we22017 ‘Sustainable Develogmert Goats (SOGs) Quay Educaon in indonesia
Sustainable Development Goals (SDGs) Quality Education
in Indonesia
17 MARET 20166 NOVEMBER 2016 =) Dikirimkan di SOSIAL = Ditandai EDUCATION,
SDGS, SDGS INDONESIA
gary
GOS SSOCO@
PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA
@QeOw 2 em 4
Dari program yang disepakati di forum PBB maka SDGs memiliki 17 tujuan dan 165 sasaran
pembangunan berkelanjutan yang telah dideklasrasi oleh 193 anggota PBB pada siding umum ke-70.
Dari 17 tujuan maka salah satuanya tentang kualitas pendidikan yang bersifat pembangunan
berkelanjutan hingga 2030. Mengacu kepada program pembangunan nasional dalam agenda
Interasional yaitu pembangunan pada abad millennium yang diikuti oleh 189 negara, termasuk bangsa
Indonesia dan akan memasuki tahap akhir evaluasinya pada tahun 2015. Dalam MDGs lalu mempunyai
8 program dengan masing-masing indikatornya.
‘Melihat perkembangan hasil pembangunan dibeberapa negara maka masih belum sesuai dengan target
maka Millenim Development Goals (MDGs), pun diganti dengan nama SDGs. Dalam era SDGs atau
tujuan pembangunan berkelanjutan yang telah dimulai saat negara-negara anggota PBB termasuk
Indonesia menyepakati outcome Document SDGs pada tanggal 2 agustus 2015. Periode SDGs Tahun
2016-2030 merupakan program yang kegiatanya meneruskan agenda-agenda sekaligus
menindaklanjutin program yang belum selesai. Menjadi bahan sorotan tertinggi adalah sector kesehatan
yaitu sebaran balita kurang gizi di Indoesia, proporsi balita pendek, status gizi anak, tingkat kematian
ibu, pola konsumsi pangan pokok dan sebagainya.
‘Menjamin kualitas pendidikan inklusif dan adil dan mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup
bagi semua, Sejak tahun 2000, telah ada kemajuan besar dalam pencapaian target pendidikan dasar
universal. Angka partisipasi total dalam daerah berkembang mencapai 91 persen pada tahun 2015, dan
jumlah seluruh dunia dari anak-anak keluar dari sekolah telah menurun hampir setengah. Ada juga
telah terjadi peningkatan dramatis dalam tingkat melek huruf, dan lebih banyak anak perempuan di
sekolah daripada sebelumnya. Ini semua adalah keberhasilan yang luar biasa. Kemajuan juga
menghadapi tantangan berat di daerah berkembang karena tingkat kemiskinan yang tinggi, konflik
bersenjata dan keadaan darurat lainnya. Di Asia Barat dan Afrika Utara, konflik bersenjata berlangsung
telah melihat peningkatan proporsi anak-anak keluar dari sekolah. Ini adalah tren yang
mengkhawatirkan.
Sementara Afrika membuat kemajuan terbesar dalam pendaftaran sekolah dasar di antara semua daerah
berkembang - dari 52 persen pada tahun 1990, hingga 78 persen pada 2012 - kesenjangan besar masih
tetap. Anak-anak dari rumah tangga termiskin empat kali lebih mungkin untuk keluar dari sekolah
dibandingkan rumah tangga kaya. Kesenjangan antara daerah pedesaan dan perkotaan juga tetap
tinggi. Mencapai pendidikan inklusif dan berkualitas untuk semua menegaskan kembali keyakinan
nipesestarerartona.wordprees.com/2016017ieetainatte-development goal-sdge-qally-educaton in indonesia 14swan017 Sustainable Dovlonmert Goats (SDs) Guay Eucaonin hdonesia
bahwa pendidikan merupakan salah satu kendaraan yang paling kuat dan terbukti untuk pembangunan
berkelanjutan. Gol ini memastikan bahwa semua anak perempuan dan anak laki-laki menyelesaikan
sekolah dasar dan menengah gratis pada 2030. Hal ini juga bertujuan untuk memberikan akses yang
sama terhadap pelatihan kejuruan yang terjangkau, dan untuk menghilangkan gender dan kekayaan
Kesenjangan dengan tujuan untuk mencapai akses universal untuk pendidikan yang berkualitas tinggi
Pendidikan yang berkualitas merupakan salah satu dari 17 Sasaran Global yang membentuk 2.030
Agenda Pembangunan Berkelanjutan. Pendekatan terpadu sangat penting untuk kemajuan seluruh
beberapa tujuan.
Memperoleh pendidikan yang berkualitas adalah dasar untuk meningkatkan kehidupan masyarakat
dan pembangunan berkelanjutan, Kemajuan besar telah dibuat terhadap peningkatan akses pendidikan
di semua tingkatan dan meningkatkan angka partisipasi di sekolah terutama bagi perempuan dan anak
perempuan . Keterampilan keaksaraan dasar telah meningkat pesat , namun upaya lebih berani
dibutuhkan untuk membuat langkah yang lebih besar untuk mencapai tujuan pendidikan universal
Misalnya , dunia telah mencapai kesetaraan dalam pendidikan dasar antara anak perempuan dan anak
Jaki-laki , namun beberapa negara telah mencapai target yang di semua tingkat pendidikan .
A. Fakta Dan Angka Kualitas PendidikanAdapun yang termasuk dalam fakta dan angka Quality
Education yaitu :1, Pendaftaran di pendidikan dasar di negara-negara berkembang telah mencapai 91
persen tapi 57 juta anak-anak tetap sekolah.2.__Lebih dari separuh dari anak-anak yang belum
bersekolah hidup di sub - Sahara Afrika.3. Diperkirakan 50 persen dari out-of - sekolah anak-anak
usia sekolah dasar hidup di daerah yang terkena dampak konflik.4. _ 103 juta pemuda di seluruh,
dunia tidak memiliki keterampilan keaksaraan dasar , dan lebih dari 60 persen dari mereka adalah
perempuan.
1. Tujuan Kualitas Pendidikan
2. Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan anak laki-laki lengkap gratis, adil
dan kualitas primer dan pendidikan menengah yang mengarah ke hasil belajar yang efektif yang
relevan dan Goal-4 pada.
3. Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan anak laki-laki memiliki akses ke
pengembangan anak usia dini yang berkualitas, peduli dan pra utama pendidikan sehingga mereka
siap untuk pendidikan dasar.
4, Tahun 2030, menjamin akses yang sama bagi semua perempuan dan laki-laki untuk pendidikan yang,
terjangkau dan kualitas teknis, kejuruan dan pendidikan tinggi, termasuk perguruan tinggi.
5, Tahun 2080, secara substansial meningkatkan jumlah remaja dan orang dewasa yang memiliki
keterampilan yang relevan, termasuk keterampilan teknis dan kejuruan, untuk pekerjaan, pekerjaan
yang layak dan kewirausahaan.
6. Tahun 2030, menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan dan menjamin akses yang sama
untuk semua tingkat pendidikan dan pelatihan kejuruan untuk rentan, termasuk penyandang cacat,
masyarakat adat dan anak-anak dalam situasi rentan.
7. Tahun 2030, memastikan bahwa semua pemuda dan sebagian besar orang dewasa, baik lal
perempuan, mencapai membaca dan menghitung.
8, Tahun 2030, memastikan bahwa semua peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan, termasuk antara lain, melalui
pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup yang berkelanjutan, hak asasi
manusia, kesetaraan gender, promosi budaya damai dan non-kekerasan, kewarganegaraan global
dan apresiasi keanekaragaman budaya dan kontribusi budaya untuk Membangun pembangunan
berkelanjutan dan meningkatkan fasilitas pendidikan yang anak, penyandang cacat dan sensitif
gender dan memberikan aman , tanpa kekerasan, inklusif dan efektif lingkungan belajar untuk
semua.
9. Tahun 2020, secara substansial memperluas secara global jumlah beasiswa yang tersedia untuk
negara-negara berkembang, di negara-negara berkembang khususnya, pulau kecil yang sedang
bekembang dan negara-negara Afrika, untuk pendaftaran di pendidikan tinggi, termasuk pelatihan
kejuruan dan informasi dan teknologi komunikasi, teknis, teknik dan program ilmiah, di negara
maju dan negara berkembang lainny
10. Tahun 2030, secara substansial meningkatkan pasokan guru yang berkualitas, termasuk melalui
kerjasama internasional untuk pelatihan guru di negara-negara berkembang, terutama terbelakang
Jaki dan
nipesestarerartona.wordprees.com/2016017ieetainatte-development goal-sdge-qally-educaton in indonesia anwe22017 ‘Sustainable Develogmert Goats (SOGs) Quay Educaon in indonesia
negara dan pulau berkembang kecil negara
1. SDGs Quality Education di Indonesia
Tujuan pendidikan akan menjadi tumpuan upaya pemerintah untuk mendorong pencapaian tujuan dan
sasaran pembangunan berkelanjutan hingga 2030 berdasarkan arahan dari Forum PBB. Peningkatan
pendidikan bagi masyarakat Indonesia akan memacu pencapaian terhadap tujuan dan sasaran lainnya
dalam SDGs, terutama untuk menangkal peningkatan angka kemiskinan, Pendidikan di Indonesia
merupakan bagian dalam amanah konstitusional UU 1945. Untuk itu Pemerintah wajib melaksanakan
pendidikan dengan gratis bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pendidikan merupakan dasar untuk mencapai pertumbuhan yang berkualitas. Dalam pendidikan
memerlukan system pendidikan yang berkesinambungan, dari sector pemerataan akses pendidikan bagi
seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Terlebih saat ini pendidikan di Indonesia semenjak pemerintahan
Jokowi-JK menerapkan birokrasi khusus dikementerian Pendidikan, yang mana system pendidikan
dasar hingga menengah dipisah dengan pendidikan perguruan tinggi. Saat ini telah dilakukan
keefektifan kerja sehingga berdampak kepada kualitas pendidikan.
Mekanisme system pendidikan di Indonesia justru menimbulkan kesenjangan dengan nilai-nilai
kreativitas. Berdasarkan realitas saat ini, menunjukkan orang Indonesia semakin berpendidikan tinggi
semakin independen. Banyak pengusaha di Indonesia berpendidikan rendah semakin berani berusaha.
Sebaliknya, semakin tinggi pendidikan ini semakin independen. Pendidikan bertumpu kepada
kreativitas kualitasnya semakin mudah untuk meningkatkan industrialisasi. Maka dari itu nilai
pendidikan dan kreativitas perlu ditanamkan pada setiap institusi pendidikan baik dasar maupun
perguruan tinggi. Sebab dengan Masyrakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini akan mendorong
industrialisasi yang semakin kompetetif. Berdasarkan sebuah studi di AS, 47 persen, pada tahun 2030
jenis pekerjaan yang ada hari ini akan hilang karena akan diganti oleh mesin. Maka akumulasi
pendapatan manusia tentu akan berubah.
Kelompok kecil maupun besar masyarakat kaya dengan pendidikan dan kreativitas tinggi akan
memiliki kesempatan yang lebih luas untuk sejahtera. Sementara kelompok masyarakat yang tidak
mendapat pendidikan dan tidak mendapat pendidikan yang berkualitas, terancam dengan berbagai
masalah social. Untuk melakukan perubahan social maka dibutuhkan pendidikan. Karena pendidikan
dapat menentukan social dalam bernegara, social dalam pembangunan dan social dalam modernisasi.
Pemerintah Indonesia telah melaksanakan program pencapaian pendidikan dasar untuk semua,
pemerintah telah menyelenggarakan pendidikan dasar yang terjangkau dan berkualitas, yang ditempuh
antara lain melalui program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dilaksanakan sejak tahun 2005
dan cakupan pada tahun 2011 sebesar 42,1 juta orang. Namun, Dilihat dari dunia pendidikan di
Indonesia maka memiliki beberapa kendala yang berkaitan dengan mutu pendidikan diantaranya
adalah keterbatasan akses pada pendidikan, jumlah guru yang belum merata, serta kualitas guru sendiri
dinilai masih kurang, Terbatasnya akses pendidikan di Indonesia, terlebih lagi didaerah berujung
kemasalah meningkatnya arus urbanisasi untuk mendapatkan akses ilmu yang lebih baik dari
perkotaan, Keterbatasan akses pendidikan di daerah menjadi pusat arus urbanisasi, yang menjadi
problem saat ini yaitu di pusat negara anggap saja Jakarta jumlahnya sudah proporsional, tapi diluar
Jakarta khususnya luar jawa tidak mempunyai akses pendidikan. Secara tidak sengaja, masyarakat
Indonesia didorong untuk melakukan urbanisasi pendidikan karena keterbatasa fasilitas di daerah.
