You are on page 1of 9

MALUNION

Malunion is defined as a healing of the bones in an abnormal position; Malunions can


be classified as functional or nonfunctional. Functional malunions are usually those
that have small deviations from normal axes that do not incapacitate the patient. Some
of these functional malunions may be unacceptable in dogs, especially if the animal is
a show specimen. Nonfunctional malunions will be discussed in this section.
Malunions can occur with both axial deviations and rotational deformities. Axial
deformities such as the valgus or lateral deviation of the forepaw that occurs with a
poorly set fracture may cause secondary degenerative joint disease of the carpus
because of continued weight bearing in an abnormal position. Very often these axial
deviation malunions will develop associated joint problems. Fractures associated with
physeal injuries may also lead to deformities that are usually not classified as
malunions. These deformities are associated with premature closure of the growth
plate. Very often the deformity in these cases is the same as that of malunion, but it
occurred after the time of union because of further growth of one or more bones in
relationship to other nongrowing bones. Rotational malunions also occur and are
usually those of external rotation. These deformities allow a surprising degree of
function in most animal species. Conversely, internal rotational deformities may cause
more serious problems but are uncommon. Most external rotational deformities are
not even appreciated if they are less than 10¡. It must be remembered when dealing
with fractures that some animal breeds (chondrodystrophoid) exhibit skeletal
abnormalities in their normal state. Therefore, when reducing fractures in these breeds
it is important to match the "normal" deformity of the opposite side.

Most external rotational and lateral axis deformities are associated with the improper
positioning of the animal during the application of a cast or splint. Placing the injured
leg in an uppermost position when the animal is in lateral recumbency will tend to
give an external rotational and lateral deviation deformity when the limb is
manipulated. This can easily be corrected by placing casts and splints on animals with
the injured limb on the down side. Here extension and manipulation of the limb is
more likely to give a straight limb without this valgus deformity. External rotation
may still occur if special attention is not paid when immobilizing radial and ulnar
fractures by this method. Rotational deformities are quite common with femoral
fractures and usually relate to the muscles that control each end of the fracture
fragment. Fractures of the femur usually allow the proximal fracture fragment to be
held in external rotation because of spasms and contractions of the iliopsoas muscle.
If, when using internal fixation with an intramedullary pin or external fixation with a
cast or splint, this external rotation of the proximal femur is not taken into account,
the femur will then heal with the proximal fragment in external rotation and the distal
fragment in the neutral position. Following union the animal controls the proximal
femur through its proper position, thereby giving an internal rotational deformity to
the distal femur, resulting in a knock-kneed stance. This is sometimes a disconcerting
problem for the dog and may lead to gait abnormalities or lameness. If, in fact, the
femoral fracture is approached with the idea that since the proximal fragment is
already in external rotation, the distal fragment should be immobilized in external
rotation also, this deformity will not occur. At times loose-fitting intramedullary pins
allow this deformity to occur.

Correction of malunions is undertaken when the malunion is a functional liability to


the animal. Correction of malunions involves osteotomies of bone, which can have all
the serious sequela of bone fractures such as delayed union, nonunion, and infection.
No osteotomies should be undertaken lightly, although in most animals adequate
treatment of a malunion would give a very good result. The techniques used for
treatment of malunions are discussed in Chapter 40, Principles and Techniques of
Osteotomy.

Most malalignments should be detected before healing occurs. In these cases adequate
treatment is under taken by resolving the axis or rotational deformity that exists,
thereby allowing normal union to take place. It is usually better to interrupt the
fracture healing at an early stage to correct the deformity than to wait until osteotomy
is needed. Proper follow-up of cases after internal fixation or splinting should make
the occurrence of malunion very infrequent.

