You are on page 1of 22
LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 19 TAHUN 2014 TANGGAL | 5 APRIL 2014 MATA PELAJARAN BAHASA DAERAH SEBAGAI MUATAN LOKAL WAJIB DI SEKOLAH/MADRASAH | KURIKULUM BAHASA DAERAH (JAWA/MADURA) SD/SDLB/MI 2013 BABI PENDAHULUAN A, Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki bahasa persatuan yaitu Baheea Indonesia, Bangsa Indonesia juga memiliki bahasa dacrah yang banyak jumlahnya. Hampir setian daerah memiliki bahasa daerah yang berfungsi sebagai slat komunikasi antar anggota masyarakat dan ciri khas daerah tersebut. Demian halnya dengan provinsi Jawa Timur, bahasa daerah sebagai salah satu ciri khas kearifan lokal floca! wisdom) dan sarana berkomunikasi antar-anggota masyarakat. Bahasa daerah sorat nlab-nilal budi pekerti dan tatalsama yang ‘memberikan sumbangan teshadap pembentukan karakter bangsa. Pembelajaran miustan lokal bahasa daerah (baca: Bahasa Jawa dan Bahasa Madura) diarahkan supaya peserta didi memilki ‘kemampuan dan keterampilan berkomunikasi menggunaksn bahasa tersebut dengan baik dan benar, secara lisan maupun tulis, serta ‘menumbuhkembangkan apresiasi terhadap hasil karya sastra dan budaya dacrah. Oich Karena itu, pembelajaran bahasa daersh ‘sebagai muatan loka! periu dituanglean dalam kurikulum, 1, Pengertian Kurikulum ‘Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjclaskan bah kikeslum adalah ‘seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tyjuan, ii, dan bahan pelajarun serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggarean kegialan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertontu, Berdasariean pengertin tersebut, ada dua ‘dimensi urikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tojuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang Keedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, Kurikwlum 2013 yang diberlaicakan mulai tahun pelajaran 2013/2014 memenui kedua dimensi tersebut 2. Rasional 2, Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 ‘Kurikulum 2013 dikembenglan berdasarkan faktorfaktor sebagai beri: a. Tantangan Internal ‘Tantangan internal antara Iain terkait dengan kondisi dan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi Tulusan, standar pendidik dan tenaga ‘kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolann, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan, ‘Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk sia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produkt (anal-analc berasia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke aiss). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncalnya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu, tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayalean agar sumber daya manusia usia produlef ini dapat ditransformasikan menjadi sumaber daya manusia yang terampil dan kompeten, b, Tantangan eksternal ‘Tantangan ekstemal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatf, budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus Hlobalisasi akan menggeser pola hidup masyacalat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern, Hal itu dapat dilhat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Hations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA\, ‘Tantangen eksternal juga terkait dengan pergeseran keiuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutt, investasi, dan transformasi bidang pendidikan, Kelluteertaan Indonesia di dalam studi International Trends in Intemational ‘Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak talun 1999 meaunjukkkan Dahvwa eapaian anaicanal Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal tersebut discbabkan antara lain banysknya materi uj di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia. .Penyempurnsan ©. Penyempurnaan Pola Pikir ‘Kurskulum 2013 dikembangian dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: 1) Pola pembelajaran yang berptsat pada gum menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik, Peserta didi harus memiliki plihan-plthan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama; 2) Pola pembelajaran satt arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interakti (interaktif guru-peserta diik- ‘maayarakatlinglaungen alam, sumber dan media lainnys 4) Pola pembelajaran teriolasi menjadi pembelajaran socarajejaring (peserta didik dapat menimba ilma dari siapa saja dan dari ‘ana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet), 44) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktifmencari (pembelajaran siswa sktif mencari semakin diperkuat dengan ‘model pembelajaran pendekatan sains); 5) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim} 6) Pola pembelajaran lat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia; 7) Pola pembelajaran berhasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan mempericast pengembangan potenst khusus ‘yang dim setiap peserta didi; 48) Pola pembelajaran ilu pengetahuan tunggal (monadiscptine) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multdiseipines); dan (9) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelsjaran kris 4, Penguatan