Pengaturan Jadwal Tindakan Operasi
Cito dan Operasi Elektif.
1 1 Page Of 2
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit Diteiapkan
Agustus 2012 ddr. H. Erwin Santosa, SpA
Direktur
Pengertian
‘Operasi cito adalah operasi yang harus dilakukan segera, yang!
bersifat emergensi, menganeam nyawa atau mengancam fungsi
‘ubub atau anggota tubuh manusia
‘Operasi elekti adalah operasi yang tidak harus dilakukan segera|
‘karena tidak emergensi, dapat ditunda lebih dari 24 jam setelaly
kejadian,
Pengaturan jadwal operasi cito dan operasi elektif merupakan|
pengaturan jam pelaksanaan operasi yang bersifat cito maupun|
clektif dengan memperhatikan keselamatan pasien, akses dokter
Dedah dan pasien ke tempat tindakan, memaksimalkan efisiens
cals Ua PASC RE LEHPAL ARH, sHEIARANHHAANAHE CANES
amar bedah, dan meminimalkan waktu tunggu pasien.
Tujuan
T. Untuk memberikan pelayanan kepada pasien sesuai standar|
keilmuan yang ada yaitu jika operasi cito maka dikerjakan cito|
dan operasi elektif dikerjakan elektit,
2. Meminimalkan waktu tungeu pasien
3, Memaksimalkan efisiensi Instalasi Bedah Sentral ( IBS ) atau
amar operasi.
4. Mencegah terjadinya insiden kesclamatan pasien.
Kebijakan
1. Operasi cito dilaksanakan segera, tidak ada batasan jam|
pelaksanaan,
2. Operasiclcktifdilaksanakan antara jam 07.00 21.00 WIB.1 2 Page Of 2
Prosedur
|. Dokter operator melakukan pemeriksian terhadap pasien yang|
akan dilakukan tindakan operasi
Dokter operator menginformasikan ke pasien dan keluarga|
pasien tentang kondisi pasien dan tindakan operasi yang harus|
dilakukan, serta meminta persetujuan tindakan medis (informed
consent ).
. Dokter operator menginformasikan ke dokter jaga dan perawat|
Jjaga tentang tindakan operasi yang akan dilakukan bersifat cito
atau elcktif.
Dokter operator mengkonsulkan pasien ke dokter spesialis|
anestesi
. Perawat jaza menginformasikan / mendaftarkan tindakan operasi
tersebut ke kru IBS.
. Bila tindakan opens cito, maka kru IBS segera mengatur jadwall
‘operasi yaitu mendahulukan tindakan operasi cit.
Kemudian kru IBS segera melakukan persiapan operasi cito
sesuaii dengan prosedur yang ada.
Bila tindakan operasi elektif, maka km IBS mengatur jadvwall
operas disesuaikan dengan jam pelaksanaan operasi elektf (jam
07,00 — 21.00 WIB ) dan jadwal antrian tindakan operasi yang
sudah terjadwal sebelumaya.
.. Kru IBS menginformasikan ke perawat jaga ruangan jika ada]
perubahan jadwal tindakan operasi elektif karena ada tindakan
operasi cito.
Instalasi Bedah Sentral (IBS )
* Instalasi Gawat Darurat (IGD )
* Instalasi Rawat Jalan
* Instalasi Rawat Inap
*Instalasi Perawatan Intensif (IPI)
+ Staf Medis RS Muhammadiyah LamonganBedah emergensi
Pasien yang menghadapi bedah emergensi berbeda dari mereka yang dijadwalkan urtuk bedah elektif
Diagnosis yang merdaseri mungkin tidak diketahui dan operasi yang direncanakan tidek pasti. Waktu untuk:
mempetsiaoken kondisi medis oasien biasanya terbates, dan sering ada nyeri, Kecemasan dan distres yang
harus diatasi. Banyek prosedur emergensi terjadi pada pasien usia lenjut yang sering sudan ada kemunduran
fungsi organ akisat penyakit bedahaya maupun aleh penyakit dalam yang sudah ada
Pasion emergensi memiliki mortalites dan merbiditas lebih tinggi, terutama jika disertei hipovolernia,
penyakit jantung, masalah perapasan atau kemunduran fungsi ginjel. Dengan waktu yang tersedia sebelum
operasi, setiap Kelainan kardiovaskular dan respirator harus didiagnosis dan diobati segera Kontak dni
dengan spesialis anestesi akan menghasilken rencana tindakan untuk period pra bedah. Setelah diskusi,
operasi kadang-kadang dianjurkan untuk ditunda untuk memungkinkan pengobatan medis mamperbaiki
keadaan umum pasien. Pada situasi tertentu, dibutuhkan operasi sagera.
Perawatan pra bedah dari pasien-pasien emergensi
Anamnesis: lakuken anamnesis terhadap pasien dan/atau keluarganya. Tanyakan sacara spestik tentang
terapi obat teraktir dan kepatuhan pasien. Apakah pasien memilki alergi atau mengalami masalah dengan
pemtiusan dahuiu?
