You are on page 1of 10

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS DENGAN PRAKTIK


PERAWATAN MASA NIFAS DI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA
SEMARANG BULAN JANUARI-MARET 2015

Sagita Eldawati
Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email: sagita.elda@gmail.com

ABSTRAK: Posnatal care is necessary thing to do because doing postnatal


care in good way will reduce risk of death postpartum mothers. This research
aimed to analyse the relation knowledgment and act postpartum mother with
practice postnatal care t in Gunungpati region Semarang city. This was
explanatory research with cross-sectional study approach. Population in this
research are mother of baby (< age 6 month) in number 113 and sample that be
choosen by simple random sampling 53 people. Data Analysis is concluding
univariat and bivariat analysis (descriptif and analytic) by using Chi Square test
with yates correction methods, level of significance 5%. The result of this
research, based on result of study show that are mod bad knowledgment
postpartum mothers (58,5%), percentage of good postpartum mothers act
(52,8%), and practice of bad postnatal care period (56,6%). The largest
respondent that is had hight level of bad knowledge with bad practice of
postnatal care (71,0%), that have bad act with practice of postnatal care (76,0%).
The result of analysis data is collected there are significant relation about
knowledgment postpartum mother with postnatal care period practice (pvalue =
0,026), there are significant relation of act postpartum mother with postnatal care
period practice (pvalue = 0,016)
Recomendation to increase socialization about proceeds posnatal care by
interpersonal comunication, implementation does when recitation of quran and
arisan PKK.

Keyword : postnatal care practice, postpartum mother, act, knowledment


Bibliography : 46 (1995-2014)

PENDAHULUAN negara berkembang. Dari data


Angka Kematian Ibu (AKI) kematian tersebut hampir 75 persen
merupakan salah satu indikator kematian ibu di dunia disebebkan
kesehatan untuk melihat derajat oleh komplikasi perdarahan berat
kesehatan perempuan di suatu yang terjadi setelah melahirkan atau
bangsa. Angka Kematian Ibu (AKI) pada masa nifas, infeksi setelah
di dunia yang diperoleh berdasarkan melahirkan, pre-eklamsia dan
data dari World Health Organization eklamsia. Indonesia merupakan
(WHO) pada tahun 2013 negara dengan Angka Kematian Ibu
menyatakan bahwa Setiap hari, (AKI) tertinggi di ASEAN yaitu
diperkirakan ada sekitar 800 ibu berdasarkan hasil Survey Demografi
meninggal diseluruh dunia dan 99 dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
persen kematian ibu terjadi di tahun 2012 menunjukan Angka

228
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pemeriksaan kehamilan, pemberian


