You are on page 1of 22

Cerebral malaria

= Protozoal infection
Kiking Ritarwan
MALARIA SEREBRAL
• Malaria merupakan penyakit infeksi yg disebabkan
oleh parasit plasmodium yg hidup dan berkembang
biak dalam sel darah merah manusia.

• Ada 4 species plasmodium penyebab malaria:


1. P. Vivax
2. P. Falcifarumdpt menimbulkan malaria
serebral.
3. P. ovale
4. P. malariae
Plasmodiums
Distribution
• Causes malaria disease
• Four species of the genus Plasmodium: P. vivax, P.
ovale, P. malariae, and P. falciparum
• P. vivax accounts for the vast majority of malarial
infection, because o/t wide distribution o/t parasite
P. vivax is the only one that extends through tropical,
subtropical, and temperate regions
Plasmodiums
Distribution
• P. falciparum, which causes falciparum malaria,
is confined to the tropics and subtropics, and is
probably the most lethal form of malaria
• Pockets of P. malariae infection are distributed
throughout the tropics and subtropics
• P. ovale is primarily confined to tropical West
Africa, South America, and Asia
Definisi Malaria Serebral (MS)
• MS adalah malaria dengan penurunan
kesadaran  ( dewasa GCS < 9 dan anak
Blantyre coma score < 3) atau koma lebih dari
30 menit setelah serangan kejang yg tidak
disebabkan oleh penyakit lain.
MS  komplikasi dari malaria falcifarum berat,
dijumpai st ensefalopati difus dengan penurunan
kesadaran dan berhubungan dengan
sequestrasi mikrovaskuler serebral.
Blantyre coma scale(0-7)
• Oculer response
- Follow mother’s facial reaction …1
- non reaction ……………………0
• Verbal response
- Normal crying ……………………2
- Whimpering ………………………1
- no sound ……………………….. 0
• Motoric response
- Localize pain ……………………2
- rettraction of limb ……………..1
- non reaction ……………………0
Plasmodium falcifarum
morphology in stained preparation
• Ring form: vary in
shape; double
chromatin, double
infection, accole

• Trophozoit: rare in
peripheral blood
after half grown
Plasmodium falciparum
Morphology of all stadiums
Patogenese
• Ada 3 teori:
1. Teori mekanis :
tjdnya penyumbatan pemb drh otak akibat
tjdnya sitoadherens, sekuester, rosetting dan
faktor rheologi.
2. Teori Toksik  menghasilkan TNF
3. Teori Permeabilitas: tjdnya adhesi parasit pd
endothel, vasculer serta banyak faktor toksik yg
lepas serta radikal bebas terutama Nitric oxide
(NO).
S P F
I. Siklus pada manusia
• Sporozoit mell gigitan nyamuk anopheles betina masuk ke jar
subkutan lalu beredar dalam darah menuju hepar dan menyerang sel
hepar.
• Parasit berkembang biak dan setelah 1-2 minggu schizont pecah
dan melepaskan merozoit yg lalu masuk aliran darah utk
menginfeksi eritrosit
• Dalam eristrosit, merozoit berkembang menjadi schizont yang
pecah utk melepaskan merozoit yg punya kemampuan menginfeksi
sel eritrosit baru.Proses perkembangan aseksual ini disebut
schizogoni.
• Selanjutnya eristrosit yg terinfeksi (skizon) pecah dan merozoit yg
keluar akan menginfeksi sel darah merah lainnya. Siklus ini disebut
Siklus eritrositer.
• Stlh 2-3 mg siklus skizogoni darah, sbgn merozoit yg menginfeksi
sell darah merah akan membentuk stadium seksual ( gametosit
jantan dan betina).
Siklus hidup …Con’t
II. Siklus pada nyamuk
 Nyamuk anopheles betina  menghisap darah
yg ngandung gametosit  pembuahan mjd
zigot.
Zigot akan berkembang mjd ookinet kemudian
menembus dinding lambung nyamuk.
Pd dinding luar lambung nyamuk, ookinet akan
menjadi ookista dan sljynya mjd sporozoit.
Sporozoit bersifat infektif dan siap ditularkan ke
manusia.
D M S
• Gjl Klinik : Trias malaria ( demam, menggigil, dan
berkeringat), Sakit kepala, ggn mental, nyeri tengkuk,
kaku otot dan kejang umum
• Sering dijumpai splenomegali dan hepatomegali
• Ggn kesadaran atau koma ( biasanya 24-72 jam)
• Pemr darah (thin/thick smear) dijumpai bentuk aseksual
P. Falcifarum
• Tidak ditemukan infeksi lain
• Lain-lain:hipoglicaemia, hiponatremia, hipofosfatemia,
pleocytosis sampai 80 cel/ micron kubik, limfosit
sampai 15 cel/ mikron kubik
• CT/ MRI: edema serebri.
Laboratorium
• Pemeriksaan dengan mikroskop
- sediaan darah tebal dan tipis
• Test diagnostik lain
- Metode immunokromatografi
- Analisa cairan Serebrospinal pd
Malaria serebral didapti peningkatan
limfosit > 15/ul.
- CT dan MRI: edema serebral
»Malaria tanpa komplikasi harus dapat dibedakan dengan penyakit
infeksi lain sebagai berikut :
» Demam tifoid
» Demam dengue
» Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
» Infeksi virus akut lainnya
»Malaria berat atau malaria dengan komplikasi dibedakan dengan
penyakit infeksi lain sebagai berikut :
» Radang otak (meningitis/ensefalitis)
» Stroke (gangguan serebrovaskular)
» Tifoid ensefalopati
» Hepatitis
» Glomerulonefritis akut atau kronik
» Sepsis
» Demam berdarah dengue atau Dengue Shock Syndrome
» Pengobatan Malaria Tanpa Komplikasi

