You are on page 1of 5

PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No.

3 Agustus 2014 ISSN 2302 - 2493

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG


OBAT GOLONGAN ACE INHIBITOR DENGAN KEPATUHAN
PASIEN DALAM PELAKSANAAN TERAPI HIPERTENSI DI RSUP
PROF DR. R. D. KANDOU MANADO

Yosprinto T. Sarampang1), Heedy M. Tjitrosantoso1), dan Gayatri Citraningtyas1)


1)
Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115

ABSTRACT

The success of treatment of hypertension requires adherence to dietary instructions and the
recommended drugs. Education about hypertension and the importance of adherence and side
effects of drugs administered to the patient is necessary. The purpose of research is to
determine the knowledge of the hypertension patients about ACE inhibitor drug, to know
about implementation of the adherence of hypertensive patients treated hypertension and
determine the relationship of knowledge patients about ACE Inhibitors drug with patients
adherence in the implementation of the treatment of hypertension. Sampling sites is in the
department of Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Samples were taken that patients do in the
clinic internal medicine and use of antihypertensive drugs ACE Inhibitor. Research used a
questionnaire given to the respondents then identified using a chi-square (p<0.05). The results
showed that patients with hypertension well knowledge many 48 respondents (96%),
hypertensive patients adherence in the implementation of therapy 45 respondents (95%) and
there is a relationship patients knowledge about ACE Inhibitors drugs with patients adherence
in the implementation of the treatment of hypertension, with Pearson Chi Square test with p =
0.0001 (p <0.05).

Key words : Knowledge, Adherence, Hypertension, ACE Inhibitor.

ABSTRAK

Kesuksesan pengobatan hipertensi menuntut kepatuhan terhadap instruksi diet dan


penggunaan obat yang dianjurkan. Pendidikan mengenai penyakit hipertensi dan pentingnya
kepatuhan serta efek samping obat sangat perlu diberikan kepada pasien. Tujuan penelitian
yaitu mengetahui pengetahuan pasien hipertensi tentang obat golongan ACE Inhibitor,
mengetahui kepatuhan pasien hipertensi tentang pelaksanaan terapi hipertensi dan
mengetahui hubungan pengetahuan pasien tentang obat golongan ACE inhibitor dengan
kepatuhan pasien dalam pelaksanaan terapi hipertensi. Lokasi pengambilan sampel adalah di
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Sampel diambil yaitu pasien yang melakukan
pengobatan di poliklinik interna dan menggunakan obat antihipertensi golongan ACE
Inhibitor. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden kemudian
diidentifikasi menggunakan chi square (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien
hipertensi berpengetahuan baik sebanyak 48 responden (96%), pasien hipertensi patuh dalam
pelaksanaan terapi sebanyak 45 responden (95%) dan terdapat hubungan antara pengetahuan
pasien tentang obat antihipertensi golongan ACE Inhibitor dengan kepatuhan pasien dalam
pelaksanaan terapi hipertensi, dengan hasil uji Pearson Chi Square didapat nilai p = 0,0001
(p<0,05).

Kata kunci : Pengetahuan, Kepatuhan, Hipertensi, ACE Inhibitor.

225
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 3 Agustus 2014 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN square (p<0,05) untuk mengetahui ada