Didunia Internasional kualitas pendidikan di Indonesia berada peringkat ke-64 dari 120 negara
diseluruh dunia berdasarkan laporan tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report
2012. Sedangkan berdasarkan Indeks Perkembangan Pendidikan (Education Development Index, IDI)
Indonesia berada pada peringkat ke-69 dari 127 negara pada tahun 2011. Dalam laporan terbaru
program pembangunan PBB tahun 2013, Indonesia menempati posisi 121 dari 185 negara dalam Indeks
nipesestarerartona.wordprees.com/2016017ieetainatte-development goal-sdge-qally-educaton in indonesia anaw2n0t7 ‘Sustainable Development Gals (SDGs) Quay Education in indonesia
Pembangunan Manusia (IPM) dengan angka 0,629. Dengan angka itu Indonesia tertinggal dari dua
negara tetangga ASEAN yaitu Malaysia (peringkat 64) dan Singapura (18), sedangkan IPM di kawasan
Asia Pasifik berada 0,683.
Perspektif pembangunan social maka kualitas pendidikan SDGS di Indonesia menjamin pendidikan
berkualitas yang inklusif dan merata serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi
manusia, diatur dalam UU nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional. Dalam Nawacita
(Program Pemerintah Indonesia) maka masuk kedalam nawacita nomor 3 yaitu membangun Indonesia
dari penggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, dan
dalam RPJM termaktup dalam Bab 6.3 membangun Indonesia dari penggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, meletakkan dasar-dasar dimulainya
desentralisasi asimetris, memeratakan pembangunan antar wilayah terutama kawasan timur Indonesia
dan menanggulangi kemiskinan.
Tahun 2016 merupakan titik awal untuk mencapai target pendidikan berkualitas yang dilaksanakan
oleh Kementerian Pendidikan Indonesia untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kementerian
Pendidikan sebagai institusi berwenang tentang bidan pendidikan, melaksanakan program Pra-SD atau
PAUD bagi seluruh anak laki-laki dan perempuan dalam memperoleh akses terhadap perkembangan,
perawatan dan pendidikan pra-SD (PAUD) yang bermutu untuk menjamin kesiapan memasuki
pendidikan dasar. Sampai tahun 2016 tercatat 72,29 persen atau 58.174 desa diseluruh Indonesia telah
memiliki PAUD. Saat ini berdasarkan Dapodik PAUD 2016, jumlah PAUD diseluruh Indonesia
mencapai 190.225 sekolah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya mewujudkan SDGs
dengan memulai memberika Dana Alokasi Khusus (DAK) BOP sevesar Rp. 600 ribu pertahun untuk
190.225. bantuan ini diprioritaskan bagi peseta didik PAUD usia 4-6 tahun.
Untuk memastikan dilaksanakan SDGs dalam kerangka pembangunan Indonesia baik ditingkat
nasional maupun daerah maka diperlukan peran koalisi masyarakat sipil. Lembaga social tersebut dapat
mendesak pemerintah Indonesia untuk sesegara mungkin menyiapkan berbagai hal baik dari sisi proses
dan substansi. Pemerintah Indonesia harus pro-aktif dalam upaya pencapaian SDGs, sebagai tindak lajut,
atas inisiatif proaktif Indonesia dalam proses penyiapan agenda SDGS dan melaksanakan kesepakatan
SGDs. Meskipun SDGs tidak bersifat mengikat secara hukum (legally binding) namun SDGs merupakan
hasil kesepakatan pimpinan negara yang mengikat secara moral bagi tiap negara untuk bertanggung
jawab dan berkewajiban memastikan tujuan dan target yang ada di SDGs bisa dilaksanakan dan dicapai
pada tahun 2030. Indonesia memerlukan persiapan yang lebih matang terhadap upaya adopsi SDGs,
terutama rencana aksi yang dibutuhkan terkait tujuan prioritas dan strategis dalam RKP dan Pagu
Indikatif 2016/2017, payung hukum yang diperlukan, mobilisasi pembiayaan jangka menengah yang
dibutuhkan, kelembagaan permanen yag mencerminkan keterlibatan dari semua kepentingan (inklusif)
serta kerangka kerja pengawasan yang dibutuhkan termasuk perbaikan metode dan system pendataan.
Peran Pemerintah Daerah dalam Menyukseskan SDGs
Quality Education ialah salah satu program dari 17 program SDGs yang memiliki tujuan menjamin
pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang
hayat bagi semua. Tujuan ini diperkuat dalam UU RI 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional,
selanjutnya SDGs diformulasikan secara bersama pada tingkat global, dalam beberapa aspek bisa saja
disesuaikan dengan situasi dan kondisi Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah. Pencapaian
tujuan SDGs sebagian besar berada di pundak pemerintah propinsi dan kabupaten. Kabupaten dengan
mantap mulai mengambil alih lebih banyak pengeluaran rutin pemerintah. Jadi pemerintah daerah
seharusnya dapat lebih berperan.
Penduduk sebuah desa bisa sepakat memilih apa saja dari tujuan SDGs yang menjadi prioritas mereka,
termasuk memantau dan mempercepat pencapaiannya, Misalnya ketika kekurangan gizi menjadi
persoalan yang dicemaskan, mungkin perlu memastikan bahwa puskesmas selalu menimbang semua
nipesestarerartona.wordprees.com/2016017ieetainatte-development goal-sdge-qally-educaton in indonesia anasano Sustainable Dovlonmert Goats (SDs) Guay Eucaonin hdonesia
anak-anak. Siapa saja dapat menambahkan semua informasi yang dibutuhkan untuk mencermati
apakah angka kekurangan gizi meningkat atau menurun. Dan yang lebih penting, bisa sepakat tentang
apa yang harus dilakukan untuk menanggulanginya.
