Professional Documents
Culture Documents
Tentir SK 3 Ikgk 4
Tentir SK 3 Ikgk 4
Merry Nina
Modul 1 Skenario 3
IKGK 4 NINA MERRY
Hal-hal yang akan dibahas (sesuai sasbel dosen) o Human papillomavirus
• Picornaviruses/enteroviruses
Infeksi Spesifik (Virus pada anak dan dewasa) o Coxackievirus A dan B (Hand, foot, and
-Definisi mouth disease, herpangina)
-Klasifikasi virus yg dpt menginfeksi manusia terutama di rongga o Echovirus
mulut o Enterovirus
• Herpesviruses • Reteroviruses
o Herpes simplex virus 1 (HSV-1) o Human immunodeficiency virus-1 (HIV 1)
o Herpes simplex virus 2 (HSV-2) o Human immunodeficiency virus-2 (HIV 2)
o Varicella-zoster virus (VZV) (Herpes • Influenza viruses
zoster, chickenpox or primary varicella • Respiratory syncytical viruses
zoster infection) - Obat-obatan antiviral
o Epstein Barr virus (HHV-4) - Infeksi HIV
o Human cytomegalovirus (HHV-5)
o HHV-6 Kontrol Infeksi
o HHV-7 A. Kontrol Infeksi
o HHV-8 B. Kewaspadaan Baku
• Rubulaviruses C. Strategi Kontrol Infeksi
o Paramyxovirus (mumps/epidemic D. Pemrosesan Ulang Instrumen
parotitis; measles/rubeola)
• Papilomaviruses
2
Merry Nina
INFEKSI VIRUS
Terminologi
Sebelum membahas klasifikasi virus dan gambaran klinisnya, kita perlu memahami istilah jenis-jenis lesi yang biasa timbul di kulit dan mucosa mulut.
Definisi dari setiap jenis lesi dapat dilihat pada tabel:
3
Merry Nina
DEFINISI INFEKSI SPESIFIK Infeksi virus dapat terjadi ketika ada interaksi antara virus dan host.
Invasi virus ke dalam tubuh dapat melalui inokulasi kulit atau mukosa,
Nah mulai SK ini udah mulai masuk kasus infeksi spesifik nih.
inhalasi, dan ingesti. Virus tersebut ditransmisikan melalui saliva dan
Apa sih definisinya? Pokoknya infeksi yang disebabkan oleh
cairan tubuh lainnya, kondisi dengan hygiene yang rendah, dan kontak
mikroorganisme yang spesifik, misalnya penyakit TBC ya cuma
yang dekat dengan orang lain atau sekresi infeksinya. Kemudian virus
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
4
Merry Nina
akan menyebar secara lokal melalui limfa, darah, hingga sistem saraf Herpesviridae.
pusat maupun perifer.
Jenis-jenis virus herpes yaitu :
5
Merry Nina
3. Virus herpes gamma: terdiri dari EBV dan HHV-8 dengan range
host yang sangat terbatas. Mereka bereplikasi di sel-sel limfoblastoid
in vitro dan dapat menyebabkan infeksi lisis di sel-sel target.
6
Merry Nina
PATOGENESIS HSV early (IE) dan early (E) yang merupakan kode untuk pengaturan protein
dan replikasi DNA. Selain itu, terdapat gen late (L) yang merupakan
kode untuk protein structural.
Terjadi pada pasien yang yang belum memiliki kekebalan terhadap Latency
virus (biasanya pada anak-anak atau remaja yang sebelumnya belum
Setelah memasuki periode resolusi (penyembuhan) dari herpetic
pernah terinfeksi).
gingivostomatitis, virus bermigrasi ke sepanjang selubung periaxon dari
Infeksi primer terjadi akibat inokulasi pertama kali mukosa, kulit, dan saraf trigeminal menuju ganglion trigeminal. Di ganglion inilah, virus
mata. Virus ini terikat ke permukaan sel epitel melalui heparin sulfat memasuki fase laten dimana virus menjadi non aktif à hanya terjadi
kemudian diikuti dengan insersi transmembran sitoplasmik dan aktivasi
gen spesifik selama fase litik dari infeksi. Gen ini adalah immediate
7
Merry Nina
HSV yang tetap laten pada sel lain selain sel saraf seperti epithelium sitokin yang memicu inflamasi. Sitokin-sitokin ini kemudian
disebut extraneuronal latency. mempengaruhi dendrit yang mengirim sinyal balik ke saraf
dimana virus DNA berada.
Secondary HSV Infection
- HSV-1 yang aktif kembali akan bereplikasi dan berjalan dari
Pada fase ini, virus laten teraktivasi kembali karena faktor tertentu, nervus trigeminal ke epitel awal yang terinfeksi (mukosa
seperti: paparan sinar matahari, paparan dingin, trauma, stress, atau kulit), menyebabkan infeksi rekuren à biasanya
menstruasi, penurunan system imun, dan segala perawatan lain manifestasi berupa vesikel atau ulser lokalis pada bibir.
(kemoterapi, bedah) yang dapat menyebabkan imunosupresi.
- Setelah infeksi sekunder selesai, virus kembali ke ganglia
**Faktor-faktor tersebut dapat menstimulasi reaktivasi HSV melalui 2 trigeminal dan menetap laten.
mekanisme:
o Induksi langsung gen virus ICP4 dan VP16. - HERPES SIMPLEX VIRUS TIPE 1 dan 2 (HSV-1, HSV-2)
-
Paparan sinar dan panas mengaktivasi produk gen virus dan HSV-1 HSV-2
menghambat efek latensi dari virus à menyebabkan aktivasi Cara penyebaran Kontak oral Kontak seksual
virus. Saliva terinfeksi
o Induksi tidak langsung Lesi perioral aktif
Sinar UV bersifat immunosupresif dan dapat menginduksi Paling banyak Mulut Daerah anogenital
8
Merry Nina
9
Merry Nina
- Gejala klinis :
ü
Gatal-gatal, parastesi, kesemutan atau terbakar.
ü
Diikuti dengan eritema di area infeksi
ü
Dalam 1-2 jam terbentuk vesikel di sepanjang
mukokutan bibir à vesikel membesar à bergabung à
mengeluarkan eksudat HSV-2
Setelah 2-3 hari vesikel rupture à ulser à timbul krusta (keropeng) à Gejala klinis untuk infeksi HSV tipe II biasanya ditemukan di genital
penyembuhan lesi (tidak meninggalkan bekas luka, kecuali ada infeksi berupa blister (lepuhan). Blister yang pecah akan meninggalkan ulserasi
bakteri sekunder). Nyeri umumnya hanya dalam 2 hari pertama. yang sulit disembuhkan (butuh 2-4 minggu untuk sembuh).
10
Merry Nina
11
Merry Nina
• Coxsackievirus infections (terutama HFM disease) Dosis acyclovir pada dewasa 200-400 mg 5 kali sehari
selama 5-7 hari. Bila dosis tersebut tidak mempan berarti pasien
Dapat berupa ulserasi yang luas pada rongga mulut menyerupai
primary herpetic gingivostomatitis, namun ulcer pada infeksi ini imunodefisiensi.
umumnya tidak berkelompok dan gingiva tidak terlibat à tidak ada 2. Infeksi HSV Rekuren
gingivitis!
RHL sering ditekan dengan mengurangi faktor pemicu, seperti
REMINDER! penggunaan sunscreen. Selain itu, diberikan pula obat antiviral
Herpes simplex : lesi banyak,
berkelompok, terdapat topical seperti krim acyclovir 50%, krim penciclovir 3%, dan krim
vesikel yang mendahului doconasol 100% sangat efektif jika digunakan 3-6 kali sehari pada
ulser, menyebabkan
gejala awal lesi. Terapi sistemik dengan valacyclovir atau
gingivitis.
famciclovir (500-1000 mg 3 kali sehari) efektif dalam merawat
lesi aktif atau untuk menekan infeksi HSV pada pasien yang
MANAJEMEN PERAWATAN mengalami episode sering, lesi besar, atau EM.
1. Infeksi Primer HSV 3. Infeksi HSV pada Pasien Immunocompromised
Perawatan untuk infeksi primer HSV adalah pemberian Umumnya, pasien dirawat dengan antiviral sistemik yaitu
antiviral Acyclovir atau famciclovir. Penggunaan acyclovir 15 acyclovir intravena untuk mencegah penyebaran virus ke lokasi
mg/kg 5 kali sehari pada anak dapat menurunkan durasi demam, lain (misalnya HSV esophagitis). Untuk pasien alergi acyclovir,
mengurangi HSV shedding, menghentikan progress lesi, alternatifnya ialah foscarnet.
meningkatkan nafsu makan, dan mengurangi kunjungan rumah 4. Terapi Supportif
sakit.
12
Merry Nina
Perawatan pendukung yang diberikan berupa kontrol intake cairan makrofag, masuk ke aliran darah, dan menyebar ke kulit atau organ lain.
yang adekuat, pemberian analgesic : acetaminophen, menjaga oral Hal tersebut memicu aktifnya respon imun non spesifik interferon dan
hygiene dengan mouth cleansing dan kumur-kumur menggunakan respon imun spesifik humoral dan selular. Pada host normal, respon
CHX. imun mampu membatasi replikasi virus dan memungkinkan
penyembuhan dalam 2-3 minggu. Kemudian, virus berjalan menuju
ganglia sensory untuk menetap dalam fase laten.
13
Merry Nina
border, palatum, dan mucosa buccal. Lesi awal berupa vesikel (3-4 bayi neonatus yang lahir dari penderita varicella, bayi tersebut dapat
mm)àpustular putih opakàrupture menjadi ulser (1-3 mm). terjangkit syndrome varicella congenital disertai microcephaly, katarak,
pertumbuhan terhambat, dan hipoplasia anggota tubuh.
MANAJEMEN PERAWATAN
• Pencegahan : Vaksinasi varicella zoster 3-5 hari setelah terpapar.