MALUNION

Malunion didefinisikan sebagai penyembuhan tulang dalam posisi abnormal; Malunions dapat
diklasifikasikan sebagai fungsional atau nonfungsional. Fungsional malunions biasanya mereka yang
memiliki penyimpangan kecil dari sumbu normal yang tidak melumpuhkan pasien. Beberapa malnutrisi
fungsional ini mungkin tidak dapat diterima pada anjing, terutama jika hewan itu adalah spesimen
pertunjukan. Malfungsi nonfungsional akan dibahas di bagian ini. Malunion dapat terjadi dengan
penyimpangan aksial dan deformitas rotasi. Cacat aksial seperti valgus atau penyimpangan lateral
forepaw yang terjadi dengan fraktur yang tidak tepat dapat menyebabkan penyakit sendi degeneratif
sekunder pada ikan mas karena adanya penambahan berat dalam posisi abnormal. Sangat sering
malformasi penyimpangan aksial ini akan mengembangkan masalah sendi terkait. Fraktur yang terkait
dengan luka physeal juga dapat menyebabkan kelainan bentuk yang biasanya tidak tergolong malnutrisi.
Kelainan bentuk ini terkait dengan penutupan premier plat pertumbuhan. Sangat sering deformitas
dalam kasus ini sama dengan kasus malunion, namun terjadi setelah masa persatuan karena
pertumbuhan lebih lanjut dari satu atau lebih tulang dalam hubungan dengan tulang nongrowing
lainnya. Rotary malunions juga terjadi dan biasanya rotasi eksternal. Kelainan ini memungkinkan tingkat
fungsi yang mengejutkan pada sebagian besar spesies hewan. Sebaliknya, deformitas rotasi internal
dapat menyebabkan masalah yang lebih serius namun jarang terjadi. Kebanyakan kelainan rotasi
eksternal bahkan tidak dihargai jika mereka kurang dari 10 ¡. Harus diingat saat berhadapan dengan
patah tulang bahwa beberapa jenis hewan (chondrodystrophoid) menunjukkan kelainan kerangka pada
keadaan normalnya. Oleh karena itu, saat mengurangi fraktur pada breed ini, penting untuk
menyesuaikan deformitas "normal" dari sisi yang berlawanan.

Sebagian besar kelainan porositas rotasi dan lateral eksternal dikaitkan dengan posisi binatang yang
tidak tepat selama penerapan pemeran atau belat. Menempatkan kaki yang cedera pada posisi paling
atas saat hewan berada dalam posisi berbaring lateral akan cenderung memberi kelainan penyimpangan
rotasi dan lateral eksternal saat anggota badan dimanipulasi. Hal ini dapat dengan mudah dikoreksi
dengan menempatkan gips dan splint pada hewan dengan anggota badan yang terluka di sisi bawah.
Disini ekstensi dan manipulasi ekstremitas lebih cenderung memberikan tungkai lurus tanpa kelainan
valgus ini. Rotasi eksternal mungkin masih terjadi jika perhatian khusus tidak dibayar saat melumpuhkan
fraktur radial dan ulnar dengan metode ini. Kelainan rotasi cukup umum terjadi pada fraktur femoralis
dan biasanya berhubungan dengan otot yang mengendalikan setiap akhir fragmen fraktur. Fraktur
femur biasanya memungkinkan fragmen fraktur proksimal diadakan dalam rotasi eksternal karena
kejang dan kontraksi otot iliopsoas. Jika, saat menggunakan fiksasi internal dengan pin intramedullary
atau fiksasi eksternal dengan pemeran atau belat, rotasi eksternal femur proksimal ini tidak
diperhitungkan, femur kemudian akan sembuh dengan fragmen proksimal pada rotasi eksternal dan
fragmen distal di posisi netral Setelah persatuan, hewan mengendalikan femur proksimal melalui
posisinya yang tepat, sehingga memberikan kelainan rotasi internal ke tulang belakang distal, sehingga
menghasilkan pukulan yang kencang. Hal ini terkadang merupakan masalah yang membingungkan bagi
anjing dan dapat menyebabkan kelainan gaya berjalan atau ketimpangan. Jika fraktur femoralis didekati
dengan gagasan bahwa karena fragmen proksimal sudah ada dalam rotasi eksternal, fragmen distal
harus diimobilisasi dalam rotasi eksternal juga, deformitas ini tidak akan terjadi. Kadang-kadang pin
intramedullary longgar memungkinkan deformitas ini terjadi.