+ Rekam medis: periksa rekam medis dan catalan laboratorium untuk melihet bukti kelainan medis yang
bermakna. Sampai 60% pasion dengan riwayat infark miokard aktual atau dicurigai akan menceritaken
‘iwayat penyakit dengan tidak akurat pada 5 tahun sesudanya Pasien mungkin yakin mengalar
‘serangan jantung ketika sebenarnya tidak, dan begtupula sebaliknya,
~_ Pemeriksaan fisik: cek masalat-masalah yang tercantum pada Tabel 73. manajemen spesitk akan
dibahas rinci pada bagian-bagian yang bersangkutan delam buku ini
- Penyelidikan: kebanyakan pasien mambutuhkan pemerk-saan hematolagi dan biokimia mutin sena uj)
silang darch. Kim sampel dara sagere mungkin. EKG dan Xoto toreks perlu dllakukan bile ede
kecurigaan patalogl. Pasang pulse oximetry pada pacian diepnea dan cok gas darah arton
~ —Hipotensi - paling sering disebabkan oleh hipovolemia akibat kehilangan darah atau ceiran tubuh lain
Pasion usia lanjut yang eyek tidak colalu takikardia. Pasion hipertensi mungkin mongalami hipatenci bils
tekanan sistolienya 100 mmig.
~ Obati nyer. Lihat Bab 14‘Tabel 7.3. Masclah macis yang sering dijumpal pada pasien bedah emargansi
Kardovastuiar
Hipovolemalcenst cairn
ssinarorn sepsis
Penyatl jantung iskemik
Gagaljanung (tut atau bron
Fibasi aim tak erkontro + 100/meni)
aetna
Hinertensitakcterkontol
Pemapasan
Hipoksia
Ateeltasis par
Konsalidesi(pemadatan)
Edema par
Fiksaci (aplintng) ciafgrama Karena nyer tau
ombengkakan abdomen
Satuk tidak adshuat untuk mengoluarkan sputum
Darah
mremia
Koagulopati
Ginal
‘iguriefanena
Ensefalopat sepiictorsik‘Nyesicemas
Bingung/tingkat kesadaran menurun
‘Gastrointestinal Risiko sspirast
‘Wetabotic ‘Dernamvhipotenmia
Asidosis
Hipomipergticemia
Gangauan imbang elektol, terutame Ke dan Mare
Ponggantian cairan: harus dilakukan sogara dengan pemantauan kotat untuk meniiai respons terhadap
pangisian beban cairan. Volume cairan yang becar horus terlebih dahulu cinangatkan. Katoter urin harus
dipacang. Kadang-kadang hipctonsi disobabkan atau ciperburuk oleh gagal jartung atau sepcie. Jika
‘respons torhadap torapi cairan tidak adekuat, pomantauan CVP dioutuhkan, Jangen biarkan kepala pasion
{stun Kotika memacang intus vena central
‘Syok: setiap pasion hipotensi yang tidak mamberi respon dongan pergartian volume memilikinsiko sorius
ddan haus dikolela di HDU/ICU. Sebagai sltomatif, pasion bica dirjuk ke kamar operasi. Pasion-pacion
pardarahan alt meror-lukan eperasi ponyalamatan ja dan kamar operasi herus dipersiapkan cogers,
Persediaan darah yang telah diuj silang herus dlusahakan, Kalau bica darch carpal ke Kamar operasi
sakaligus dengan pasien, dan pada pasien yang kehabisan darah, darah dari golongan sama dan belum
diyj silang harus sudan ada segera,
TTrapi cairan berlebihan: bica mengakibatkan edema peru atau hemodilusi. Ini bisa dicegah dengan
pamantauen imoang caran setiap jam dan CVP.Hemaglobin (Hb) dan hematckcit (Hct) harus diperikea secara reguler.
Bor oksigen kepada pasion hipotensi dan setiap pasion dangan caturasi cksigon (Sp02) kurang dari 96%
pada pulse oximetry. Pemeriksaan fisik dan radiologi biasanya akan menentukan penyebab hipoksia. Pada
paasien kris, dispnea bis disebabkan oleh asicosis metabolk. Asidosis laktat yang disebabkan hipoksia
jJaringan coring akan memberi respons torhadap resusitaci umum, walaupun sebab-cebab Isin dari acidosis
brarus dicari
Koreksi metabolic: cleltrat harus dikoreksi seefekiif waktu yang tersedia Hipokalemia dan
bipomagnesemia bisa mencetuskan afitmia jantung. Kendalikan diabetes dengan insulin dan infus
dekstrosa
Pasang selang nasogasink pada pasien obstruksi usus untuk mengurangi kembung dan mengurang) sik
‘espiraci. Pactikan bahwa pasion dangen penurunan kecadaran momilki jalan napas tidak tersumbat, dan
menerima oksigen serta dalam posisi sesuai. Pada pasien dengan riwayat refluks asam, berikan
‘omeprazole 40 mg oral (atau ranitiine 60 mg iv jka penyerapan usus jelek) tepat sebelum operasi
“Tentukan profiaksis tromboemboll yang sesual
Antibiotic mulai diterikan bila ada indikasi
Komurikasi: pasion dan keluarganya terus diberitahu mangenai reneana anda dan minta persetujuan untuk
sseliap prosedur yang direncanakan, Gaias risiko spesfic yang berkeitan dengan opetasi atau kondisi
rmecis pasien. Jika operasi memilki isiko kematian, pastican bahwa ini dipahami Jangan anggap semua
pasion (Khususnya usia lanjut) menginginkan operasi