M

ng

Jumlah = Rp. 35.234.338,4


on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
36 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terbilang : # Tiga puluh lima juta dua ratus tiga puluh empat ribu tiga ratus tiga

si
puluh delapan rupiah empat sen#

ne
ng
1.11 Sdri. Siti Rohmah
• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 12.083.841,-
• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 5.370.596,-

do
gu• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan
Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 17.454.437,- = Rp. 2.618.165,55,-
• Penggantian sisa cuti yang belum diambil dan belum gugur

In
A
Tahun 2010 : 6/25 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 322.235,76
• Upah bulan baret s/d januari 2011 (11 bulan)
Rp. 1.342.649 x 11 bulan = Rp. 14.769.139,-
ah

lik
• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :
a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-
b Uang Over Time sebesar Rp. 43.437,-
am

ub
c Uang shift sebesar Rp. 11.000,- = Rp.
129.437,-
• THR Keagamaan tahun 2010 = Rp. 2.304.664
ep
Jumlah = Rp. 37.598.078,31
k

Terbilang : # Tiga puluh tujuh juta lima ratus Sembilan puluh delapan ribu tujuh
ah

puluh delapan rupiah tiga puluh satu sen#


R

si
1.12 Sdri. Siti Rofingatun
• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.366.292,- = Rp. 12.296.628,-

ne
ng

• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.366.292,- = Rp. 6.831.460,-


• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan
Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 19.128.088,- = Rp. 2.869.213,2,-

do
gu

• Penggantian sisa cuti yang belum diambil dan belum gugur


Tahun 2010 : 10/25 x Rp. 1.366.292,- = Rp. 546.516,8
• Upah bulan baret s/d januari 2011 (11 bulan)
In
A

Rp. 1.366.292 x 11 bulan = Rp. 15.029.212,-


• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :
ah

a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-


lik

b Uang Over Time sebesar Rp. 43.437,-


c Uang shift sebesar Rp. 9.500,- = Rp.
m

ub

127.937,-
• THR Keagamaan tahun 2010 = Rp. 2.592.116
Jumlah = Rp. 40.293.083
ka

Terbilang : # Empat puluh juta dua ratus Sembilan puluh tiga ribu delapan puluh
ep

tiga rupiah#
ah

16 Bahwa terhadap anjuran mediator tersebut P.DRK/T.DK dapat menerima sebagian


R

dan menolak selebihnya yaitu mengenai :


es

a. Upah bulan Maret 2010 s/d Januari 2011 (11 bulan)


M

ng

b. THR Keagamaan
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 37 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
17 Bahwa mediator telah salah dalam mengeluarkan anjurannya tentang upah bulan

si
Maret 2010 s/d januari 2011, karena Penggugat dalam Rekonpesi/Tergugat dalam
Konpesi tidak melakukan skorsing terhadap para T.RDK/P.DK

ne
ng
- Bahwa pada pasal 155 ayat 3 UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan
berbunyi sebagai berikut:
"Pengusaha dapat melakukan penyimpangan terhadap ketentuan sebagaimana diatur

do
pada ayat (2) berupa tindakan skorsing kepada pekerja/buruh yang sedang dalam
gu
proses PHK dengan tetap wajib membayar upah beserta hak-haknya yang biasa
diterima pekerja/buruh ".
Dengan demikian tidak ada kewajiban Penggugat dalam Rekonpesi/Tergugat dalam

In
A
Konpesi untuk membayar upah dari bulan Maret 2010 s/d Januari 2011, dan tuntutan
putusan sela harus tolak.
ah

lik
18 Bahwa anjuran Mediator mengenai THR tahun 2010 bagi para Tergugat dalam
Rekonpesi/Penggugat dalam Konpensi adalah salah dan tidak tepat, karena para
am

ub
Tergugat dalam Rekonpesi/Penggugat dalam Konpensi telah di PHK pada tangal
17 Ferbuari 2010 (setahun yang lalu) jauh sebelum Hari Raya Keagamaan (Idul
Fitri 1431 H), hal ini sebagaimana di atur dalam pasal 6 ayat 1 PerMenaker No.
ep
k

04/Men.l994 yang berbunyi sebagai berikut :


"Pekerja yang di PHKnya terhitung sejak 30 (tigapuluh) hart sebelum jatuh tempo
ah

Hari Raya Keagamaan berhakatas THR".


R

si
Bahwa dengan demikian anjuran Mediator mengeai upah bulan Maret 2010 s/ Januari
2011 serta THR 2010 telah salah dan keliru dan mohon tidak di pertimbangkan.

ne
ng

19 Bahwa sejatinya para Tergugat dalam Rekonpesi/Penggugat dalam Konpensi


hanya berhak sebagaimana di atur dalam pasal 161 ayat 3 UU No. 13 tahun 2003
Ketenaga Kerjaan yang berbunyi:

do
gu

• Ayat 1 : "Dalam hal Pekerja / Buruh melakukan pelanggaran


ketentuan yang datur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan
atau Perjanjian Kerja Bersama, Pengusaha dapat melakukan PHK,
In
A

setelah kepada Pekerja / Buruh yang bersangkutan di berikan Surat


Peringatan pertama, kedua dan ketiga secara berturut-turut.
• Ayat 3 : "Pekerja / buruh yang mengalami PHK dengan alas an
ah

lik

sebagaimana di maksud pada ayat (1) memperoleh uang pesangon


sebesar 1 (satu) kali ketentuan pasal 156 ayat (2), Uang
penghargaan masa kerja I (satu) kali ketentuan pasal 156 ayat (3)
m

ub

dan uang penghargaan penggantian hak sesuai ketentuan pasal 156


ayat (4)".
ka

ep

• Dengan demikian hak atas kompensasi PHK terhadap para Tergugat dalam
Rekonpesi / Penggugat dalam Konpensi adalah sebagai berikut :
ah

1.1 Sdri. Dedeh Sumidah


R

• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 12.083.841


es

• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 5.370.596


M

ng

• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan


Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 17.454.437 = Rp. 2.618.165.55
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
38 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Penggantian sisa cuti yang belum diambil dan belum gugur

si
Tahun 2010 : 17/25 x Rp. 1.342.649 = Rp. 913.003,21
• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :

ne
ng
a Uang makan sebesar Rp. 75.000
b Uang Over Time sebesar Rp. 42.685
c Uang shift sebesar Rp. 11.000 = Rp.
128.685

do
gu Jumlah = Rp. 21.114.290,76
Terbilang : # Dua puluh satu juta seratus empat belas ribu dua ratus Sembilan puluh
rupiah tujuh puluh enam sen#

In
A
1.2 Sdri. Desi Murtianingsih
• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.319.005,- = Rp. 11.871.045,-
• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.319.005,- = Rp. 3.957.015,-
ah

lik
• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan
Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 15.828.060,- = Rp. 2.374.209,-
• Penggantian sisa cuti yang belum diambil dan belum gugur
am

ub
Tahun 2010 : 7/25 x Rp. 1.319.005,- = Rp. 369.321,4
• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :
a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-
b Uang Over Time sebesar Rp. 95.304,-
ep
k

c Uang shift sebesar Rp. 13.500,- = Rp.


183.804,-
ah

Jumlah = Rp. 18.755.394,4


R

si
Terbilang : # Delapan belas juta tujuh ratus lima puluh lima ribu tiga ratus Sembilan
puluh emapt rupiah empat sen#
1.3 Sdri. Irmawati

ne
ng

• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 12.083.841,-


• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 5.370.596,-
• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan

do
gu

Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 1.342.649,- = Rp. 2.618.165,55,-


• Penggantian sisa cuti yang belum diambil dan belum gugur
Tahun 2010 : 11/25 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 590.765,56
In
• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :
A

a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-


b Uang Over Time sebesar Rp. 97.012,-
ah

c Uang shift sebesar Rp. 13.500,- = Rp.


lik

185.512,-
Jumlah = Rp. 20.848.800,11
Terbilang : # Dua puluh juta delapan ratus empat puluh delapan ribu delapan ratus rupiah
m

ub

sebelas sen#
1.4 Sdri. Mamik Kiswati
ka

• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.307.184,- = Rp. 10.457.472,-


ep

• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.307.184,- = Rp. 3.921.552,-


• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan
ah

Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 14.379.024,- = Rp. 2.156.853,6,-


R

• Penggantian sisa cuti yang belum diambil dan belum gugur


es

Tahun 2010 : 11/25 x Rp. 1.307.184,- = Rp. 575.160,96


M

• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :


ng

a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-


on

b Uang Over Time sebesar Rp. 94.450,-


gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 39 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c Uang shift sebesar Rp. 13.500,- = Rp.

si
182.950,-
Jumlah = Rp. 17.293.988,56

ne
Terbilang : # Tujuh belas juta dua ratus Sembilan puluh tiga ribu Sembilan ratus delapan

ng
puluh delapan rupiah lima puluh enam sen#
1.5 Sdri. Neni Nuraeni
• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 12.083.841,-

do
gu• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.342.649,-
• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan
= Rp. 5.370.596,-

Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 17.454.437,- = Rp. 2.618.165,55,-

In
A
• Penggantian sisa cuti yang belum diambil dan belum gugur
Tahun 2010 : 14/25 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 751.883,44
• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :
ah

lik
a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-
b Uang Over Time sebesar Rp. 97.012,-
c Uang shift sebesar Rp. 13.500,- = Rp.
am

ub
185.512,-
Jumlah = Rp. 21.009.997,99,-
Terbilang : # Dua puluh satu juta Sembilan ribu Sembilan ratus Sembilan puluh tujuh
rupiah Sembilan puluh sembilan sen#
ep
1.6 Sdri. Saimah
k

• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.354.470,- = Rp. 12.190.230,-


ah

• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.354.470,- = Rp. 5.417.880,-


R

si
• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan
Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 17.608.110,- = Rp. 2.641.216,5,-
• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :

ne
ng

a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-


b Uang Over Time sebesar Rp. 70.464,-
c Uang shift sebesar Rp. 13.500,- = Rp.

do
gu

158.964,-
Jumlah = Rp. 20.408.290,5
Terbilang : # Dua puluh juta empat ratus delapan ribu dua ratus Sembilan puluh rupiah
In
lima sen#
A

1.7 Sdri. Sariana


• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.354.470,- = Rp. 12.190.230,-
ah

• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.354.470,- = Rp. 5.417.880,-


lik

• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan


Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 17.608.110,- = Rp. 2.641.216,5,-
• Penggantian sisa cuti yang belum diambil dan belum gugur
m

ub

Tahun 2010 : 2/25 x Rp. 1.354.470,- = Rp. 108.357,6


• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :
ka

a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-


ep

b Uang Over Time sebesar Rp. 97.866,-


c Uang shift sebesar Rp. 13.500,- = Rp.
ah

186.366,-
R

Jumlah = Rp. 20.544.050,1


Terbilang : # Dua puluh juta lima ratus empat puluh empat ribu lima puluh rupiah satu
es

sen#
M

ng

1.8 Sdri. Waenti


• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.307.184,- = Rp. 10.457.472,-
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
40 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.307.184,- = Rp. 3.921.552,-

si
• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan
Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 14.379.024,- = Rp. 2.156.853,6,-

ne
ng
• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :
a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-
b Uang Over Time sebesar Rp. 94.500,-
c Uang shift sebesar Rp. 13.500,- = Rp.

do
gu 182.950,-
Jumlah = Rp. 16.718.827,6
Terbilang : # Enam belas juta tujuh ratus delapan belas ribu delapan ratus dua puluh tujuh

In
A
rupiah enam sen#
1.9 Sdri. Yati Zubaedah
• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 12.083.841,-
ah

lik
• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 5.370.596,-
• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan
Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 17.454.437,- = Rp. 2.618.165,55,-
am

ub
• Penggantian sisa cuti yang belum diambil dan belum gugur
Tahun 2010 : 11/25 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 590.765,56
• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :
a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-
ep
k

b Uang Over Time sebesar Rp. 97.012,-


c Uang shift sebesar Rp. 13.500,- = Rp.
ah

185.512,-
R

si
Jumlah = Rp. 20.848.880,11
Terbilang : # Dua puluh juta delapan ratus empat puluh delapan ribu delapan ratus
depalan puluh rupiah sebelas sen#

ne
ng

1.10. Sdri. Sutrini


• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.319.005,- = Rp. 11.871.045,-
• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.319.005,- = Rp. 3.957.015,-

do
gu

• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan


Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 15.828.060,- = Rp. 2.374.209,-
• Penggantian sisa cuti yang belum diambil dan belum gugur
In
A

Tahun 2010 : 7/25 x Rp. 1.319.005,- = Rp. 369.321,4


• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :
a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-
ah

lik

b Uang Over Time sebesar Rp. 43.437,-


c Uang shift sebesar Rp. 13.500,- = Rp.
127.937,-
Jumlah = Rp. 35.234.338,4
m

ub

Terbilang : # Tiga puluh lima juta dua ratus tiga puluh empat ribu tiga ratus tiga puluh
delapan rupiah empat sen#
ka

1.11 Sdri. Siti Rohmah


ep

• Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 12.083.841,-


• Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 5.370.596,-
ah

• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan


R

Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 17.454.437,- = Rp. 2.618.165,55,-


es

• Penggantian sisa cuti yang belum diambil dan belum gugur


M

Tahun 2010 : 6/25 x Rp. 1.342.649,- = Rp. 322.235,76


ng

• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :


on

a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-


gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 41 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b Uang Over Time sebesar Rp. 43.437,-

si
c Uang shift sebesar Rp. 11.000,- = Rp.
129.437,-

ne
Jumlah = Rp. 20.524.275,31

ng
Terbilang : # Dua puluh juta lima ratus dua puluh empat ribu dua ratus tujuh puluh lima
rupiah tiga puluh satu sen#
1.12 Sdri. Siti Rofingatun

do
gu•

Uang Pesangon : 1 x 9 x Rp. 1.366.292,-
Uang Penghargaan Masa Kerja : 4 x Rp. 1.366.292,-
= Rp. 12.296.628,-
= Rp. 6.831.460,-
• Uang Penggantian perumahan, serta pengobatan

In
A
Dan Perawatan sebesar 15% x Rp. 19.128.088,- = Rp. 2.869.213,2,-
• Penggantian sisa cuti yang belum diambil dan belum gugur
Tahun 2010 : 10/25 x Rp. 1.366.292,- = Rp. 546.516,8
ah

lik
• Gantungan upah 10 hari terdiri dari :
a Uang makan sebesar Rp. 75.000,-
b Uang Over Time sebesar Rp. 43.437,-
am

ub
c Uang shift sebesar Rp. 9.500,- = Rp.
127.937,-
Jumlah = Rp. 22.671.755
Terbilang : # Dua puluh dua juta enam ratus tujuh puluh satu ribu tujuh ratus lima puluh
ep
k

lima rupiah#
ah

Berdasarkan uraian dan dalil serta fakta hukum yang tidak terbantahkan, maka telah cukup
R
alasan secara hukum, untuk itu mohon kiranya Majelis Hakim PHI yang terhormat yang

si
memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan memberikan putusan yang amarnya
berbunyi sebagai berikut :

ne
ng

1 Menerima dan mengabulkan Gugatan Rekonpensi


seluruhnya.

do
gu

2 Menyatakan / menetapkan PHK terhadap Tergugat dalam


Rekonpesi adalah sah dan berdasarkan hukum terhitung 17
In
A

Februari 2010

3
Mewajibkan Penggugat dalam Rekonpesi/Tergugat dalam
ah

lik

Konpesi membayar konpensasi PHK terhadap para


Tergugat dalam Rekonpesi/Penggugat dalam Konpesi
sebagai berikut :
m

ub

a Dedeh Sumidah
Rp. 21.114.290,76
ka

Terbilang : # Dua puluh satu juta seratus empat belas ribu dua ratus Sembilan puluh
ep

rupiah tujuh puluh enam sen#


b. Desi Murtianingsih
ah

Rp. 18.755.394,4
R

Terbilang : # Delapan belas juta tujuh ratus lima puluh lima ribu tiga ratus
es

Sembilan puluh empat rupiah empat sen#


M

c. Irmawati
ng

Rp.20.848.800,11
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
42 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terbilang: # Dua puluh juta Delapan ratus empat puluh delapan ribu delapan ratus

si
rupiah sebelas sen#.
d. Mamik Kiswati Rp. 17.293.988.56

ne
ng
Terbilang : # Tujuh belas juta dua ratus Sembilan puluh tiga ribu Sembilan ratus
delapan puluh delapan rupiah lima puluh enam sen#
e. Neni Nuraeni Rp. 21.009.997.99

do
gu Terbilang : # Dua puluh satu juta Sembilan ribu Sembilan ratus Sembilan puluh
tujuh rupiah Sembilan puluh sembilan sen#
f. Saimah
Rp. 20.408.290.5

In
A
Terbilang : # Dua puluh juta empat ratus delapan ribu dua ratus Sembilan puluh
rupiah lima sen#
ah

g. Sariana

lik
Rp. 20.544.050.1
Terbilang : # Dua puluh juta lima ratus empat puluh empat ribu lima puluh rupiah
satu sen#
am

ub
h. Waenti
Rp. 16.718.827.6
Terbilang : # Enam belas juta tujuh ratus delapan belas ribu delapan ratus dua
ep
k

puluh tujuh rupiah enam sen#


i. Yati Zubaedah
ah

Rp. 20.848.880.11
R

si
Terbilang : # Dua puluh juta delapan ratus empat puluh delapan ribu delapan ratus
depalan puluh rupiah sebelas sen#

ne
j. Sutrini
ng

Rp. 18.699.527.4
Terbilang : # Delapan belas juta enam ratus Sembilan puluh Sembilan ribu lima
ratus dua puluh tujuh rupiah empat sen#

do
gu

k. Siti Rohmah
Rp. 20.524.275.31
Terbilang : # Dua puluh juta lima ratus dua puluh empat ribu dua ratus tujuh puluh
In
A

lima rupiah tiga puluh satu sen#


1. Siti Rofingatun
Rp. 22.671.755
ah

lik

Terbilang : # Dua puluh dua juta enam ratus tujuh puluh satu ribu tujuh ratus lima
puluh lima rupiah#
m

ub

1 Menghukum Tergugat Dalam Rekonpensi untuk patuh


terhadap isi putusan dalam perkara ini.
ka

ep

2 Menghukum Tergugat Dalam Rekonpensi untuk membayar


segala biaya yang timbul dalam perkara.
ah

Atau bilamana Majelis Hakim yang terhormat tidak sependapat, mohon kiranya diberikan
es

putusan yang seadil-adilnya.


M

ng

on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 43 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa atas jawaban yang diajukan oleh Kuasa Tergugat tersebut,

si
Kuasa Para Penggugat telah pula mengajukan Replik tertanggal 04 April 2011 yang pada
pokoknya menolak jawaban Tergugat dan bertetap pada gugatan semula ;

ne
ng
Menimbang, bahwa atas Replik yang diajukan oleh Kuasa Para Penggugat tersebut,
Kuasa Tergugat telah mengajukan Duplik tertanggal 11 April 2011 yang pada pokoknya

do
bertetap pada jawaban semula ;
gu
Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil gugatannya, Kuasa Para
Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti berupa asli foto, foto copy surat yang telah

In
A
dibubuhi meterai secukupnya dan dicocokan dengan aslinya atau foto copy, surat bukti
mana berupa:
ah

lik
1 Anjuran Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kabupaten Bekasi tanggal 2 Februari
2011 Nomor 567/220/HI-Syaker/II/2011 ;
2 Pengumuman PT. Framas Plastic Technology Nomor 02591/HRD/II/2010 tanggal
am

ub
1 Februari 2010 (copy) ;
3 Foto saat bekerja dengan menggunakan kursi kerja ;
4 Surat pemberitahuan tanggal 17 Februari 2010 ;
ep
k

5 Foto leader bekerja sambil menggunakan kursi kerja sementara yang lain bekerja
dengan berdiri ;
ah

6 Surat KOMNAS HAM No. 375/K/PMT/II/2011 tanggal 08 Februari 2011 perihal


R

si
rekomendasi penyelesaian permasalahan ketenagakerjaan di PT. Framas Plastic
Technology ;

ne
7 Surat Keputusan mengenai Struktur kepengurusan SP KEP SPSI PT. Framas
ng

Plastic Technology ;
8 Surat Keputusan mengenai rincian nama Badan Koordinasi Pengurus SP KEP SPSI
PT. Framas Plastic Technology ;

do
gu

9 Surat Peringatan dari Tergugat kepada Para Penggugat ;


10 Draft Penawaran Perjanjian bersama terhadap Para Penggugat yang diajukan
Tergugat bersakaam dengan Surat PHK ;
In
A

11 Surat PHK Para Penggugat ;


ah

lik

Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil sangkalannya, Kuasa Tergugat


telah mengajukan alat-alat bukti berupa foto copy surat yang telah dibubuhi meterai
secukupnya dan dicocokan dengan aslinya, surat bukti mana berupa :
m

ub

1 Surat Keputusan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Para Penggugat ;


ka

2 Surat Peringatan I, II dan III atas nama DEDE SUMINAH, SUTRINI, SITI
ep

ROHMAH dan SITI ROFINGATUN ;


