You are on page 1of 7

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP RENDAHNYA MINAT

DALAM MENGGUNAKAN KONTRASEPSI MOW PADA PUS DI DESA


TANON KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI

Ika Kristina Dewi Agustin, Retno Palupi Yonni Siwi, Sugiyanto


STIkes Surya Mitra Husada Kediri

ABSTRACT

Its low enthusiasm use the contraception MOW can be influenced various
factor, good motivate the, knowledge and also husband support. This research
target to know the factor having an effect on to lowering enthusiasm in using
contraception MOW at PUS in Countryside of Tanon Subdistrict Papar Regency
Kediri.
Used design by analytic of correlation with the approach of cross
sectional. Population is all PUS in Countryside of Tanon Subdistrict Papar
Regency Kediri by sampel 41 responder taken with the technique of purposive
sampling. Free variable is factor influencing enthusiasm use the MOW like
motivation, knowledge, husband support and trussing of enthusiasm use the
contraception MOW collected by kuesioner. Data expressed in nominal scale and
ordinal and analysed with the Doubled test Regression Logistics.
From research result got by most responder own the high motivation that
is 28 responder ( 68,3%), mostly own the good knowledge about MOW that is
121 responder ( 51,9%), mostly there is husband support to use the MOW that is
25 responder ( 61%), mostly hanker to MOW that is 21 responder ( 51,2%) and
there is influence which signifikan of motivation, knowledge and husband support
with the enthusiasm WUS in use of contraception MOW ( p = 0,003 < 0,05 hence
Ho refused). This matter is caused to incidence of enthusiasm use the MOW
needed by knowledge of concerning MOW, so that arise the strong motivation to
use it, but still need the its husband support.
Is concluded that factor motivate the, knowledge and husband support still
be needed to to generate the enthusiasm use the contraception MOW.
Suggested that by a countryside midwife cooperate with the worker KB from
subdistrict for the socialization of contraception of MOW and routine safari KB so
that coverage MOW mount.

Keyword : motivate, knowledge, husband support, enthusiasm,


contraception MOW,PUS

LATAR BELAKANG kemajuan teknologi, maka cukup


MOW atau sterilisasi pada dengan mengikat saluran tuba atau
wanita adalah salah satu metode disebut tubektomi. Jadi tubektomi
kontrasepsi secara operatif untuk merupakan proses sterilisasi dengan
mencegah kehamilan. Pada wanita cara mengikat saluran telur (tuba
dilakukan dengan tubektomi. Dahulu falopi). Hal ini seharusnya diketahui
sterilisasi pada wanita atau MOW oleh setiap ibu atau tepatnya wanita
memang dilakukan dengan PUS (Pasangan Usia Subur) yang
pengangkatan rahim, tetapi sekarang sudah tidak menginginkan anak lagi.
sudah tidak lagi, apalagi dengan Waktu yang tepat untuk melaksanakan

