Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
Anak dipandang sebagai individu yang unik, yang punya potensi untuk tumbuh
dan berkembang ( Supartini, Yupi ). Anak bukanlah miniature orang dewasa,
melainkan individu yang sedang berada dalam proses tumbuh kembang dan
mempunyai kebutuhan yang spesifik. Sepanjang rentang sehat-sakit, anak
membutuhkan bantuan perawat baik secara langsung maupun tidak langsung
sehingga tumbuh kembangnya dapat terus berjalan. Orangtua diyakini sebagai
orang yang paling tepat dan paling baik dalam memberikan perawatan pada anak,
baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
Sebelum abad ke-19 : kesehatan anak kurang mendapat perhatian dari berbagai
pihak,jumlah tenaga kesehatan terutama dokter dan bidan sangat sedikit sementara
epidemic terjadi dibanyak tempat dan tidak ada kontrol
Akhir abad ke-19 : dikatakan sebagai abad kegelapan untuk kesehatan anak ( the
dark age of paediatric).
Pertengahan thn 1800 : mulai ada studi kesehatan anak yang dilakukan oleh
seorang tokoh kesehatan anak, yaituAbraham Jacobi yang melakukan
penyelidikan tentang kesehatan anak, khususnya pada tunawisma dan buruh.
Upayanya didukung oleh seorang wanita yang bernama Lilian Waldyang
mengembangkan pelayanan keperawatan yang juga berfokus pada pelayanan
social, program sosial, dan pendidikan khusus untuk orang tua dalam hal
perawatan anak sakit.
Kehidupan anak juga sangat ditentukan oleh bentuk dukungan keluarga, bila
dukungan keluarga sangat baik, maka pertumbuhan dan perkembangan anak
relatif stabil, tetapi apabila dukungan keluarga pada anak kurang baik, maka anak
akan mengalami hambatan pada dirinya yang dapat mengganggu psikologis anak.
Kerjasama antara anak dan orang tua dapat terjalin hingga program perawatan
dirumah melalui peningkatan kemampuan dan keterampilan dalam perawatan
anak seperti tindakan mengukur suhu ketika panas dan dalam pemberian kompres
dingin/hangat.
b. Atraumatic care
c. Manajemen kasus
a. Anak
Dalam keperawatan anak yang menjadi individu (klien) dalam hal ini adalah anak,
anak diartikan sebagai seseorang yang berusia kurang dari 18 tahun dalam masa
tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus baik kebutuhan fisik, psikologis,
social dan spiritual.
Respons emosi terhadap penyakit sangat bervariasi tergantung pada usia dan
pencapaian tugas perkembangan anak. Beberapa respon ini dapat dilihat pada
anak, mulai dari perkembangan bayi hingga remaja. Misalnya, saat terjadi
perpisahan dengan orang tua, maka respon yang dapat muncul yaitu menangis,
berteriak, menarik diri, dan menyerah pada situasi yaitu diam.
Karena anak merupakan anggota unit keluarga dalam suatu kultur masyarakat,
maka keperawatan anak tidak boleh hanya memperhatikan anak itu sendiri, akan
tetapi kultur keluarga dan masyarakat harus diperhatikan seperti masalah
pengetahuan keluarga, budaya, lingkungan dan lain-lain.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan, anak selalu diutamakan.
Pemberian prioritas ini oleh karena beberapa perbedaan antara anak dan dewasa,
antaranya :pertama, struktur fisik anak dan dewasa berbeda, mulai dari ukuran
besarnya hingga aspek kematangan fisik. Demikian juga ketahanan fisik anak
lebih rentang. Kedua, proses fisiologis anak dengan dewasa mempunyai
perbedaan dalam fungsi tubuh.Ketiga, kemampuan berfikir anak kurang sistematis
dibanding orang dewasa. Keempat, tanggapan terhadap pengalaman masa lalu
pada anak cenderung kepada dampak psikologis yang berdampak kepada tumbang
anak.