3 Surat Peringatan II dan III atas nama DESI MURTININGSIH dan 8 orang
ah

kawannya ;
R

4 Surat Panggilan / Undangan Bipartit untuk Musyawarah berkaitan dengan


es

Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Para Penggugat pada tanggal 14, 23 dan
M

29 Juni 2010 ;
ng

on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
44 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5 Anjuran Mediator Dinas Tenaga Kerja Kab. Bekasi No. 567/220/HI-Sykar/

si
II/2010 tanggal 2 Februari 2011 ;
6 Nota Pemeriksaan Pegawai Pengawas ketenagakerjaan Disnaker Kab. Bekasi

ne
ng
No. 560/2923/WAS/IX/2009 tanggal 5 September 2009 ;
7 Kesepakatan Perpanjangan PKB PT. Framas antara PUK.SPKEF.SPSI dengan
PT. Framas pada tanggal 21 Juli 2008 dan 25 Februari 2011 ;

do
8 gu Foto sekretariat PUK.SPKEF.SPSI PT.Framas ;
9 Foto pekerja PT. Framas yang sedang melaksanakan pekerjaannya dalam posisi
berdiri ;
10 Akta Kesepakatan Bersama Bipartit atas nama Supenih Bt. Ranin dan 12 orang

In
A
kawannya ;
11 Putusan Mahkamah Agung RT No. 365 K/Pdt.Sus/2010 tanggal 25 Agustus
ah

2010 antara Andre Wagner / dahulu Tergugat lawan Marthin Adriani Gultom

lik
Pemohon Kasasi dh. Tergugat ;
12 Surat Pernyataan PT. Framas dan PUK SPKEF SPSI PT. Framas tanggal 25
April 2011 ;
am

ub
13 Surat Pernyataan PUK SPKEF SPSI PT. Framas tanggal 25 April 2011 ;

Menimbang, bahwa selain surat-surat bukti tersebut diatas, kuasa Para Penggugat
ep
k

telah pula mengajukan saksi yang bernama :


1 IPAH
ah

2 ASEP WAHYU SAFARUDIN


R

si
3 FREDI RAMADAN
yang memberikan keterangan dibawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut :

ne
ng

1 Saksi IPAH
⇒ Bahwa saksi kenal dengan Para Penggugat dan Tergugat ;

do
⇒ Bahwa saksi bekerja pada bagian Finishing outsole sepatu di perusahaan
gu

Tergugat sejak Desember 1999 sampai dengan 2 Maret 2010 ;


⇒ Bahwa Saksi di-PHK oleh perusahaan karena Saksi keberatan untuk berdiri
pada saat bekerja padahal tadinya diberi tempat duduk ;
In
A

⇒ Bahwa awalnya pada saat bekerja diberi tempat duduk tapi tidak ada perjanjian
dalam perjanjian kerja ;
ah

⇒ Bahwa keberatan Saksi sudah disampaikan kepada pihak Tergugat, pada waktu
lik

itu karyawan dikumpulkan dengan atasan, tapi tidak diberi kursi dengan alasan
dengan berdiri bekerja lebih nyaman, padahal saksi merasa dengan duduk hasil
m

ub

kerja lebih banyak ;


⇒ Bahwa karyawan yang keberatan itu separonya di bagian Finishing ;
⇒ Bahwa Saksi mendapat SP I alasannya karena bekerja dalam posisi duduk
ka

ep

setelah diberi surat peringatan I masih kerja sambil duduk dilantai kemudian
diberikan SP II alasannya kerja masih duduk dilantai, kemudian SP III dengan
ah

alasan meninggalkan pekerjaan kemudian PHK, ada surat PHK dan diberi
pesangon Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta Rupiah) ;
R

⇒ Bahwa ada mogok kerja tapi Saksi tidak ikut mogok ;


es
M

⇒ Bahwa ada Perjanjian Kerja Bersama yang pada waktu itu masih berlaku,
ng

Saksi tidak tahu apakah masih berlaku atau tidak dan mengacu pada PKB
on

lama ;
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 45 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
⇒ Bahwa tidak ada sosialisasi tentang bekerja tidak menggunakan tempat duduk

si
kursi ditarik tiba-tiba ;
⇒ Bahwa sebagian karyawan ada yang menerima kerja sambil berdiri sebagian

ne
ng
besar menolak karena selama 7 jam harus berdiri tapi ada istirahat 1 jam,
sedangkan yang tidak menerima di-PHK ;
⇒ Bahwa ada rekan Saksi yang tidak mengajukan gugatan ke PHI karena

do
gu masalahnya diselesaikan di perusahaan ;
⇒ Bahwa sekarang sudah berjalan dibagian finishing kerja sambil berdiri tanpa
kursi;

In
A
⇒ Bahwa untuk keselamatan kerja menggunakan sarung tangan dan masker ;
⇒ Bahwa Saksi bekerja dengan menggunakan gunting / cutter, target 1 hari 200
– 300, hasil kerjanya ditumpuk sendiri-sendiri ;
ah

lik
⇒ Bahwa selama bekerja Saksi pernah mengalami kecelakaan kerja yaitu tangan
melepuh karena panas walaupun sudah memakai 2 sarung tangan ;
⇒ Bahwa pekerja di perusahaan Tergugat 75% adalah perempuan, 25% laki-laki ;
am

ub
⇒ Bahwa total karyawan di perusahaan Tergugat ada 500 orang, yang bermasalah
bagian Finishing saja sekitar 50 orang ;
⇒ Bahwa selama 1 bulan bekerja berdiri Saksi merasa tidak nyaman, kaki pegal,
ep
dan pusing ;
k

⇒ Bahwa leader bisa duduk karena ada tempat duduk diatas keranjang, setelah
ah

ada kebijakan bekerja dengan berdiri, ada sebagian karyawan yang memilih
R

si
bekerja dengan duduk di lantai ;
⇒ Bahwa saksi pernah meninggalkan pekerjaan menghadap HRD bersama-

ne
sama karyawan finishing tanpa meminta ijin atasannya yaitu mogok kerja
ng

yang berakibat pada produksi kemudian saksi diberikan surat peringatan;


⇒ Bahwa ngambil outsole bisa dilakukan sambil duduk dan boxnya berada

do
disampingnya, kalau bagian QC berdiri tidak disiapkan kursi;
gu

⇒ Bahwa, sekarang karyawan di bagian finishing bekerja berdiri semua kalau


bagian operator bisa duduk ;
⇒ Bahwa ketika saksi dan kawan –kawan menghadap HRD mengusulkan ada
In
A

bangku lagi dan tidakl lapor kepada leader dalam hal ini PaK Gumin;
⇒ Bahwa saksi tidak pernah melihat fhoto-fhoto di Framas group tentang cara
ah

kerja sambil berdiri ;


lik

⇒ Bahwa saksi diberikan surat peringatan ke III pada waktu itu kerja di bagian
finishing sudah berdiri kemudian saksi di PHK;
m

ub

⇒ Bahwa saksi tidak tau bukti T-10 tentang akta perdamaian atas nama dirinya;
⇒ Bahwa saksi waktu mau di PHK disodorkan surat perjanjian bersama dari
perusahaan dan hal ini diberlakukan juga kepada para Penggugat dan dalam
ka

ep

lampirannya tidak saksi tanda-tangani dan menyetujui di PHK diberikan surat


perjanjian bersama;
ah

⇒ Bahwa kerja duduk dilantai tidak mempengaruhi produksi;


R

es
M

ng

2 saksi ASEP WAHYU SAFARUDIN


on

⇒ Bahwa saksi kenal dengan Para Penggugat dan Tergugat ;


gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
46 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
⇒ Bahwa saksi adalah karyawan Tergugat dan sebagai PJS Ketua Serikat Pekerja

si
sebagai pengganti Martin Gultom pada perusahaan Tergugat ;
⇒ Bahwa saksi berhenti bekerja tahun 2011 karena sakit berkepanjangan ;

ne
ng
⇒ Bahwa saksi tidak pernah ada sosialisasi penarikan kursi kerja;
⇒ Bahwa setelah kebijakan untuk bekerja dengan berdiri banyak karyawan yang
komplain kemudian ada perundingan antara karyawan dengan Perusahaan

do
gu kemudian menghadap pak Jimmi karena tidak ada alasan yang kuat tentang
penarikan kursi,
⇒ Bahwa kemudian karyawan tetap bekerja dengan berdiri dan ada pula yang

In
A
duduk di lantai ;
⇒ Bahwa sebagian karyawan di bagian finishing menolak kerja tanpa kursi
karena kursi sudah diberlakukan sejak perusahaan berdiri;
ah

lik
⇒ Bahwa total karyawan tetap ± 500 ;
⇒ Bahwa, jam kerja di perusahaan 8 jam ada istirahat 1 jam;
⇒ Bahwa para penggugat di PHK karena kerja duduk dilantai serta kerja
am

ub
dengan menggunakan kursi lebih nyaman;
⇒ Bahwa di perusahaan ada Perjanjian Kerja Bersama;
⇒ Bahwa tentang penarikan kursi tidak melibatkan Serikat Pekerja dan tidak ada
ep
k

sosialisasi;
⇒ Bahwa setelah ada penarikan kursi tanggal 1 Februari 2010 pekerja ada yang
ah

berdiri kerjanya ada yang duduk dilantai karena merasa pegal dan karena
R

si
duduk dilantai para penggugat diberi peringatan oleh Tergugat;
⇒ Bahwa surat peringatan I belum diklarifikasi sudah diberikan lagi surat

ne
ng

peringatan II dan sekarang ada yang sudah diberikan surat peringatan tetapi
masih bekerja dan para Penggugat di PHK dengan surat peringatan yang tidak
sesuai prosedur ada 23 orang yang di PHK dan 11 orang menolak PHK

do
sedangkan yang lainnya menerima PHK karena kebutuhan yang mendesak;
gu

⇒ Bahwa surat peringatan para penggugat tidak semuanya diberikan SP I s/d SP


III tidak sesuai prosedur;
⇒ Bahwa setelah ada penarikan kursi para penggugat dipanggil oleh HRD
In
A

sendiri-sendiri tapi pekerja mendatangani HRD bersama-sama tidaka atas ijin


atasannya karena dilakukan secara spontanitas;
ah

⇒ Bahwa, pada tanggal 1-17 Pebruari 2010 pekerja duduk berdiri tetapi karena
lik

tidak kuat maka kerja duduk di lantai dan hal ini tidak boleh oleh personalia
dan manager menegur para penggugat;
m

ub

⇒ Bahwa Surat peringatan ditolak oleh Penggugat dan waktu mau masuk bekerja
dilarang oleh perusahaan;
⇒ Bahwa sepengetahuan saksi periode April 2010 sampai dengan sekarang
ka

pekerja bekerja dengan cara berdiri;


ep

⇒ Bahwa masalah kebijakan diatur dalam Pasal 6 PKB dan PKB diperpanjang
ah

dan saksi tidak tau tentang adanya bukti T-6 dan T-11;
R

3 saksi FREDI RAMADAN


es

⇒ Bahwa saksi kenal dengan Para Penggugat dan Tergugat ;


