You are on page 1of 7

ANALISIS HUBUNGAN PERILAKU CARING DENGAN KINERJA

PERAWAT PELAKSANA MENERAPKAN PRINSIP ETIK


KEPERAWATAN DALAM ASUHAN KEPERAWATAN
DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPA OUDANG MAKASSAR

Nurhayati
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
Email: tyas776@gmail.com

Abstract: Analisys Relationship Caring Behavior to The Performance Nurse who Apply
Ethical Principles at Bhayangkara Mappa Oudang Hospital. Nurse must apply ethical
principles in performing nursing care, otherwise it can cause any harm to the client as a recipient
of nursing care that can suffer injury or physical harm such as pain, disability or death, as well as
the danger of such emotional feelings of helplessness or isolated ( CNA, 2004). Factors affecting
the performance of nurses in applying the principles of ethics was nurse caring behaviour. This
study was to identify the relationship caring behavior to the performance nurse who apply ethical
principles at Bhayangkara Mappa Oudang Hospital, Makassar. The study design was descriptions
correlation with cross sectional design. Total sample were 100 nurse. The results showed that the
caring behavior (p = 0.000), respectful dimensions (p = 0.000), the assurance dimension of
humanpresence (p = 0.000) were significantly associated with performance applying ethical
principles requires.

Keywords: Caring behavior, Performance, Ethics principles

Abstrak: Analisis Hubungan Perilaku Caring dengan Kinerja Perawat Pelaksana


Menerapkan Prinsip Etik Keperawatan dalam Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit
Bhayangkara Mappa Oudang Makassar. Kinerja perawat menerapkan prinsip etik penting
untuk dilakukan mengingat perawat yang dalam melakukan asuhan keperawatan berperilaku tidak
etik dapat menimbulkan kerugian bagi klien sebagai penerima asuhan keperawatan yaitu dapat
mengalami injury atau bahaya fisik seperti nyeri, kecacatan atau kematian, serta bahaya emosional
seperti perasaan tidak berdaya atau terisolasi (CNA, 2004). Faktor yang mempengaruhi kinerja
perawat dalam menerapkan prinsip erik dalam asuhan keperawatan adalah perilaku caring
perawat. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan perilaku caring dengan kinerja
menerapkan prinsip etik keperawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Mappa Oudang Makassar.
Desain penelitian deskripsi korelasi dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian seeluruh
perawat pelaksana yaitu 100 perawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku caring
(p=0,000), dimensi respectful (p=0,000), dimensi assurance of humanpresence (p=0,000)
berhubungan secara signifikan dengan kinerja menerapkan perinsip etik.

Kata kunci: Perilaku caring, Kinerja, Prinsip etik

Rumah sakit adalah institusi pelayanan pendapatan rumah sakit bagi masyarakat kurang
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan mampu (Depkes RI Dirjen Yanmed, 2005).
kesehatan perorangan secara paripurna, yang Kenyataan yang ada berlawanan dengan
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan apa yang diharapkan oleh pemerintah karena
dan rawat darurat (UU RS no 44 tahun 2009). berdasarkan telaah beberapa rumah sakit masih
Seiring dengan perkembangan zaman, maka mengabaikan hal tersebut. Hasil survei yang
rumah sakit yang dulunya mempunyai misi dilakukan oleh Indonesian Corruption Wath
charity (sosial) sekarang harus dapat (ICW) pada November 2009 di rumah sakit
menyeimbangkan antara misi bisnis yang daerah Jabodetabek menyebutkan bahwa
berorientasi profit serta misi pengembangan ilmu setidaknya ada 13 rumah sakit dari 23 rumah
pengetahuan dan teknologi tanpa melupakan misi sakit yang masih memberikan pelayanan yang
sosialnya. Hal ini sesuai dengan ketentuan kurang memadai terhadap masyarakat kurang
Departemen Kesehatan yang mengharuskan mampu, ditamba pula bahwa 74,9% dari 378
rumah sakit untuk mengalokasikan 20-30% warga tidak mampu di wilayah Jabodetabek
mengeluhkan layanan rumah sakit baik swasta

