You are on page 1of 48

PEDOMAN TEKNIS

(DOMNIS)
UJIAN AKHIR SMK

- UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (UNBK)


- UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
- UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN)/ Ujian Sekolah (US)

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rakhmat
dan hidayah-Nya sehingga dapat terselesaikannya buku Pedoman Teknis (Domnis)
Pelaksanaan Ujian Akhir SMK yang meliputi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Uji
Kompetensi Keahlian (UKK), Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), dan Ujian
Sekolah (US) Tahun Pelajaran 2017/2018 Provinsi Jawa Timur.

Buku Domnis disusun dengan tujuan agar pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan Ujian
Akhir SMK, baik di tingkat Dinas Pendidikan Provinsi, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
maupun Satuan Pendidikan, dapat berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pedoman Teknis ini merupakan pendamping POS UN yang diterbitkan oleh BSNP,
POS USBN yang diterbitkan oleh Dijen Dikdasmen dan Juknis Pelaksanaan Uji Kompetensi
keahlian (UKK) yang diterbitkan oleh DitPSMK.

Domnis ini diharapkan mampu mengakomodir semua permasalahan terkait dengan


pelaksanaan Ujian Akhir SMK yang tentu sangat dinamis dan beragam. Namun, apabila
masih ada permasalahan ujian yang belum terakomodasi, diharapkan saran dan masukan
untuk penyempurnaannya. Besar harapan, buku Domnis Ujian Akhir SMK ini menjadi
pedoman demi keberhasilan pelaksanaan Ujian Akhir SMK Tahun Pelajaran 2017/2018 di
Provinsi Jawa Timur.

Surabaya, 17 Pebruari 2017


KEPALA DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI JAWA TIMUR

Dr. SAIFUL RACHMAN, M.M., M.Pd.


Pembina Utama Madya
NIP. 19590503 198503 1 018
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................


Daftar Isi .................................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................
B. Dasar .......................................................................................................
C. Tujuan ......................................................................................................

BAB II PERSIAPAN, DAN PELAPORAN


A. Tahap Persiapan ..................................................................................
1. Panitia Rayon / Tingkat Cabang Dinas ..............................................
2. Panitia Sub Rayon ..........................................................................
3. Panitia Tingkat Sekolah ..................................................................
B. Persyaratan Peserta Ujian Akhir SMK (UN, UKK, USBN, dan US) .........
C. Tahap Pelaksanaan ................................................................................
1. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) .......................................
2. Uji Kompetensi Keahlian (UKK) .........................................................
3. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) ......................................
4. Ujian Sekolah (US) ............................................................................
D. Tahap Pelaporan ....................................................................................

BAB III UJIAN NASIONAL (UN)


A. Bahan Ujian Nasional (UN) .....................................................................
B. Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) .......................
1. Penyiapan Sistem UNBK ..................................................................
2. Penetapan Tim Teknis UNBK ...........................................................
3. Penetapan Sekolah Pelaksana UNBK ..............................................
4. Penerapan Resource Sharing (Berbagi Sumber Daya) UNBK ..........
5. Penetapan Tim Help Desk (Tim Layanan Bantuan) ..........................
6. Kriteria dan Persyaratan Proktor, Teknisi dan Pengawas UNBK ......
7. Penetapan Proktor, Teknisi dan Pengawas UNBK ...........................
8. Pelatihan Teknis Pelaksanaan UNBK ...............................................
9. Penyiapan Sistem UNBK di Sekolah Pelaksana UNBK ....................
10. Prosedur Pelaksanaan UNBK ..........................................................
11. Pengawas Ruang UNBK, Proktor, dan Teknisi .................................
12. Tata Tertib Pengawas Ruang Ujian, Proktor, dan Teknisi .................
13. Tata Tertib Peserta UNBK ................................................................
14. Jadwal UNBK ......................................................................................

BAB IV UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)


A. Bentuk Uji Kompetensi (UKK) .................................................................
B. Perangkat Uji Kompetensi (UKK) ............................................................
C. Model Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) ..............................
D. Verifikasi Tempat Uji Kompetensi............................................................
E. Asesor / Penguji.......................................................................................
F. Mekanisme Pelaksanaan UKK ...............................................................
G. Pelaksanaan Uji Praktik Kejuruan (UPK) ..............................................
H. Penilaian dan Penskoran Uji Kompetensi Keahlian ................................
I. Kriteria Kelulusan dan Penerbitan Sertifikat ............................................

BAB V Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Sekolah (US)
A. Ketentuan Umum…………………………………………………….............
B. Penyelenggaraan USBN dan US ………………………………….............
C. Bahan dan Mata Pelajaran USBN/US ……………………………………..
D. Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)/ Ujian Sekolah
(US) ……...................................................................................
E. Pelaksanaan USBN/US Praktik ..............................................................

BAB VI. PENGAWASAN, PEMERIKSAAN DAN KELULUSAN


A. Pengawasan UNBK ................................................................................
B. Pengawasan USBN dan US ………………………………….....................
C. Pemeriksaan ...........................................................................................
D. Kelulusan ..............................................................................................
1. Daftar Kumpulan Nilai (DKN) …………………………….....................
2. Ketentuan Kelulusan…………………………………………................
3. Kelulusan Dari Satuan Pendidikan…………………………................
4. Pencapaian Kompetensi Lulusan Berdasarkan Hasil UN .................

BAB VII PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN ……………………...


BAB VIII PENUTUP…………………………………………………………..............
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai bagian akhir dari seluruh proses pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) adalah pelaksanaan Ujian Akhir yang meliputi : Ujian Nasional (UN), Uji
Kompetensi Keahlian (UKK), Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian
Sekolah (US). Kemajemukan SMK sudah barang tentu menjadi perhatian tersendiri
dalam berbagai pelaksaan rangkaian Ujian Kahir tersebut.

Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran capaian


kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu
pada Standar Kompetensi Lulusan. Ujian Nasional untuk jenjang SMK di Jawa Timur
secara keseluruhan sudah dilaksanakan dengan model Berbasis Komputer yang
selanjutnya disebut UNBK.

Uji Kompetensi Keahlian (UKK) yang terdiri dari Ujian Praktik Kejuruan (UPK) dan Ujian
Teori Kejuruan yang dilaksanakan dalam Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
merupakan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik SMK yang telah
menyelesaikan proses pembelajaran sesuai kompetensi keahlian yang ditempuh.
Proses pelaksanaan UPK dalam pelaksanaannya memerlukan waktu yang sangat
panjang khususnya pada SMK yang terdiri dari berbagai kompetensi keahlian.

Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) adalah pengukuran capaian kompetensi


siswa yang dilakukan sekolah dan dilaksanakan sesuai dengan POS USBN.
Demi keberhasilan pelaksanaan keseluruhan Ujian Akhir tersebut diatas maka
diperlukan Pedoman Teknis (Domnis) agar pelaksanaan UN, UKK, USBN dan US
dapat berjalan lancar, efektif, dan efisien. Domnis penyelenggaraan UN, UKK, USBN
dan US SMK ini perlu dibuat, sebagai acuan sebagaimana ketentuan-ketentuan
peraturan yang ada.
B. Dasar

Domnis Pelaksanaan Ujian Akhir SMK (UN, UKK, USBN dan US) Tahun pelajaran
2017/2018 ini didasarkan pada :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5670);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5157);
4. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 7 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Keagamaan Kristen
5. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2014 tentang
Pendidikan keagamaan Islam.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2012 tentang
Badan Akreditasi Nasional.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Pendidikan Dasar dan Menengah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentnag
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
11. Surat Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor 251/C/KEP/MN/2008 tanggal 22 Agustus 2008 tentang Spektrum keahlian
Pendidikan menengah Kejuruan dan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Menengah Nomor 7013/D/KP/2013 tentang Spektrum keahlian Menengah
Kejuruan.
12. Peraturan BNSP Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Sertifikasi Kompetensi bagi lulusan SMK
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 tahun 2017 tentang
Penilaian Hasil belajar Oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil belajar oleh Satuan
Pendidikan.
14. Peraturan BSNP Nomor 0044/P/BNSP/XI/2017 tengan Prosedur Operasional
Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018
15. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor .........tahun
2018 tentang Prosedur Operasional Standar Ujian Sekolah berstandar Nasional
Tahun Pelajaran 2017/2018
16. Panduan Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian Tahun Pelajaran 2017/2018
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

C. Tujuan

Tujuan Domnis ini adalah:


1. Memberikan pedoman kepada Ketua Rayon/Subrayon/Kepala SMK dalam
Pelaksanaan Ujian Akhir SMK Tahun Pelajaran 2017/2018 yang meliputi :
a. Ujian Nasional (UN)
b. Uji Kompetensi Keahlian (UKK)
c. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), dan
d. Ujian Sekolah (US)
2. Membantu tercapainya tujuan dan fungsi Ujian Akhir SMK (UN, UKK, USBN, dan
US)
BAB II
PERSIAPAN DAN PELAPORAN

A. Tahap Persiapan

1. Panitia Tingkat Rayon / Tingkat Cabang Dinas

1.1. Panitia Rayon / Tingkat Cabang Dinas ditetapkan dengan keputusan Kepala
Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur, terdiri atas unsur-unsur :
a. Cabang Dinas Pendidikan Wilayah;
b. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota (Seksi yang menangani
pendidikan madrasah, pendidikan keagamaan, dan seksi yang menangani
pendidikan nonformal: Program Paket B/Wustha, dan Program Paket
C/Ulya).
1.2. Panitia UN Tingkat Rayon / Tingkat Cabang Dinas memiliki tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut.

