You are on page 1of 104

PROSPEK PENGEMBANGAN BANK SYARI’AH DI INDONESIA

(STUDI KASUS PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK)

SAMDIN 1) & ASMIRANDA IRVIANDY 2)

ABSTRACT

The research held in PT. Muamalat Bank of Indonesia, Tbk. aimed to know the
prospect of development of PT. Muamalat Bank of Indonesia, Tbk in the future observed
from the financial view. The variables of financial ratio used in this research were liquidity
ratio (current ratio, fund to deposit ratio), and profitability ratio (net profit margin, return om
asset, return an equity).
From the data obtained and processed by using analisys tool namely simple moving
average three years with different types of financial ratio variables can be concluded that it is
predicted that CR and FDR of Muamalat Bank will have fluctuation because it is influenced
by the national and global economy, however the function of BMI has already run well. NPM
of BMI is predicted to have stable increase obtained from share spread. It was also predicted
that ROA and ROE of BMI remained to be persistent since 2006. In general, the condition of
this capital reversion was already good. Considering that the competition faced was too tight
(can be seen from the fluctuation of profit and balance) but it can be balanced by the stable
financial management. Development prospect of BMI is also predicted will be widely open
which is influenced by the support of many stakeholders.
Key Words: Current Ratio, Fund To Deposit Ratio, Net Profit Margin, ROA, ROE

PENDAHULUAN Krisis perbankan berkembang


Sejak tahun 1997 hingga sekarang semakin dalam dengan munculnya isu
krisis ekonomi di Indonesia belum negatif mengenai kondisi perbankan
menunjukkan tanda-tanda kepulihan yang nasional. Turunnya peringkat dan
membaik. Diawali dengan adanya krisis gambaran pesimis yang diberikan lembaga
perbankan, kondisi perbankan kemudian pemeringkat internasional kepada
menjadi semakin rawan. Perbankan di perbankan nasional juga telah
Indonesia tidak lagi mampu beroperasi mengakibatkan semakin merosotnya
secara normal, pelanggaran terhadap prinsip kepercayaan masyarakat, baik dalam
kehati-hatian meningkat, kecukupan maupun luar negeri, terhadap perbankan
likuiditas dan permodalan perbankan nasional. Belajar dari kegagalan
menurun drastis dan ketergantungan pengelolaan perbankan nasional yang
perbankan kepada bantuan likuiditas dari berbasis bunga dan ditunjang dengan
Bank Indonesia naik tajam. Berbagai mismanagement kelembagaan perbankan,
perkembangan ini mengakibatkan proses mendorong munculnya sistem perbankan
intermediasi oleh perbankan terganggu baru. Meskipun, munculnya sistem
sehingga memberikan dampak yang kurang perbankan ini dimunculkan pada tahun
menguntungkan bagi perekonomian. 1992, dengan berdasarkan pada UU No. 7

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan


VOL. 1. No. 1. Januari 2009 1
tahun 1992. Dimana pada tahun ini di memberikan manfaat lebih kepada
Indonesia belum mengalami krisis ekonomi. masyarakat; dan (3) Agent of services,
Namun, setelah terjadi krisis ekonomi dan fungsi bank dalam memberikan pelayanan
perbankan, maka UU No. 7 tahun 1992 jasa lainnya kepada masyarakat disamping
tersebut dilakukan revisi, menjadi UU No. 10 menabung dan kredit, antara lain jasa
tahun 1998. Berangkat dari UU inilah, pengiriman uang, penitipan barang-barang
akhirnya mendorong tumbuh kembangnya berharga, pemberian jaminan bank dan
lembaga keuangan berbasis syari’ah. Saat penyelesaian tagihan.
ini telah banyak bank konvensional yang Bank Muamalat Indonesia adalah
melakukan konversi dari sistem bunga ke bank syari’ah pertama di Indonesia. PT.
syari’ah. Bank Muamalat Indonesia,Tbk sebagai
Bank syari’ah adalah sistem perbankan pelopor bank syari’ah telah mengalami
yang dalam kegiatan operasionalnya perkembangan yang sangat pesat sejak
menghindari dampak negatif dari sistem didirikan pada 1 Mei 1992. PT. BMI telah
bunga dalam perekonomian untuk menunjukkan eksistensinya sebagai salah
menciptakan keadilan dalam dunia satu pendukung dalam perkembangan
perbankan. Bank syari’ah juga merupakan sistem keuangan syari’ah dengan prinsip-
bank umum yang melaksanakan kegiatan prinsip bagi hasil (Profit and loss Sharing)
usaha berdasarkan prinsip syari’ah yang atau pembagian laba yang merupakan
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam suatu sistem yang berdasarkan prinsip-
lalu lintas pembayaran. (UU No. 10 tahun prinsip keadilan sesuai dengan tuntunan Al-
1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun Qur’an ( [2 : 275], [3 : 130], [ 4 : 146], [2 :
1992 tentang perbankan). 276], [2 : 278] ) dan As-Sunnah sehingga
Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru diharapkan dengan sistem ini akan tercipta
(2006 : 9) mengemukakan bahwa keadilan dan kesejahteraan dalam
keberadaan bank (termasuk bank syari’ah) perekonomian Indonesia.
pada dasarnya memiliki fungsi utama pada 3 Kinerja keuangan pada PT. Bank
(tiga) aspek yaitu : (1) Agent of trust, yaitu Muamalat Indonesia,Tbk. periode 2000 s/d
fungsi perbankan sebagai agen yang dapat 2006 memiliki total aktiva sebesar Rp.
dipercaya dalam mengelola dana 8,370.59 milyar, atau meningkat sebesar
masyarakat/nasabah yang dititipkan 12,70% dari tahun 2005 sebesar Rp.
kepadanya; (2) Agent of development, yaitu 7.427,05 milyar. Jika dibandingkan
fungsi bank sebagai agen pembangunan pergerakan total pembiayaan pada tahun
yang akan mendorong sektor-sektor ekonomi 2006 sebesar RP. 6,628.09 atau naik
produktif dan potensial sehingga sebesar 12,57% dari total pembiayaan