217
218 Jurnal Kesehatan, Volume VII, Nomor 2, Agustus 2016, hlm 217-223

maupun negeri yang dinilai sangat tidak memadai Hasil studi pendahuluan dengan
seperti sikap kurang manusiawi, diskriminatif, menyebarkan kuesioner yang dilakukan pada
menelantarkan, dan menolak klien miskin kendati tanggal 30 April 2015 terhadap 20 klien tentang
mengantongi surat keterangan tidak mampu serta kinerja etik perawat menunjukkan bahwa 30%
meminta uang muka pembiayaan rumah sakit. klien masih merasakan bahwa perawat belum
Peningkatan kinerja petugas kesehatan berperilaku etik dalam melakukan asuhan
yang ada di rumah sakit mutlak dilakukan guna keperawatan terhadap klien. Hasil yang hampir
memperbaiki citra yang terbentuk di masyarakat sama didapatkan dari hasil penelitian Suhartati
dikarenakan kurang optimalnya pelayanan yang (2002) tentang faktor-faktor yang berhubungan
diberikan oleh pihak rumah sakit. Peningkatan dengan penerapan etik profesi keperawatan
kinerja juga perlu dilakukan tenaga keperawatan dalam asuhan keperawatan di Rumah Sakit G di
sebagai mayoritas tenaga kesehatan yang bekerja Makassar menemukan bahwa 50,4% berperilaku
di rumah sakit (Gillies, 1994). Kinerja adalah etik dalam memberikan asuhan keperawatan dan
perilaku kerja yang ditampkkan oleh orang-orang 49,6% berperilaku tidak etik dalam memberikan
yang terlibat dalam suatu perusahaan dan dapat asuhan keperawatan.
dinyatakan melalui sistem evaluasi kerja atau Hasil wawancara dengan kasie
performance appraisal (Robbins, 2001). keperawatan tentang fungsi pembinaan etik
Kinerja perawat menerapkan prinsip etik perawat menyebutkan bahwa setiap terjadi
penting untuk dilakukan mengingat perawat yang pelanggaran etik keperawatan oleh perawat
dalam melakukan asuhan keperawatan pelaksana dilakukan pembinaan oleh atasan
berperilaku tidak etik dapat menimbulkan langsung dalam hal ini oleh kepala ruangan dan
kerugian bagi klien sebagai penerima asuhan dilaporkan pada kasie keperawatan. Pelaporan
keperawatan yaitu dapat mengalami injury atau pelanggaran etik dilakukan oleh pasien, rekan
bahaya fisik seperti nyeri, kecacatan atau kerja atau atasan. Pelaporan pelanggaran etik
kematian, serta bahaya emosional seperti selama ini lebih banyak dilakukan oleh pasien
perasaan tidak berdaya atau terisolasi (CNA, kepada pihak managerial maupun kepala
2004). Kerugian yang dialami klien tersebut akan ruangan. Rekan kerja yang mengetahui