Persiapan Ujian:
Langkah-langkah persiapan ujian dilakukan sebagai berikut:
a. Merencanakan pelaksanaan UN di wilayahnya;
b. Melakukan sosialisasi dan mendistribusikan berbagai peraturan yang
berkaitan dengan Ujian Akhir SMK (UN, UKK, USBN, dan US) ke Sub
Rayon dan atau ke satuan pendidikan di wilayahnya;
c. Melakukan penandatanganan pakta integritas dengan kepala satuan
pendidikan;
d. Melakukan koordinasi dengan PLN dan penyedia layanan koneksi internet
untuk memastikan tidak ada gangguan menjelang dan selama
pelaksanaan UNBK.
e. Menetapkan petugas operator sebagai Help Desk UNBK dan diusulkan ke
panitia provinsi
f. Menetapkan satuan pendidikan pelaksana UNBK, dengan prosedur
sebagai berikut:
1) Melakukan pendataan satuan pendidikan yang memiliki kelas/tingkat
tertinggi;
2) Mengidentifikasi satuan pendidikan berdasarkan status dan jenjang
akreditasi serta aspek-aspek yang dipergunakan sebagai bahan
penetapan satuan pendidikan pelaksana UN;
3) Menetapkan satuan pendidikan pelaksana UN, satuan pendidikan
yang bergabung dengan satuan pendidikan lain, lokasi UN, alokasi
peserta UN di lokasi UN, yang dituangkan dalam surat keputusan dan
mengirimkannya ke Sub Rayon dan atau ke satuan pendidikan
pelaksana UN.
g. Mengkoordinasikan Operator tingkat Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
dalam hal pernadataan Calon Peserta Ujian melalui aplikasi online
https://biounsmk.kemdikbud.go.id dan https://unbk.kemdikbud.go.id/
h. Menetapkan satuan pendidikan yang melaksanakan UN dengan model
Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Paper (UNKP) jika belum memenuhi
persyaratan teknis/non teknis sebagai pelaksana UNBK dengan terlebih
dahulu koordinasi dengan panitia tingkat provinsi
i. Melakukan koordinasi dengan Sub Rayon dan satuan pendidikan dalam
hal:
1) Penetapan satuan pendidikan pelaksana UNBK
2) Pengumpulan dan pengelolaan database peserta UNBK;
3) Pengumpulan dan pengelolaan database nilai rapor dan nilai USBN;
4) Pengiriman nilai rapor untuk mata pelajaran yang diujikan dalam UN
semester pertama sampai semester 5 (lima) ke Panitia UN Tingkat
Pusat dengan menggunakan aplikasi dari Kemdikbud;
5) Menetapkan dan mengesahkan kepanitiaan dan pengawas UNBK
tingkat Sub Rayon;
j. Menerima master soal USBN dari panitia provinsi dan selanjutnya
didistribusikan ke Sub Rayon dan atau Sekolah penyelenggara

Pelaksanaan Ujian:
Langkah-langkah pelaksanaan ujian dilakukan sebagai berikut :
a. Menyampaikan daftar pengawas ruang ujian ke Panitia UNBK tingkat
provinsi;
b. Melakukan koordinasi keterlibatan Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota
dalam pemantauan pelaksanaan UNBK;
c. Dalam hal terdapat SMK yang melaksanakan Ujian Nasiaonal Berbasis
Kertas dan Pensil (UNKP), menyerahkan LJUN dari satuan pendidikan
pelaksana UN sesuai dengan kewenangannya ke Dinas Pendidikan
Provinsi;
d. Menerima Nilai UN dari Dinas Pendidikan Provinsi;
e. Mengirimkan Nilai UN ke Sub Rayon dan atau ke satuan pendidikan;
f. Menerima DKHUN dan SHUN untuk diteruskan ke Sub Rayon dan atau ke
satuan pendidikan;
g. Mendistribusikan blangko ijazah ke Sub Rayon dan atau ke Satuan
Pendidikan;
h. Mengevaluasi pelaksanaan UN, UKK, dan USBN dan US di wilayahnya;
dan
i. Membuat laporan pelaksanaan UN, UKK, dan USBN Tingkat Cabang
Dinas Pendidikan Wilayah untuk disampaikan kepada Panitia Tingkat
Provinsi yang berisi tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi yang
dilengkapi dengan:
1) Surat keputusan Panitia UN, dan USBN Tingkat Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah;
2) Data peserta UN, UKK, USBN, dan US;
3) Data pengawas ruang UN
4) Data satuan pendidikan Pelaksana UN, UKK, USBN, dan US; dan
5) Laporan kelulusan satuan pendidikan.

2. Panitia Tingkat Sub Rayon


2.1. Panitia Rayon ditetapkan dengan keputusan Kepala Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah Propinsi Jawa Timur, terdiri atas unsur-unsur :
a. Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
b. Sekolah Penyelenggara UN
c. Sekolah Penggabung
2.2. Panitia UN Tingkat Sub Rayon memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut.
a. Menerima dari panitia Rayon berbagai peraturan yang berkaitan dengan
UN, UKK, USBN, dan US serta bahan sosialisasinya dan selanjutnya
menyerahkan ke Satuan Pendidikan yang menjadi anggotanya
b. Menenerima daftar usulan guru/pengawas ruang UNBK dari sekolah
penyelenggara dan selanjutnya menuangkan dalam SK Ketua Sub Rayon
tentang Kepanitiaan dan Kepengawasan UNBK pada tingkat Sub Rayon
c. menerima dan mendistribusikan DNS/DNT dari rayon.
d. menerima DNS/DNT yang telah dikoreksi dari sekolah penyelenggara dan
selanjutnya menyerahkan ke rayon.
e. Dalam hal terdapat sekolah penyelenggara UNKP, mengambil dan
menyimpan bahan UNKP dari Panitia Rayon dan selanjutnya
mendistribusikan ke satuan pendidikan.
f. Menerima dan menghimpun Dokumen UNBK dari sekolah penyelenggara
yang meliputi :
1) Daftar Hadir Peserta,
2) Berita Acara Pelaksanaan,
3) Pakta Integritas,
4) Lembar Hasil UNBK

3. Panitia Tingkat Satuan Pendidikan


3.1. Panitia Tingkat Satuan Pendidikan ditetapkan dengan keputusan Kepala
Sekolah sesuai dengan kewenangannya.
3.2. Panitia tingkat Satuan Pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut :
a. Menerima berbagai bahan peraturan dan bahan sosialisasi tentang Ujian
Akhir SMK (UN, UKK, USBN, dan US) dan mensosialisasikan kepada
warga sekolah
b. Merencanakan pelaksanaan Ujian Akhir SMK yang meliputi UN, UKK,
USBN, dan US
c. Menyusun POS US sesuai pedoman teknis untuk selanjutnya ditetapkan
oleh Kepala Sekolah
d. Melakukan pendataan calon peserta Ujian Akhir
e. Menerima DNS dan DNT dari panitia Sub Rayon
f. Melakukan verifikasi DNS dan mengirimkan hasil verifikasi ke Sub Rayon
g. Menyerahkan daftar usulan guru/calon pengawas ruang kepada Panitia
Sub Rayon.
h. Menyerahkan daftar usulan Proktor dan Teknisi UNBK kepada Panitia
tingkat Rayon dan/ atau tingkat provinsi sesuai dengan persyaratan dalam
POS UN
i. Menyiapkan ruang dan perlengkapannya untuk pelaksanakan UNBK,
UKK, USBN, dan US
j. Melaksanakan Ujian Akhir SMK (UN, UKK, USBN, dan US) sesuai dengan
peraturan yang berlaku (Permendikbud, POS UN, Juknis UKK, POS
USBN, dan POS US.
k. Mengirim Dokumen UNBK dan USBN kepada panitia Sub rayon, yang
meliputi :
1. berita acara pelaksanaan UNBK,
2. Daftar Hadir Peserta UNBK,
3. Pakta Integritas (Proktor, Pengawas, dan Teknisi)
4. Lembar Hasil UNBK

B. Persyaratan Peserta Ujian Akhir SMK (UN, UKK, USBN, dan US)

1. Persyaratan Peserta
a. Peserta didik telah atau pernah berada pada tahun terakhir pada suatu
jenjang pendidikan di satuan pendidikan SMK.
b. Peserta didik memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada suatu
jenjang pendidikan di satuan pendidikan mulai semester I tahun pertama
sampai dengan semester pertama pada tahun terakhir.
c. Peserta didik memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada
Pendidikan Kesetaraan.
d. Peserta didik terdaftar SMK/MAK
e. Peserta didik SMK/MAK Program 4 (empat) tahun yang telah menyelesaikan
proses pembelajaran selama 3 (tiga) tahun.
f. Peserta didik yang memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara,
atau berpenghargaan sama dengan ijazah dari satuan pendidikan yang
setingkat lebih rendah. Penerbitan ijazah yang dimaksud sekurang-kurangnya
3 (tiga) tahun pelajaran sebelum mengikuti UN, atau sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun pelajaran untuk peserta program SKS.
g. Peserta UN dari program SKS harus berasal dari satuan pendidikan formal
yang terakreditasi A dan memiliki izin penyelenggaraan program SKS.
h. Peserta UKK yang diselenggarakan SMK bekerjasama dengan Institusi
Pasangan harus memenuhi persyaratan :
1) Terdaftar pada tahun terakhir (kelas 12 untuk program 3 tahun dan kelas
13 untuk program 4 tahun) sebagai siswa SMK
2) Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar mulai semester 1 (satu)
tahun pertama sampai dengan semester 1 (satu) tahun terakhir
i. Peserta UKK yang diselenggarakan SMK bekerjasama dengan LSP harus
memnuhi persayaratan :
1) Telah menyelesaikan proses pembelajaran sesuai skema klaster atau
okupasi yang akan diujikan
2) Memenuhi persyaratan uji kompetensi sebagaimana tercantum dalam
dokumen sekema sertifikasi.

C. Tahap Pelaksanaan UNBK, USBN


1. Panitia Tingkat Rayon / Tingkat Cabang Dinas Pendidikan :
a. mendistribusikan Master soal USBN ke Panitia Sub Rayon dan / atau ke Sekolah
Penyelenggara USBN
b. menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan USBN.
c. menjaga keamanan pelaksanaan UNBK dan USBN.
d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UNBK dan USBN di
daerahnya.
e. menerima Laporan Pelaksanaan UNBK dari Panitia Subrayon dan
mengirimkannya kepada Panitia UN Tingkat Provinsi yang berisi :
1. berita acara pelaksanaan UNBK,
2. Daftar Hadir Peserta UNBK,
3. Pakta Integritas (Proktor, Pengawas, dan Teknisi)
4. Lembar Hasil UNBK
f. mengkoordinasikan pengumpulan Nilai Sekolah (NS) yang telah diisi dalam
bentuk blanko digital (soft copy) dan cetak nilai sekolah dari Panitia Sub Rayon
selanjutnya mengirimkannya kepada Pelaksana UN Tingkat Provinsi.
g. menerima DKHUN dan SHUN dari pelaksana UN Tingkat Provinsi dan
mengirimkannya ke sekolah penyelenggara melalui Panitia Sub Rayon.
h. mendistribusikan blanko ijazah ke Sekolah Penyelenggara;
i. mengkoordinasikan keterlibatan Dewan Pendidikan Kab/Kota dalam
pemantauan pelaksanaan UNBK.
j. semua penyerahan dokumen yang berkaitan dengan UN dan USBN selalu
disertai berita acara.
k. menerapkan prinsip kejujuran, objektivitas, dan akuntabilitas pada semua proses
pelaksanaan UNBK dan USBN
l. membuat laporan pelaksanaan UNBK dan USBN Tingkat Kab/Kota untuk
disampaikan kepada panitia UN Tingkat Provinsi yang berisi tentang persiapan,
pelaksanaan, dan evaluasi dilengkapi dengan:
1. surat keputusan panitia UN Tingkat Rayon;
2. data peserta UN;
3. data pengawas ruang;
4. data satuan pendidikan pelaksana UN; dan
5. laporan kelulusan satuan pendidikan.