M

ng

⇒ Bahwa saksi tahu masalah pencabutan kursi dalam bekerja pada bulan Februari
on

2010 tanpa adanya sosialisasi ;


gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 47 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
⇒ Bahwa saksi bekerja di bagian operator ;

si
⇒ Bahwa setelah kebijakan pencabutan kerja, karyawan tetap bekerja tapi ada
yang duduk di lantai termasuk para Penggugat;

ne
ng
⇒ Bahwa perusahaan tidak membolehkan karyawannya duduk dilantai sampai
bekerja;
⇒ Bahwa tanpa kursi sampai dengan sekarang perusahaan tetap berjalan, tetapi

do
gu banyak yang mengeluh diantaranya penggugat yang bernama Siti pernah
bengkak;
⇒ Bahwa para penggugat bekerja sambil duduk dilantai dan hal ini tidak

In
A
diperbolehkan oleh Tergugat kemudian diberikan surat peringatan dan
selanjutnya di PHK;
⇒ Bahwa hasil pekerjaan dengan duduk lebih banyak dibandingkan berdiri;
ah

lik
⇒ Bahwa jam kerja 8 jam dengan 1 jam istirahat ;
⇒ Bahwa saksi tidak tahu ada perpanjangan Perjanjian Kerja Bersama ;
⇒ Bahwa kebijakan itu berlaku hanya untuk bagian finishing saja sementara yang
am

ub
lainnya tidak ;
⇒ Bahwa para penggugat tidak duduk berjam-jam dilantai hanya duduk beberapa
menit saja sekitar 1-2 menit tetapi ditegur oleh perusahaan diperusahaan duduk
ep
sebentar saja tidak boleh;
k

⇒ Bahwa, didalam Pasal 70 PKB mengatur tentang penyelesaian perselisihan,


ah

sehingga penyelesaian perselisihan tidak dilakukan berbondong-bondong tetapi


R

si
hal ini dilakukan karena tidak ada kantor Serikat Pekerja;
⇒ Bahwa ada yang diberikan SP III tetapi tetap bekerja;

ne
⇒ Bahwa, para penggugat menolak kerja tanpa kursi kemudian dipanggil oleh
ng

HRD dan tetap menolak;

do
Menimbang, bahwa selain surat-surat bukti tersebut diatas, kuasa Tergugat telah
gu

pula mengajukan saksi yang bernama :


1 WIDAUS
2 ALFONS DOLLY B.
In
A

yang memberikan keterangan dibawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut :

1 Saksi ALFONS DOLLY B.


ah

lik

⇒ Bahwa masalah PHK karena karyawan bekerja tidak pada tempatnya, Finishing
tidak mau bekerja di meja finishing, pada saat itu mereka kerja di lantai, tidak mau
berdiri ;
m

ub

⇒ Pada waktu itu ada 126 orang, yang menolak kursi ditarik ada 80 orang tapi mereka
tetap bekerja ;
ka

⇒ Bahwa saksi memanggil para karyawan pership untuk memberi penjelasan dan
ep

pengarahan dan ada ijin dari atasan ;


⇒ Bahwa alasan kursi ditarik adalah pada saat duduk produktivitas berkurang ;
ah

⇒ Bahwa Surat Peringatan diberikan kepada karyawan yang duduk di lantai karena
R

barang produksi menjadi kotor ;


es

⇒ Bahwa kalau pegal diperbolehkan untuk duduk dan saksi pernah memberi
M

ng

penjelasan itu kepada para karyawan, jadi duduk tidak dilarang oleh perusahaan
untuk melepaskan lelah boleh duduk dilantai atau diatas keranjang;
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
48 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
⇒ Bahwa di bagian finishing ada 3 ship dan saksi merupakan bagian dari atasan

si
penggugat setiap ship ada 30 s/d 40 orang pada saat ditarik kursi penggugat
keberatan ingin bekerja pakai kursi kemudian pada hari ke 3 mereka duduk dilantai

ne
ng
sambil bekerja setelah ditegur karena tidak diindahkan kemudian diberikan surat
peringatan, diberikan SP I, SP II dan SP III karena selama 10 hari tetap bekerja
dilantai karena duduk di lantai tidak produktif dan outsole menjadi kotor;

do
gu
⇒ Bahwa bekerja sambil berdiris sudah disediakan lampu;
⇒ Bahwa, setelah adanya penarikan kursi awalnya semua pekerja menolak bekerja
sambil berdiri tetapi setelah adanya pendekatan kepada karyawan yang dilakukan

In
secara pership mau mengerti tetapi para Penggugat termasuk yang menolak
A
bekerja tanpa kursi dan kerja sambil duduk dilantai kemudian ditegur tetapi karena
tidak dindahkan makanya diberikan surat peringatan yang pada terhadap
ah

lik
peringatan tersebut tidak dilaksanakan akhirnya diberikan SP I, SP II dan SP III
kemudian di PHK;
⇒ Bahwa, para Penggugat di PHK karena tidak mau melaksanakan perintah untuk
am

ub
bekerja tanpa kursi sehingga dianggap menolak perintah perusahaan;
⇒ Bahwa, para Penggugat pernah dipanggil oleh saksi untuk dijelaskan tentang
masalah kursi;
ep
⇒ Bahwa saksi tau di kebijakan tersebut merupakan kebijakan dari Framas Group
k

dan pernah melihat bagaimana bekerja di di Vietnam tanpa kursi, Framas Korea
ah

kerja tanpa kursi;


R
⇒ Bahwa, sampai saat ini bekerja tanpa kursi tidak ada pekerja yang mengeluh

si
karena bekerja sambil berdiri

ne
ng

2. Saksi WIDAUS
⇒ Bahwa saksi adalah kepala shift membawahi operator dan finishing ;
⇒ Bahwa mengetahui masalah pencabutan kursi, kalau pegal pekerja bisa duduk ,

do
gu

dan saksi merasa nyaman berdiri ;


⇒ Bahwa tidak ada larangan bagi pekerja yang duduk sambil bekerja asalkan
tidak terus menerus hanya untuk istirahat saja;
In
A

⇒ Bahwa saksi sudah mensosialisasikan kepada kepada karyawan secara lisan


sebelum penarikan kursi yaitu 2 bulan sebelumnya yaitu berupa pengarahan
kepada setiap ship dengan cara keliling akan ada kebijakan yang baru kerja
ah

lik

tanpa kursi jadi karyawan harus siap-siap;


⇒ Bahwa, tentang kursi tidak diperjanjikan dan tidak diatur dalam PKB hanya
merupakan kebijakan perusahaan;
m

ub

⇒ Bahwa kerja tanpa kursi kerja lebih nyaman dan produksinya lebih banyak;
⇒ Bahwa hasil sosialisasi tidak dilaporkan karena pekerja diberikan pengarahan
ka

langsung setiap ada kesempatan dan sudah diberikan meja percontohanya;


ep

⇒ Bahwa sekarang setelah kebijakan kerja tanpa kursi hasil produksi lebih
meningkat;
ah

⇒ Bahwa dengan kerja tanpa kursi lebih produtif dan sekarang sudah berjalan
R

serta tidak ada ada yang mengeluh sakit;


es

⇒ Bahwa perusahaan pernah menempelkan cara kerja tanpa menggunakan kursi


M

ng

di negara lain yang satu group dengan Framas;


on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 49 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
⇒ Bahwa aturan itu tidak kaku, kalau karyawan capek bisa duduk, boleh di

si
lantai ;
⇒ Bahwa sebelumnya saksi sudah melakukan sosialisasi tentang kerja tanpa kursi

ne
ng
secara lisan dengan cara dikumpulkan karyawannya;

Menimbang, bahwa selanjutnya para pihak yang berperkara telah mengajukan

do
gu
Kesimpulan masing-masing, tertanggal 9 Mei 2011;

Menimbang, bahwa pada akhirnya para pihak yang berperkara menyatakan tidak

In
akan mengajukan apa-apa lagi dan memohon putusan ;
A
Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini segala sesuatu yang
ah

lik
tercatat dalam berita acara persidangan seluruhnya termasuk dalam putusan ini ;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA


am

ub
DALAM KONPENSI ep
DALAM EKSEPSI :
k
ah

Menimbang, bahwa Tergugat dalam surat Jawabannya telah mengajukan Eksepsi


R
yang pada pokoknya gugatan penggugat yang merujuk kepada Undang-Undang No.1

si
Tahun 1970 tentang keselamatan kerja bukan merupakan objek perselisihan hubungan
industrial sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.2 Tahun 2004 tentang

ne
ng

Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial mencakup perselisihan Pemutusan


Hubungan Kerja, Perselisihan Kepentingan, Perselisihan Hak serta Perselisihan Serikat
Pekerja / Serikat Buruh sehingga Pengadilan Hubungan Industrial tidak berwenang

do
gu

mengadili perkara ini;

Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi Tergugat tentang Kompetensi Absolut,


In
A

Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sela Nomor : 24/G/2011/ PHI.PN.BDG.


tertanggal 25 April 2011 yang amar putusan tersebut menyatakan:
ah

lik

1 Menolak Eksepsi Tergugat ;


2 Menyatakan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas I A
Bandung berwenang mengadili Perkara Nomor: 24/G/201 I/PHI. PN.BDG ;
m

ub

3 Menyatakan pemeriksaan ini dilanjutkan ;


4 Menyatakan biaya perkara akan dipertimbangkan bersama Putusan Akhir ;
ka

ep

DALAM PROVISI
ah

Menimbang, bahwa para Penggugat didalam gugatannya mengajukan tuntutan


R

provisi berupa memerintahkan Tergugat membayar seluruh upah dan hak-hak para
es

Penggugat sejak bulan Maret 2010 sampai dengan Januari 2011, upah gantungan Februari
M