b. Sehat – sakit
Rentang sehat sakit merupakan batasan yang dapat diberikan bantuan pada
pelayanan keperawatan pada anak. Dalam status kesehatan yang meliputi
sejahtera, sehat optimal, sehat, sakit, sakit kronis dan meninggal. Rentang ini
suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dalam setiap
waktu, selama dalam rentang tersebut anak membutuhkan bantuan perawat baik
secara langsung maupun tidak langsung, seperti apabila anak berada dalam
rentang sehat, maka upaya perawat untuk meningkatkan derajat kesehatan sampai
mencapai taraf kesejahteraan baik fisik, social, maupun spiritual. Demikian
sebaliknya, apabila kondisi anak dalam kondisi kristis atau meninggal maka
perawat selalu memberikan bantuan dan dukungan pada keluarga. Batasan sehat
secara umum dapat diartikan suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan
social serta tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan ( WHO,1974 ).
c. Lingkungan
d. Keperawatan
2. Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai
dengan tahap perkembangannya.
5. praktek keperawatan anak mencakup kontarak dengan anak dan keluarga untuk
mencegah, mengakaji, mengintervensi, dan meningktkan kesejahteraan hidup,
dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan aspek moral ( etik)
dan aspek hukum (legal).
7. pada masa yang akan datang, kecendrungan keperawatan anak berfokus kepada
ilmu tumbuh kembang anak.
1. Care Giver
3. Pencegah penyakit
4. Pendidikan
5. Konseling
6. Kolaborasi
8. Peneliti
· Kebutuhan asuh
Merupakan kebutuhan fisik yang harus dipenuhi dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan. Ex : gizi/nutrisi, pencegahan penyakit, lingkungan sehat, pakaian,
rekreasi, dll.
· Kebutuhan asih
Kebutuhan ini berdasarkan adanya pemberian kasih sayang pada anak atau
memperbaiki psikologis anak.
· Kebutuhan asah
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak, untuk
mencapai tumbang yang optimal dengan memberikan stimulasi mental sejak dini.
A. Mortalitas dan Morbiditas Pada Bayi dan Anak-Anak
1. Mortalitas
a) Mortalitas Bayi
Angka mortalitas bayi merupakan jumlah kematian per 1000 kelahiran hidup
selama tahun pertama kehidupan, yang kemudian dibagi menjadi mortalitan
neonatal (usia <28 hari) dan mortalitas pascanatal (usia 28 hari-11 bulan)
o Diare : 13,9 %
o Tetanus : 3,68%
Faktor – faktor yang meningkatkan resiko mortalitas bayi meliputi ras klit hitam,
gender laki – laki, gestasi pendek atau panjang, urutan kelahiran, usia maternal
dang tingkat pendidikan ibu. Adapun 4 penyebab utama dari terjadinya mortalitas
pada bayi yaitu anomali kongenital, gangguan yang berhubunngan dengan gestasi
pendek, BBlR yang tidak khas dan sindrom distress pernapasan.
Angka mortalitas bayi dan anak berguna untuk memantau dan mengevaluasi
keberhasilan program di bidang kesehatan, sebagai pengukur situasi demografi,
sebagai masukan dalam perhitungan proyeksi penduduk, dan untuk
mengidentifikasi kelompok penduduk yang mempunyai resiko kematian
tinggi.(Robby As,2007)
b) Mortalitas anak-anak
Mortalitas yangterjadi pada anak di atas usia 1 tahun , penyebab yang tersering
adalah cedera yang tidak di sengaja.
o Penyakit infeksi
o Kondisi perinatal
Untuk anak berusia lebih dari 1 tahun, angka kematiannya lebih kecil dari angka
kematian bayi. Anal berusia 5 sampai 14 tahun mempunyai angka kematian paling
rendah. Namun peningkatan terjadi selama masa remaja akhir terutama karena
cedera, pembunuhan, dan bunuh diri.
2. Morbiditas
o Cedera : 15 %,
Angka kematian Bayi dan Anak, khususnya bayi merupakan indikator yang
penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat,
karena bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap keadaan lingkungan tempat
tinggal orang tua si bayi tinggal dan sangat erat kaitannya dengan status sosial –
ekonomi orang tua si bayi.Pengaruh budaya, agama dan kepercayaan terhadap
kesehatan anak.