Sebagian besar kasus hipertensi di atau tidaknya hubungan pengetahuan
masyarakat belum terdiagnosis. Terlihat pasien tentang obat golongan ACE
dari hasil pengukuran tekanan darah pada Inhibitor dengan kepatuhan pasien dalam
usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi melaksanakan terapi hipertensi. Populasi
hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%, dalam penelitian ini adalah Seluruh pasien
dimana hanya 7,2% penduduk yang sudah yang berada di ruang poliklinik interna
mengetahui memiliki hipertensi dan hanya RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Malalayang,
0,4% kasus yang minum obat hipertensi Manado. Sampel dalam penelitian ini
(DepKes, 2012). adalah Pasien hipertensi yang
Adapun kepatuhan terapi pasien menggunakan obat golongan ACE
hipertensi saat ini juga masih rendah. Inhibitor yang berada di ruang poliklinik
Sebagian besar penderita hipertensi interna RSUP Prof Dr. R. D. Kandou
cenderung mengabaikan program terapi Malalayang, Manado. Seluruh sampel
selama belum ada efek negatif atau ialah populasi dan mengambil 50 yang
komplikasi dari penyakit yang dialaminya. terpilih menjadi sampel. Teknik
Menurut data WHO tahun 2003, pada pengambilan sampel yaitu non-probability
negara berkembang tingkat kepatuhan sampling dengan cara purposive sampling
terapi hanya 50% dan pada negara maju yaitu sesuai dengan kriteria peneliti.
lebih rendah dibandingkan dengan negara Adapun kriteria inklusi atau syarat sampel
berkembang (Badan POM RI, 2006). yang akan diambil diantaranya yaitu
Dalam pengobatan hipertensi ada pasien rawat jalan yang menderita
dua terapi yang dilakukan untuk hipertensi di Poliklinik Interna dan pasien
mengobati penyakit hipertensi. Terapi yang menggunakan obat golongan ACE
yang digunakan ialah terapi farmakologis Inhibitor. Kriteria eksklusi dalam
dan terapi non farmakologis,dimanaterapi penelitian ini adalah pasien yang tidak
farmakologis yaitu dengan menggunakan menderita penyakit hipertensi dan pasien
obat-obatan antihipertensi sedangkan yang tidak menggunakan obat
terapi non farmakologis yaitu dengan antihipertensi golongan ACE Inhibitor.
modifikasi gaya hidup (Muchid, 2006).
Berdasarkan data di Poliklinik HASIL DAN PEMBAHASAN
Interna RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou, Tabel 1. Karakteristik Responden Penderita
Manado menyatakan bahwa pada tahun Hipertensi berdasarkan Umur
2013 sebanyak 5437 jiwa pasien Umur Responden n %
mengalami hipertensi primer (essensial). 40 - 50 tahun 10 20
Berdasarkan latar belakang di atas maka 51- 60 tahun 16 32
dilakukan penelitian tentang hubungan 61 - 70 tahun 21 42
< 75 tahun 3 6
pengetahuan pasien hipertensi tentang obat
Total 50 100
golongan ACE Inhibitor dengan kepatuhan Tabel 2. Karakteristik Responden Penderita
pasien dalam pelaksanaan terapi hipertensi Hipertensi berdasarkan Jenis Kelamin
di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Malalayang, Manado. Jenis Kelamin n %
Laki – laki 23 46
Perempuan 27 54
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada bulan Total 50 100
Januari – Maret 2014 bertempat di ruang
Tabel 3. Karakteristik Responden Penderita
poliklinik interna RSUP Prof Dr. R. D. Hipertensi berdasarkan Pendidikan
Kandou Malalayang, Manado. Desain
yang digunakan dalam penelitian ini ialah Pendidikan n %
deskriptif korelasi dan menggunakan chi- Responden

226
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 3 Agustus 2014 ISSN 2302 - 2493

