You are on page 1of 6

STANDARD OPERASIONAL SYSTEM (SOP)

Linear Velocity Displacement Transducer (LVDT)


1. LVDT dikeluarkan dari Kotak Penyimpanan dalam posisi mendatar dan menjaga jarum
LVDT tidak menabrak benda apapun.
2. Dalam melakukan pemasangan LVDT pada Loading Frame, pastikan jarum pengukur
menyentuh permukaan yang cukup licin dan rata.
3. LVDT harus terpasang dengan baut hingga LVDT tidak menimbulkan resiko terjatuhnya
LVDT.
4. Pembacaan pada LVDT dapat dilakukan secara manual serta melalui Data Logger.
Pembacaan melalui Data logger dapat dilakukan dengan menghubungkan kepala kabel pada
LVDT ke Data Logger maupun Switching Box.
5. Pastikan Jarum pengukur pada LVDT tidak mengalami bengkok pada saat penggunaan
6. Pembacaan hasil pengukuran LVDT dapat dilakukan dengan melihat koefisien koreksi yang
terdapat pada dokumen yang terlampir di LVDT.
7. LVDT dapat dibersihkan menggunakan tisu basah secara keseluruhan setelah penggunaan
dan tunggu hingga kering.
8. LVDT dapat disimpan kembali ke dalam kotak penyimpanan dengan posisi awal dimana
jarum pengukur ditutupi dengan busa pelindung yang terdapat pada kotak penyimpanan.
STANDARD OPERASIONAL SYSTEM (SOP)
Switching Box
1. Switching Box dapat dikeluarkan dari Kotak Penyimpanan dalam posisi mendatar dan tidak
membentur dengan benda lain.
2. Pastikan Switching Box terhubung terlebih dahulu dengan Data Logger sebelum terhubung
dengan instrument pengukur lainnya.
3. Pastikan instrument pengukur kedalam Switching Box telah sesuai dengan urutan CH pada
Switching Box.
4. Pastikan penutup lubang pada Switching Box dijaga dengan baik dan diletakkan pada kotak
penyimpanan selama penggunaan alat.
5. Pemasangan alat instrument pada Switching Box dapat dikatakan berhasil dengan melihat
lampu indikator pada Switching Box pada setiap CH yang terpasang.
6. Setelah selesai, pastikan melepaskan instrument pengukur terlebih dahulu pada Switching
Box kemudian diikuti dengan Data Logger.
7. Switching Box dapat dibersihkan dengan menggunakan tisu basah dan ditunggu hingga
kering.
8. Pastikan penutup lubang terpasang kembali ke Switching Box setelah penggunaan selesai.
9. Switching Box dapat disimpan kembali ke dalam kotak penyimpanan dengan posisi semula.
STANDARD OPERASIONAL SYSTEM (SOP)
Data Logger
1. Data Logger dapat dikeluarkan dari Kotak Penyimpanan dan tidak membentur benda
lainnya.
2. Data Logger dapat dihidupkan dengan menggunakan baterai alkali sebanyak 4 buah yang
terdapat pada bagian belakang Data Logger.
3. Data Logger dapat pula dihidupkan dengan menggunakan cas dengan Adaptor dengan
sistem ground. Pastikan pada saat menggunakan Adaptor, baterai pada Data Logger
dikeluarkan terlebih dahulu.
4. Pada saat menghidupkan Data Logger, pastikan untuk mensetting tanggal terlebih dahulu
pada Data Logger.
5. Penutup pada Data Logger dapat dibuka bila ingin disambungkan dengan Switching Box
maupun Alat Instrument Pengukur.
6. Melakukan setting pada Data Logger meliputi kalibrasi, satuan, serta interval pembacaan
sebelum pembacaan data dimulai.
7. Setelah pembacaan Data Logger, dapat mengeluarkan memory card pada Data Logger dan
memindahkan hasil pembacaaan Data Logger kedalam komputer / laptop.
8. Data Logger dapat dibersihkan dengan tisu basah setelah penggunaan dan tunggu hingga
kering.
9. Data Logger dapat disimpan kembali ke dalam Kotak Penyimpanan dengan posisi awal.
STANDARD OPERASIONAL SYSTEM (SOP)
Load Cell
1. Load Cell dapat dikeluarkan dari Kotak Penyimpanan dengan posisi tegak dimana sisi
mendatar pada bagian bawah.
2. Memasang Penutup Kepala Load Cell pada sisi Load Cell yang cembung secara hati - hati.
3. Pastikan Load Cell akan dipasang pada Loading Frame pada Penutup Kepala Load Cell
sudah terdapat Tytling (alat penstabil Load Cell) dengan sisi mendatar menghadap Load Cell
dan Sisi bergaris menghadap Silinder pada Loading Frame.
4. Penutup Kabel dapat dibuka secara berlahan - lahan bila ingin dihubungkan dengan
Switching Box maupun Data Logger.
5. Pastikan Load Cell pada Loading Frame telah dipasang kuping pengikat yang dihubungkan
dengan tali dan diikat pada Loading Frame.
6. Pastikan terdapat Pelat Baja pada bagian bawah Load Cell pada saat akan melakukan
pembebanan.
7. Pembacaan beban pada Load Cell dapat dilakukan dengan melihat koefisien koreksi yang
terdapat pada dokumen yang terlampir.
8. Load Cell dapat dibersihkan dengan tisu basah setelah penggunaan dan ditunggu hingga
bersih.
9. Pastikan Penutup Kabel terpasang kembali kepada Load Cell hingga posisi rapat dan tidak
terlalu kencang.
10. Load Cell dapat disimpan kembali ke dalam Kotak Penyimpanan dengan posisi semula.
STANDARD OPERASIONAL SYSTEM (SOP)
Tumpuan
1. Tumpuan pada Loading Frame dapat dikeluarkan dari tempat penyimpanan dengan tidak
membentur pada benda lain.
2. Tumpuan pada Loading Frame kemudian dibersihkan terlebih dahulu dari debu dan karat
sebelum penggunaan.
3. Tumpuan kemudian dilumuri dengan oli yang bersih agar tumpuan dapat licin.
4. Setelah penggunaan, tumpuan kemudian dilumuri oli kembali dan disimpan kembali ke
dalam tempat penyimpanan dengan posisi semula.
STANDARD OPERASIONAL SYSTEM (SOP)
Jack Hydraulic
1. Bersihkan Jack Hyraulic terlebih dahulu sebelum penggunaan serta pastikan posisi Jack
Hyraulic tidak berpindah posisi tanpa izin tertentu.
2. Pastikan katup pada Jack Hyraulic dalam posisi tidak terkunci pada saat akan digunakan.
3. Pastikan selang pada Jack Hyraulic terpasang dengan baik yang terhubung dengan Silinder
Pembebanan pada Loading Frame.
4. Pada saat ingin menghentikan pembacaan, pastikan katup pada Jack Hyraulic dalam posisi
terkunci.
5. Jack Hyraulic dapat dibersihkan dengan tisu basah setelah penggunaan dan tunggu sampai
kering.
6. Pastikan tongkat pemompaan pada Jack Hyraulic dalam posisi tidur pada saat selesai
penggunaan.

You might also like