Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Yohanes Pemandi Doka, S.Kep. 131723143065
Dicky Rachmatsyah, S.Kep. 131723143066
Nurul Aini, S.Kep. 131723143067
Riska Windi Dewi Lestari, S.Kep. 131723143068
Arum Rakhmawati, S.Kep. 131723143069
4. 3 menit Terminasi
1. Menyimpulkan hasil 1. Memperhatikan dan
penyuluhan mendengarkan
2. Mengucapkan terima 2. Memperhatikan dan
kasih mendengarkan
3. Mengakhiri dengan 3. Menjawab salam
salam
VII. Pengorganisasian
1. Moderator :
2. Penyaji
ROM :.
Fasilitatator :
3. Observer :
: Moderator : Fasilitator
IX. Uraian tugas
Moderator : Membuka dan memimpin jalanya acara dimulai dari
pembukaan, penyampaian materi, evaluasi, dan
yang terakhir terminasi.
Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan yang dimulai
dari menggali pengetahuan peserta tentang
mobilisasi pasca operasi dan sesi diskusi (tanya
jawab).
Fasilitator : Memfasilitasi jalanya acara penyuluhan agar dapat
berjalan dengan baik.
Observer : Mengobservasi jalannya acara penyuluhan dari
awal sampai akhir, mengobservasi performa
penyuluh, mencatat pertanyaan dan mengobservasi
keantusiasan peserta penyuluhan.
X. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media: Leaflet
d. Penyelenggaraan
penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
e. Tempat dan alat
tersedia sesuai perencanaan
f. Peserta hadir ditempat
penyuluhan
g. Penyelenggaraan
penyuluhan dilaksanakan di Ruang Pandan I RSUD Dr.
Soetomo
h. Pengorganisasian
penyelenggaraan penyuluhan dilakukan pada hari sebelumnya.
b. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta antusias terhadap
materi yang disampaikan oleh penyaji
c. Peserta terlibat aktif
dalam kegiatan penyuluhan
d. Peserta mengajukan
pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
e. Suasana penyuluhan
tertib
f. Tidak ada peserta yang
meninggalkan tempat penyuluhan
c. Evaluasi Hasil
a. Peserta yang hadir sesuai
jumlah absensi kehadiran
b. Peserta memahami materi
yang telah disampaikan oleh penyaji
c. Ada umpan balik positif
dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan dengan benar
yang diajukan penyaji serta mempraktekkan latihan mobilisasi
yang benar.
MATERI PENYULUHAN
IMOBILISASI DAN LATIHAN MOBILISASI
1. Pengertian Mobilisasi dan Imobilisasi
Mobilisasi merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi
fisiologis untuk mempertahankan kemandirian (Carpenito,2000).
Mobilisasi atau mobilitas merupakan kemampuan individu untuk
bergerak secara bebas, mudah teratur dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannya.
Imobilasasi merupakan keadaan dimana seseorang tidak dapat
bergerak secara bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan atau
aktivitas, misalnya mengalami trauma tulang belakang, cedera otak berat
disertai fraktur ekstremitas, dan sebagainya.
2. Penyebab Imobilisasi
Penyebab utama imobilisasi adalah adanya rasa nyeri, lemah,
kekakuan otot, ketidakseimbangan dan masalah psikologis. Rasa nyeri,
baik dari tulang (osteoporosis, osteomalasia, Paget’s Disease, metastase
kanker tulang) trauma sendi (osteoartritis, artritis reumatoid, gout), otot
(polimialgia, pseudoclaudication) atau masalah pada kaki dapat
menyebabkan imobilisasi. Rasa lemah sering kali disebabkan oleh
malnutrisi, gangguan elektrolit, tidak digunakannya otot, anemia,
gangguan neurologis atau miopati. Osteoartritis merupakan penyebab
utama kekakuan pada lanjut usia. Penyakit Parkinson, artritis reumatoid,
gout dan obat – obatan antipsikotik seperti haloperidol juga dapat
menyebabkan kekakuan. Ketidakseimbangan dapat disebabkan karena
kelemahan, faktor neurologis (stroke, kehilangan refleks tubuh, neuropati
DM, malnutrisi dan gangguan vestibuloserebral), hipotensi ortostatik,
atau obat-obatan (diuretik, antihipertensi, neuroleptik dan antidepresan
(Setiati, 2006).
3. Faktor Predisposisi
Berbagai perubahan terjadi pada system muskuloskeletal, meliputi
tulang keropos (osteoporosis), pembesaran sendi, pengerasan tendon,
keterbatasan gerak, penipisan discus intervertebralis, dan kelemahan otot,
terjadi pada proses penuaan.
Pada lansia, struktur kolagen kurang mampu menyerap energi. Kartilago
sendi mengalami degenerasi didaerah yang menyangga tubuh dan
menyembuh lebih lama. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya
osteoarthritis. Begitu juga masa otot dan kekuatannya juga berkurang
(Ario Tejo, 2009).
Istirahat di tempat tidur lama dan inaktivitas menurunkan aktivitas
metabolisme umum. Hal ini mengakibatkan penurunan kapasitas
fungsional sistem tubuh yang multipel, dengan manifestasi klinis sindrom
imobilisasi. Konsekuensi metaboliknya tidak tergantung penyebab untuk
apa imobilisasi diresepkan. Hal ini bisa disebabkan oleh:
1. Cedera tulang
Penyakit reumatik seperti pengapuran tulang atau patah tulang
(fraktur) tentu akan menghambat pergerakan.
