Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kanker
WHO tahun 2009 menyatakan bahwa kanker adalah istilah umum untuk
tubuh.Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat
menyerang siapa saja dan muncul akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel
jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dalam perkembangannya (Lubis
istilah untuk penyakit dimana sel-sel membelah secara abnormal tanpa kontrol
pada tubuh sebagai akibat dari sel-sel tubuh yang tumbuh dan berkembang
tubuh, mulai dari kaki sampai kepala. Sel kanker dapat berasal dari semua unsur
yang membentuk organ. Keadaan kanker terjadi jika sel-sel normal berubah
dengan pertumbuhan yang sangat cepat, sehingga tidak dapat dikendalikan oleh
beberapa sel. Bila sel kanker bertambah, maka keadaan bergantung kepada orang
besar sebelum memicu keluhan (Familiy’s Doctor, 2006 dikutip oleh Lubis &
Hasnida, 2009).Pada stadium lanjut sel kanker menyebar sampai ke organ vital
seperti otak atau paru lalu mengambil nutrisi yang dibutuhkan oleh organ tersebut,
akhirnya organ tersebut rusak dan mati (Lubis & Hasnida, 2009).
Sel-sel kanker terbentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses kompleks
yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.Teori
mutasi menetap dari DNA sel selama transkripsi DNA (Syamsuir, 1995).Agar
kanker dapat terbentuk dan bermutasi terhadap DNA, maka harus ada interaksi
yang berlangsung lama bagi sel tersebut dengan berbagai zat promotor.Zat
promotor adalah zat yang merangsang reproduksi dan pembelahan sel. Jadi,
2009).
Pada tahap inisiasi, sel normal berubah menjadi sel yang memiliki peluang
untuk menjadi sel neoplastik (Tjarta, 2002).Pada tahap ini karsinogen yang
yang terjadi disebabkan oleh karsinogen berupa bahan kimia, virus, radiasi
Promosi merupakan proses induksi tumor pada sel yang sebelumnya telah
diinisiasi oleh zat kimia (Kumar, 1996). Pada tahap ini menunjukkan bahwa
perubahan sel yang dirangsang oleh promotor adalah bersifat reversibel dan tidak
merusak DNA. Promotor hanya bekerja mengubah ekspresi informasi genetik sel
(Crown, 2009). Suatu sel yang mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas.
Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi.
Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari
Dalam suatu proses dimana sebuah sel normal menjadi sebuah sel ganas,
pada akhirnya gen DNA dari sel tersebut akan mengalami perubahan. Perubahan
dalam bahan genetik sel sering sulit ditemukan, tetapi terjadinya kanker dapat
diketahui dari adanya suatu perubahan dalam ukuran atau bentuk dari suatu
dapat berupa:
adalah Sir Percival Pott pada tahun 1775. Sir Percival Pot menggambarkan sering
terjadi kanker kulit skrotum pada orang-orang yang bekerja sebagai pembersih
cerobong asap (Robbins & Kumar, 1992). Pada umumnya, karsinogen kimia ialah
perubahan pada DNA, RNA atau protein sel tubuh (Tjarta, 2002).
zat warna amino aromatik dan anilin; arsenik, jelaga, dan tar; asbestos; benzene;
pinang dan kapus sirih; cadmium; senyawa kromium; nikel dan seng, debu kayu;
b. Karsinogen virus
penelitian diketahui bahwa baik virus DNA maupun virus RNA dapat
yaitu human papilloma virus (HPV). HPV dikenal hampir 50 tipe, beberapa
papilloma skuamosa. HPV tipe 16, 18, dan 31 dihubungkan dengan terjadinya
Rous sarcoma virus dan Bittner milk faktor.Pada manusia HLTV1 menimbulkan
(Pringgoutomo, 2002).