sebesar 359 per 100.000 kelahiran gizi yang memadai, pengawasan
hidup. Angka ini masih cukup tinggi komplikasi saat melahirkan, dan
jika dibandingkan dengan target perawatan masa nifas.
MDG’s (Millenium Development Perawatan masa nifas
Goals) yaitu Angka Kematian Ibu merupakan perawatan diri yang
(AKI) pada tahun 2015 harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
mencapai 102 per 100.000 kelahiran terhadap ibu nifas maupun aktivitas
hidup. perawatan yang dilakukan oleh ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) di nifas itu sendiri untuk memelihara
Provinsi Jawa Tengah pada tahun kesehatan organ-organ reproduksi
2012 sebesar 116,34 per 100.000 selama masa nifas, yakni dimulai
kelahiran hidup, angka tersebut dari akhir persalinan dan berakhir
mengalami peningkatan bila hingga embalinya organ-organ
dibandingkan dengan tahun 2011 reproduksi seperti keadaan sebelum
sebesar 116,01 per 100.000 hamil. Perawatan masa nifas
kelahiran hidup. Berdasarkan merupakan suatu bentuk tindakan
laporan Puskesmas jumlah kematian atau praktik yang dilakukan oleh ibu
ibu maternal di Kota Semarang pada nifas yang menggambarkan perilaku
tahun 2013 terdapat sebanyak 29 kesehatan ibu selama menjalani
kasus dari 26.547 jumlah kelahiran masa nifas. Dalam perilaku
hidup atau sekitar 109,2 per 100.000 seseorang ada tiga bagian penting ,
kelahiran hidup. Dari 29 kasus yaitu kognitif, afektif, dan
kematian ibu, sebanyak 24 kasus psikomotor. Kognitif dapat diukur
merupakan kematian ibu maternal dari pengetahuan, afektif dapat
yang terjadi pada masa nifas. diukur dari sikap atau tanggapan
Kecamatan Gunungpati merupakan dan psikomotor dapat diukur melalui
salah satu kecamatan di Kota tindakan (praktik) yang dilakukan.
Semarang yang memiliki angka Untuk dapat meminimalisir dan
kematian ibu tertinggi dan memiliki mencegah masalah tersebut terjadi
kasus kematian ibu nifas yang khususnya di Kecamatan
cenderung tetap dan tidak Gunungpati, maka perlu dilakukan
mengalami penurunan selama dua sebuah penelitian yang bertujuan
tahun terakhir yaitu satu kasus untuk mengetahui hubungan
kematian ibu nifas di tahun 2013 dan pengetahuan dan sikap ibu nifas
satu kasus kematian ibu nifas di dengan praktik perawatan masa
tahun 2014. Kematian ibu pada nifas di Kecamatan Gunungpati Kota
masa nifas dapat dicegah melalui Semarang.
kegiatan yang efektif yaitu
dengan praktik perawatan masa
TUJUAN PENELITIAN nifas di Kecamatan Gunungpati
Penelitian ini dilakukan dengan Kota Semarang.
tujuan: 3. Menganalisis hubungan
1. Mendeskripsikan pengetahuan pengetahuan ibu nifas dengan
ibu nifas, sikap ibu nifas, dan praktik perawatan masa nifas di
praktik perawatan masa nifas di Kecamatan Gunungpati Kota
Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.
Semarang. 4. Menganalisis hubungan sikap
2. Mendeskripsikan pengetahuan ibu nifas dengan praktik
ibu nifas, sikap ibu nifas, perawatan masa nifas di

229
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Kecamatan Gunungpati Kota responden (66,0%) bekerja sebagai


Semarang. Ibu Rumah Tangga.

BAHAN DAN METODE Analisis Univariat


Penelitian ini merupakan jenis Pengetahuan Ibu Nifas
penelitian explanatory research Berdasarkan hasil penelitian
dengan rancangan cross-sectional persentase dari 53 jumlah
study. Populasi dalam penelitian ini responden lebih dari setengah
adalah ibu bayi (usia < 6 bulan) (58,5%) mempunyai tingkat
sejumlah 113 yang diambil pengetahuan buruk yaitu sebanyak
berdasarkan data dari dua 31 orang terkait dengan perawatan
Puskesmas di Kecamatan masa nifas, dan dari hasil distribusi
Gunungpati yaitu di Puskesmas jawaban kuesioner responden
Gunungpati dan Puskesmas mengenai pengetahuan terkait
Sekaran. Untuk pengambilan sampel dengan perawatan masa nifas
dipilih dengan simple random diketahui bahwa seluruh responden
sampling sejumlah 53 orang. (100%) tidak mengetahui tentang
Selanjutnya untuk perhitungan gejala klinis dari infeksi saluran
proporsi sampel berdasarkan pada kemih yang terjadi pada ibu nifas.
masing-masing puskesmas yaitu Sikap Ibu Nifas
Puskesmas Gunungpati sejumlah 12 Distribusi frekuensi menurut sikap
orang dan Puskesmas Sekaran ibu nifas terkait dengan perawatan
sejumlah 41 orang. Pengumpulan masa nifas diperoleh hasil bahwa
data dilakukan dengan metode dari 53 jumlah seluruh responden
wawancara menggunakan lebih dari setengah (52,8%)
kuesioner. Analisis data meliputi mempunyai sikap baik yaitu
analisis univariat dan bivariat sebanyak 28 orang. Dilihat dari
(deskriptif dan analitik) dengan distribusi jawaban kuesioner
menggunakan uji Chi Square responden terkait dengan perawatan
dengan metode yates correction, masa nifas diketahui bahwa lebih
taraf kemaknaan 5%. dari tiga per empat responden
(77,4%) telah setuju apabila setelah
HASIL PENELITIAN melahirkan ibu sebaiknya tidak
Karakteristik Responden banyak bergerak agar tubuhnya
Berdasarkan hasil penelitian cepat segera kembali seperti
diperoleh bahwa persentase umur sebelum hamil dan proses
responden lebih dari tiga per empat pengobatan infeksi dengan
jumlah responden (79,2%) berumur memberikan antibiotik.
antara 20-35 tahun, persentase Praktik Perawatan Masa Nifas
paritas menunjukan bahwa lebih dari Berdasarkan hasil penelitian
setengah responden (52,8%) pada terkait dengan praktik perawatan
kelompok paritas primipara, masa nifas yang dilakukan oleh ibu
sedangkan persentase tingkat nifas dapat dilihat bahwa persentase
pendidikan menunjukan bahwa lebih dari 53 jumlah seluruh responden
dari setengah dari jumlah responden lebih dari setengah (56,6%)
(56,6%) berada pada kelompok mempunyai praktik yang buruk yaitu
tingkat pendidikan SMA, dan sebanyak 30 orang, dan dari hasil
persentase berdasarkan pekerjaan distribusi jawaban responden terkait
responden menunjukan bahwa dengan praktik perawatan masa
hampir dua per tiga dari jumlah nifas maka dapat diketahui bahwa