Misalnya, bagaimana anak-anak yang lambat pertumbuhannya, memperoleh makanan dan mungkin
dapat memberikan saran atau dukungan kepada para ibu. Apakah semua anak bersekolah? Hal ini akan
mudah diketahui dari buku pendaftaran di sekolah. Jika TBC menjadi masalah, mungkin anda dapat
mencoba untuk melakukan tes pada sebanyak mungkin orang dan kemudian memulai pengobatan.
Apakah perempuan meninggal karena persalinan? Bagaimana dengan pengawasan tentang berapa
banyak perempuan hamil yang mendatangi klinik-klinik pada masa prapersalinan, Begitu juga apakah
mereka telah memiliki persiapan untuk menghadapi keadaan darurat. Tidak harus mencoba melakukan
semuanya sekaligus. Dapat juga memulai dengan sejumlah prioritas, kemudian melakukan aksi. Bagi
SDGs, semangat lebih penting ketimbang rinciannya. Jika masing-masing kabupaten atau komunitas
mulai melakukan aksi, maka secepatnya akan terjadi perbaikan. Tahun 2030 tinggal sepuluh tahun lagi,
tetapi pemerintah bisa melakukan banyak hal dalam waktu tersebut.
Pola Pembangunan Pemerintah Daerah
Arah Kebijakan Pokok Penanggulangan Kemiskinan di daerah dilaksanakan melalui program-program
pengurangan kemiskinan (pro-poor), perluasan lapangan kerja (pro-job) dan pertumbuhan ekonomi (pro-
growth) yang berorientasi pada pemerataan pendapatan antar kelompok masyarakat, pengurangan
beban pengeluaran penduduk miskin, pemenuhan kebutuhan dasar dan pemerataan pembangunan
antar wilayah.
Upaya penanggulangan kemiskinan telah dilakukan melalui berbagai strategi baik secara langsung
maupun tidak langsung. Secara langsung diwujudkan dalam bentuk pemberian bantuan dana stimulan
sebagai modal usaha kegiatan ekonomi produktif, bantuan sosial (antara lain melalui program Bantuan
Langsung Tunai, Beras Miskin, Sektoral Pusat/Daerah, program khusus, dll). Secara tidak langsung
melalui penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan sosial ekonomi, Pemberdayaan
masyarakat, Penguatan Kelembagaan dan Perlindungan sosial (antara lain melalui program Bantuan
Kepada Kabupaten/Kota, Sektoral Pusat/Daerah, dan program khusus lainnya)..
Sedangkan upaya yang dilakukan dalam mengatasi kemiskinan di daerah ditempuh melalui
1. Pengurangan pengeluaran, melalui
2. Bidang Pendidikan, melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Khusus Murid (BKM), dan
Bantuan Bea Siswa Keluarga Miskin.
. Bidang Kesehatan dan Keluarga Berencana, melalui penanganan tindakan medis, operatif keluarga
miskin, penanggulangan gizi buruk dan gizi
Peningkatan Pendapatan, melalui
. Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, melalui pengembangan wirausaha,
pengembangan pendidikan dan pelatihan wirausaha serta pemberdayaan usaha skala mikro.
. Bidang Sosial, melalui Bantuan Modal Usaha bagi Penduduk Miskin.
Bidang Ketenagakerjaan, melalui perluasan kesempatan kerja dan berusaha termasuk pengiriman
transmigrasn serta pelatihan ketrampilan tenaga kerja.
8, Bidang Perumahan dan Pemukiman diantaranya pemugaran rumah kumuh dan padat di perkotaan,
korban bencana alam dan penyediaan air bersih serta pembangunan sanitasi.
as
uo
Sasaran penanganan ke
inan di daerah dilaksanakan pada:
1. Prioritas utama : Penduduk Sangat Miskin
nipesestrerartona.wordprecs.com/2016017ieetainatte-development goal-sdge-qally-educaon in indonesia enw2n0t7 ‘Sustainable Development Gals (SDGs) Quay Education in indonesia
2. Prioritas kedua : Penduduk Miskin
3. Prioritas ketiga : Penduduk Hampir Miskin
Upaya penanggulangan kemiskinan dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan dengan
menggunakan berbagai sumber dana. Anggaran tersebut ada yang dilaksanakan melalui SKPD maupun
diberikan langsung kepada Kabupaten/Kota melalui Dana Bantuan kepada pemerintah
Kabupaten/Kota. Berdasarkan upaya penanganan yang telah dilaksanakan, terdapat penurunan
prosentase angka kemiskinan yang signifikan. Pemerintah Daerah (Propinsi) memberikan dukungan
sepenuhnya kepada Kabupaten/Kota sebagai daerah percontohan pelaksanaan SDG’s dengan
memberikan bantuan dana.
Bagi Pemerintah Daerah, kemiskinan merupakan issue strategis dan mendapatkan prioritas utama
untuk ditangani. Kemiskinan merupakan salah satu dari issue strategis yang mendapat prioritas untuk
penanganan pada setiap tahapan pelaksanaannya.
Terkait dengan target tujuan pembangunan yang harus tercapai pada tahun 2030, maka Pemerintah
Daerah masih harus bekerja keras untuk dapat mencapai target tersebut, mengingat upaya
penanggulangan kemiskinan bukan merupakan hal yang mudah untuk dilaksanakan.
Peran Pemerintah Daerah
Tujuan Pembangunan yang ditargetkan untuk dapat dicapai pada tahun 2030 dapat dijadikan sebagai
salah satu pemacu dan semangat untuk dapat melakukan upaya yang lebih baik dalam penanganan
permasalahan yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Kemiskinan bukan hanya
masalah daerah maupun Indonesia, tetapi juga merupakan masalah dunia. Dilihat dari berbagai
program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan besarnya sumber dana yang telah dikeluarkan,
kemiskinan di daerah tetap masih menjadi permasalahan yang tidak mudah untuk diatasi walaupun
jumlah penduduk miskin sudah semakin berkurang, Hal tersebut terjadi antara lain karena upaya
penanggulangan kemiskinan merupakan upaya terpadu yang harus dilakukan oleh semua pihak
termasuk juga masyarakat miskin itu sendiri dengan komitmen yang kuat dari semua unsur pimpinan
baik pemerintah, organisasi masyarakat dan kelompok masyarakat.