Tatakolola Kuriiulum PPelaksariaan Kurkcahum selama ini cenderung menempatkan kurikulum sebagai daftar mata pelajaran. Pendekatan Kurikulu 2013 untule Sekolah Dasar/ Sekolah Dasar Luar Biasa/ Madrasah Tbtidaiyah diubah sesuai dengan teurieulum sapuon ‘pendidikan. Oleh karena itu, dalam Kurikulum 2019 dilakukan penguatan tatakelola sebagai berikut: 1) Pola kerja qur yang bersfat individual diubah menjadi pola Kerja yang beraifat kolaboratif, 2) Penguatan manajemen sekolah diarahkan melalui penguatan kemampuan manajemen Kepala sekolah sebagai pimpinan >ependidikan (edueational leader) dan 29) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan panses pembelajaran. fe. Penguatan Mateti Penguatan materi dlaiakan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didi BB, Karakteristik Rurlkculum 2013 ‘urikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut: 1, Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tabu, kreativitas, kerja sama dengan ‘kemampuan intelectual dan psikornotorik; Sekolan merupalcan begian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana, sehingga peserta didikt mampu rmenerapkan apa yang dipelajar di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; ‘Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan, erta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolsh dan masyarakat; ‘Memberi Keleluassan Waktu untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Kompetensi dinyatakan dalam bentak Kompetens inti yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dassr; Kompetensi inti menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar. Kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi ints 7, Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan prinsip akamulatif,saling memperleuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelsjaran dan jenjang pendidilcan , Tujuan Kurikealum 2013 Kurillum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warg negara yang beriman, produktif, kreatif,inovaif, dan afektif seria mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, ‘bernegara, dan peradaban dunia. ‘Kurikulum muatan lokal bahasa daerah bertujuan untuk mengarabkan peserta didik memiliki kemampuan sebagai berkut: 1. Berkomunikasi secara efekif dan efisien seeuai dengan etika yang berlale, baik secara isan maupun tulis; 2, Menghargai dan bangga menggunakan bahasa dserah sebagai sarana berkomunikasi dan lambang kebanggaan serta identitas aera; 3. Memahami dan menggunakan behasa daerah dengan tepat dan heat untuk berbagai tujusn; ‘Menggunakan bahasa daerah untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional dan sosial; 5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra dan budaya dacrabuntuk memperhalus budi pekerti, meningkatkan pengetahuan dast kkemampuan berbahasa; 6, Menghargai din membanggakan sastra daerah sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia BAB KERANGKA DASAR KURIKULUM. A. Landasan Filosofis Landasan filosofis dalam pengembangan Kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, swmber dan isi dari kurikuhum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penlaian hasil belajar, hubungan peserta didi dengan masyarakat ddan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum Muatan Lokal Bshasa Daerah Provinsi Jawa Timur 2013 dikembangkan dengan Jandasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik yang berkualitas sejalan dengan tujuen pendidian nasional. Pada dasamya, tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesflk untule pengembangen Jeurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurilealum Mustan Lokal Bahasa Daerah Provinsi Jawa Timur 2013 dikembangkan menggunakn flosof sebagai bert: 1, Pendidikan berakar pada budaya bangsa, termasul budaya lokal, untuk membangun kehidupen bangsa masa Kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Daerah Provinsi Jawa ‘mur 2013 dikembangkan berdasarken budaya lokal dalam kerangka budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan tuntuk membangun kehidpan masa kkini, dan untuic membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih bail di masa depen. Mempersiapkan peserta didik untuk Keebidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung maka bahwa kurikulum adalah rancangan Pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda’ bangsa. Dengan demikian, tugas mempersispkan generasi muda bbangsa menjadi tugas utama kurikulum, Untuk mempersiapken Kehidupan masa kini dan masa depen peserta didi, Kurkelum 2013 mengembanglcan pengalaman belajar yang memberi kesempatan Iuas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang iperiukan. Pada saat yang sama tetap mengembangkant kemampuan mereka sebagai pewarie budaya bangsa dan orang yang pediuliterhadap permasalahan masyarakat dan bangsa, 2, Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikahum untuk dipelajari peserta didik, Proses Pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didic untuk mengembangkan potensi drinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan Kecemeriangan akademik dengan memberikan makna tethadap apa yang