c. Karsinogen radiasi
dapat dilihat oleh mata, tetapi dapat merugikan tubuh.Sinar UV tidak dapat
dicapainya. Pada akhirnya akan terjadi mutasi sel yang merupakan dasar dari
keganasan (Wim de Jong, 2002). Radiasi UV berbahaya bagi orang yang berkulit
d. Karsinogen hormon
a. Faktor genetik
meningkat 1,5 sampai 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita
kerusakan DNA terjadi pada sel dimana pola kromosomnya abnormal, maka dapat
b. Faktor lingkungan
dengan pekerjaan, dan sisanya 10% mungkin disebabkan oleh faktor lain
(Sukardja, 2000).
c. Makanan
kanker. Misalnya, makanan yang dibuat dengan cara diasapkan atau diasamkan
terjadinya kanker usus besar. Mengurangi lemak sampai kurang dari 30% dari
kalori total akan mengurangi resiko terjadinya kanker usus besar, payudara, dan
Gejala yang timbul pada kanker tergantung dari jenis jaringan atau organ
1.4.1 Nyeri
Nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas sehingga menekan saraf dan
cairan puting susu yang mengandung darah, cairan liang senggama yang berdarah
(diantara menstruasi/menopause), darah dalam tinja, dan darah dalam air kemih
(Junaidi, 2007).
1.4.3 Anemia
Anemia terjadi karena berbagai hal, sebagian besar terjadi pada mereka
yang mengalami kanker metastatis.Anemia secara dini terjadi pada mereka yang
darah untuk antisipasi perdarahan pada waktu pembedahan (Santoso, 2006 dalam
lemak dan protein pada pasien kanker.Kakeksia dapat disebabkan berbagai hal,
memerlukan energi yang tinggi dan mengambil nutrien yang diperlukan oleh sel
kepada kematian pasien kanker.Pada pasien kanker kehilangan berat badan terjadi
secara tidak sengaja dan progresif.Kehilangan berat badan terjadi akibat faktor-
faktor mekanis pada saluran cerna yang berhubungan dengan tumor, efek samping
somatik dan viseral (Sunatrio, 2006 dalam Aziz, Andrijono, & Saifuddin, 2006).
menyebar ke seluruh tubuh dan dapat mencapai sel kanker yang telah menyebar
dengan radiasi, dan bertujuan untuk membunuh sel yang telah bermetastase
yang subklinis 104sel yang tidak mungkin terdeteksi pasca pembedahan. Dengan
jumlah sel kanker yang relatif sedikit kemoterapi akan bekerja secara efektif
mengecilkan massa tumor (Rasjidi, 2007). Hasil yang optimal akan terjadi bila
awal perjalanan penyakit adalahuntuk menurunkan beban sel tumor sistemik yang
terdapat di dalam sel tumor yang resisten (Parkway Center Cancer, 2003).
paru sel kecil, kanker paru stadium lanjut (Wim de Jong, 2002). Kemoterapi
Terapi ini biasanya dilakukan untuk pasien dengan stadium lanjut (4B)