2010 yang belum dibayarkan, THR 2010 yang seluruhnya tuntutan provisi berjumlah
ng

Rp.212.936.259,- (dua ratus dua belas juta sembilan ratus tiga puluh enam ribu dua ratus
on

lima puluh sembilan rupiah) ;


gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
50 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa terhadap tuntutan provisi tersebut Majelis Hakim
berpendapat telah memasuki substansi pokok perkara yang memerlukan pembuktian

ne
ng
apakah tuntutan provisi telah memenuhi Pasal 96 ayat (1) Undang-Undang No.2 Tahun
2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Jo Pasal 155 ayat (3)
Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, termasuk tuntutan upah

do
gantungan Februari 2010 dan THR tahun 2010 akan dipertimbangkan bersama-sama
gu
pokok perkara, oleh karenanya tuntutan provisi para Penggugat haruslah dinyatakan tidak
dapat diterima ;

In
A
DALAM POKOK PERKARA
ah

lik
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan para Penggugat adalah
sebagaimana yang diuraikan diatas;
am

ub
Menimbang, bahwa para Penggugat di dalam surat gugatannya mendalilkan hal-hal
yang pada pokoknya sebagai berikut :
ep
k

• bahwa, pada tanggal 1 Februari 2010 Tergugat melakukan kebijakan


ah

sepihak tanpa pemberitahuan melalui PUK SP KEP SPSI maupun


pemberitahuan kepada pekerja bagian finishing dengan menarik alat bantu
R

si
penunjang produksi berupa kursi kerja yang sudah diberikan sejak tahun
1994;

ne
ng

• bahwa, pada tanggal 8 Februari 2010 para penggugat meminta pengertian


Tergugat agar mengembalikan hak normatif kesehatan kerja termasuk

do
gu

kesehatan reproduksi dan dibalas Tergugat menyatakan para Penggugat


meninggalkan pekerjaan tanpa ijin padahal pergi memenuhi panggilan
HRD dan para Penggugat menolak PHK karena tidak pernah
In
meninggalkan pekerjaan;
A

• bahwa, kursi kerja merupakan hak para penggugat dalam rangka


ah

lik

memenuhi Pasal 27 ayat (2) UUD RI 1945, Pasal 86 ayat(1) huruf a ayat
(2), Pasal 35 ayat (5), Pasal 87 ayat (3) Undang-Undang No.13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, Pasal 4 ayat (1) butir d Permenaker No.PER.05/
m

ub

MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja,


Pasal 14 butir c UU No.1 Tahun 1970 dan tuntutan pemenuhan K3 oleh
para Penggugat dibalas dengan pemutusan hubungan kerja yang
ka

ep

bertentangan dengan Pasal 153 ayat (1) huruf g dan ayat (2) Undang-
Undang No.13 Tahun 2003;
ah

Menimbang, bahwa didalam jawabannya Tergugat telah membantah dalil


R

gugatan Penggugat yang pada pokoknya sebagai berikut;


es
M

ng

• bahwa, kursi kerja hanya merupakan alat bantu bekerja bukan alat keselamatan
on

kerja atau pelindung diri serta PHK tidak ada kaitannya dengan kegiatan organisasi
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 51 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Serikat Pekerja tetapi PHK kepada para Penggugat karena melakukan indisipliner

si
tidak mematuhi perintah yang layak;

ne
ng
• bahwa, para Penggugat di PHK oleh Tergugat terhitung tanggal 17 Februari 2010
setelah dikenakan SP I, SP II dan SP III karena para Penggugat tetap menolak
bekerja sesuai STANDAR FRAMAS PRODUCTION SYSTEMS yang telah

do
gu disosialisasikan sejak tahun 2009;

• bahwa, pada tanggal 2 Februari 2010 para Penggugat serempak meninggalkan

In
pekerjaan tanpa ijin kepala bagian dan para penggugat tetap menolak mengunakan
A
meja kerja dan melakukan pekerjaan sambil duduk di lantai dan PHK kepada para
Penggugat tidak ada dalam kapasitasnya sebagai Pengurus Serikat Pekerja tetapi
ah

lik
sebagai pekerja yang telah melakukan pembangkangan dan menolak perintah yang
layak ;
am

ub
Menimbang, bahwa setelah memperhatikan secara seksama seluruh dalil gugatan
dan jawab menjawab diantara kedua belah pihak maka perihal yang menjadi pokok
permasalahan didalam perkara Aquo apakah benar kursi kerja merupakan Hak Normatif
pekerja sebagai alat penunjang produksi dan apakah benar Pemutusan Hubungan Kerja
ep
k

kepada para Penggugat melanggar Pasal 153 ayat 1 huruf g Undang-Undang No.13 tahun
2003 ataukah Pemutusan Hubungan Kerja kepada para Penggugat karena melakukan
ah

tindakan indisipliner ;
R

si
Menimbang, bahwa terhadap dalil gugatannya para Penggugat mengajukan bukti

ne
ng

surat yang diberi tanda P-1 sampai dengan P-11 dan 3 (tiga) orang saksi yang bernama
IPAH, ASEP WAHYU SAFARUDIN dan FREDI RAMADAN, sedangkan Tergugat
dalam meneguhkan dalil bantahannya mengajukan bukti surat yang diberi tanda T-1

do
sampai dengan T-13 dan 2 (dua) orang saksi yang bernama ALFONS DOLLY B dan
gu

WIDAUS ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi IPAH menerangkan bahwa yang


In
A

pada pokoknya para Penggugat di PHK setelah diberikan Surat Peringatan I, Surat
Peringatan II dan Surat Peringatan III alasan Pemutusan hubungan kerja berawal dari
ah

adanya penarikan kursi yang dilakukan oleh Tergugat tanpa melalui sosialisasi dan para
lik

Pekerja di bagian finishing menolak kemudian menghadap HRD tanpa ijin atasan
dilakukan secara bersama-sama, kemudian para penggugat bekerja seperti biasa
mengerjakan duduk di lantai karena dengan duduk hasil kerjanya lebih banyak dan duduk
m

ub

menggunakan kursi lebih nyaman, sedangkan saksi selama 1 (satu) bulan bekerja selama
berdiri tidak nyaman, kaki pegal dan pusing, pernah terjadi meninggalkan pekerjaan
ka

karena menghadap HRD dan tidak minta ijin atasanya, serta saksi termasuk yang di PHK
ep

dengan menerima pesangon sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), kursi kerja
tidak ada dalam perjanjian kerja tetapi sejak masuk saksi sudah bekerja dengan
ah

menggunakan kursi, waktu PHK saksi disodorkan surat perjanjian kerja bersama seperti
R

bukti P-10;
es
M

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi ASEP WAHYU SAFARUDIN


ng

menerangkan yang pada pokoknya pada tanggal 1 Februari 2010 adanya penarikan kursi
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
52 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang dilakukan secara sepihak oleh Tergugat tanpa adanya Sosialisasi dan tidak

si
melibatkan Serikat Pekerja dan para pekerja di bagian finishing bekerja selama 8 jam dan
1 jam istirahat, bekerja dengan menggunakan kursi lebih nyaman, karyawan di bagian

ne
ng
finishing menolak kerja tanpa kursi karena kursi diberlakukan sejak perusahaan berdiri
kemudian menghadap HRD karena dilakukan secara spontanitas sebagai bentuk
solidaritas dan karena kerja dengan berdiri pegal-pegal para penggugat bekerja duduk

do
dilantai tetapi tidak boleh oleh Tergugat kemudian para Penggugat diberikan Surat
gu
peringatan tetapi tidak semuanya diberikan SP I s/d SP III tidak sesuai prosedur kemudian
di PHK oleh Perusahaan, periode April 2010 sampai dengan saksi di PHK pekerja di
bagian finishing bekerja dengan cara berdiri;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi FREDI RAMADAN
ah

menerangkan yang pada pokoknya pada bulan Februari 2010 ada pencabutan kursi di

lik
bagian finishing tanpa adanya sosialisasi atas pencabutan kursi tersebut karyawan tetap
bekerja tetapi ada yang duduk di lantai hanya beberapa menit sekitar 1-2 menit, karena
bekerja sambil berdiri banyak yang mengeluh diantaranya SITI Penggugat pernah
am

ub
bengkak kakinya , dan karena duduk di lantai para Penggugat diberikan Surat Peringatan I
s/d Surat Peringatan III kemudian di PHK, hasil pekerjaan dengan duduk lebih banyak
dibandingkan kerja berdiri;
ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi ALFONS DOLLY B


ah

menerangkan yang pada pokoknya para Penggugat di PHK karena bekerja tidak pada
R

si
tempatnya yaitu duduk di lantai kemudian saksi memanggil para karyawan pership untuk
memberi penjelasan ada ijin dari atasan para pekerja tidak dilarang duduk untuk

ne
melepaskan lelah, para Penggugat keberatan ingin bekerja memakai kursi dan bekerja
ng

sambil duduk di lantai setelah ditegur tetapi tidak diindahkan kemudian para Penggugat
diberikan surat peringatan SP I, SP II dan SP III selama 10 hari tetap bekerja di lantai
kemudian di PHK karena dianggap menolak perintah perusahaan, Kebijakan tersebut

do
gu

merupakan kebijakan dari Framas Group seperti dilakukan di Vietnam, Framas Korea
dan sekarang bekerja tanpa kursi tidak ada yang mengeluh;
In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi WIDAUS menerangkan yang


pada pokoknya saksi sudah mensosialisasikan 2 bulan sebelum penarikan kursi yaitu
dengan cara memberikan pengarahan secara keliling kepada setiap ship menyampaikan
ah

lik

akan ada kebijakan baru kerja tanpa kursi jadi karyawan harus siap-siap, tentang kursi
tidak diperjanjikan dalam perjanjian kerja atau dalam PKB, hasil sosialisasi tidak
dilaporkan langsung karena bentuk sosialiasi disampaikan langsung kepada pekerja
m

ub

dengan memberikan meja percontohannya, hasil produksi tanpa menggunakan kursi lebih
meningkat, aturan tersebut tidak kaku cape karyawan boleh duduk dilantai ;
ka

ep

Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi-saksi tersebut Majelis Hakim


berkesimpulan permasalahan yang terjadi antara para Penggugat dengan Tergugat yaitu
ah

pada tanggal 1 Februari 2010 adanya penarikan kursi kerja yang sudah diberikan sejak PT.
R

