Professional Documents
Culture Documents
HIDROSEFALUS
PENDAHULUAN
Hidrosefalus—ditandai dengan adanya pembesaran kepala, tonjolan pada bagian dahi, atrofi
otak, dan gangguan mental – disebabkan adanya kegagalan sirkulasi cairan otak (CSF) yang
mengalir dari ventrikel otak.
Obstruksi atau gangguan absorpsi mengakibatkan peningkatan cairan otak dan terjadi
peningkatan tekanan intrakranial (ICP), dimana jika tidak berkurang, dapat mengakibatkan
kerusakan otak dan meninggal. Hidrosefalus dapat terjadi karena kongenital atau akibat
tumor, infeksi, atau perdarahan.
Pengobatan termasuk pembedahan dengan penempatan shunt guna mengurangi ICP.
Kemungkinan komplikasi termasuk infeksi, sumbatan, atau hematoma subdural.
PENGKAJIAN
Malfungsi dari shunt
Neurologis
Bayi
Retaknya sutura tengkorak
Pembengkakan sepanjang saluran shunt
Menangis dengan nada tinggi
Ubun-ubun menonjol
Tonjolan vena dikulit kepala
Iritabilitas saat bangun
Bertambahnya lingkaran frontal- oksipital
Mata terbenam (tanda setting-sun)
Toddler
Nyeri kepala
Kejang
Pembengkakan sepanjang saluran shunt
Iritabilitas
Mata terbenam (terjadi jika hidrosefalus tidak tetap tidak terkoreksi)
Usia sekolah
Nyeri kepala
Retak sutura tengkorak
Kejang
Papiledema
Mata terbenam (terjadi jika hidrosefalus tetap tidak terkoreksi)
Adolesent
Papiledema
Mata terbenam (terjadi jika hidrosefalus tetap tidak terkoreksi)
Kejang
Gangguan tingkat kesadaran
Cushing’s triad (bradikardia, pelebaran tekanan nadi, dan apnea)
Dilatasi pupil.
Gadtrointestinal
Bayi
Muntah
Perubahan nafsu makan
Toddler
Muntah
Usia sekolah
Muntah
Muskuloskeletal
Bayi
Lethargi
Spastis ekstremitas bawah
Toddler
Lethargi
Usia sekolah
Lethargi
Psikososial
Usia sekolah
Respirasi
Adolessent
Pernafasan Cheyne-Stokes
Infeksi shunt
Neurologi
Pembengkakan tau kemerahan sepanjang saluran shunt
Tanda-tanda dan gejala-gejala disfungsi shunt (nyeri kepala, kejang, penonjolan ubun-
ubun (pada bayi), penurunan LOC)
Gastrointestinal
Integumen
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Anak akan mempertahankan fungsi otak dan akan tidak terjadi adanya tanda=tanda lanjut
ICP.
INTERVENSI
1. lakukan pengkajian neurologis setiap 2 jam sampai 4 jam yaitu respon pupil,
pegangan, memegang, respon nyeri, respon interaktif (senyum, bicara, mengoceh),
dan disposisi (tidak menyenangkan dan iritabilitas).
2. Kaji tanda-tanda vital setiap 2 jam sampai 4 jam, catat pernafasan yang tidak teratur
dan heart rate dan irama dan luasnya tekanan nadi.
3. Lakukan pengkajian saraf kranial setiap 2 jam sampai 4 jam
4. Tinggikan kepala di tempat tidur 30 derajat
5. Jika bayi, kaji ubun-ubun setiap 4 jam kemungkinan adanya penonjolan. Yakinkan
guna melakukan pengkajian selama periode yang tenang sebab ubun-ubun biasanya
menonjol selama anak menangis.
6. Jika anak dibawah usia 2 tahun, ukur lingkar kepala setiap hari
7. Kaji dan laporkan adanya pembengkakan sepanjang saluran shunt setiap 8 jam
8. Siapkan oksigen dan peralatan pengisapan lendir saat anak ditempat tidru selama
periode gangguan tingkat kesadaran (LOC).
9. Catat laporan orang tua tentang anaknya sehubungan dengan pengalamannya
sebelumnya yang berhubungan dengan gangguan fungsi shunt.
10. Catat kualitas dan nada bila anak menangis
11. Jika anak adalah bayi, pertahankan posisi anak bila anak digendong.
Rasional
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Anak akan menunjukkan tidak adanya infeksi berhubungan dengan penempatan shunt yang
ditandai oleh suhu badan kurang dari 100ºF (37,8ºC) dan tidak ada tanda-tanda
pembengkakan pada luka insisi dan juga tidak ada cairan yang keluar melalui luka, gelisah,
lemas, atau kehilangan nafsu makan.
Intervensi
1. Kaji suhu tubuh anak yang tidak stabil, penurunan LOC, kehilangan nafsu makan,
muntah, peningkatan sel darah putih, dan pembengkakan atau kemerahan sepanjang
saluran shunt.
2. Monitor suhu badan anak setiap 4 jam
3. Posisi baring anak yang tidak menahan beraty pada bagian katup pada 24 sampai 48
jam pertama setelah pembedahan.
4. Kaji area insisi setiap 4 jam, lihat adanya pengaliran cairan dari luka dan adanya
pembengkakan. Catat jumlah dan jenis cairan yang keluar dari luka insisi.
5. Berikan antibiotik sesuai petunjuk.
Rasional
1. Tanda ini memberikan petunjuk adanya infeksi, biasanya terjadi dalam bulan pertama
setelah insersi shunt.