1
sterilisasi adalah ketika tidak 2012, jumlah PUS 588 jiwa, IUD 44
menginginkan keturunan lagi, usia saat akseptor (7,4%), implant 2 akseptor
ingin melakukan sterilisasi lebih dari 30 (0,3%), suntik 227 akseptor (38,6%),
tahun, jumlah anak lebih dari 3 dan pil 110 akseptor (18,7%), kondom 5
tidak memiliki riwayat penyakit jantung akseptpr (0,8%), yang memilih MOW
dan hati. Disisi lain resiko komplikasi 36 akseptor (6,1%) (BPKBD 2012).
juga sangat kecil yakni hanya sebesar Studi pendahuluan dari 10
1,7 per 100 kasus tubektomi. Angka orang yang tidak memakai kontrasepsi
kegagalan juga sanga kecil karena MOW, sebanyak 7 PUS (70%)
disebutkan angka keberhasilan dikarenakan motivasi PUS dalam
sterilisasi adalah 99%. Permasalahan penggunaan kontrasepsi MOW rendah
mendasar adalah hingga saat ini disebabkan mereka sudah terbiasa
peminat kontrasepsi MOW masih menggunakan kontrasepsi suntik dan
sangat rendah (Depkes, 2010). pil, 2 PUS (20%) yang lain kurang
Data peminat kontrasepsi di paham masalah MOW dan 1 PUS
Indonesia tahun 2012 dari 35.612.187 (10%) diantaranya tidak tidak ada
PUS yang menjadi akseptor untuk dukungan dari suami dikarenakan
MOW 1.216.355 (3,49%). Hal ini menganut suatu kepercayaan yang
disebabkan sosialisasi MOW dirasa tidak memperbolehkan menggunakan
masih kurang sehingga secara umum kontrasepsi MOW.
masyarakat belum mengetahui MOW Rendahnya peminat
secara benar sehingga tidak ada minat kontrasepsi MOW dapat dipengaruhi
untuk menggunakannya. Jawa Timur banyak faktor. Salah satunya adalah
tahun 2011 dari 6.096.873 PUS yang faktor pengetahuan yang kurang
menjadi akseptor untuk MOW 231.506 mengenai kelebihan kontrasepsi
akseptor (3,93%) (Dinkes, 2007). Hal MOW. Apabila seseorang menaruh
ini disebabkan masyarakat Jawa Timur perhatian terhadap sesuatu, maka
lebih cenderung menggunakan minat akan menjadi motif yang kuat
kontraseps lain misalnya suntik, pil, untuk berhubungan secara lebih aktif
IUD. Di Kabupaten Kediri tahun 2012 dengan sesuatu yang menarik
dari 182.683 PUS yang memilih minatnya (Qym, 2008). Rendahnya
menjadi akseptor untuk MOW 10.636 minat menggunakan kontrasepsi MOW
akseptor (5,8%) (Dinkes Kabupaten juga disebabkan kurangnya dukungan
Kediri, 2012). Masyarakat Kediri dari suami (Notoatmodjo, 2005). Faktor
secara umum tingkat sosial lain adalah karena ibu belum tahu
ekonominya cukup tinggi sehingga kelebihan dan kelemahan, efektivitas
cenderung memilih KB suntik dan efisiensi kontrasepsi MOW.
meskipun 1 bulan atau 3 bulan tetap Dampak dari rendahnya minat
membayar. Data peminat kontrasepsi menggunakan MOW secara mikro
di Kecamatan Papar Kabupateen adalah timbulnya kegagalan dalam
Kediri dari 7.147 PUS yang memilih pencegahan kehamilan. Dampak
menjadi akseptor untuk MOW 412 makro peningkatan jumlah penduduk
akseptor (5,76%) (BKKBN, 2013). di Indonesia (Mathedu, 2009).
Demikian juga di Kecamatan Papar, Demi meningkatkan minat PUS
umumnya lebih berminat KB suntik dalam penggunaan kontrasepsi MOW
dibandingkan MOW meskipun harus diperlukan berbagai strategi. Salah
membayar tiap bulan atau 3 bulan satunya adalah melalui sosialisasi
sekali karena secara umum mampu kepada PUS mengenai kontrasepsi
untuk membayarnya. Data dari Desa MOW khususnya tentang kelebihan
Tanon berdasarkan pendataan th dan kelemahannya atau efektivitas dan