Pemerintah Daerah ikut mendukung dan melaksanakan upaya penanggulangan kemiskinan. Komitmen
tersebut telah tertuang di dalam dokumen-dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah
maupun tahunan, dengan melaksanakan berbagai program dan kegiatan serta berbagai sumber dana
melalui strategi penanganan langsung maupun tidak langsung. Terkait dengan sosio-kultur masyarakat,
upaya penanggulangan kemiskinan tidak akan berhasil apabila tidak diimbangi dengan program
penyadaran masyarakat (public awareness), yaitu sebuah upaya untuk mengurangi bahkan
menghapuskan mental dan budaya miskin dengan jalan mengingatkan, meyakinkan dan memberikan
semangat kepada masyarakat agar berusaha untuk bangkit dari kemiskinan dengan melakukan kerja
keras dan membiasakan diri untuk malu menerima bantuan sebagai orang miskin. Koordinasi diantara
stakeholders maupun instansi pengampu masih perlu dioptimalkan, terutama dalam hal penentuan
target dan sasaran program kegialan penanggulangan kemiskinan (termasuk kelengkapan data maupun
alokasi anggaran), secara berjenjang dari tingkat Provinsi sampai dengan Kabupaten/Kota untuk
menghindari terjadinya tumpang-tindih maupun terlewatnya sasaran penanggulangan kemiskinan.
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan millenium (SDG’s) yang harus dapat tercapai pada tahun
2025 pada umumnya dan juga untuk mencapai tujuan pembangunan daerah pada khususnya,
penanganan kemiskinan memerlukan kerja keras semua pihak, komitmen dari pemerintah dan
partisipasi dari masyarakat miskin itu sendiri. Pada dasarnya, kemiskinan tidak akan dapat dihilangkan
dari muka bumi, tetapi meskipun begitu, harus dilakukan upaya agar masyarakat yang masuk dalam
kriteria miskin dapat memperoleh hak-hak dasar kebutuhan hidupnya. Untuk itu prioritas penanganan
sebaiknya dilakukan dengan menggunakan sumberdaya yang ada, tanpa ketergantungan dari pihak lain
agar penanganannya dapat dilakukan dengan cepat dan tuntas. Agar program dan kegiatan
penangulangan kemiskinan dapat benar-benar memperoleh hasil seperti yang diinginkan perlu
nipesestarerartona.wordprees.com/2016017ieetainatte-development goal-sdge-qally-educaton in indonesia onsano Sustainable Dovlonmert Goats (SDs) Guay Eucaonin hdonesia
dilakukan pemantauan dan evaluasi serta penilaian atas pelaksanaannya, agar dapat diketahui program
dan kegiatan apa saja yang perlu untuk dilanjutkan bahkan diakselerasikan maupun untuk diketahui
program dan kegiatan apa saja yang tidak diperlukan lagi
Dalam pelaksanaan tidak harus mencoba melakukan semuanya sekaligus. Dapat memulai dengan
sejumlah prioritas, kemudian melakukan aksi. Bagi SDGs, semangat lebih penting ketimbang
rinciannya. Jika masing-masing kabupaten atau komunitas mulai melakukan aksi, maka secepatnya
akan terjadi perbaikan. ‘Tahun 2025 tinggal sepuluh tahun lagi, tetapi banyak hal yang bisa dilakukan
selama lima tahun ini.
Peranan kualitas pendidikan dalam SDGs terhadap perubahan sosial
Pendidikan menjadi instrumen kekuatan sosial masyarakat untuk mengembangkan suatu sistem
pembinaan anggota masyarakat yang relevan dengan tuntutan perubahan zaman. Abad globalisasi telah
menyajikan nilai-nilai baru, pengertian-pengertian baru serta perubahan-perubahan di seluruh ruang
lingkup kehidupan manusia yang waktu kedatangannya tidak bisa diduga-duga. Sehingga dunia
pendidikan merasa perlu untuk membekali diri dengan perangkat pembelajaran yang dapat
memproduk manusia zaman sesuai dengan atmosfir tuntutan global. Penguasaan teknologi informasi,
penyediaan SDM yang profesional, terampil dan berdaya guna bagi masyarakat, kemahiran
menerapkan Iptek, perwujudan tatanan sosial masyarakat yang terbuka, demokratis, humanis serta
progresif dalam menghadapi kemajuan jaman merupakan beberapa bekal mutlak yang harus dimiliki
oleh semua bangsa di dunia ini yang ingin tetap bertahan menghadapi tata masyarakat baru berwujud
globalisasi ini
Pendidikan merupakan laksana eksperimen yang tidak pernah selesai sampai kapan pun, sepanjang ada
kehidupan manusia di dunia ini. Dikatakan demikian karena pendidikan merupakan bagian dari
kebudayaan dan peradaban manusia yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan
manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovatif. Pendidikan sangat berperan dalam kehidupan.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara. Demikian pentingnya peranan pendidikan, maka dalam UUD 1945 diamanatkan bahwa
tiap-tiap warga negara berhak untuk mendapat pendidikan, pengajaran dan pemerintah mengusahakan
untuk menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang pelaksanaannya diatur dalam undang-
undang,
Pendidikan sangat menentukan arah perkembangan suatu masyarakat. Dengan pendidikan dapat
merubah bangsa menjadi lebih baik. Konsep ini juga tertuang pada program PBB yang terselenggara
dari berbagai Negara, kualitas pendidikan menjadi permasalahan yang krusial di dalam setiap Negara.
Oleh karenanya PBB memberikan program yang bernama SDGs sebagai langkah lanjutan dari program
sebelumnya yakni MDGs. Efek jangka panjang MDGs telah selesai pada 2015 kemarin, namun untuk
Negara Indonesia dan beberapa Negara lainnya masih belum memperlihatkan hasil yang signifikan.