14
Merry Nina
Rasa sakit yang dalam/ seperti terbakar. Sakit berasal dari infeksi
pada dermatome (area epithelium yang diinervasi oleh saraf spinal)
disertai demam, malaise, sakit kepala, terdapat sedikit
lymphadenopathy 1-4 hari sebelum muncul lesi kutan.
MANIFESTASI KLINIS :
Lesi awal berupa sekelompok vesikel dengan pola dermatom (bisa
unilateral, linear, atau terdistribusi dalam dermatom yang disuplai Infeksi zoster pada divisi opthalmic N.Trigeminal à ruam wajah,
oleh satu saraf). Dalam 3-4 hari, vesikel berkembang menjadi nyeri, lesi pada dahi dan kelopak mata serta ulserasi kornea (bisa
pustular. Setelah 7-10 hari terjadi rupture dan ulserasi yang diakhiri menyebabkan kebutaan).
dengan krusta. Lesi mereda dalam 2-3 minggu. Selama
penyembuhan, dapat terbentuk scar disertai
hipopigmentasi/hiperpigmentasi.
Bila sakit tidak hilang sampai 3 bulan à masuk fase kronis :
postherpetic neuralgia. Sakitnya dideskripsikan sebagai sakit
terbakar, tertusuk, gatal, ngilu, dan sering dipicu hanya dengan
sentuhan ringan oleh pakaian. Keadaan kronis ini bahkan bisa
berlangsung hingga 20 tahun. Infeksi zoster pada divisi maxillaris N.Trigeminal à lesi pada bibir
MANIFESTASI ORAL: atas dan wajah tengah, sakit seperti terbakar pada palatum unilateral.
15
Merry Nina
Beberapa hari kemudian, terbentuk ulser (1-5 mm) di palatum MANAJEMEN PERAWATAN
dengan distribusi unilateral. • Pencegahan: imunisasi varicella zoster sejak kecil untuk mencegah
risiko terjangkit cacar di kemudian hari.
16
Merry Nina
analgesic. Pemberian tricylic antidepressants, carbamazepine, infeksi paling simptomatik pada dewasa muda.
atau capsaicin lebih dianjurkan.
Disamping infectious mononucleosis, EBV telah
• Perawatan postherpetic neuralgia dapat dilakukan dengan
menunjukkan lesi oral hairy leukoplakia (OHL) dan berhubungan
stimulasi kulit di area yang sakit dengan cara menggosok area
dengan beberapa kelainan lymphoproliferative, nasopharyngeal
kulit dengan kain secara lembut; menekan kulit dengan ibu jari;
carcinoma, beberapa gastric carcinoma, dan kadang tumor otot
massage; acupuncture; local heat; cold spray; atau stimulasi
polos.
saraf dengan elektrik melalui transkutan (TENS).
Gambaran Klinis
c. Epstein-Barr virus (HHV-4) Sebagian besar infeksi EBV pada anak asimptomatik. Pada
anak yang berusia kurang dari 4 tahun dengan gejala demam,
Infeksi mononucleus adalah penyakit simptomatis yang
lymphadenophaty, pharyngitis, hepatosplenomegaly, dan rhinitis
berasal dari paparan terhadap virus Epstein-Bar (EBV, HHV-4).
atau cough (batuk). Anak berusia 4 tahun terafeksi ssama namun
Infeksi biasanya terjadi oleh kontak intim. Penyebaran umumnya
menunjukkan prevalensi hepatosplenomegaly, rhinitis dan cough
intrafamilial, dan sekali seorang terpapar, EBV tetap pada host
yang lebih rendah.
seumur hidup. Anak-anak umumnya terinfeksi melalui saliva pada
jari yang terkontaminasi, mainan, atau benda lain. Pada dewasa, Sebagian besar dewasa muda mengalami demam,
kontak virus melalui transfer saliva langsung, seperti berciuman, lymphadenophaty, pharyngitis dan tonsillitis. Hepatosplenomegaly
oleh karena itu nama lain dari infeksi virus ini adalah kissing dan rash tidak terlalu sering terlihat. Komplikasi yang mungkin
meliputi splenic rupture, trombositopenia, autoimmune hemolytic
disease. Paparan selama anak-anak biasanya asimptomatik, dan
anemia, dan masalah neurologic. pada infeksi mononucleus yang
17
Merry Nina
klasik pada dewasa muda, prodromal fatigue, malaise, dan anorexia banyak pasien memiliki splenomegaly. Limfositosis merupakan
terjadi sampai 2 pekan sebelum perkembangan pyrexia. Suhu gambaran khas.
mencapai 104’F dan bertahan selama 2-4 hari. b. Infeksi EBV kronis, persisten atau tereaktivasi
Lymphadenopathy terlihat pada 90% kasus dan tampak membesar, Gejalanya adalah fatigue persistent, dengan atau tanpa temuan
simetris, dan tender nodes, sering dengan keterlibatan posterior dan fisik atau laboratorium.
anterior cervicak chains. Lebih dari 80% kasus pada dewasa muda c. Persebaran EBV melalui sekresi respirasi, terutama melalui
memiliki pembesaran tonsilar oropharyngeal, kadang dengan eksudat kontak oral Pada pasien dengan sosioekonomi rendah, terpapar
permukaan difus dan abses tonsil sekunder. Lesi oral selain pembesaran EBV pada usia awal, sedangkan pada pasien dengan
lymphadenophaty adalah petechiae pada palatum durum atau mole. sosioekonomi tinggi, infeksi primer biasanya tertunda sampai
Biasanya hilang dalam 24-49 jam. NUG juga sering terjadi remaja atau dewasa muda.
d. Burkitt’s lymphoma
a. Infectious mononucleosis
Merupakan tumor sangat ganas yang cepat menyebar dengan
Infeksi akut yang mempengaruhi jaringan limfoid ke seluruh
metastasis yang luas. Penyakit ini sering terjadi di Afrika dengan
tubuh, infectious mononucleosis terlihat pada remaja dengan
endemic malaria. Efek parasit malaria pada sistem
insidensi puncak usia 15-20 tahun. Organisme ada pada saliva
reticuloendotalial dapat menyebabkan respons abnormal terhadap
dan dapat menyebar melalui ciuman. Inkubasi selama 4-7 pekan,
infeksi EBV. EBV lalu menghasilkan perubahan ganas pada
bisa lebih singkat pada anak-anak 10-40 hari. Gejala meliputi
jaringan limfoid (limfoma) bukannya proliferasi jinak.
demam ringan dengan lymphadenopathy generalis dan limfosit
e. Nasopharyngeal carcinoma
abnormal pada darah. Demam, tonsillitis dan fatigue umum, dan
18
Merry Nina
f. Hairy leukoplakia
Perawatan dan Diagnosis
Merupakan area putih dan timbul.
Infectious mononucleosis sembuh dalam 4-6 pekan (ringan dan
self-limiting). Antipiretik tanpa mengandung aspirin dan NSAID
Diagnosis
dapat digunakan untuk meminimalkan sebagian besar gejala.
Diagnosis berdasarkan gambaran klinis dan sebaiknya
Komplikasi yang jarang meliputi splenic rupture, hepatitis yang
dikonfirmasikan melalui prosedur laboratorium. Hitung sel leukosit
berhubungan dengan EBV, dan Bell’s palsy. Pasien dengan
meningkat dengan differential count menunjukkan limfositosis
pembesaran limpa sebaiknya menghindari olahraga kontak untuk
relatif yang dapat terjadi menjadi 70%-90% selama minggu kedua.
mencegah splenic rupture. Kadang, fatigue dapat menjadi kronik.
Atypical limfositosis biasanya muncul pada daerah perifer. Temuan
Pada pasien immunokompromis, poliferasi polyclonal B-
serologi pada EBV adalah adanya Paul-Bunnel heterophil antibody,
lymphocyte dapat terjadi dan mungkin menyebabkan kematian.
tes cepat untuk antibody. Lebih dari 90% pasien dewasa muda
memiliki temuan positif heterophil antibody, namun pasien yang Keterlibatan tonsilar menyerupai streptococcal pharyngitis
berusia kurang dari 4 tahun sering mendapatkan hasil negatif. dan myocarditis terlihat pada pasien yang memiliki infectious
Indirect immunofluorescent testing untuk mendeteksi antibody mononucleosis dan dirawat dengan steroid. Penggunaan
spesifik EBV (IgM) sebaiknya digunakan pada pasien yang diduga kortikosteroid menghasilkan durasi demam yang lebih singkat dan
memiliki infeksi EBV yang negatif pada tes Paul-Bunnel. ELISA penyusutan pembesaran jaringan limfiod, namun penggunaannya
dan recombinant DNA-derived antigen dapat menggantikan indirect harus dibatasi pada kasus yang mengancam nyawa (seperti pada
19
Merry Nina
20
Merry Nina
21
Merry Nina
a. Rubeolla (Campak Jerman) infeksi intrauterin terjadi selama trisemster pertama kehamilan.