2. Penurunan suhu badan adalah tanda awal infeksi pada neonatus, dan penimngkatan
suhu badan adalah tanda awal terjadinya infeksi pada anak.
3. Posisi dimana kepala pada posisi yang tepat membantu mencegah kerusakan kulit
atau sekitar pompa shunt,-
4. Pembengkakan disekitar pompa, saluran shunt, atau insisi bedah—dengan atau tanpa
grainase—mungkin merupakan tanda awal infeksi pada shunt.
5. Antibitik yang bersifat profilaksis biasanya diberikan saat pembedahan dan
dilanjutkan pada 48 sampai 72 jam setelah pembedahan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risiko berkurangnya volume cairan berhubungan dengan status nutrisi pada saat tahap
prabedah dan dan pascabedah
Anak akan mendemonstrasikan tidak ada tanda-tanda dehidrasi yang ditandai dengan berat
badan stabil, turgor kulit baik, kadar elektrolit stabil, air mata abaik, membran mukosa
lembab, output urin 1 sampai 2 ml/kg/jam
Intervensi
Rasional
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Anak akan tidak mengalami injury sebagai akibat dari adanya kejang-kejang
Intervensi
Rasional
1. Kejang terjadi pada diatas 40 % anak dalam 2 tahun setelah pemasangan shunt
2. Kejang merupakan tanda peningkatan TIK. Pencegahan kejang diperlukan untuk
mencegah injury pada anak.
3. Tindakan ini membantu anak sebagai alat follow-up kesehatannya.
Tahap ini membantu mencegah injury akibat jatuh san akibat kejang-kejang
atau akibat aktifitas kejang.
Pengikatan ataugerakan yang kuat pada anak dapat menyebabkan trauma
Mencoba memasukkan sesuatu kedalam mulut anak dapat merusak gigi dan
gusi. .
Anak mungkin memerlukan resusitasi pernafasan jiga mengalami apnea
selama atau setelah kejang
Jenis gerakanm dan lamanya kejang membantu menjelaskan apakah jenis
kejang pada anak.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Anak akan mengembangkan tidak adanya tanda dan gejala beban berlebihan dari jantung
ditandai hilangnya apnea, hilangnya crackle, takipnea, takikardia dan sianosis.
Intervensi
1. Kaji pernafasan bayi atau anak dan status cardiovascular setiap 2 sampai 4 jan
kemungkinan adanya tanda-tanda penurunan curah jantung dan gagal nafas, termasuk
takipnea, takikardia, dispnea, dan aritmia (pengkajian ini penting pada bayi).
2. Timbang berat badanb anak setiap hari.
3. Monitor asupan dan output cairan anak.
Rasional
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kecemasan (orang tua dan anak) berhubungan dengan berkurangnya pemahaman akan
hidrosefalus, kebutuhan pemasangan shunt, dan tindakan pembedahan.
Orang tua dan anak (jika tetapt) akan mengekspresikan pemahamannnya tentang
hidrosefalus, keharusan pemasangan shunt, dan pembedahan yang dilakukan.
Intervensi
1. Menjelaskan tentang hidrosefalus, anatomi ventrikel, maksud dasar dari shunt. Gunakan
diagram dan sampel shunt, jika tersedia bantu memberi penjelasan iformasi yang diterima.
Juga jelaskan tujuan berbagai tindakan test diagnostik yang disarankan dan prosedur yang
akan dilakukan.
2. Berikan gamnbaran tindakan perioperatif, termasuk :
· puasa
· format pewrsetuajuan pembedahan
· menetapkan tindakan intra vena
· pengangkutan anak ke ruang pembedahan
· ruang tunggu untuk orang tua
· jadwal waktu pembedahan
· lama pembedahan yang diharapkan
· ruang pemulihan
· montoring tanda-tanda vital
· tempat dilakukan insisi
· balutan
3.Berikan waktu orang tua mengajukan pertanyaan dan mengekspresikan ketakutan dan
perhatiannya.
4. Bantu anak untuk mempersiapkan guna tinggal rawat di rumah sakit dan pembedahan,
penggunaan boneka, alat-alat rumah sakit yang tersedia, dan diagram dan video yang
tepat sesuai tingkat perkembangan anak.
5. Berikan penguatan terhadap penjelasan ahli bedah
6. Rujuk orang tua pada pekerja soisial atau tenaga pelayanan sosial sesuai kebutuhan.
Rasional
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Orang tua akan mengekspresikan pemahaman terhadap penyakit dan instruksi perawatan di
rumah dan akan melakukan prosedur perawatan di rumah.
Intervensi
1. Kaji pemahaman orang tua terhadap penyakit dan bagaimana fungsi shunt
2. Instruksikan orang tua bagaimana merawat shunt, termasuk detail dari tanda dan gejala
malfungsi shunt dan terjadinya infreksi dan perawatan khusus dari shunt
3. Penting untuk melakukan secara kontinu pemeriksaan neurologis
4. Berikan waktu pada orang tua untuk mengajukan pertanyaan dan mengekspresikan
perhatiannya.
5. Jelaskan bahwa shunt dapat dimodifikasi sesuai dengan perkembangan anak.
6. jelaskan berbagai pengobatan kejang, seperti carbamazepine (Tegretol) atau phenytoin
(Dilantin). Review kemungkinan pengaruhnya .
Rasional