You are on page 1of 7

PEMERIKSAAN BTA

( BAKTERI TAHAN ASAM )

No. Dokumen : 23/SOP/Lab-NPI/2016


No. Revisi : 01
SOP
Tgl. Terbit : 01 April 2016
Halaman :1-5
Kepala UPT
UPT.
Puskesmas Nusa Penida I
PUSKESMAS
NUSA PENIDA I

dr. I Ketut Rai Sutapa


NIP. 19790401 200604 1 012

1. Pengertian Bakteri Tahan Asam adalah bakteri pada pengecatan Ziehl-Neelsen


(ZN) tetap mengikat warna pertama, tidak luntur oleh asam dan
alkohol, sehingga tidak mampu mengikat warna kedua. Bakteri
tersebut jika diamati di bawah mikroskop tampak berwarna merah
dengan warna dasar biru muda.

2. Tujuan Menemukan dan mengidentifikasi Bakteri Tahan Asam yaitu


mycobakterium tuberculosis pada sampel sputum pasien.

3. Kebijakan
1. SK Kepala Puskesmas Nusa Penida I No. 133 Tahun 2016
Tentang Pemberlakuan Standar Operasional Prosedur unit
Laboratorium UPT. Puskesmas Nusa Penida I
2. SK Kepala Puskesmas Nusa Penida I No. 38 Tahun 2015
Tentang Pelayanan Laboratorium dan Jenis Pemeriksaan
Laboratorium UPT. Puskesmas Nusa Penida I

4. Referensi 1. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas, Departemen


Kesehatan RI, Th. 1991
2. Pedoman Penyelenggaraan Praktek Laboratorium, Pus Lab Kes
Dep.Kes RI, Jakarta Tahun 1999.

1/7
5. Prosedur A. Bahan/Reagensia

Larutan Ziehl Neelsen :


1. Larutan carbol fuchsin 0,3 %
2. Larutan Asam Alkohol 3 %
3. Larutan Methylen blue 0,3 %

B. Alat

1. Pot dahak ( bermulut lebar, tutup ulir, steril, tidak mudah


pecah dan bocor, sekali pakai, berlabel )
2. Slide / objek glass
3. Ose / sengklit / lidi
4. Pensil kaca
5. Lampu spritus
6. Rak pewarnaan
Mikroskop

C. Persiapan

1. Petugas Laboratorium :
a. Sebelum melakukan pemeriksaan dahak, petugas
laboratorium harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
seperti ; Jas Laboratorium, Masker, Sarung tangan
2. Pasien ;
Melakukan pengumpulan specimen dahak :
a. Waktu : Spesimen diambil dalam jangka waktu 2 hari yaitu :
- Pengumpulan Dahak Sewaktu
- Pengumpulan Dahak Pagi
- Pengumpulan dahak Sewaktu
Pengumpulan dahak dahak yang baik adalah dahak pagi
hari atau pun dahak semalam dengan jumlah dahak yang
terkumpul sebanyak 3-5 ml setiap botol dahak.
b. Tempat : dahak dikeluarkan di ruang terbuka dan mendapat
sinar matahari langsung dan specimen di tamping dalam
pot dahak yang sudah di beri label yang jelas sesuai dengan
nomer indentitas sediaan dahak ( TB 06)

2/7
c. Cara pengumpulan dahak :
1. Beri petunjuk kepada pasien untuk berkumur dengan
air sebelum mengeluarkan dahak dan bila memakai gigi
palsu, lepaskan sebelum berkumur.
2. Letakkan pot dahak yang sudah terbuka dekat dengan
mulut dan keluarkan dahak dalam pot dahak.
3. Tutup pot dahak dengan rapat dengan cara memutar
tutupnya
4. Bila dahak sulit keluar, pasien dapat melakukan :
a. Olahraga ringan kemudian menarik nafas dalam
beberapa kali. Bila terasa akan batuk nafas ditahan
selama mungkin lalu disuruh batuk.
b. Malam hari sebelum tidur banyak minum air atau
menelan 1 tablet glyseril guaykolat 200mg.
Bila Spesimen dahak jelek, pemeriksaan tetap
dilakukan dengan mengambil bagian yang paling
mukopurulen ( kuning kehijauan kental ) dan
diberi catatan bahwa ‘ specimen tidak
memenuhi syarat/ air liur ’.

D. Cara kerja :

1. Cara Membuat Sediaan Apus

a. Tulis nomor identitas pasien pada bagian ujung kaca


b. Pilih dan ambil bagian dahak yang purulen menggunakan lidi
yang di pipihkan ujungnya.
c. Buat sediaan yang berbentuk spiral-spiral kecil berulang yang
tersebar rata dengan ukuran ± 2 – 3 cm, tidak terlalu tebal
atau tipis. Jika diletakkan di atas tulisan masih bisa dibaca.
d. Keringkan di udara.