Etiologi dan Patogenesis
Campak merupakan infeksi virus menular yang disebabkan virus dari Gambaran Klinis
famili paramyxo-virus. Virusnya dikenal sebagai virus campak, Campak merupakan penyakit yang menyerang anak-anak biasanya
merupakan virus RNA- enveloped yang terkait secara struktural dan
pada musim semi setelah periode inkubasi 7 hingga 10 hari, gejala
biological terhadap famili virus orthomyxovirus, yang dapat
prodromal seperti demam, tidak enak badan, coryza, konjungtivitis,
menyebabkan mumps dan influenza. Virus tersebut tersebar melalui
photophobia, dan batuk. Dalam 1 – 2 hari, makula eritema
droplet udara melalui epitel respirasi nasopharynx. Periode inkubasi
antara 10 – 11 hari dengan periode prodromal 1 – 7 hari. Exaanthem pathognomonic yang kecil dengan nekrosis berwarna putih di tengah
terdiri dari elevasi pinpoint awal pada palatum lunak yang menyatu tampak pada mukosa bukal.
dengan keterlibatan faring dengan eritema terang, tonsil menunjukkan Bintik lesi, yang dikenal sebagai bintik Koplik. Bintik Koplik
daerah keabu – abuan biru yang disebut dengan Herman spots. umumnya diawali dengan kulit kemerahan dalam 1 – 2 hari. Lesi serupa
dapat dilihat pada konjungtiva di canthus medial. Kemerahan awalnya
Penyakit ini menunjukkan gambaran klinis campak berupa mempengaruhi kepala dan leher, diikuti dengan saluran pernafasan, dan
demam, gejala respirasi, dan kemerahan.Tetapi, gambaran ini sangat anggota gerak. Komplikasi yang terkait dengan virus campak adalah
ringan dan singkat. Bintik Koplik tidak tampak pada campak Jerman. ensefalitis dan trombositopenia purpura. Infeksi sekunder dapat
Hal yang signifikan dari campak Jerman, virusnya menyebabkan cacat berkembang sebgai otitis media atau pneumonia.
bawaan dalam perkembangan janin. Pada kondisi yang abnormal
menghasilkan variasi dan mungkin berupa keparahan, khususnya jika Diagnosis
22
Merry Nina
Diagnosis campak biasanya dibuat berdasarkan tanda klinis dan atau pembesaran parotis merupakan iodide mumps.Hal ini
gejala yang terjadi pada individu yang belum divaksin. Gejala menunjukkan bahwa sebagian besar berhubungan dengan
prodromal, bintik Koplik, dan kemerahan memberikan bukti adanya kandungan material kontras radiografik – yodium.Kondisinya
campak.Jika dibutuhkan, uji laboratori dapat dilkukan melalui kultur terbatas dan jinak dengan rekurensi paparan berulang terhadap
virus atau tes serologi untuk antibodi terhadap virus campak material kontras yodium
Etiologi dan Patogenesis
Perawatan Agen penyebab infeksi mumps adalah paramyxovirus.
Tidak ada perawatan tertentu untuk campak. Terapi pendukung Periode inkubasinya yakni 2 – 3 minggu dengan memberikan gejala
istirahat penuh, cairan, diet cukup dan analgesik umumnya dibutuhkan. klinis. Transmisi terjadi secara kontak langsung dengan percikan
Vaksin efektif untuk mencegah campak dan diberikan kepada balita saliva.
dalam bentuk imunisasi untuk mencegah mumps dan rubella. Vaksinnya Gambaran Klinis
disebut dengan MMR (measles, mumps, rubella) Paien menjadi demam, tidak enak badan, sakit kepala, dan
panas dingin, sakit pada preauricular. Kelenjar saliva, parotis, terjadi
b. Mumps infeksi bilateral. Pembengkakan parotis cenderung asimetri,
Mumps merupakan infeksi virus sialadenitis primer akut mencapai proporsi maksimal 2-3 hari. Sakit lokal lanjut terjadi pada
yang menyerang kelenjar parotis. Sebelum adanya imunisasi rutin, saat rahang bergerak untuk berbicara dan menelan. Duktus stensen
mumps meruoakan endemik dalam setahun walaupun biasanya menjadi tersumbat sebagian karena pembengkakan kelenjar, dengan
terjadi pada akhir musim dingin dan semi.Bentuk noninfeksi mumps nyeri yang tajam akibat stimulasi mekanisme sekresi oleh makanan
23
Merry Nina
Uji saliva menggunakan rangkaian reaksi transkripsi polimerasi 1) Papilloma Skuamous Oral
24
Merry Nina
Etiologi namun predileksi gingiva dan alveolar ridge yang memiliki tekstur
HPV adalah virus yang dikenal merupakan penyebab dari oral lembut (xanthoma / foamy) di jaringan papilla penghubung. Papillary
papilloma dan dari organ – organ upper aerodigestive (bibir, lidah, Hyperplasia biasanya ada di palatal keras dikarenakan prostodonthinc
hidung, tenggorokan pita suara, esofagus, dan trakea). HPV yang tidak sesuai. Ukuran papilloma untuk kondiloma lebih besar
menginfeksi khusus di daerah sel epitel basal dan menghasilkan dibandingkan papilloma skuamosa, memiliki basis yang lebih lebar dan
infeksi yang produktif hanya pada dasar epitel skuamous pada kulit
akan berwarna merah jingga hingga merah diakibatkan oleh kurangnya
dan mukosa.
zat keratin.
Manifestasi Klinis
Terdapat pada bagian bibir, daerah mukosa intraoral, daerah palatum
Perawatan dan Prognosis
keras dan lembut dan uvula. Lesi biasa berukuran kurang lebih 1 cm,
Eksisi atau dengan laser namun apabila menggunakan laser, tidak
berwarna merah jingga hingga putih, granular dengan sifat exophytic
(berthumbuh keluar dari permukaan sumber epitel yang terinfeksi). dapat melihat mikororganisme dari lesi untuk menegakkan diagnosis.
Asimptomatik dan soliter namun bisa ada di beberapa tempat (multi Jarang untuk timbul kembali kecuali apabila menjadi dysplasia akibat
terinfeksi HIV.
lesi).
25
Merry Nina
defisiensi vitamin, genetik dan adanya infeksi HPV 13 dan 32. pada lesi ini adalah permukaan epitel skuamosa yang lunak.
Etiologi
Tampilan Klinis
Adanya nodular jaringan lunak yang banyak yang terdistribusi di HPV subtype 6 dan 11 yang ditularkan melalui kontak kulit dengan
permukaan mukosa terlebih di mukosa buccal, labial, gingiva dan kulit atau kulit dengan mukosa ketika sedang melakukan hubungan
lidah. Lesi berupa papul yang berkelompok dengan warna yang sex dengan orang yang terinfeksi.
sama dengan warna mukosa. Apabila lesi berada di daerah trauma
oklusal maka akan berwarana keputihan karena ada kreatin. Lesi Tampilan Klinis
asimptomatik dan sering dijumpai secara tidak sengaja. Karakteristik dari awalnya terinfeksi virus sub tipe ini adalah adanya
sekolmpok nodul yang banyak berwarna merah muda yang tumbuh
Differential Diagnosis
dan berkoalase. Akhirnya menjadi pertumbuhan papilar secara
Verruca vulgaris dan multiple squamous papillomas. exphytic yang lembut, berbasis lebar, dan dapat terkreatinasi atau
tidak. Setelah 1 sampai dengan 3 bulan terpapar oleh virus maka lesi
Perawatan
akan menyebar namun tidak tersebar jauh.
Dengan pembedahan namun sering terjadi regresi secara tiba
tiba yang sering dilibatkan dengan perlawanan sistem tubuh
terhadap virus HPV. Perawatan
Eksisi yang meliputi cryosurgery, eksisi skalpel, laser atau
Condyloma Acuminatum à Lesi yang terletak di daerah anogenital
elektrodesisasi. Umunya bisa rekuren dikarenakan masih adanya
namun juga dapat dijumpai di mukosa oral.Infeksi ini merupakan
infeksi opurtunistik terhadap infeksi HIV.Hal yang sering dijumpai jaringan yang terlihat normal disekitranya yang sebenernya sudah
terinfeksi.
26
Merry Nina
27
Merry Nina
mukosa oral lainnya. Setelah 1-2 hari kemudian, muncul ruam-ruam namun jarang sekali terjadi.
pada kulit.Ruam-ruam tersebut awalnya merah, berbentuk
makulopapular, dan menjadi vesicular.Ruam-ruam tersebut khususnya Diagnosis
berada kaki dan tangan (telapak tangan dan kaki, lutut, siku) juga dapat Diagnosis biasanya didapat dari gejala klinis. Biopsi dan kultur
berada di bokong.Vesikel pada kondisi ini ditemukan dalam epithelium jaringan dapat dilakukan, namun jarang dilakukan.
karena replikasi viral obligat dalam keratinosis.Inklusi eosinophilic
dapat terlihat pada Perawatan dan Pencegahan
Untuk anak-anak, jika anak tersebut merengek atau menolak makan
atau minum, disarankan datang ke dokter.Biasanya dokter menyarankan
beberapa sel epitel yang terinfeksi.Selama keratinosis dihancurkan oleh
untuk istirahat di rumah selama diberi obat.Untuk demam dan rasa sakit
virus, vesikel membesar sehingga di dalam vesikel tersebut
3
mengandung debris proteinaceous dan sel-sel inflamasi. di mulut dengan menggunakan obat antipiretik non aspirin. .Untuk
keluhan kesulitan menelan, dapat diberikan obat kumur beruba larutan
Pada anak-anak, gejalanya dapat disertai dengan demam, pegal-pegal
sodium bikarbonat dicampur dengan air hangat.
atau symptom flu lainnya, sensitive (mudah marah dan menangis),
mengeces (karena rasa sakit menelan), dan dehidrasi karena tidak dapat Blister atau lesi lepuh di tangan dan kaki harus dijaga kebersihannya
menelan cairan dengan baik (karena sakit tenggorokan). (cuci dengan sabun dan air hangat, lalu keringkan) dan jangan ditutup
dengan apapun. Oleskan salep antibiotic untuk mencegah infeksi dan
Komplikasi menutupinya dengan perban kecil.