SD 2 4 hipertensi pada perempuan lebih tinggi


SLTP 5 10 dari laki-laki dikarenakan adanya
SLTA 21 42
Diploma 4 8
hubungan faktor hormonal yang lebih
Sarjana 18 36 besar terdapat didalam perempuan
Total 50 100 dibandingkan dengan laki-laki, faktor
hormonal inilah yang menyebabkan
Tabel 4. Karakteristik Responden Penderita peningkatan lemak dalam tubuh atau
Hipertensi berdasarkan Pekerjaan obesitas (Agrina dan Hairitama, 2011).
Karakteristik responden
Pekerjaan n %
berdasarkan pendidikan di RSUP Prof. Dr.
Responden
Ibu Rumah 9 18 R. D. Kandou Manado diperoleh (SLTA)
Tangga sebagai pendidikan terbanyak dengan 21
Pegawai Negeri 7 14 responden (42%). Pendidikan sangat
Wiraswasta 6 12 penting untuk masyarakat, masyarakat
Pensiunan 28 56 berpendidikan akan mempunyai
Total 50 100 pengetahuan yang baik dan bisa mencegah
masalah kesehatan yang didapatkannya
Tabel 5. Karakteristik Responden Penderita (Hamid, 2013).
Hipertensi berdasarkan Tekanan Darah
Karakteristik responden
Tekanan Darah n % berdasarkan pekerjaan di RSUP Prof. Dr.
Prehipertensi 13 26 R. D. Kandou Manado diperoleh
Hipertensi Grade I 12 24 kebanyakan 28 responden (56%) sebagai
Hipertensi Grade II 25 50 pensiunan. Rata-rata pasien yang
Total 50 100 berkunjung adalah pasien lanjut usia, umur
yang sudah tua memilih banyak
Karakteristik responden beristirahat. Hipertensi rentan beresiko
berdasarkan umur di RSUP Prof. Dr. R. D. dengan pola hidup yang kurang
Kandou Manado diperoleh responden yang bergerak/aktif dalam kehidupannya sehari-
terbanyak terdapat pada kelompok umur hari (Agrina dan Hairitama, 2011).
61-70 tahun sebanyak 21 responden Karakteristik responden
(42%). Faktor umur mempunyai resiko berdasarkan tekanan darah di RSUP Prof.
terhadap hipertensi, proporsi kelompok Dr. R. D. Kandou Manado dikelompokkan
usia 25-34 tahun 1,56 kali mempunyai bahwa 25 responden (50%) menderita
resiko hipertensi dibandingkan usia 18-24 hipertensi grade II diikuti 12 responden
tahun dan resiko hipertensi meningkat (24%) menderita hipertensi grade I dan 13
sejalan dengan bertambahnya usia dan responden (26%) menderita prehipertensi.
kelompok usia >75 tahun berisiko 11,53 Peningkatan tekanan darah bukan
kali menderita hipertensi, hal ini merupakan bagian dari umur, tetapi
disebabkan oleh perubahan struktur pada insiden hipertensi pada lanjut usia ialah
pembuluh darah besar, sehingga lumen tinggi. Setelah umur 69 tahun, prevalensi
menjadi lebih sempit dan dinding hipertensi meningkat sampai 50%.
pembuluh darah menjadi kaku, akibatnya National Health and Nutrition Examination
ialah meningkatnya tekanan darah sistolik. Survey menemukan prevalensi hipertensi
(Rahajeng dan Tuminah, 2009). pada kelompok umur 65-74 tahun sebagai
Karakteristik responden berikut: prevalensi keseluruhan 49,6%
berdasarkan jenis kelamin di RSUP Prof. untuk prehipertensi derajat 1 (140-159/90-
Dr. R. D. Kandou Manado terdiri dari 99 mmHg), 18,2% untuk hipertensi derajat
responden laki-laki sebanyak 23 responden 2 (160-179/100-109 mmHg), dan 6,5%
(46%) dan responden perempuan sebanyak untuk hipertensi derajat 3 (>180/110
27 responden (54%). Proporsi kasus mmHg) (Kuswardhani, 2006).

227
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 3 Agustus 2014 ISSN 2302 - 2493

