You are on page 1of 6

BAB IV

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Percobaan


Pada percobaan arus densitas dengan menggunakan variabel ampere dan waktu
elektroplating, didapatkan hasil percobaan sebagai berikut:
Tabel IV.1 Dimensi Awal Logam Fe
Run ke- Variabel p (mm) l (mm) t1 (mm) t2 (mm) A (in2)
0,7 N 30 20 0,63 0,68 0,93
1,4 N 29 20 0,59 0,67 0,899
1 2,1 N 30 21 0,6 0,69 0,977
2,8 N 30 20 0,62 0,72 0,93
3,2 N 30 21 0,62 0,73 0,977
0,7 N 29 15 0,75 0,81 0,674
1,4 N 30 21 0,63 0,7 0,977
2 2,1 N 21 29 0,74 0,82 0,944
2,8 N 27 30 0,57 0,65 1,256
3,2 N 30 22 0,56 0,67 1,203

Tabel IV.2 Dimensi Awal Logam Cu


Run ke- Variabel p (mm) l (mm) t1 (mm) t2 (mm) A (in2)
0,7 N 30 21 0,89 0,87 0,977
1,4 N 29 20 0,89 0,86 0,899
1 2,1 N 30 18 0,95 0,9 0,837
2,8 N 30 19 0,97 0,93 0,884
3,2 N 26 17 0,99 0,94 0,885
0,7 N 29 21 0,72 0,7 0,944
1,4 N 30 21 0,93 0,9 0,977
2 2,1 N 30 20 0,87 0,82 0,93
2,8 N 29 19 0,94 0,88 0,854
3,2 N 30 20 0,96 0,87 0,93

Tabel IV.3 Hasil Perhitungan Selisih Berat pada Logam Fe


Run ke- Variabel Waktu (menit) Wo (mgr) Wt (mgr) ΔW (mgr)
0,7 N 295 302 7
1 10
1,4 N 292 300 8

IV-1
Laboratorium Ilmu Logam dan Korosi
Departemen Teknik Kimia Industri FV- ITS

2,1 N 308 318 10


2,8 N 290 304 14
3,2 N 303 320 17
0,7 N 276 282 6
1,4 N 301 310 9
2 2,1 N 10 302 312 10
2,8 N 262 276 14
3,2 N 315 332 17

Tabel IV.4 Perhitungan Hasil Selisih Tebal pada Logam Fe


Run ke- Variabel Waktu (menit) To (mm) Tt (mm) ΔT (mm)
0,7 N 0,63 0,68 0,05
1,4 N 0,59 0,67 0,08
1 2,1 N 10 0,6 0,69 0,09
2,8 N 0,62 0,72 0,1
3,2 N 0,62 0,73 0,11
0,7 N 0,75 0,81 0,06
1,4 N 0,63 0,7 0,07
2 2,1 N 10 0,74 0,82 0,08
2,8 N 0,57 0,65 0,08
3,2 N 0,56 0,67 0,11

Tabel IV.5 Hasil Perhitungan Laju Korosi pada Logam Cu


Run ke- Variabel A(in2) Densitas Cu (g/cm3) ΔW (mgr) Mpy
0,7 N 0,977 8,92 7 4289,235
1,4 N 0,899 8,92 8 5327,294
1 2,1 N 0,837 8,92 10 7152,386
2,8 N 0,884 8,92 14 9480,957
3,2 N 0,885 8,92 17 11499,582
0,7 N 0,944 8,92 6 3805,009
1,4 N 0,977 8,92 9 5514,731
2 2,1 N 0,93 8,92 10 6437,147
2,8 N 0,854 8,92 14 9814,012
3,2 N 0,93 8,92 17 10943,151

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


IV-2
Laboratorium Ilmu Logam dan Korosi
Departemen Teknik Kimia Industri FV- ITS

IV.2 Pembahasan
Percobaan pengaruh konsentrasi CuSO4 pada elektroplating besi dengan tembaga
bertujuan untuk mengetahui proses elektroplating dan untuk mengetahui cara menghitung
tebal lapisan dan laju korosi pada proses electroplating besi (Fe) dan tembaga (Cu). Prosedur
percobaannya yaitu Dari hasil percobaan yang telah diperoleh grafik sebagai berikut:
10

8
Selisih Ketebalan (mg)

5
Selisih Logam Cu 1
4
Selisih Logam Cu 2
3

0
0 1 2 3 4
Konsentrasi (N)

Grafik IV.1 Hubungan Arus densitas dengan selisih ketebalan proses elektropaling Logam Fe
Berdasarkan Grafik IV.1 didapatkan hubungan konsentrasi terhadap selisih berat awal
dan akhir dari ketebalan Cu pada proses elektrolating. pada percobaan pertama dengan
variabel waktu 10 menit dengan konsentrasi 0,7 N, 1,4 N, 2,1 N, 2,8 N, 3,2 N didapatkan
selisih ketebalan masing-masing yaitu 0,005 mm, 0,004 mm, 0,005 mm, 0,006 mm, dan 0,009
mm. Pada percobaan kedua dengan konsentrasi dan variabel waktu yang sama didapatkan
selisih ketebalan masing-masing yaitu 0,003 mm, 0,004 mm, 0,005 mm, 0,006 mm, dan 0,009
mm.
Dari data grafik tersebut, dapat diketahui adanya keterkaitan bahwa penambahan berat
logam berbanding lurus dengan konsentrasi larutan (CuSO4) dan waktu perendaman. Semakin
tinggi konsentrasi larutan, maka penambahan berat logam semkain tinggi, dan begitu pula
dengan waktu perendaman, semakin lama waktu perendaman maka penambahan berat yang
diperoleh juga semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan literatur yang telah disebutkan bahwa
Hubungan konsentrasi larutan dan waktu pelapisan dengan penambahan berat adalah
berbanding lurus. Dimana semakin besar konsentrasi larutan dan waktu pelapisan, maka akan
semakin besar pula penambahan beratnya. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


