Professional Documents
Culture Documents
Manajemen
Operasio
onal
Capacity Planning:
Breakeven Analysis
Abstract Kompetensi
Perencanaan dan strategi kapasitas Memahami perencanaan dan strategi
Metode Breakeven dalam kapasitas & penggunaan metode break
perencanaan kapasitas even dalam perencanaan kapasitas
Capacity Planning
Kapasitas adalah kemampuan produksi maksimum. Perencanaan kapasitas terdiri dari: (1)
perencanaan jangka panjang, (2) jangka menengah/Bab.14, dan (3) jangka pendek/Bab.13.
Bab ini menerangkan perencanaan kapasitas jangka panjang.
Capacity Expansion
Strategies
2015
2 Manajemen Operasional
Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT., Dr.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
lonjakan permintaan tak terduga dan memberikan tingkat layanan terbaik selama
periode puncak permintaan.
Kapasitas diperluas sesuai dengan rata-rata permintaan yang diharapkan. Ini adalah
strategi moderat di mana manajer yakin mereka dapat menjual setidaknya beberapa
bagian dari output yang diperluas, dan bertahan beberapa periode permintaan yang
belum terpenuhi. Sekitar setengah dari kapasitas waktu memimpin permintaan, dan
setengah dari kapasitas waktu tertinggal permintaan.
Tingkat operasi terbaik untuk fasilitas adalah: persentase utilisasi kapasitas yang bisa
meminimasi biaya per unit. Industri jarang memiliki utilisasi kapasitas 100%. Rata-rata utilisasi
kapasitas berbeda untuk setiap industri. Industri dengan utilisasi kapasitas 80% memiliki 20%
capacity cushion untuk mengantisipasi gelombang permintaan yang tak terduga atau adanya
pekerjaan yang terhenti. Capacity cushion yang lebih besar terjadi pada industri yang memiliki
permintaan yang sering berubah, sumberdaya yang fleksibilitasnya rendah, dan
mementingkan pelayanan kepada pelanggan.
Kapasitas Desain adalah output maksimum system secara teoritis pada suatu periode waktu
tertentu dengan kondisi yang ideal. Kapasita desain biasanya dinytakan dalam suatu
tingkatan tertentu, seperti jumlah baja yang dapat diprosuksi stiap minggu, setiap bulan,
atau setiap tahun. Bagi banyak perusahaan, pengukuran kapasitas dapat silakuakn secara
langsung. Kapasitas adalah jumlah maksimum dari unit yang diproduksi dalam sau satuan
waktu tertntu.
Kapasitas Efektif adalah kapasias yang diperkirakan dapa dicapai oleh sebuah perusahaan
dengan keterbatasan operasi yang ada sekarang. Kapasitas efektif biasanya leih endah dari
2015
3 Manajemen Operasional
Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT., Dr.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kapasitas desain karena fasilitas yang ada mungkin didesain untuk versi produk sebelumnya
atau bauran produk yang berbeda daripada yang sekarang diproduksi.
Breakeven Analysis
Beberapa teknik kuantitatif dapat digunakan untuk menentukan kapasitas. Salah satunya
berdasarkan hubungan antara biaya dan volume permintaan adalah analisis breakeven.
Dimana:
F = fixed cost
x = volume (i.e., number of units produced and sold)
V = variable cost per unit
P = price per unit
TR = TC
Px=F+Vx
P x –V x = F
X (P – V) = F
F
BEP x
P-V
TR Px
F
P
P-V
F F
BEP $
(P - V)/P (1 - V/P)
2015
4 Manajemen Operasional
Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT., Dr.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Contoh 1. BEP
Travis and Jeff own Up Right Paddlers, a new startup company with the goal of designing,
making, and marketing stand-up paddle boards for streams and rivers. A new fitness craze,
stand-up paddle boards are similar to surfboards in appearance, but are used by individuals
to navigate down rivers in an upright position with a single long pole (or paddle), instead of
sitting in tubes or rafts and floating down. The boards are constructed from heavy duty raft
material that is inflatable, rather than the fiberglass material used in surfboards. Unlike
surfboards that market for $500 to $1000 each, paddle boards are typically sold for between
$100 and $400. Since Travis and Jeff are just starting out and the demand for paddle boards
on the East Coast has not been firmly established, they anticipate selling their product for $100
each. Travis estimates the fixed cost for equipment and space will be $20,000, and the
material and labor costs will run $50 per unit. What volume of demand will be necessary for
Travis and Jeff to break even on their new venture?
