You are on page 1of 14

ANALISIS JURNAL TENTANG APHASIA

MELALUI PENDEKATAN CRITICAL APPRAISAL

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

AGUNG WIDIASTUTI (20171050002)


AHMAD MUZAKI (20171050003)
ALFI RUSDIANTI (20171050004)
EKA FIRMANSYAH (20171050005)
ENDRAT KARTIKO UTOMO (20171050006)
GITO (20171050007)
MINANTON (20171050009)
MUHAMMAD AZIS (20171050010)

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
JURNAL 1

Analisis Jurnal Dengan PICO Dan JBI Cecklist (Critical Appraisal)


Title : Constraint-induced aphasia therapy in post stroke aphasia rehabilitation: A systematic
review and meta-analysis of randomized controlled trials

Reviewer : Endrat dan Zaki Date :


Author : Zhang J, Et al Year : 2017 Record Number:

P: Penelitian yang diterbitkandaritahun 2001sampaidengan 18 Januari 2017denganlima database


komputer PubMed, EMBASE, Perpustakaan Cochrane, Medlinedan ScienceDirect. Kriteria
inklusi penelitian: 1) RCT, atautahappertama RCT dengandesain cross-over. 2) Pasien
memiliki diagnosis stroke/kecelakaan serebrovaskular (CVA). 3) CIAT, dimodifikasi CIAT,
atau Ilat. Kriteria ekslusi: 1) Quasi-RCT, studi control tidak teracak, desain pra-post atau
laporan kasus. 2) Kelompok CIAT menerima tambahan focus intervensi pada afasia
(misalnya obat). 3) Studi yang tidak mengeksplorasi komponen yang berguna dari CIAT. 4)
Penerbitan tidak dalam bahasa Inggris. Pencarian database ditemukan 167 artikel dan
penentuan sampel sejumlah 8 artikel.

I: Tinjauan sistematis dalam pemberian Constraint Induced Aphasia Therapy (CIAT) yang
digunakan dalam rehabilitasi afasia pasca stroke.

C: Membandingkan CIAT dengan terapi wicara konvensional, Constraint dengan unconstraint


dan perbandingan interaksi sosial di CIAT.

O: Studi uji coba membandingkan CIAT dan program terapi wicara konvensial lainnya dan
tidak menemukan bukti untuk mendukung CIAT lebih unggul program terapi intensif
lainnya, dalam hal meningkatkan kinerja bahasa. Perbandingan anatara Constraint dengan
unconstraint, bagaimanapun, hasil menjelajahi efek khusus dari “Constraint” dalam berbagai
aspek bahasa masih layak dalam studi lebih lanjut. Dan dalam perbandingan interaksi social
dengan menambahkan komunikasi sehari-hari dan keterlibatan keluarga dalam protokol
CIAT memperoleh lebih banyak manfaat dalam meningkatkan kinerja bahasa pasien.
JBI Critical Appraisal Checklist for Randomized Controlled Trials

Reviewer : Endrat & Zaki Date :28 Agustus 2017


Author : Zhang J, et al. (2017) Year :2017

yes No Unclear NA
1. Was true randomization used for assignment of participants to treatment groups? √
2. Was allocation to treatment groups concealed? √
3. Were treatment groups similar at the baseline? √
4. Were participants blind to treatment assignment? √
5. Were those delivering treatment blind to treatment assignment? √
6. Were outcomes assessors blind to treatment assignment? √
7. Were treatment groups treated identically other than the intervention of interest? √
8. Was follow up complete and if not, were differences between groups in terms of
their follow up adequately described and analyzed? √
9. Were participants analyzed in the groups to which they were randomized? √
10.Were outcomes measured in the same way for treatment groups? √
11.Were outcomes measured in a reliable way? √
12.Was appropriate statistical analysis used? √
13.Was the trial design appropriate, and any deviations from the standard RCT
design (individual randomization, parallel groups) accounted for in the conduct √
and analysis of the trial?

