You are on page 1of 2

Cheat Sheet

27 Maret 2015

MENGENAL AKSI
KORPORASI DAN
IMPLIKASINYA BAGI
INVESTOR – PART 2
Aksi korporasi merupakan suatu inisiatif yang lazim RIGHTS ISSUE

digunakan oleh perusahaan untuk berbagai macam Rights issue yang dikenal juga dengan istilah HMETD (Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu) adalah langkah perusahaan publik yang kembali
tujuan. Pekan lalu pada Cheat Sheet edisi 24 Maret
menawarkan saham tambahan kepada pemegang saham.
2015 kita telah membahas mengenai pembagian
dividen dan saham bonus, serta dampaknya bagi
Layaknya saham bonus atau stock split, rights issue juga diumumkan
investor. Kali ini kita lanjutnya dengan tiga jenis aksi menggunakan rasio.
korporasi lainnya. Contoh:
Ratio 1:4 artinya untuk setiap 4 saham yang dimiliki investor, maka
STOCK SPLIT
investor berhak untuk membeli 1 lembar saham tambahan yang
Stock split adalah pemecahan nominal saham sesuai dengan rasio
ditawarkan.
yang ditentukan.
Contoh:
Investor tidak diwajibkan untuk membeli saham tambahan yang
 Rasio 2 for 1 artinya setiap lembar saham yang dimiliki
ditawarkan tersebut dan dapat menjual “haknya” di pasar. Biasanya
seorang investor akan dipecah menjadi dua lembar saham.
saham tambahan akan ditawarkan dengan harga yang lebih rendah
 Rasio 3 for 1 artinya setiap lembar saham yang dimiliki
dibandingkan dengan harga pasar untuk menarik minat investor.
seorang investor dipecah menjadi tiga lembar saham.

Apa pertimbangan utama investor sebelum memutuskan mengambil


Seperti halnya saham bonus, tujuan perusahaan melakukan stock
haknya atas penawaran untuk membeli saham tambahan tersebut?
split biasanya adalah untuk meningkatkan likuiditas saham
 Kekuatiran dilusi
perusahaan di pasar. Stock split juga tidak akan menyebabkan
Layaknya saham bonus, rights issue akan menambah jumlah
perubahan nilai kapitalisasi pasar perusahaan atau dilusi
saham beredar di pasar dan menurunkan harga saham
(penurunan persentase kepemilikan saham seorang investor akibat
perusahaan setelah rights issue. Untuk mempertahankan
bertambahnya jumlah saham beredar).
persentase nilai kepemilikan sahamnya investor harus membeli
saham tambahan yang ditawarkan.
Lalu apa perbedaan stock split dengan saham bonus? Perbedaan
 Tujuan right issue
mendasar dari keduanya adalah dari sisi pembukuan. Pembagian
Pada dasarnya perusahaan melakukan rights issue untuk
saham bonus berasal dari laba ditahan yang diakumulasi
menggalang dana melalui pemegang sahamnya saat ini yang
perusahaan (jadi secara pembukuan, pembagian saham bonus
biasanya digunakan untuk membiayai rencana ekspansi bisnisnya.
akan mengubah komposisi dari modal perusahaan di mana pos
Hal tersebut biasanya akan menjadi sentimen positif bagi pasar.
laba ditahan dipindahkan ke pos modal saham).
Di sisi lain, perusahaan dapat melakukan rights issue untuk
menutupi kinerja arus kasnya yang tidak baik.
Cheat Sheet
27 Maret 2015

BUYBACK SAHAM KESIMPULAN


Buyback saham adalah pembelian kembali sebagian saham yang telah Aksi korporasi yang dibahas dalam 2 edisi Cheat Sheet terakhir
dilepas ke publik. Biasanya perusahaan melakukan buyback saham merupakan beberapa contoh dari berbagai aksi korporasi yang dapat
melalui dua cara, yaitu: dilakukan perusahaan di pasar modal. Dan seperti contoh di atas,
 Penawaran tender aksi-aksi korporasi dapat memiliki dampak berbeda-beda bagi investor
Perusahaan akan mengumumkan total saham yang akan mereka dan juga memberi sinyal yang berbeda mengenai kinerja perusahaan.
beli kembali dengan kisaran harga yang telah ditentukan Investor harus mengerti dampak dari suatu aksi korporasi terhadap
(biasanya dengan harga lebih tinggi dari pasar). nilai portofolio. Namun untuk investor yang tidak memiliki waktu
 Mekanisme pasar untuk memantau dan menganalisa dampak aksi korporasi di pasar,
Perusahaan akan langsung membeli sahamnya di pasar sekunder berinvestasi di reksa dana dapat menjadi salah satu solusinya, karena
sesuai dengan harga pasar. manajer investasilah yang akan senantiasa memantau dan melakukan
analisa mendalam terhadap aksi korporasi dari berbagai perusahaan,
Buyback saham akan mengurangi jumlah saham beredar di pasar dan dan mengambil keputusan investasi yang optimal bagi portofolio
menaikkan harga saham perusahaan. Biasanya perusahaan akan investasi suatu reksa dana.
melakukan buyback ketika harga sahamnya di pasar dinilai terlalu Sumber : Dari berbagai sumber

rendah (undervalued), atau ketika perusahaan memiliki surplus kas dan


INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RISIKO. CALON INVESTOR WAJIB
tidak ada kebutuhan belanja modal. Pada saat perusahaan MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK
BERINVESTASI MELALUI REKSA DANA. KINERJA MASA LALU TIDAK MENCERMINKAN
mengumumkan buyback saham, hal tersebut memberi pesan ke pasar KINERJA MASA DATANG.

mengenai keyakinan akan prospek kinerja perusahaan. Oleh karena Dokumen ini disusun berdasarkan informasi dari sumber yang dapat dipercaya oleh PT Manulife Aset
Manajemen Indonesia. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak menjamin keakuratan, kecukupan, atau
kelengkapan informasi dan materi yang diberikan. Meskipun dokumen ini telah dipersiapkan dengan
itu, pasar biasanya merespon buyback saham sebagai sinyal positif seksama, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi hukum
dan keuangan yang timbul, baik terhadap atau diderita oleh orang atau pihak apapun dan dengan cara
terhadap perusahaan tersebut. apapun yang dianggap sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan atas dasar keseluruhan atau sebagian dari
dokumen ini. Reksa Dana Manulife adalah Reksa Dana domestik yang ditawarkan dan dikelola oleh PT
Manulife Aset Manajemen Indonesia. Penawaran Reksa Dana tidak didaftarkan sesuai dengan hukum dan
peraturan lainnya selain yang berlaku di Indonesia. Investasi pada Reksa Dana bukan merupakan deposito
maupun investasi yang dijamin atau diasuransikan oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia atau
afiliasinya, dan tidak terbebas dari resiko investasi, termasuk di dalamnya kemungkinan berkurangnya nilai
awal investasi. Nilai unit penyertaan Reksa Dana serta hasil investasinya dapat naik atau turun. PT Manulife
Aset Manajemen Indonesia adalah perusahaan Manajer Investasi yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa
Keuangan dengan izin dari Bapepam No. Kep-07/PM/MI/1997 tertanggal 21 Agustus 1997. PT Manulife Aset
Manajemen Indonesia adalah bagian dari Manulife Asset Management. Informasi selengkapnya mengenai
Manulife Asset Management dapat ditemukan di www.manulifeam.com. Manulife Asset Management,
Manulife, dan desain logo Manulife adalah merek terdaftar dari The Manufacturers Life Insurance Company
dan digunakan oleh Manulife dan afiliasinya.

You might also like