230
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

lebih dari empat per lima responden praktik perawatan masa nifas
(81,1%) tidak melakukan senam diperoleh persentase bahwa dari 53
nifas. jumlah seluruh responden yang
mempunyai sikap yang baik hampir
Analisis Bivariat dua per tiga mempunyai praktik
Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas perawatan masa nifas yang baik
tentang Perawatan Masa Nifas (60,7%) sedangkan untuk responden
dengan Praktik Perawatan Masa yang mempunyai sikap yang buruk
Nifas lebih dari tiga per empat mempunyai
Tabel 1. praktik perawatan masa nifas yang
Pengetah
Praktik Perawatan
Total buruk (76,0%), dan berdasarkan
N Masa Nifas hasil uji statistik dengan metode
uan Ibu
o Buruk Baik
Nifas
f % f % f %
koreksi kontinuitas dan taraf
1 Buruk 22 71,0 9 29,0 31 100,0 signifikansi 5% diperoleh nilai pvalue =
2 Baik 8 36,4 14 63,6 22 100,0 0,016 (pvalue < 0,05) maka Ho ditolak
pvalue = 0,026 dan Ha diterima, yang berarti ada
Dari hasil analisis hubungan antara hubungan yang signifikan antara
pengetahuan ibu nifas tentang sikap ibu nifas dengan praktik
perawatan masa nifas dengan perawatan masa nifas.
praktik perawatan masa nifas
diperoleh persentase bahwa dari 53 PEMBAHASAN
jumlah seluruh responden yang Analisis Univariat
mempunyai tingkat pengetahuan Pengetahuan Ibu Nifas
baik hampir dua per tiga mempunyai Hasil penelitian menunjukan
praktik perawatan masa nifas yang masih banyanya tingkat
baik (63,6%) sedangkan untuk pengetahuan responden tentang
responden yang mempunyai tingkat perawatan masa nifas masih buruk,
pengetahuan yang buruk hampir tiga hal ini dikarenakan masih dijumpai
per empat mempunyai praktik responden yang memberikan
perawatan masa nifas yang buruk jawaban salah terhadap pertanyaan-
(71,0%), dan hasil uji statistik pertanyaan yang diajukan oleh
dengan metode koreksi kontinuitas peneliti diantaranya pada
dan taraf signifikansi 5% diperoleh pertanyaan tentang manfaat
nilai pvalue = 0,026 (pvalue < 0,05) maka mengkonsumsi vitamin A, manfaat
Ho ditolak dan Ha diterima, yang melakukan senam hamil,
berarti ada hubungan yang signifikan kontrasepsi yang baik untuk ibu
pengetahuan ibu nifas dengan nifas, manfaat dari kunjungan nifas,
praktik perawatan masa nifas. gejala klinis dari tanda bahaya masa
nifas seperti infeksi, perdarahan,
Hubungan Sikap Ibu Nifas tentang serta masalah yang timbul pada
Perawatan Masa Nifas dengan pemberian ASI. Apabila banyak ibu
Praktik Perawatan Masa Nifas nifas yang tidak tahu tentang hal ini,
Tabel 2. maka dapat meningkatkan risiko
Praktik Perawatan kematian ibu pada masa nifas, hal
Sikap Total
N Masa Nifas
Ibu ini dikarenakan perdarahan dan
o Buruk Baik
Nifas
f % f % f %
infeksi merupakan salah satu
1 Buruk 19 76,0 6 24,0 25 100,0 penyebab kematian ibu pada masa
2 Baik 11 39,3 17 60,7 28 100,0 nifas.
pvalue = 0,016 Buruknya pengetahuan ibu
Hasil analisis hubungan antara tentang perawatan masa nifas juga
variabel sikap ibu nifas dengan

