Kista/abses Bartholin adalah penumpukan nanah atau cairan pada kelenjar Bartholin yang terletak di vulva. Gejalanya antara lain nyeri saat berjalan, duduk, atau hubungan seksual, pembengkakan vulva selama 2-4 hari, dan terasa ganjalan di vagina. Diagnosis didasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan fisik yang menunjukkan pembengkakan kelenjar Bartholin. Terapi meliputi antibiotic jika infeksi, kateter Ward,
Kista/abses Bartholin adalah penumpukan nanah atau cairan pada kelenjar Bartholin yang terletak di vulva. Gejalanya antara lain nyeri saat berjalan, duduk, atau hubungan seksual, pembengkakan vulva selama 2-4 hari, dan terasa ganjalan di vagina. Diagnosis didasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan fisik yang menunjukkan pembengkakan kelenjar Bartholin. Terapi meliputi antibiotic jika infeksi, kateter Ward,
Kista/abses Bartholin adalah penumpukan nanah atau cairan pada kelenjar Bartholin yang terletak di vulva. Gejalanya antara lain nyeri saat berjalan, duduk, atau hubungan seksual, pembengkakan vulva selama 2-4 hari, dan terasa ganjalan di vagina. Diagnosis didasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan fisik yang menunjukkan pembengkakan kelenjar Bartholin. Terapi meliputi antibiotic jika infeksi, kateter Ward,
RS SAIFUL ANWAR MALANG JAWA TIMUR 2016 – 2017 KISTA/ABSES BARTHOLIN Q52 1. Pengertian Penumpukan nanah atau cairan yang membentuk benjolan (pembengkakan) di salah (Definisi) satu kelenjar bartholin yang terletak di setiap sis lubang vagina 2. Anamnesis 1. Nyeri saat berjalan, duduk, beraktifitas fisik atau berhubungan seksual 2. Umumnya tidak diserati demam kecuali jika terinfeksi dengan organisme yang ditularkan melalui hubungan seksual 3. Pembengkakan pada vulva selama 2-4 hari 4. Biasanya ada secret di vagina 5. Terasa ganjalan di vagina 6. Menstruasi tidak teratur 7. BAK sering 3. Pemeriksaan Pembengkakan kelenjar bartholin di arah jam 5 atau jam 7 Fisik 1. Kriteria A. Anamnesis Diagnosis Berikut gejala yang timbul pada pasien dengan agenesis vagina 1. Nyeri saat berjalan, duduk, beraktifitas fisik atau berhubungan seksual 2. Umumnya tidak diserati demam kecuali jika terinfeksi dengan organisme yang ditularkan melalui hubungan seksual 3. Pembengkakan pada vulva selama 2-4 hari 4. Biasanya ada secret di vagina 5. Terasa ganjalan di vagina 6. Menstruasi tidak teratur 7. BAK seringPemeriksaan fisik
B. Pemeriksaan Fisik Pembengkakan kelenjar bartholin di arah jam 5 atau jam 7
2. Diagnosis KISTA/ABSES BARTHOLIN
Kerja 3. Diagnosis 1. Kista sebaseus Banding 2. Kista disontogenetik 3. Hematoma 4. Lipoma 5. Kista inklusi vagina 6. Kista duktus gardner 7. Hernia inguinalis 4. Pemeriksaan - Kultur jaringan Penunjang - laboratorium 5. Terapi - Kalau ada infeksi sekunder dapat diberikan antibiotic spectrum luas - Kateter Ward - Operasi kecil : o marsupialisasi : 1. setelah dilakukan persiapan yang steril dan pemberian anastesi local, dinding kista dijepit dengan dua hemostat kecil 2. insisi pada mukosa vagina sampai terlihat kista 3. dibuat incise vertical pada vestibular melewati bagian tengah kista dan bagian luar dari hymenal ring. Insisi dapat dibuat hingga 3 cm, tergantung pada besarnya kista 4. setelah kista di insisi, isi rongga akan keluar. Rongga ini dapat diirigasi dengan larutan saline, dan lokulasi dapat dirusak dengan hemostat 5. dinding kista ini lalu di-eversikan dan ditempelkan pada dinding vestibular mukosa dengan jahitan interrupted menggunakan benang absorbable 3.0 6. dipasang drain untuk mengalirkan cairan atau darah dalam rongga kista keluar. - Eksisi dilakukan jika terjadi rekurensi berulang
6. Perawatan Diperlukan bila :
rumah sakit a. Direncanakan operasi b. Disertai penyulit seperti infeksi 7. Edukasi 1. Kondisi penyakit terhadap pasien 2. Tujuan dan tatacara tindakan medis 3. Alternatif tindakan medis dan resikonya 4. Rencana perawatan, pemberian obat-obatan dan tindakan yang dilakukan 5. Kemungkinan resiko dan komplikasi yang bisa terjadi terhadap pasien 6. Prognosa penyakit dan prognosa terhadap tindakan yang dilakukan 8. Prognosis Dubia at bonam 9. Tingkat I/II/III/IV Evidens 10. Tingkat A/B/C Rekomendasi 11. Penelaah 1. Rahajeng, dr. SpOG-K Kritis 12. Indikator 1. Tidak terjadi komplikasi Medis 13. Kepustakaan 1. Berek & Nova’s Gynecology. LWW (Vancouver) 2. Fritz A, Speroff L, Clinical Gynaecology. “Endocrinology and infertility”, eight edition. LWW 3. Jones HW, Rock JA. Telnde’s Operative Gynecology. Lippincot William and Wilkins. 2015