2
efisiensinya. Sosialisasi secara masal
dilakukan melalui media promosi di HASIL
berbagai media informasi. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penggalakan MOW melalui safari KB Desa Tanon merupakan salah
juga perlu dilaksanakan. Berbagai satu dari 21 desa yang ada di
strategi tersebut dimaksudkan untuk Kecamatan Papar. Desa Tanon terdiri
meningkatkan pengetahuan ibu dari 4 Dusun, 4 RW dan 18 RT.
tentang kontrasepsi MOW sehingga Batas wilayah Desa Tanon
dapat menarik perhatian atau minat ibu Kecamatan Papar adalah Sebelah
untuk menggunakannya. Utara : Dusun Salam, Kecamatan
Berdasarkan uraian di atas maka Purwoasri, Sebelah Selatan : Desa
peneliti tertarik untuk melakukan Papar Kecamatan Papar, Sebelah
penelitian dengan judul : “Faktor-faktor Barat : Desa Pulosari Kecamatan
yang Berpengaruh terhadap Minat Papar, Sebelah Timur : Desa Srikaton
dalam Menggunakan Kontrasepsi Kecamatan Papar
MOW pada PUS di Desa Tanon
Kecamatan Papar Kabupaten Kediri Deskripsi Karakteristik Responden
Tahun 2013”. Karakteristik Responden
Berdasarkan Umur
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan
penggambaran mengenai keseluruhan
aktivitas peneliti selama kerja
peneitian, mulai dari persiapan sampai
dengan pelaksanaan penelitian
(Darwis, 2003). Dalam penelitian ini
menggunakan desain analitik
korelasional dengan pendekatan cross Diagram 4.1 Karakteristik
sectional. Menurut Nursalam (2003), Responden Berdasarkan Umur di
penelitian cross sectional merupakan Desa Tanon Kecamatan Papar
jenis penelitian yang menekankan Kabupaten Kediri Tahun 2013
pada waktu pengukuran/observasi
data variabel bebas dan terikat hanya Berdasarkan diagram 4.1
satu kali pada satu saat. Dalam diketahui sebagian besar responden
penelitian ini pengukuran variabel berusia20-35 tahun yaitu 24
faktor-faktor yang mempengaruhi responden (58,5%).
minat PUS dalam menggunakan
kontrasepsi MOW dan variabel minat Karakteristik Responden
menggunakan kontrasepsi MOW Berdasarkan Pendidikan
dikumpulkan hanya satu kali
pengukuran dan dalam waktu
bersamaan atau satu saat. Alasan
menggunakan cross sectional adalah
baik variabel bebas maupun terikat
dapat diidentifikasi melalui kuesioner
dengan mengandalkan jawaban
responden dan hal ini dapat dilakukan
dalam waktu bersamaan dan tidak
memerlukan pengulangan.

3
Diagram 4.2 Karakteristik Berdasarkan diagram 4.4
Responden Berdasarkan Pendidikan di diketahui sebagian besar responden
Desa Tanon Kecamatan Papar pernah mendapatkan informasi
Kabupaten Kediri Tahun 2013 tentang MOW yaitu 24 responden
Berdasarkan diagram 4.2 (58,5%).
diketahui hampir setengah responden
berpendidikan SMP yaitu 18 Karakteristik Responden
responden (43,9%). Berdasarkan Sumber Informasi

Karakteristik Responden
Berdasarkan Pekerjaan

Diagram 4.5 Karakteristik


IRT Wiraswasta Swasta PNS Responden Berdasarkan Sumber
Informasi di Desa Tanon Kecamatan
Diagram 4.3 Karakteristik Papar Kabupaten Kediri Tahun 2013
Responden Berdasarkan Pekerjaan di
Desa Tanon Kecamatan Papar Berdasarkan diagram 4.5
Kabupaten Kediri Tahun 2013 diketahui hampir setengah responden
mendapatkan informasi dari tenaga
Berdasarkan diagram 4.3 kesehatan yaitu 18 responden
diketahui hampir setengah responden (43,9%).\
bekerja sebagai wiraswasta yaitu 19
responden (46,3%). Tabulasi Silang
Motivasi dengan Minat MOW
Karakteristik Responden Tabel 4.25 Tabulasi Motivasi
Berdasarkan Informasi Responden dengan Minat MOW di
Desa Tanon Kecamatan Papar
Kabupaten Kediri Tahun 2013

Minat
Ren Total
No. Motivasi Tinggi
dah
F % f % f %
1 Rendah 12 29,3 1 2,4 13 31,7
2
2 Tinggi 8 19,5 48,8 28 68,3
0
Diagram 4.4 Karakteristik 2 1
Total 20 48,8 51,2 41
1 00
Responden Berdasarkan Informasi di
Desa Tanon Kecamatan Papar
Kabupaten Kediri Tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.25 diketahui
hampir setengah dari responden
dengan motivasi tinggi memiliki minat

4
tinggi dalam menggunakan MOW yaitu Kecamatan Papar Kabupaten Kediri
20 responden (48,8%). Tahun 2013