2. Cara pewarnaan Metode Ziehl Neelsen

a. Sediaan yang sudah kering di fiksasi diatas nyala api


sebanyak 3 kali.
b. Letakkan sediaan dengan bagian apusan menghadap ke atas
pada rak yang ditempatkan diatas bak cuci atau baskom,
antara satu sediaan dengan sediaan lainya masing-masing
berjarak kurang lebih 1 jari.

3/7
c. Genangi seluruh permukaan sediaan dengan larutan ZN A
( karbol fuchsin 0.3 % )
d. Panasi dari bawah dengan sulut api lampu spritus setiap
sediaan sampai keluar uap tapi jangan sampai mendidih.
e. Diamkan selama 5 menit
f. Kemudian bilas sediaan dengan hati-hati dengan air mengalir
dan jangan ada percikan ke sediaan yang lain.
g. Buang air dan genangi dengan larutan ZN B
( asam alcohol 3 % ) sampai tidak tampak warna merah
karbol fuchsin kemudian bilas dengan air mengalir pelan.
Jika warna merah masih ada lakukan dekolorisasi dengan
asam alcohol selama 30 detik.
h. Kemudian genangi sediaan dengan larutan ZN C
( Methylen blue 0.3 % ) biarkan selama 10 – 20 detik
i. Bilas dengan air mengalir dan jangan ada percikan ke sediaan
yang lain.
j. Keringkan sediaan pada rak pengering dan jangan
dikeringkan dengan kertas tissue.

3. Cara Pembacaan Sediaan Apus

a. Gunakan lensa Objektif 10 x untuk menetapkan focus dan


menemukan lapang pandang
b. Teteskan satu tetes minyak emersi pada permukaan sediaan
c. Putar lensa objektif 100x dengan hati-hati ke atas sediaan
apus
d. Lakukkan pembacaan sediaan apus secara sistemastis untuk
memastikan hasil yang dilaporkan mewakili seluruh bagian
sediaan.
e. Pembacaan dimulai dari ujung kiri ke kanan dan dilakukan
pada sediaan yang sel-selnya terlihat. Bila sediaan tampang

4/7
kosong, geser pada lapang padang berikunya.
f. Setelah selesai pembacaan, bersihkan minyak dari sediaan
apus dengan menggunakan kertas tissue lensa.
g. Hapus sisa imersi pada sediaan dengan menggunakan ujung
kertas tissue yang bersih
h. Simpan sediaan dalam kotak sediaan secara berurutan
menurut nomer register laboratorium untuk keperluan
pemantapan mutu.

E. Nilai Normal :

Menurut Skala IUATLD ( Internatioanal Union Against Tubekulosis and


Lung Disease ) :

Pengujian Hasil Penulisan


0 BTA / 100 LP Negative NEG (-)
1 – 9 BTA / 100 LP Scanty Ditulis jumlah BTA yang
ditemukan
10 – 99 BTA / 100 LP Positive 1 1+
1 – 10 BTA / 1 LP Positive 2 2 +
> 10 BTA / 1 LP Positive 3 3+

5/7
6. Diagram/
Persiapan Alat dan
Pasien Melakukan pengumpulan specimen dahak :
Bagan Alir Spesimen diambil dalam jangka waktu 2 hari
yaitu :
-Pengumpulan Dahak Sewaktu
-Pengumpulan Dahak Pagi
-Pengumpulan dahak Sewaktu

Tulis nomor identitas pasien pada bagian ujung kaca


kemudian buat sediaan yang berbentuk spiral-spiral kecil
berulang yang tersebar rata dengan ukuran ± 2 – 3 cm,
tidak terlalu tebal atau tipis. Jika diletakkan di atas tulisan
masih bisa dibaca dan Keringkan di udara.

Lakukan pewarnaan Metode Ziehl Neelsen

Amati sedian dibawah mikroskop perbesaran


lensa objektif 100x dengan oil emersi.

Catat hasil pengamatan jika di temukan


basil gram negatif (batang berwarna
merah) sesuai skala IUATLD

7. Unit 1. Laboratorium
Terkait 2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. UGD

6/7
Nengah Mahendra Risanu,Amd.AK
Dibuat oleh Koordinator Laboratorium

dr. Agus Putu Agung,S.Ked


Koordinator UKP

dr. I Ketut Apriantara,S.Ked


Disetujui oleh
WMM

7/7

You might also like