stimulus atau pengetahuan dan tergantung


Tabel 6. Responden Berdasarkan Kategori pula bagaimana reaksi individu untuk
Pengetahuan Pasien Hipertensi merespon terhadap suatu stimulus yang
Tentang Pengobatan Hipertensi di
Bagian Poliklinik Interna RSUP Prof.
ada pada suatu tindakan atau perilaku
R. D. Kandou, Manado Tahun 2014 (Hamid, 2013).
Kategori n %
Pengetahuan PENUTUP
Baik 48 96 Pasien hipertensi di poliklinik
Cukup 2 4 interna RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Kurang 0 0 Manado memiliki pengetahuan baik
Total 50 100 sebanyak 48 responden (96%) dan
sebanyak 2 responden (4%)
Pengelompokkan kategori tingkat berpengetahuan cukup dalam mengetahui
pengetahuan tentang obat antihipertensi, tentang pemakaian obat golongan ACE
data menunjukkan terbanyak 48 responden Inhibitor dan pelaksanaan terapi hipertensi.
(96%) tergolong berpengetahuan baik. Pasien hipertensi di poliklinik
interna RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Tabel 7. Responden Berdasarkan Kategori Manado patuh dalam pelaksanaan terapi
Kepatuhan Terapi Hipertensi di Bagian
Poliklinik Interna RSUP Prof. R. D. hipertensi sebanyak 45 responden (95%).
Kandou, Manado Tahun 2014. Terdapat hubungan bermakna antara
pengetahuan pasien tentang obat
Kategori n % antihipertensi golongan ACE Inhibitor
Kepatuhan dengan kepatuhan pasien dalam
Patuh 45 90
pelaksanaan terapi hipertensi, dengan hasil
Tidak Patuh 5 10
uji Pearson Chi Square didapat nilai p =
Total 50 100 0,0001 (p<0,05) sehingga dinyatakan
Pengelompokkan kategori bahwa ada hubungan antara pengetahuan
kepatuhan dalam terapi hipertensi, data pasien tentang obat antihipertensi
menujukkan terbanyak 45 responden golongan ACE Inhibitor dengan kepatuhan
(90%) memahami penggunaan obat sampai pasien dalam pelaksanaan terapi
dengan terapinya dan mengontrol pola hipertensi.
hidup mereka dengan baik. Bagi pasien
yang melakukan pemeriksaan ulang secara
berkala dapat menjadi suatu indikasi DAFTAR PUSTAKA
bahwa pasien tersebut mempunyai Adriansyah. 2010. Analisis faktor yang
motivasi untuk sembuh dan ingin berhubungan dengan
merasakan kondisi yang lebih baik dari ketidakpatuhan pasien penderita
sebelumnya (Adriansyah, 2010). hipertensi pada pasien rawat jalan
Berdasarkan hasil uji dari pearson di RSUP H. Adam malik Medan.
chi-square diperoleh nilai p = 0,0001 Fakultas farmasi: Medan
(p<0,05). Dari hasil penilaian, maka dapat Agrina, S.S., Hairitama R. 2011.
dikatakan bahwa terdapat hubungan yang Kepatuhan Lansia Penderita
bermakna antara pengetahuan pasien Hipertensi Dalam Pemenuhan Diet
tentang obat antihipertensi golongan ACE Hipertensi [Jurnal]. Fakultas
Inhibitor dengan kepatuhan pasien dalam keperawatan: Pekanbaru (Riau).
pelaksanaan terapi hipertensi. Ditinjau Badan POM RI. 2006. Kepatuhan Pasien:
bahwa pengetahuan yang baik dan sikap Faktor Penting Dalam
yang tepat mendorong untuk berperilaku Keberhasilan Terapi. Info POM
yang tepat, dimana perilaku biasanya Badan POM RI, 2006; Vol. 5 No.
dipengaruhi oleh respon individu terhadap

228
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 3 Agustus 2014 ISSN 2302 - 2493

7: 1-11. Diakses di http : // Kuswardhani, T.A.R. 2006.


perpustakaan. pom. go.id/ Penatalaksanaan Hipertensi Pada
Departemen Kesehatan Republik Lanjut Usia [Jurnal]. Bagian
Indonesia. 2012. Hipertensi di Penyakit Dalam FK. Unud:
Indonesia.http://www.Depkes.go.id Denpasar.
/index.php?vw=2&id=1909. Muchid, A. 2006. Pharmaceutical care
Diakses tanggal 18 November untuk penyakit hipertensi.
2013. Direktorat Bina Farmasi
Hamid, S.A. 2013. Hubungan Komunitas dan Klinik Ditjen Bina
Pengetahuan Dan Sikap Keluarga Kefarmasian dan Alat Kedokteran
Tentang Pencegahan Hipertensi Departemen Kesehatan.
Dengan Kejadian Hipertensi Tahun Rahajeng, E., Tuminah S. 2009.
2013 [Jurnal]. Fakultas Ilmu Prevalensi Hipertensi dan
Kesehatan Dan Keolahragaan. Determinannya di Indonesia
Jurusan Ilmu Keperawatan: [artikel]. Pusat Penelitian Biomedis
Gorontalo. dan Farmasi Badan Penelitian
Kesehatan Departemen Kesehatan
RI: Jakarta.

229

You might also like