menyebabkan ketidakpuasan klien yang pada pelanggara etik yang dilakukan oleh teman satu
akhirnya akan berdampak pada citra dan shift cenderung menutupi sehingga tidak banyak
pendapatan rumah sakit (Okpara & College, kasus pelanggaran etik yang sampai pada atasan
2002). Sebaliknya perawat yang mengetahui atau kasie keperawatan. Data mengenai
tentang prinsip etik dan menerapkannya dalam pelanggaran disiplin perawat pelaksana seperti
memberikan asuhan keperawatan pada klien akan terlambat, bekerja dengan sistem paruh waktu
menimbulkan kepuasan kepada klien dan dengan rekan satu shift atau pelanggaran terhadap
mempertahankan hubungan antara perawat, klien, peraturan rumah sakit yang ditangani oleh kepala
dan petugas kesehatan lain sehingga klien merasa ruangan tidak dilaporkan pada kasie keperawatan
yakin akan mendapatkan pelayanan kesehatan sehingga kasie keperawatan tidak mempunyai
yang aman dan berkualitas (Malau, 2008). rekapitulasi pelanggaran yang terjadi.
Faktor yang mempengaruhi kinerja Fenomena-fenomena yang terjadi di
perawat adalah dalam menerapkan prinsip erik Rumah Sakit Bhayangkara Mappa Oudang
dalam asuhan keperawatan adalah perilaku Makassar ini menunjukkan bahwa kinerja
caring perawat. Caring adalah komponen penting perawat dalam menerapkan prinsip etika dalam
dalam keperawatan dan merupakan inti dalam asuhan keperawatan belum optimal, sedangkan
praktek keperawatan karena mengandung nilai- dari kajian dan temuan ilmiah menujukkan
nilai humanistic, menghormati kebebasan bahwa perilaku caring perawat memiliki
manusia terhadap suatu pilihan, menekankan hubungan dengan kinerja perawat dalam
pada pada peningkatan kemampuan dan menerapkan prinsip etik dalam asuhan
kemandirian, peningkatan pengetahuan dan keperawatn. Maka peneliti tertarik untuk meneliti
menghargai setiap manusia (Tomey, 1994). “Hubungan perilaku caring dengan kinerja
Perawat yang mempunyai nilai dan jiwa caring perawat pelaksana menerapkan prinsip etik
akan mempunyai perilaku kerja yang sesuai keperawatan dalam asuhan keperawatan di
dengan prinsip etik dikarenakan kepedulian Rumah Sakit Bhayangkara Mapp Oudang
perawat yang memandang klien sebagai makhluk Makassar”.
humanistic sehingga termotivasi untuk
memberikan pelayanan keperawatan yang
bermutu tinggi.
Nurhayati, Analisis Hubungan Perilaku Caring dengan Kinerja Perawat Pelaksana 219