231
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

disebabkan masih dijumpai adanya tidak pernah melahirkan, secara


responden ibu postpartum yang otomatis tidak akan mendapatkan
berpendidikan rendah yaitu pada pengalaman dalam menjalani masa
tingkat pendidikan SD dan SMP, hal nifas. Dan seseorang yang sudah
ini dikarenakan pendidikan yang beberapa kali melahirkan, tentu
rendah dapat mempengaruhi memiliki pengalaman yang lebih
pemahaman seseorang dalam banyak bila dibandingkan dengan
menerima informasi yang kemudian seseorang yang baru sekali saja
menghasilkan pengetahuan. melahirkan.
Keadaan ini sesuai dengan Sikap Ibu Nifas
pendapat yang dikemukakan dalam Sikap memiliki komponen yang
salah satu penelitian yang berisikan informasi yang dimiliki
mengatakan bahwa ketidaktahuan seseorang tentang orang lain atau
dapat disebabkan karena pendidikan benda, dalam hal ini bagaimana
yang rendah, seseorang dengan kepercayaan, atau pemikiran ibu
tingkat pendidikan yang terlalu nifas terhadap perawatan masa nifas
rendah akan sulit menerima pesan, yang juga dipengaruhi oleh budaya
mencerna pesan, dan informasi yang ada dimasyarakat. Dari
yang disampaikan. penelitian ini diperoleh adanya lebih
Selain itu, buruknya dari setengah responden yang
pengetahuan ibu juga dapat sudah memiliki sikap yang baik
disebabkan karena masih adanya tentang perawatan masa nifas hal ini
lebih dari setengah ibu nifas disebabkan oleh adanya lebih dari
mempunyai riwayat paritas setengah dari responden yang
primipara. Paritas merupakan sudah tidak mempercayai akan
banyaknya persalinan yang dialami budaya dimasyarakat mengenai
oleh ibu hamil baik lahir hidup perawatan masa nifas yang tentukan
maupun lahir mati. Paritas dapat hal ini akan memberi dampak yang
dikaitkan dengan pengalaman, positif terhadap kesehatan ibu
semakin banyak pengalaman yang selama masa nifas. Dalam menjalani
diperoleh seseorang maka akan kehidupannya seseorang tidak akan
semakin baik adaptasi yang lepas dari banyaknya keyakinan,
ditunjukan melalui perilaku dan pikiran dan tindakan masyarakat,
semakin banyak pengalamannya baik yang disadari maupun yang
dalam melakukan sesuatu terutama tidak disadari hal tersebut ditentukan
dalam melakukan perawatan masa oleh latar belakang budaya. Budaya
nifas, artinya pengalaman pribadi dapat memberi dampak pada
juga dapat dijadikan sebagai upaya pengetahuan, gagasan, norma/sikap
untuk memperoleh pengetahuan. yang dimiliki seseorang yang
Dalam ini dikemukakan bahwa kemudian akan menimbulkan
masih banyak ibu nifas yang belum bentuk-bentuk perilaku dalam
mengetahui bagaimana melakukan kehidupan sosial. Perilaku tersebut
perawatan payudara dan cara dapat menimbulkan perbedaan
menyusui yang baik. Hal ini persepsi masyarakat karena setiap
diperkuat oleh hasil penelitian budaya memiliki latar belakang yang
sebelumnya yang dilakukan Herlina berbeda-beda sehingga variasi
terkait dengan tingkat pengetahuan budaya yang diturunkan pun
ibu postpartum mengenai perawatan berbeda-beda pula kepada generasi
masa nifas di Pekanbaru yang berikutnya.
mengatakan bahwa seseorang yang

