You are on page 1of 5

JAWABAN UJIAN MID SEMESTER

KELAS FUNDAMENTAL LABFOREX


(Sesi Ujian Pertama)
Nama: Putra Sahaza

Jawaban:

1. Tujuan utama dari tugas Bank Central adalah menjaga stabilitas mata uang terhadap harga
barang/jasa dan menjaga stabilitas mata uang terhadap fluktuasi nilai mata uang negara lain.

2. Untuk mencapai tujuan utama Bank Central tersebut ada beberapa kebijakan yang bisa diambil,
antara lain:
a. Kebijakan suku bunga, Bank Central bisa menaikkan suku bunga pada saat harga-harga
barang/jasa di pasar mengalamai kenaikan sehingga konsumsi masyarakat jadi turun dan
masyarakat menjadi lebih memilih untuk menyimpan uangnya di bank. Bank Central juga
bisa menurunkan suku bunga ketika di pasar sedang terjadi penurunan harga sehingga uang
yang disimpan masyarakat di bank diharapkan berkurang dan digunakan untuk konsumsi
barang/jasa yang menyebabkan produksi barang/jasa akan meningkat.
b. Kebijakan lain bisa dengan melakukan operasi pasar terbuka, kebijakan ini dilakukan untuk
mengatasi penguatan atau pelemahan mata uang sendiri terhadap nilai mata uang negara
lain. Jika mata uang sendiri mengalami pelemahan, Bank Central bisa melakukan tindakan
menjual cadangan devisanya ke pasar sehingga negara akan meningkatkan jumlah
permintaan mata uang sendiri (rupiah), jika permintaan meningkat maka nilai mata uang
sendiri akan naik.

3. Untuk mengatasi persoalan harga, dalam kondisi-kondisi tertentu bank central bisa melakukan
beberapa kebijakan.
a. Pada kondisi harga barang/jasa terlalu tinggi, maka bank central bisa menaikkan suku bunga.
Pada saat harga sudah berada pada kondisi yang sangat tinggi tetapi produsen tidak mampu
menaikkan hasil produksinya maka yang terjadi adalah produsen akhirnya tidak mampu
memenuhi permintaan konsumen, kondisi ini jika tidak dicegah akan berdampak pada harga
yang akan terus naik sehingga diluar kewajaran. Dalam kondisi seperti ini maka bank central
harus menikkan suku bunga yang bertujuan menarik dana-dana milik konsumen agar masuk
ke bank-bank dan mengurangi nafsu konsumsinya, suku bunga yang naik diharapkan
sanggup membuat masyarakat tertarik untuk menyimpan dana di bank. Jika dana milik
masyarakat berhasil ditarik masuk bank, maka permintaan terhadap barang/jasa akan
melemah/turun sehingga pihak produsen tidak dipaksa untuk harus memenuhi kebutuhan
konsumen, dengan tidak bertambahnya barang/jasa produksi dan menurunnya konsumsi
masyarakat maka hukum permintaan akan berlaku dimana jika permintaan berkurang dan
supply tetap, maka harga akan turun.
b. Pada kondisi harga barang/jasa terlalu rendah, maka bank central bisa menurunkan suku
bunga. Pada kondisi harga sedang turun terlalu rendah, biasanya ini adalah indikasi kondisi
ekonomi sedang menurun yang disebabkan oleh daya beli konsumen rendah. Kebijakan
menurunkan suku bunga diharapkan bisa menggairahkan kondisi ekonomi, dengan
menurunkan suku bunga diharapkan masyarakat berani melakukan peminjaman (kredit)
kepada bank. Dengan meningkatkan kredit bank, maka uang yang beredar dimasyarakat
akan meningkat dan diharapkan akan menambah daya beli masyarakat juga terhadap
barang/jasa. Ketika daya beli meningkat, maka permintaan terhadap barang/jasa akan
meningkat juga dan berujung pada naiknya harga-harga barang/jasa, dengan kenaikan
permintaan maka produsen akan menambah produksinya sehingga usaha produsen akan
meningkat dan ekonomi akan bisa bergairah lagi.