Secara umum AKB di Indonesia sejak awal abad ke-20 cenderung menurun
diawali masuknya industrialisasi dari Eropa ke Indonesia ( Hugo dan kawan –
kawan, 1987 ).
Berdasarkan pengamatan Cho dan peneliti lainnya ( 1980 ) turunnya angka
kematian pada dekade 1930-an ini lebih lambat dibandingkan dengan tahun
sebelumnya karena adanya depresi ekonomi. Kesejahteraan masyarakat
nampaknya sudah mulai membaik pada tahun 1950-an dengan dijalankannya
program-program kesehatan masyarakat seperti pembasmian malaria dan cacar (
Hugo dan kawan-kawan, 1987 ). Perbaikan gizi keluarga dan masyarakat , serta
pembangunan kesehatan mempunyai andil yang cukup memadai dalam
menurunkan AKB. Demikian juga halnya dengan kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan mulai meningkat, sejalan dengan meningkatnya tingkat pendapatan
masyarakat. Khususnya Pembangunan baik ekonomi, sosial dan lainnya makin
digalakkan, sehingga pendapatan masyarakat dan kesadaran akan kesehatan makin
meningkat.
Era globalisasi dan era informasi yang akhir-akhir ini mulai masuk ke Indonesia
telah membuat tuntutan-tuntutan baru di segala sektor dalam Negara kita. Tidak
terkecuali dalam sektor pelayanan kesehatan, era globalisasi dan informasi seakan
telah membuat standar baru yang harus dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor
ini. Hal tersebut telah membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi
tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang
berbasis teknologi informasi. Namun memang kita tidak bisa mnutup mata akan
hambatan-hambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia, diantaranya
adalah keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi
informasi sevara terpadu, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem
informasi di dunia pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang
teknologi informasi keperawatan.
Contoh nyata yang dapat kita lihat di dunia keperawatan Indonesia yang telah
menerapkan sistem informasi yang berbasis komputer adalah terobosan yang
diciptakan oleh kawan-kawan perawat di RSUD Banyumas. Sebelum menerapkan
sistem ini hal pertama yang dilakukan adalah membakukan klasifikasi diagnosis
keperawatan yang selama ini dirasa masih rancu, hal ini dilakukan untuk
menghilangkan ambiguitas dokumentasi serta memberikan manfaat lebih lanjut
terhadap sistem kompensasi, penjadwalan, evaluasi efektifitas intervensi sampai
kepada upaya identifikasi error dalam manajemen keperawatan. Sistem ini
mempermudah perawat memonitor klien dan segera dapat memasukkan data
terkini dan intervensi apa yang telah dilakukan ke dalam komputer yang sudah
tersedia di setiap bangsal sehingga akan mengurangi kesalahan dalam
dokumentasi dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang sudah dilakukan.
Keyakinan keluarga tentang kesehatan, pola didik dan pola asuh terhadap anak
juga dipengaruhi oleh nilai budaya, agama dan moral yang dianutnya. Ini akan
mempengaruhi kesehatan anak bahkan dimulai sejak ia masih di dalam kandungan
ibunya. Setiap keluarga memiliki pandangan yang berbeda dalam membesarkan
anaknya, seperti yang memiliki perbedaan budaya antara keluarga dengan budaya
minang dan keluarga berbudaya batak. Hal-hal yang ditanamkan terhadap anak-
anak mereka berbeda sehingga pola hidup dan kesehatan anaknya juga berbeda
misalnya dalam kesehatan emosional.
o Kebiasaan makan
2. Keyakinan religious
D. Keperawatan Pediatrik
1. Filosofi Asuhan
1. Hubungan terapeutik
Diterapkan dalam berkomunikasi dengan anak dan keluarga, bersifat empati dan
professional dengan memisahkan peran perawat dari keluarga tanpa mengganggu
kenyamanan anak dan keluarga
2. Family advocacy/caring
4. Health education
5. Support/counseling
7. Coordination/Collaboration
8. Peran restorative
9. Research
Melakukan praktik berasarkan penelitian, menerapkan metode inovatif dalam
memberikan intervensi pada anak, melakukannya berdasarkan penelitian dan
sesuai rasional.