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan


VOL. 1. No. 1. Januari 2009 2
pada tahun 2005 yang sebesar RP. 5,887.74 rangking ke-tujuh dalam kategaori asset
milyar. Dan total penerimaan DPK Rp. 1 Triliun s/d Rp. 20 Triliun, serta
mengalami peningkatan yang sama dengan termasuk dalam “sepuluh besar bank
total pembiayaan yaitu sebesar 12,57 % devisa terbaik di Indonesia dengan predikat
pada tahun 2006. Hal ini menunjukkan “sangat bagus”. PT. Bank Muamalat
bahwa dalam dua tahun terakhir, PT. Bank Indonesia,Tbk telah menjadi bank syari’ah
Muamalat Indonesia,Tbk mengalamai pertama di Indonesia, dengan total asset
peningkatan dari total aset, DPK dan Rp. 8 Triliun hingga akhir 2006.
pembiayaan. Namun, hal tersebut belum Mengacu pada kondisi empiris yang
dapat menjamin keberhasilan PT. Bank telah diuraikan di atas, maka penulis
Muamalat pada masa yang akan datang, tertarik untuk melakukan penelitian tentang
mengingat semakin tajamnya persaingan prospek pengembangan jangka panjang
dalam industri perbankan pada umumnya bank syari’ah di Indonesia. Disebabkan
dan pada industri syari’ah pada khususnya. karena melihat kondisi persaingan dalam
Selain kondisi keuangan Bank industri perbankan yang makin merebak
Muamalat yang cukup baik, keberadaannya diantara konvensional dan syari’ah, untuk
sebagai bagian dari komponen dapat tetap mempertahankan posisi dalam
perekonomian nasional juga mendapat industri guna meningkatkan perekonomian
dukungan dari beberapa elemen nasional. Olehnya itu, penulis tertarik untuk
masyarakat, sehingga ini memberikan melakukan penelitian dengan fokus
prospek tersendiri bagi perbankan syari’ah permasalahan bagaimana prospek
khususnya Muamalat untuk tumbuh dan pengembangan PT. Bank Muamalat
berkembang. Tidak dikenalnya sistem Indonesia,Tbk pada masa yang akan
bunga/riba dalam operasional Bank datang ditinjau dari segi keuangan.
Muamalat karena dapat merugikan nasabah, Selanjutnya tujuan yang dicapai dalam riset
mendapat dukungan dari MUI yang ini untuk mengetahui prospek
mengeluarkan fatwa tentang haramnya pengembangan pada PT. Bank Muamalat
bunga bank. Fatwa tersebut menyebabkan Indonesia,Tbk pada masa yang akan
lonjaknya dana pihak ketiga (DPK) lebih datang dari segi keuangan.
cepat dari pada pembiayaan. PT. Bank Fokus kajian dalam riset ini dibatasi
Muamalat Indonesia,Tbk telah memperoleh pada prospek pengembangan dari segi
berbagai penghargaan. Berdasarkan rating keuangan, penulis melihat data masa lalu
majalah Infobank 2003, PT. Bank Muamalat selama sebelas tahun yaitu periode 1996
Indonesia,Tbk masuk sepuluh besar dengan s/d 2006. Dalam hal ini penulis melihat
predikat “sangat bagus” dan menempati kondisi keuangan dalam neraca dan

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan


VOL. 1. No. 1. Januari 2009 3
laporan rugi-laba PT. Bank Muamalat yang digunakan (Eddy Herjanto, 1999:119)
Indonesia,Tbk, yang akan dihitung dalam adalah:
rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas t  N 1

(current ratio, dan fund to deposit ratio), dan


X i
Y  i t

rasio profitabilitas ( net profit margin, return t 1 N


on asset, dan return on equity). X t  X t 1  ... X t  N 1
Y 
t 1 N
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dapat dikategorikan HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai penelitian studi kasus yaitu Perkembangan Bank Muamalat pada
penelitian yang menjelaskan prospek sebelas tahun terakhir cukup fluktuatif
pengembangan PT. Bank Muamalat berdasarkan hasil perhitungan rasio-rasio
Indonesia,Tbk. ditinjau dari aspek finansial. keuangan. Mengacu pada data selama 11
Jenis data yang digunakan adalah data tahun terakhir, penulis memprediksikan
sekunder berupa total DPK, total prospek perkembangan rasio keuangan
pembiayaan yang disalurkan, total aktiva, pada Bank Muamalat dimasa medatang di
berbagai kewajiban, dan lain-lain yang tinjau dari segi keuangan sebagai berikut :
terdapat dalam laporan keuangan. Sumber Perkembangan Current Ratio
data sekunder diperoleh dari publikasi PT. Prospek perkembangan current ratio 4
Bank Muamalat Indonesia,Tbk. Metode tahun mendatang pada Bank Muamalat
pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan analisis rata-rata bergerak
dokumentasi dan wawancara. tiga tahunan menunjukan nilai sebesar
Metode analisis data yang digunakanan 1,18. Berarti kemampuan untuk melunasi
dalam riset ini adalah metode analisis rata- hutang jangka pendeknya karena
rata bergerak sederhana tiga tahunan yaitu pembentukan aktiva lancar lebih cepat
analisis prediksi didasarkan pada proyeksi dibandingkan hutang lancar dengan spread
serial data yang dimuluskan dengan rata-rata = 1,18. Dari CR Bank Muamalat tersebut,
bergerak. Metode rata-rata bergerak menunjukkan berada di bawah standar CR
sederhana tiga tahunan merupakan metode ideal yaitu 2 : 1. Nilai ini masih cukup baik
peramalan rata-rata bergerak sederhana karena perkembangan aktiva lancar relatif
yang dianggap mampu menghilangkan lebih cepat dibandingkan hutang lancarnya.
pengaruh fluktuatif random dalam peramalan Mengacu pada pertumbuhan CR selama
yang menggunakan data masa lalu untuk tahun 1996 s/d 2006 dan prediksi tahun
memprediksikan prospek PT. Bank Muamalat 2007 s/d 2010 dapat disajikan pada grafik
Indonesia,Tbk pada masa yang akan datang berikut.
ditinjau dari aspek keuangan. Formulasi