2. Panitia Tingkat Sub Rayon


a. memberi pengarahan kepada satuan pendidikan pelaksana, panitia tingkat
sekolah penyelenggara, pengawas, dan proktor tentang tugas, dan tanggung
jawab sekolah pelaksana, pengawas ruang UNBK, pengaturan tempat duduk,
serta tata cara pelaksanaan UNBK.
b. mengumpulkan Daftar Kumpulan Nilai (DKN) yang telah diisi dan ditandatangani
Kepala Sekolah dan Pengawas Pembina, dalam bentuk blanko digital (soft copy)
dan cetak NS dari sekolah pelaksana selanjutnya mengirimkannya kepada
panitia rayon.
c. pada saat pelaksanaan UNBK (hari H)menerima Laporan Pelaksanaan UNBK
dari Sekolah Penyelenggara dan mengirimkannya kepada Panitia Rayon yang
berisi :
1. Berita acara pelaksanaan UNBK,
2. Daftar Hadir Peserta UNBK,
3. Pakta Integritas (Proktor, Pengawas, dan Teknisi)
4. Lembar Hasil UNBK
d. memantau pelaksanaan UNBK di sekolah pelaksana.
e. menerima DKHUN dan SHUN dari panitia rayon dan mengirimkannya ke sekolah
penyelenggara.
f. semua penyerahan dokumen selalu disertai berita acara.
g. menjaga keamanan penyelenggaraan UNBK.
h. membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Sub Rayon untuk disampaikan
kepada panitia Rayon.

3. Panitia Tingkat Satuan Pendidikan


a. membuat Daftar Kumpulan Nilai (DKN) sebagaimana contoh terlampir dalam
Pedoman Teknis ini dan selanjutnya mengirimkannya kepada panitia Rayon.
b. pada saat pelaksanaan UNBK (hari H) menyusun Laporan Pelaksanaan UNBK
dan mengirimkannya kepada Panitia Sub Rayon yang berisi :
1. Berita acara pelaksanaan UNBK,
2. Daftar Hadir Peserta UNBK,
3. Pakta Integritas (Proktor, Pengawas, dan Teknisi)
4. Lembar Hasil UNBK
c. memantau pelaksanaan UNBK di sekolah.
d. menerima DKHUN dan SHUN dari panitia Sub
e. semua penyerahan dokumen selalu disertai berita acara.
f. menjaga keamanan penyelenggaraan UNBK.
g. membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Sub Sekolah untuk disampaikan
kepada panitia Sub Rayon.

D. Tahap Pelaporan
Tugas Panitia UN pada Tahap Pelaporan :
1. sekolah penyelenggara membuat laporan tertulis rangkap 2 (dua) disampaikan
pada Sub Rayon, satu hari setelah pengumuman kelulusan dari satuan
pendidikan tentang pelaksanaan UN di sekolahnya.
2. setelah 2 (dua) hari Sub Rayon menerima laporan pelaksanaan UN dari sekolah
penyelenggara, Sub Rayon segera menyusun laporan dan disampaikan kepada
Rayon rangkap 2 (dua), terdiri dari:
a. surat pengantar;
b. rekapitulasi laporan dari sekolah penyelenggara; dan
c. permasalahan penting yang timbul sebelum, saat dan setelah
pelaksanaan UN/USBN.
3. setelah lima hari Rayon menerima laporan dari Sub Rayon. Selanjutnya, Rayon
menyampaikan laporan rangkap 2 (dua) kepada Panitia Tingkat Provinsi melalui
Seksi Kurikulum Bidang SMK, yang diserahkan adalah:
a. surat pengantar;
b. rekapitulasi laporan dari Sub Rayon dengan menggunakan format yang
sama dengan format Sub Rayon; dan
c. permasalahan penting yang timbul sebelum, saat dan setelah
pelaksanaan UN/USBN pada tingkat Rayon.
BAB III
UJIAN NASIONAL

A. Bahan Ujian Nasional


1. Kisi-kisi UN tahun pelajaran 2017/2018 disusun berdasarkan kriteria pencapaian
kompetensi lulusan, standar isi, dan lingkup materi pada kurikulum yang berlaku.
2. Kisi-kisi UN memuat level kognitif dan lingkup materi.
3. Jumlah butir soal dan alokasi waktu UN sebagai berikut:
a. Jumlah butir soal adalah 40 sampai dengan 50;
b. Alokasi waktu untuk setiap mata ujian adalah 120 menit;
c. Rincian jumlah butir soal dan alokasi waktu dan mata ujian adalah
sebagaimana terlampir

B. Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Kompter (UNBK)


Pelaksanaan UN Tahun Pelajaran 2017/2018 untuk SMK di Jawa Timur menggunakan
moda utama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Penerapan moda UNBK
dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, mutu, reliabilitas, kredibilitas, dan integritas
ujian.
Pelaksanaan UNBK mengacu kepada POS UN yang diterbitkan oleh BSNP.

1. Penyiapan Sistem UNBK


a. Panitia UN Tingkat Pusat mengembangkan sistem yang mencakup desain,
program aplikasi, dan infrastruktur untuk mendukung pelaksanaan UNBK.
b. Panitia UN Tingkat Pusat berkoordinasi dengan lembaga lain yang terkait untuk
melakukan evaluasi program aplikasi dan sistem UNBK.
c. Panitia UN Tingkat Pusat menyusun petunjuk teknis penggunaan (user manual)
dan bahan pelatihan bagi tim teknis provinsi, tim teknis kabupaten/kota, proktor,
teknisi, dan peserta UNBK.
d. Panitia UN Tingkat Pusat, Panitia UN Tingkat Provinsi, dan Panitia UN Tingkat
Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN),
penyedia layanan koneksi internet, dan berbagai lembaga terkait lainnya untuk
memastikan tidak ada gangguan menjelang dan selama pelaksanaan UNBK.
2. Penetapan Tim Teknis UNBK
a. Panitia UN Tingkat Pusat membentuk Tim Teknis UNBK Pusat, terdiri dari unsur
Puspendik, Pustekkom, PDSPK, Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat
Pendidikan Kesetaraan, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Pembinaan
SMK/MAK, Kemenag, dan Perguruan Tinggi Negeri.
b. Panitia UN Tingkat Provinsi membentuk Tim Teknis UNBK Provinsi, dan
menyampaikan ke Panitia UN Tingkat Pusat.
c. Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota membentuk Tim Teknis UNBK
Kabupaten/Kota dan menyampaikan ke Tim Teknis UNBK Provinsi, dan ke Tim
Teknis UNBK Pusat di dalam Panitia UN Tingkat Pusat melalui Provinsi.
d. Tim Teknis UNBK Pusat memasukkan data Tim Teknis UNBK Provinsi dan
Kabupaten/Kota ke situs web UNBK, dan menyampaikan username dan
password ke Tim Teknis UNBK Provinsi dan Kabupaten/Kota.

3. Penetapan Sekolah Pelaksana UNBK


a. Tim Teknis UNBK Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya,
melakukan verifikasi dan menetapkan sekolah/madrasah pelaksana UNBK dan
sekolah yang bergabung, dan sekolah/madrasah yang mengikuti UN di tempat
pelaksanaan UNBK (menumpang).
b. Sekolah/madrasah yang dapat ditetapkan sebagai pelaksana UNBK telah
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) telah terakreditasi;
2) tersedia sejumlah komputer dan server sesuai kebutuhan; dan
3) memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan oleh Panitia UN Tingkat pusat;
c. Tim Teknis UNBK Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya,
memasukkan data sekolah/madrasah pelaksana UNBK ke situs web UNBK.
d. Sekolah/madrasah yang sudah ditetapkan sebagai pelaksana UNBK diberi
username dan password.

4. Penerapan Resource Sharing (Berbagi Sumber Daya) UNBK


a. Sumber daya meliputi, sarana dan prasarana UNBK (server, komputer client, dan
jaringan), sumber daya manusia untuk pelaksanaan UNBK (proktor dan teknisi).
b. Berbagi sumber daya dapat dilakukan lintas satuan pendidikan dan lintas jenjang
pendidikan.
c. Berbagi sumber daya lintas satuan pendidikan dapat dilakukan antar sekolah dan
madrasah, antar satuan pendidikan negeri dan swasta, antar satuan pendidikan
formal dan nonformal.
d. Berbagi sumber daya lintas jenjang pendidikan dapat dilakukan antar
SMP/MTs/Program Paket B/Wustha dan antar SMA/MA/SMK/ Program Paket
C/Ulya.
e. Berbagi sumber daya dapat dilakukan dengan menggunakan sumber daya milik
perguruan tinggi atau instansi/lembaga pemerintah/swasta lainnya.
f. Berbagi sumber daya diatur dan dikoordinasikan oleh dinas pendidikan sesuai
kewenangannya.
g. Biaya yang timbul dari pelaksanaan berbagi sumber daya menjadi tanggung
jawab bersama antara satuan pendidikan yang menginduk dan satuan
pendidikan pelaksana UNBK, dengan mengacu kepada ketentuan biaya yang
berlaku dalam Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau Bantuan Operasional
Pendidikan (BOP), atau kesepakatan bersama sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

5. Penetapan Tim Help Desk (Tim Layanan Bantuan)


a. Panitia UN Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya membentuk tim help desk dengan kriteria sebagai berikut.
1) Memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti, dan
memegang teguh kerahasiaan.
2) Dalam keadaan sehat dan sanggup melaksanakan tugas dengan baik.
3) Memahami POS penyelenggaraan UN.
b. Tugas tim help desk adalah:
1) memberikan informasi dan penjelasan terhadap pertanyaan atau pengaduan
yang diterima dari pengawas, proktor, teknisi, atau panitia ujian;
2) menerima, merekap, dan memberikan solusi terhadap pertanyaan,
permasalahan dan/atau pengaduan yang terkait dengan pelaksanaan ujian
sesuai petunjuk teknis (juknis) yang ditetapkan oleh Pelaksana UNBK Tingkat
Pusat; dan
3) berkoordinasi dengan tim help desk di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan
pusat sesuai dengan kewenangannya.
6. Kriteria dan Persyaratan Proktor, Teknisi, dan Pengawas UNBK
a. Proktor adalah guru atau tenaga kependidikan sekolah/madrasah dengan kriteria
dan persyaratan:
1) memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi komunikasi (TIK);
2) pernah mengikuti pelatihan atau bertindak sebagai proktor UNBK;
3) bersedia ditugaskan sebagai proktor di sekolah/madrasah penyelenggara
UNBK; dan
4) bersedia menandatangani pakta integritas.
b. Teknisi adalah guru atau tenaga kependidikan sekolah/ madrasah dengan kriteria
dan persyaratan:
1) memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam mengelola LAN
sekolah/madrasah;
2) pernah mengikuti pembekalan atau bertindak sebagai teknisi UNBK; dan
3) bersedia menandatangani pakta integritas.
c. Pengawas adalah guru dengan kriteria dan persyaratan:
1) memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti, dan
memegang teguh kerahasiaan;
2) dalam keadaan sehat dan sanggup mengawasi UN dengan baik;
3) bukan guru mata pelajaran yang sedang diujikan;
4) tidak berasal dari sekolah yang sama dari peserta UN; dan
5) bersedia menandatangani pakta integritas.