» Malaria Falsiparum

» Lini pertama = Artesunat + Amodiakuin + Primakuin

» Lini kedua = Kina + Doksisiklin atau Tetrasiklin + Primakuin

» Pengobatan lini kedua diberikan jika pengobatan lini


pertama tidak efektif, dimana 28 hari setelah pemberian obat :

 Gejala klinis memburuk dan parasit aseksual positif, atau

 Gejala klinis tidak memburuk tetapi parasit aseksual tidak

berkurang (persisten) atau timbul kembali (rekurensi)


Pengobatan lini pertama malaria falsiparum menurut kelompok umur

Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur


Hari Jenis Obat 0–1 2 - 11 1 - 4 5 – 9 10 – 14 ≥15
bulan bulan tahun tahun tahun tahun
Artesunat ¼ ½ 1 2 3 4
Amodiakui
1 ¼ ½ 1 2 3 4
n
Primakuin - - ¾ 1½ 2 2 -3
Artesunat ¼ ½ 1 2 3 4
2 Amodiakui
¼ ½ 1 2 3 4
n
Artesunat ¼ ½ 1 2 3 4
3 Amodiakui
¼ ½ 1 2 3 4
n
Pengobatan Lini kedua untuk Malaria Falsiparum

Jumlah tablet perhari menurut kelompok


umur
Hari Jenis Obat
0 - 11 1–4 5–9 10 – 14 ≥ 15
bulan tahun tahun tahun tahun
Kina 3 x (2-
*) 3x½ 3x1 3x1½
3)
1 Doksisiklin 2x1 2x1
- - -
**) ***)
*) = Dosis diberikan kg/bb ***) = 2 x 100 mg Doksisiklin
Primakuin
**) = 2 x 50 mg Doksisiklin - ¾ 1½ 2 2 -3
Kina *) 3x½ 3x1 3 x 1 ½ 3 (2-3)
2–7 Doksisiklin 2x1 2x1
- - -
**) ***)
Pengobatan Lini kedua untuk Malaria Falsiparum

Jumlah tablet perhari menurut kelompok


umur
Hari Jenis Obat 0 - 11 1–4 5–9 10 – ≥ 15
bulan tahun tahun 14 tahun
tahun
Kina 3x1
*) 3x½ 3x1 3 x (2-3)
½
1 Tetrasiklin - - - *) 4 x 1 **)
Primakuin
*) = Dosis diberikan kg/bb - ¾ 1½ 2 2 -3
**) = 4 x 250 mg Tetrasilklin
Kina 3x1
*) 3x½ 3x1 3 (2-3)
2–7 ½
Tetrasiklin - - - *) 4 x 1 **)
PROGNOSIS
• Angka kematian malaria serebral 15-25%.
• Pd penderita yg dijumpai koma dan kejang angka
mematian dapat mencapai 80%.
• Indikator lab dari prognosis buruk pada MS
a. Hematologi: leukositosis > 12.000/ ul, anemia berat,
packed red cell (PCV) < 15 %, Koagulopati ( Platelet <
50.000/ul, pemanjangan protrombine time > 3 detik,
pemanjangan partial thromboplastin time, dan fibrinogen
< 200 mg/dl
b. Sediaan hapus darah: Hiperparasitemia > 50.000/ul, >
5% neutrofil mengandung pigmen malaria.
P
• Pemberian anti malaria (chemoprofilaksis)
• Perlindungan diri thdp gigitan nyamuk
• Vaksinasi : - vaksin anti penyakit,
- vaksin anti infeksi,
- vaksin anti transmisi.

You might also like