You are on page 1of 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Sidik jari adalah gambaran dari linggir linggir epidermal pada ruas-ruas jari tangan paling
distal yang tercetak ketika berkontak dengan suatu objek. Studi mengenai sidik jari
dinamakan Dermatoglyphic / Dactiloscopy (McRoberts, 2000).

Sidik jari mulai terbentuk diawali saat kehamilan menginjak pekan ke 10 saat panjang
janin masih sekitar 80mm. Sidik jari melibatkan tiga figure berbeda, lengkungan, putaran dan
beralur. Michael Kucken dan Alan Newell dari University of Arizona menemukan penciptaan
pola sidik jari melibatkan ketegangan dalam selembar kulit yang terjepit yang disebut lapisan
basal. Pada janin lapisan basal tumbuh lebih cepat dari lapisan sekitarnya (Kucken, 2011).

Lapisan basal melengkung dan melipat dibeberapa arah dan memaksa munculnya bentuk
kompleks.Tekanan tercipta pada batas kulit termasuk kuku serta menyusutnya bantalan ujung
jari, ungkap laporan Kucken dan Newell yang dimuat dalam edisi jurnal Europhysics Letters
(Kucken, 2011).

Berat Badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa tubuh.
Berat badan yang normal atau ideal bila tinggi badan dan berat badan seimbang. Batasan
berat badan normal orang dewasa ditentukan berdasarkan nilai Indeks Massa Tubuh
(Anggraeni, 2012).
Untuk menentukan suatu kategori berat badan dapat di hitung menggunakan rumus
IMT, berat badan (kg). dibagi tinggi badan (m) 2. dimana berat badan dapat di ukur dengan
satuan kilogram, dengan kategori berat badan kurang, ideal, lebih, obesitas. (WHO, 2011)
Sidik jari pada telapak tangan (dermatoglifi) dapat menjadi patokan beberapa penyakit
turunan. Dermatoglifi merupakan gambaran tentang sulur dan alur pada ujung jari dan
telapak tangan serta ujung jari dan telapak kaki. Gambaran ini unik sehingga dapat digunakan
sebagai alat bantu identifikasi. Dermatoglifi diyakini memiliki pautan dengan beberapa
penyakit dan karakteristik lain yang diturunkan (Triana, 2003)

Dalam al-qur’an dan beberapa hadits menjelaskan bahwa sidik jari manusia tidak terdapat
kesamaan tipe sidik jari antara satu jari dengan jari yang lainnya, meskipun dari satu tangan

1
ke tangan lainnya, ataupun dari segi anatomi. Hal ini telah ditemukan dalam penyidikan
kriminal pada study ilmu forensik (Syafaatul, 2000).
Penelitian terhadap jari-jari tangan menunjukkan bahwa sesungguhnya Allah telah
menyediakan bagi manusia kemampuan untuk menggunakan persendian jari-jarinya dan
menggerakkannya dengan perantara otot-otot yang dapat dikontrol dengan teliti dan
keakuratannya maksimal. Karena, sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia dari
sebuah jaringan saraf perasa yang halus. Selanjutnya, hal tersebut memberinya pengetahuan
yang akurat mengenai apa yang ia raba dari rasa panas atau dingin, kasar atau halus, keras
atau lunak, dan lurus atau bengkok. Dari sini maka indera peraba merupakan salah satu
nikmat Allah yang terbesar dari indera-indera lainnya (Syafaatul, 2009).
Sidik jari mulai terbentuk pada saat kita masih berupa embrio dalam perut ibu kita.
Tepatnya mulai dari 13 sampai 17 minggu sejak kehamilan dengan cara yang belum
diketahui oleh ilmu pengetahuan modern. Oleh karena itu, Allah menentang orang-orang
kafir yang mengingkari kekuasaan Allah yang dapat menciptakan ujung-ujung jari. Pasalnya,
jari-jemari merupakan karakteristik individu manusia yang paling istimewa melebihi bentuk
wajah yang juga berbeda-beda (Syafaatul, 2009).
Dari sini jelaslah kekuasaan Allah dengan adanya fenomena yang menakjubkan pada
ujung-ujung jari kita. Yakni sidik jari berbeda-beda pada setiap manusia dan tidak ada
persamaan antar dua anak Adam. Perbedaan sidik jari di antara seseorang dan yang lainnya
merupakan salah satu mukjizat di antara dalil-dalil dan mukjizat Allah yang diindikasikan
oleh ayat-ayat Al-qur’an (Syafaatul, 2009).
Masalah berat badan bagi sebagian Muslimah acap kali menjadi momok. Bukan saja dari
segi kesehatan, melainkan penampilan. Memiliki badan yang terlampau kurus, bisa
mengundang penyakit lantaran berat tubuh belum ideal dan indikasi, misalnya terkena
masalah kekurangan gizi. Demikian pula sebaliknya. Kelebihan berat badan juga dapat
berdampak buruk bagi kesehatan (Abdul Karim, 2016).
Prof Abd Al Karim Zaidan menjelaskan hal itu dalam bukunya yang berjudul Al
Mufashshal fi Ahkam Al Mar’at.Dalam kasus penambahan berat badan, dijelaskan bahwa
seorang perempuan boleh menambah berat badannya, baik yang dilakukan dengan cara
mengonsumsi obat maupun dengan metode lainnya, yang dinyatakan aman secara medis.
Menurutnya, apakah untuk tujuan pengobatan ataupun atas permintaan suaminya, maka
hukumnya sama saja boleh (Abdul Karim, 2016).
Islam telah sungguh-sungguh untuk memelihara jiwa dan akal. Pemeliharaan jiwa dan
akal itu dilakukan dengan memberikan makanan sehat sejak masa kehamilan, kelahiran,