IV-2
Laboratorium Ilmu Logam dan Korosi
Departemen Teknik Kimia Industri FV- ITS

bahwa semakin besar konsentrasi larutan dan waktu pelapisan, maka penambahan berat logam
yang dilapisi akan semakin meningkat (Syafrul, 2015)

Semakin tinggi konsentrasi larutan elektrolit CuSO4, maka ion-ion logam Cu akan
terdistribusi lebih banyak ke permukaan logam Fe, sehingga akan mempercepat proses
elektroplating. Akibatnya lapisan Cu yang tebentuk pada permukaan logam Fe semakin tebal
sehingga meningkatkan berat logam Fe. Selain itu, waktu perendaman mempengaruhi
banyaknya logam Cu yang melapisi logam Fe, sehingga semakin lama perendaman, maka
tebal lapisan Cu yang terbentuk pada permukaan logam Fe semakin bertambah, sehingga
berat logam Fe semakin bertambah.

90000
80000
70000
60000
50000
mpy

40000 Percobaan Cu 1
30000 Percobaan Cu 2
20000
10000
0
0 1 2 3 4
Konsentrasi (N)

Grafik IV.2.2 Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Pelapisan Terhadap Laju Korosi

Pada Grafik IV.2.2 didapatkan hasil perubahan laju korosi logam pada 5 menit
dengan konsentrasi larutan CuSO4 0.7 N. 1.1 N. 1.5 N. 1.9 N. dan 2.3 N diperoleh masing-
masing laju korosi tiap konsentrasi berturut-turut 1925.36 mpy, 2875.11 mpy, 7400.10 mpy,
9389.44 mpy, dan 10244.01 mpy. Pada 10 menit laju korosinya berturut-turut 533.11 mpy,
2395.80 mpy, 4471.91 mpy, 7756.05 mpy, dan 9825.29 mpy. Dari data diatas dapat dilihat
adanya hubungan antara konsentrasi yang berbanding lurus dengan laju korosi dan berbanding
terbalik dengan waktu perendaman. Berdasarkan data grafik tersebut, dapat dilihat bahwa
semakin tinggi konsentrasi larutan (CuSO4), maka laju korosi logam semakin tinggi dan
sebaliknya, namun semakin lama waktu perendaman logam maka laju korosinya semakin
kecil. Hal ini sesuai dengan literatur yang telah disebutkan bahwa menurut Malau (2011),
semakin lama waktu pelapisan, maka laju korosi semakin menurun. Hal ini disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


IV-2
Laboratorium Ilmu Logam dan Korosi
Departemen Teknik Kimia Industri FV- ITS

adanya passivasi yang terjadi pada speseimen yg diuji. Passivasi adalah peristiwa dimana baja
yang terkorosi akan membentuk lapisan pelindung berupa oksida besi yang menyebabkan laju
korosi menurun. Seiring dengan berjalannya waktu pada pengujian ini, hasil korosi yang tidak
dapat larut membentuk suatu selaput di permukaan spesimen yang dengan efektif
menghindarkan elektrolit dari kontak lebih lanjut dengan logam dan hal ini mengurangi laju
korosi.

0.025

0.02
Ketebalan (mm)

0.015

10 menit pertama
0.01
10 menit kedua

0.005

0
0 1 2 3 4
Konsentrasi (N)

Grafik IV.2.3 Pengaruh Ketebalan dan Waktu Pelapisan Terhadap Ketebalan


Pada Grafik IV.2.3 didapatkan hasil perubahan ketebalan logam Fe selama 10 menit
waktu pelapisan dengan konsetrasi larutan CuSO4 0.7 N, 1.4 N, 2,1 N, 2,8 N, dan 3,2 N
diperoleh selisih ketebalan tiap konsentrasi berturut-turut 0.007 mm, 0.008 mm, 0.01 mm,
0.014 mm, dan 0.017 mm. Pada 10 menit laju korosinya berturut-turut 0.016 mm, 0.022 mm,
0.01 mm, 0.014 mm, dan 0.017 mm. Dari data grafik tersebut, dapat diketahui adanya
hubungan antara penambahan ketebalan pada logam yang berbanding lurus dengan waktu dan
konsentrasi. Semakin tinggi konsentrasi larutan (CuSO4), maka penambahan ketebalan
semakin tinggi dan begitu juga dengan waktu, semakin lama waktu perendaman, maka
penambahan ketebalan pada logam yang diperoleh semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan
literatur yang telah disebutkan bahwa Semakin tinggi konsentrasi. maka semakin tinggi
ketebalan lapisan yang didapatkan. Semakin lama waktu pencelupan maka ketebalan lapisan
semakin bertambah (Suarsana, 2008)

Nilai ketebalan pada logam Fe akan mengalami kenaikan dengan naiknya konsentrasi
dikarenakan semakin tinggi konsentrasi elektrolit CuSO4, maka ion-ion logam Cu akan
terdistribusi lebih banyak sehingga akan mempercepat proses elektroplating, sedangkan waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


IV-2
Laboratorium Ilmu Logam dan Korosi
Departemen Teknik Kimia Industri FV- ITS

mempengaruhi perpindahan elektron anoda ke katoda semakin besar berdasarkan lama proses
elektroplating, sehingga semakin lama perendaman, maka ketebalan lapisan Cu yang
terbentuk pada permukaan logam Fe semakin bertambah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


IV-2

You might also like