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan


VOL. 1. No. 1. Januari 2009 4
Grafik 1. Prediksi Current Ratio Bank Muamalat Tahun 2007-2010

Sumber: Hasil pengolahan data sekunder Bank Muamalat Tahun 1996 – 2006
Grafik di atas, diprediksikan bahwa Pada tahun 2009 dan 2010
pada tahun 2007 current ratio Bank diprediksikan current ratio Bank Muamalat
Muamalat sebesar 1,23 atau mengalami mengalami peningkatan sebesar 2%. Hal
peningkatan sebesar 8,85 % dari tahun ini diprediksikan, disebabkan oleh berbagai
2006. Namun pada tahun 2008 kembali upaya yang dilakukan oleh pemerintah
mengalami penurunan sebesar 6%, yang untuk terus mendorong pertumbuhan
diperkirakan dipengaruhi oleh kemungkinan perbankan syari’ah akan mulai terasa
menurunnya aktiva lancar yang dimiliki oleh dampak positifnya pada tahun 2009 dan
Bank Muamalat sebagai imbas dari adanya 2010. Indikasi upaya pemerintah (termasuk
kecenderungan menurunnya pembiayaan Bank Indonesia sebagai regulator) untuk
yang disalurkan kepada masyarakat. Hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi syari’ah
didasarkan pada asumsi bahwa, terlihat dari penyelenggaraan Festival
kemungkinan disebabkan oleh kondisi Ekonomi Syari’ah pada pertengahan
perekonomian yang tidak menentu sebagai Januari 2008. Menurut Anggota DPR
imbas dari gejolak politik yang diprediksikan Komisi Keuangan Nursanita Nasution,
akan marak pada pertengahan tahun 2008 adanya Arsitektur Perbankan Indonesia
sehubungan dengan rencana Pemilihan (API) maka seharusnya Indonesia tidak
Umum yang akan digelar pada tahun 2009, kehilangan momentum untuk memajukan
sehingga variabel pembentuk aktiva lancar pertumbuhan ekonomi syari’ah di
menurun di satu pihak sementara hutang Indonesia. Peningkatan kepercayaan
lancar relatif tetap (dana pihak ketiga). masyarakat untuk menggunakan lembaga

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan


VOL. 1. No. 1. Januari 2009 5
perbankan syari’ah khususnya Bank dengan kata lain dana pihak ketiga yang
Muamalat dalam menyimpan ataupun berhasil dihimpun oleh Bank Muamalat
melakukan pinjaman pada Bank Muamalat. sebagian besar (82 % dari DPK) langsung
disalurkan dalam bentuk pembiayaan
Perkembangan Fund to deposit ratio
kepada dunia usaha dan masyarakat. Ini
Perkembangan fund to deposit ratio
menunjukkan fungsi intermediasi Bank
untuk empat tahun mendatang pada Bank
Muamalat berjalan baik, sebagai mediator
Muamalat dengan menggunakan analisis
antara masyarakat yang kelebihan dana
rata-rata bergerak tiga tahunan, diperoleh
dengan masyarakat yang kekurangan dan
hasil prediksi rata-rata Fund to Deposit Ratio
membutuhkan dana. Fluktuasi/naik
adalah sebesar 0,82. Ini berarti bahwa
turunnya rasio pembiayaan terhadap
perkembangan pembiayaan yang diberikan
simpanan (DPK) dapat digambarkan dalam
lebih tinggi dibandingkan dengan dana pihak
grafik sebagai berikut.
ketiga dengan spread sebesar 82 % atau
Grafik 2. Prediksi Fund to deposit ratio Bank Muamalat Tahun 2007-2010

Sumber: Hasil pengolahan data sekunder Bank Muamalat Tahun 1996-2006


Grafik di atas, diprediksikan bahwa diperkirakan tidak diikuti oleh peningkatan
pada tahun 2007 fund to deposit ratio Bank pembiayaan yang diberikan. Namun pada
Muamalat mengalami penurunan sebesar tahun 2008 hingga 2009 diprediksikan FDR
sebesar 21 % dari tahun 2006. Penurunan Bank Muamalat akan kembali mengalami
rasio pembiayaan terhadap DPK tersebut peningkatan sebesar 6 %, yang
dipengaruhi meningkatnya penghimpunan dipengaruhi oleh tingginya peningkatan
DPK oleh Bank Muamalat pada tahun 2007, pembiayaan pada tahun 2008 dan 2009 di
dimana prosentase peningkatannya satu pihak sementara DPK meskipun

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan


VOL. 1. No. 1. Januari 2009 6
meningkat namun peningkatannya relatif mulai diberlakukannya pasar bebas untuk
lebih kecil dibandingkan dengan kawasan Asia Tenggara dan Pasifik.
pembiayaan. Hal ini memberikan indikasi
Perkembangan Net profit margin
bahwa di tahun 2008 dan 2009, fungsi
Prospek perkembangan net profit
intermediasi Bank Muamalat akan berjalan
margin yang diperoleh Bank Muamalat
lebih baik seiring dengan berbagai upaya
selama tahun 1996-2006 sebesar 0,09.
untuk mendorong pertumbuhan bank
Berarti spread kemampuan Bank Muamalat
syari’ah khususnya dari aspek pembiayaan
dalam memupuk laba jika dibandingkan
kepada dunia usaha. Pada akhir periode
dengan total pendapatan yang diperoleh
estimasi yaitu tahun 2010 diperkirakan FDR
adalah sebesar 9%. Gejolak naik turunnya
akan kembali mengalami penurunan sebesar
laba Bank Muamalat selama periode
5%, dipengaruhi oleh tingginya persaingan
pengamatan dan estimasi, dapat
dalam industri syari’ah sehubungan dengan
digambarkan dalam grafik sebagai berikut.
Grafik 3. Prediksi Net Profit Margin Bank Muamalat Tahun 2007-2010