Pengetahuan dengan Minat MOW


Tabel 4.26 Tabulasi Silang Variabel Koefisien Sig. p
Pengetahuan dengan Minat MOW di Regresi (B)
Konstanta -17,684 1,00 0,003
Desa Tanon Kecamatan Papar 0
Kabupaten Kediri Tahun 2013 Motivasi 3,351 0,027
Pengetahuan 3,468 0,014
Minat Dukungan Suami3,302 0,026
Total n observasi = 41
Penge Rendah Tinggi
No.
tahuan
F % f % f % Berdasarkan tabel 4.20 diketahui
ada pengaruh yang signifikan antara
29,
1 Kurang 12
3
1 2,4 13 31,7 motivasi, pengetahuan dan dukungan
19, suami dengan minat PUS dalam
2 Cukup 8 2 29,3 20 48,8
5 menggunakan kontrasepsi MOW di
3 Baik 0 0,0 8 19,5 8 19,5 Desa Tanon Kecamatan Papar
48, Kabupaten Kediri Tahun 2013 (p =
Total 20 21 51,2 41 100
8 0,003 < 0,05 maka H0 ditolak) dapat
Berdasarkan tabel 4.26 diketahui diartikan ada pengaruh motivasi,
hampir setengah dari responden pengetahuan, dukungan suami
memiliki pengetahuan dengan kategori terhadap minat PUS dalam
cukup dan berminat dalam menggunakan kontrasepsi MOW.
menggunakan MOW tinggi yaitu 12 Berdasarkan hasil penelitian
responden (29,3%). diketahui ada hubungan yang
signifikan antara motivasi,
Dukungan Suami dengan Minat pengetahuan dan dukungan suami
MOW dengan minat WUS dalam
Tabel 4.27 Tabulasi Silang penggunaan kontrasepsi MOW di
Dukungan Suami dengan Minat MOW Desa Tanon Kecamatan Papar
di Desa Tanon Kecamatan Papar Kabupaten Kediri Tahun 2013 (ρ =
Kabupaten Kediri Tahun 2013 0,003 < 0,05 maka Ho ditolak).
Minat Sebagaimana telah dikemukakan
Dukungan Total
No. Rendah Tinggi di atas bahwa dukungan adalah setiap
Suami
f % F % f %
kekuatan yang mengatur perilaku
Tidak
untuk pemuasan kebutuhan atau
1 14 34,1 2 4,9 16 39 pencapaian tujuan. Dukungan adalah
Ada
2 Ada 6 14,6 19 46,3 25 61 bantuan dari orang yang memiliki
0 hubungan dengan individu yang
Total 48,8 21 1,2 41 100 menerima bantuan (Hartanto, 2005).
0
Berdasarkan tabel 4.27 diketahui Suami diharapkan dapat memberikan
hampir setengah dari responden ada kontribusi positif terhadap kesehatan
dukungan suami dengan minat tinggi istrinya. Bentuk dukungan ini dapat
yaitu 19 responden (46,3%). menjadikan seseorang yang menerima
bantuan merasa disayangi,
Uji Statistik diperhatikan dan bernilai. Hal ini akan
Tabel 4.28 Hasil Uji Regresi membangkitkan motivasi ibu untuk
Logistik Faktor-faktor yang memenuhi dalam memilih metode
Berpengaruh terhadap Minat kontrasepsi MOW. Adanya hubungan
Menggunakan MOW di Desa Tanon yang signifikan antara dukungan suami