Overall appraisal: Include √ Exclude Seek further info √

Comments (Including reason for exclusion):


Penelitian ini tidak sepenuhnya dengan metode acak melainkan dengan pemenuhan
kriteria yang sudah ditentukan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan responden penelitian
yang dahulu yang kemudian dibandingkan, penentuan responden pada penelitian dahulu tidak
begitu jelas dan terdapat sampel responden penelitian dari tahun 2001 sehingga data yang
digunakan masih pertanyakan.
JURNAL 2

Analisis Jurnal Dengan PICO Dan JBI Cecklist (Critical Appraisal)

Title : A comparison of aphasia therapy outcomes before and after a Very Early Rehabilitation
programme following stroke

Reviewer : Minanton Date :


Author : Godecke,e. Et al Year : 2014 Record
Number :

P : Peserta dalam penelitian ini ada 2 bagian yaitu VER Cohort sejumlah 20 orang : Peserta
yang diidentifikasi dari pasien yang dirawat Rumah Sakit Royal Perth (RPH) atau
Rumah Sakit Sir Charles Gairdner (SCGH) di Perth metropolitan, Australia Barat
antara bulan Desember 2008 dan September 2009. Kedua fasilitas tersebut adalah
rumah sakit perawatan akut dengan penerimaan di atas 400 kasus stroke setiap
tahunnya. Rehabilitasi subakut spesifik Stroke disediakan oleh RPH- RS Rehabilitasi
Rumah Sakit Shenton dan Unit Rehabilitasi Stroke Stroke Osborne Park (OPH), sesuai
kebutuhan. Control Cohort: Participants were recruited from RPH, SCGH and
Fremantle Hospital (FH) between 2000 and 2003 sejumlah 27 orang.

I : VER (intervension cohort ) : Peserta dalam penelitian ini menerima terapi kelompok.
Terapi kelompok terdiri dari Constraint Induced Aphasia Therapy (CIAT)
(Pulvermuller et al., 2001) dalam dosis yang dimodifikasi. Terapi Individu terdiri dari
Semantic Feature Therapy (SFT) (Boyle & Coelho 1995), Cued Naming therapy
(Nettleton & Lesser 1991), Lexical-semantic (BOX) therapy (Visch-Brink, Bajema &
vande Sandt-Koenderman (1997), Mapping therapy (Schwartz et al. 1994) and/or
Phonological Feature Therapy (Raymer et al. 1993).

C : Control Cohort : Peserta yang mendapatkan perawatan/terapi seperti biasanya .

O : Setelah mengendalikan aphasia dan kecacatan stroke sejak awal, berdasarkan


Generalised Estimating Equations (GEE) models menunjukkan bahwa pada the primary
endpoint, peserta yang menerima VER mencapai pemulihan 18 persen pemulihan yang
lebih baik pada AQ(Aphasia Quotient) dan 1,5 persen lebih tinggi nilai DA (a measure
of communicative efficiency) daripada kelompok kontrol. Pada enam bulan, para peserta
VER mempertahankan keunggulan 16 persen dalam pemulihan AQ dan 0,6 persen
lebih banyak pada nilai DA melebihi peserta Control Cohort.
JBI Critical Appraisal Checklist for Cohort Studies

Not
No. Item Yes No Unclear
aplicable
1 Were the two groups similar and recruited from the
same population?

Were the exposures measured similarly to assign people to both
2 exposed and unexposed groups? 
3 Was the exposure measured in a valid and reliable way? 
4 Were confounding factors identified? 
5 Were strategies to deal with confounding factors stated? 
6
Were the groups/participants free of the outcome at the start of the 
study (or at the moment of exposure)?
7 Were the outcomes measured in a valid and reliable way? 
8
Was the follow up time reported and sufficient to be long enough
for outcomes to occur?

9
Was follow up complete, and if not, were the reasons to loss to
follow up described and explored?

10 Were strategies to address incomplete follow up utilized?
11 Was appropriate statistical analysis used? 
Overall appraisal : include  exclude seek further info 

Comments (Including reason for exclusion) : Penelitian menunjukan bahwa Hasil yang lebih
baik pada aspek Aphasia Quotient & a measure of communicative efficiency pada
pasien aphasia ketika di rehabitasi secara dini daripada perawatan seperti biasanya.
Selain itu saya menemukan bahwa peneliti tidak menjelaskan atau strategi untuk
mengurahi efek faktor-faktor pengganggu yang kemungkinan bisa mempengaruhi hasil.
Ukuran sampel masih terlalu kecil serta rentang follow up di naikkan dari waktu follow
up yang ada. Rekrutmen partisipan antara kohort kontrol(2000-2003) dan kohort
intervensi(2008-2009) rentangnya sangat jauh sehingga memungkinkan adanya data
yang bias.
JURNAL 3

Analisis Jurnal Dengan PICO Dan JBI Cecklist (Critical Appraisal)

Title : Experiences of participation in goal setting for people with stroke-induced aphasia in
Norwey. A qualitative study

Reviewer : Gito Date :


Author : Berg.K. Et al Year : 2016 Record
Number :

P : Jumlah sample dalam penelitian ini adalah 15 orang dengan aphasia mulai dari segi :
jenis kelamin umur, kerasnya aphsia, dan waktu setelah serangan diambil untuk
penelitian ini berdasarkan dalam kriteria inklusi aphasia disebabkan oleh stroke,
minimal 6 bulan setelah serangan yang diterima oleh ahli phatoogi bahasa pada waktu
wawancara atau tidak lebih dari 6 bulan setelah dari ahli phatologi bahasa.