Menggunakan perencanaan & metode yang tepat untuk perawatan anak. Perawat
melibatkan penyediaan layanan yang baru, peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan
A. Tahap Perkembangan
o Masa bayi : lahir hingga 1 tahun. Masa bayi merupakan masa perkeembangan
kognitif , motorik dan social yang cepat.Bersama pemberi asuhan (orang tua ) ,
bayi membentuk dasar rasa percaya pada dunia dan dasar hubungan interpersonal
di masa yang akan datang.
o Masa kanak-kanak awal : 1 sampai 6 tahun. Periode ini mulai dari anak
mampu bergerak sendiri , berdiri sampai sang anak masuk sekolah , dicirikan
dengan aktivitas yang tinggi dan penemuan-penemuan.
o Masa kanak-kanak akhir 11-19 tahun: periode transisi sampai dengan ambang
batas masa dewasa.
Kecendrungan arah
1. Sefalokaudal atau kepala-ke-kaki , ujung dari organism berekembang lebih
dahulu , sangat besar dan kompleks , sedangkan ujung bawah lebih kecil dan
sederhana dan terbentuk dikahir periode.
C. Perbedaan Individual
Setiap anak tumbuh dengan keunikan dan caranya sendiri. Terdapat varisi yang
besar dalan hal usia pencapaian tahap perkembangan. Urutannya dapat diprediksi ,
namun tidak dengan waktunya. Gender merupakan factor yang berpengaruh
karena anak perempuan tampaknya lebih cepat dalam hal pertumbuhan fisiologis
di segala usia.
1. Proporsi eksterna
Variasi laju pertumbuhan organ jarinagn dan system organ yang berbeda
menghasilkan perubahan yang signifikan pada proporsi tubuh pada anak-anak.
Kecenderungan perkembangan sefalokaudal paling nyata terlihat pada
pertumbuhan tubuh total. Selama perkembangan janin kepala merupakan bagian
tubuh yang paling cepat , dan pada usia gestasi 2 bulan kepala mencapai 50% dari
total panjang badan. Selama masa bayi , pertumbuhan batang mendominasi ,
tungkai merupakan bagian yang tumbuh paling cepat selama masa kanak-kanak.
Gambaran paling menonjol dari masa kanak-kanak dan remaja dan pertumbuhan
fisik. Selama perkembangan berbagai jaringan di dalam tubuh mengalami
perubahan pertumbuhan , komposisi , dan struktur.Pertumbuhan linear atau tinggi
badan , hamper seluruhnay terjadi akibat pertumbuhan tualng rangka dan
dianggap sebagai pengukuran pertumbuhan umum yang stabil.
Pengukuran yang paling akurat dari perkembangan umum adalah tulag rangka
atau usia tulang , pemeriksaan radio logis untuk menentuakn maturasi tulang. Usia
tulang rangka tampaknya lebih berhubungan erat dengan pengukuaran maturitas
fisiologis lainnya ( seperti awitan menarke ) daripada usia kronologis atau tinggi
badan. Usia tulang ini ditentukan dengan membandingkan mineralisasi pusat
osifikasi pusat tulang dan bentuk bentuk tulang yang terkait usia.pusat osifikasi
pertama kali muncul pada usia embrio dua bulan.
4. Maturasi neurogik
Berbeda dengan dengan jarinagn tubuh lainnya , yang tumbuh dengan cepat
setelah kelahiran , sistim saraf tumbuh secara proporsional lebih cepat sebelum
kelahiran. Pertumbuhannya terjadi secara cepat pada masa bayi sampai masa
kanak-kanak awal dan melambat pada masa kanak-kanak akhir dan remaja.
perkembangan neurologic terkadang digunakan sebagai indikator usia maturasi
pada minggu-minggu awal kehidupan.