Sumber: Hasil pengolahan data sekunder Bank Muamalat Tahun 1996 – 2006
Mengacu pada hasil perhitungan yang pembentukan laba perusahaan yang
ditunjukan pada grafik di atas diprediksikan bersumber dari bagi hasil yang diterima
bahwa pada tahun 2007 net profit margin perusahaan, baik bersumber dari bagi hasil
Bank Muamalat mengalami peningkatan pembiayaan (kredit), maupun yang
16% dari tahun 2006. Peningkatan tersebut bersumber dari penanaman modal bank
diperkirakan dipengaruhi oleh asumsi biaya- dalam bentuk surat berharga dan jasa
biaya operasional Bank Muamalat relatif lainnya. Salah satu sumber pembentukan
tetap dan harapan akan meningkatnya laba perbankan adalah spread antara suku

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan


VOL. 1. No. 1. Januari 2009 7
bunga (bagi hasil) pembiayaan dan mempengaruhi laba yang diperoleh dan
penanaman modal lainnya dengan suku pendapatan operasional Bank Muamalat,
bunga simpanan nasabah, artinya bahwa sehingga margin keuntungan yang
semakin tinggi penanaman modal pada diperoleh relatif tetap. Hal ini didasari atas
kegiatan produktif maka akan semakin besar asumsi bahwa, Bank Muamalat mengalami
pula laba atau keuntungan yang diperoleh. peningkatan dalam menghasilkan laba
Pada tahun 2008 net profit margin PT. bersih dan pendapatan operasional yang
Bank Muamalat Indonesia,Tbk kembali tidak besar perubahannya.
mengalami penurunan sebesar 5 %, namun
Perkembangan Return On Asset
relatif tetap hingga tahun 2010. Hal ini
Prospek perkembangan return on
diperkirakan, dipengaruhi oleh gejolak politik
asset untuk empat tahun mendatang pada
pada pertengahan tahun 2008 yang dapat
Bank Muamalat dengan menggunakan
mempengaruhi kemampuan Bank Muamalat
analisis rata-rata bergerak tiga tahunan,
dalam menghasilkan keuntungan. Hal ini
kemampuan manajemen Bank Muamalat
dasarkan pada asumsi bahwa, gejolak politik
dalam menghasilkan pendapatan atas
yang timbul sehingga dapat menurunkan
keseluruhan aktiva yang dimilikinya adalah
pendapatan operasi yaitu bagi hasil dan jual-
sebesar 1,97. Ini berarti bahwa setiap
beli. Sedangkan pada periode selanjutnya
manajemen mengelola aktiva sebesar
(2009-2010) relatif tetap dari tahun 2008,
Rp.1,- maka akan menghasilkan tambahan
diperkirakan dipengaruhi oleh kemungkinan
pendapatan sebesar Rp.1,97. Gambaran
adanya gejolak-gejolak pada periode ini yang
fluktuasi tingkat pengembalian asset dapat
secara langsung atau tidak langsung dapat
digambarkan dalam grafik sebagai berikut.
Grafik 4 Prediksi Retun On Asset Bank Muamalat Tahun 2007-2010

Sumber: Hasil pengolahan data sekunder Bank Muamalat Tahun 1996 – 2006

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan


VOL. 1. No. 1. Januari 2009 8
Pada grafik di atas, diprediksikan persaingan pada usaha sejenis (bank
bahwa pada tahun 2007 hingga 2010 return konvensional termasuk unit syari’ahnya)
on asset Bank Muamalat relatif tetap sejak turut mempengaruhi kinerja pengembalian
tahun 2006. Meskipun rasionya tidak asset pada Bank Muamalat. Diprediksikan
meningkat, namun secara umum manajemen bahwa pada masa mendatang persaingan
Bank Muamalat mampu menjaga dalam industri syari’ah semakin meningkat,
kelangsungan usaha pada empat tahun hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja
mendatang. Hal ini didasarkan atas asumsi Bank Muamalat dalam mengelola dana
bahwa, Bank Muamalat masih mampu (menghimpun dana dan menyalurkan dana)
menghasilkan laba rata-rata Rp. 0,02,-. Hal untuk menghasilkan laba.
ini disebabkan oleh pengaruh net profit
Perkembangan Return On Equity
margin Bank Muamalat tidak menunjukkan
Prospek perkembangan return on
peningkatan yang begitu besar, sehingga
equity menunjukan rata-rata kemampuan
kemampuan Bank Muamalat dalam
manajemen dalam menghasilkan laba atas
mengelola aktiva yang dimiliki untuk
modal yang dimilikinya selama periode
menghasilkan laba juga tidak menunjukkan
pengamatan adalah sebesar 0,14. Ini
peningkatan yang besar. Namun, fluktuasi
berarti bahwa setiap manajemen
pembentukan laba dan kegiatan operasional
menanamkan modal sebesar Rp.1,-, maka
dapat diimbangi dengan pengelolaan sistem
akan menghasilkan laba bersih sebesar
keuangan yang baik, melalui pengaturan
Rp.0,14,-. Gambaran fluktuasi tingkat
prosentase pembiayaan dan penempatan
pengembalian modal sendiri dapat
dalam bentuk surat berharga. Tingginya
digambarkan dalam grafik sebagai berikut.
Grafik 5. Prediksi Retun On Equity Bank Muamalat Tahun 2007-2010