4. Kebijakan yang diambil oleh bank central dalam mencapai target inflasi yang ditetapkan antara
lain:
a. Menaikkan suku bunga jika inflasi melebihi target yang ditetapkan.
b. Menurunkan suku bunga jika inflasi berada dibawah target yang ditetapkan.

5. Kebijakan yang bisa diambil oleh bank central untuk mengatasi tingkat pengangguran adalah
dengan menjaga tingkat inflasi pada level yang telah ditetapkan. Jika bank central mampu
menjaga inflasi sehingga sesuai dengan target yang ditetapkan maka akan mendorong laju
investasi di negara tersebut. Produsen akan cenderung meningkatkan produksi barang/jasa,
peningkatan produksi ini membutuhkan investasi baru untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Jika kapasitas produksi meningkat, maka kebutuhan terhadap tenaga kerja juga akan meningkat
sehingga masalah pengangguran akan bisa diatasi.

6. Untuk meningkatkan pertumbuhan negara (GDP), bank central bisa mengambil kebijakan
menurunkan suku bunga.
Menurunkan suku bunga akan berdampak pada meningkatnya konsumsi masyarakat karena
suku bunga bank sudah tidak menarik lagi. Jika konsumsi meningkat maka permintaan terhadap
barang/jasa pun akan meningkat pula sehingga produsen juga akan meningkatkan persediaan
barang/jasa, hal ini berdampak pada kebutuhan untuk meningkatkan investasi baru dalam
rangka memenuhi permintaan barang/jasa tersebut, dengan suku bunga yang turun,
produsenpun akan tertarik untuk melakukan peminjaman (kredit) kepada bank dalam rangka
peningkatan kapasitas produksi.

Penurunan suku bunga juga akan membuat pemerintah menjadi meningkatkan penggunaan
anggaran belanjanya, karena suku bunga sudah tidak menarik lagi maka dana-dana pemerintah
akan digunakan untuk hal-hal yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dana
pemerintah yang selama ini parkir di bank, akan digunakan untuk pembangunan misal
membiayai pembangunan infrastruktur, memberikan pinjaman lunak kepada rakyat, yang
berdampak pada meningkatnya gairah perekonomian rakyat.

Pengaruh turunnya suku bunga juga bisa terjadi pada ekspor impor suatu negara, dengan
turunnya suku bunga diharapkan nilai mata uang negara tersebut akan mengalami pelemahan
sehingga barang/jasa lokal relatif akan menjadi murah yang mendorong pengusaha/produsen
lokal untuk berlomba2 melakukan ekspor dan menawarkan barang/jasanya untuk dibeli oleh
pihak luar (negara lain), disisi lain import barang dari luar juga diharapkan turun karena nilai
mata uang negara lain akan tinggi sehingga barang2 import akan menjadi mahal. Dengan
meningkatnya eksport dan turunnya import diharapkan neraca perdagangan akan menjadi
surplus dan ini berdampak pada naiknya GDP negara tersebut.

7. Untuk meningkatkan neraca perdagangan (surplus), maka bank central bisa melakukan kebijakan
suku bunga rendah atau menurunkan tingkat suku bunga.
Suku bunga rendah (turun dari kondisi sebelumnya) biasanya akan berdampak pada pelemahan
nilai mata uang negara tersebut, pelemahan ini berakibat pada “murahnya” barang/jasa negara
tersebut bagi pihak luar negeri. Jika harga barang/jasa suatu negara dinilai murah maka negara
lain akan cenderung meningkatkan pembeliannya sehingga nilai eksport negara tersebut akan
naik. Demikian pula dari sisi import, jika mata uang negara lemah artinya nilai mata uang negara
lain akan menjadi kuat/tinggi, kondisi ini mengakibatkan harga barang-barang atau jasa negara
lain akan menjadi “mahal”, akhirnya berdampak pada turunnya keinginan untuk melakukan
import barang-barang dari luar negeri. Dengan naiknya eksport dan turunnya import, maka
negara tersebut akan mengalami surplus yaitu nilai eksport lebih tinggi daripada nilai import.