232
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Adanya budaya masyarakat menyebabkan dan yang mendukung


yang percaya akan hubungan tindakan atau perilaku seseorang
asosiatif antara suatu bahan khususnya dalam hal perawatan
makanan menurut bentuk dan masa nifas
sifatnya dengan akibat buruk yang Praktik Perawatan Masa Nifas
ditimbulkannya. seperti pada Untuk mewujudkan sebuah
makanan yang terutama sumber pengetahuan dan sikap menjadi
protein seperti telur, daging dan ikan sebuah tindakan atau praktik maka
yang tidak diperbolehkan untuk diperlukan adanya dukungan dari
dikonsumsi ibu nifas dengan alasan faktor lain atau suatu kondisi yang
dipercayai dapat menimbulkan rasa memungkinkan diantaranya adalah
gatal dan memperlama pengalaman.
penyembuhan luka pasca Perilaku seseorang terjadi
persalinan. diawali dengan adanya pengalaman-
Motivasi/dukungan keluarga pengalaman orang tersebut serta
dalam hal ini sangat berdampak faktor-faktor di luar orang tersebut
pada terbentuknya sikap yang baik (lingkungan), baik fisik maupun
pada seseorang terbukti dari hasil nonfisik. Berdasarakan hasil
penelitian diperoleh persentase penelitian masih banyaknya ibu nifas
paling tinggi responden telah yang mempunyai riwayat paritas
memperoleh motivasi/dukungan dari primipara, hal ini dapat
keluarganya. motivasi/dorongan menyebabkan timbulkan kecemasan
diartikan sebagai upaya yang dan keraguan seseorang dalam
mendorong seseorang untuk melakukan praktik perawatan masa
melakukan sesuatu. Motivasi nifas. Selain itu untuk terwujudnya
dikatakan sebagai daya penggerak sikap menjadi suatu praktik yang
dari dalam dan di dalam subyek nyata, maka diperlukan faktor
untuk melakukan untuk melakukan pendukung antara lain adanya
aktivitas-aktivitas tertentu demi fasilitas atau sarana dan prasarana
mencapai suatu tujuan. Peran dari kesehatan, apabila ibu nifas sudah
suami atau keluarga dapat memberi mengetahui bahwa perawatan masa
pengaruh yang besar terhadap nifas itu penting untuk kesehatan ibu
perilaku perawatan kesehatan ibu dan bayi dan sudah ada sikap baik
selama menjalani masa nifas. untuk ibu melakukan praktik
Motivasi/dorongan yang ada pada perawatan masa nifas, agar sikap
seseorang akan mewujudkan suatu tersebut menjadi tindakan atau
tingkah laku yang diarahkan pada praktik maka diperlukan bidan,
tujuan mencapai sasaran kepuasan. pengadaan posyandu, atau jarak
Dalam menjalani masa nifasnya puskesmas yang dekat dari rumah
seorang ibu sangat memerlukan dan mudah dicapai. Jika tidak, maka
motivasi dan dukungan dari orang- kemungkinan ibu nifas tersebut tidak
orang terdekatnya seperti suami akan mendapatkan informasi dan
ataupun keluarganya agar dapat melakukan praktik perawatan masa
melalui masa nifas dengan baik nifas dengan baik sesuai dengan
serta membantu ibu dalam standar. Dari hasil penelitian ini
mengembalikan keadaan psikologi diketahui sumber media/informasi
setelah melahirkan. Adanya kesehatan yang diperoleh ibu
motivasi/dukungan keluarga dalam tentang perawatan masa nifas paling
menjalani masa nifas juga tinggi didapat pada petugas
merupakan sesuatu hal yang dapat kesehatan dibandingkan dengan