Sumber: Hasil pengolahan data sekunder Bank Muamalat Tahun 1996 – 2006

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan


VOL. 1. No. 1. Januari 2009 9
Grafik di atas, diprediksikan bahwa dukungan dari pihak eksternal usaha Bank
pada tahun 2007 hingga 2010 return on Muamalat tidak akan mampu tumbuh
equity Bank Muamalat tidak mengalami dengan baik.
perubahan dari tahun 2006 atau relatif tetap, Sebagaimana diketahui, bahwa salah
yang diperkirakan hal ini disebabkan oleh satu faktor diakomodirnya sistem
perolehan pendapatan operasional dan perbankan syari’ah dalam Undang-undang
beban operasional relatif konstan Hal ini No. 10 Tahun 1998 adalah semakin
menunjukkan bahwa, manajemen Bank maraknya wacana tentang perbankan
Muamalat mampu menjaga kelangsungan syari’ah pada awal tahun 1990-an. Bahkan
usahanya selama empat tahun mendatang ketika rancangan UU tersebut dibahas oleh
atas modal sendiri yang dimiliki sebesar 14 pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat,
% untuk menghasilkan keuntungan. realisasi ide pendirian PT. Bank Muamalat
Walaupun rasio ini tidak mengalami Indonesia,Tbk sedang gencar dilakukan.
perubahan, namun secara umum kondisi Walaupun disadari bahwa Undang-undang
tingkat pengembalian modal ini cukup baik. No. 7 Tahun 1992, belum memberikan
Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa dasar hukum yang kuat bagi operasional
persaingan di masa mendatang akan perbankan syari’ah di Indonesia. Namun
semakin meningkat dalam industri dengan adanya undang-undang itu
perbankan khususnya industri syari’ah, memberikan landasan hukum bagi PT.
sehingga akan turut mempengaruhi Bank Bank Muamalat Indonesia,Tbk untuk
Muamalat dalam menghasikan keuntungan menjalankan operasi usahanya. Hal ini
atas modal sendiri. Namun, hal tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan
dapat diimbangi dengan pengelolaan dari pemerintah terhadap lahirnya Bank
manajemen keuangan yang stabil dalam Muamalat. Disadari bahwa kelemahan itu
menghadapi persaingan dalam industri pada berimplikasi terhadap perkembangan Bank
masa yang akan datang. Muamalat dalam kurun waktu 1992 s/d
1998, yang kemudian direvisi menjadi
Pendapat Pemerintah, Ulama dan
Masyarakat Tentang Bank Muamalat Undang-undang No. 10 Tahun 1998.
Untuk mendukung penelitian ini, selain Dengan direvisinya UU No. 7 Tahun 1992
menggunakan angka-angka statistik, penulis menjadi UU No. 10 tahun 1998, semakin
juga melakukan telaah pustaka atas besar kesempatan bagi bank syari’ah untuk
penelitian terdahulu. Hal ini dilakukan untuk tumbuh dan berkembang, khususnya Bank
mengetahui dukungan-dukungan dari pihak Muamalat sebagai pelopor, yang makin
eksternal, terhadap prospek Bank Muamalat besar peluangnya untuk memperluas
pada masa yang akan datang. Sebab, tanpa jaringan dengan pendirian kantor-kantor
baru di beberapa daerah tanah air Ulama merupakan sosok yang
(www.syariahsupport.co.id : 2008). memiliki pengetahuan luas tentang
PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk berbagai aspek agama yang merupakan
didukung juga oleh para Majelis Ulama landasan berdirinya perbankan syari’ah,
Indonesia (MUI) yang juga merupakan berfungsi sebagai pengayom masyarakat
Dewan Pengawas Syari’ah (DPS) dan dan pengarah jalannya perbankan syari’ah
Dewan Syari’ah Nasional (DSN). DSN tersebut. Peran ulama dalam
diharapkan berfungsi sebagai pendorong perkembangan perbankan syari’ah
penerapan ajaran Islam dalam kehidupan khususnya bagi Bank Muamalat bukan
ekonomi. DSN berwenang mengeluarkan hanya sekedar memberikan pengarahan
fatwa yang mengikat DPS di masing-masing terhadap jalannya operasional perbankan
lembaga keuangan syari’ah dan menjadi syari’ah agar tetrap berjalan di atas
dasar tindakan hukum pihak-pihak terkait, landasan syari’ah, melainkan lebih dari itu
dalam hal ini salah satunya adalah pihak harus memberikan sosialisasi kepada
Bank Muamalat. Dewan Pengawas Syari’ah masyarakat luas baik masyarakat muslim
PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk diketuai maupun masyarakat non muslim. Dalam
oleh K.H. M.A. Sahal Mahfudh, yang eksistensinya sebagai pengayom, maka
beranggotakan tiga orang yaitu Prof. Dr. H. ulama melalui lembaga formalnya “Majelis
Muardi Chatib, Prof. Dr. H. Umar Shihab, dan Ulama Indonesia” (MUI), mengeluarkan
K.H. Ma’ruf Amin. DPS Bank Muamalat fatwa-fatwa guna membentengi perbankan
mengatakan bahwa Bank Muamalat sebagai syari’ah dari berbagai praktek dan upaya-
bank syari’ah terkemuka memberikan upaya penyimpangan dengan ajaran
pelayanan jasa perbankan secara Islami, di syari’ah sehubungan dengan semakin
mana BMI mencatat perkembangan yang berkembangnya dinamika kehidupan di era
menggembirakan yaitu berhasil global yang serba tidak menentu saat ini
mengupayakan pengembangan jaringan dan mungkin juga di masa yang akan
pelayanannya dan produknya secara inovatif datang. Olehnya itu, fatwa MUI tentang
demi lebih mendekatkan jasa perbankan haramnya bunga bank juga merupakan
syari’ah ke nasabah maupun masyarakat faktor penyebab PT. Bank Muamalat
luas. DPS juga mengatakan bahwa seluruh Indonesia memperoleh apresiasi positif dari
kegiatan operasional BMI sepenuhnya kalangan masyarakat luas. Fatwa tersebut
sesuai dengan fatwa-fatwa Dewan Syari’ah menyebabkan melonjaknya Dana Pihak
Nasional dan keputusan yang dikeluarkan Ketiga (DPK) lebih cepat dari pada