Koreksi malformasi dilakukan saat malunion adalah kewajiban fungsional terhadap hewan tersebut.
Koreksi malrior melibatkan osteotomies tulang, yang dapat memiliki sekuen tulang rekahan serius
seperti persalinan, nonunion, dan infeksi yang tertunda. Tidak ada osteotomies yang harus dilakukan
secara ringan, walaupun pada sebagian besar hewan perlakuan malunion yang memadai akan
memberikan hasil yang sangat baik. Teknik yang digunakan untuk pengobatan malformasi dibahas pada
Bab 40, Prinsip dan Teknik Osteotomi.

Kebanyakan malalignment harus dideteksi sebelum penyembuhan terjadi. Dalam kasus ini, perawatan
yang memadai dilakukan dengan mengatasi sumbu atau kelainan rotasi yang ada, sehingga
memungkinkan persatuan normal terjadi. Biasanya lebih baik mengganggu penyembuhan fraktur pada
tahap awal untuk memperbaiki deformitas daripada menunggu sampai diperlukan osteotomy. Tindak
lanjut kasus yang tepat setelah fiksasi internal atau belat harus membuat terjadinya malunion sangat
jarang terjadi.
Malunion
A malunion occurs when a fractured bone heals in an abnormal position. Depending on
the severity, additional malunion symptoms can include:

 Reduced functioning in the affected area


 Discomfort
 Pain
 Swelling
 Bruising
Cases of malunion do not always require treatment because some will not cause
impaired functioning. But if the altered bone positioning is significant and damaging, it
often requires surgical treatments to allow for future mobility.

Malunion

Sebuah malunion terjadi ketika tulang yang retak sembuh dalam posisi abnormal. Bergantung pada
tingkat keparahannya, gejala malunion tambahan dapat mencakup:

Berkurangnya fungsi di daerah yang terkena

Tidak nyaman

Rasa sakit

Pembengkakan

Memar

Kasus malunion tidak selalu memerlukan perawatan karena beberapa tidak akan menyebabkan
gangguan fungsi. Tetapi jika posisi tulang yang berubah itu signifikan dan merusak, seringkali
memerlukan perawatan bedah untuk memungkinkan mobilitas masa depan.

Fracture Mal-union
Overview:

After a bone is broken (fractured), the body will start the healing process. If the two ends of the
broken bone are not lined up properly, it can heal with a deformity called a Mal-union. With
fractures in the hand, wrist, and forearm, a certain amount of angulation is tolerated. Doctors use
criteria to determine if the position of a fracture will allow for functional use of the hand or arm
after it heals. In many cases, when a fracture heals in a position that interferes with use of the
involved limb, surgery can be performed to correct it. Some examples of common upper
extremity fractures that may result in mal-union include the distal radius (i.e. wrist fracture),
metacarpals (hand bones), and phalanges (fingers or thumb).

Symptoms:

Note: The following symptoms are not meant to diagnose a condition. If you have these or other
symptoms, you should be evaluated by a qualified healthcare provider.

These occur following healing of the initial fracture:

 Angulation and/or rotation of the fractured bone.


 A wrist that does not flex or extend to allow normal use.
 A finger that “scissors” onto or away from an adjacent finger
 Altered use or function of the involved limb.
 Stiffness in finger, hand, wrist, or elbow.
Treatment:

 History and Physical Exam: The doctor or midlevel provider will obtain a history of the problem and
perform an appropriate physical exam to find the area of concern.
 Imaging: Usually, imaging of the site in question begins with x-rays. If more information is needed,
the doctor or midlevel provider may order a CT Scan or an MRI.
 Surgery: The goal of treatment is to realign the bone in a position that improves the function of the
upper extremity. To realign the fracture, the bone is re-broken in the operating room after the
patient is under anesthesia. Depending on the type of mal-union, some bone may need to be
trimmed to allow for proper orientation of the fractured ends. To keep the straightened bone in
proper alignment, screws, plates, and/or pins are inserted. Additionally, bone graft may be used to
aid in fracture healing.
Pre-operative Care:

If you have a significantly altered use of a finger, hand, wrist, of elbow following the healing of
a fracture, you should seek an opinion from a doctor who knows the upper extremity. If a
decision for surgery is made after seeing one of our Orthopaedic Hand Surgeons, you may
require pre-operative medical clearance by our Anesthesia department or your Primary Care
Provider. This depends on your other chronic medical conditions.

