You are on page 1of 9

ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA 2010-2019

1. HAKIKAT ARAH DASAR

Arah Dasar Keuskupan Surabaya merupakan panduan hidup menggereja yang diterima, dihayati dan
diperjuangkan bersama oleh segenap umat Keuskupan Surabaya. Dengan panduan ini, kebersamaan dan
gerak pastoral di Keuskupan Surabaya menjadi makin bermakna dan memberikan kesegaran hidup,
sehingga sabda Yesus, "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala
kelimpahan" (Yoh 10:10) makin terwujud dalam kebersamaan hidup menggereja.

Selain itu, Arah Dasar Keuskupan Surabaya merupakan peneguhan jati diri sekaligus bahan refleksi bagi
seluruh umat dalam menghayatinya. Jati diri kita sebagai Gereja, seperti dirumuskan oleh Konsili Vatikan
II, adalah "persekutuan umat yang terdiri dari orang-orang, yang dipersatukan dalam Kristus, dibimbing
oleh Roh Kudus dalam peziarahan menuju Kerajaan Bapa, dan telah menerima warta keselamatan untuk
disampaikan kepada semua orang" (Gaudium et Spes art. 1).

2. PENGERTIAN DAN ISI ARAH DASAR

2. 1. PENGERTIAN
2. 1. 1. CITA-CITA BERSAMA TENTANG GEREJA
a) Yang dimaksud dengan “cita-cita bersama tentang Gereja” adalah konsep, sifat, keadaan, atau
gambaran ideal yang diharapkan, diimpikan, didambakan atau dicita-citakan tentang Gereja dan
situasi umat, yang di masa depan diharapkan terwujud di segala lini menjemaat Gereja Keuskupan
Surabaya.
b) Cita-cita tersebut diangkat sebagai “payung bersama” bagi gerak langkah segenap umat Keuskupan
Surabaya. Ini penting untuk dilakukan dalam konteks menggereja Keuskupan Surabaya yang
diwarnai oleh keaneka-ragaman.
c) Dengan memiliki cita-cita bersama, dalam kurun waktu tertentu segenap umat dapat melangkah
dalam satu semangat dan keserempakan kerja. Rumusan cita-cita bersama juga menjadi “alat
komunikasi” dan “bahasa bersama” bagi seluruh umat dalam membingkai keaneka-ragaman yang
ada.

2. 1. 2. PRIORITAS PROGRAM BIDANG PASTORAL


a) Yang dimaksud dengan “bidang pastoral” adalah berbagai bidang hidup menggereja yang dinilai
penting dan mendapat perhatian khusus dalam karya pastoral paroki dan Keuskupan. Perhatian
khusus ini tercermin dari dibentuknya seksi di Dewan Pastoral Paroki (DPP) atau komisi di
Keuskupan. Sedangkan yang dimaksud dengan “prioritas program bidang pastoral” adalah prioritas
dalam bidang pastoral atau bidang khas hidup menggereja, atau hal-hal yang perlu diutamakan
dalam karya pastoral dan hidup menggereja pada umumnya. Pengutamaan ini diwujudkan melalui
berbagai kegiatan konkret dalam kurun waktu tertentu.
b) Prioritas program dalam suatu bidang pastoral dipilih karena memiliki nilai strategis bagi
terwujudnya cita-cita bersama. Dalam upaya mewujudkan cita-cita bersama, hal-hal yang sudah

1
diprioritaskan tersebut tidak boleh dilewatkan, malahan perlu diperjuangkan agar berada dalam
keadaan sebaik-baiknya pada setiap bidang pastoral terkait.
c) Prioritas program yang berupa konsep, perlu diterjemahkan dalam kegiatan konkret. Sementara itu,
setiap kegiatan konkret membutuhkan pengelolaan yang tepat, meliputi perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan tindak-lanjutnya. Pengelolaan tersebut perlu dilakukan dengan cermat, tekun dan
dalam sinergi dengan kegiatan bidang pastoral yang lain.