233
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

beberapa kategori sumber memberikan dampak pada perilaku


media/informasi lainnya. seseorang dalam melakukan praktik
Dalam tugasnya setiap petugas perawatan masa nifas. Perawatan
kesehatan berkewajiban dalam masa nifas merupakan suatu hal
memberikan asuhan nifas pada yang sangat penting untuk
setiap ibu pasca melahirkan yang dilakukan. Selain mencegah infeksi
salah satu dari tujuan asuhan nifas nifas, perawatan pascasalin juga
tersebut adalah memberikan bertujuan mempercepat proses
bimbingan atau pendidikan pada ibu pengembalian keadaan ibu seperti
nifas sebelum kembali ke rumah. keadaan sebelum hamil, serta
Adapun materi-materi yang harus meningkatkan kualitas hidup ibu dan
disampaikan oleh petugas bayi. Ibu harus mengetahui bentuk
kesehatan pada ibu nifas adalah perawatan diri mana yang akan
gizi, kebersihan diri, dijalankan dengan kesungguhan dan
aktivitas/Latihan, Istirahat, cara yang sehat agar dapat
perawatan payudara, Keluarga mencegah terjadinya infeksi selama
Berencana (KB), pemeriksaan masa nifas yang dapat
Kesehatan, dan deteksi Dini menyebabkan kematian pada ibu.
Komplikasi Nifas. Apabila salah satu Dikarenakan belum adanya
dari materi tersebut tidak penelitian yang dilakukan
disampaikan pada ibu maka hal ini sebelumnya terkait dengan variabel
akan berdampak buruk pada praktik dan tema penelitian yang sama
perawatan nifas yang dilakukan oleh maka penelitian ini belum bisa
ibu. Semakin mudah dan sering dibandingkan. Namun hasil
seseorang mendapatkan informasi penelitian ini relevan dengan teori
terkait dengan kesehatan maka hal perilaku kesehatan yang mengatan
ini secara tidak langsung akan bahwa adanya hubungan
berpengaruh pula pada tingkat pengetahuan yang dimiliki
pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dengan tindakan atau
seorang ibu. Sumber praktik yang dilakukan.
media/informasi akan memberikan Hasil penelitian ini juga sesuai
pengaruh pada setiap orang, dengan teori yang diutarakan oleh
meskipun seseorang mempunyai Green, dimana Green menyatakan
pendidikkan yang rendah tetapi bahwa perilaku manusia terbentuk
dapat memperoleh informasi yang dari faktor predisposisi (predisposing
baik dari berbagai media misalnya factors), faktor pemungkin (enabling
televisi, radio atau surat kabar dan factors), dan faktor penguat
juga dari non media seperti keluarga (reinforcing factors). Didalam teori
/ orang teman maka pengetahuan yang diutarakan oleh Green sendiri,
nya akan dapat lebih baik. pengetahuan merupakan salah satu
faktor predisposisi (predisposing
Analisis Bivariat factors), sehingga pengetahuan
Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas akan ikut berperan dalam
tentang Perawatan Masa Nifas pembentukan perilaku manusia.
dengan Praktik Perawatan Masa Selain itu, hasil uji statistik dengan
Nifas metode koreksi kontinuitas di atas
Pengetahuan yang dimiliki oleh juga sesuai dengan teori yang
seseorang baik itu tentang diutarakan oleh Benyamin Blum
perawatan masa nifas maupun yang (1908) dalam salah satu penelitian
lainnya pada akhirnya akan dimana Benyamin Blum menyatakan