Framas berdiri dan atas kebijakan tersebut pekerja di bagian finishing awalnya semua
es

menolak tetapi setelah diberikan penjelasan dan pengarahan oleh HRD ada yang
M

melaksanakan kebijakan dari perusahaan bekerja tanpa kursi ada yang menolak termasuk
ng

para Penggugat terhadap penolakan tersebut yaitu dilakukan dengan cara menghadap HRD
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 53 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bersama-sama tetapi dilakukan tanpa ijin atasanya dilakukan secara spontanitas maka

si
mengerjakan duduk di lantai kemudian ditegur oleh Tergugat tetapi tidak diindahkan
sehingga diberikan Surat Peringatan Ke I, Surat Peringatan ke II dan Surat Peringatan Ke

ne
ng
III karena menolak perintah atasan yaitu bekerja tidak menggunakan meja finishing yang
disediakan yang kemudian pada tanggal 17 Februari 2010 para Penggugat di PHK,
penarikan kursi kerja telah dilakukan sosialisasi 2 (dua) bulan sebelumnya dilakukan

do
secara langsung kepada pekerja dengan cara memberikan meja kerja yang baru tetapi tidak
gu
melibatkan serikat pekerja, kerja sambil berdiri lebih produktif dan perusahaan
membolehkan karyawan untuk duduk bila merasa lelah ;

In
A
Menimbang, bahwa telah terbukti para Penggugat setelah adanya penarikan kursi
kerja Para Penggugat menemui HRD secara bersama-sama tanpa seijin atasannya
ah

sebagaimana keterangan saksi IPAH sehingga meninggalkan pekerjaan dan tindakan para

lik
Penggugat tersebut dalam menyampaikan keluh kesah tidak sesuai dengan prosedur Pasal
70 Perjanjian Kerja Bersama tentang Tata Cara Penyampaian Keluh Kesah yaitu “setiap
keluhan dan pengaduan pertama-tama pekerja membicarakan dan menyelesaikan pada
am

ub
atasan langsung dan jika tidak terselesaikan maka dengan sepengetahuan atasannya
meneruskan keluhannya ke jenjang yang lebih tinggi supervisor dan jika tingkat supervisor
belum terselesaikan pekerja meneruskan keluhannya ke serikat pekerja”, fakta hukum
ep
k

dipersidangan penyampaian keluh kesah disampaikan langsung kepada HRD dengan cara
meninggalkan pekerjaan secara spontanitas tanpa ijin atasan ;
ah

si
Menimbang, bahwa penarikan kursi kerja adalah merupakan kebijakan Tergugat
yang diberikan kepada para pekerja di bagian finishing sejak perusahaan berdiri, tetapi

ne
fakta hukum tentang kursi kerja tersebut tidak pernah diperjanjikan antara para penggugat
ng

dengan Tergugat dalam bentuk perjanjian kerja atau diatur dalam Perjanjian Kerja
Bersama sehingga dengan memperhatikan Perjanjian Kerja Bersama yang masih berlaku
(bukti T-7) yaitu adanya kesepakatan antara Tergugat dengan Serikat Pekerja didalam

do
gu

Pasal 6 ayat (1) Perjanjian Kerja Bersama menyatakan “ Serikat Pekerja mengakui
bahwa pengusaha mempunyai hak untuk mengelola usahanya dan menetapkan kebijakan
perusahaan sepanjang tidak bertentangan dengan PKB ini dan peraturan peundang-
In
A

undangan yang berlaku “ , dengan demikian kursi kerja adalah merupakan kebijakan yang
diberikan oleh Tergugat yang sifatnya dilakukan sesuai dengan kondisi perusahaan dalam
mengelola usahanya dan penarikan kursi tersebut dilakukan oleh Tergugat dalam rangka
ah

lik

mengikuti standard Framas group yaitu cabang Framas tidak memberlakukan sistem kerja
duduk dengan tujuan meningkatkan kualitas produksi, sehingga tindakan Tergugat
menarik kursi kerja tidaklah bertentangan dengan Pasal 6 ayat (1) Perjanjian Kerja
m

ub

Bersama dan pengumuman sebagaimana bukti P-2 tidak perlu melibatkan Serikat Pekerja
karena kursi kerja diberikan merupakan kebijakan perusahaan sebagai alat bantu saja
ka

sewaktu-waktu dapat ditarik oleh Tergugat yang kemudian bekerja menggunakan meja
ep

kerja yang dilengkapi penerangan serta fakta hukum dipersidangan pekerja di bagian
finishing masih bisa bekerja sampai dengan sekarang dengan kondisi berdiri tanpa kursi
ah

( bukti T-9);
R

es

Menimbang, bahwa dengan demikian kursi kerja bukanlah alat pelindung untuk
M

keselamatan kerja atau pelindung diri sebagaimana yang didalilkan oleh para Penggugat
ng

yang didasarkan pada Pasal 14 butir c Undang-Undang No.1 Tahun1970 tentang


on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
54 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keselamatan Kerja dan Pasal 35 ayat (5) Jo Pasal 86 ayat (1) huruf a Undang-Undang

si
No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Majelis Hakim berpendapat kursi kerja
bukanlah hak normatif sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 2 huruf a Undang-Undang

ne
ng
No.2 Tahun 2004 menegaskan perselisihan hak adalah “perselisihan mengenai hak
normatif yang sudah ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan,
perjanjian kerja atau peraturan peundang-undangan” karena tidak diatur dalam perjanjian

do
kerja maupun dalam perjanjian kerja bersama sehingga dalil para Penggugat tentang
gu
perselisihan Hak tidak terbukti ;

Menimbang, bahwa yang berhak menentukan perusahaan melanggar tentang

In
A
keselamatan kerja bukan para Penggugat tetapi Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan
sebagaimana didalam Pasal 12 butir e Undang-Undang No.1 Tahun 1970 yang
ah

menegaskan “dalam hal khusus ditentukan oleh Pegawai Pengawas dalam batas-batas

lik
yang masih dapat dipertanggungjawabkan“, sehingga karena tidak ada bukti pemeriksaan
dari Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan tentang hasil kerja dengan berdiri akan
menimbulkan resiko pada kesehatan pekerja dan haruslah dinyatakan dalil Penggugat
am

ub
tentang resiko penyakit kerja dengan cara berdiri tidak terbukti karena fakta hukum bekerja
tanpa kursi dibagian finishing dengan berdiri lebih produktif yang diperkuat keterangan
saksi WIDAUS, adapun keterangan saksi FREDI RAMADAN yang menerangkan sdri.
ep
k

Siti akibat bekerja berdiri kakinya bengkak dan keterangan IPAH yang menerangkan
bekerja berdiri kaki pegel-pegel dan pusing karena keterangan saksi tersebut tidak
ah

didukung dengan rekaman medis maka tidak dipertimbangkan oleh Majelis Hakim dan
R

si
yang berhak menentukan tentang syarat-syarat keselamatan kerja adalah Pegawai
Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana tugasnya mempunyai kompetensi dan

ne
independent menjamin pelaksanaan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan Vide
ng

Pasal 176 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 ;

do
gu

Menimbang, bahwa telah terbukti di persidangan tentang penarikan kursi kerja


telah disosialisasikan oleh Tergugat sesuai dengan keterangan WIDAUS dan Tergugat
tidak melarang pekerja untuk duduk apabila lelah duduk tetapi tidak dibolehkan duduk
In
A

terus menerus karena dengan bekerja tanpa kursi produktivitas meningkat serta sejak
pengumuman tanggal 1 Februari 2010 mayoritas melaksanakan bekerja tanpa kursi
sedangkan sebanyak 24 orang menolak bekerja tanpa kursi termasuk para penggugat yang
ah

lik

secara fakta hukum setelah sebanyak 12 orang menerima PHK diselesaikan dengan
Bipartit dan telah menerima hak-haknya yang kemudian didaftarkan ke Pengadilan
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas I A Bandung untuk dibuat Akta bukti
m

ub

pendaftaran perjanjian bersama melalui Bipartit termasuk saksi IPAH (bukti T-10),
sedangkan para Penggugat menolak untuk di PHK sebagaimana dalam gugatannya ingin
ka

dipekerjakan kembali;
ep

Menimbang, bahwa fakta hukum di persidangan setelah ada penarikan kursi pada
ah

tanggal 1 Februari 2010 yang dilakukan para penggugat menolaknya dan bekerja sambil
R

duduk dilantai dengan alasan Para Penggugat bekerja menggunakan kursi lebih nyaman
es

sedangkan alasan perusahaan bekerja tanpa kursi untuk meningkatkan produktivitas serta
M

mengikuti “ Standart Framas Production “, sehingga berakibat para Penggugat


ng

diberikan surat peringatan I dengan pelanggaran “tidak bekerja dengan menggunakan meja
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 55 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
finishing yang telah disediakan”, padahal sudah diperingatkan oleh atasan untuk bekerja

si
dengan menggunakan meja finishinng” (bukti P-9 dan T-2), Majelis Hakim berpendapat
terhadap Surat Peringatan I kepada para Penggugat telah memenuhi Pasal 48 ayat (2)

ne
ng
Perjanjian Kerja Bersama PT. Framas Plastic Technology yang menyatakan “
Pelanggaran dengan diberikan surat peringatan pertama “ pekerja harus mentaati
peraturan perusahaan dan petunjuk yang dikeluarkan oleh Perusahaan yang tidak

do
bertentangan dengan Perjanjian Kerja Bersama ini”;
gu
Menimbang, bahwa Surat Peringatan I tidak diindahkan para Penggugat kemudian
para Penggugat diberikan Surat Peringatan II (bukti T-3) dengan dasar pelanggaran “pada