METODE PENELITIAN Tabel 1. Distribusi Frekuensi Perawat


Pelaksana Menurut Jenis Kelamin,
Penelitian ini menggunakan jenis Tingkat Pendidikan dan Status
penelitian observasional analitik dengan Pernikahan
menggunakan desain Cross Sectional Study Variabel Frekuensi Presentase
(metode potong lintang). Penelitian ini (%)
dimaksudkan untuk mengetahui hubungan Jenis Kelamin
perilaku caring dengan kinerja perawat pelaksana Laki-laki 28 28
menerapkan prinsip etik keperawatan dalam perempuan 72 72
asuhan keperawatan di Rumah Sakit Tingkat
Bhayangkara Mappa Oudang Makassar. pendidikan 84 84
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit DIII 16 16
Bhayangkara Mappa Oudang Makassar dengan Keperawatan
pertimbangan belum pernah diadakan penelitian S1 keperawatan
serupa. Status
Populasi dalam penelitian ini adalah Pernikahan 15 15
seluruh perawat pelaksana baik laki-laki maupun Tidak menikah 85 85
perempuan yang berjumlah 102 perawat. Menikah
Sampel adalah sebagian yang mewakili Sumber: Data Primer, 2015
populasi. Teknik penentuan jumlah sampel dalam
penelitian ini menggunakan total sampling yaitu 2. Perilaku Caring
semua populasi terjangkau yang memnuhi
kriteria inklusi menjadi sampel penelitian, Tabel 2 menunjukkan tentang pelaksanaan
dengan demikian sampel dalam penelitian ini perilaku caring dengan nilai rata-rata adalah
adalah semua perawat pelaksana baik laki-laki 52,88, dengan standar deviasi 5,341. Nilai
maupun perempuan di instalasi rawat inap. terendah adalah 41 dan nilai tertinggi adalah 64.
Jumlah total perawat pelaksana tersebut 102 Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan
perawat tetapi hanya 100 orang yang menjadi bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata nilai perilau
sampel karena 2 orang perawat sementara cuti caring perawat pelaksana adalah antara 51,82
melahirkan pada saat penelitian dilakukan sampai dengan 53,94. Berdasarkan hasil ini, nilai
sehingga tidak termasuk dalam kriteria inklusi. rata-rata perilaku caring perawat pelaksana
Data diperoleh berdasarkan wawancara berada pada rentang tingkat kepercayaan 95%,
langsung kepada responden dengan sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
menggunakan kuesioner dan informend consent perilaku caring perawat pelaksana di Rumah
yang telah disediakan. Sakit Bhayangkara Mappa Oudang Makassar
Data yang telah dikumpulkan diolah tergolong baik.
dengan menggunakan bantuan komputer.
Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan Tabel 2.Distribusi Rata-Rata Pelaksanaan
analisis univariat untuk mendapatkan gambaran Perilaku Caring (Respectful dan
secara deskriptif dari tiap-tiap variabel yang assurance of human presence)
diteliti dan analisis bivariat untuk menguji Perawat Pelaksana
hipotesis dilakukan dengan menggunakan Chi Variabel Mean SD Minimum 95%
Square dengan tujuan untuk mengetahui Median – CI
hubungan variabel independen dengan dependen. Modus Maksimum
Perilaku 32,88 5,341 41 51,82
caring 52 64 –
HASIL 52 53,94
Respectfult 25,94 2,785 20 25,39
26 32 –
1. Karakteristik Sampel
23 26,49
Assurance of 26,94 3,206 20 26,30
Karakteristik sampel dapat dilihat pada human 28 32 –
tabel 1 menunjukkan bahwa dari 100 responden presence 28 27,58
yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 72 Sumber: Data Primer, 2015
perawat (72%), pendidikan DIII Keperawatan
sebanyak 84 perawat (84%) dan yang berstatus Hasil analisis data dari sub variabel
pernikahan menikah yaitu sebanyak 85 (85%). perilaku caring dimensi assurance of human
presence perawat pelaksana menujukkan nilai
220 Jurnal Kesehatan, Volume VII, Nomor 2, Agustus 2016, hlm 217-223