Komplikasi yang dapat terjadi yaitu meningitis dan encephalitis, Jaga asupan cairan pada anak-anak, jangan sampai dehidrasi.Jika ada
28
Merry Nina
tanda-tanda dehidrasi parah, hubungi dokter. Setelah masa inkubasi sakit tenggorokan setelah masa inkubasi. Secara intraoral, erupsi
yang singkat, penyakit ini secara spontan akan sembuh dengan vesikel terlihat di palatum mole , faucial pillars, dan tonsil à
sendirinya dalam 1-2 minggu. Pencegahan yang dapat dilakukan, bertahan selama 4-6 hari. Diffuse Eritematus faringitis juga terlihat.
diantaranya : (1) Cuci tangan sebelum dan sesudah makan, pada saat di Tanda-tanda dan gejala yang timbul mulai dari ringan-sedang
toilet, sebelum dan sesudah mengganti popok anak, (2) Disinfeksi dan selama min 1 minggu.
bersihkan mainan anak, (3) Hindari kontak langsung seperti mencium,
memeluk, berbagi makanan dan gelas dengan orang yang terinfeksi Diagnosis diferensial
HFMD. Durasi singkat herpangina membedakannya dari infeksi primer virus
seperti herpetic gingivostomatitis, HFM disease, dan varisela.
b. Herpangina Adanya erupsi vesikel, symptom yang ringan, wabah yang terjadi
Herpangina disebabkan oleh coxsackievirus A 1-6,8,10 atau pada musim paans atau awal musim gugur , dan diffuse pharyngitis
22. Namun juga bisa disebabkan oleh coxsackievirus A 7,9,16; membedakan herpangina dengan aphtous stomatitis. Diagnosis
coxsackievirus B 2-6; echovirus 9, 16, 17; enterovirus 71. herpangina dapat ditegakkan melalui pemeriksaan lab, yakni isolasi
Transmisi terjadi akibat kontaminasi saliva virus dan deteksi serum antibody. Herpangina biasanya tidak
dan kadang-kadang melalui kontaminasi feces. membutuhkan perawatan.
Gambaran klinis
Umumnya terjadi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun dan
mewabah selama musim panas atau awal musim gugur. Mereka
yang teinfeksi biasanya mengeluhkan malaise, deman, disfagia, dan
29
Merry Nina
a. Influenza virus
Influenza merupakan penyakit menular yang disebabkan
c. Acute Lymphonodular Pharingitis oleh virus influenza tipe A, B, atau C. Tipe A memiliki beberapa
Penyakit yang disebabkan oleh coxsackievirus A10 ini jarang subtipe diantaranya H1N1, H5N1, H1N2 dan H3N2 yang dapat
ditemui. Masa inkubasi virus 4-7 hari dan karakteristiknya adalah bersifat fatal, Tipe B menyebabkan tingkat penjangkitan yang
sakit tenggorokan, demam, sakit kepala ringan dan berlangsung bersifat sedang sampai parah, dan Tipe C yang bersifat minor.
selama 4-14 hari. Sedikit (1-5) nodul berwarna kuning hingga pink Seseorang dapat menyebarkan influenza dimulai sehari sebelum
gelap muncul di palatum mole atau tonsillar pillar. Nodul mereka merasa sakit dan 3-7 hari setelah gejalanya muncul.
merepresentasikan hyperplasia agregasi limfoid dan akan sembuh Influenza bisa dicegah atau diperbaiki dengan vaksinasi. Hal ini
dalam 10 hari tanpa vesikulasi atau ulserasi. diindikasikan terutama bagi usia lanjut dan yang memiliki
penyakit cardiorespiratory.
5. INFLUENZA VIRUS
Gambaran klinis
Virus pada saluran pernapasan biasanya ditularkan melalui
Influenza menyerang seluruh saluran pernapasan dan
transmisi udara dan partikel-partikel yang sangat kecil (2-0,2
gejalanya muncul segera setelah 1-4 hari dan disertai demam,
mikrometer). Sejumlah virus dapat menyebabkan lower respiratory
sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sakit kepala, lelah, batuk
tract infections (LRTI). Beberapa virus seperti influenza dan
kering, dan myalgia (muscle pains). Kebanyakan orang dapat
respiratory syncytial dapat menyebar dari saluran pernapasan atas
sembuh dalam waktu 1-2 minggu, tapi dapat juga mengancam
menuju saluran pernapasan bawah melalui respiratory epithelium
kesehatan apabila virus yang telah mengakibatkan pneumonia
dan bisa menyebabkan superinfeksi bakteri serta pneumonia.
30
Merry Nina
ini berujung pada secondary bacterial pneumonia. Pasien dengan Molekul RNA virus (vRNA), protein aksesorism dan RNA
usia lanjut, pasien bayi, dan pasien dengan kelainan yang kronis polymerase yang bergantung pada RNA akan dilepaskan di
lebih rentan mengalami komplikasi seperti pneumonia, sitoplasma. Protein inti beserta vRNA akan membentuk
bronchitis, sinusitis, atau otitis media. Influenza juga dikaitkan kompleks yang akan ditranspor menuju inti sel. Kemudian
dengan depresi, encephalopathy, myocarditis, myositis, vRNA di transkripsi lalu keluar menuju sitoplasma dan
pericarditis, dan reye syndrome. mengalami translasi. Protein virus yang baru disintesis dapat
Patogenesis disekresi melalui aparatus golgi menuju permukaan sel atau
Virus influenza berikatan melalui hemagglutinin dengan gula ditranspor kembali menuju inti sel untuk berikatan dengan
asam sialat pada permukaan sel epitel yang terdapat di hidung, vRNA dan membentuk partikel genom virus baru.
tenggorok, usus unggas, dan paru paru mamalia. Setelah General management
hemagglutinin dipecah oleh protease, sel akan memasukkan Zanamivir (antivirus tipe A dan B influenza) dapat meredakan
virus melalui proses endositosis. Setelah berada di dalam sel, gejala hingga 1 hari apabila perawatan dilakukan dalam rentang 2 hari
kondisi asam dalam endosom akan menyebabkan bagian dari setelah terinfeksi. Obat antivirus lainnya yaitu amantadine, oseltamivir,
protein HA (hemagglutinin) akan menyatukan envelope virus dan rimantadine. Istirahat yang cukup, maintenance cairan tubuh, obat
dengan membran vakuola, kemudian kanal ion M2 akan analgesik, antipiretik, dan menghindari alkohol serta tembakau dapat
memungkinkan proton untuk berpindah melewati envelope virus membantu meredakan penyakit.
dan mengasamkan inti virus, yang akan menyebabkan inti Dental aspects
menjadi terurai dan melepaskan RNA virus dan protein inti. Influenza dapat menjadi sangat parah (severe illness) dan seluruh
31
Merry Nina
tindakan dental kecuali gawatdarurat sebaiknya dihindari. General amerika selatan, kenya, cina, taiwan, jepang, dan bagian asia timur
anasthesia merupakan kontraindikasi. lainnya. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza tipe A subtipe
H1N1. Gejala yang terjadi pada penderita umumnya demam tinggi,
1) Bird Flu sakit tenggorokan, batuk, pilek, sakit kepala, nyeri, letih dan lemah,
Influenza tipe A dengan subtipe H5N1 dapat menyebabkan serta badan menggigil. Pada beberapa orang penyakit ini ditandai
suatu penyakit yang disebut dengan flu burung dan menyerang dengan diare dan muntah-muntah. Penyakit ini dapat menular
unggas atau mamalia. H5N1 merupakan virus yang sangat patogenik melalui batuk dan bersin atau saat seseorang menyentuh mulut atau
dan merupakan agen kausatif yang bersifat enzootic pada populasi hidung dengan tangan yang terkontaminasi virus flu babi.
burung terutama di wilayah asia tenggara. Virus ini menyebar secara
global dan menyebabkan lebih dari 100 orang kematian dan jutaan 6. RESPIRATORY SYNCYTICAL VIRUSES
unggas. Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak Virus ini adalah virus pada sistem pernapasan yang menyerang
makanan, minuman, dan sentuhan. Namun, virus ini dapat mati pada paru-paru dan saluran pernapasan lainnya. Apabila RSV menyerang
suhu tinggi. Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, pasien dengan sistem imun yang cukup baik maka biasanya
keluhan pernapasan dan mungkin perut. Obat obatan yang biasa penderita hanya mengalami gejala flu pada umumnya dan dapat
diberikan adalah antivirus dan penurun panas. Antivirus yang dapat sembuh sekitar 1-2 minggu. Namun virus ini dapat berbahaya
digunakan adalah jenis yang menghambat replikasi dari apabila menyerang usia lanjut dan bayi. Virus ini merupakan
neuramidase antara lain, oseltamivir dan zanamivir. penyebab utama terjadinya pneumonia dan bronchiolitis pada anak-
2) Swine flu anak di bawah usia 1 tahun. Bayi atau balita yang terinfeksi virus ini
Flu babi umumnya terjadi pada babi di US, meksiko, kanada, akan terlihat gejalanya dalam waktu 4-6 hari.
32
Merry Nina
Gejala klinis infeksi virus ini berupa runny nose, berkurang Terkadang terlihat fusi multinukleus menjadi giant
nafsu makan, batuk, pilek, demam, kesulitan bernapas, dan cell. Namun pemeriksaan secara sitologi tidak
iritabilitas. RSV dapat ditularkan melalui pasien yang batuk atau dapat membedakan infeksi pada HSV-1 atau HSV-
dan droplet tersebut berkontak dengan hidung, mulut, atau mata • Pemeriksaan Serologi
orang lain. Infeksi ini juga dapat menular melalui kontak langsung o Dideteksi melalui adanya antibodi glycoprotein G.
dari penderita. Obat palivizumab dapat digunakan untuk mencegah Menunjukkan bahwa terinfeksi virus HSV-1 atau
penyebaran virus ini. HSV-2. Untuk pemeriksaan spesifik dapat
digunakan HerpeSelect-1 ELISA dan HerpeSelect-
2 ELISA. Adanya antibodi glycoprotein G1
PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN DIAGNOSIS menunjukkan infeksi HSV-1 dan glycoprotein G2
PADA INFEKSI VIRUS menjukkan infeksi HSV-2.
Infeksi Virus Herpes Simplex
• Isolasi Virus
• Pemeriksaan Histopatologi
o Pengambilan sampel virus dapat dilakukan dengan
o Pada pemeriksaan sitologi memakai tehnik Tzanck.
tehnik Swab pada sekret infeksi atau ulserasi.