oleh DPS. (Annual report PT. Bank Muamalat pembiayaan Bank Muamalat telah
Indoensia, Tbk : 2006). memperoleh berbagai penghargaan.
Berdasarkan rating majalah Infobank 2003, perbankan syari’ah tersebut, sehingga
Bank Muamalat masuk sepuluh besar mereka mau menjadi mitra atau nasabah
dengan predikat “sangat bagus” dan atau menganggapnya sebagai suatu
menempati rangking ke-tujuh dalam lembaga yang dapat memberikan manfaat
kategaori asset Rp. 1 Triliun s/d Rp. 20 dan kenyamanan dalam kehidupan
Triliun, serta termasuk dalam sepuluh besar individu, keluarga dan kelompok atau
bank devisa terbaik di Indonesia dengan usaha-usahanya melebihi bank-bank
predikat “sangat bagus”. PT. Bank Muamalat konvensional. Diperolehnya kenyamanan
Indonesia,Tbk telah menjadi bank syari’ah karena perbankan syari’ah (Bank
pertama di Indonesia, dengan total asset Rp. Muamalat) menerapkan prinsip bagi hasil
8 Triliun hingga akhir 2006. (Samdin : 2007) yang memberikan keuntungan bagi kedua
Berdasarkan telaah pustaka di atas, belah pihak atas kesepakatan bersama. Hal
dapat disimpulkan bahwa Bank Muamalat ini bersebelahan dengan sistem bank
mendapatkan dukungan yang positif dari konvensional yang menetapkan bunga
para MUI dengan didukung oleh fatwa-fatwa secara sepihak dan akan tetap
yang menyebabkan Bank Muamalat dan berkewajiban membayar atau
mendapatkan apresiasi yang positif dari mengembalikan kreditnya walaupun
masyarakat luas dan memperoleh beberapa usahanya menderita kerugian. (Samdin :
penghargaan. Dari segi dukungan 2007)
Pemerintah dan MUI, penulis melihat bahwa Penelitian yang dilakukan oleh DR.
Bank Muamalat mempunyai prospek yang Jazim Hamidi, SH. MH. (2007) dengan judul
baik pada masa yang akan datang, dengan ”Persepsi dan Sikap Masyarakat Santri
asumsi bahwa Bank Muamalat tetap Jawa Timur Terhadap Bank Syari’ah”.
menjalankan kegiatan operasionalnya Dalam penelitian tersebut didapatkan
dengan berdasarkan fatwa yang telah bahwa persepsi masyarakat santri di Jawa
ditetapkan oleh MUI yang berprinsipkan Timur baik yang merupakan nasabah
ekonomi Islami. Serta memberikan maupun yang bukan nasabah bank
pelayanan yang berbasiskan prinsip Islam syari’ah, ditinjau dari pendekatan budaya,
kepada masyarakat agar apresiasi sosial, pribadi dan psikologis, adalah positif
masyarakat tidak berubah. terhadap bank syari’ah. Perbedaan yang
Perbankan syari’ah akan menjadi terdapat pada kelompok masyarakat santri
percepatan pertumbuhan dan pemerataan nasabah dan bukan nasabah adalah pada
ekonomi di masa mendatang, jika sebagian sikap atau pilihan mereka untuk memilih
besar masyarakat utamanya muslim dapat atau tidak memilih bank syari’ah. Melalui
memahami arti penting dan manfaat indepth interview diperoleh jawaban bahwa
walau secara konsep bank syari’ah sudah positif dan signifikan antara image nasabah
baik, akan tetapi dalam praktek perbankan dengan perilaku positif nasabah terhadap
syari’ah saat ini masih menunjukkan produk tabungan Bank Muamalat (Shar-e,
ketidaksesuaian dengan konsep yang ada, Tabungan haji Arafah, dan tabungan
sehingga hal ini perlu mendapat perhatian. Arafah). Artinya bahwa semakin baik image
(www.yahoo.com) nasabah terhadap produk yang ditawarkan
Dari penelitian tersebut di atas, dapat Bank Muamalat, maka kecenderungan
menjadi salah satu rekomendasi bagi pihak perlaku positif nasabah akan semakin
Bank Muamalat, bahwa terdapat persepsi meningkat (baik).
masyarakat yang mengatakan bahwa bank Dalam penelitian tersebut
syari’ah di Indonesia secara konsep sudah memberikan indikasi bahwa, image
baik namun secara praktek masih perlu nasabah (masyarakat) tentang produk
mendapat perhatian lebih lanjut. Dalam hal tabungan Bank Muamalat adalah positif
ini, Bank Muamalat harus mampu (baik). Hal ini tentunya akan dapat
membuktikan bahwa operasional usahanya mendukung prospek pengembangan Bank
sesuai syari’at secara murni, untuk Muamalat pada masa yang akan datang,
menghapuskan persepsi nasabah yang dengan asumsi bahwa kemurnian produk
seperti itu untuk perkembangan usaha pada tabungan Bank Muamalat tetap dijalankan
masa yang akan datang. Hal di atas juga sesuai syari’at Islam dengan prinsip jual-
memberikan gambaran bahwa, terdapat beli. Sehingga image nasabah tidak
tanggapan yang positif dari masyarakat berubah.
tentang bank syari’ah khususnya Bank Selain mendapatkan dukungan dari
Muamalat. pemerintah, ulama dan masyarakat,
Penelitian yang dilakukan oleh Wa Ode pengembangan bank syari’ah juga harus
Muchlia (2007), dengan judul “Pengaruh didukung oleh lembaga pendidikan dan
Image Nasabah Terhadap Kecenderungan bermitra dengan lembaga lain guna untuk
Perilaku Nasabah pada PT. Bank meningkatkan pengetahuan tentang
Muamalat Indonesia,Tbk Cabang Kendari”. perbankan syari’ah dalam hal ini
Dalam penelitian tersebut meneliti tentang menyediakan SDM yang mampu berkiprah
apakah image nasabah khususnya di dunia perbankan syari’ah sebagai tujuan
mengenai produk tabungan berpengaruh jangka pendek dan menengah dan
signifikan terhadap kecenderungan perilaku meningkatkan upaya sosialisasi dan
nasabah pada Bank Muamalat Cabang pemahaman kepada masyarakat yang
Kendari. Adapun kesimpulan dari penelitian berpendidikan sehingga dapat
tersebut, bahwa terdapat pengaruh yang menyampaikannya kepada masyarakat
awam dimana mereka berdomisili, sebagai akan semakin mendorong peningkatan
tujuan jangka panjang. Bermitra dengan kepercayaan masyarakat untuk bermitra