Kemoterapi kombinasi adalah pemberian dua zat atau lebih dalam terapi
klon resisten. Efek sitolitik akan meningkat karena penggabungan dua jenis obat,
berada dalam pembelahan maupun sel dalam fase inaktif (Saleh, 2006 dalam Aziz,
Suatu sel normal akan berkembang mengikui siklus pembelahan sel yang
teratur. Beberapa sel akan membelah diri dan membentuk sel baru dan sel lain
akan mati. Sel yang abnormal akan membelah diri dan berkembang secara tidak
terkontrol, yang pada akhirnya akan terjadi suatu massa yang dikenal sebagai
2.3.1 Fase G0, dikenal sebagai fase istirahat. Ketika ada sinyal untuk
2.3.2 Fase G1, pada fase ini sel siap untuk membelah diri yang diperantarai oleh
jam
2.3.3 Fase S, disebut sebagai fase sintesis. Pada fase ini DNA sel akan di kopi.
2.3.4 Fase M. sel dibagi menjadi 2 sel baru. Fase ini berlangsung 30-60 menit.
jaringan tumor, banyak sel yang berada pada fase aktif dari siklus sel. Pada
jaringan normal sebagian besar populasi sel berada pada dalam fase G0 (Saleh,
3. Mual-Muntah
Mual adalah perasaan atau sensasi yang sangat tidak enak di belakang
demikian, tidak terdapat bukti yang mengesankan bahwa hal ini menyebabkan
Mual juga merupakan perasaan yang diakui secara sadar tentang terjadinya
eksitasi yang tidak disadari pada pusat muntah di medulla oblongata atau di
daerah yang dekat dengan pusat muntah tersebut (Guyton, 1996). Pusat mual
meliputi daerah otak yang paling tinggi dan sulit dimengerti dengan baik (Rahman
ekspulsi isi lambung atau usus atau keduanya ke mulut (Price & Willson, 2003).
labirin dan vesibular, substansi emetic eksogen seperti racun, uremia atau gagal
ginjal, penyakit radiasi, kondisi psikologis, migren, infaerk miokard, dan sinkop
Retching adalah suatu upaya yang kuat dan involunter untuk muntah tanpa
proses dimana terjadi kontraksi yang kuat dari diafragma dan otot abdomen tanpa
adanya pengeluaran isi dari lambung (Grace & Borley, 2007). Retching dapat
digambarkan dengan istilah tercekik (gagging) dan rasa ingin muntah yang tidak
Adapun etiologi dari mual-muntah adalah: rasa lapar atau kadar gula darah
menurun, stress, infeksi (bakteri, virus, atau yang lain), kekurangan cairan,
makanan yang tidak dapat di toleransi oleh tubuh (kafein, terigu, dan yang lain),
juga berperan pada ekspresi dari mual melalui perubahan pada aktivitas motorik
yang mengembalikan isi usus ke lambung terlebih dahulu secara paksa dibawa
dengan kontraksi dari diafragma dan otot abdominal.Ada bukti yang kuat bahwa
bagian dari sebuah mekanisme deteksi luminal toksin. 5-HT dilepas dari aktivitas
mukosa gut pada sensori akhir dari serabut vagal aferen yang menyampaikan ke
batang otak yang menyusun respon emesis (Grundy, 2000 dalam Liebert, 2007).
Pusat muntah terdiri dari 3 komponen yaitu area postrema, nucleus traktus
sebuah lengkung refleks (Donnerer, 2003 dalam Hawkins & Grunberg, 2009).
(Bubalo, Bierman, & Yates, 2004 dalam Hawkins & Grunberg, 2009). Pada saat
pusat muntah distimulasi, aliran udara tertutup dan terjadi peningkatan tekanan
intra abdominal menuju ke pengeluaran dengan paksa dari isi lambung (Girish &
post kemoterapi dan hilang dalam 24 jam pertama. Mual-muntah yang berat
Network, 2007). Mual-muntah akut akan menetap selama beberapa jam. Tingkat
(Markman, 2002).
dipahami dengan baik. Pengobatan mual-muntah tertunda (delayed) ini jauh lebih
2004).
sebelum kemoterapi dan diperkirakan terjadi hampir 29 persen dari pasien yang
orang tersebut mengingat kemoterapi, melihat rumah sakit, dan hal yang
yang sering dikenal dengan Pavlovian reflex. Pavlovian reflex adalah sebuah
rangsangan non fisik yang berperan terhadap beberapa respon yang dapat
agen kemoterapi atau metabolit agen kemoterapi di aliran darah atau cairan
area postrema. Area postrema berada di sebelah luar barrier darah-otak dan
solitarius yang terletak di dalam barrier darah-otak dan mengandalkan pada neuro
melalui serabut sensori vagal (Girish & Manikandan; Herrstedt, 2008 dalam
dalam Hawkins & Grunberg, 2009). Sinyal yang berasal dari nukleus traktus
solitarius, respon muntah diatur oleh jalur aferen, termasuk saraf vagus dan
cannabioid dan jalur dopamine (D2) juga dapat menyebabkan mual-muntah post
muskarinik (M), histamin (H), endorphin, dan 𝛾𝛾-aminobutyric acid tetapi jalur ini
pengaruhnya terhadap reproduksi sel. Kelompok dasar dan aksi potensial mereka
a. Obat-obat spesifik fase siklus sel berpengaruh terhadap sel-sel yang sedang
Obat-obat ini sangat efektif melawan tumor yang sedang bertumbuh yang
memiliki proporsi yang lebih besar pada siklus sel selama fase obat
b. Obat-obat pada fase siklus sel non spesifik berpengaruh pada sel yang
prokarbazin. Bersifat aktif pada segala fase dalam siklus sel dan dapat
efektif pada tumor yang besar dengan beberapa sel aktif yang sedang
Network, 2007).