2. 1. 3. NILAI-HIDUP, PRINSIP ATAU SEMANGAT MOTIVASIONAL


a) Yang dimaksud dengan “nilai-hidup, prinsip atau semangat motivasional” adalah nilai, prinsip atau
semangat hidup yang terdapat dalam batin manusia, sebagai potensi-potensi manusiawi dan ilahi
dalam aneka dimensi, yang dapat dijadikan daya dorong atau motivasi bersama dalam merealisasi
program-program.
b) Nilai-hidup tersebut dirumuskan untuk membantu umat dalam mengenali nilai, semangat atau
prinsip yang perlu dihayatinya. Penghayatan bersama akan nilai-nilai tersebut menumbuh-
kembangkan pengalaman “sehati seperasaan” di antara segenap umat, saat mengalami suka duka
dalam mewujudkan cita-cita bersama hidup menggereja.
c) Nilai-hidup, prinsip atau semangat ini menjadi pijakan dan motivasi bagi umat dan pelaksana
program, agar pelaksanaan program dapat berjalan lebih baik. Adanya nilai-hidup, prinsip atau
semangat ini juga membantu umat dan aktivis Gereja untuk melihat kedalaman dan kekayaan hidup
yang terkandung dalam setiap hal strategis yang ada dalam prioritas program. Dengan demikian,
setiap kali prioritas program dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan konkret, berlangsung pula proses
pembatinan nilai-nilai tertentu. Bila saatnya program dan kegiatan berlalu, maka jejak-jejak dan
maknanya tetap lestari dalam batin umat dan pelaksana program serta aktivis Gereja, dalam bentuk
nilai-nilai yang sudah terbatinkan.

2. 2. ISI ARAH DASAR


2. 2. 1. RUMUSAN CITA-CITA BERSAMA TENTANG GEREJA
"Gereja Keuskupan Surabaya sebagai persekutuan murid-murid Kristus yang semakin dewasa dalam
iman, guyub, penuh pelayanan dan misioner"

2. 2. 2. RUMUSAN PRIORITAS PROGRAM BIDANG PASTORAL & NILAI-HIDUP, PRINSIP ATAU


SEMANGAT MOTIVASIONAL
Tabulasi berikut berisi rumusan prioritas program dan nilai hidup yang dihasilkan dalam MUPAS 2009
(kolom III & V) dan rumusan redaksional pascamupas (kolom IV & VI) yang merapikan dan mempertajam
rumusan awal agar makin berdayaguna sebagai panduan hidup menggereja di Keuskupan Surabaya.
[I] [II] [III] [IV] [V] [VI]
N BIDANG PRIORITAS “RUMUSAN NILAI-HIDUP “PIJAKAN &
O PASTORAL PROGRAM PELAKSANAAN” MOTIVASI YANG
DIHAYATI”

1 KELUARGA Pengembangan Pengembangan Kesaksian Ketulusan dalam


kuantitas dan kuantitas dan berkomunikasi dan

2
kualitas kualitas orang yang melayani
pendamping bagi terlibat dalam
calon pasutri dan pastoral keluarga
pasutri

Pemberdayaan Peningkatan Keharmonisan Kehadiran setiap


keluarga kuantitas dan pribadi anggota
kualitas pertemuan keluarga adalah
keluarga sungguh berharga

2 ANAK-ANAK Pembinaan dan Pembinaan dan Keteladanan Kejujuran


pendampingan pendampingan iman
iman anak sejak dini anak

Pembinaan Pengembangan Totalitas Kecintaan pada


berkelanjutan bagi kuantitas dan (pemberian anak
pendamping kualitas orang yang diri
terlibat dalam pendamping)
pastoral anak-anak

3 REMAJA Pendampingan dan Pendampingan dan Kedewasaan Belajar


pembinaan iman pembinaan remaja iman bertanggung-jawab
kristiani kaum dalam mengenal dan
remaja dalam mengembangkan diri
kehidupan keluarga, dan lingkungan untuk
Gereja dan menjawab panggilan
masyarakat secara hidup sebagai orang
berkesinambungan. beriman

Pembinaan dan Pengembangan Kualitas Tanggap terhadap


peningkatan kuantitas dan dinamika remaja
kualitas kualitas orang yang
pendamping terlibat dalam
remaja. pastoral remaja

4 ORANG MUDA Melakukan Penyelenggaraan Dewasa dalam Kesediaan berbagi


kaderisasi pelatihan kader/ iman dan berkorban
menyeluruh dan aktivis/
berkelanjutan baik kepemimpinan
ke dalam maupun tingkat dasar (tingkat
ke luar dengan paroki), menengah
memperhatikan (kevikepan) & lanjut
metode dan (keuskupan)
kemasan kegiatan
yang sesuai untuk
orang muda

3
Memfasilitasi Penyelenggaraan Semangat Keberanian
pemberdayaan kegiatan dalam hidup misioner mempercayai dan
OMK dalam setiap menggereja yang keberania belajar
dimensi hidup didedikasikan bagi
menggereja keterlibatan banyak
orang muda, baik
sebagai peserta
maupun panitia/
penentu kebijakan
dalam kegiatan
tersebut