Gambaran mikroskopis tampak pada epitel sel yang Isolasi virus kemudian dilakukan pada metode
terinfeksi terjadi akantolisis, nukleus menjadi jelas PCR.
karena terjadi perbesaran nukleus. Gambaran
• Diagnosis
terserbut disebut balloning degeneration.
33
Merry Nina
34
Merry Nina
35
Merry Nina
nekrosis dan ulserasi terlihat. o Mirip dengan gambaran pada infeksi herpangina. Vesikel
• Pemeriksaan Serologi ditemukan dalam epitel karena replikasi dari virus di
keranosit. Inklusi eosinofilik sering kali terlihat dengan
o Terjadi peningkatan IgM pada satu minggu pertama.
Setelah beberapa bulan IgM digantikan IgG. Namun epitel yang terinfeksi. Ketika keranosit hancur karena
pemeriksaan serologi tidak terlalu perlu dilakukan. virus, terjadi pembesaran vesikel dan berisi debri, protein
dan sel inflamasi.
• Isolasi Virus
• Pemeriksaan Serologi
o Dilakukan tehnik swab pada nasopharingeal dan juga
dari urin, feces atau darah. o Terjadi peningkatan antibody dan pada pemeriksaan
• Diagnosis darah terjadi peningkatan sel darah putih.
gambaran klinis dari pasien. Diagnosis dapat dibantu o Dilakuka swab pada vesikel
36
Merry Nina
• Diagnosis
o DD: Herpes gingivostomatitis atau varicella
37
Merry Nina
dengan baik ya, baca doa dulu bismillah semoga dimudahkan belajarnya dan
Transmisi dan pencegahan HIV
masuk ke otak nggak menguap
Transmisi HIV umumnya melalui cairan tubuh yaitu :
Definisi HIV 21 tahun 2013 pasal 12. Pencegahan ini dapat dicapai secara
HIV itu virus yang menginfeksi sel dari system imun efektif dengan cara menerapkan pola hidup aman dan tidak
dengan menghancurkan fungsi si selnya (WHO). nah infeksi berisiko. Pencegahan yang dimaksud meliputi upaya:
yang terkait dengan immunodefisiensi yang parah disebut 1. Edukasi masyarakat, memberikan pemahaman dan
system imun yang lemah. Nah AIDS itu kumpulan gejala 2. Menjamin tersedianya perbekalan kesehatan
38
Merry Nina
edukasi termasuk mengobati transmisi, memiliki sifat biologis yang mirip dan dua-duanya
g. Melakukan pencegahan lain, antara lain melalui progress yang lambat dan menyebabkan imunosupresan yang
4. Uji darah pendonor Intinya sel ini adalah retrovirus RNA yang terbungkus
5. Menggunakan peralatan steril diameternya 10nm. Nah yang digambar gp41 dan gp120 yang
6. Perencanaan kehamilan yang tidak direncanakan dari seperti stud itu fungsinya untuk berikatan dengan sel manusia.
perempuan ODHA Nah dibagian dalamnya itu p24 capsid protein yang
a. Pemeriksaan diagnostic dengan tes dan mengeliling protease, integrase, sama reverse transcriptase)
konseling dan intinya itu RNA. Sel yang umumnya terinfeksi itu yang
b. Pemeriksaan lab rutin punya reseptor CD4+ termasuk limfosit T helper sama
makrofag.
39
Merry Nina
Pas si HIV ini sudah punya akses ke aliran darah, dia Intinya si HIV ini binding sama sel host untuk bereplikasi.
akan nyari jodoh limfosit T helper. Nah melalui gp120 nya sel
inilah dia berikatan dengan reseptor yang ada pada sel. Nah Tanda dan Gejala
pas sudah fusi yang masuk kedalam sel host itu enzim-enzim Selama 2 hingga 6 minggu pertama setelah infeksi awal
sama RNA nya. Enzim reverse transcriptase pertama-tama HIV, lebih dari 50% pasien menderita sindrom flulike yang akut
akan ngubah si RNA tadi menjadi double stranded DNA biar yang ditandai oleh viremia (proliferasi virus pada darah)
bisa menyatu sama DNA host membentuk provirus. nah ketika selama 10 hingga 14 hari.
transkrip DNA, provirus akan teraktivasi. Enzim pada host Jadi terdapat 3 stage infeksi HIV.
kemudian memproses si provirus sama dengan DNA host dan • Stage 1 seroconversion akut umumnya dimulai segera
mengubah provirus jadi m-RNA. Nah si m-RNA aka si kampret setelah eksposur HIV (2 – 6 minggu) dan bertahan
ini akan keluar dari inti dan jadi cetakan lagi untuk buat protein selama bertahun-tahun.
dan enzim virus HIV dan jadi RNA provirus baru. Ketika sudah
40
Merry Nina
nggak notice kalau dia itu hiv :’). Nah kemudian ada
diare.
41
Merry Nina
Manifestasi Utama Dari Hiv • 15% pasien AIDS dan khusunya melibatkan Central
Tipe lesi oral yang terlihat pada infeksi HIV dapat disebabkan Nervous System (CNS).
oleh bakteri fungi, virus, dan infeksi, dan juga proses 5. Gastrointestinal protozoal
6. Candidiasis
PCP
2. Tuberculosis
42
Merry Nina
1. Lesi pseudomembranous ditandai dengan plak • infeksi umum pada pasien HIV yang disebabkan oleh
mukosa bukal
bukal.
Herpes Zoster pada HIV/AIDS
4. Angular cheilitis ditandai dengan fisura yang
Virus dapat menghasilkan penyakit oral karena
menyebar dari komisura mulut, dan sering disertai
disfungsi imun yang diinduksi oleh infeksi HIV. Beberapa
dengan plak putih yang kecil.
virus yang dapat menghasilkan lesi pada mulut adalah
7. Cryptococcus neoforman mycosis
virus herpes dan papillomavirus.
• penyebab utama meningitis pada AIDS
• Human papillomavirus dapat menyebabkan Oral
• biasa terjadi di Afrika
warts (kutil) dan dapat terlihat pada pasien HIV. Kutil
• Penyakit ini ditangani dengan amphotericin dan/atau
ini tampak seperti bunga kol ataupun rata dan hampir
azole.
hilang ketika mukosa diregangkan.
8. Histoplasmis
43
Merry Nina
• Herpes simplex virus dapat menghasilkan ulserasi • Cytomegalovirus (CMV) merupakan infeksi virus
yang menyakitkan dengan lesi oral yang biasanya paling berbahaya yang mirip dengan virus herpes
disekitar mulut, genital, anus, atau orifis lain, dan • Kaposi sarcoma hampir hanya terlihat pada infeksi
dapat terlihat secara intraoral pada esofagus. HIV yang transmisinya secara seksual antar laki-laki
• Varicella zoster virus juga dapat menyebabkan homoseksual dengan AIDS dan berkaitan dengan
herpes zoster. Virus ini dapat menghasilkan ulserasi human herpesvirus-8 (HHV-8). Lesi oral dapat
• Oral Hairy Leukoplakia adalah lesi putih non nodus limfa. Kaposi sarcoma mungkin merah, biru,
removable kayak creamy gt deh L dan terletak pada atau ungu, datar atau timbul, sendiri atau
margin lateral lidah. Hairy leukoplakia hanya terlihat berkelompok. Kaposi sarcoma sering terlihat pada
Epstein-Barr virus. • Neoplasma pada AIDS jika dihitung sekitar 80% dan
seringkali mempengaruhi otak dan berhubungan HIV dapat menyebabkan berbagai gejala neurological
dengan EBV. Manifestasi Lymphomas non-hodhkins pada encephalopathy (AIDS-related dementia) dan kematian.
pada pasien AIDS adalah nyeri, bengkak, dan keras Lebih dari 2/3 pasien AIDS menderita demensia kompleks,
mempengaruhi ekstrimitas.
• Karsinoma sel skuamosa oral juga dapat muncul Penyakit autoimun, khususnya thrombocytopenia
pada populasi yang terinfeksi HIV. purpura merupakan penyakit yang relative sering pada
45
Merry Nina
penderita HIV. Lesi ini terlihat kecil, berisi darah atau petechiae Penyakit periodontal progressive relative sering terlihat
dengan perdarahan spontan pada gingiva. pada individu penderita HIV dan dapat menjadi tanda utama
HIV
46
Merry Nina
. penurunan trombosit
2. Tes Serology
seroconvertion 2 - 3 bulan)
• Nah pas klarif yang IgM sm IgG, jadi IgM itu untuk
akut dan IgG itu kronis. Elisa ini dia hanya terhadap
47
Merry Nina
• Tes ELISA sangat sensitif namun tidak spesifik, jadi • Kalau 3 tadi deteksi antibody, ini dia deteksinya
bisa menyebabkan positif palsu diantaranya penyakit antigen, yaitu mendeteksi asam nukleat virus HIV.
• Spesifitas (kemampuan tes untuk menemukan orang • Dilakukan biasanya pada bayi dibawah usia 18 bulan
yang tidak mengidap HIV) adalah 98,1%-100%. karena pada saat itu antibody belum terbentuk
• Prinsipnya adalah reaksi antara antibody anti HIV 5. Tes Antigen P24
dengan antigen HIV. • Masih ingatkan p24 itu apa? Kalau nggak ingat balik
• Spesifitas Western Bolt lebih baik yaitu antara 99,6%- ke patogenesis HIV :p
• Akurasi meningkat jika dikombinasikan dengan tes antibody monoclonal nah si antibody itu akan
48
Merry Nina
b. Jenis kelamin
1. Pasien AIDS harus mendapatkan perawatan yang tepat
c. Penyakit
dengan belas kasih dan penghargaan martabat manusia
49
Merry Nina
f. Politik
g. Ras
Modifikasi Perawatan Pasien HIV AIDS
h. Orientasi seksual
1. Asimptomatik Seropositif HIV
i. Posisi social
• diperlakukan sama seperti pasien lain dan dapat
• Dokter berhak menolak atas dasar kurangnya
mendapatkan semua perawatan yang diindikasikan.
spesialisasi dan kualifikasi pendidikan, selain itu
2. Simptomatik Seropositif HIV
dianggap diskriminasi.