rata-rata adalah 26,94 dengan standar deviasi nilai r=0,642. Hal ini menunjukkan bahwa
3,206. Nilai terendah adalah 20 dan nilai tertinggi perilaku caring, dimensi respectful dan dimensi
adalah 32. Dari hasisl estimasi interval dapat assurance of human ada hubungan yang
disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata signifikan dengan kinerja perawat pelaksana
nilai perilaku caring dimensi assurance of human menerapkan prinsip etik dalam asuhan
presence perawat pelaksana di Rumah Sakit keperawatan di Rumah Sakit Bhayangkara
Bhayangkara Mappa Oudang Makassar tergolong Mappa Oudang Makassar dengan kekuatan
sangat baik. hubungan kuat dan berpola positif.

3. Kinerja Perawat Pelaksanaan


Menerapkan Prinsip Etik Keperawatan PEMBAHASAN
Dalam Asuhan Keperawatan
1. Hubungan Perilaku Caring dengan Kinerja
Tabel 3 Penilaian perawat pelaksana Perawat Pelaksana Menerapkan Prinsip
tentang kinerja menerapkan prinsip etik Etik Dalam Asuhan Keperawatan
keperawatan dalam asuhan keperawatan
menunjukkan bahwa nilai rata-rata adalah Caring merupakan konsep sentral atau inti
115,49 deviasi 10,972. Nilai terendah 90 dan bagi keperawatan akan tetapi caring tidak bisa
nilai tertinggi 138. Dari hasil estimasi interval dianggap sebagai paradigma yang unik bagi
dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa profesi keperawatan karena profesi kesehatan lain
rata-rata nilai kinerja perawwat pelaksana juga menganggap caring sebagai bagian integral
menerapkan prinsip etik adalah antara 113,31 dari kemampuannya yang terdiri atas
sampai dengan 117,67. pengetahuan dan keterampilan. Caring masih
Nilai rata-rata kinerja perawat merupakan konsep yang abstrak dan masih sulit
pelaksana menerapkan prinsip etik berada pada untuk dipahami. Oleh sebab itu sampi sekarang
rentang tingkat kepercayaan 95% sehingga dapat masih menjadi perdebatan dan menjadi subjek
disimpulkan bahwa perawat pelaksana di Rumah yang menarik dalam penelitian guna mencari
Sakit Bhayangkara Mappa Oudang Makassar jawaban atas pertanyaan dan perdebatan tersebut.
mempunyai kinerja dalam menerapkan prinsip Watson (2002) mendefinisikan caring
etik yang baik. sebagai imu, dimana perspektif ilmu caring
didasarkan pada ontologi hubungan dimana
4. Hubungan Perilaku Caring (Respectful semua yang terlibat berada dalam suatu
Dan Assurance Of Human Presence) hubungan, bersatu dan mempunyai keterkaitan
Dengan Kinerja Perawat Pelaksana antara satu dengan yang lain. Perilaku caring
Menerapkan Prinsip Etik Dalam Asuhan menurut Watson adalah proses yang dilakukan
Keperawatan oleh perawat yang meliputi pengetahuan,
tindakan dan dideskripsikan sebagai 10 faktor
Tabel 3. Distribusi Rata-Rata Penilaian yang digunakan dalam praktek keperawatan di
Perawat Pelaksana tentang Kinerja beberapa seting klinik yang berberda.
Menerapkan Prinsip Etik Leininger mendeskripsikan caring dari
Keperawatan (otonomi, Non dimensi budaya. Perilaku caring menurut
Maleficence, Beneficence, Justice, pendapat Leininger (1988) adalah aktivitas
Veracity dan Fidelity perawat yang penuh dengan keterampilan, suatu
Variabel Mean SD Minimum – 95% proses dan pengambilan keputusan yang
Median Maksimum CI berhubungan dengan membantu klien yang
Modus
Kinerja 115,49 10,972 90 113,31
merefleksikan atribut sikap (prinsip etim
menerapkan 115 138 – perawat) seperti empati, mendukung, belas kasih,
prinsip etik 116 117,67 melindungi dan hal-hal lain tergantung
Sumber: Data Primer, 2015 kebutuhan, nilai, masalah, nilai dan tujuan yang
ingin dicapai oleh individu ataupun kelompok
Tabel 3 menunjukkan hasil analisis yang yang dibantu perawat.
didapatkan untuk variabel independen perilaku Kesimpulan yang dapat diambil dari
caring dengan variabel dependen kinerja perawat beberapa pernyataan pakar di atas adalah caring
pelaksana menerapkan prinsip etik dalam asuhan terdiri atas dua aspek yaitu berupa tindakan nyata
keperawatan diperoleh r=0,678. Dimensi perawat dalam melakukan peran dan tugasnya
respectful didapatkan nilai r=0,561. Dimensi dalam memberika asuhan keperawatan pada klien
assuance of human presence didapatkan hasil dan aspek afektif perawat seperti perasaan cinta,
Nurhayati, Analisis Hubungan Perilaku Caring dengan Kinerja Perawat Pelaksana 221

