Professional Documents
Culture Documents
1161 4131 1 PB
1161 4131 1 PB
E-ISSN: 2460-6319
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V1.i1 (110-122)
Ninit Alfianika
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI Sumatera Barat
email : ninit_13@yahoo.com
Submitted :10-05-2016, Reviewed:15-10-2016, Accepted:31-10-2016
http://dx.doi.org/10.22202/jg.2015.v1i1.1161
ABSTRACT
The purpose of this study was (1) to describe the use of Betawi in ceramaha Ustad Yusuf
Mansur and (2) describe the use of force in the lecture repetisis language Ustad Yusuf
Mansur. Data collected through three stages, (1) listening and video mentransipkan Ustad
Yusuf Mansur in Islamic lecture entitled Riadho 40 Days, Charity, and Night Prayer taken
from youtobe, (2) identify and record the repeated utterances into research data, and (3)
an inventory of words related to the Betawi language and stylistic repetition by using the
format of the data inventory. Analyzing data descriptively. Based on the results of the study
concluded the following, first, from the results of the study, the authors found 45 speech
that had the Betawi. 45 speech that I have found there are three lecture titles, namely (1)
Riadho 40 days, (2) Charity, and (3) Prayer Night. In a lecture titled 40 Days Riadho found
23 utterances. In a lecture titled Alms found 14 utterances. In a lecture titled Evening
Prayer found 8 speech. Second, the language style reps were found in three lectures Ustad
Yusuf Mansur is, epizeuksis, anaphora, and anadiplosis. Of the three types of stylistic
repetition found there are 33 utterances that contain stylistic repetition. Stylistic repetition
epizeuksis types totaled 22 utterances. Stylistic repetition consists of 3 types of anaphora
speech. Stylistic repetition anadiplosis are 8 types of utterances. Thus, from the results of
the research can be authors conclude Betawi and stylistic hallmark reps merupan Ustad
Yusuf Mansur in rhetoric.
Keywords: Betawi, repetition, lectures, Yusuf Mansur.
dari tuturan tersebut banyak kata-kata dari kutipan di atas terlihat banyaknya
yang digunakan Ustad Yusuf Mansur penggunaan sufik –in di akhir kata.
berakhir dengan vocal é. Kata-kata yang Penggunaan sufik -in merupakan ciri
digunakan Ustad Yusuf Mansur sama sufik pada bahasa Betawi. Dalam bahasa
dengan bahasa Indonesia yang diakhiri Indonesia sufik –in diganti dengan
dengan a seperti ape (apa), aje (aja), dan sufik–i dan –kan. Kata rasain (dalam
setengahnye (setengahnya). Dari kutipan bahasa Indonesia rasakan), disalatin
di atas terlihatlah bahwa dalam (dalam bahasa Indonesia disalatkan),
berceramah Ustad Yusuf Mansur sering dibiayaarin (dalam bahasa Indonesia
menggunakan vocal é di akhir kata. dibayarkan), Ikuti,-ikutin (dalam bahasa
Indonesia ikutan), jalanin (dalam bahasa
b. Pada Tataran Kata adanya suffiks Indonesia jalankan), dan disholatin
–in (dalam bahasa Indonesia salatkan).
Kedua, dalam judul Sedekah ditemukan 5
Salah satu ciri bahasa Betawi
tuturan diantaranya.
adalah dengan adanya sufiks –in diakhir
kata. (Muhadjir, 2000:64). Penggunaan “Kalau kita jabarin dengan
sufiks –in yang ditemukan dalam tiga matematika.”
ceramah Ustad Yusuf Mansur berjumlah
20 tuturan. Pertama, dalam judul Riado dari kutipan di atasterlihat banyaknya
40 Hari ditemukan 10 tuturan penggunaan sufik –in di akhir kata.
diantaranya. Penggunaan sufik -in merupakan ciri
sufik pada bahasa Betawi. Dalam bahasa
“Tapi Alhamdulillah Indonesia sufik –in diganti dengan
abang rasain semenjak sufik–i dan –kan. Kata jabarin (dalam
abang duha. bahasa Indonesia jabarkan). Ketiga,
Alahmdulilah itu dalam judul Salat Malam ditemukan 5
ternyata mengundang tuturan diantaranya.
pertolongan Allah.”
“Wah komandannya
“Rumah disalatin yang dengar itu tidak
dulu.” tega kalau tidak iyaain.”