5. Jaringan limfoid
Jaringan limpoid yang terdapat dalam nodus limfe , timus , limpa , konsil ,
adenoid , dan limfosit darah mengalami pola pertumbuhan yang tidak sama
dengan pola pertumbuhan jaringan lainnya. Jaringan limfoid berukuraan kecil,
tetapi telah berkembang dengan baik pada saat lahir. Jaringan ini mencapai ukuran
dewasa dengan cepat pada usia 6 bulan. Pada usia 10-12 bulan, jaringan ini
mencapai perkembangan maksimal yang kira-kira dua kali ukuran dewasa.
Pada masa remaja, terjadi penurunan yang cepat.
1. Metabolisme
Laju metabolism ketika tubuh sedang istirahat (laju metabolic basal atau basal
metabolic rate (BMR) menunjukkan perubahan yang jelas selama masa kanak-
kanak Tertinggi pada bayi baru lahir , BMR sangat berkaitan dengan proporsi area
permukaan tubuh terhadap ,masa tubuh , yang terus berubah seiring dengan
bertambahnya ukuran tubuh , proporsi sedikit lebih tinggi pada anak laki-laki
semua usia dan meningkat selama masa pubertas melampaui BMR anak
perempuan.
2. Suhu
Bayi baru lahir, tidur selama waktu yang tidak digunakan dan aspek-aspek lain
dalam perawatannya.. selama akhir tahun pertama, sebagian anak tidur sepanjang
malam disertai tidur 1-2 kali siang harinya. Usia 3 tahun anak-anak tidak lagi tidur
siang, usia 4-10 tahun waktu tidur menurun dan meningkat pada priode pubertas.
F. Temperamen
1. Aktifitas : gerakan fisik seperti makan, tidur, madi, berpakain dan bermain
4. Kemampuan adaptasi
Anak-anak yang bertemperamen sulit biasanya sangat aktif , peka rangsangan dan
mempunyai kebiasaan yang tidak teratur.Respons menarik diri yang negative
merupakan cirri khas dari anak-anak ini. Mereka lebih membutuhkan lingkungan
yang lebih terstruktur.
Bereaksi sangat negative dan dengan intensitas ringan terhadap stimulus baru ,
dan kecuali jika ditekan , lambat beradaptasi terhadap kontak berulang.
SISTEM PERLINDUNGAN ANAK DI INDONESIA
2.2.1 Definisi
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, “anak adalah keturunan yang kedua atau
manusia yang masih kecil”. Pengertian anak ini bersifat secara umum. Untuk
lebih mengkhususkan definisi anak, maka definisi anak dapat di tinjau dari
beberapa segi, yaitu segi agama, negara, dan psikologis.
Anak adalah amanah dari Tuhan yang harus kita jaga dan lindungi mereka. Anak
itu suci dalam keadaan fitrah yang dimana amal baik dan amal buruknya
merupakan cobaan atau ujian dari Tuhan.
Anak saleh
Anak durhaka
Anak telah menjadi perhatian ajaran islam sejak dia belum dilahirkan, bahkan
sejak dia belum berbentuk. Dalam ilmu fikih, anak belum termasuk ke dalam
kategori mukalaf, yaitu manusia dewasa yang dibebani kewajiban-kewajiban
agama seperti shalat dan puasa. Hanya saja, agar kelak anak bisa menjadi anak
yang saleh, orang tua dan masyarakat berkewajiban mendidiknya untuk mengenal
dan mengamalkan kewajiban-kewajiban tersebut sebelum dia dewasa.
Anak terlantar
Anak terlantar adalah anak yang tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar, naik
fisik, mental, spiritual, maupun sosial.
Anak yang menyandang cacat adalah anak yang mengalami hambatan fisik
dan/atau mental sehingga menganggu pertumbuhan dan perkembangannya secara
wajar.
Anak yang memiliki keunggulan adalah anak yang mempunyai kecerdasan luar
biasa, atau memiliki potensi dan/atau bakat istimewa.