Post-operative Care:

 After surgery, you will be placed in a post-operative dressing/splint which you must wear until your
first post-operative visit with one of our providers. You must keep the dressing CLEAN and DRY to
avoid risk of infection and other wound healing complications.
 Someone should be with you for the first 24 hours after surgery.
 You will be given a prescription for post-operative pain medicine. Do not take it with other pain
medicines unless directed by your doctor. Do not drive, drink alcohol, or make important decisions
while taking the pain medicine.
 Do not smoke, use smokeless tobacco, nicotine gum, or nicotine patches. Nicotine is a
vasoconstrictor, and can impede healing by limiting blood flow to the surgical site(s).
 You must remain non-weight bearing (no use) with the surgical hand and arm until cleared by one
of our providers. This may be several weeks, depending on your healing.
 At the first post-operative visit, your stitches will be removed. You will be placed in either a cast or
a splint, depending on your surgeon’s preference. If your cast becomes wet or soiled, you should
come into the office for a new cast.
 To evaluate healing of the fracture at your follow-up appointments, the doctor will order imaging
such as x-rays or a CT scan.
 After several weeks of immobilization, you will likely be stiff and weak in your hand / wrist. Often,
patients are sent to an Occupational Therapist, with the goal of regaining functional use of the
operative hand. Remember, you are an active participant in your care, and part of your recovery
depends on your desire to participate in therapy.
Fraktur Mal-union

Ikhtisar:

Setelah tulang patah (retak), tubuh akan memulai proses penyembuhan. Jika kedua ujung tulang yang
patah tidak berbaris dengan benar, ia bisa sembuh dengan kelainan bentuk yang disebut Mal-union.
Dengan patah tulang di tangan, pergelangan tangan, dan lengan bawah, sejumlah angulasi ditoleransi.
Dokter menggunakan kriteria untuk menentukan apakah posisi fraktur akan memungkinkan penggunaan
tangan atau lengan secara fungsional setelah penyembuhan. Dalam banyak kasus, ketika patah tulang
sembuh dalam posisi yang mengganggu penggunaan anggota tubuh yang terlibat, operasi dapat
dilakukan untuk memperbaikinya. Beberapa contoh fraktur ekstremitas atas umum yang dapat
menyebabkan persatuan mal mencakup jari-jari distal (yaitu fraktur pergelangan tangan), metakarpal
(tulang tangan), dan falang (jari tangan atau ibu jari).

Gejala:

Catatan: Gejala berikut tidak dimaksudkan untuk mendiagnosis suatu kondisi. Jika Anda memiliki gejala
ini atau gejala lainnya, Anda harus dievaluasi oleh penyedia layanan kesehatan yang berkualitas.

Ini terjadi setelah penyembuhan fraktur awal:

Angulation dan / atau rotasi tulang yang retak.

Pergelangan tangan yang tidak melenturkan atau meluas memungkinkan pemakaian normal.

Jari yang "gunting" ke atau jauh dari jari yang berdekatan


Penggunaan atau fungsi yang berubah dari anggota tubuh yang terlibat.

Kekakuan di jari tangan, tangan, pergelangan tangan, atau siku.

Pengobatan:

Ujian Sejarah dan Fisik: Dokter atau penyedia tingkat menengah akan mendapatkan riwayat masalah
dan melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai untuk menemukan area yang menjadi perhatian.