234
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

bahwa pengetahuan atau kognitif dengan adanya pengalaman-


merupakan domain yang sangat pengalaman orang tersebut serta
penting untuk terbentuknya tindakan faktor-faktor di luar orang tersebut
seseorang, sehingga dalam konteks (lingkungan), baik fisik maupun
praktik perawatan masa nifas, nonfisik. Selain itu untuk
pengetahuan tentang perawatan mewujudkan sikap menjadi suatu
masa nifas merupakan domain yang praktik yang nyata, juga diperlukan
sangat penting untuk terbentuknya faktor pendukung antara lain adanya
tindakan seseorang dalam fasilitas atau sarana dan prasarana
melakukan praktik perawatan masa kesehatan. Dari hasil penelitian
nifas yang pada akhirnya akan mengatakan bahwa seseorang yang
mencegah terjadinya komplikasi dan mempunyai sikap yang buruk lebih
kematian pada ibu. dari tiga per empat mempunyai
Hasil dari penelitian ini diperoleh praktik perawatan masa nifas yang
ibu nifas yang mempunyai tingkat buruk pula. Hasil penelitian di atas
pengetahuan yang buruk hampir tiga sesuai dengan teori yang
per empat mempunyai praktik dikemukakan oleh Notoatmodjo
perawatan masa nifas yang buruk, dalam salah satu hasil penelitian
Hal ini dapat diperbaiki dengan yang mengatakan bahwa seseorang
memberikan pendidikan kesehatan yang bersikap baik akan
kepada ibu melalui program mewujudkan praktik yang baik
sosialisasi atau penyuluhan guna begitupula sebaliknya seseorang
meningkatkan pengetahuan ibu nifas yang bersikap buruk akan
tentang praktik perawatan masa mewujudkan praktik yang buruk
nifas yang baik sesuai dengan pula. Untuk mewujudkan sikap agar
standar yang diberikan tenaga menjadi suatu perbuatan atau
kesehatan. tindakan yang nyata diperlukan
faktor pendukung atau kondisi yang
Hubungan Sikap Ibu Nifas tentang mendukung, antaralain: fasilitas,
Perawatan Masa Nifas dengan sarana dan prasarana, dan
Praktik Perawatan Masa Nifas dukungan dari pihak lain.
Dari penelitian diperoleh adanya Berdasarkan teori komponen pokok
lebih dari setengah responden yang dari sikap yaitu bagaimana ibu nifas
sudah memiliki sikap yang baik meyakini, kemudian berpendapat
tentang perawatan masa nifas hal ini mengenai perawatan masa nifas,
disebabkan oleh adanya lebih dari selanjutnya bagaimana cara ibu
setengah dari responden yang nifas menilai praktik perawatan
sudah tidak mempercayai akan masa nifas sesuai dengan standar
budaya dimasyarakat mengenai yang telah di anjurkan oleh petugas
perawatan masa nifas yang tentukan kesehatan dan yang terakhir adalah
hal ini akan memberi dampak yang bagaimana kecenderungan ibu
positif terhadap kesehatan ibu untuk bertindak atau melakukan
selama masa nifas. Namun, sikap praktik perawatan masa nifas, maka
belum tentu dapat terwujud dalam penerapannya pada penelitian ini
bentuk tindakan, sebab untuk adalah dimana sikap yang ibu nifas
terwujudnya tindakan perlu adanya yang baik tentang perawatan masa
dukungan dari faktor lain atau suatu nifas dapat meningkatkan
kondisi yang memungkinkan kecenderungan untuk melakukan
diantaranya adalah pengalaman. praktik perawatan masa nifas yang
Perilaku seseorang terjadi diawali pada akhirnya akan berdampak