• Rentan terhadap infeksi à berikan obat profilaksis
• Dokter perlu mengetahui batas kompetensinya dan
3. HIV-infected, Pasien asimptomatik (CD4+ terhitung 200/μL
kapan rujukan diperlukan
- 500/μL)
2. Komunikasi dan persetujuan
• perawatan restoratif rutin dan kompleks dapat
• Menerangkan diagnosis, prognosis, dan regimen
dilakukan
terapi agar pasien paham mengenai pilihan terapi
4. AIDS (CD4+ terhitung kurang dari 200/μL)
termasuk keuntungan dan kelebihan
• dapat menerima perawatan emergensi dan preventif.
3. Kerahasiaan
• Perawatan gigi elektif biasanya tidak diindikasikan
• Dokter memiliki tugas etik untuk memberikan
• Jika akan dilakukan perawatan invasif à perhatikan
informasi terhadap kerahasiaan yang diminta oleh
pencegahan infeksi dan kemungkinan pendarahan
hukum.
berlebihan à antibiotik profilaksis dapat diberikan
• Misalnya tau kalau pasien seropositive tetap
• perawatan bedah à melakukan konsultasikan dengan
meneruskan hubungan seks yg nggak aman sama
dokter yang bersangkutan.
50
Merry Nina
5. pasien diduga memiliki infeksi HIV dan menolak untuk • Tujuan utama ART adalah untuk menghambat replikasi
melakukan pemeriksaan infeksi HIV tetap lakukan HIV secara menyeluruh seperti beban virus dibawah
perawatan dengan asumsi bahwa pasien memiliki potensi batas assay pada 4-6 bulan
sebagai carrier HIV dan dokter gigi tetap merawat pasien • ART dianjurkan ketika jumlah CD4+ kurang dari 350
dengan menerapkan standard precaution yang dilakukan cells/uL dan level plasma HIV RNA lebih besar dari
6. Pasien HIV dalam keadaan gawat darurat, harus tetap • ART sangat dianjurkan untuk pasien dengan jumlah sel
dirawat sebagaimana seperti pasien dental lainnya. Dokter T CD4+ lebih rendah dari 200/uL dan untuk pasien
gigi tidak boleh menolak pasien hanya karena dokter gigi dengan AIDS.
tidak mau merawat pasien dengan infeksi HIV. Obat antiretroviral digunakan untuk memperbaiki
antiretroviral aktif.
51
Merry Nina
transcriptase inhibitor.
52
Merry Nina
Kegawatdaruratan à pasien HIV/AIDS o tutup luka tapi alirin air ke luka selama 2 menit +
• Dokter gigi perlu memperhatikan beberapa hal dalam tadi biar gada yg kena (mengurangi risiko)
menangani pasien HIV o jika terjadi kontaminasi pada hidung dan mulut,
• Dokter gigi memiliki risiko tertular bilas dan kumur dengan air dingin jangan
• Rentan terhadap injuri inokulasi akibat HIV, Virus ditelan, kalau kena mata irigasi dengan air juga
Hepatitis B, dan Virus Hepatitis C o kalau kecakar terus luka terbuka, cuci tangan
• Dapat dicegah dengan vaksinasi dengan sabun dan air lalu tutup dengan
robeknya kulit dan keluarnya darah o data survey minimalisir kejadian serupa
o injuri benda tajam (jarum suntik, scalpel, file, zidovudine dan lamivudine.
o kontaminasi cairan tubuh pada luka terbuka lopinavir, darunavir, atazanavir, atau raltegravir.
a. segera hentikan tindakan yg sedang dilakukan kepada ahlinya, dan follow-up untuk monitoring
o jika tertusuk jangan kayak vampire deh kepatuhan, efek samping, dan serokonversi.
langsung diisep L
53
Merry Nina
FARMAKOLOGI Biarpun males, ini jangan diskip guys mungkin bias dibaca dulu pemanasan
54
Merry Nina
• Tepat dosis
agen Antivirus
agen Antivirus HIV Antiseptik Kalau kurang nggak ngasih efek terapi, kalau lebih bikin
Hepatitis
efek samping
semoga kita semua diberikan ketabahan dan kesabaran untuk belajar farmako, dan
• intinya ngasih informasi sejelas-jelasnya. Misalnya antasida
semoga yang jomblo cepat diberikan pasangan. Aaminn J nih mesti dikunyah dulu baru telan, Antibiotic ga boleh
dicampur susu.
55
Merry Nina
Respon individu thdp efek obat bervariasi à • Dokter ngasih beberapa obat untuk satu penyakit yg
• Obat harus efektif, aman, bermutu, dan harga terjangkau 4. Incorrect prescribing
Informasi yg tepat penting dalam menunjang keberhasilan • Kontraindikasi dengan konsisi sebenarnya
sebelum mutusin pemberian obat misalnya kalau pasien • Ngasih obat dengan potensi toksisitas lebih tinggi
ga sembuh dan mengalami efek samping. padahal ada obat yang manfaat sama dan aman
• Kepatuhan pasien • Ngasih obat mahal padahal ada obat yg sejenis, mutu
1. Overprescribing
• Pemberian berlebihan à efek interaksi obat, efek morbiditas dan mortalitas penyakit
3. Multiple prescribing
56
Merry Nina
4. Mutu ketersediaan obat à misalnya pasien sakit batuk dan • Intervensi regulasi. Jadi sifatnya mengikat scr formal dan
pilek dikasih antibiotic à kebutuhan antibiotic meningkat memiliki kekuatan hukum. Regulasi dilakukan untuk
karena masih dipakai padahal sebenarnya ga efekti kan. kewajiban registrasi obat yang beredar, keharusan
Upaya mengatasi masalah penggunaan obat tidak rasional − Daftar obat esensial nasional memuat daftar obat yang
• Upaya pendidikan baik selama kuliah ( pembahasan kasus diupayakan tersedia di fasilitas kesehatan
dan adanya kurikulum farmako klinik no thanks ya Allah) − Formularium obat memuat daftar obat terpilih yang
maupun praktik keprofesian (informasi pengobatan, paling dibutuhkan dan harus tesedia di RS dan fasilitas
edukasi medis lanjutan, dan seminar) kesehatan. Kompilasi sediaan obat à acuan penulisan
kesehatan tertentu hanya tersedia obat yang paling o Jenis dan peran obat
dibutuhkan masyarakat, tersedia setiap saat, dan o Cara, frekuensi, dan lama penggunaan
4. Dibentuknya komite farmasi dan terapi di RS untuk Indicator penggunaan obat rasional
A. Indikator inti
57
Merry Nina
• rerata jumlah item dalam tiap resep 4. Persentase biaya untuk suntikan
• Persentase peresepan dengan antibiotik 5. Peresepan yang sesuai dengan pedoman pengobatan
• Persentase peresepan dengan suntikan 6. Persentase pasien yang puas dengan pelayanan yang
3. Indikator fasilitas
B. Indikator tambahan
tujuan utama dari anti-influenza adalah untuk
Data yang digunakan sulit diperoleh atau diinterpretasi
menghambat siklus replikasi virus tersebut dan digunakan
1. Persentase pasien yang diterapi tanpa obat
untuk perawatan dan profilaksis.
2. Rerata biaya obat tiap peresepan
A. Amantadine dan rimantadine
58
Merry Nina
• Kerjanya menghambat fungsi protein M2 (fungsinya gejala serta komplikasi penapasan atas
untuk membuat influx ion hydrogen mengalir masuk ke • Menghambat segala aktivitas virus dan menghasilkan
• Menghambat replica virus influenza A dan C, sendai, atau B akut. Efektif 48 jam setelah onset gejala
• Virus influenza B, virus parainfluenza 1-3, mumps, dan • Efek samping nausea dan muntah serta
• Konsentrasi plasma tertinggi dalam 2 – 4 jam mengurangi efektivitas klinis vaksin influenza intranasal
• Lebih efektif sebagai profilaksis daripada diberikan Kebanyakan anti-HSV berfungsi menghambat replikasi
• Efek samping cemas, sulit konsentrasi, insomnia, Anti herpes simpleks virus
• Melalui oral
59
Merry Nina
• merupakan analog thymidine dgn iodine menggantikan • Risiko resistensi lebih kecil
klp metil pada atom karbon • Efek samping gangguan pencernaan à mual, muntah,
• dengan cara menyatu dengan virus à kromosom rusak dan diare ; manifestasi CNS à pusing, ataksia, linglung
• juga memiliki risiko toksisitas yg dpt merusak DNA sel ; teratogenic ; karsinogentik
• dlm bentuk larutan dan salep idoxuridine tp lebih kecil iritasi dan alerginya
lakrimasi bila dioles pada mata • Senyawa turunan idoxuridine à atom iodine digantikan
kelompok trifluoromethyl
• Menunjukkan aktivitas antiviral in vitro melawan keratisis herpetic dan 10 x lebih larut
• Sulit larut dan terserap oleh saluran pencernaan à • Efektif untuk pasien yg tidak merespon
• Biasanya untuk mengobati herpes dan varicella-zoster • Jarang menimbulkan alergi dan toksisitas
60
Merry Nina
D. Acyclovir dan Valacyclovir • Acyclovir parenteral efektif untuk infeksi HSV, VZV,
Jadi dia ini paling baik untuk HSV setelah gejala timbul. dan herpes encephalitis
Dosisnya 5-10 mg/kg berat badan selama 1 jam setiap 8 • Acyclovir salep untuk herpes genitalis awal dan lesi
jam sekali 5 – 10 hari. Ohiya dia juga bias untuk oral rekuren herpetic mukokutan
hairyleukoplasia yg merupakan gejala awal hiv 800 mg 5 • Tidak memberikan efek toksisitas
substrat adenosine deaminase à enzim penting pada • Acyclovir intravena à phlebitis, mual, muntah,
• 160 kali lebih poten disbanding vidarabine Krim pensiklovir pilihan obat untuk control rekuren herpes
• 10 kali idoxuridine labialis setiap dua jam kecuali tidur selama 4 hari ->
• menghambat polimerasi DNA virus à memutuskan mengurangi ketidaknyamanan dan memperpendek periode
parenteral, dan topical. sering berisiko resistensi. • Kurang poten disbanding acyclovir
konsentrasi tertinggi 2 jam dlm plasma setelah ingesti. • Menghambat polimerisasi DNA
• intravena acyclovir waktu paruh 2 – 5 jam, 20 jam pd dioleskan tiap 2 jam kecuali pd saat tidur à 4 hari
kelainan ginjal.