2. Penyakit saraf
Adanya stroke, penyakit parkinson, paralisis, dan gangguan saraf tapi
juga menimbulkan gangguan pergerakan dan mengakibatkan
imobilisasi.
3. Penyakit jantung dan pernapasan
Penyakit jantung dan pernapasan akan menimbulkan kelelahan dan
sesak napas ketika beraktivitas. Akibatnya pasien dengan gangguan
pada organ – organ tersebut akan mengurangi mobilisasinya. Ia
cenderung lebih banyak duduk dan berbaring.
4. Gips ortopedik dan bidai.
5. Penyakit kritis yang memerlukan istirahat.
6. Menetap lama pada posisi gravitasi berkurang, seperti saat duduk atau
berbaring.
7. Keadaan tanpa bobot diruang hampa, yaitu pergerakan tidak dibatasi,
namun tanpa melawan gaya gravitasi.
4. Dampak Imobilisasi
A. Dampak perubahan tubuh akibat imobilisasi
Dampak dari immobilisasi dalam tubuh dapat mempengaruhi sistem
tubuh, seperti perubahan pada metabolisme tubuh, ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit, gangguan dalam kebutuhan nutrisi, gangguan fungsi
gastrointestinal, perubahan sistem pernafasan, perubahan krdiovaskular,
perubahan sistem muskuloskeletal, perubahan kulit, perubahan eliminasi
(buang air besar dan kecil), vertigo (pusing tujuh keliling).
Respon Fisiologis Terhadap Imobilitas
1. Muskuloskeletal
a. Gangguan Muskular : Menurunnya massa otot sebagai dampak
immobilisasi dapat menyebabkan turunnya kekuatan otot secara
langsung.
b. Gangguan Skeletal : Akan mudah terjadi kontraktur sendi dan
osteoporosis. Paling sering muncul pada klien imobil, Kekuatan
otot menurun,Penurunan masa otot/atropi. Osteoporosis terjadi
akibat menurunnya aktivitas otot gangguan endokrin dan
metabolisme. Kontraktur (panggul, tumit dan punggung kaki.
2. Cardiovaskular
Perubahan sistem kardiovaskuler akibat immobilisasi antara lain
dapat berupa hipotensi ortostatik, meningkatnya kerja jantung, dan
terjadinya pembentukan trombus. Reflek neurovaskular menurun
vasokonstriksi darah terkumpul pada vena bagian bawah tubuh aliran
darah ke system sirkulasi pusat terhambat perfusi serebral menurun
pusing/sakit kepala hebat, pingsan.
3. Respiratori
Akibat immobilisasi, kadar heamoglobin menurun, ekspansi paru
menurun, dan terjadinya lemah otot yang dapat menyebabkan proses
metabolisme terganggu. Ventilasi paru terganggu pergerakan dada
dan ekspansi paru terbatas pernafasan dangkal. Aliran darah ke paru-
paru terganggu : pertukaran gas menurun. Lemahnya oksigenasi dan
retensi CO2 dalam darah Asidosis respiratory. Sekresi mucus lebih
kental dan menempel sepanjang trac.respiratorius kelemahan otot
thorax ketidakmampuan inhalasi maximal, gerakan menurun
mekanisme batuk terganggu, mucus jadi statis, media berkembang
bakteri : infeksi Trat.respiratory bagian bawah.
4. Metabolik dan nutrisi
a. BMR turun
b. Kebutuhan energi tubuh, motilitas gastrointestinal dan sekresi
kelenjar digestive menurun.
c. Proses katabolisme lebih besar daripada anabolisme nitrogen
balance negative
d. Anorexia malnutrisi
e. Hipoproteinemia edema
5. Urinary
Kurangnya asupan dan penurunan curah jantung sehingga aliran
darah renal dan urine berkurang. pengaruh gaya gravitasi
menghambat pengosongan urine di ginjal dan kandung kemih secara
komplit urine statis media berkembangnya bakteri infeksi Resiko
terjadi “Renal Calculi” karena kenaikan Ca dalam urine. Batu ginjal
nyeri hebat, perdarahan dan obstruksi
6. Eliminasi Fecal
a. Motilitas kolon dan perstaltic menurun, sphincter konstriksi
konstipasi
b. Kelemahan otot skeletal akan mempengaruhi otot abdominal dan
perineal yang digunakan untuk defekasi
7. Integumen
a. Elastisitas kulit menurun
b. Ischemia dan nekrosis jaringan supervisial : luka dekubitus
8. Vertigo
Terjadi Vertigo, karena seseorang terlalu lama berbaring, sehingga
aliran darah ke otak berkurang, serta mempengaruhi nervus
vestibularis.
Leher-sendi Putar
Kaki – geser
Jari kaki
(..................................................)
LEMBAR NOTULEN
Kegiatan Diskusi
1. Nama Penanya
................................................................................................................................................
Pertanyaan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Jawaban
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
2. Nama Penanya
................................................................................................................................................
Pertanyaan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Jawaban
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
3. Nama Penanya
................................................................................................................................................
Pertanyaan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Jawaban
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
(..................................................)