Maka dari itu PBB melanjutkannya pada program berikutnya yaitu SDGs, yang menargetkan efek
jangka panjang hingga tahun 2030. Salah satu program dari SDGs yang akan memberikan dampak
perubahan sosial pada bangsa Indonesia ialah sektor kualitas pendidikan. Perubahan-perubahan sosial
tersebut antara lain:
Peran Penting Pendidikan
nipesestarerartona.wordprees.com/2016017ieetainatte-development goal-sdge-qally-educaton in indonesia mawe22017 ‘Sustainable Develogmert Goats (SOGs) Quay Educaon in indonesia
1. Ditinjau dari Segi Anak dan Orang Tua
Anak adalah makhluk yang sedang tumbuh, Pendidikan sangat penting bagi anak, sebab sejak bayi
belum dapat berbuat sesuatu untuk kepentingan dirinya, melainkan dipenuhi oleh orang tua. Dengan
kata lain, anak atau bayi manusia memerlukan bantuan, tuntunan, dan dorongan dari orang lain untuk
mempertahankan hidup dengan pembelajaran bertahap. Pendidikan karena dorongan orang tua yaitu
nati nurani mempunyai sifat kodrati untuk mendidik anaknya. Schingga tanggung jawab moral hadir
terhadap orang tua. Melalui pendidikan, anak dapat memperoleh kepandaian, keterampilan, serta
pembentukan sikap dan tingkah laku sehingga lambat laun dapat berdiri sendiri.
2. Ditinjau dari Segi Pembangunan
Pendidikan sangat penting untuk pembangunan bangsa. Maka dari itu berbagai usaha dan kegiatan
dilaksanakan untuk pengelolaan, peningkatan supervisi, serta tata laksana pendidikan. Misalnya,
meningkatkan profesionalisme tenaga pengajar.
Peranan dan Fungsi Pendidikan
Fungsi Pendidikan dalam arti mikro ialah membantu (secara sadar) perkembangan jasmani dan rohani
peserta didik. Sedangkan secara makro fungsi pendidikan ialah pengembangan pribadi, warga negara,
kebudayaan, dan pengembangan bangsa. Pada dasarnya mendidik adalah tuntunan, bantuan,
pertolongan kepada peserta didik. Dalam pengertian memberi tuntunan telah tersimpul suatu dasar
pengakuan bahwa pihak yang diberi tuntunan memiliki daya atau potensi untuk berkembang. Potensi
ini secara berangsur-ansur tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang yang diberi tuntunan.
Pendidikan selalu diarahkan untuk pengembangan nilai-nilai kehidupan manusia. Dalam
pengembangan nilai ini, tersirat pengertian manfaat yang ingin dicapai oleh manusia dalam hidupnya.
Oleh karena itu, apa yang ingin dikembangkan merupakan apa yang dapat dimanfaatkan dari arah
pengembangan itu sendiri
Adapun mengenai fungsi dan peranan pendidikan dalam masyarakat menurut Wuradji (1988), bahwa
pendidikan sebagai lembaga konservatif mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi sosialisasi
2. Fungsi kontrol sosial.
3. Fungsi pelestarian budaya masyarakat.
4, Fungsi latihan dan pengembangan tenaga kerja
5, Fungsi seleksi dan alokasi
6. Fungsi pendidikan dan perubahan sosial.
7. Fungsi reproduksi budaya.
8. Fungsi difusi cultural.
9. Fungsi peningkatan sosial.
10. Fungsi modifikasi sosial (Wuradji, 1988, p. 31-42).
Adapun penjelasan dari fungsi-fungsi tersebut, yaitu:
Fungsi Sosialisasi
nipesestarerartona.wordprees.com/2016017ieetainatte-development goal-sdge-qally-educaton in indonesia anssano Sustainable Dovlonmert Goats (SDs) Guay Eucaonin hdonesia
Pendidikan berperan penting dalam proses sosialisasi, yaitu proses membantu perkembangan individu
menjadi makhluk sosial, makhluk yang dapat beradapatasi dengan baik di masyarakat.
Fungsi Kontrol Sosial
Pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai dan loyalitas terhadap tatanan tradisional masyarakat harus
juga berfungsi sebagai lembaga pelayanan pendidikan untuk melakukan mekanisme kontrol sosial
Durheim menjelaskan bahwa pendidikan moral dapat dipergunakan untuk menahan atau mengurangi
sifat-sifat egoisme pada anak-anak menjadi pribadi yang merupakan bagian masyarakat yang integral di
mana anak harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial. (Jeane H. Bellatine, 1983, p.8).
Fungsi Pelestarian Budaya Masyarakat
Pendidikan di samping mempunyai tugas untuk mempersatu budaya-budaya etnik yang beraneka
ragam juga harus melestarikan nilai-nilai budaya daerah yang masih layak dipertahankan seperti bahasa
daerah, kesenian daerah, budi pekerti, dan suatu upaya mendayagunakan sumber daya lokal bagi
kepentingan masyarakat.
Fungsi Seleksi, Latihan dan Pengembangan Tenaga Kerja
Dalam rangka menyiapkan tenaga kerja untuk suatu jabatan tertentu, maka di sana akan terjadi tiga
kegiatan yaitu kegiatan, latihan untuk suatu jabatan dan pengembangan tenaga kerja tertentu. Proses
seleksi ini terjadi di segala bidang baik ketika masuk sekolah maupun ketika ingin masuk pada jabatan
tertentu. Untuk masuk sekolah tertentu harus mengikuti ujian tertentu, untuk masuk suatu jabatan
tertentu harus mengikuti testing kecakapan tertentu. Melalui hal ini, perkembangan pendidikan dapat
diketahui,
Fungsi Pendidikan dan Perubahan Sosial
Pendidikan mempunyai fungsi untuk mengadakan perubahan sosial mempunyai fungsi
1. Melakukan reproduksi budaya.
2. Difusi budaya.
3, Mengembangkan analisis kultural terhadap kelembagaan-kelembagaan tradisional.
4, Melakukan perubahan-perubahan atau modifikasi tingkat ekonomi sosial tradisional.
5, Melakukan perubahan-perubahan yang lebih mendasar terhadap institusi-institusi tradisional yang
telah ketinggalan. Pendidikan berfungsi sebagai reproduksi budaya menempatkan sekolah sebagai
pusat penelitian dan pengembangan. Fungsi semacam ini merupakan fungsi pada perguruan tinggi.
Pada sekolah-sekolah yang lebih rendah, fungsi ini tidak setinggi pada tingkat pendidikan tinggi.