lembaga lain yang dimaksud antara lain dengan Bank Muamalat. Deputi Gubernur
adalah lembaga-lembaga keuangan lain Bank Negara Malaysia Mohd Razif Abdul
seperti : asuransi, pegadaian, yayasan, LSM, Kadir, di sela- sela acara Festival Ekonomi
BAZIS, LAZ, dan semacamnya. Lembaga- Syari’ah, di JCC, Jakarta, Kamis
lembaga ini dimaksudkan agar dapat (17/1/2008), menuturkan pangsa pasar
menjadi nasbah atau perpanjangan tangan syari’ah di Indonesia masuk dalam kategori
dari perbankan syari’ah khususnya Bank bagus. Antara lain, karena jumlah
Muamalat. (Samdin : 2007) penduduk Indonesia relatif banyak dan
Dengan dukungan-dukungan tersebut penduduk yang mayoritas yang beragama
di atas, memberikan indikasi bahwa prospek Islam. (www.yahoo.com : 2008)
pengembangan Bank Muamalat ke depan Prospek pengembangan yang
masih cerah seiring dengan meningkatnya terbuka lebar bagi Bank Syari’ah,
kepercayaan masyarakat untuk “menitipkan” khususnya Bank Muamalat, tersebut
dananya atau mempercayakan pembiayaan tentunya perlu ditanggapi secara dini
usahanya pada Bank Muamalat. Data yang melalui penyiapan strategi
ada menunjukkan bahwa dilihat dari segi pengembangan usaha yang dijalankan,
perkembangannya, maka pertumbuhan bank karena meskipun prospek usaha terbuka
syari’ah sejak tahun 2000 hingga 2004, lebar namun tantangan juga siap
terlihat cukup tinggi yakni rata-rata lebih dari menghadang. Tantangan utama yang
50% setiap tahunnya. Bahkan pada tahun ada didepan mata adalah pertama,
2003 dan 2004, pertumbuhan Bank Syari’ah mampukah perbankan syari’ah menjadi
melebihi 90% dari tahun-tahun sebelumnya. sebuah lembaga intermediasi secara baik
Namun, pada tahun 2005, hal tersebut sehingga mampu menggerakan sektor riil.
dirasakan agak melambat meskipun tetap Kedua, mampukah perbankan syari’ah
tumbuh sebesar 37%. Walaupun demikian berkembang “dihabitatnya yang subur’
pertumbuhan bank syari’ah tetap merupakan (negeri dengan penduduk muslim
prestasi tersendiri di tengah tekanan yang terbesar di dunia) dan menjadi contoh
cukup berat terhadap kondisi perekonomian pengembangan perbankan syari’ah?.
dan perbankan. (www.yahoo.com: 2008) Ketiga, dapatkah dimasa depan
Sosialisasi bank syari’ah yang semakin perbankan syari’ah menjadi rahmatan lil
marak dilakukan, salah satunya melalui ‘alamin, artinya perbankan syari’ah tidak
kegiatan besar yaitu “Festival Ekonomi hanya bermanfaat bagi umat muslim, tapi
Syari’ah pada Januari 2008”, diperkirakan juga bagi seluruh umat manusia.
Dalam menghadapi tantangan menonjolkan isu value yang diraih
tersebut, strategi utama dalam konsep oleh pelanggan.
pengembangan Bank Muamalat dan 3. Transformasi dari Pelanggan Muslim
perbankan syari’ah pada umumnya di ke Pelanggan Umum. Perbankan
masa depan adalah Transformasi. syari’ah juga harus membuka diri dan
Transformasi ini terutama harus dilakukan secara proaktif 'menjemput bola'
oleh kalangan internal perbankan syari’ah. pelanggan umum dan non-muslim.
Adapun proses transformasi yang Kesan bahwa perbankan syari’ah
diperlukan adalah : hanya untuk kaum muslim harus
1. Transformasi dari Produk Syari’ah ke segera diubah. Dengan demikian,
Corporate Syari’ah Di masa depan, maka komunikasi yang dijalankan
perbankan syari’ah tidak cukup hanya tidak lagi mengangkat isu riba, tetapi
mendasarkan pada produk-produk isu-isu profesionalisme.
syari’ahnya. Masyarakat tidak hanya 4. Transformasi dari Pengusaha Besar
menilai produknya, tetapi juga sistem kepada Orientasi yang lebih Adil.
manajemen, profil personalia, serta Konsep perbankan syari’ah di masa
service delivery-nya. Dengan kata lain, depan harus mampu menciptakan
perbankan syari’ah juga harus berarti distribusi yang adil antar pengusaha
semua aspek operasional yang besar dan kecil, serta antar pusat dan
dijalankan benar-benar berlandaskan daerah. Untuk mendukung konsep ini,
pada syari’ah. harus ada pemetaan segmentasi
2. Transformasi dari Sentimen Emosional pasar. perbankan syari’ah umum
ke Rasional Professional. Salah satu harus membatasi pembukaan kantor
kelemahan perbankan syari’ah adalah cabangnya hanya pada
masih banyaknya kalangan perbankan kota/kabupaten.
syari’ah yang membidik sasarannya 5. Transformasi dari Motif Investasi ke
pada para loyalis syari’ah atau yang Akumulasi Modal. Dalam pandangan
fanatik pada syari’ah. Artinya, hukum Islam, investasi yang bernilai
perbankan lebih mencari pelanggan adalah pada sektor usaha karena
yang mementingkan sentimen- akan membuka lapangan kerja,
emosional daripada pertimbangan mengolah sumberdaya, serta
rasional-professional. Content dari meningkatkan pendapatan. Oleh
komunikasinya masih menonjolkan isu karena itu, di masa depan perbankan
halal-haram atau isu riba, dan kurang syari’ah harus mempelopori
pemberian "kredit murah" sehingga
memotivasi masyarakat untuk lancar yang dimiliki. Fund deposit to
berinvestasi pada sektor-sektor usaha ratio rata-rata sebesar 0,82, yang
dan pada akhirnya pergerakan pada menunjukkan bahwa fungsi intermediasi
sektor-sektor usaha riil ini akan Bank muamalat telah berjalan dengan
membuka lapangan pekerjaan baru. baik, dimana sebesar 82 % dari DPK
Agar proses transformasi berjalan yang dihimpun disalurkan dalam bentuk
dengan baik, paling tidak dibutuhkan tiga pembiayaan kepada dunia usaha. Rata-
faktor penunjang, yaitu pertama, adanya rata net profit margin sebesar 0,09,