pemberian kemoterapi melalui intravena bervariasi tergantung pada jenis obat dan
terjadi lebih cepat daripada diberikan melalui oral.Karena obat kemoterapi yang
diberikan melalui intravena diabsorbsi lebih cepat (Cancer Care Nova Scotia,
2004).
relaps, kanker kolorektal yang telah lanjut, leukemia limfositik kronik sel B, dan
lain-lain. Beberapa jenis obat yang digunakan per oral yaitu etoposid, kapesitabin,
obat yang dapat mengiritasi atau bahkan merusak kulit dan jaringan
Wilsson, 1996).
Pemberian cara ini yaitu suntikan tidak diberikan pada lokasi yang sama
heparin melalui pompa infus karena terdapat tekanan arteri (Otto, 1996).
banyak, antara lain alat radiologi diagnostik, mesin atau alat filter, serta
dari atau ke dalam rongga perut) atau melalui port implan yang melekat pada
dikontrol pada pasien dengan riwayat alkohol kronik (>100 g/hari) dibandingkan
pasien yang tidak memiliki riwayat alkohol (Gralla, 2000).Di dalam sebuah
evaluasi, 52 pasien menerima cisplatin dosis tinggi dan kombinasi regimen anti-
muntah yang sesuai, 93% dari pasien dengan riwayat alkohol kronik tidak
c. Usia
Pasien dengan usia muda lebih memungkinkan untuk muntah. Resiko ini
mungkin sebuah masalah psikologis secara langsung atau tidak langsung bagi
pasien usia muda. Usia muda secara tidak langsung sering mengalami reaksi
27 % muntah terjadi pada usia muda (Kris, 2000). Ketika anti-muntah dopamin
diberikan selama beberapa hari, yang paling sering terjadi adalah reaksi distonik.
Reaksi distonik khusus terjadi pada pasien usia muda (Andrews & Bandhri, 2000).
e. Motion Sickness
Motion sickness sangat sering terjadi seperti mabuk laut, mabuk udara, dan
lainnya.Tandanya adalah pucat, keringat dingin, mual, dan muntah. Tanda dan
gejala yang timbul relatif bertahap, tetapi pada saat tertentu akan memuncak
sehingga terjadi mual dan muntah. Setelah mual-muntah sering terjadi malaise
(Neal, 2005).
(Solimando, 2003).
f. Siklus kemoterapi
kemoterapi. Untuk satu siklus umumnya setiap 3 atau 4 minggu sekali, namun
2005).
4.4 PengukuranMual-Muntah
dibutuhkan, untuk difokuskan pada intervensi yang tepat dalam mengatasi gejala
muntah yang telah teruji validitas dan reabilitasnya yaitu: Numerik Rating Scale
Analog Scale (VAS), Index Nausea Vomiting and Retching (INVR), Marrow
Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengkaji gejala mual-
muntah post kemoterapi yaitu Index Nausea, Vomiting, and Retching (INVR).
mual, muntah, dan retching.Kuesioner ini lebih sering digunakan karena lebih
sederhana dan lebih mudah untuk membacanya (Rhodes & McDaniel, 2001).
Kuesioner ini memiliki nilai validitas konstruk 0.87 dan reliabilitas yang
memiliki 8 item pengkajian dan 5 skala likert. Rentang skor berkisar dari 0 sampai
sedang, 17-24: mual-muntah berat, dan 25-32: mual-muntah buruk (Rhodes &
individu).