2
kemudian sepanjang tahapan-tahapan kehidupan berikutnya. Syariat Islam menganjurkan
untuk mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam dan seimbang yang memang
dibutuhkan tubuh, sehingga seorang muslim bisa tumbuh sehat dan normal (As-sayyid,
2016).

Sekolah merupakan salah satu tempat penyelenggaraan pendidian berjenjang mulai dari
tingkat TK hingga SMA. Di sekolah tmurid di didik untuk di berikan berbagai materi
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognitif sehingga dapat mengasah bakat dan
kemampuannya. Bukan hanya itu disekolah juga diajarkan norma-norma hidup tentang sopan
santun untuk berinteraksi antar sesama individu lain di dalam tatanan sosial. Sekolah Dasar
Negeri 01 Mancagar merupakan salah satu dari ribuan SD yang ada di pulau jawa dimana
sekolah ini menerapkan sistem kompetensi yang diatur sesuai peraturan kementrian
pendidikan. Letak sekolah yang terpencil dimana lingkungan yang masih kental suasana
tradisional di isi anak-anak yang tinggal di daerah pedesaan dengan pola hidup yang jauh dari
modernitas dan teknologi diharapkan dapat membuat anak-anak di sekolah ini mengerti dan
antusias untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan
sidik jaridengan berat badan berdasarkan pandangan ilmu kedokteran dan pandangan islam
pada siswa/i SD Negeri Mancagar 01 kelas 4 dan 5 tahun ajaran 2015/2016.

1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan pengamatan di SDN mancagar dan latar belakang masalah seperti
diuraikan di atas maka timbul pertanyaan : apakah ada hubungan antara pola sidik jari
dengan berat badan menurut ilmu kedokteran dan pandangan agama islam.

1.3.Keaslian Penelitian
Para peneliti belum ada yang meneliti hubungan antara sidik jari dengan berat badan.

1.4.Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana hubungan pola sidik jari dengan berat badan siswa kelas IV dan V?
2. Bagaimana hubungan pola sidik jari dengan berat badan ditinjau dari sudut pandang
Islam ?

3
1.5.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan pola sidik jari dengan berat
badan pada siswa kelas IV dan V di sekolah dasar negri mancagar.

1.6. Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1.6.1. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan


Penelitian ini baru pertama dilaksanakan semoga dengan penelitian yang sayah
teliti ini bisa memberikan informasi di bidang kinesiologi tentang adanya hubungan
antara berat badan dengan sidik jari.

1.6.2. Manfaat Aplikatif.


1. Masyarakat
a. Peneliti dapat melatih kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat
b. Peneliti dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh selama belajar langsung ke
masyarakat
c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat
dan pemerintah, khususnya dunia pendidikan, tentang hubungan sidik jari
dengan berat badan

2. Perguruan tinggi
Sebagai referensi di perpustakaan dan dimanfaatkan untuk seluruh mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI sebagai tolak ukur untuk penelitian
selanjutnya.

You might also like