235
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

pada penurunan angka komplikasi praktik perawatan masa nifas


dan kematian ibu pada masa nifas. (pvalue = 0,026)
Dalam penelitian ini belum semua 4. Terdapat hubungan sikap ibu
ibu nifas mempunyai sikap yang nifas dengan praktik perawatan
baik, walaupun demikian mayoritas masa nifas (pvalue = 0,016)
ibu telah memiliki sikap yang baik
tentang perawatan masa nifas. Hal Saran
ini dapat diperbaiki dengan Meningkatkan sosialisasi tentang
membangun komunikasi dan proses perawatan masa nifas
hubungan kepercayaan yang baik dengan menggunakan metode
antara bidan atau tenaga kesehatan komunikasi interpersonal,
dan ibu dengan melakukan kegiatan pelaksanaan dilakukan pada saat
konseling secara intensif. Hal ini acara pengajian dan arisan PKK.
sesuai dengan pendapat dalam
salah satu penelitian yang DAFTAR PUSTAKA
mengatakan bahwa keberhasilan 1. Mulyati TY. Implementasi
konseling sangat ditentukan oleh Program Perencanaan
kemahiran konselor dalam Persalinan Dan Deteksi Dini Ibu
memerankan tugasnya. Seorang Hamil Risiko Tinggi.
tenaga kesehatan dalam 2012;IV(02):71–83.
memberikan konseling harus 2. WHO. Maternal mortality. May
memiliki pengalaman yang cukup 2013. (Cited : januari 26, 2015).
dan mahir dalam memerankan Available at:
tugasnya, dimana seorang bidan http://www.who.int/mediacentre
tidak boleh beranggapan dialah yang /factsheets/fs348/en/index.html
terhebat sementara klien tidak tahu 3. Dewan kordinator Indonesia
apa-apa hal ini dapat menimbulkan Support Facility. Angka
rasa simpati dan kepercayaan dari Kematian Ibu di Indonesia
klien. Tertinggi di ASEAN.
Online.(Cited : januari 26, 2015).
KESIMPULAN DAN SARAN Available at: http://dk-
1. Persentase terbesar adalah insufa.info/berita/1298-angka-
pengetahuan ibu nifas tentang kematian-ibu-di-indonesia-
perawatan masa nifas yang tertinggi-di-asean-
buruk (58,5%), sikap ibu nifas 4. Depkes RI. Profil Kesehatan
tentang perawatan masa nifas Indonesia 2013. Jakarta :
yang baik (52,8%) dan praktik Kementrian Kesehatan Republik
perawatan masa nifas buruk Indonesia. 2012.
(56,6). 5. Depkes RI. Profil Kesehatan
2. Persentase praktik perawatan Indonesia 2013. Jakarta :
masa nifas yang buruk lebih Kementrian Kesehatan Republik
besar terjadi pada tingkat Indonesia. 2012.
pengetahuan buruk (71,0%), 6. Dinkes Kota Semarang. Profil
sedangkan Persentase praktik Kesehatan Kota Semarang.
perawatan masa nifas yang Semarang:tidak diterbitkan.
buruk lebih besar terjadi pada 2013.
sikap yang buruk (76,0%) 7. Saleha, S. Asuhan Kebidanan
3. Terdapat hubungan pada Masa Nifas. Jakarta:
pengetahuan ibu nifas dengan Salemba Medika. 2009.

236
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

8. Agustina I. Pengetahuan Ibu-ibu Fakultas Kedokteran Universitas


Nifas Tentang Diet Post Partum Sumatera Utara.2009.
dengan Konsumsi Sumber 16. Puskesmas Helvetia Kecamatan
Protein Hewani Di BPS Sumiati Medan Tahun 2009. KTI
Desa Gribig Tahun 2012. Program D-iv Bidan Pendidik
2012;(I). Fakultas Kedokteran universitas
9. Anggraini, Y. Asuhan Kebidanan Sumatera Utara. 2009.
Masa Nifas. Yogyakarta:
Pustaka Rihama. 2010.
10. Herlina, S. Hubungan
Karakteristik dengan Tingkat
Pengetahuan Ibu Postpartum
tentang Perawatan Masa Nifas
di Ruang Camar I Rumah Sakit
Umum Daerah Arifin Achmad
Pekanbaru Tahun 2009.
Pekanbaru: tidak diterbitkan.
2011.
11. Prawihardjo, S. Buku Panduan
Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Edisi I.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawihardjo. 2006.
12. Suprabowo E. Praktik Budaya
Dalam Kehamilan, Persalinan,
Dan Nifas Pada Suku Dayak
Sanggau. Dalam : Jurnal
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia. Volume 1
No. 3. H : 112-121. 2006.
13. Nurhikmah. Hubungan Perilaku
Ibu Berpantang Makanan
Selama Nifas Dengan Status
Gizi Ibu Dan Bayinya Di
Kecamatan Banjarmasin Utara
Di Kota Banjarmasin.
Universitas Gajah Mada. Tesis.
2009.
14. Sardiman AM. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rajawali Press. 2010.
15. Rolies, F. Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Bidan
dalam Pemenuhan Kebutuhan
Ibu Nifas terhadap Konseling
(KB) di Wilayah Kerja
Puskesmas Helvetia Kecamatan
Medan Tahun 2009. KTI
Program D-iv Bidan Pendidik

237

You might also like