I : -

C :-

O : Hasil anslisis terdapat 4 pokok tema yaitu: (1) Senang dengan layanan; kesan secara
keseluruhan bahwa pasien dengan aphasia akibat stroke senang dengan pelayanan yang
disampaikan dari ahli phatologi bahasa. Walaupun demikian, bahwa pesertaberjuang
untuk mengartikulasika perbedaan tujuan umum diri sendiri dari ahli phatologi bahasa
dan apakah mereka melakukan selama sesi therapy. (2) ketidakjelasan dalam
rehabilitasi bahasa; sebagian besar dari peserta menjelaskan kontek dan kerangka
waktu dari therapy sebagai ketidakjelasan. (3) ada tujuan pribadi; sebagian besar orang
dengan aphasia akibat stroke dalam penelitian ini adalah mampu mengekpresikan
tujuan sendiri untuk rehabilitasi. Tujuan ini harus dikelompokan sebagai tujuan bahasa
dan tujuan hidup. (4) tingkat partisipasi yang diinginkan; peserta dalam penelitian ini
di bagi menjadi 2 kelompok tentang keinginan mereka untuk kolaborasi bersama ahli
phatologi bahasa. Orang-orang yang ingin berpartisipasi dalam peraturan tujuan dan
perencanaan perakuan serta orang-orang yang ingin percaya pada ahlinya. Kutipan dari
data disajikan untuk menggambrkan hasil penyelidikan.
JBI Critical Appraisal Checklist for Qualitative Research

Not
No. Item Yes No Unclear
aplicable
Is there congruity between the stated philosophical perspective
1 
and the research methodology?
Is there congruity between the research methodology and the 
2 research question or objectives?
3
Is there congruity between the research methodology and the 
methods used to collect data?
4
Is there congruity between the research methodology and the 
representation and analysis of data?
5
Is there congruity between the research methodology and the 
interpretation of results?
Is there a statement locating the researcher culturally or 
6 theoretically?
7
Is the influence of the researcher on the research, and vice- versa, 
addressed?

8 Are participants, and their voices, adequately represented?
Is the research ethical according to current criteria or, for recent 
9 studies, and is there evidence of ethical approval by an appropriate
body?
10
Do the conclusions drawn in the research report flow from the 
analysis, or interpretation, of the data?

Overall appraisal : include  exclude seek further info

Comments (Including reason for exclusion) : penelitian ini menggambarkan pengalaman pasien
dengan aphasia dalam mengikuti terapi, dan saya menilai cukup bagus hanya saja ada
beberapa item/ruang yang bisa ditingkatkan misalnya jumlah sample yang digunakan.
namun peneliti cukup cakap untuk menjelaskan keterbatasan mereka, ini terlihat di
bagian limitition of study.
JURNAL 4