dilihat, didengar, dlibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sestal dengan tingkat ‘kematanganpsikologisserta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpldr rasional dan cemeriang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajasi untuk menimbulkan rasa bangea, dliaplikasiian dan dimanifestasikan dalam Kehidupan pribadi, dalam interaesi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam ‘kchidupan berbangsa masa kin, Pendidikan 6 43, Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baile dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, berkomuniikasi, sikap sosial, Kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangs yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivisn). Dengan filosofi terscbut, Kuikculum Muatan Lokal Bahasa Daerah Provinsi Jawa Timur 2019. bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflect bagi penyelesaian masalah sosial di mesyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih bail. Di masa yang akan datang, perssingan akan semakin Ketat di berbagai bidang. Gesekan-geselan kepentingan antarmanusia tak bisa dihindari lagi. Kurikulurm Muatan Lokal Bahasa Daerah Provinsi Jawa Timur 2013 harus membekali peserta didik untuk hidup hharmonis dalam situasi tersebut. Serat Wedhatama, pupuh Sinom bait pertama tentang tuladha laku tama dari Panembahan Senopati memberikan solusi agar selalu amemangun karyenak tyasing sesama ‘berbuat untuk menyenangkan hati sesama rmanusia’, Berbuat seperti itu tidak mudah kerena dituntut kemampaan mengendalikan dit B, Landasan Teoritis Kurikulum Mustan Lokal Bahasa Daerah Provinsi Jawa Timur 2013. dikembangkan dengan teori *pendlidikan berdasarkan standar*(standard-based education, dan teori kurikulum berbasis kompetenst (competency-based curriculun). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar lokal yang mengacu Standar Nasional Pendidikan yang mencaleup standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar serana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiaysan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetenst dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bag peserta didik dalam mengembangkan kernampuan untuk bersikap, berpengetahuan, dan berketerampilan. Kurillum Mustan Lokal Bahasa Daerah Provinsi Jawa Timur 201 menganut: (1) pembelajaran yang dilacukan guru (taught ccuricatum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kepiatan pembelajaran di sekolah dan masyarakat; dan (2) pengalaman Delajar langsung peserta didik (leamed curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta dik Pengalaman belajar langsung individual peserta dike menjadi hasil belajar bagi dinya, eedangkan hasil beljar ackuruh peserta didile ‘menjadi hasitarikatum. ©. Landasan Yuridis ‘andasan yuriis Kurkulum 2013 adalah: 1, Undang-Undang Dasar Negara Republic Indonesia Tahun 1945; 2. Undarg-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 3, Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala Ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, 4. Peraturan xo Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tehun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikuulum Sekolah Dasaz/Madrasah Ibtidalyeh; Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81a Tabun 2013 tentang Implementasi Kurikalum; ‘Surat Edaren Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tanggal 9 Juli 2013 Nomor 045.2/4940/103.07/2013 tentang Pembelajaran Bahasa Daerah pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA di Jawa Timur. ‘A. Kompetensi Inti BABIN (STRUKTUR KURIKULUM ‘Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usta peserta didik pada kelastertentu. Melalui kompetensi inti integrasi vertkal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat djaga ‘Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: 1. Kompetensi Inti-t (Ki) untuk kompetenst inti sikap spiritual; 2. Kompetensi Inti? (KI-2} untuk kompetensi inti sikap sosial; 43. Kompetensi Ini (KI-2} untuk kompeten: inti pengctahuan; dan 4. Kompetenst int (KI-4} untule Lompetensi inti keterampilan. Uraian tentang Kompetensi Int untuk jenjang Sekolah Dasar/Sekolah Dasar Luar Biasa/Madrasah Totidaiyah dapat dithat pada ‘Tabel berleut: ‘Tabel 1: Kompetensi Inti Kelas 1,1, dan 1 /SDLB/M KOMPETENSHINT KELAST KOMPETENSTINT KELAS KOMPETENS! INT KELAS TT 1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianuitnya Menerima dan menjelankan ajaran ‘agama yang dianutnya. To Wenerima dan menjalankan ajaran ‘agama yang dianutnya Mem perlakaa jujur, _Giiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya didi "dalam " berinteraks: ‘dengan keluarge, teman, dan gura Menunjukkan _perlaka jaar, isiplin, tanggung jewab, santun, peduli, dan pereaya dict dalam berinteralesi dengan keluarga, teman, an guru, 2. Menunjukkan peri jujar, dsipin, tanggung jawab, santun, peduli, dan ppercaya dirt ‘dalam berinteraks dengan Keluarga, teman, gura dan tetangganya, ‘3. Memahami pengetahuan faktaal dengan cara mengamati (mendengar, melibat, membaca) dan menanya ‘berdasarkan rasa ingin tahu tentang irinys, makhluk ciptaan Tuhen dan Jeegiatannya, dan benda-benda yang.

You might also like