61
Merry Nina
• Efeknya mengurangi lama lesi dan rasa nyeri pada bibir • Manifestasi tambahan malaise, pingsan, pusing, lelah,
F. Foscarnet
• Melawan HSV, CMV, HSV lain, dan HIV-1 • Alcohol saturasi rantai panjang
menghambat pengikatan pyrosphosphate pd enzim • Menghambat fusi antara selubung virus dan membrane
• 100 kali lebih selektif • Diberikan dalam waktu 12 jam dari penampakan awal
dengan kemungkinan paresthesias, otot spasm, tetanis, • Mirip acyclovir dgn toksisitas lebih tinggi
VZV
62
Merry Nina
• Pemberian sistemik à mengancam nyawa dan • Prodrug ester yang dikonversi jadi pensiklovir selama
• Diberikan IV untuk penyakit aktif • Infeksi VSV dan HSV local dan akut
• Analog cytiden dikonversi jadi codofovir diphosphate • Mengurangi keparahan dan durasi nyeri
• Berikatan dengan RNA virus dan mencegah sinstesa hematopoetik yg paling signifikan mensitesa interferon
• Topical à CMV retinitis dan AIDS • 3 kelompok à interferon alfa, beta, dan gamma
63
Merry Nina
mendegradasi RNA virus dan protein kinase à • Menghambat progress AIDS dalam individu terinfeksi
menghambat sintesis protein (CD4+ count < 500 sel/μL) dan pada pasien
• Diberikan peroral dalam keadaan perut kosong • Dia ini berperan sebagai terapi paliatif, jadi nggak
transcriptase à menghambat polimerisasi DNA virus • Dapat digunakan sbg agen preventif à mengurangi
• Efek samping sakit kepala dan pusing, gangguan insidensi transmisi vertical
Terapi HAART (highly active antiretroviral therapy) merupakan • Efek samping mual, headache, depresi sumsung tulang
terapi yang digunakan pd infeksi HIV yg terdiri atas kombinasi Didanosine (dideoxynosine)
obat yg dapat mengganggu replikasi virus • Didanosine diubah menjadi trifosfat, menghambat
• Agen antiretrovirus pertama aman dan efektif • secara peroral akan meningkatkan jumlah limfosit
• Difosforilasi menjadi zidovudin triphosphate tergabung CD4+, mengurangi antigen virus dan mengurangi
jadi compmentary DNA virus à memutus elongasi gejala yang berhubungan dengan AIDS.
rantai à replikasi virus terhenti • Efek samping peripheral neuropathy dan pankreasitis.
64
Merry Nina
• Didanosine diabsorbsi dengan baik pada pH netral dan • Meningkatkan sel CD4+ pasien yg tidak merespon
pH perut à tidak dapat diikonsumsi dengan medikasi • Merupakan nucleoside analogue reverse transcriptase
yang memerlukan pH asam untuk diabsorbsi, seperti inhibitor à kombinasi untuk menangani infeksi HIV
• Didanosine digunakan pada pasien dengan infeksi HIV • Lamivudine tidak efektif sebagai terapi tunggal à
lanjutan yang tidak toleran pada zidovuidine atau kombinasi dengan zidovudine à menghambat replikasi
• Umum digunakan kombinasi dengan zidovuidine dan • Efek samping mual dan pusing
• Resistensi terhadap didanosine progresif, umumnya lamivudine, hanya dikonsumsi 2 kali sehari
• Menunjukkan efek terapeutik pd pasien resisten memiliki berat < 40 kg Efek samping reaksi
• Resistensi silang umum terjadi dgn didanosine Nevirapine, efavirenz, delaviridine dan etravirine
• Biasanya dikombinasikan dgn zidovudine dan protesa • Nevirapine tidak memerlukan aktivasi, sehingga
Stavudine
65
Merry Nina
dan menghambat sintesis cDNA virus secara tidak Protease HIV bertanggung jawab atas pembelahan Gag
• resistensi sangat cepat jd perlu kombinasi untuk nyusun virion-virion baru. Kombinasi dengan
• larut dalam lemak, mudah diabsorbsi dan antiretroviral lain pada pasien hiv tingkat lanjut à
dimetabolisme oleh sitokrom P450. meningkatkan keselamatan
hari karena nevirapine menginduksi metabolismenya • Obat pertama yg menghambat protease hiv dan punya
• Nevirapine dapat menyebabkan ruam, diare dan • Biasanya dikombinasikan dengan antiretroviral
demam. nukleosid
• Obat lainnya seperti efavirenz, delaviridine dan menurunkan jumlah virus tanpa peningkatan toksisitas
etravirine digunakan untuk menangani infeksi HIV-1. • Efek samping gangguan gastrointestinal mula muntah
Obat-obat ini dapat menyebabkan gejala • Dapat menghabmbat metabolesme obat verapamil dan
gastrointestinal. triazolam
menyebabkan ruam (termasuk sindrom Stevens- • Kombinasi ritonavir dan 2 neukleosid analog à
66
Merry Nina
• 3% pasien mengalami batu ginjal à disarankan minum • Enfuvirtide merupakan fusion inhibitor efektif
• efek samping gangguan gastrointestinal apa aja à mencegah fusi envelope viral sm membrane
nelfinavir dan lopinavir plasma host
• efek samping hiperglikemia, distribusi lemak abnormal, • Intinya pencegahan pernikahan dini segera setelah
kombinasikan dengan ritonavir. Efek samping gangguan • Misalnya kena darah dalam jumlah banyak dan
gastrointestinal dan sakit kepala berkontak dengan luka terbuka pada kulit, darah pada
• Digunakan untuk org dewasa dan anak >4 tahun yang pasien high viral load
• Dalam bentuk kapsul mengandung vit E yg • Dilakukan dalam 1 jam, tidak direkomendasikan lagi
• Tidak boleh konsumsi suplemen tambahan • Resimen PEP awal à truvada (145 mg tenofir dan 200
• Efek samping mual, muntah, diare serta ruam mg emtricitabine) sekali sehari + kaletra (200 mg
• Fosamprenavir adalah bentuk lain amprenavir yang lopinavir dan 50 mg ritonavir) dua kali sehari
mudah diabsorpsi
C. Fusion inhibitor
67
Merry Nina
berspektrum luas dan desinfektan permukaan tuberculocidal. Kalau misalnya mau nambahin atau mau nanyain boleh banget kabari ya.
2. Chlorheksidin gluconate (CHG) Semoga kita semua dikasih kemudahan untuk ngerjain soal ujian. Amin J
68
Merry Nina
KONTROL INFEKSI DALAM KEDOKTERAN GIGI Standar pencegahan untuk kontrol infeksi yang bisa meminimalisasi
A. Kontrol Infeksi transmisi infeksi termasuk di antaranya:
- Menggunakan antiseptik untuk tangan sebelum dan sesudah
Apa? menggunakan glove
Kontrol infeksi mengacu pada prosedur-prosedur dan kegiatan-kegiatan
- Menggunakan barier protektif untuk diri sendiri, seperti glove,
yang bertujuan untuk mencegah atau meminimalkan risiko penularan
penyakit menular. masker, pelindung mata, dan gaun
Tujuan? - Menggunakan alat proteksi yang sesuai saat prosedur klinis dan
Kontrol infeksi bertujuan untuk mencegah transmisi penyakit dari saat membersihkan dan memproses instrumen
bakteri, jamur, dan virus. - Manajemen limbah medis dengan benar dan hati-hati
Siapa? - Manajemen benda tajam dengan tepat
dari pasien ke pasien, dari dokter dan tenaga kesehatan ke pasien, dari - Menggunakan instrumen reusable dengan tepat
pasien ke dokter atau tenaga kesehatan, atau ke tenaga kesehatan yang
lainnya. - Membersihkan lingkungan sekitar secara efektif
Bagaimana? - Melaksanakan etiket untuk pernapasan dan batuk
Kontrol infeksi yang sukses meliputi : - Apabila diperlukan, dapat menggunakan barrier / penghalang
- Memahami prinsip dasar kontrol infeksi seperti plastik yang menutupi permukaan tertentu yang mungkin
- Membuat sistem yang membuat prosedur kontrol infeksi dapat terkontaminasi atau sulit dibersihkan.
diimplementasikan secara efektif dan mudah, misalnya dengan
membuat tata-cara / prosedur yang jelas dan pelatihan pada Dokter gigi perlu:
melaksanakan usaha-usaha kontrol infeksi untuk membatasi penyebaran
tenaga kesehatan kedokteran gigi
penyakit.