In
A
hari Senin tanggal 1 Februari 2010 s/d Kamis sudah ditegur secara lisan oleh atasan
maupun HRD karena dalam melakukan pekerjaan tidak menggunakan meja finishing
ah

sebagai alat kerja dan tanggal 4 Februari meninggalkan kerja tanpa meminta Ijin atasan

lik
sehingga pekerjaan terbengkalai sehingga 375 pasang outsole tidak difinishing”, Majelis
Hakim berpendapat surat peringatan ke II telah memenuhi Pasal 51 ayat (2) Perjanjian
Kerja Bersama PT. Framas Plastic Technology yang menyatakan “Menolak perintah
am

ub
atasan yang layak” dan Pasal 51 ayat (3) yang menyatakan “Meninggalkan tempat kerja
selama jam kerja tanpa ijin atasan” dan fakta hukum dengan telah terbitnya SP II para
Penggugat tidak mengindahkan kemudian diberikan Surat Peringatan III dengan
ep
k

pelanggaran “ Kembali melakukan kesalahan yang sama yaitu tidak bekerja dengan
menggunakan meja finishing yang disediakan, Majelis Hakim berpendapat surat
ah

peringatan ke III telah memenuhi Pasal 53 ayat (1) Perjanjian Kerja Bersama PT.
R

si
Framas Plastic Technology yang menyatakan ; ‘Pelanggaran Ulang dalam masa
berlakunya surat peringatan kedua “;

ne
ng

Menimbang, bahwa Surat Peringatan I, Surat Peringatan II dan Surat Peringatan


ke III yang diberikan kepada para Penggugat dan para Penggugat diPHK tanggal 16 dan
17 Februari 2010 bukti T-1 dengan dasar Pasal 57 ayat (7) Perjanjian Kerja Bersama PT.

do
gu

Framas Plastic Technology yang menyatakan “ pemutusan hubungan kerja karena akibat
indisipliner “, Majelis Hakim berpendapat karena telah terbukti para Penggugat sudah
diberikan Surat Peringatan I, Surat Peringatan II dan Surat Peringatan ke III yang
In
A

merupakan pembinaan sesuai dengan perjanjian kerja bersama tetapi para Penggugat
kembali mengerjakan pekerjaan sambil duduk di lantai sehingga terbukti para Penggugat
melakukan tindakan Indisipliner oleh karenanya haruslah dinyatakan putus hubungan kerja
ah

lik

antara para Penggugat dengan Tergugat terhitung tanggal 17 Februari 2010 didasarkan
pada Pasal 161 dan para Penggugat berhak atas uang pesangon sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 156 ayat (2), Uang Penghargaan Masa Kerja sebesar 1 (satu) ketentuan
m

ub

Pasal 156 ayat (3) dan Uang Penggantian Hak sesuai Pasal 156 ayat (4) Undang-undang
No.13 Tahun 2003;
ka

ep

Menimbang, bahwa terhadap tuntutan upah gantungan karena tidak dibantah oleh
ah

Tergugat, maka hal tersebut adalah merupakan fakta hukum upah gantungan untuk bulan
R

Februari 2010 dan sisa cuti belum dibayar oleh Tergugat, dengan demikian hak-hak para
es

Penggugat adalah sebagai berikut :


M

ng

No. Nama Masuk Upah Pesango Penghar Penggan Cuti yg Upah Jumlah
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
56 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
n gaan tian belum gantung

si
an
Kerja (Rp.) (Rp.)
Ms Hak Diambil Feb-10
Kerja (Rp.) (Rp.) (Rp.)

ne
ng
(Rp.)
1 Dedeh 10 th 1,342,64 12,083,8 5,370,59 2,618,16 913,003 128,685 21,114,2
Sumidah 9 41 6 6 91

do
2 Desi 8 th 1,319,00 11,871,0 3,957,01 2,374,20 369,321 183,804 18,755,3
gu Murtiani
ngsih
8 bl 5 45 5 9 94

3 Irmawati10 th 1,342,64 12,083,8 5,370,59 2,618,16 590,766 185,512 20,848,8

In
7 bl 9 41 6 6 81
A
4 Mamik 7 th 1,307,18 11,764,6 3,921,55 2,352,93 575,161 182,950 18,797,2
Kiswati 1 bl 4 56 2 1 50
5 Neni 10 th 1,342,64 12,083,8 5,370,59 2,618,16 751,883 185,512 21,009,9
ah

lik
Nuraeni 9 41 6 6 98
6 Saimah 11 th 1bl 1,354,47 12,190,2 5,417,88 2,641,21 0 158,964 20,408,2
0 30 0 7 91
am

ub
7 Sariana 11 th 1,354,47 12,190,2 5,417,88 2,641,21 108,358 186,366 20,544,0
1 bl 0 30 0 7 51
8 Waenti 7 th1,307,18 10,457,4 3,921,55 2,156,85 0 182,850 16,718,7
2 bl4 72 2 4 28
ep
9 Yati 10 th
1,342,64 12,083,8 5,370,59 2,618,16 590,766 185,512 20,848,8
k

zubaedah 9 41 6 6 81
ah

10 Sutrini 8 th 1,319,00 11,871,0 3,957,01 2,374,20 369,321 127,937 18,699,5


1 bl 5 45 5 9 27
R

si
11 Siti 10th 1bl 1,342,64 12,083,8 5,370,59 2,618,16 322,235 129,437 20,524,2
Rohmah 9 41 6 6 75
12 Siti 12 th 1,366,29 12,296,6 6,831,46 2,869,21 546,516 127,937 22,671,7

ne
ng

Rofingat 6 bl 2 28 0 3 54
un
240,941,
318

do
gu

Menimbang, bahwa karena sebelum proses PHK para Penggugat tidak


In
diskorsing tetapi diberikan Surat Peringatan I, Surat Peringatan II dan Surat Peringatan III
A

kemudian di PHK sehingga tidak memenuhi Pasal 155 ayat (3) Undang-undang Np.13
Tahun 2003 yang menegaskan : “Pengusaha dapat melakukan penyimpangan terhadap
ah

lik

ketentuan sebagaimana diatur dalam ayat (2) berupa tindakan skorsing kepada pekerja
yang sedang dalam proses PHK dengan wajib membayar upah beserta hak-haknya yang
biasa diterima pekerja “, dengan demikian tuntutan para Penggugat tentang upah bulan
m

ub

Maret 2010 s/d Januari 2011 tidak memenuhi ketentuan Pasal 96 ayat (1) Undang-Undang
No.2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Jo Pasal 155 ayat
(3) Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan sehingga tidak ada
ka

kewajiban Tergugat membayar upah para Penggugat sebagaimana diatur dalam Pasal 93
ep

ayat (1) Undang-Undang No.13 Tahun 2003 “ upah tidak dibayar apabila pekerja tidak
melakukan pekerjaan“, oleh karenanya tuntuntan tentang upah haruslah dinyatakan tidak
ah

dapat dikabulkan;
R

es

Menimbang, bahwa pemutusan hubungan kerja kepada para Penggugat terhitung


M

ng

tanggal 17 Februari 2010, sehingga tuntutan THR tahun 2010 tidak memenuhi ketentuan
Pasal 6 ayat (1) Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.4/Men/1994 tentang Tunjangan Hari
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 57 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Raya Keagamaan Bagi Pekerja di Perusahaan yang menyatakan “Pekerja yang putus

si
hubungan kerjanya terhitung sejak waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum jatuh tempo Hari
Raya Keagamaan berhak atas THR” haruslah tuntutan THR 2010 dinyatakan tidak dapat

ne
ng
dikabulkan;

Menimbang, bahwa terhadap bukti P-10 tentang draft perjanjian bersama antara

do
Para Penggugat dengan Tergugat, Majelis Hakim berpendapat karena draft tersebut tidak
gu
disepakati oleh para Penggugat sehingga tidak mengikat;

Menimbang, bahwa terhadap bukti P-2 dan T-5 tentang anjuran Dinas Tenaga

In
A
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bekasi Nomor: 567/220/HI--Syaker/II/2011 tanggal 22
Pebruari 2011, Majelis Hakim berpendapat anjuran adalah merupakan penyelesaian
ah

perselesihan diluar Pengadilan yang belum mempunyai kekuatan hukum yang tetap,

lik
sehingga tidak harus dipedomani, dan Majelis Hakim bersikap yang sependapat dengan
anjuran tentang Pemutusan Hubungan Kerja kepada para penggugat berhak uang pesangon
sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), Uang Penghargaan Masa Kerja sebesar
am

ub
1 (satu) ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan Uang Penggantian Hak sesuai Pasal 156 ayat
(4) Undang-Undang No.13 Tahun 2003, Penggantian Sisa Cuti dan Upah Gantungan
bulan Februari 2010 sedangkan untuk terhitung PHKnya, upah selama 11 bulan dan THR
ep
k

2010 Majelis hakim bersikap tidak sependapat, sehingga petitum angka 3 dan angka 4
yang menuntut dipekerjakan kembali yang menuntut menerapkan standar K3 haruslah
ah

dinyatakan ditolak ;
R

si
Menimbang, bahwa dengan demikian tidak terbukti pemutusan hubungan kerja

ne
kepada para Penggugat karena adanya pelanggaran Pasal 1 angka 1 Undang-undang No.21
ng

tahun 2000 tentang Serikat Pekerja / Serikat Buruh dan pasal 153 ayat (1) huruf g Undang-
Undang No.13 Tahun 2003 tetapi pemutusan hubungan kerja kepada para Penggugat
sebagai pekerja telah terbukti sebagai pekerja telah melanggar Perjanjian Kerja Bersama

do
gu

melakukan tindakan indisipliner, serta tidak kaitannya dengan PHK Sdr. Martin Gultom
sebagaimana bukti T-11 putusan Mahkamah Agung RI No.365 K/Pdt.Sus/2010 tanggal 25
Agustus 2010 yang membuktikan bahwa PT. Framas Plastic Technology tidak melanggar
In
A

Pasal 28 Undang-Undang No.21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh,


sehingga Rekomendasi dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Indonesia tertanggal 06
Februari 2011 bukti P-6 tidak mengikat bagi Majelis Hakim karena sifatnya rekomendasi
ah

lik

serta dengan telah dibuktikan bukti T-6 dalam Nota Pemeriksaan Pegawai Pengawas
Ketenagakerjaan dinyatakan tidak terjadi penghalangan kebebasan berserikat dan T-8,
T-12 dan T-13 tentang surat pernyataan dari PT. Framas dan PUK SP KEP SPSI PT.
m

ub

Framas tertanggal 25 Februari 2011 tentang pemberian fasilitas sekretariat PUK SP KEP
SPSI PT. Framas menujukkan fakta hukum antara PT Framas dengan PUK SP KEP SPSI
ka

telah terjalin kerjasama yang baik, sehingga petitum angka 3 haruslah dinyatakan ditolak;
ep