ANALISIS JURNAL

A. Judul
Speech pathologists’ experience of involving people with stroke-induced aphasia in clinical
decision making during rehabilitation
B. Resume Jurnal Nama Peneliti
Karianne Berg, Marit By Rise, Susan Balandin, Elizabeth Armstrong, and Torunn Askim
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana pengalaman para ahli patologi berbicara mengenai partisipasi
klien selama proses penetapan tujuan dan pengambilan keputusan klinis untuk orang dengan
aphasia.
D. Waktu dan Tempat Penelitia
Penelitian diakukan dari bulan Januari sampai Mei 2013 di Norwegia
E. Design Penelitian
Penelitian menggunakan penelitian kualitatif. Sampel dengan total 20 ahli patologi aphasia.
F. PICO
1. Person :
Penelitian ini dilakukan oleh 20 ahli patologi aphasia di kota besar Norwegia yang mana
mempunyai pengalaman yang melibatkan pasien aphasia dengan penyebab stroke.
2. Intervention :
Menganalisis 3 pendekatan yang berbeda yang digunakan untuk klien dengan aphasia.
Pendekatan tersebut mencakup 3 sumber partisipasi yaitu partisipasi yang berfokus pada
klien, keluarga dan ahli dengan menggunakan prosedur analisis Systematic Text
Condensation (STC) yang terdiri dari empat tahap:
 Tahap I
Kelompok penelitian membaca keempat transkrip untuk mendapatkan
keseluruhan data, mencari tema pendahuluan yang terkait dengan partisipasi dan
kolaborasi klien dalam penetapan tujuan dan perencanaan perawatan.
 Tahap II
Penulis membaca transkrip lagi, secara sistematis meninjau secara
langsung, mengidentifikasi satuan makna yang mewakili pengalaman peserta
dengan partisipasi klien. Satuan makna dituliskan dan pengkodean awal dimulai.
 Tahap III
Kelompok penelitian menyepakati isi kode dan mengkondensasikan
menjadi beberapa kelompok.
 Tahap IV
Pada tahap terakhir analisis, para peneliti memperbaiki dan melengkapi
deskripsi temuan ini dengan memeriksa silang di dalam dan di seluruh data dari
empat kelompok fokus.
Setiap kelompok mempunyai durasi waktu 60 sampai 90 menit.
3. Comparison :
Tidak ada pembandingan dalam jurnal ini hanya saja ada beberapa pendapat dengan 3
pendekatan yang berbeda :
a. Pendapat 1 dengan cara berorientasi pada klien
Hasil : Menurut responden, partisipasi berorientasi klien mengungkapkan bahwa klien
adalah peserta aktif dalam menetapkan tujuan dan membuat rencana bekerja sama
dengan ahli patologi. Sehingga orientasi pada klien sangat mendukung.
b. Pendapat 2 dengan cara berorientasi pada keluarga
Hasil : Keikutsertaan yang berorientasi pada keluarga, melibatkan keluarga terdekat
yang berbicara atas nama klien. Jadi lebih ketumpang tindih dengan pendapat
pertama.
c. Pendapat 3 dengan cara berorientasi pada para ahli
Hasil : Partisipasi berorientasi profesional, termasuk situasi di mana ahli patologi
berbicara tujuan dan saran yang tugas untuk bekerja dengan dan bertanya kepada
klien apakah dia senang dengan ini. Untuk pendapat ini juga lebih ke tumpang tindih
dengan pendapat pertama.

4. Outcome :
Hasil dari penelitian ini menjunjukkan bahwa dalam penentuan tujuan akhir dan
pemecahan masalah kesehatan klien, partisipasi dari keluargalah yang berperan penting
dalam merawat klien dengan aphasia. Akan tetapi dalam penetapan tujuan ini lebih
dianjurkan untuk kolaborasi antara alat dan teknik yang digunakan, sehingga dapat
mendukung keterlibatan semua tingakatan keparahan kelompok.
G. Kesimpulan dan Saran
Ketiga pendekatan tersebut digambarkan sebagai tumpang tindih, masing-masing
memiliki karakteristik individu yang menggabungkan berbagai fasilitator dan hambatan. Ada
kebutuhan untuk penekanan lebih besar pada bagaimana melibatkan orang-orang dengan
afasia parah dalam penentuan tujuan dan perencanaan perawatan, dan kerangka kerja yang
dibuat untuk meningkatkan kolaborasi dapat digunakan dengan lebih baik. Peserta
melaporkan penggunaan keluarga terdekat sebagai penetapan tujuan dan pengambilan
keputusan klinis untuk orang-orang dengan aphasia sedang sampai sedang, yang
menunjukkan perlunya kesadaran untuk mempertahankan otonomi klien dan menangani
tujuan keluarga berikutnya.
Saran : lebih baik menggunakan dengan mempertimbangkan kolaborasi antara alat dan
teknik yang mungkin dilakukan dengan alasan dapat diterapkan pada klien dengan berbagai
tingkatan aphasia.

H. Analisa Jurnal (critical appraisal)

Critical appraisal Point critical appraisal Ya Tidak Keterangan


Judul - Apakah judul memenuhi kaidah √
penulisan judul?
- Apakah penulisan judul √
menggunakan tanda tanya(?)
- Apakah penulisan judul √
menggunakan tanda seru (!)
Penulis - Apakah nama penulis √
dicantumkan?
- Apakah asal institusi penulis √
dicantumkan?
- Apakah asal institusi penulis √
sesuai dengan topik penelitian?
Bidang Ilmu - Apakah bidang ilmu tercantum √ Bidang ilmu apa yang
dalam judul penelitian? terkait?
- Apakah latar belakang penulis √
(institusi tempat bekerja) sesuai Bidang ilmu
dengan bidang ilmu topik keperawatan
penulisan?
Metodologi - Apakah tujuan penelitian √ Apa tujuan
Penelitian disebutkan? penelitian?
- Apakah desain penelitian yang √
digunakan disebutkan? Tujuan penelitian
- Apakah desain penelitian sesuai √ Untuk mengetahui
dengan tujuan penelitian? bagaimana para
- Bagaimana sampel dalam
ahli patologi bicara
penelitian tersebut dipilih?
mengalami
metode total sampling dengan
criteria inklusi dan eksklusi. partisipasi klien
- Dalam bentuk apa hasil selama proses
penelitian disajikan? penetapan tujuan
pembahasan dan pengambilan
- Apakah uji statistik yang keputusan klinis
digunakan? Tidak disebutkan untuk orang dengan
aphasia.