8. Contoh kebijakan intervensi pasar yg bisa dilakukan oleh bank central adalah dengan menjual
cadangan devisa disaat nilai mata uang sedang melemah. Misal mata uang rupiah sedang turun
drastis terhadap usd, maka BI melakukan intervensi dengan cara menjual cadangan usd nya ke
pasar, hasil penjualan usd tersebut menyebabkan kebutuhan terhadap rupiah meningkat
sehingga permintaan rupiah naik juga, kenaikan permintaan menyebabkan harga rupiah akan
naik.

9. Rumus untuk menghitung GDP adalah:

Y = C + I + G + (X – M)

Keterangan:
Y = GDP
C = KONSUMSI
I = INVESTASI
G = PEMBELIAN YANG DILAKUKAN PEMERINTAH
X = EXPORT
M = IMPORT

10. Rumus untuk menghitung tingkat inflasi berdasarkan CPI adalah:

CPI z – CPI y
Tingkat Inflasi = ------------------- x 100
CPI y

Keterangan:
CPI z = CPI terbaru, baik bulan terbaru atau tahun terbaru
CPI y = CPI sebelumnya, baik bulan sebelumnya atau tahun sebelumnya

11. NFP adalah Non Farm Payroll, yaitu rilis mengenai data jumlah tenaga kerja baru yang menerima
upah sah perbulan di Amerika, tetapi tenaga kerja sektor pertanian, pembantu rumah tangga,
LSM, dan PNS tidak dihitung.

Untuk menganalisa perkiraan hasil NFP antara lain mengumpulkan data sebagai berikut:
Unemployment claims, continuing unemployment claims, challenger job cuts, ADP NFP, ISM
Non-manufacturing, ISM manufacturing, JOLTS lowongan kerja serta data hasil survey indeks
konsumen.

Untuk data Unemployment claims dan continuing unemployment claims dianalisa apakah
trendnya selama beberapa rilis data terakhir mengalami trend naik atau turun (jika trendnya
naik maka bagus untuk USD, jika trend turun maka jelek untuk USD)
Untuk data challenger job cuts, jika release data menunjukkan kenaikan maka jelek untuk USD,
jika turun maka bagus untuk USD.
ADP NFP, jika release data naik maka bagus untuk USD, jika turun maka jelek untuk USD
ISM Non-manufacturing dan ISM manufacturing, jika release data membaik maka bagus untuk
USD, jika memburuk maka jelek untuk USD.
JOLTS lowongan kerja, jika bertambah besar lowongan kerja maka bagus untuk USD, jika sedikit
maka jelek untuk USD
Sedangkan data hasil survey indek konsumen jika release datanya menunjukkan naik maka
bagus untuk USD, jika turun maka jelek untuk USD.

Seluruh data yg di release tersebut kita kumpulkan kemudian kita bandingkan, lebih banyak hal
positif atau negatif untuk USD. Jika mayoritas data release menunjukkan hal yang positif untuk
USD, maka perkiraan NFP bulan tersebut adalah naik, sebaliknya jika mayoritas data release
menunjukkan hal yang negatif maka perkiraan NFP akan turun.

12. Perkiraan tingkat suku bunga bisa dilakukan dengan cara:


a. Melihat data inflasi negara tersebut, jika sesuai target maka kemungkinan tingkat suku
bunga akan dipertahankan, jika tingkat inflasi melebihi target maka suku bunga diperkirakan
akan dinaikkan oleh bank central, dan jika dibawah target maka kemungkinan suku bunga
akan diturunkan
b. Bisa juga dengan melihat hasil GDP negara tersebut, jika GDPnya positif maka kemungkinan
bank central akan mempertahankan level suku bunga, jika GDPnya turun maka bank central
bisa mengambil kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunganya.