“Ajak tu nak yang mau “Anak yang mau
dibiayaarin kuliahnya. dititipin berapa dua
Sini nak kamu salat mau ditarok.”
dulu, temanan bapak
mu.” “Katanya siapa yang
berdoa dikabulin, ini
“Ikuti, ikutin ngak bisa boro-boro dikabulin
jalanin riadho dari malah tambah sempit
mulai A-Z, pilihlan ngak diiyain.”
bagian Z dan D.”
“Tadi adek abang
“Disholatin malam oleh datang mau bawa
saya dan keluarga.” kaponakan dua mau
117 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat
JURNAL GRAMATIKA ISSN: 2442-8485
E-ISSN: 2460-6319
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V1.i1 (110-122)
Yusuf Mansur berjumlah 8 tuturan. tetapi menjadi kata pertama pada klausa
Pertama, dalam judul Riado 40 Hari kedua. Ketiga, dalam judul Salat Malam
ditemukan 7 tuturan diantaranya. tidak ditemukan gaya bahasa repetisi
jenis anadiplosis. Dari kutipan di atas
“Lihat yee, kita orang terlihatlah bahwa dalam berceramah
mau, mau tanding tinju Ustad Yusuf Mansur sering
toh sekian.” menggunakan gaya bahasa repetisi jenis
anadiplosis.
“Tapi nanti kalau tidak
safar salat lagi di mesjid, Dari penjelasan di atas dapat
tidak usah jamak, penulis simpulkan bahwa dalam
jamak kasar tidak. menyampaikan ceramah Ustad Yusuf
Tidak, tidak boleh Mansur banyak menggunakan gaya
malah, lengkapi dengan bahasa repetisi. Walaupun tidak
salat sunat lain-lain kedelapan gaya bahasa repetisi yang
gitu.” digunakan Ustad Yusuf Mansur, tetapi
dengan ditemukan tiga saja telah bisa
“Allah yang memiliki
mencirikan bahwa Ustad Yusuf Mansur
bersaing allah yang
sering menggunakan gaya bahasa repetisi
memiliki kompeteisi,ya
dalam ceramah.
lupa, Lupa yang
begitu-begituan itu ya Simpulan dan Saran
lupa, akhirnya apa. Berdasarkan temuan penelitian
Akhirnya sampai di dan pembahasan dapat disimpulkan
tempat kantor.” bahwa ciri khas Ustad Yusur Mansur
dalam berceramah ialah banyak
dari kutipan di atas terlihatlah
menggunakan bahasa Betawi dan gaya
pengulangan kata terakhir pada kalusa
bahasa repetisi. Hal itu dapat dibuktikan
pertama dan diulang pada kata pertama
dari banyaknya tuturan dalan ceramah
pada kalausa terakhir. Seperti kata mau
Ustad Yusuf Mansur yang mengadung
terakhir ditulis pada klausa pertama. Kata
bahasa Betawi dan gaya bahasa repetisi.
mau itu diulang lagi, tetapi menjadi kata
Dari hasil penelitian, penulis
pertama pada klausa kedua. Begitu juga
temukan 45 tuturan yang mengadung
dengan kata jamak, tidak, lupa, dan
bahasa Betawi. 45 tuturan yang penulis
akhirnya. Kedua, dalam judul Sedekah
temukan terdapat dalam 3 judul ceramah,
ditemukan 1 tuturan diantaranya.
yaitu (1) Riadho 40 Hari, (2) Sedekah,
“Mana ayatnya, ayatnya itu, dan (3) Shalat Malam. Dalam ceramah
ayatnya itu salah.” dengan judul Riadho 40 Hari ditemukan
23 tuturan. Dalam ceramah dengan judul
dari kutipan di atas terlihatlah Sedekah ditemukan 14 tuturan. Dalam
pengulangan kata terakhir pada kalusa ceramah dengan judul Shalat Malam
pertama dan diulang pada kata pertama ditemukan 8 tuturan.
pada kalausa terakhir. Seperti kata Gaya bahasa repetisi yang
ayatnya terakhir ditulis pada klausa ditemukan pada tiga ceramah ustad
pertama. Kata ayatnya itu diulang lagi, Mansur adalah, epizeuksis, anafora, dan
121 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat
JURNAL GRAMATIKA ISSN: 2442-8485
E-ISSN: 2460-6319
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V1.i1 (110-122)
Daftar Rujukan