altruisme, belas kasih, kehangatan serta perasaan hubungan, pemeliharaan dan kenyamanan.
lain yang mendasari perawat melakukan tindakan Sedangkan caring sebagai pekerjaan berarti
caring kepada klien. peran, fungsi, pengetahuan dan tugas perawat
Definisi perilaku caring dalam penelitian dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada
ini adalah pernyataan perawat pelaksana tentang pasien. Hal yang dapa disimpulkan dari
perilaku caring yang dilakukan pada saat pernyataan Pepin adalah dalam melaksanakan
melakukan asuhan keperawatan yang terdiri dari peran, fungsi dan tugas sebagai perawat
dimensi respectful dan assurance of human disamping berdasarkan pada pengetahun dan
presence. Dimensi ini mengadopsi dari 5 dimensi keterampilan keperawatan juga harus
perilaku caring yang dikategorikan oleh Wolf berlandaskan pada perasaan cinta perawat
(1994 dalam Watson, 2009) dan oleh peneliti terhadap pekerjaan maupun klien yang meliputi
hanya dipilih 2 dimensi yang mempunyai altruism dan belas kasih sehingga perawat
keterkaitan dan hubungan dengan kompetensi mampu mengendalikan emosi atau perasaan yang
dan perasaan afektif kinerja menerapkan prinsip tidak menyenangkan lainnya, mampu menjalin
etik. hubungan yang baik dengan klien, membuat
Hasil analisis univariat didapatkan klien merasa nyaman dalam kondisi sakitnya,
gambaran bahwa peerilaku caring yang serta mampu membantu klien memenuhi
dilakukan oleh perawat pelaksana di Rumah kebutuhan dasarnya.
Sakit Bhayangkara Mappa Oudang Makassar Perilaku caring pada dasarnya merupakan
tergolong baik. Hasil analisis hubungan perilaku interaksi antara perawat dan klien sebagai
caring dengan kinerja perawat pelaksana individu yang dikenal sebagai proses klinik
menerapkan prinsip etik dalam asuhan caring (clinical caring process) dimana caring
keperawatan didapatkan p value = 0,000 lebih merupakan tindakan keperawatan yang
kecil dari nilai alpha 0,05. Hasil ini menunjukkan menyebabkan perawat dan klien membentuk
terdapat hubungan yang signifikan antara suatu hubungan yang terus menerus dan
perilaku caring dengan kinerja perawat berkesinambungan dalam proses perawatan klien
pelaksana menerapkan prinsip etik. sehingga pada akhirnya akan menimbulkan rasa
Penelitian yang ada selama ini lebih saling memahami satu sama lain antara klien dan
memfokuskan pada hubungan atau pengaruh perawat (Duffy, 2005).
caring terhadap klien yaitu terhadap peningkatan Kesimpulan yang dapat diambil dari pakar
kepuasan klien (Wolf, Colahan, Costello, tersebut mengenai caring sebagai suatu proses
Warwick, Ambrose & Giardino, 1998) serta interaksi antara perawat dan klien yang
penurunan hari rawat. Belum banyak hasil memerlukan kerja sama keddua belah pihak, dan
penelitian yang dilakukan dan dipublikasikan agar klien sebagai penerima asuhan keperawatan
mengenai hubungan perilaku caring dengan dapat kooperatif maka perawat diharapkan dapat
kinerja perawat. Swanson (dalam Watson, 2009) mempunyai kemampuan komunikasi terapeutik
melakukan meta analisis terhadap 130 penelitian dan pengetahuan serta keterampilan dalam
keperawatan yang mengidentifikasi bahwa melakukan tindakan asuhan keperawatan yang
dampak perilaku caring terhadap perawat adalah memadai sehingga menimbulkan keperacayaan
timbulnya rasa cinta terhadap keperawatan klien kepada perawat. Hal ini sesuai dengan hasil
sehingga perawat akan berusaha meningkatkan penelitian yang dilakukan Gay (1999) dan
pengetahuan, menghargai kehidupan dan Kimble (2003) yang menyatakan bahwa aspek
kematian, menunjukkan integritas, keutuhan, dan emosional sama pentingnya dengan aspek teknik
harga diri serta perasaan puas dapat membantu yang ditunjukkan perawat dalam melakukan
klien mencapai kesehatan dan kesejahteraan. asuhan keperawatan. Aspek teknik yang
Dampak perilaku caring yang dirasakan oleh dianggap klien sebagai perilaku caring perawat
perawat ini yang diharapkan menimbulkan adalah perawat tahu apa yang dilakukan untuk
motivasi kerja perawat untuk mengoptimalkan memberikan tindakan keperawatan dan
kinerjanya termasuk kinerja perawat pelaksana pengobatan tepat waktu. Sedangkan aspek
menerapkan prinsip etik eperawatan dalam emosianal yang dipersepsika oleh klien yaitu
asuhan keperawatan. mengajarkan pada klien apa yang mereka
Hal yang menarik mengenai caring butuhkan untuk diketahui yaitu perawat dapat
dikemukakan oleh Pepin (1992 dalam Petterson menjawab pertanyaan kloen secara jelass dan
& Bredow, 2008). Caring dinyatakan dalam 2 dapat memberikan informasi yang dibutuhkan
dimensi yaitu cinta (love) dan pekerjaan (labour). klien dengan bahasa yang mudah dimengerti
Cinta berupakonsep-konsep afektif seperti klien.
altruisme, belas kasih, emosi, keberadan,
222 Jurnal Kesehatan, Volume VII, Nomor 2, Agustus 2016, hlm 217-223