Menimbang, bahwa terhadap petitum angka 6 yang menuntut Tergugat membayar


ah

uang paksa sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per hari sejak putusan diucapkan,
R

es

Majelis Hakim berpendapat uang paksa tidak berlaku terhadap tindakan untuk membayar
M

sejumlah uang Vide Pasal 225 HIR Jo Putusan Mahkamah Agung RI NO.791 K/SIP/1978,
ng

oleh karenanya petitum angka 6 haruslah dinyatakan ditolak ;


on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
58 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terhadap petitum angka 7 yang menuntut putusan dapat

si
dilaksanakan terlebih dahulu walaupun ada upaya hukum kasasi dan peninjaaun kembali
(uit Vorbaar bij vorrad) Majelis Hakim berpendapat bahwa tuntutan tersebut tidak

ne
ng
didasarkan Pasal 180 ayat (1) HIR Jo Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor : 3 tahun
2000 Jo Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor: 4 tahun 2001, oleh karenanya petitum
angka 7 haruslah dinyatakan ditolak ;

do
gu
Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan para Penggugat berhak
atas upah gantungan bulan Februari 2010, maka petitum angka 2 haruslah dinyatakan
dikabulkan sebagian;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan segenap pertimbangan tersebut cukup alasan bagi
ah

Majelis Hakim untuk menyatakan mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

lik
DALAM REKONPENSI
am

ub
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Rekonpensi dari Penggugat
Rekonpensi / Tergugat Konpensi adalah sebagaimana tersebut diatas ;
ep
k

Menimbang, bahwa Penggugat Rekonpensi / Tergugat Konpensi telah mendalilkan


hal-hal yang pada pokoknya sebagai berikut :
ah

si
• bahwa, para Tergugat Rekopensi / Penggugat Konpensi telah di PHK pada tanggal 17
Februari 2010 dengan alasan telah melakukan tindakan indisipliner dan telah diberikan

ne
ng

surat peringatan I, II dan III tetapi masih melakukan pelanggaran lagi.

• bahwa, pada tanggal 1 Februari 2010 Penggugat Rekonpensi / Tergugat Konpensi

do
melakukan perubahan untuk bagian finishing yaitu menggunakan meja kerja dilengkapi
gu

dengan penerangan mengacu pada ”Standar Framas Production System ” dengan


tujuan kwalitas yang lebih maksimal, lebih rapih dan 21 (dua puluh satu) orang
menolak dimana 9 orang memilih mengundurkan diri dan 12 orang yaitu Tergugat
In
A

Rekonpensi / Penggugat Konpensi tetap membangkang yaitu melakukan pekerjaan


duduk di tangga tidak mengindahkan instruksi sehingga ada 375 pasang outsole tidak
ah

dapat difinishing sehingga dikatagorikan menolak perintah yang layak yang kemudian
lik

diberikan Surat Peringatan I, SP II dan SP III dan pada tanggal 17 Februari 2010 di
PHK ;
m

ub

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari gugatan rekonpensi


disimpulkan bahwa gugatan rekonpensi berkaitan erat dengan gugatan konpensi,
ka

sedangkan pokok perkara gugatan rekonpensi tersebut telah Majelis Hakim pertimbangkan
ep

dalam gugatan konpensi yaitu hubungan kerja antara para Penggugat Konpensi / Tergugat
Rekonpensi dengan Tergugat Konpensi / Penggugat Rekonpensi terputus sejak tanggal 17
ah

Februari 2010 dengan hak-haknya uang pesangon sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156
R

ayat (2), Uang Penghargaan Masa Kerja sebesar 1 (satu) ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan
es

Uang Penggantian Hak sesuai Pasal 156 ayat (4) UU No. 13 tahun 2003, sisa cuti yang
M

ng

belum diambil dan upah gantungan bulan Februari 2010, sehingga gugatan rekonpensi
tidak perlu dipertimbangkan lagi, tetapi Majelis Hakim menjadikan pertimbangan konpensi
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 59 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut menjadi pertimbangan pula dalam gugatan rekonpensi,dengan demikian gugatan

si
rekonpensi haruslah dinyatakan dikabulkan seluruhnya ;
Memperhatikan Undang-undang No. 2 tahun 2004, Undang-undang No.13 tahun

ne
ng
2003 dan peraturan-peraturan lain yang berhubungan dengan perkara tersebut ;

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI

do
gu
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan konpensi dikabulkan sebagian sedangkan
gugatan rekonpensi dikabulkan seluruhnya, disamping itu pula nilai gugatan konpensi dan

In
Rekonpensi diatas Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta) maka biaya perkara
A
dibebankan kepada Penggugat Konpensi / Tergugat Rekonpensi dan Tergugat Konpensi /
Penggugat Rekonpensi sebesar Rp. 341.000,- (tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah);
ah

lik
MEN GA DI LI
am

ub
DALAM KONPENSI

DALAM EKSEPSI
ep
Menolak Eksepsi Tergugat Konpensi
k
ah

R
DALAM PROVISI

si
Menyatakan tuntutan provisi para Penggugat Konpensi tidak dapat diterima ;

ne
ng

DALAM POKOK PERKARA

1 Mengabulkan gugatan para penggugat Konpensi untuk sebagian;

do
gu

2 Menyatakan putus hubungan kerja antara para Penggugat Konpensi dengan


Tergugat Konpensi terhitung tanggal 17 Februari 2010;
In
A

3 Menghukum Tergugat Konpensi untuk membayar hak-hak Para


Penggugat Konpensi yang terdiri dari uang pesangon sebesar 1 (satu) kali
ah

lik

ketentuan Pasal 156 ayat (2), Uang Penghargaan Masa Kerja sebesar 1
(satu) ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan Uang Penggantian Hak sesuai
Pasal 156 ayat (4) Undang-Undang No.13 Tahun 2003, Cuti yang belum
m

ub

diambil, Upah gantungan bulan Februari 2010 seluruhnya berjumlah


Rp.240,941,318 (dua ratus empat puluh juta sembilan ratus empat puluh
ka

satu ribu tiga ratus delapan belas ribu rupiah);


ep

4 Menolak gugatan para penggugat Konpensi selain dan selebihnya.


ah

DALAM REKONPENSI
es
M

1 Mengabulkan gugatan penggugat Rekonpensi untuk seluruhnya ;


ng

on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
60 -
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2 Menyatakan putus hubungan kerja antara para Penggugat

si
Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi terhitung tanggal 17
Februari 2010;

ne
ng
3 Menghukum Penggugat Rekonpensi untuk membayar juga para

do
gu Tergugat Rekonpensi sebesar Rp.240,941,318 (dua ratus empat
puluh juta sembilan ratus empatpuluh satu ribu tiga ratus delapan
belas ribu rupiah) yang perhitungannya sebagai berikut :

In
A
No. Nama Masuk U p a h Pesang Penghargaa Pengga Cuti yg Upah Jumlah
on n ntian belum gantun
gan
ah

lik
Kerja (Rp.) (Rp.) Ms Kerja Hak Diambil Feb-10 (Rp)
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 Dedeh 10 th 1,342,6 12,083, 5,370,596 2,618,1 913,003 128,685 21,114,
am

ub
Sumida 49 841 66 291
h
2 Desi 8 th 1,319,0 11,871, 3,957,015 2,374,2 369,321 183,804 18,755,
Murtian 8 bl 05 045 09 394
ep
ingsih
k

3 Irmawat 10 th 1,342,6 12,083, 5,370,596 2,618,1 590,766 185,512 20,848,


i 7 bl 49 841 66 881
ah

4 Mamik 7 th 1,307,1 11,764, 3,921,552 2,352,9 575,161 182,950 18,797,


R

si
Kiswati 1 bl 84 656 31 250
5 Neni 10 th 1,342,6 12,083, 5,370,596 2,618,1 751,883 185,512 21,009,
Nuraeni 49 841 66 998

ne
ng

6 Saimah 11 th 1,354,4 12,190, 5,417,880 2,641,2 0 158,964 20,408,


1bl 70 230 17 291
7 Sariana 11 th 1,354,4 12,190, 5,417,880 2,641,2 108,358 186,366 20,544,
1 bl 70 230 17 051

do
gu

8 Waenti 7 th 1,307,1 10,457, 3,921,552 2,156,8 0 182,850 16,718,


2 bl 84 472 54 728
9 Yati 10 th 1,342,6 12,083, 5,370,596 2,618,1 590,766 185,512 20,848,
In
zubaeda 49 841 66 881
A

h
10 Sutrini 8 th 1,319,0 11,871, 3,957,015 2,374,2 369,321 127,937 18,699,
1 bl 05 045 09 527
ah

lik

11 Siti 10th 1,342,6 12,083, 5,370,596 2,618,1 322,235 129,437 20,524,


Rohmah 1bl 49 841 66 275
12 Siti 12 th 1,366,2 12,296, 6,831,460 2,869,2 546,516 127,937 22,671,
m

ub

Rofinga 6 bl 92 628 13 754


tun
240,941
ka

,318
ep

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI


ah

Membebankan biaya perkara kepada Penggugat Konpensi/Tergugat Rekonpensi dan


R

Tergugat Konpensi/Penggugat Rekonpensi sebesar Rp. 341.000,- (tiga ratus empat puluh
es

satu ribu rupiah);


M

ng

on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
- 61 - Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Demikian diputus dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Hubungan

si
Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas I A Bandung, pada hari Jumat tanggal 13 Mei
2011, oleh kami ARIFIN, S.H., M.Hum. sebagai Ketua Majelis, FRANS KANGAE

ne
ng
KEYTIMU, S.H., M.H., M.M. dan LELA YULIANTY, S.H., M.H. sebagai Hakim
anggota dan putusan tersebut diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum, pada hari
Senin, tanggal 9 Mei 2011 oleh oleh Ketua Majelis ARIFIN, S.H., M.Hum. didampingi

do
gu
oleh hakim-hakim anggota dan dibantu oleh LUKMAN, S.H. Panitera Pengganti
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas I A Bandung dengan
dihadiri oleh Kuasa para Penggugat dan Kuasa Tergugat.

In
A
HAKIM-HAKIM AD-HOC KETUA MAJELIS
ah

lik
am

1. FRANS KANGAE KEYTIMU, S.H., M.H., M.M.-


ub A R I F I N, S.H., M.Hum.-
ep
k
ah

si
ne
ng

2. LELA YULIANTY, S.H., M.H.-

do
PANITERA PENGGANTI
gu

In
A
ah

L U K M A N, S.H.
lik
m

ub
ka

ep

Perincian Biaya No. 24/G/2011/PHI.Bdg.


Pendaftaran Gugatan 30.000,-
ah

Panggilan Rp. 300.000,-


R

Redaksi Rp. 5.000,-


es

Materai Rp. 6.000,-


M

ng

Jumlah Rp. 341.000,-


(tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah).-
on
gu

Pajajaran -------
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61

You might also like