Pengaruh Pendidikan terhadap Perkembangan Masyarakat
Secara garis besar berikut pengaruh atau fungsi pendidikan terhadap perkembangan masyarakat:
1. Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat
nipesestarerartona.wordprees.com/2016017ieetainatte-development goal-sdge-qally-educaton in indonesia onswan017 ‘usable Dovlomert Goals (SDGe) Cualy Educalon in Indonesia
Kecerdasan masyarakat umumnya dapat dikembangkan melalui berbagai program pendidikan di
sekolah. Membaca, menulis, dan berhitung serta pengetahuan umum, merupakan pengetahuan dasar
dalam upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa, yang sudah sejak awal diberikan di
sekolah, meskipun memerlukan pengembangan lebih lanjut. Peran yang dimainkan oleh lembaga
persekolahan terutama jalur pendidikan sekolah dalam peningkatan intelegensi atau kecerdasan anak
didiknya, secara langsung dapat dipandang sebagai konstribusi lembaga pendidikan sekolah dalam
mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa. Karena bagaimanapun akhimnya anak didik setelah
keluar dari lembaga pendidikan akan kembali sebagai warga masyarakat.
2. Membawa Bibit Pembaruan bagi Perkembangan Masyarakat
Dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat sangat diperlukan adanya pengetahuan baru,
teknologi baru, dan pemikiran-pemikiran inovatif yang bersifat fungsional. Apa yang menjadi program
pendidikan di persekolahan, di samping menjamin upaya peningkatan kecerdasan, juga mengupayakan
transformasidari pengetahuan, pemikiran, dan praktik-praktik baru, terutama yang dianggap
fungsional dan relevan. Materi atau program pendidikan yang demikian bias disebut sebagai
transformasi bibit-bibit pembaharuanyang pada akhimnya akan berfungsi dalam masyarakat.
3, Menciptakan Warga Masyarakat yang Siap dan Terbekali bagi Kepentingan Kerja di Lingkungan
Masyarakat
Anak didik pada akhirnya kembali menjadi warga masyarakat. Maka dari itu, mereka memerlukan
pekerjaan untuk menopang kehidupannya. Untuk terjun ke dunia kerja, seseorang dituntut kesiapan
tertentu, seperti skill dan sikap. Dengan berfungsinya lembaga pendidikan jalur pendidikan sekolah
dalam memberikan bekal-bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap yang relevan bagi dunia
kerja, Hal tersebut langsung membawa efek terhadap lapangan kerja di masyarakat. Berkenaan dengan
itu, wajar jika kualifikasi pendidikan dijadikan salah satu pertimbangan dalam system seleksi pada
lembaga-lembaga pemberi kerja di masyarakat.
4, Memunculkan Sifat-Sifat Positif dan Konstruktif bagi Masyarakat, Sehingga Tercipta Integrasi
Sosial yang Harmonis di Tengah-tengah Masyarakat
Sejak sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi, sifat-sifat positif dan konstruktif yang diperlukan
dalam hidup bernegara atau bermasyarakat senantiasa menjadi perhatian. Hal ini berkaitan dengan
falsafah hidup dari suatu bangsa atau masyarakat yang mendambakan keharmonisan dan keutuhan
(intergrasi) sosial dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
Peranan dan Fungsi Lembaga Pendidikan
1. Peranan dan Fungsi Pendidikan Keluarga
Dalam keluarga anak didik mulai mengenal hidupnya. Keluarga adalah lingkungan pendidikan
pertama yang sangat penting untuk membentuk pola kepribadian anak. Keluarga merupakan lembaga
pendidikan yang bersifat kodrati, karena orang tua sebagai pendidik dan anak sebagai terdidik terdapat
hubungan darah. Maka dari itu kewenangannya pun bersifat kodrati pula.
nipesestarerartona.wordprees.com/2016017ieetainatte-development goal-sdge-qally-educaton in indonesia soewe22017 ‘Sustainable Develogmert Goats (SOGs) Quay Educaon in indonesia
Beberapa fungsi lembaga pendidikan keluarga, antara lain:
1. Pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak.
2. Menjamin kehidupan emosional anak.
3. Menanamkan pendidikan dasar moral.
4, Memberikan dasar pendidikan sosial
5. Peletakan dasar-dasar keagamaan.
2. Peranan dan Fungsi Sekolah
‘Tujuan utama dari sistem kegiatan pendidikan yang berlangsung dalam institusi persekolahan adalah
mengembangkan dan membentuk potensi intelektual atau pikiran, menjadi cerdas. Secara terprogram
dalam koordinatif, materi pendidikan dipersiapkan untuk dilaksanakan secara metodis, sistematis,
intensif, efektif, dan efisien menurut ruang dan waktu yang telah ditentukan.
Sekolah berperan sebagai lembaga pendidikan yang membantu lingkungan keluarga. Maka dari itu,
sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik
yang dibawa dari keluarganya. Sementara itu, dalam perkembangan kepribadian anak didik, peranan
sekolah dengan melaui kurikulum, antara lain:
1. Anak didik belajar bergaul dengan sesama anak didik, antara guru dengan ank didik, dan antara
anak didik dan orang yang bukan guru (karyawan)..
2. Anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah.
3. Mempersiapkan anak didik menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa, dan
negara,
3. Peranan dan Fungsi Lembaga Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan orang yang menempati suatu daerah. Masyarakat juga dapat diartikan
sebagai suatu bentuk tata kehidupan sosial dengan tata nilai dan tata budaya sendiri. Dalam konteks
pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Yang dimaksud
Jembaga masyarakat adalah semua lembaga sosial baik tertutup (formal) maupun terbuka (nonformal);
bidang sosial-ekonomi, sosial-politik, sosial-edukasi, sosial-religius, dan sebagainya.
Pendidikan ini diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah, tidak mengenal jenjang, dan bersifat
khusus. Dalam lembaga masyarakat, keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap
kebutuhan meningkatkan taraf hidup. Dengan demikian, pengaruh pendidikan ini tampak lebih luas.
nipesestarerartona.wordprees.com/2016017ieetainatte-development goal-sdge-qally-educaton in indonesia wwewe22017 ‘Sustainable Develogmert Goats (SOGs) Quay Educaon in indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. Semarang: Rineka Cipta.
Chaudhury et al, 2005. Missing in Action: Teacher and Health Worker Absence in Developing Countries,
Harvard, John F. Kennedy School of Government.
Chowdhury,A and I. Sugema, 2005.”How Significant and Effective has Foreign Aid to Indonesia been?”,
Discussion Paper No. 0505, University of Adelaide Centre for International Economic Studies.