7. Penetapan Proktor, Teknisi, dan Pengawas UNBK


a. Penetapan Proktor dan Teknisi
1) Sekolah/Madrasah mengirimkan usulan calon proktor dan teknisi ke Panitia
UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota.
2) Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota melakukan verifikasi usulan
calon proktor dan teknisi berdasarkan kriteria dan persyaratan yang
ditetapkan.
3) Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota menetapkan proktor dan
teknisi yang telah memenuhi kriteria dan persyaratan.
4) Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota menyampaikan surat
penetapan kepada Panitia UN Tingkat Provinsi untuk diteruskan ke Panitia
UN Tingkat Pusat.
b. Penetapan Pengawas
1) Sekolah mengirimkan usulan calon pengawas ke Panitia UN Tingkat Sub
Rayon dan /atau Tingkat Rayon.
2) Panitia UN Tingkat Sub Rayon dan /atau Rayon sesuai dengan
kewenangannya menetapkan pengawas ruang ujian.
3) Penempatan pengawas ditentukan dengan sistem silang dalam Sub Rayon
(pengawas tidak mengawas peserta didiknya sendiri).

8. Pelatihan Teknis Pelaksanaan UNBK


a. Panitia UN Tingkat Pusat melakukan pelatihan teknis pelaksanaan UNBK untuk
Tim Teknis UNBK Provinsi dan Tim Teknis UNBK Kabupaten/Kota.
b. Tim Teknis UNBK Provinsi atau Kabupaten/Kota melakukan pelatihan kepada
proktor dan teknisi sekolah/madrasah.

9. Penyiapan Sistem UNBK di Sekolah Pelaksana UNBK


a. Penyiapan server lokal, client, jaringan LAN, jaringan WAN, instalasi sistem, dan
instalasi aplikasi: H-21 sampai dengan H-15.
b. Simulasi ujian dan gladi bersih sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh Tim
Teknis UNBK Pusat.
c. Sinkronisasi data: H-7 sampai dengan H-2.
d. Pencetakan Berita Acara, Daftar Hadir, dan Kartu Login: H-2 sampai dengan H-1.

10. Prosedur Pelaksanaan UNBK


a. Ruang UNBK
Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan menetapkan ruang UNBK dengan
persyaratan sebagai berikut.
1) Ruang ujian aman dan layak untuk pelaksanaan UNBK;
2) Sekolah pelaksana UNBK menetapkan pembagian sesi untuk setiap peserta
ujian beserta komputer client yang akan digunakan selama ujian.
3) Penetapan proktor, pengawas, dan teknisi UNBK;
 setiap server ditangani oleh seorang proktor;
 setiap 20 (dua puluh) peserta diawasi oleh satu pengawas; dan
 setiap sekolah pelaksana UNBK ditangani minimal satu orang teknisi
dan setiap teknisi menangani sebanyak-banyaknya dua ruang UNBK
atau 40 (empat puluh) komputer client;
4) Setiap ruang UNBK ditempel pengumuman yang bertuliskan
”DILARANG MASUK RUANGAN SELAIN PESERTA UJIAN,
PENGAWAS, PROKTOR, ATAU TEKNISI.
TIDAK DIPERKENANKAN MEMBAWA ALAT KOMUNIKASI
DAN/ATAU KAMERA DALAM RUANG UJIAN.”
5) Setiap ruang ujian dilengkapi denah tempat duduk peserta ujian dengan
disertai foto peserta yang ditempel di pintu masuk ruang ujian;
6) Setiap ruang ujian memiliki pencahayaan dan ventilasi yang cukup;
7) Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi UN dikeluarkan dari
ruang ujian;
8) Tempat duduk peserta UNBK diatur sebagai berikut.
a. Satu komputer untuk satu orang peserta ujian untuk satu sesi ujian;
b. Jarak antara komputer yang satu dengan komputer yang lain disusun agar
antarpeserta tidak dapat saling melihat layar komputer dan berkomunikasi;
dan
c. Penempatan peserta ujian sesuai dengan nomor peserta untuk setiap sesi
ujian;
d. Ruang, perangkat komputer, nomor peserta untuk setiap sesi ujian sudah
dipersiapkan paling lambat 1 (satu) hari sebelum UN dimulai.

11. Pengawas Ruang UNBK, Proktor, dan Teknisi


a. Pengawas ruang, proktor, dan teknisi harus menandatangani surat pernyataan
bersedia menjadi pengawas ruang, proktor, dan teknisi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
b. Pengawas ruang, proktor, dan teknisi tidak diperkenankan membawa dan/atau
menggunakan perangkat komunikasi elektronik, kamera, dan sejenisnya ke
dalam ruang ujian.
c. Proktor dan teknisi dapat berasal dari sekolah/madrasah pelaksana UNBK.
d. Proktor mengunduh password untuk setiap peserta dari server pusat atau
perguruan tinggi yang menjadi tim teknis provinsi.
e. Proktor mengunduh token untuk satu sesi ujian.
f. Proktor memastikan peserta ujian adalah peserta yang terdaftar dan menempati
tempat masing-masing.
g. Proktor membagikan password kepada setiap peserta pada awal sesi ujian.
h. Proktor mengumumkan token yang akan digunakan untuk sesi ujian setelah
semua peserta berhasil login ke dalam sistem.
i. Proktor melaporkan/mengunggah hasil ujian ke server pusat.
j. Proktor mencatat hal-hal yang tidak sesuai dengan POS dalam berita acara
pelaksanaan UNBK.
k. Proktor membuat dan menyerahkan berita acara pelaksanaan dan daftar hadir ke
Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan serta mengunggah ke web UNBK.

12. Tata Tertib Pengawas Ruang Ujian, Proktor, dan Teknisi


a. Di Ruang Sekretariat UN
1) Pengawas ruang, proktor, dan teknisi harus hadir di lokasi pelaksanaan ujian
45 menit sebelum ujian dimulai;
2) Pengawas ruang, proktor, dan teknisi menerima penjelasan dan pengarahan
dari Ketua Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan;
3) Pengawas ruang, proktor, dan teknisi mengisi dan menandatangani pakta
integritas;
b. Di Ruang Ujian
Pengawas ruang, proktor, dan teknisi masuk ke dalam ruangan 20 menit
sebelum waktu pelaksanaan ujian untuk melakukan secara berurutan:
1) memeriksa kesiapan ruang ujian;
2) mempersilakan peserta ujian untuk memasuki ruangan dengan menunjukkan
kartu peserta ujian dan meletakkan tas di bagian depan ruang ujian, serta
menempati tempat duduk sesuai dengan nomor yang telah ditentukan;
3) membacakan tata tertib peserta ujian;
4) memimpin doa dan mengingatkan peserta untuk bekerja dengan jujur;
5) mempersilakan peserta ujian untuk mulai mengerjakan soal;
c. Selama ujian berlangsung, pengawas ruang ujian wajib:
1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar
2) ruang ujian;
3) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang
4) melakukan kecurangan;
5) melarang orang yang tidak berwenang memasuki ruang
6) ujian selain peserta ujian; dan
7) mematuhi tata tertib pengawas, di antaranya tidak merokok di ruang ujian,
tidak membawa dan/atau menggunakan alat komunikasi dan/atau kamera,
tidak mengobrol, tidak membaca, tidak memberi isyarat, petunjuk, dan/atau
bantuan apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal ujian
yang diujikan.
8) Lima (5) menit sebelum waktu ujian selesai, pengawas ruang memberi
peringatan kepada peserta ujian bahwa waktu tinggal lima menit; dan
9) Setelah waktu ujian selesai, pengawas mempersilakan peserta ujian untuk
berhenti mengerjakan soal;
10) Pengawas ruang ujian tidak diperkenankan membawa perangkat komunikasi
elektronik, kamera, dan sejenisnya serta membawa bahan bacaan lain ke
dalam ruang ujian.

13. Tata Tertib Peserta UNBK


Peserta ujian :
a. memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas) menit
sebelum ujian dimulai;
b. memasuki ruang ujian sesuai dengan sesi dan menempati tempat duduk yang
telah ditentukan;
c. yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti ujian setelah mendapatkan
izin dari Ketua Panitia UN Tingkat Sekolah/Madrasah, tanpa diberikan
perpanjangan waktu;
d. dilarang membawa dan/atau menggunakan perangkat komunikasi elektronik dan
optik, kamera, kalkulator, dan sejenisnya ke dalam ruang ujian;
e. mengumpulkan tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun di bagian depan di
dalam ruang kelas;
f. mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang disediakan oleh
pengawas ruangan;
g. masuk ke dalam (login) sistem menggunakan username dan password yang
diterima dari proktor;
h. mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian;
14. Jadwal UNBK
Sesuai dengan POS UN
BAB IV
UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)

A. Bentuk Uji Kompetensi keahlian


Bentuk UKK tahun pelajaran 2017/2018 untuk kelas 12 dan 13, ditetapkan sebagai
berikut :
1. Ujian Praktik kejuruan berbentuk proyek/penugasan yang diselenggarakan SMK
bekerjasama dengan Institusi Pasangan
2. Uji Kompetensi dengan ruang lingkup skema sertifikasi yang diselenggarakan SMK
bekerjasama dengan LSP yang telah mendapatkan lisensi dari BNSP
3. Ujian Teori Kejuruan berbentuk tes tertulis yang dilaksanakan dalam Ujian Nasional
Berbasis Komputer (UNBK), yang pelaksanaanya mengacu pada Prosedur
Operasional Standar Ujian Nasional (POS UN) tahun Pelajaran 2017/2018