5 KATEKESE Pembinaan dan Pengembangan Pemuridan Kesediaan untuk


pemberdayaan kuantitas dan berkembang
katekis kualitas orang yang sebagai murid
terlibat dalam
pastoral katekese

Katekese yang Pengelolaan bahan Iman yang Kepedulian akan


integral, katekese yang dewasa pendewasaan iman
kontekstual, kreatif, integral, kontekstual, segenap umat
dan kreatif dan
berkesinambungan berkesinambungan,
bagi keseluruhan
bidang-bidang
pastoral

6 LITURGI Pembinaan liturgi Pembinaan liturgi Kekudusan Menjadi pelayan


bagi para pelayan bagi para pelayan
dan petugas liturgi dan petugas liturgi

Katekese liturgi bagi Katekese liturgi bagi Persekutuan Menjadi umat yang
umat umat berkomitmen dan
rendah hati

7 KERASULAN Peningkatan minat Peningkatan minat Kitab Suci Keinginan untuk


KITAB SUCI dan pengetahuan dan pengetahuan sebagai tahu dan lebih
umat akan kitab umat akan kitab suci kekuatan dekat pada Yesus
suci untuk
kehidupan
spiritual umat

Peningkatan SDM Pengembangan Semangat Kebahagiaan


pembina secara kuantitas & kualitas pemuridan melihat orang lain
berjenjang dan orang yang terlibat berkembang
berkelanjutan dalam pastoral
kerasulan kitab suci

4
8 KARYA MISIONER Animasi Misi Pengembangan Militansi Tanggung jawab
kesadaran dan sebagai anggota
partisipasi umat aktif gereja
dalam pancatugas
gereja dan panggilan
khusus

Kaderisasi tenaga Pengembangan Kompetensi Kegembiraan


misi kuantitas dan melaksanakan
kualitas orang yang perutusan
terlibat dalam
pastoral karya
misioner

9 PENDIDIKAN Revitalisasi karakter Pengembangan Penuh Tanggungjawab


sekolah katolik kesadaran dan pelayanan sebagai saudara
partisipasi umat
dalam upaya
mewujudkan
pendidikan bermutu
untuk semua orang

Meningkatkan Penyelenggaraan Solidaritas Persaudaraan iman


solidaritas dan forum pembinaan dalam dunia
subsidiaritas antar iman bagi insan pendidikan
dan intra LPK katolik dalam dunia
(Lembaga pendidikan (pendidik/
Pendidikan Katolik) tatausaha/ pelajar)

10 KOMUNIKASI Memaksimalkan Pengembangan Kesaksian Kejujuran pada diri


SOSIAL komunikasi kesadaran dan sendiri sekaligus
internal dan partisipasi umat keterbukaan
external. dalam media terhadap wawasan
komunikasi sosial baru

Pemberdayaan dan Pengembangan Persekutuan Kesediaan berbagi


pengembangan kuantitas & kualitas
seksi orang yang terlibat
Komsos paroki. dalam pastoral
komunikasi sosial

11 KERASULAN Meningkatkan Penyebaran dan Kerasulan Kerasulan garam


AWAM peran serta umat peresapan Ajaran dan terang
katolik dalam Sosial Gereja ke
masyarakat. dalam hidup umat
beriman

5
Kaderisasi Pendampingan dan Missioner Kesatuan dalam
pengembangan insan perutusan Gereja
katolik yang menjadi
tokoh/ pemuka
masyarakat baik
formal maupun non
formal

12 PENGEMBANGAN Pemberdayaan Pengembangan Kemandirian “Wirausaha”


SOSIAL EKONOMI kewirausahaan bagi kesadaran dan (mampu sebagai
petani dan kaum partisipasi umat menolong diri upaya yang luhur,
muda dalam upaya sendiri, berani dan sadar
pemberdayaan berdikari, risiko demi
kewirausahaan bagi tidak menyediakan
petani dan kaum bergantung) barang-jasa bagi
muda perkembangan
hidup orang lain

Pemberdayaan Pemberdayaan Solidaritas Saling percaya


lembaga keuangan lembaga keuangan (peduli, (trust)
mikro (CU) mikro (CU) semangat
memajukan
sesama secara
inklusif)

13 HUBUNGAN Katekese Pengembangan Iman yang Keyakinan akan jati


ANTARAGAMA & (pembekalan) pemahaman umat dewasa dirinya dan
KEPERCAYAAN tentang dialog mengenai pluralitas keterbukaan untuk
(agama, budaya, menerima
ekonomi) & dialog perbedaan