Jawaban:
Breakeven Point:
BEPx = F = 2000 = 40 unit
P – V 100 – 50
Atau
F 2000
BEP$ $4000
(1 - V/P) (1 - 50/100)
Grafik BEP:
40
2015
5 Manajemen Operasional
Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT., Dr.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Contoh 2. Pemilihan dengan BEP
Jeff, the more optimistic of the two owners of UpRight Paddlers, believes that demand for
paddle boards will exceed the breakeven point of 40 units calculated in Example 6.1. He
proposes spending $10,000 in fixed costs to buy more automated equipment that would
reduce the materials and labor cost to $30 per board. The boards would sell for $100,
regardless of which manufacturing process is chosen. Compare the two processes and
determine for what level of demand each process would be preferred. Label Travis’ proposal
as Process A, and Jeff’s proposal as Process B.
Jawaban:
Process A Process B
$2,000 + $50x = $10,000 + $30x
$20x = $8,000
x = 400 units
Jika permintaan ≤400 boards, dipilih proses A dengan biaya tetap yang lebih rendah.
Jika permintaan ≥400 boards, dipilih proses B dengan biaya variabel yang lebih rendah.
2015
6 Manajemen Operasional
Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT., Dr.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BEP Multiproduk
Hampir semua perusahaan mulai dari manufaktur hingga jasa memiliki bergam penawaran.
Setiap penawaran dapat memiliki harga jual dan biaya varibel yang berbeda-beda. Dengan
memanfaatkan analisis breakeven, persamaan (L&-5) diubah untuk mencerminkan proporsi
penjualan untuk setap produk. Hal ini dilakukan dengan memberikan bobot pada kontribusi
setiap produk pada proporsi penjualan.
F
BEP $
ª§ Vi · º
¦ «¨¨1 - P ¸¸ u (W )» i
¬© i ¹ ¼
Dimana:
V = Variabel cost
P = Price
F = Fixed cost
W = Persentase setiap produk dari total penjualan dalam dolar
I = Setiap produk
2015
7 Manajemen Operasional
Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT., Dr.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jawab:
Menentukan kontribusi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Produk (i) Harga Biaya (V/P) 1- Ramalan Ramalan Penjualan Bobot
(P) Variabel (V/P) penjualan penjualan (%) (kol 5 x
(V) tahunan tahunan 8)
(unit) ($)
Roti daging $2,95 $1,25 0,42 0,58 7.000 $20.650 0,446 0,259
Minuman 0,80 0,30 0,38 0,62 7.000 5.600 0,121 0,075
Ringan
Kentang 1,55 0,47 0,30 0,70 5.000 7.750 0,167 0,117
Panggang
Teh 0,75 0,25 0,33 0,67 5.000 3.750 0,081 0,054
Selada 2,85 1,00 0,35 0,65 3.000 8.550 0,185 0,120
$46.300 1,000 0,625
Sehingga
F $3500 x12
BEP $ $67.200 / tahun
ª§ V · º 0,625
¦ «¨¨1 - Pi ¸¸ u (Wi )»
¬© i ¹ ¼
atau
$67.200
BEP$ $215,38 / hari
312 hari
0,446 u $215,38
BEPx 32,6 | 33rotidagingperhari
$2,95
2015
8 Manajemen Operasional
Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT., Dr.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Russel, R. & Taylor, B.W. (2010). Operation Management, 7th Ed. John Wiley & Son. New
York.
Heizer, J. & Render, B. (2009). Operation Management, 9th Ed. New Jersey: Person
Educaton Inc.
2015
9 Manajemen Operasional
Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT., Dr.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id