Depdiknas, 2005b. Educational Indicators in Indonesia, 2004/2005. Jakarta, Ministry of National Education.
Depkes, 2007. Every Year 30,000 Die by Measles, http://www.depkes.go.id/en/2102ev.htm
(http//www.depkes.go.id/en/2102ev htm), diakses 6 Maret 2007.
Dephut, 2007. Extent of Land Cover Inside and Outside Forest Area. Diunduh dari www.dephut.go.id
(http://www.dephut.go.id).
Hasbullah. 2005. Dasar-Dasar IImu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Ihsan, Fuad. Dasar-Dasar Kendidikan. Rineka Cipta.
Hoek-Smit, M. 2005. The Housing Finance Sector in Indonesia, Jakarta, World Bank.
Hooijer, A et al., 2006. PEAT-CO2, Assessment of CO2 Emissions from Drained Peat Lands in SE Asia. Delft,
Netherlands. Delft Hydraulics report Q3943
5 /y4249ey ol
www.fao.or} REP/005/y4249e/y4249006,html
TYARS, 2002-2003. Indonesia Young Adult Reproductive Health Survey, Jakarta, BPS
ICBWA, Global bottled water statistics, http://www. icbwa.org/2000-2003 Zenith and Beverage
(http://www. icbwa.org/2000-2003 Zenith and Beverage ) Marketing_Stats.pdf. Diakses 23 Maret, 2007.
Jakarta Post, 2007. “Informal workers to get health access”, dalam Jakarta Post, 7 Maret.
Jakarta Post, 2006. “Inadequate measures allowing HIV/AIDS to worse: WHO”, dalam Jakarta Post., 29
November.
Jakarta Post, 2006, “Sanitation Target Remains Out of Reach”, dalam Jakarta Post.
KPA 2006. Country Report on the Follow-up to the Declaration of Commitment on HIV/AIDS (UNGASS),
Reporting period 2004-2008.
KPA, 2006. Rencana Aksi Nasional untuk HIV/AIDS 2007-2010, Komisi Penanggulangan AIDS.
Labour and Social trends in Indonesia 2008: Progress and Pathways to Job-rich Development, 2008, Jakarta.
Lancet 2006, “Strategies for reducing maternal mortality: getting on with what works” the Lancet.
MOE, 2005. State of the Environment in Indonesia, Jakarta, Ministry of Environment.
MOE, 2004. State of the Environment in Indonesia, Jakarta, Ministry of Environment.
nipesestarerartona.wordprees.com/2016017ieetainatte-development goal-sdge-qally-educaton in indonesia wanew2n0t7 ‘Sustainable Development Gals (SDGs) Quay Education in indonesia
PU, 2007. RUU Penataan Ruang Harus Pilah Secarah Jelas Kawasan Peruamahan. Pusat Komunikasi
Publik 150606. Departemen Pekerjaan Umum.
http://www.kimpraswil.go.id/index.asp?link-Humas/news2003/ppw150606gt.htm_
(hitp://www,kimpraswil.go.id/index.asp?link=Humas/news2003/ppw15060égt.htm)Diakses 17 Maret
2007
Suhartono, Suparman. 2006. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Survey di Papua terhadap perwakilan populasi penduduk tentang HIV/AIDS, 2007
UNESCO/PAPPITEK LIPI, 2006. The Achievement of Gender Parities in Basic Education in Indonesia:
Challenges and Strategies towards Basic Education for All, Jakarta
UNESCO/LIPI, 2006. The Achievement of Gender Parities in Basic Education in Indonesia: Challenges and
Strategies towards Education for All. Jakarta, UNESCO and PAPPITEK LIPL
UNICEF, 2007. Plus 5-Review of the 2002 Special Session on Children and World Fit for Children Plan of Action,
Indonesia. Jakarta, UNICEF
UNFPA, 2007. UNFPA Indonesia Website, http://indonesia.unfpa.org/mmr.htm
(http://indonesia.unfpa.org/mmr.htm) diakses 3/1/2007.
UNDP (segera terbit). Indonesia: Debt Strategies to Meet the Millennium Development Goals, Jakarta, UNDP.
UNAIDS/NAC 2006. A Review of Vulnerable Populations to HIV and AIDS in Indonesia. Jakarta , UNAIDS
and National AIDS Commission
Usman, S. Akhmadi, and D Surydarma, 2004. When Teachers are Absent: Where do They Go and What is the
Impact on Students? Jakarta, SMERU.
Vanzetti, D. McGuire, D. and Prabowo, 2005. Trade Policy at the Crossroads: the Indonesian Story, Geneva,
UNCTAD.
World Bank, 2007. Spending for Development: Making the Most of Indonesia's New Opportunities. Indonesia
Public Expenditure Review 2007, Jakarta, World Bank.
World Bank, Making the New Indonesia Work for the Poor, 2006, Jakarta
World Bank, 2007. Spending for Development: Making the Most of Indonesia's New Opportunities. Indonesia
Public Expenditure Review 2007, Jakarta, World Bank.
World Bank, 2007. Spending for Development: Making the Most of Indonesia’s New Opportunities. Indonesia
Public Expenditure Review 2007, Jakarta, World Bank,
World Bank, 2007. Spending for Development: Making the Most of Indonesia's New Opportunities. Indonesia
Public Expenditure Review 2007, Jakarta, World Bank.
WHO, 2004. The Millennium Development Goals for Health: A review of the indicators, Jakarta, World Health
Organization.
World Bank, 2007. Strategic Options for Forest Assistance in Indonesia. Jakarta, World Bank.
Sumber pendukung:
http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru dasar_kpdd_152.html
/http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_152.html
nipsestarerartonawordprecs.com/2016017ieetainatte-development goal-sdge-qally-educaon in indonesia nawe22017 ‘Sustainable Develogmert Goats (SOGs) Quay Educaon in indonesia
http://notezone13,blogspot.co.id/2012/05/pentingnya-pendidikan-peran-fungsi-dan,htm|
(http://notezone13,blogspot.co.id/2012/05/pentingnya-pendidikan-peran-fungsi-dan,html)
Iklan (hitpsf/en support.wordpress.com/about-these-ads
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
nipesestarerartona.wordprees.com/2016017ieetainatte-development goal-sdge-qally-educaton in indonesia wis