Dialog (ajaran, karya Pengembangan Guyub Ketulusan untuk


dan kehidupan) kesadaran dan menampilkan apa
partisipasi umat yang dihayati/
dalam keterlibatan diyakini
hidup di tengah
masyarakat

14 KELOMPOK KECIL Pemberdayaan Penguatan Guyub Perjumpaan


UMAT persekutuan di antara langsung
keluarga katolik yang antarpribadi adalah
bertetangga/ saling berkat
berdekatan

Pembinaan yang Penyelenggaraan Kedewasaan Beriman secara


berkelanjutan (OGF) katekese dewasa iman bertanggung-jawab

6
15 HABITUS BARU Pembelajaran Pengembangan Keteladanan Kerendahan hati
HIDUP perangkat pastoral kuantitas dan sebagai perangkat
MENGGEREJA kualitas orang yang pastoral
terlibat sebagai
perangkat pastoral

Pastoral berbasis Pengelolaan Efektif (dan Demi melayani (ad-


data administrasi (tata- efisien) ministrare)
usaha kantor) paroki
yang makin intensif

3. UPAYA PERWUJUDAN ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA

3. 1. MELIBATKAN SEGENAP UMAT KEUSKUPAN SURABAYA

Setiap pribadi warga Keuskupan Surabaya dapat berpartisipasi dalam upaya perwujudan Arah Dasar
Keuskupan Surabaya dengan mengembangkan tiga dimensi keterlibatan personal yang saling
melengkapi berikut ini, yakni mengenal dan memelihara semangat yang tepat, mengembangkan
pemahaman yang benar, meningkatkan daya kepeloporan dalam kebersamaan. Kita berharap segenap
umat Keuskupan Surabaya makin mengenal, mencintai dan melibatkan diri dalam gerakan bersama
hidup menggereja ini.

Amat indah bila ada beberapa orang yang rendah hati dan mau mendengarkan, bersedia untuk belajar
dan mengembangkan diri dalam kebersamaan. Hal tersebut juga akan membuka kemungkinan
pelaksanaan setiap prioritas program bidang pastoral yang makin lancar, di semua paroki dan semua
persekutuan umat beriman.

3. 2. MENGEMBANGKAN POLA PASTORAL BERBASIS PERSEKUTUAN

Iman seseorang bertumbuh dan berkembang secara lebih utuh dalam persekutuan di lingkungan dan
paroki melalui interaksi langsung dan keterlibatan aktif dalam pelaksanaan pancatugas Gereja. Oleh
karena itu, kegiatan di tingkat lingkungan dan paroki merupakan bagian amat penting dan dapat disebut
sebagai inti dalam kegiatan menggereja keuskupan. Perhatian dan daya upaya untuk mengembangkan
hal tersebut diwujudkan di Keuskupan Surabaya dengan mengembangkan pola pastoral berbasis
persekutuan.

7
Berkaitan dengan pengembangan pola pastoral berbasis persekutuan tersebut, perlu ditegaskan
beberapa hal berikut.

3. 2. 1. BERKAITAN DENGAN KOORDINASI PASTORAL DI TINGKAT PAROKI

3. 2. 1. 1. Pastor Paroki
3. 2. 1. 1. 1. Hakikat Pastor Paroki
a) Adalah seorang gembala yang menerima otoritas dari Uskup untuk menunaikan reksa pastoral
umat dengan mengambil-bagian dalam tritugas Kristus, yakni dalam tugas mengajar,
menguduskan dan memimpin.
b) Dalam menunaikan tugas pastoral, pastor paroki bertindak atas nama Gereja sebagai "pastores
proprius” (Gembalanya sendiri).

3. 2. 1. 1. 2. Tugas Pastor Paroki


a) Mewujudkan persekutuan dan kebersamaan, serta bekerja sebagai tim dalam pelayanan pewartaan,
pengudusan, dan penggembalaan umat.
b) Menjadi pengilham, penggerak, dan pemersatu umat.
c) Memberdayakan peranan khas umat awam dalam perutusan Gereja.

3. 2. 1. 2. Dewan Pastoral Paroki


3. 2. 1. 2. 1. Hakekat Dewan Pastoral Paroki
a) Adalah dewan di mana pastor paroki bersama wakil umat memikirkan, memutuskan, dan
melaksanakan apa yang perlu dan bermanfaat bagi penyelenggaraan dan pengembangan karya
pastoral di paroki.
b) Adalah persekutuan yang mengilhami segenap umat paroki agar dapat melangkah dalam satu
semangat dan keserempakan kerja.

