You are on page 1of 1

NAMA : NURYATIN

KELAS : XII IPA 2

TABAH MEMBAWA BERKAH

Di pagi buta ketika sang surya mulai menyapa, kembali terdengar jeritan tangis seorang anak
kecil “Lapar he .. he... he lapar ka lapar”, sambil terisak. Leli sang kakak pertama hanya berkata “Nanti
ya dek, kemarin siang kan sudah makan” , tapi adiknya terus menangis dan menangis. Tak lama
kemudian sekitar jam 06.00 datanglah salah seorang tetangganya yang dermawan membawakan
makanan. Akhirnya mereka bisa makan dan tak lupa menyisakan untuk makan siang.

Setelah selesai, mereka bersiap-siap tuk berangkat ke sekolah. Meski miskin dikata selembar
rupiahpun susah dipunya tapi hal itu tidak menyurutkan semangat mereka tuk meraih cita-cita. Mereka
berusaha dengan belajar dan belajar bahkan 10 kali lebih keras dari mereka yang uangpun tinggal
meminta.

Memang mereka sudah tidak menanggung uang bulanan dan terkadang mendapatkan dana
bantuan tapi beratnya kehidupan masih mereka rasakan. Mengingat ayah mereka baru saja pergi
untuk selamanya menyusul sang ibu tercinta. Tapi apalah daya itulah takdir dari Yang Maha Kuasa.

4 bersaudara ini selalu tabah menghadapi cobaan yang datang silih berganti. Sebagai anak
pertama Leli lah yang bertanggung jawab kepada ketiga adiknya dan menjadi tulang punggung
keluarga. Leli hanyalah gadis muda yang masih SMP, meski masih sekolah Leli rela bekerja walau
hasilnya tak seberapa untuk makan dua kali sehari saja masih sulit dirasa. Dan terkadang Leli juga
dibantu kedua adiknya sambil menjaga adik kecilnya.

Dan disuatu ketika “Ka lapar,” kata adiknya kepada Leli. Tapi mereka memang tidak
mempunyai sebutir beraspun bahkan selembar uangpun juga tidak punya. Dan Leli hanya menjawab
“Kita niatkan untuk puasa saja ya dek”. Ketika petang mulai datang rezekipun datang kepada mereka.
“Ini untuk kalian” kata tetangganya dan dengan senangnya mereka menerimanya dan berterima kasih,
dan tak disangka itu adalah seplastik beras dan bahan makanan, mereka sangat bersyukur. Dan
seiring waktu berjalan mereka selalu mendapatkan sekarung beras dan bahan makanan setiap bulan
dari guru-guru mereka yang simpati terhadap mereka.

You might also like