- Memperbaharui pengetahuan tentang penyakit yang bisa Karena:
menular/infeksius, misalnya avian flu, influenza H1N1, dan lain- - Untuk melakukan suatu tindakan bedah, dokter gigi biasanya
lain akan merusak lapisan epitel yang merupakan pertahanan penting
- Indentifikasi peraturan-peraturan yang perlu dimodifikasi terhadap infeksi
- Selama sebagian besar prosedur bedah mulut, dokter gigi,
Pada praktik dental, mikroorganisme dapat terhirup, tertelan, atau perawat, dan
terpenetrasi ke kulit atau mukosa. Mikroorganisme dapat menyebar peralatan yang digunakan menjadi terkontaminasi oleh darah dan saliva
melalui kontak langsung dari satu orang ke orang lainnya, atau secara pasien.
tidak langsung melalui instrumen atau alat-alat. Agen fisik dan kimiawi merupakan dua sarana utama untuk
mengurangi jumlah mikroba pada permukaan. Antiseptik, disinfektan,
69
Merry Nina
dan gas ethylene dioxide adalah agen kimiawi utama untuk membunuh • Berikan edukasi pada provider mengenai risiko
mikroorganisme pada permukaan. Sedangkan cara fisik yang digunakan penularan virus dan mikroba pathogen lainnya yang
untuk mengeliminasi organisme hidup adalah dengan panas, iradiasi,
terdapat dalam darah
dan mechanical dislodgment.
Mikroba penyebab penyakit pada manusia mencakup bakteri, - Mencegah paparan darah dan material penyebab infeksi
virus, mycobacteria, parasit, dan fungi. Mikroorganisme yang paling
resisten untuk dieliminasi adalah endospora bakteri. Jadi secara umum, • Berhati-hatilah terhadap penggunaan benda-benda tajam
metode sterilisasi atau disinfeksi yang membunuh endospora akan (seperti jarum, scalpel, dan bur) yang dapat
mampu mampu membunuh mikroba yang lain.
terkontaminasi oleh saliva dan darah pasien yang
kemungkinan mengandung virus atau material penyebab
infeksi
• Jangan menutup
jarum suntik yang
telah digunakan
1. Mencegah Penyebaran Patogen dalam Darah
menggunakan
- Vaksinasi
tangan langsung
• Lakukan vaksinasi pada seluruh pekerja di pelayanan atau dengan teknik-
kesehatan gigi dan mulut yang memilki resiko terpapar teknik lainnya yang
darah dan material penyebab infeksi mengarahkan ujung
• Setelah 1 bulan lakukan evaluasi untuk mengetahui jarum ke anggota tubuh. Jangan membengkokan dan
respon antibody terhadap vaksin mematahkan jarum sebelum dibuang
70
Merry Nina
71
Merry Nina
72
Merry Nina
- Moist Heat
Moist heat lebih efisien daripada dryheat karena untuk sterilisasi
karena membutuhkan temperature yang lehih rendah dan waktu
yang lebih singkat. Hal ini dikarenakan beberapa prinsip fisiknya.
Pertama, air mendidih pada 1000 celcius membutuhkan waktu yang
lebih singkat dalam membunuh organisme daripada udara dalam
suhu yang sama, karena air merupakan konduktor panas yang lebih
baik daripada udara. Yang kedua, panas yang di butuhkan untuk
4. Teknik Sterilisasi Instrumen merubah air menjadi uap sama dengan 7 kali panas yang di
butuhkan untuk merubah air menjadi mendidih. Saat uap berkontak
dengan objek, uap tersebut mengembun dan langsung melepaskan
73
Merry Nina
panas yang di serapnya dan mendenaturasi cell protein vital. digunakan. Karena sifatnya yang sangat mudah terbakar, gas
Menggunakan uap jenuh yang diberikan tekanan akan lebih efisien , ini dicampur dengan karbon dioksida atau nitrogen agar
karena dengan adanya tekanan titik didih air untuk menjadi uap lebih aman. Pada suhu 50°C, gas ethylene dioxide efektif
bertambah dan uap yang dihasilkan akan menjadi lebih panas. Titik membunuh semua organisme termasuk spora dalam waktu 3
didih air menjadi sebagai berikut apabila diberikan tekanan: 1090C jam. Namun, karena toksisitasnya yang tinggi terhadap
pada 5 psi, 1150C pada 15 psi, dan 1260C pada 20 psi. jaringan hewan, istrumen yang terpajan gas ini kemudian
Alat yang digunakan untuk memberikan tekanan disebut dengan harus di dianginkan selama 8-12 jam pada suhu 50°C -60°C
autoclave. Autoclave berkerja dengan menghasilkan uap udara dan atau pada suhu ruangan selama 4-7 hari. Keuntungan:
melalui pipa-pipa menambahkan tekanan sehingga uap menjadi efektif untuk sterilisasi material berporus, peralatan besar,
sangat panas. Alat yang dimasukkan sebaiknya di bungkus untuk dan peralatan yang sensitif terhadap panas dan kelembaban.
mempermudah aliran uap kepada peralatan. Keuntungan dari moist Kerugian: kebutuhan peralatan khusus; waktu sterilisasi
heat ini adaalah efektivitas, kecepatan dan mudahnya untuk relatif lama; kebutuhan aeation atau penganginan untuk
mendapatkan alat autoclave. Kerugiannya adalah kemungkinan uap mengurangi toksisitas jaringan; kurang efektif kecuali
untuk menghasilkan karat pada instrument dan harganya yang dokter gigi memiliki akses ke fasilitas yang bersedia
mahal. melakukan sterilisasi gas pada perawatan dental.
5. Teknik Disinfeksi
- Sterilisasi Gas
Beberapa gas memiliki efek letal terhadap bakteri dengan
cara merusak enzim dan struktur biomekanis vital lainnya.
Gas ethylene dioxide merupakan yang paling sering
74
Merry Nina
75
Merry Nina
tidak steril sedangkan bungkus yang dalam ke instrumen steril di atasnya (dengan efek seperti
dimaksudkan untuk dibuka secara steril. sumbu).
7. Operatory Disinfection
76
Merry Nina
sumber gas dengan masker ada yang disposable dan ada yang bisa gram negatif. Keduanya lebih efektif jika diunakan berulang kali
ditutupi dengan disposable sleeves. dalam satu hari karena keduanya berakumulasi di kulit dan
meninggalkan residu dengan efek antibakterial setiap kali dibasuh.
8. Persiapan Tim Bedah Namun, keduanya tidak efektif terhadap tubercle bacilli, spora, dan
banyak virus.
Dua tipe dasar untuk personnel asepsis yang akan dibahas: (1) clean
technique dan (2) sterile technique. Antiseptik digunakan di kedua 1. Clean Technique
tipe, maka akan dibahas terlebih dahulu.
→ Persiapan Tangan dan Lengan Umumnya digunakan pada office-based surgery yang tidak spesifik
membutuhkan teknik steril. Office oral surgical procedures yang
Antiseptik digunakan untuk menyiapkan tangan dan lengan tim membutuhkan teknik steril mencakup bedah apapun di mana kulit
bedah sebelum memakai gloves dan untuk mendisinfeksi tempat diinsisi. Clean technique dimaksudkan untuk melindungi dental
bedah. Antiseptik didesain untuk memiliki toksisitas jaringan yang team dan pasien lain dari pasien yang akan dibedah dan juga
rendah namun tetap mempertahankan sifat disinfektannya. Tiga melindungi pasien yang dibedah dari patogen yang mungkin ada
antiseptik yang sering digunakan di kedokgi: pada dental team.
• Iodofor • Dental team dapat menggunakan pakaian biasa yang kemudian
dilapisi jas lab lengan panjang. Alternatifnya adalah
Iodofor, contohnya povidone iodine, memiliki aksi antiseptik
menggunakan surgical scrubs tanpa dilapisi lagi oleh surgical
dengan spektrum yang paling luas; efektif untuk membunuh bakteri
gram negatif dan positif, sebagian besar virus, organisme M. gown berlengan panjang.
Tuberculosis, spora, dan fungi. Namun, iodofor kontraindikasi bagi
individu: • Dokter gigi harus selalu menggunakan gloves ketika merawat.
− sensitif material iodine Pada clean technique, tangan dapat dicuci dengan sabun
antiseptik dan dikeringkan pada handuk disposable sebelum
− menderita hipotiroidisme yang tidak terawat menggunakan gloves. Gloves harus steril dan dipasang dengan
teknik yang tepat untuk mempertahankan sterilitas permukaan
− wanita hamil. eksternal gloves.
• Klorheksidin dan Heksaklorofen • Umumnya, proteksi mata harus digunakan untuk perlindungan
Penggunaan heksaklorofen memiliki keterbatasan jika digunakan kemungkinan tercipratnya darah atau saliva, misalnya ketika
berulang karena beresiko menimbulkan toksisitas sistemik. Kedua alat pemotong high speed akan digunakan.
agen ini lebih efektif terhadap bakteri gram positif dibanding bakteri
77
Merry Nina
• Masker harus digunakan kapanpun ada aerosol atau ketika berkurang dengan signifikan. Kebanyakan rumah sakit punya
akan dibuat luka bedah. protokol masing-masing yang harus diikuti ketika akan melakukan
bedah di institusi tersebut. namun standarnya adalah dengan
• Jika akan melakukan bedah pada rongga mulut, kulit perioral menggunakan larutan sabun antiseptik, sikat yang moderately stiff
didekontaminasi dengan larutan yang sama untuk scrub tangan (agak kaku), dan pembersih kuku tangan. Tangan dan lengan
dibasahi pada wastafel khusus scrub. Sabun antiseptik harus
dan rongga mulut dapat dibersihkan dengan disikat atau dibilas
dibiarkan tetap di tangan ketika kuku sedang dibersihkan dari
dengan klorheksidin glukonat (0,12%) atau dengan mouthwash kotoran dengan pembersih khusus kuku tangan. Kemudian
berbasis alkohol à untuk mengurangi kontaminasi kulit atau tambahkan sabun antiseptik lagi dan scrubbing dimulai dengan
mukosa oral dari luka dan mengurangi mikroba yang ada di gerakan yang tegas berulang dari sikat scrub di semua permukaan
mulut jika nanti ada aerosol yang terciprat selama penggunaan tangan hingga 5 cm di bawah siku. Tangan dijaga tetap di atas siku
high-speed drills dalam mulut. setelah dibasahi hingga tangan dan lengan mengering.
2. Sterile Technique
78
Merry Nina
79
Merry Nina