3. 2. 1. 2. 2. Tugas Dewan Pastoral Paroki


a) Mempelajari dan mempertimbangkan apa yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas pastoral serta
mengajukan kesimpulan-kesimpulan praktis mengenai karya pastoral di paroki.
b) Di bawah kepemimpinan pastor paroki, Dewan Pastoral Paroki menetapkan hal-hal yang harus
dilaksanakan dalam karya pastoral di paroki.
c) Secara konkrit tugas tersebut dilaksanakan dengan:
i. Merencanakan dan melaksanakan serta mengevaluasi Program Kerja
ii. Menjaga kesinambungan dan keberlanjutan Program Kerja

3. 2. 2. BERKAITAN DENGAN KOORDINASI PASTORAL DI TINGKAT KEVIKEPAN

3. 2. 2. 1. Vikep (Vicarius Episcopalis)


a) Bersama dan mewakili Uskup memimpin dan memastikan bahwa karya pastoral di wilayah tertentu
dalam keuskupan yang diserahkan kepadanya, berjalan baik. (bdk. KHK 476). Kehadiran Vikep adalah
untuk pengembangan pastoral yang lebih menjawabi kebutuhan kaum beriman. Juga untuk
perkembangan pastoral praktis yang lebih fleksibel dan dekat dengan kaum beriman sebab lebih
spesifik dalam menangani bidang-bidang atau wilayah.
b) Vikep sebagai representasi pribadi Uskup diosesan, menunjukkan keprihatinan episkopal, secara
personal, material maupun konteks teritorial, suatu perhatian yang lebih pada problematika yang
ada.

8
3. 2. 2. 2. Forum-forum Kevikepan

3. 2. 2. 2. 1. Forum Kolegialitas Romo-romo Kevikepan


a) Adalah forum pertemuan semua romo se-kevikepan dalam mengusahakan koordinasi pastoral,
kolegialitas, hidup rohani para imam dalam pelayanan pastoral jemaat di kevikepan.
b) Dalam forum ini, semangat yang hendak diwujudkan adalah koordinasi, partisipasi dan kolegialitas/
kebersamaan.

3. 2. 2. 2. 2. Forum Pastoral Kevikepan


a) Adalah forum pertemuan Tim Kerja Vikep bersama dengan Pastor Paroki, pengurus harian Dewan
Pastoral Paroki (2-3 orang) dan katekis (jumlah sesuai keadaan) untuk membahas masalah pastoral
di kevikepan dan membuat perencanaan pastoral bersama yang dilaksanakan di tingkat kevikepan
atau paroki.
b) Dalam forum ini, semangat yang hendak diwujudkan adalah koordinasi, kolegialitas dan partisipasi
paroki dalam pastoral di kevikepan.

3. 2. 2. 2. 3. Forum Komunikasi Pastoral Serumpun


a) Adalah forum pertemuan seksi-seksi dalam bidang pastoral yang serumpun untuk membuat
kegiatan bersama di tingkat kevikepan.
b) Dalam forum ini, semangat yang hendak diwujudkan adalah koordinasi dan kebersamaan.

3. 2. 3. BERKAITAN DENGAN KOORDINASI PASTORAL DI TINGKAT KEUSKUPAN

a) Semua perangkat pastoral Keuskupan bertanggungjawab untuk mencerminkan gerak pastoral


Keuskupan dalam mengembangkan Gereja sebagai Persekutuan. Agar kebersamaan dan koordinasi
dapat berjalan baik, setiap perangkat pastoral Keuskupan perlu memperhatikan jalur koordinasi
pastoral, yang disusun sesuai dengan pola pastoral berbasis persekutuan.
b) Komisi di Keuskupan merupakan perangkat pastoral yang melaksanakan pelayanan tak langsung
terhadap kebutuhan rohani umat. Pelayanan khusus ini dilaksanakan melalui perangkat-perangkat
atau calon-calon perangkat paroki, kapelan, moderator, karya kerasulan, karya pembinaan.

3. 2. 4. BERKAITAN DENGAN APRESIASI DAN EVALUASI PASTORAL

Berdasarkan masukan dari tingkat paroki dan kevikepan, serta perangkat pastoral yang lain, Bapa Uskup
menyusun Surat Gembala di setiap akhir tahun yang berisi apresiasi dan evaluasi pastoral dalam tahun
berjalan sekaligus memaklumkan fokus perhatian pastoral untuk tahun berikutnya.

Dengan Arah Dasar Keuskupan Surabaya 2010-2019, dalam kebersamaan dan gerak pastoral di
Keuskupan Surabaya, semoga segenap umat Keuskupan Surabaya makin mampu mengalami
perjumpaan dengan Tuhan Yesus yang bersabda, "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan".

You might also like