5
dengan motivasi PUS dalam sebagai salah satu pilihan untuk
penggunaan kontrasepsi MOW membantu program pemerintah
disebabkan untuk memutuskan pilihan dalam upaya menurunkan angka
kontrasepsi maka ibu tetap merasa peningkatan jumlah penduduk.
perlu mendapatkan pertimbangan dari 2. Bagi Lahan Penelitian
suami. Hal ini secara psikologis tetap Bidan desa bekerja sama dengan
ada dalam benak ibu karena petugas KB dari kecamatan untuk
pilihannya bukan berarti tanpa resiko rajin mensosialisasikan kontrasepsi
sama sekali. Resiko kegagalan MOW dan adanya safari KB yang
kemungkinan ada bahkan risiko bagi rutin diselenggarakan oleh BKKBN
kesehatan ibu sendiri. Tentunya ibu sehingga cakupan MOW meningkat
tidak ingin dibelakang hari disalahkan 3. Bagi Peneliti
oleh suami. Oleh karenanya dukungan Diharapkan bagi peneliti untuk
suami yang positif akan memperkuat melakukan pengembangan
motivasinya untuk menggunakan penelitian tentang factor lain yang
kontrasepsi MOW, sebaliknya menyebabkan rendahnya minat
dukungan negative dari suami maka PUS dalam menggunakan
akan menghambat penggunaan kontrasepsi MOW
kontrasepsi MOW. Dapat dikatakan 4. Bagi Institusi Pendidikan
bahwa dukungan apapun yang Diharapkan pihak pendidikan
diberikan suami merupakan faktor melakukan pengembangan
motivasi untuk memperkuat pendapat penelitian tentang factor penyebab
atau pikira dari ibu. rendahnya minat PUS dalam
menggunakan kontrasepsi MOW
KESIMPULAN sehingga dapat membantu
Sebagian besar responden memiliki memecahkan masalah rendahnya
motivasi tinggi tentang MOW yaitu 28 cakupan MOW
responden (68,3%). 5. Bagi Peneliti Lain
Sebagian besar responden memiliki Diharapkan peneliti lain untuk
pengetahuan cukup tentang MOW meneliti faktor-faktor lain yang
yaitu 20 responden (48,8%). mempengaruhi minat penggunaan
Sebagian besar responden kontrasepsi MOW
mendapatkan dukungan dari suami
untuk menggunakan MOW yaitu 25 DAFTAR PUSTAKA
responden (61%). Alimul, A. (2006). Ketrampilan Dasar
Sebagian besar responden berminat Praktek Klinik Klinik Kebidanan.
terhadap MOW yaitu 21 responden Jakarta: Salemba Medika.
(51,2%). Arikunto, S. (2006). Prosedur
Ada pengaruh yang signifikan antara Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
motivasi, pengetahuan dan dukungan Arikunto, S. (2006). Manajemen
suami terhadap minat PUS dari hasil Penelitian. Jakarta : Rineka
statistik ρ = 0,003 < α (α=0,05) dalam Cipta.
menggunakan kontrasepsi MOW di Darmawan (2007). Mengenal
Desa Tanon Kecamatan Papar Teknologi Informasi. http://e-
Kabupaten Kediri Tahun 2013. majalah.com. Diakses Tanggal
20 September 2013.
SARAN Darwis, S. (2003). Metode Penelitian
1. Bagi responden Kesehatan. Jakarta : Rineka
Diharapkan responden dapat Cipta.
menggunakan kontrasepsi MOW

6
Dinkes. (2007). Profil Kesehatan Jawa Diakses Tanggal 16 September
Timur. 2013.
http://www.dinkesjatim.go.id. Setiadi (2007). Konsep dan Penulisan
Diakses Tanggal 16 September Riset Keperawatan. Yogyakarta :
2013. Graha Ilmu.
Depkes. (2010). Profil Kesehatan Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Indonesia. Administrasi. Bandung : Alfabeta
http://www.depkes.go.id. Supriyanto. 2009. Mengenal
Diakses Tanggal 16 Kepemimpinan dan Manajemen
September 2013. Keperawatan. Bandung :
Hadi & Hartanto. (2005). Metodologi Pustaka setia.
Penelitian Pendidikan. Bandung: Tjiptono, F. (2006). Strategi
Pustaka Setia. Pemasaran. Edisi 2. Cet.6.
Lestari S. 2012. Psikologi Keluarga Yogyakarta : Andy
(Penanaman Nilai dan Umar, H. (2003). Riset Pemasaran dan
Penanganan Konflik dalam Perilaku Konsumen. Jakarta :
Keluarga). Jakarta : Kencana PT. Gramedia Pustaka Utama
Mathedu. (2009). Pengertian Minat. Bekerjasama dengan Jakarta
http://mathedu-nila.blogspot.com. Umar, H. 2008. Metode Penelitian
Diakses Tanggal 16 September untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
2013. Jakarta : PT Raja Gravindo
Mubarak, dkk. (2007). Promosi Persada.
Kesehatan Sebuah Pengantar Wijono. (2003). Manajemen Mutu
Proses Belajar Mengajar dalam Pelayanan Kesehatan.
Pendidikan. Yogyakarta: Graha Surabaya: Airlangga University
Ilmu. Press.
Notoatmojo, S.(2005). Metode
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2005). Promosi
Kesehatan (Teori dan Aplikasi).
Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam. (2003). Konsep &
Penerapan Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan (Pedoman
Skripsi, Tesis dan Instrumen
Penelitian Keperawatan).
Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2005). Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika
Pohan, dkk. (2006). Jaminan Mutu
Pelayanan Kesehatan. Jakarta:
EGC
Prawirohardjo, S. (2003). Pelayanan
Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : YBP-SP
Qym. (2008). Pengertian Minat.
http://qym7882. blogspot.com.

You might also like