Apa nama desain


penelitian yang
digunakan? Metode
Kualitatif
menggunakan
wawancara
kelompok fokus
semi terstruktur

Hasil Penelitian - Apakah hasil penelitian dapat √


diimplementasikan di
keperawatan?
- Apakah ada rekomendasi khusus √
terkait hasil penelitian?

Daftar Pustaka - Apakah daftar pustaka yang √ Dari 4 daftar


digunakan up to date? pustaka yang
- Apakah daftar pustaka yang √ dicantumkan, yg up
digunakan sesuai topik to date ada 39 dan
penelitian? √
yg out to date ada 9
- Apakah daftar pustaka yang
digunakan dari sumber yang
terpercaya?
Dari mana sumber
pustakanya?
Textbook
JBI Critical Appraisal Checklist for Text and Opinion Papers

Reviewer : Alfi Rusdianti & Agung Widiastuti


Date :
Author : Karianne Berg, Marit By Rise, Susan Balandin, Elizabeth Armstrong, and
Torunn Askim
Year : 2015
Record Number :

Yes No Unclear Notclear


1 Is the source of the
opinion clearly
identified? √

2 Does the source of


opinion have standing in √
the field of expertise?
3 Are the interests of the
relevant population the
central focus of the √
opinion?
4 Is the stated position the
result of an analytical
process, and is there logic √
in the opinion expressed?
5 Is there reference to the
extant literature? √
6 Is any incongruence with
the literature/sources √
logically defended?

Overall appraisal:

Include Exclude - Seek further -


√ info

Comments (Including reason for exclusion) :

Jurnal Speech pathologists’ experience of involving people with stroke-induced aphasia in


clinical decision making during rehabilitation sudah memenuhi standar JBI Critical Appraisal
Checklist for Text and Opinion Papers
JURNAL 5

Analisis Jurnal Dengan PICO Dan JBI Cecklist (Critical Appraisal)

Title : Constraint Induced Aphasia Therapy (CIAT): A Randomised Controlled Trial In


Very Early Stroke Rehabilitation

Reviewer : Eka Firmansyah Date :


Author : Ciccone, N., et al Year : 2015 Record Number :

P : opulation/Problem :
Participants were allocated by computer
generated block randomisation method to either the CIAT(n= 12) or individual, impairment
based intervention group (n= 8)

I : ntervention :

Constraint Induced Aphasia Therapy And Individual Therapy

C:omparasion :
Individual Therapy

O :utcomes :
Within groups analyses comparing performance at baseline, therapy
completion and 12 weeks post stroke revealed a statistically significant treatment effect for
the AQ (p <.001), DA (p =.002) and SAQoL (p <.001). Between groups analysis found there
was no significant difference between the CIAT and individual therapy groups on any
outcome measure.
JBI Critical Appraisal Checklist for Randomized Controlled Trials

yes No Unclear NA
1. Was true randomization used for assignment of participants to treatment

groups?
2. Was allocation to treatment groups concealed? √
3. Were treatment groups similar at the baseline? √

4. Were participants blind to treatment assignment? √

5. Were those delivering treatment blind to treatment assignment? √

6. Were outcomes assessors blind to treatment assignment? √


7. Were treatment groups treated identically other than the intervention of

interest?
8. Was follow up complete and if not, were differences between groups in

terms of their follow up adequately described and analyzed?
9. Were participants analyzed in the groups to which they were randomized? √

10.Were outcomes measured in the same way for treatment groups? √

11.Were outcomes measured in a reliable way? √


12.Was appropriate statistical analysis used? √
13.Was the trial design appropriate, and any deviations from the standard
RCT design (individual randomization, parallel groups) accounted for in √
the conduct and analysis of the trial?

Overall appraisal: Include √ Exclude Seek further info √

Comments (Including reason for exclusion):

Penelitian ini sepenuhnya menggunakan metode acak. Penelitian ini merupakan


membandingkan intervensi CIAT secara dini dan terapi individu namun secara umum tidak ada
perbedaan antara dua kelompok. penelitian perlu di teliti kembali.

You might also like