B. Perangkat Uji Kompetensi keahlian


1. Kisi-kisi Soal Praktik Kejuruan (KSP)
Merupakan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan spesifik, operasional dasar,
dan pengendalian mutu yang harus dikuasai peserta uji sesuai kompetensi
keahliannya masing-masing.
2. Soal Praktik Kejuruan (SPK)
Soal Praktik Kejuruan adalah tes berbentuk penugasan untuk mengerjakan satu atau
beberapa pekerjaan untuk menghasilkan suatu produk/jasa.
3. Lembar Pedoman Penilaian Soal Praktik (PPsp)
Lembar Pedoman Penilaian Soal Praktik adalah deskripsi kompetensi/rubrik yang
digunakan sebagai acuan untuk pemberian skor setiap komponen penilaian. Lembar
penilaian memuat komponen penilaian, sub-komponen penilaian, pencapaian
kompetensi, dan kriteria penilaian.
4. Instrumen Verifikasi Penyelenggara Ujian Praktik Kejuruan (InV)
Instrumen verifikasi Penyelenggara Ujian Praktik kejuruan adalah instrumen yang
digunakan untuk menilai kelayakan satuan pendidikan atau institusi lain sebagai
tempat penyelenggaraan ujian Praktik Kejuruan. Instrumen verifikasi memuat
standar persyaratan peralatan utama, standar persyaratan peralatan pendukung,
standar persyaratan tempat/ruang serta memuat persyaratan penguji yang terdiri
atas penguji internal dan eksternal.
5. Materi Uji Kompetensi (MUK)
Materi Uji Kompetensi (MUK) adalah Perangkat Asesmen Kompetensi yang
digunakan dalam pelaksanaan asesmen kompetensi. Perangkat tersebut disusun
dengan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja yang dikembangkan dan
digunakan oleh LSP terlisensi BNSP yang menyelenggarakan uji kompetensi
bekerjasama dengan SMK.

C. Model Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian UKK)


Dalam pelaksanaan UKK, peserta Didik SMK dan /atau Satuan Pendidikan dapat
memilih salah satu atau minimal satu dari 4 model ujian berikut :
1. UKK yang diselenggarakan bekerjasama dengan Institusi Pasangan, dalam hal ini
Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) atau Asosiasi Profesi.
2. UKK yang diselenggarakan oleh LSPP1-SMK yang telah terlisensi BNSP bagi
peserta didik SMK induknya dan SMK lain yang termasuk dalam jejaring
LSPP1-SMK tersebut.
3. UKK yang diselenggarakan oleh LSPP2 yang didirikan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi yang telah terlisensi oleh BNSP yang mempunyai skema sertifikasi untuk
SMK.
4. UKK yang diselenggarakan oleh LSPP3 yang terlisensi BNSP serta mempunyai
skema sertifikasi untuk SMK. LSP ini didirikan oleh asosiasi industri dan/atau
asosiasi profesi dengan tujuan melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja untuk
sektor dan atau profesi tertentu sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP.

D. Verifikasi Tempat ji Kompetensi Keahlian (UKK)


1. Verifikasi TUK dilakukan oleh :
a. Tim yang ditunjuk Pelaksana Ujian Tingkat Provinsi cabang kabupaten/kota
/UPTD dengan menggunakan instrumen verifikasi yang telah disiapkan oleh
Pelaksana Ujian Tingkat Pusat, atau instrumen verifikasi yang dikembangkan
oleh TUK-SMK bekerjasama dengan industri, atau
b. Tim yang ditugaskan oleh Ketua LSP terlisensi, dengan menggunakan instrumen
sertifikasi yang telah ditetapkan oleh LSP.
2. Personil Verifikasi TUK yaitu :
a. Personil yang ditetapkan Pelaksana Ujian Tingkat Provinsi cabang
kabupaten/kota/UPTD dengan melibatkan unsur asesor/penguji dari dunia
usaha/dunia industri atau institusi pasangan yang memahami substansi, atau
b. Personil yang ditetapkan oleh LSP yakni asesor yang memahami skema
sertifikasi yang akan diujikan.
3. Penetapan kelayakan TUK-SMK dibuktikan dengan :
a. Penerbitan Surat Keputusan Pejabat Pelaksana Ujian Tingkat Provinsi setelah
mendapatkan rekomendasi Tim Verifikasi TUK, atau
b. Penerbitan Surat Keputusan Ketua LSP terlisensi berdasarkan skema sertifikasi
yang akan diujikan setelah mendapatkan rekomendasi Tim Verifikasi TUK
4. TUK yang telah diverifikasi dan dinyatakan layak, tidak boleh digunakan untuk
kegiatan pembelajaran hingga pelaksanaan uji kompetensi dinyatakan selesei.

E. Asesor / Penguji
1. Penguji terdiri dari :
a. Penguji yang berasal dari industri / guru produktif sesuai persyaratan
penyelenggaraan UKK, atau
b. Asesor Kompetensi bersertifikat BNSP,
2. Bagi UKK yang diselenggarakan oleh LSPP1-SMK, maka persyaratan Asesor
Kompetensi merujuk pada Pedoman BNSP.
3. Bagi UKK yang diselenggarakan oleh LSPP2 dan LSPP3, Asesor ditentukan oleh
LSP yang bersangkitan berdasarkan pedoman BNSP.
4. Bagi UKK yang diselenggarakan bekerjasama dengan Institusi Pasangan, maka
penguji terdiri atas penguji internal dan eksternal :
a. Penguji Internal adalah guru produktif yang relevan dengan pengalaman
mengajar minimal 3 tahun dan diutamakan memiliki pengalaman kerja/magang di
dunia usaha/industri atau pemegang sertifikasi kompetensi keahlian dan asesor.
b. Penguji Eksternal adalah personil dari dunia usaha/industri/asosiasi
profesi/institusi pasangan yang menguasai metodologi pengujian atau memiliki
latar belakang pendidikan dan/atau asesor yang memiliki sertifikat kompetensi
dan pengalaman kerja yang relevan dengan kompetensi keahlian yang akan
diujikan.
F. Mekanisme Pelaksanaan UKK
1. UKK yang dilaksanakan SMK bekerjasama dengan Institusi pasangan berlaku
mekanisme sebagai berikut :
a. Pelaksana Ujian Tingkat Provinsi melakukan pendataan peserta didik yang
berhak mengukuti UKK
b. Pelaksana Ujian Tingkat Pusat bersama unsur pendidika, unsur dunia
usaha/industri, dan unsur perguruan tinggi menyusun pedoman dan perangkat uji
pada tahun pelajaran 2017/2018
c. Pelaksana Ujian Tingkat Pusat melaksanakan sosialisasis dan menyerahkan
pedoman dan perangkat uji kepada Pelaksana Ujian Tingkat Provinsi
d. Pelaksana Ujian Tingkat Provinsi melaksanakan sosialisasi pedoman UKK tahun
2018 kepada Pelaksana Ujian Tingkat satuan Pendidikan (SMK)
e. Pelaksana Ujian Tingkat Provinsi menugaskan tim untuk melakukan verifikasi
dan menetapkan SMK yang layak menjadi TUK
f. Pelaksana Ujian Tingkat Provinsi menetapkan dan/atau menugskan asesor
sesuai kriteria yang telah ditentukan
g. SMK yang ditetapkan sebafai pelaksana UKK melaksanakan ujian sesuai paket
yang dipilih dan dalam rentang jadwal yang ditetapkan
h. Penguji melakukan uji kompetensi dengan menggunakan perangkat uji yang
telah ditetapkan
i. Penguji memberikan hasil penilaian berupa deskripsi capaian kompetensi dan
bentuk angka untuk diserahkan kepada satuan pendidikan
j. SMK bekerjasama dengan isntitusi pasangan menerbitkan sertifikat
keikutsertaan dalam uji kompetensi keahlian untuk diserahkan kepada peserta uji
yang memenuhi syarat kelulusan dengan mencantumkan judul penugasan dan
nilai yang diperoleh
2. Dalam UKK yang dilaksanakan SMK bekerjasama dengan LSP berlaku mekanisme
sebagaimana diatur dalam pedoman pelaksanaan Uji Kompetensi yang diterbitkan
oleh BNSP.