Anak angkat
Anak angkat adalah anak yang haknya dialihkan dari lingkungan kekuasaan
keluarga orang tua, wali yang sah, atau orang lain yang bertanggung jawab atas
perawatan, pendidikan, dan membesarkan anak tersebut, ke dalam lingkungan
keluarga orang tua angkatnya berdasarkan putusan atau penetapan pengadilan.
a.non diskriminasi
5.memperoleh informasi dan akses pada pendidikan dan mendapat dukungan pada
pengetahuan dasar tentang kesehatan dan gizi
Terkait dengan itu, hak anak akan kelangsungan hidup dapat berupa:
1.hak anak untuk mendapatkan nama dan kewarganegaraan semenjak dilahirkan
(Pasal 7)
2.hak untuk memperoleh perlindungan dan memulihkan kembali aspek dasar jati
diri anak (nama, kewarganegaraan dan ikatan keluarga) (Pasal 8)
3.hak anak untuk hidup bersama (Pasal 9), dan hak anak untuk memperoleh
perlindungan dari segala bentuk salah perlakuan (abuse) yang dilakukan orang tua
atau orang lain yang bertangung jawab atas pengasuhan (Pasal 19)
4.hak untuk memperoleh perlindungan khusus bagi bagi anak- anak yang
kehilangan lingkungan keluarganya dan menjamin pengusahaan keluarga atau
penempatan institusional yang sesuai dengan mempertimbangkan latar budaya
anak (Pasal 20)
5.adopsi anak hanya dibolehkan dan dilakukan demi kepentingan terbaik anak,
dengan segala perlindungan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang (Pasal
21)
7.hak anak menikmati standar kehidupan yang memadai dan hak atas pendidikan
(Pasal 27 dan 28).
2.hak anak dari kelompok masyarakat minoritas dan penduduk asli dalam
kehidupan masyarakat negara.
Perlindungan dari ekploitasi, meliputi :
5.perlindungan dari proses hukum bagi anak yang didakwa atau diputus telah
melakukan pelanggaran hukum.
Mengenai kekerasan terhadap anak disini kami membahas tentang kekerasan yang
sangat amat tragis.Yaitu seorang anak yang bernama Bastien (AFP) anak asal
Paris.Untuk lebih jelasnya mari kita pahami kronologisnya.Seorang ayah di
Prancis tega menghabisi nyawa anak kandungnya yang masih berumur 3 tahun.
Sang ayah dengan kejam memasukkan sang balita ke dalam mesin cuci dan
kemudian menyalakannya.
Atas perbuatannya tersebut, sang ayah yang bernama Christophe Champenois (33)
dikenai tuduhan pembunuhan terhadap anak kecil oleh pengadilan setempat di
Meaux, Paris. Demikian seperti diberitakan kantor berita AFP dan dilansir Sydney
Morning Herald, Selasa (29/11/2011).
Salah seorang saksi mata bernama Alice yang merupakan tetangga apartemen
mereka mengaku, dirinya sempat melihat kondisi jasad Bastien saat ibu sang anak
mendatangi apartemennya untuk meminta bantuan. Alice menyebut kondisi
Bastien saat itu sangat tragis.
"Saya sempat menggendong anak kecil itu di lengan saya, dia kaku, dalam
keadaan benar-benar telanjang. Semua tubuhnya putih, lemas, sungguh-sungguh
seperti sebuah mainan," terang Alice.
Menurut Alice, sang ibu datang dengan panik sambil menggendong Bastien untuk
meminta pertolongan. Bantuan pernapasan kepada Bastien sempat dilakukan, tapi
sayangnya nyawa Bastien tak terselamatkan.
Atas tindakannya ini, Champenois telah ditahan Kepolisian Prancis atas tuduhan
pembunuhan. Sedangkan sang ibunda juga ikut ditahan atas tuduhan lalai
mencegah terjadinya tindak kriminal dan lalai hingga menyebabkan seseorang
dalam bahaya. Kedua orangtua Bastien ditahan tanpa jaminan.