13. Website bank centra beberapa negara antara lain:


THE FED = http://www.federalreserve.gov/
BOE = http://www.bankofengland.co.uk/Pages/home.aspx
ECB = http://www.ecb.europa.eu/home/html/index.en.html
BI = http://www.bi.go.id/en/Default.aspx
BOJ = http://www.boj.or.jp/en/index.htm/
SNB = https://www.snb.ch/en/iabout/snb
BOC = http://www.boc.cn/en/
RBA = http://www.rba.gov.au/
RBNZ = http://www.rbnz.govt.nz/

14. Nama ketua bank central beberapa negara antara lain:


THE FED = Janet Yellen
BOE = Mark Carney
ECB = Mario Draghi
BI = Agus D.W. Martowardojo
BOJ = Haruhiko Kuroda
SNB = Thomas J. Jordan
BOC = Zhou Xiaochuan
RBA = Glenn Stevens
RBNZ = Graeme Wheeler
15. Dampak kebijakan suku bunga adalah:
a. Jika suku bunga dinaikkan maka dampaknya adalah masyarakat akan tertarik untuk
menyimpan uangnya di bank karena tertarik dengan imbal hasil yang relatif tinggi, uang yang
numpuk di bank menyebabkan uang yang beredar di masyarakat menjadi berkurang dengan
kata lain persediaan uang menjadi turun, sebagaimana hukum supply and demand, jika
persediaan turun maka harga akan naik, sehingga jika suku bunga dinaikkan maka
dampaknya adalah akan menaikkan nilai mata uang.
b. Jika suku bunga diturunkan maka dampaknya adalah masyarakat akan menarik simpanannya
di bank dan cenderung akan menggunakannya untuk kegiatan konsumsi dan investasi di
sektor lain. Karena banyaknya kegiatan konsumsi dan investasi maka uang yang beredar di
masyarakat menjadi banyak atau meningkat, jika persediaan uang yang ada di masyarakat
melimpah maka harga atau nilai mata uang tersebut akan menjadi turun, jadi jika suku
bunga diturunkan maka dampaknya nilai mata uang akan menjadi turun/lemah.

16. Jika bank central melakukan stimulus longgar maka dampaknya terhadap mata uang akan
melemah karena kebijakan stimulus longgar adalah kebijakan yang diambil oleh bank central
pada kondisi ekonomi sedang mengalami kelesuan (daya beli turun, harga-harga naik) dengan
cara menambah peredaran uang di masyarakat, tujuannya adalah agar masyarakat yg sedang
mengalami kesulitan (karena harga lagi tinggi) bisa memiliki daya beli yang lebih baik.
Menambah peredaran uang bisa dengan cara mencetak uang baru atau membeli obligasi
pemerintah, hasil pembelian obligasi pemerintah oleh bank central ini, menyebabkan uang yang
beredar di masyarakat menjadi meningkat sehingga harga-harga akan menjadi turun dan daya
beli masyarakat menjadi naik. Selanjutnya bank central bisa menurunkan suku bunga sebagai
langkah lanjutan agar kegiatan ekonomi menjadi bergairah lagi, masyarakat akan menarik
simpanannya di bank dan menggunakannya untuk konsumsi atau investasi.

17. Jika bank central melakukan stimulus ketat maka dampaknya terhadap mata uang akan
menguat, dengan kata lain, jika terjadi stimulus ketat artinya kondisi ekonomi sedang bagus
sehingga tidak diperlukan adanya bantuan dari bank central. Jika diketahui bank central
setempat tidak menambah bantuan ke sistem perekonomian itu menandakan kondisi ekonomi
sedang bagus dan mata uang akan menjadi kuat/naik.

18. Jika bank central melakukan pembelian bond/surat berharga negara lain maka dampaknya
terhadap mata uang sendiri akan melemah, karena pada saat bank central membeli bond negara
lain maka bank central membutuhkan mata uang negara lain tersebut sehingga permintaan
terhadap mata uang negara itu akan naik dan harganyapun akan meningkat, disisi lain nilai mata
uang yang dimiliki bank central akan menjadi turun/lemah karena adanya penguatan di sisi mata
uang negara lain.

19. Jika bank central menjual bond ke pasar maka dampaknya terhadap mata uang akan menguat
karena otomatis uang yang beredar dimasyarakat akan tertarik di bank central sehingga
persediaan uang menjadi turun, menurunnya persediaan menyebabkan nilainya menjadi
naik/kuat.

You might also like