G. Pelaksanaan Uji Praktik Kejuruan (UPK)


Mengacu kepada Pedoman Uji Kompetensi Kejuruan (UKK), UPK dilaksanakan pada
rentang waktu 19 Maret sampai dengan 28 April 2018, dengan pengaturan sebagai
berikut :
1. Pelaksanaan UKK dilaksanakan oleh SMK bekerjsama dengan institusi pasangan :
a) UKK dapat dilaksanakan di industri dan /atau di SMK yang telah dinyatakan
layak sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK)
b) Pelaksana Ujian Tingkat Satuan pendidikan menyiapkan bahan, peralatan,
penguji, dan alat/komponen penunjang Ujian Praktik Kejuruan
c) Pelaksana Ujian Tingkat Satuan Pendidikan bersama-sama dengan institusi
pasangan dapat menambah atau memodifikasi soal dengan kriteria/spesifikasi
yang lebih tinggi dari soal yang telah disiapkan
d) Pelaksana Ujian Tingkat Satuan Pendidikan dapat menggunakan 4 (empat)
paket soal UKK yang tersedia atau memilih diantara keempat paker yang
sesuai dengan ketersediaan peralatan dan bahan, sedangkan yang ditugaskan
atau dikerjakan oleh peserta uji hanya satu paket dari keempat paket tersebut
e) Pelaksana Ujian Tingkat Satuan Pendidikan dapat memberikan soal Praktik
kejuruan kepada peserta uji sebelum pelaksanaan ujian untuk latihan
f) Pelaksana Ujian Tingkat Satuan Pendidikan memberikan kesempatan kepada
peserta uji untuk melakukan orientasi tempat ujian Praktik kejuruan, berlatih
dan menggunakan peralatan Praktik kejuruan sesuai dengan metode
pelaksanaan ujian Praktik Kejuruan yang akan ditempuh
2. Pelaksanaan UKK melalui LSP
a) Pelaksanaan sertifikasi (MMA, MPA, MAK) yang dilaksanakan oleh LSP
berdasarkan Pedoman BNSP 301. Khusus Pelaksanaan sertifikasi yang
dilaksanakan oleh LSPP1-SMK, mengacu pada peraturan tambahan berupa
Peraturan BNSP no. 1 tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi
Kompetensi Bagi Lulusan SMK (dapat di-unduh di website
http://psmk.kemdikbud.go.id)
b) Pelaksanaan sertifikasi kompetensi bagi peserta didik kelas 10 dan 11
dilaksanakan sesuai dengan skema sertifikasi kemasan klaster atau okupasi
berdasarkan capaian pembelajaran yang telah ditempuh di sekolah
c) Pelaksanaan sertifikasi kompetensi bagi peserta didik kelas 12/kelas 13
dengan skema kemasan klaster atau okupasi atau kualifikasi level II/III
dilaksanakan dalam rangka kelulusan dari satuan pendidikan.
H. Penilaian dan Penskoran Uji Kompetensi Keahlian
Mengacu kepada Pedoman Uji Kompetensi Kejuruan (UKK) Penilaian dan Penskoran
Uji Kompetensi keahlian ditentukan sebagai berikut :
1. Dalam pelaksanaan UKK yang dilaksanakan bekerjasama dengan Institusi Paangan
berlaku mekanisme penilaian dan penskoran sebagai berikut :
a) Penguji melakukan penilaian dengan menggunakan lembar penilaian yang telah
disediakan
b) Penguji melakukan penilaian sesuai karakteristik Kompetensi Keahlian
didasarkan atas unjuk kerja/kinerja/produk yang dihasilkan oleh peserta uji
c) Penguji dapat menambahkan indikator dan komponen penilaian lebih tinggi dari
yang telah ditetapkan oleh Pelaksana Ujian Tingkat Pusat
d) Penguji memberikan skor untuk setiap sub komponen penilaian dalam bentuk
angka mulai 0 sampai 10
e) Penguji menentukan nilai akhir, berdsarkan perhitungan bobot masing-masing
komponen kedalam skala 0 sampai 100
f) Penguji menyerahkan nilai hasil ujian peserta uji kepada Pelaksana Ujian
Tingkat satuan Pendidikan dan menjaga kerahasiaannya
g) Penguji dapat melaksanakan ujian remidial bagi peserta didik untuk komponen
yang belum mencapai standar sampai batas tanggal ujian terakhir.
2. Dalam pelaksanaan UKK yang dilaksanakan oleh LSP berlaku mekanisme penilaian
dan penskoran sebagai berikut :
a) Asesor melakukan penilaian dengan perangkat asesmen atau MUK yang telah
disediakan
b) Asesor memutuskan apakah peserta uji dinyatakan kompeten berdasarkan
kemampuan peserta uji dalam memenuhi kriteria-kriteria unjuk kerja yang
diujikan
c) LSP berkoordinasi dengan BNSP untuk menerbitkan sertifikat kompetensi
berdasarkan skema yang diujikan sesuai ketentuan yang berlaku
d) Pelaksanan Ujian Tingat Satuan Pendidikan dapat menunjuk salah seorang guru
produktif dan /atau asesor untuk melakukan konversi nilai dari sertifikat
kompetensi yang diperoleh peserta didikan melalui sertifikasi di LSP
I. Kriteria Kelulusan dan Penerbitan Sertifikat
1. Kriteria Kelulusan
a) Pada UKK yang dilaksanakan SMK bekerjasama dengan institusi pasangan,
penguji memberikan skor untuk setiap komponen penilaian dalam bentuk angka
dari 0 sampai 10 yang kemudian dikonversi kedalam skala 0 sampai 100
berdasarkan bobot setiap komponen penilaian
b) Pada UKK yang dilaksanakan SMK bekerjasama dengan LSP, guru produktif
dan /atau asesor melakukan konversi dari sertifikat kompetensi yang diperoleh
peserta didik malalui sertifikasi di LSP ke dalam nilai skala 70 dampai 100
c) Pelaksana Ujian tingkat satuan pendidikan menghitung nilai Uji Kompetensi
Keahlian dengan menggabungkan nilai Teori Kejuruan dan Praktik Kejuruan
dengan komposisi 30% Teori kejuruan dan 70% nilai Praktik Kejuruan
d) Peserta uji dinyatakan Lulus UKK jika gabungan nilai Teori Kejuruand an Praktik
Kejuruan minimal 70
e) Pelaksana Ujian tingkat satuan pendidikan mengumumkan kelulusan UKK
sesuai jadwal yang telah ditetapkan
f) Dalam hal Satuan Pendidikan mengadakan UKK lebih dari 1 (satu) model
misalkan UKK dengan Institusi pasangan dan juga UKK dengan LSP, maka nilai
yang digunakan sebagai nilai Ujian Praktik Kejuruan adalah nilai salah satu
model (tidak dirata-rata)
2. Penerbitan Sertifikat
a) Secara umum bentuk sertifikat dalam uji kompetensi dibagi menjadi 4 yaitu :
1) Sertifikat kompetensi untuk skala kualifikasi nasional diterbitkan dengan logo
Garuda Pancasila
2) Sertifikat kompetensi untuk skema okupasi nasional diterbitkan dengan logo
Garuda Pancasila
3) Sertifikat kompetensi untuk skema klaster diterbitkan dengan logo BNSP
4) Sertifikat uji kompetensi oleh SMK terakreditasi menggunakan logo kombinasi
logo Tut Wuri Handayani dan /atau logo institusi pasangan penyelenggara uji
kompetensi
b) Pelaksana Ujian Tingkat Satuan Pendidikan berkoordinasi dengan Dunia
usaha/Industri/Asosiasi profesi atau institusi pasangan yang terlibat dalam Ujian
Praktik Kejuruan menyiapkan penerbitan sertifikasi uji kompetensi
c) Format, redaksi dan substansi yang tertuang dalam blangko sertifikat
kompetensi dapat diseuaikan berdasarkan masukan dari Dunia
Usaha/Industri/Asosiasi atau institusi pasangan
d) Isi sertifikat kompetensi minimal memuat identitas peserta uji, nama kompetensi
keahlian, dan daftar kompetensi / unit-unit kompetensi yang telah diujikan dan
dinyatakan kompeten
e) Sertifikat uji kompetensi hanya diberikan kepada peserta uji yang lulus
f) Sertifikat uji kompetensiditerbitkan oleh Dunia Usaha/Industri/Asosiasi profesi
atau institusi pasangan yang terlibat dalam ujian UKK atau Satuan pendidikan
terakreditasi dan ditandatangani oleh penguji
g) Bagi peserta uji melalui LSP yang terlisensi, maka penerbitan sertifikat dilakukan
oleh LSP yang bersangkutan
h) Setiap sertifikat yang diterbitkan harus memnuhi kaidah mampu telusur
BAB V
Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Sekolah (US)

A. Ketentuan Umum
1. Ujian Sekolah Berstandar Nasional selanjutnya disebut USBN adalah kegiatan
pengukuran capaian kompetensi siswa yang dilakukan oleh sekolah untuk mata
pelajaran dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan untuk memperoleh
pengakuan atas prestasi belajar.
2. Ujian Sekolah selanjutnya disebut US adalah kegiatan pengukuran dan penilaian
capaian kompetensi siswa terhadap standar kompetensi lulusan untuk mata
pelajaran yang tidak diujikan dalam USBN dilakukan oleh sekolah sesuai dengan
struktur kurikulum yang berlaku di sekolah
3. Prosedur Pelaksanaan USBN mengacu kepada POS USBN
4. Prosedur Pelaksanaan US mengacu kepada POS US / Pedoman Penyelenggaraan
US yang ditetapkan oleh Satuan Pendidikan dan Pengawas Sekolah mengetahui
Kepala Cabang Dinas Wilayah Kab/Kota.

B. Penyelenggaraan USBN dan US


1. USBN diselenggarakan oleh sekolah yang terakreditasi dan dikoordinasikan oleh
DInas Pendidikan Provinsi dan /atau Cabang Dinas Wilayah Kab/Kota sesuai
dengan kewenangannya
2. Sekolah membentuk panitia USBN sekaligus sebagai Panitia US yang ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Sekolah dan dilaporkan kepada Cabang Dinas Wilayah
Kab/Kota
3. Panitia USBN dan US bertanggung jawab penuh atas kerahasiaan, keamanan dan
kelancaran penyelenggaraan USBN dan US mulai dari persiapan, pelaksanaan
sampai dengan pelaporan
4. Ketentuan lebih lanjut tentang US diatur dalam POS US/Pedoman Penyelenggaraan
US yang ditetapkan oleh sekolah.

C. Bahan dan Mata Pelajaran USBN


1. Kisi-kisi
a) Kisi-kisi USBN diterapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
untuk semua mata pelajaran
b) Penyusunan kisi-kisi USBN berdasarkan kriteria pencapaian kompetensi lulusan,
standar isi, dan lingkup materi pada kurikulum yang berlaku
c) Kisi-kisi USBN memuat tingkat capaian kompetensi dan lingkup materi
d) Kisi-kisi USBN disusun berdasarkan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
e) Kisi-kisi USBN disusun oleh Direjen terkait
f) Khusu kisi-kisi USBN mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
disusun oleh Kementerian Agama
2. Naskah Soal USBN
a) Soal USBN disusun mengacu pada kisi-kisi USBN;
b) Bentuk soal USBN terdiri atas pilihan ganda (PG) dan uraian;
c) Sebanyak 20 % - 25 % butir soal USBN disiapkan oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, kecuali untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti disiapkan oleh Kementerian Agama;
d) Sebanyak 75 % - 80 % butir soal disiapkan oleh MGMP, dibawah koordinasi
Dinas Pendidikan sesuai dengan kewenangannya;
e) Khusus 75 % - 80 % butir soal mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, penyusunan 75 % - 80 % butir soal, dilakukan oleh MGMP atau para guru
mata pelajaran yang relevan di bawah koordinasi Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi sesuai
kewenangannya;
f) Naskah soal USBN dirakit oleh MGMP sejumlah paket yang ditentukan untuk
masing-masing mata pelajaran;
g) Khusus untuk pendidikan agama dan budi pekerti perakitan soal dilakukan oleh
MGMP atau guru mata pelajaran agama yang relevan dikoordinasikan oleh
Kanwil Kementerian Agama/ Kantor Kementerian di Kabupaten/Kota;
h) Naskah soal USBN beserta kelengkapanya disiapkan untuk dua Paket Model
USBN yaitu Berbasis Komputer (USBNBK) dan Berbasis Kertas dan Pensil
(USBNKP), dan masing-masing terdiri dari Paket Utama, Cadangan dan
Susulan;
i) Dalam hal USBNBK memasukan soal kedalam sistem aplikasi yang digunakan
dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan paket soal yang diujikan
j) Dalam hal USBNKP penggandaan naskah soal dilakukan oleh Cabang Dinas
Pendidikan dan /atau MKKS atau oleh Satuan Pendidikan, berdasarkan
kesepakatan dalam MKKS
k) Master soal digandakan dengan menggunakan sumber dana dari APBD atau
Biaya Operasional Sekolah (BOS) atau suber lainnya;
l) Jumlah butir soal USBN (USBN-KP dan USBN-BK) dan alokasi waktu sebagai
berikut :
Mata Pelajaran Kurikulum 2006 :
Bentuk & Jml
Alokasi
No Mata Pelajaran Soal
Waktu
PG Uraian
1. Pendidikan Agama 40 5 90”
2. Pendidikan Kewarganegaraan 40 5 90”
3. Bahasa Indonesia 40 5 90”
4. Bahasa Inggris 40 5 90”
5. Matematika * 40 5 90”
6. Fisika * 40 5 90”
7. Kimia * 40 5 90”
8. Biologi * 40 5 90”
9. Ilmu Pengetahuan Sosial 40 5 90”
10. Seni Budaya 40 5 90”
11. Pendidikan jasmani Olahraga dan 40 5 90”
Kesehatan
12. KKPI 40 5 90”
13. Kewirausahaan 40 5 90”
14. Dasar Kompetensi Kejuruan ** 40 5 120”
15. Kompetensi Kejuruan *** 40 5 120”
 * sesuai kelompok
 ** meliputi seluruh mata pelajaran dasar kejuruan
 *** sesuai Kompetensi keahlian