Pencitraan: Biasanya, pencitraan situs yang dimaksud dimulai dengan sinar-x. Jika diperlukan lebih
banyak informasi, dokter atau penyedia layanan tingkat menengah mungkin memesan CT Scan atau
MRI.

Pembedahan: Tujuan pengobatan adalah menyetel kembali tulang dalam posisi yang meningkatkan
fungsi ekstremitas atas. Untuk menyetel kembali fraktur, tulang kembali rusak di ruang operasi setelah
pasien berada dalam anestesi. Bergantung pada tipe penyatuan mal, beberapa tulang mungkin perlu
dipangkas untuk memungkinkan orientasi yang tepat dari ujung yang retak. Untuk menjaga agar tulang
yang diluruskan dengan benar, sekrup, piring, dan / atau pin dimasukkan. Selain itu, cangkok tulang
dapat digunakan untuk membantu penyembuhan patah tulang.

Perawatan pra-operasi:

Jika Anda memiliki penggunaan jari, tangan, pergelangan tangan, siku yang berubah secara signifikan
setelah penyembuhan patah tulang, Anda harus mencari pendapat dari dokter yang mengetahui
ekstremitas atas. Jika keputusan untuk operasi dilakukan setelah melihat salah satu Ahli Bedah Mulut
Ortopedi kami, Anda mungkin memerlukan izin medis pra-operasi oleh departemen Anestesi atau
Penyedia Perawatan Primer Anda. Hal ini tergantung pada kondisi medis kronis Anda yang lain.

Perawatan pasca operasi:

Setelah operasi, Anda akan ditempatkan dalam dressing / splint post-operative yang harus Anda
kenakan sampai kunjungan pertama pasca operasi dengan salah satu penyedia layanan kami. Anda
harus tetap berpakaian CLEAN and DRY untuk menghindari risiko infeksi dan komplikasi penyembuhan
luka lainnya.

Seseorang harus bersama Anda selama 24 jam pertama setelah operasi.

Anda akan diberi resep obat sakit pasca operasi. Jangan meminumnya dengan obat sakit lainnya kecuali
jika diarahkan oleh dokter Anda. Jangan mengemudi, minum alkohol, atau membuat keputusan penting
saat mengambil obat sakit.
Jangan merokok, gunakan tembakau tanpa asap, permen karet nikotin, atau nikotin. Nikotin adalah
vasokonstriktor, dan dapat menghambat penyembuhan dengan membatasi aliran darah ke tempat
operasi.

Anda harus tetap menahan beban tanpa beban (tidak ada gunanya) dengan tangan dan lengan bedah
sampai dibersihkan oleh salah satu penyedia layanan kami. Ini mungkin beberapa minggu, tergantung
penyembuhan Anda.

Pada kunjungan pertama pasca operasi, jahitan Anda akan dilepas. Anda akan ditempatkan di pemeran
atau belat, tergantung pada pilihan dokter bedah Anda. Jika pemeran Anda menjadi basah atau kotor,
Anda harus masuk ke kantor untuk pemeran baru.

Untuk mengevaluasi penyembuhan patah tulang pada janji tindak lanjut Anda, dokter akan memesan
pencitraan seperti sinar-x atau CT scan.

Setelah beberapa minggu melakukan imobilisasi, Anda mungkin akan kaku dan lemah di tangan /
pergelangan tangan Anda. Seringkali, pasien dikirim ke Terapis Okupasional, dengan tujuan
mendapatkan kembali penggunaan fungsional dari tangan operatif. Ingat, Anda adalah peserta aktif
dalam perawatan Anda, dan bagian dari pemulihan Anda bergantung pada keinginan Anda untuk
berpartisipasi dalam terapi.

TerjemahanMatikan terjemahan instan


Inggris

Indonesia

Jepang

Deteksi bahasa

Indonesia

Inggris

Arab

Terjemahkan

293/5000
dengan pengecualian non union, salah satu dari kelompok cacat ini mungkin ada
sampai tingkat tertentu dan masih ada anggota badan yang berfungsi baik ya

You might also like