Peneliti berpendapat, dengan klien sebagai individu. Hal ini dapat dilakukan
teridentifikasinya perilaku caring perawat perawat jika perawat mempunyai pengetahuan
pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Mappa tentang manusia, aspek tumbuh kembang, respon
Oudang Makassar yang tergolong baik maka terhadap lingkungan yang terus berubah,
potensi untuk pelaksanaan pelayanan keterbatasan dan kekuatan serta kebutuhan-
keperawatan Rumah Sakit Bhayangkara Mappa kebutuhan manusia.
Oudang Makassar akan semakin baik juga. Hal Perawat yang mempunyai pengetahu
ini perlu menjadi pertimbangan pihak manager tentang manusia akan memandang klien sebagai
keperawatan dan manager rumah sakit untuk makhluk humanistik yang harus diperlakukan
mempertahanlan perilaku caring yang baik sesuai dengan haknya dalam hal ini yaitu hak
dengan cara menciptakan lingkungan yang klien. Sesuai denga yang tertuang pada UU no 36
mendukung dan dapat menimbulkan budaya tahun 2009 tentang kesehatan yang menyebutkan
perilaku caring. Upaya yang dapat dilaksanakan bahwa tenaga kesehatan dalam melaksanakan
yaitu dengan role model atasan dalam tugasnya harus mematuhi standar profesi dan
berperilaku caring. menghormati hak klien. CAN (2004:2008)
Hasil analisis ditinjau dari dua dimensi mencantumkan hak klien terdiri atas keselamatan
dalam perilaku caring terlihat bahwa kedua dan keamanan, hak atas informasi, hak untuk
dimensi ini berhubungan secara signifikan didengarkan dan hak untuk memilih pelayanan.
dengan kinerja perawat pelaksana menerapkan Kode etik Rumah Sakit Indonesia (KODERSI,
prinsip etik dan pola hubungan positif, dimana 2001) menyebutkan bahwa hak-hak asasi pasien
untuk dimensi respectful kekuatan hubungan adalah hak fundamental yang dimiliki pasien
r=0,561 (p value= 0,000), sedangkan untuk sebagai makhlik Tuhan yaitu hak untuk
dimensi assurance of human presence kekuatan mendapatkan pelayanan kesehatan dan asuhan
hubungan r=0,642 (p value = 0,000). Hasil ini keperawatan yang bermutu sesuai dengan standar
sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh profesi kedokteran dan standar profesi
Aquiza(1997 dalam Malau, 2008) bahwa perawat keperawatan serta hal untuk menentukan nasib
yang mempunyai rasa menghormati terhadap sendiri.
keberadaan manusia maka akan memandang Peraturan-peraturan yang telah duaraikan
klien sebagai individu yang unik dan di atas secara jelas melindungi klien terhadap
menganggap bahwa klien berhak mendapatkan pemenuhan hak-hak sebagai klien yang dimiliki
perlakuan yang sesuai dengan martabatnya yang berimplikasi pada tenaga kesehatan
sebagai manusia sehingga perawat melakukan termasuk perawat untuk memberikan asuhan
asuhan keperawatan dengan menerapkan prinsip keperawatan sesuai dengan standar profesi dan
etik seperti menghormati pilihan klien, tidak erik. Penerapan prinsip etik universal dalam
membeda-bedakan klien, mengizinkan klien asuhan keperawatan membuat klien akan lebih
berpartisipasi dalam perawatannya dan lain-lain. kooperatif dan menimbulkan hubungan kerja
Pendapat ini diperkuat oleh pernyataan Potter & sama yang baik antara perawat dan klien.
Perry (2005) yang menyatakan bahwa hubungan
caring yang terbentuk antara klien dan perawat
membantu perawat untuk lebih mengenal klien SIMPULAN
secara individu yang unik sehingga perawat dapat
menentukan tindakan keperawatan yang sesuai Hasil analisis chi square dengan
dan efektif bagi klien. confidence interval (CI) 95% dan α=0,05
Lebih lanjut dijelaskan oleh Thiroux (1990 didapatkan untuk variabel independen perilaku
dalam Potter dan Perry, 2005) yang menyatakan caring dengan variabel dependen kinerja perawat
bahwa respect dan assurance of human presence pelaksana menerapkan prinsip etik dalam asuhan
berarti semua orang tidak terkecuali perawat keperawatan diperoleh r=0,678. Dimensi
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada respectful didapatkan nilai r=0,561. Dimensi
klien harus menghargai dirinya sendiri dan orang assuance of human presence didapatkan hasil
lain termasuk kehidupan dan kematian. nilai r=0,642. Hal ini menunjukkan bahwa
Kehidupan adalah hak dasar yang dimiliki oleh perilaku caring, dimensi respectful dan dimensi
semua manusia dan merupakan sesuatu yang assurance of human ada hubungan yang
berharga bagi manusia, oleh karena itu perawat signifikan dengan kinerja perawat pelaksana
diwajibkan untuk melakukan segala upaya untuk menerapkan prinsip etik dalam asuhan
mempertahankan kehidupan klien baik secara keperawatan di Rumah Sakit Bhayangkara
kuantitas maupun secara kualitas. Tindakan ini Mappa Oudang Makassar dengan kekuatan
juga berarti menghargai perbedaan dan keunikan hubungan kuat dan berpola positif.
Nurhayati, Analisis Hubungan Perilaku Caring dengan Kinerja Perawat Pelaksana 223