Mata Pelajaran Kurikulum 2013 :


Bentuk & Jml
Alokasi
No Mata Pelajaran Soal
Waktu
PG Uraian
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 40 5 90”
2. Pendidikan Pancasila dan 40 5 90”
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 40 5 90”
4. Matematika * 40 5 90”
5. Sejarah Indonesia 40 5 90”
6. Bahasa Inggris 40 5 90”
7. Seni Budaya 40 5 90”
8. Prakarya dan Kewirausahaan 40 5 90”
9. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 40 5 90”
10. Muatan Lokal (Bahasa Daerah) 40 5 90”
11. Dasar Bidang Keahlian ** 40 5 120”
12. Kompetensi kejuruan *** 40 5 120”
 * sesuai kelompok
 ** meliputi seluruh mata pelajaran dasar bidang keahlian
 *** meliputi seluruh mata pelajaran Dasar Program Keahlian dan
Keahlian (C2 dan C3)

D. Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)/Ujian Sekolah (US)


USBN dapat dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan dengan berbasis Kertas dan Pensil
(USBNKP) atau bagi sekolah yang memiliki fasilitas memadai dan memiliki aplikasi
serta operator dapat melaksanakan USBN dengan berbasis Komputer (USBNBK),
dengan pengaturan jadwal sebagai berikut :

USBN Berbasis Komputer (USBNBK) Kurikulum 2006


NO HARI/TANGGAL Sesi Waktu MATA PELAJARAN
1 Senin, 12 Maret 1 07.30 – 09.00 Pendidikan Agama
2018 2 10.00 – 11.30
3 13.00 – 14.30
2 Selasa, 13 Maret 1 07.30 – 09.00 Pendidikan
2018 2 10.00 – 11.30 Kewarganegaraam
3 13.00 – 14.30
3 Rabu, 14 Maret 1 07.30 – 09.00 Bahasa Indonesia
2018 2 10.00 – 11.30
3 13.00 – 14.30
4 Kamis, 15 Maret 1 07.30 – 09.00 Bahasa Inggris
2018 2 10.00 – 11.30
3 13.00 – 14.30
5 Jumat, 16 Maret 1 07.30 – 09.00 Matematika
2018 2 10.00 – 11.30
3 13.00 – 14.30
6 Senin, 19 Maret 1 07.30 – 09.00 Fisika
2018 2 10.00 – 11.30
3 13.00 – 14.30
7 Selasa, 20 Maret 1 07.30 – 09.00 Kimia
2018 2 10.00 – 11.30
3 13.00 – 14.30
8 Rabu,, 21 Maret 1 07.30 – 09.00 Biologi
2018 2 10.00 – 11.30
3 13.00 – 14.30
9 Kamis, 22 Maret 1 07.30 – 09.00 Ilmu Pengetahuan Sosial
2018 2 10.00 – 11.30
3 13.00 – 14.30
10 Jumat, 23 Maret 1 07.30 – 09.00 Seni Budaya
2018 2 10.00 – 11.30
3 13.00 – 14.30
11 Sabtu, 24 Maret 1 07.30 – 09.00 Pendidikan Jasmani Olahraga
2018 2 10.00 – 11.30 dan kesehatan
3 13.00 – 14.30
12 Senin, 26 Maret 1 07.30 – 09.00 KKPI
2018 2 10.00 – 11.30
3 13.00 – 14.30
13 Selasa, 27 Maret 1 07.30 – 09.00 Kewirausahaan
2018 2 10.00 – 11.30
3 13.00 – 14.30
14 Rabu, 28 Maret 1 07.30 – 09.30 Dasar Kompetensi Kejuruan
2018 2 10.30 – 12.30
3 14.00 – 15.30
15 Kamis, 29 Maret 1 07.30 – 09.30 Kompetensi kejuruan
2018 2 10.30 – 12.30
3 14.00 – 15.30

USBN Berbasis Komputer (USBNBK) Kurikulum 2013


NO HARI/TANGGAL Sesi Waktu MATA PELAJARAN
1 Senin, 12 Maret 1 07.30 – 09.00 Pendidikan Agama dan Budi
2018 2 10.00 – 11.30 Pekerti
3 13.00 – 14.30
2 Selasa, 13 Maret 1 07.30 – 09.00 Pendidikan Pancasila dan
2018 2 10.00 – 11.30 Kewarganegaraam
3 13.00 – 14.30
3 Rabu, 14 Maret 1 07.30 – 09.00 Bahasa Indonesia
2018 2 10.00 – 11.30
3 13.00 – 14.30
4 Kamis, 15 Maret 1 07.30 – 09.00 Matematika
2018 2 10.00 – 11.30
3 13.00 – 14.30
5 Jumat, 16 Maret 1 07.30 – 09.00 Sejarah Indonesia
2018 2 10.00 – 11.30
3 13.00 – 14.30
6 Senin, 19 Maret 1 07.30 – 09.00 Bahasa Inggris
2018 2 10.00 – 11.30
3 13.00 – 14.30
7 Selasa 20 Maret 1 07.30 – 09.00 Seni Budaya
2018 2 10.00 – 11.30
3 13.00 – 14.30
8 Rabu, 21 Maret 1 07.30 – 09.00 Prakarya dan Kewirausahaan
2018 2 10.00 – 11.30
3 13.00 – 14.30
9 Kamis, 22 Maret 1 07.30 – 09.00 Pendidikan Jasmani dan
2018 2 10.00 – 11.30 Kesehatan
3 13.00 – 14.30
10 Jumat, 23 Maret 1 07.30 – 09.00 Muatan Lokal (Bahasa
2018 2 10.00 – 11.30 daerah)
3 13.00 – 14.30
11 Sabtu, 24 Maret 1 07.30 – 09.30 Dasar Bidang Keahlian
2018 2 10.30 – 12.30
3 14.00 – 15.30
12 Senin, 26 Maret 1 07.30 – 09.30 Kompetensi Kejuruan
2018 2 10.30 – 12.30
3 14.00 – 15.30

USBN Berbasis Kertas dan Pensil (USBNKP) Kurikulum 2006


NO HARI/TANGGAL Waktu MATA PELAJARAN
1 Senin, 12 Maret 07.30 – 09.00 Pendidikan Agama
2018 09.30 – 11.00 Pendidikan Kewarganegaraam
2 Selasa, 13 Maret 07.30 – 09.00 Bahasa Indonesia
2018 09.30 – 11.00 Bahasa Inggris
3 Rabu, 14 Maret 07.30 – 09.00 Matematika
2018 10.00 – 11.30 Fisika
4 Kamis, 15 Maret 07.30 – 09.00 Kimia
2018 10.00 – 11.30 Biologi
5 Jumat, 16 Maret 07.30 – 09.00 Ilmu Pengetahuan Sosial
2018
6 Senin, 19 Maret 07.30 – 09.00 Seni Budaya
2018 10.00 – 11.30 Pendidikan Jasmani Olahraga dan
kesehatan
7 Selasa 20 Maret 07.30 – 09.00 KKPI
2018 10.00 – 11.30 Kewirausahaan
8 Rabu, 21 Maret 07.30 – 09.00 Dasar Kompetensi Kejuruan
2018 10.00 – 11.30 Kompetensi kejuruan

USBN Berbasis Kertas dan Pensil (USBNKP) Kurikulum 2013


NO HARI/TANGGAL Waktu MATA PELAJARAN
1 Senin, 12 Maret 07.30 – 09.00 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2018 10.00 – 11.30 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraam
2 Selasa, 13 Maret 07.30 – 09.00 Bahasa Indonesia
2018 10.00 – 11.30 Matematika
3 Rabu, 14 Maret 07.30 – 09.00 Sejarah Indonesia
2018 10.00 – 11.30 Bahasa Inggris
4 Kamis, 15 Maret 07.30 – 09.00 Seni Budaya
2018 10.00 – 11.30 Prakarya dan Kewirausahaan
5 Jumat, 16 Maret 07.30 – 09.00 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
2018
6 Senin, 19 Maret 07.30 – 09.00 Muatan Lokal (Bahasa daerah)
2018 10.00 – 11.30 Dasar Bidang Keahlian
7 Selasa, 20 Maret 07.30 – 09.00 Kompetensi Kejuruan
2018

E. Pelaksanaan USBN/US Praktik


Sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan SMK, maka Satuan Pendidikan dapat
melaksanakan USBN/US Praktik dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Kisi-kisi USBN/US Praktik disusun oleh MGMP dan /atau kelompok Guru pada
Satuan Pendidikan tersebut dengan mengacu kepada Standard Kompetensi Lulusan
2. Satuan Pendidikan yang melaksanakan kurikulum 2006 dapat melaksanakan Ujian
Praktik pada mata pelajaran mata pelajaran tertentu sesuai kebutuhan, dan
pelaksanaannya diatur sebelum atau setelah jadwal USBN/US tersebut diatas.
3. Satuan Pendidikan yang melaksanakan kurikulum 2013 kegiatan praktik
dilaksanakan selama proses pembelajaran pada semester 2 (genap) tahun terakhir
(kelas 12/ kelas 13) untuk seluruh mata pelajaran sesuai dengan Standar
Kompetensi Lulusan pada ranah Keterampilan.
BAB VI
PENGAWASAN, PEMERIKSAAN DAN KELULUSAN

A. Pengawasan UNBK
Pengawasan UNBK dilaksanakan sesuai dengan POS UN, sebagai berikut :

d) Pelaksana UNBK Tingkat Sub Rayon menetapkan pengawas ruang UNBK di


tingkat Sub rayon secara silang atas usul dari satuan pendidikan pelaksana UNBK.
e) Guru yang diusulkan menjadi pengawas Ruang UNBK harus
disertai keterangan sekurang-kurangnya: nama lengkap, mata pelajaran
yang diampu, dan sekolah asal.
f) Pengawas ruang UNBK adalah pendidik pada SMK yang memenuhi persyaratan
sebagai pengawas UN.
g) Pengawas ruang UNBK adalah guru yang mata pelajarannya tidak sedang diujikan.
h) Pengawas ruang UNBK adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur,
bertanggungjawab, teliti, memegang teguh kerahasiaan.
i) Pengawas ruang UNBK harus menandatangani surat pernyataan
bersedia menjadi Pengawas Ruang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
harus hadir 45 menit sebelum ujian dimulai di lokasi satuan
pendidikan pelaksana UN (rangkap 3).
j) Pengawas ruang UNBK tidak diperkenankan untuk membawa alat komunikasi
elektronik ke dalam ruang ujian.
k) Guru yang sesuai dengan mata pelajaran yang diujikan tidak
diperbolehkan berada di lingkungan sekolah saat pelaksanaan
UN berlangsung.
l) Penempatan pengawas ruang dilakukan dengan prinsip sistem silang :
a. Antar satuan pendidikan dalam sub rayon;
b. Antar satuan pendidikan lintas sub rayon apabila poin a tidak
dimungkinkan.
c. Setiap ruangan / setiap 20 peserta diawasi oleh 1 (satu) orang Pengawas.