SARAN berdasarkan pada tingkat pendidikan, masa kerja,


pelatihan yang dimiliki, kompetensi dan
Bagi pimpinan rumah sakit memotivasi tanggung jawab serta berdasarkan penilaian
perawat pelaksana dalam mengoptimalkan kinerja dengan memasukkan unsur caring
kinerja menerapkan prinsip etik melalui sebagai salah satu kriteria penilaian kinerja
pemberlakuan system remunerasi yang perawat.

DAFTAR PUSTAKA

Aiken. 2003. Legal, ethical, and political issue in of it manager;implication for management
nursing. Philadelphia: F.A. Davis practice and development in developing
Company. economy.
Canadian Nurses Association. 2004. Every Day http://www.quationpro.com/acadec/online-
Ethics. Otawa: Author. survey-research-this-survey-instrument-is-
https://www.cna.aiic.ca/CNA/document/pd for-a-doctoral-dissertation-and-contains-
f/publications/EverydayEthics_epdf items-from-four-prevviously-publish-
(Diakses 18 Maret 2015) survey-instrument-thehtml (Diakses 12
______________________________. 2008. Maret 2015).
Code of Ethics for Registered Nurses. Persatuan Perawat nasional Indonesia. 2010.
Otawa: Author. Standar Profesi dan Kode Etik
https://www.cna.aiic.ca/CNA/document/pd Keperawatan Indonesia. Jakarta: Authors.
f/publications/code_of_Ethics_2008_epdf Potter, p.a.,& Perry, A.G. 2005. Fundamental of
(Diakses 18 Maret 2015) Nursing. Missouri: Elseivier Mosby.
Departemen Kesehatan. Direktorat Jenderal Robbins, S.P. 2001. Organizational Behavior:
Pelayanan kesehatan. 2005. Pedoman Concept, Controversies, and Applications.
Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Jakarta: Pearson Education Asia.
dan Penilaian Tingkat Kesehatan Rumah Suhartati. 2002. Faktor-faktor yang Berhubungan
Sakit. Jakarta: Author. dengan Penerapan Etik Profesi
Duffy.J.R. 2005. Annual Review of Nursing Keperawatan Oleh Perawat Pelaksana
Education: Strategies for Teaching. Rumah Sakit Grestelina Makassar. Thesis.
Assesment and Program Planning. New Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
York: Springer Publihing Company Hasanuddin. Tidak dipublikasikan
Gay, S.m (Juli/Agustus 1999). Meeting cardiac Tomey, A.M. 1994. Nursing theorist an their
patients’ expectations of caring; Work (3rd ed). Missouri: Mosby.
Dimensions of critical care nursing. DCCN Undang-undang Republik Indonesia no 44 tahun
Journal, 18(4), 46-50. Februari 2010. 2009 tentang Rumah Sakit.
ABI/INFORM Global (Proquest) database. _____________________________no 36 Tahun
Gillies.D.A. 1994. Nursing management: a 2009 tentang Kesehatan.
System Approach. Philadelphia: WB. Watson, J. 2009. Assessing and Measuring
Sounders Company. Caring in Nursing and Health Sciences.
Kode Etik Rumah Sakit. 2001. Hak-hak Asasi Canada: Singer Publishing Company.
Pasien. The Author. ________. 2002. Theory of Human Caring.
Leininger, M.M (1988). Care, the essence of http://www2.uchse.edu/son/caring/conten/
nursing aand health. Detroit: wayne State wet.asp (Diakses 14 Maret 2015)
Univercity Press Wolf, ZB.,& Miller, P.A. 2003. Relationship
Malau. H. 2008. Ethical Principle Dimensions of Between Nurse Caring and Patient
Doctor and Nurses Toward Patient’s Satisfaction in Patient Undergoing
Satisfaction. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2 Invasive Procedures. Journal Medsur
(1), 39-51. Nursing.
https://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin.jurnal/2 http://findarticles.com/p/articles/mi_m0FS
1083951.pdf (Diakses 12 Maret 2015) S/is_6_12/ai_nl8616793/ (Diakses 14
Okpara, J.O, & College, B (2002). The influence maret 2015)
of ethical climate types on job satisfaction

You might also like