B. Pengawasan USBN dan US


1. Kepala Sekolah bertanggung jawab mutlak atas pelaksanaan USBN dan US di
sekolahnya.
2. Panitia USBN dan US menetapkan pengawas ruang
3. Setiap ruang diawasi oleh pengawas dengan ketentuan :
a. Jika USBN dilaksanakan dengan moda Berbasis Komputer maka pengawas
ruang adalah 1 (satu) orang pengawas setiap ruang/ setiap 20 peserta
b. Jika uSBN dilaksanakan dengan moda kertas dan pensil maka pengawas ruang
adalah 2 (dua) orang setiap ruang/setiap 20 peserta
4. Pengawas USBN dan US adalah guru yang mata pelajarannya tidak sedang diujikan
5. Pengawas USBN dan US adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur,
bertanggung jawab, teliti dan memegang teguh kerahasiaan

C. Pemeriksaan
1. Pengumpulan Hasil UN
a. Dalam hal UN dilaksanakan dengan dengan moda Komputer (UNBK) maka
pengumpulan hasil UN dilakukan oleh proktor sesuai dengan POS UN pada
bagian UNBK.
b. Dalam hal UN dilaksanakan dengan model berbasis Kertas dan Paper (UNKP)
maka :
1) Ketua Panitia UN satuan pendidikan melakukan:
a) Mengisi dan menandatangani berita acara kelengkapan bahan UN di
ruang panitia UN tingkat satuan pendidikan.
b) Mengawasi pengumpulan amplop pengembalian LJUN berisi LJUN yang
telah diisi peserta UN yang telah dilem, ditandatangani pada bagian
sambungan penutup amplop oleh pengawas ruang UN dan dibubuhi
stempel satuan pendidikan.
c) Mengisi dan menandatangani berita acara serah terima,
amplop pengembalian LJUN, amplop yang berisi naskah soal, pakta
integritas, daftar hadir, dan berita acara pelaksanaan UN di ruang Panitia
UN tingkat satuan pendidikan.
d) Menyampaikan amplop pengembalian LJUN ke perguruan tinggi negeri
melalui Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota untuk dilakukan pemindaian;
e) Menyerahkan amplop yang berisi naskah soal ke satuan pendidikan.

2. Pengolahan Hasil UN
a. Pengolahan hasil UNBK dilakukan secara komputer oleh Panitia UN tingkat
pusat.
b. Pengolahan hasil UNKP, Pemindaian (scanning) LJUN hasil UN tingkat satuan
pendidikan dilakukan oleh Perguruan Tinggi. Pemeriksaan dan pengolahan nilai
UTK dilakukan oleh Panitia UN Provinsi dengan sistem komputerisasi.

D. Kelulusan
1. Daftar Kumpulan Nilai (DKN)
Daftar Kumpulan Nilai (DKN) merupakan kumpulan nilai siswa yang meliputi Nilai
Rata-rata Rapor sesuai dengan kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan
(NR), Nilai Ujian Sekolah (NUS), Nilai Sekolah (NS) dan Nilai Ujian Nasional dengan
ketentuan :
a. Kurikulum 2006/KTSP 2016
1) NR adalah Rata-rata nilai mata pelajaran semester 1-5 setiap mata pelajaran
sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada Kompetensi Keahlian
masing-masing.
2) NUS adalah penjumlahan Nilai Ujian Sekolah teori dan Ujian Sekolah Praktik
(jika dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada mata pelajaran tertentu
sesuai karakteristik dan kebutuhan mata pelajaran) dengan pembobotan yang
ditentukan oleh satuan pendidikan.
3) NS adalah penjumlahan NR dan NUS dengan pembobotan yang ditentukan
oleh satuan pendidikan.
b. Kurikulum 2013/K13
1) NR adalah penjumlahan Rata-rata Nilai pengetahuan semester 1-5 dan
rata-rata nilai ketrampilan semester 1-5 setiap mata pelajaran sesuai dengan
struktur kurikulum pada paket keahlian masing-masing, dengan pembobotan
yang ditentukan oleh satuan pendidikan
2) NUS adalah penjumlahan Nilai Ujian Sekolah dan nilai keterampilan pada
rapor semester 6 atau semester terakhir bagi mata pelajaran yang berakhir di
semester 2 dan 4 sesuai dengan struktur kurikulum pada paket keahlian
masing-masing, dengan pembobotan yang ditentukan oleh satuan
pendidikan.
3) NS adalah penjumlah NR dan NUS dengan pembobotan yang ditentukan oleh
satuan pendidikan.
c. Skala nilai 0-100 tanpa desimal
d. Jika terdapat Nilai rapor pada semester 1 – 2 masih menggunakan skala nilai 1
- 4 maka sebelum dimasukkan dalam Daftar Kumpulan Nilai (DKN) terlebih
dahulu dikonversi menjadi skala 0 - 100 dengan menggunakan table konversi
yang berlaku pada semester tersebut atau ditentukan rumus oleh satuan
pendidikan.
e. DKN disusun sesuai dengan Paket Keahlian (per Paket keahlian) dengan
menggunakan format terlampir dalam Domnis ini.

2. Ketentuan Kelulusan
a. Ditentukan dalam rapat pleno yang diselenggarakan oleh panitia yang dihadiri
oleh dewan guru serta Kepala Sekolah dan minimum seluruh guru kelas XII
sebelum pengumuman kelulusan.
b. Peserta didik yang dinyatakan lulus dan mengikuti UN berhak mendapatkan
ijazah, SHUN dan rapor sampai dengan semester terakhir kelas XII dan
sebaliknya yang tidak lulus hanya diberikan rapor sampai semester akhir kelas
XII.
c. Peserta didik yang tidak mengikuti UN tidak berhak mendapatkan SHUN.
d. Laporan hasil kelulusan disahkan oleh Kepala Sekolah, pengawas sekolah dan
mengetahui Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah masing-masing dengan
bukti fisik dokumen pendukung DKN, Berita Acara Rapat Kelulusan dan
Rekapitulasi jumlah siswa.

3. Kelulusan Dari Satuan Pendidikan


a. Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan apabila :
b. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari kelas X sampai dengan XII
dan memiliki nilai seluruh mata pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang
berlaku pada Satuan Pendidikan yang tersusun dalam Daftar Kolektif Nilai (DKN);
c. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
d. Mengikuti Ujian Nasional untuk seluruh Mata Pelajaran yang diujikan secara
lengkap
e. Lulus Ujian Sekolah untuk semua Mata Pelajaran yang diujikan dengan Nilai
Ujian Sekolah (NUS) minimal yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan
f. Memperoleh Nilai Sekolah (NS) minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan.
g. Kelulusan peserta didik dari Satuan Pendidikan ditetapkan dalam Rapat Dewan
Guru yang dihadiri oleh minimal seluruh Guru Mata Pelajaran Kelas XII dan
Kepala Sekolah.

4. Pencapaian Kompetensi Lulusan Berdasarkan Hasil UN


a. Kriteria pencapaian kompetensi lulusan
Nilai hasil UN dilaporkan dalam rentang nilai 0 (nol) sampai dengan
100 (seratus), dengan tingkat pencapaian kompetensi lulusan dalam
kategori sebagai berikut:
1) sangat baik, jika nilai UN lebih dari 85 (delapan puluh lima) dan lebih kecil
atau sama dengan 100 (seratus);
2) baik, jika nilai lebih besar dari 70 (tujuh puluh) dan lebih kecil dari atau
sama dengan 85 (delapan puluh lima);
3) cukup, jika nilai lebih besar dari 55 (lima puluh lima) dan lebih kecil atau
sama dengan 70 (tujuh puluh); dan
4) kurang, jika nilai lebih kecil dari atau sama dengan 55 (lima puluh lima)

b. Setiap peserta didik termasuk yang berkebutuhan khusus berhak mengikuti UN


dan berhak mengulanginya sepanjang belum dinyatakan memenuhi kriteria
pencapaian standar kompetensi lulusan.
BAB VII
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

1. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dilakukan oleh Panitia UN Tingkat


Pusat, panitia UN Tingkat Provinsi, Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota,
LPMP, serta Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan sesuai dengan tugas dan
kewenangannya.
2. Dalam melakukan pemantauan dan evaluasi, pemantau menggunakan
instrumen yang dikembangkan dengan mengacu pada POS UN
3. Hasil pemantauan dan evaluasi dijadikan bahan pertimbangan perbaikan
pelaksanaan UN pada masa mendatang
4. Dalam pelaksanaan UKK pemantauan dapat melibatkan institusi terkait
sesuai dengan kebutuhan
BAB VIII
PENUTUP

Pedoman Teknis Pelaksanaan Ujian Akhir SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
tahun pelajaran 2017/2018 diharapkan dapat membantu Cabang Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, Sekolah pelaksana/penggabung, dan pihak-pihak terkait
lainnya untuk mempersiapkan, melaksanakan sampai dengan melaporkan pelaksanaan
Ujian Nasional (UN), Uji Kompetensi Keahlian (UKK), Ujian Sekolah Berstandar Nasional
(USBN), dan Ujian Sekolah (US) sesuai dengan yang diharapkan.

Pedoman Teknis ini disusun untuk dipedomani sebagaimana mestinya.

Surabaya, 17 Pebruari 2018


Mengetahui,
Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur

Dr. Saiful Rachman, M.M., M.Pd.


Pembina Utama Madya
NIP 19550320 198503 1 008

You might also like