dukungan dari pemerintah dan DPR dalam artinya bahwa manajemen Bank
bentuk perundang-undangan serta dalam Muamalat mempunyai kemampuan
menciptakan iklim perekonomian yang untuk memupuk laba atas pendapatan
kondusif. Kedua, adanya pengembangan operasi sebesar 9 %. Rata-rata return
produk. Agar dapat bersaing dengan on asset sebesar 1,97, artinya bahwa
perbankan konvensional maka produk- manajemen Bank Muamalat mampu
produk yang diberikan harus lebih lengkap menghasilkan laba sebesar Rp.1,97,-
dengan melakukan berbagai terobosan baru atas pengelolaan aktiva sebesar Rp.1,-.
dalam bentuk produk-produk baru yang Rata-rata return on equity sebesar 0,04,
mengimplementasikan kebutuhan artinya manajemen Bank Muamalat
masyarakat. Ketiga, adanya dukungan mempunyai kemampuan untuk
positif dari masyarakat. Hal ini bisa terjadi menghasilkan laba sebesar Rp.0,04,-
jika dikembangkan program komunikasi atas penanaman modal sendiri sebesar
dan sosialisasi secara terpadu. Program ini Rp.1,-.
bertujuan untuk meningkatkan awareness 2. Hasil analisis rata-rata bergerak tiga
dan attitude terhadap perbankan syari’ah, tahunan untuk melihat prospek
dan image building. pengembangan Bank Muamalat pada
empat tahun mendatang yaitu 2007 s/d
KESIMPULAN
2010, menunjukkan bahwa rata-rata
Berdasarkan uraian yang telah
prediksi perkembangan current ratio
dikemukakan sebelumnya, maka dapat
sebesar 1,19. Fund to Deposit Ratio
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
sebesar 0,77, atau 77 %. Rata-rata
1. Hasil pengolahan menunjukkan selama
prediksi perkembangan profit margin
periode 1996 s/d 2006 rata-rata Current
Bank Muamalat sebesar 0,21, artinya
Ratio PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk
adanya prospek yang baik pada masa
sebesar 1,18, artinya kemampuan Bank
yang akan datang untuk menghasilkan
dalam memenuhi kewajiban jangka
laba atas keseluruhan pendapatan
pendeknya dengan menggunakan aktiva
operasional. Rata-rata prediksi International Journal of Bank
Marketing, Vol.19 No. 3, pp 115.
perkembangan return on asset sebesar
Bank Indonesia. 2001. Potensi, Preferensi
0,02. Rata-rata prediksi return on equity
dan Perilaku Masyarakat terhadap
sebesar 0,14, artinya bahwa Bank Bank Syariah di Jawa Barat. Jakarta.
Muamalat mempunyai prospek yang baik Boyd, W., Leonard, M., & White, C. 1994.
Customer preferences for financial
dalam menghasilkan laba atas modal
services: an analysis, International
sendiri pada masa yang akan datang. Journal of Bank Marketing, Vol. 12 ,
No.1, pp 9-15. Coyle, T. 1999. The
3. Prospek pengembangan Bank Muamalat
bank of tomorrow, American
pada tahun mendatang masih baik. Hal Community Banker, Vol 8, No.7, pp.
16-18
ini didasari atas asumsi: (1) pertumbuhan
Ho, P. F., Ong, P.Y and Thia, B. H. 1995.
Bank Muamalat didukung pemerintah,
Bank selection criteria and multiple
DPR serta dalam menciptakan iklim banking phenomena in Singapore.
Unphublished MBA dissertation,
perekonomian yang kondusif. (2) adanya
School of Accountacy and Business,
pengembangan produk bank syari’ah Nanyang Technological University
dengan melakukan terobosan baru Kompas. 2005. Pangsa Perbankan Syariah
2011 diprediksi 20 persen. Senin 7
dalam produknya yang lebih lengkap Maret 2005. Kompas. 2004. Tahun
agar dapat bersaing dengan bank 2005 sebanyak 19 bank akan buka
unit syariah. Kamis 2 Desember 2006.
konvensional yang memperhatikan
Kaynak, E. 2005. American consumers’
kebutuhan masyarakat. (3) adanya attitudes towards commercial banks,
dukungan positif dari masyarakat The International Journal of Bank
Marketing, Vol.23, No. 1, pp 73-89
dengan program komunikasi dan
Metawa, S. A., & Almossawi, M. 1998.
sosialisasi secara terpadu tentang bank Banking behavior of Islamic bank
syari’ah. customers: Perspectives and
implications, International of Bank
Marketing, Vol. 16, No. 7, pp. 299-
DAFTAR PUSTAKA
313.
Al-Qur’anul Karim dan Al-hadits Nicholls, J.A.F., Roslow,S.and Tsalikis, J.
1993. “Time is central”, International
Ahmad, N dan Haron, S. 2001. Perception of
Journal of Bank Marketing, Vol. 11 No.
Malaysian Corporate Customers
5, pp.12-18
Toward Islamic Banking Products &
Services, International Journal of Redaksi Info Bank. 1990. Info Bank April
Islamic Financial Service, Vol. 3 No. 4. No. 241, Jakarta The Point
(Newspaper), Syariah Banking in
Almossawi, M. 2001. Bank selection criteria
Indonesia, Tuesday 12 December
employed by college students in
2006.
Bahrain: an emperical analysis, The
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA USAHA
MIKRO SEKTOR PERDAGANGAN DI KOTA KENDARI

Hasanuddin Bua 1) & Sinarwaty 2)

ABSTRACT

The objective of this research is to explain and evaluate empirically the effect of
entrepreneurship behaviour towards the sector of micro businesse performance in Kendari
Town. Data that is used is primary data that is collected through cross section by using
questionare. Analysis method that is used are descriptive and regrsbivariat analysis. The
result of this research shows that respondents averagely have already given their agreement
statement in deciding and think of entrepreneurship behaviour factor. Hence, the exsitance
of good entrepreneurship behaviour in sector of micro businesse in Kendari Town has an
important role in the increasing of businesse performance. The result of regresi bivariat
analysis shows that entrepreneurship behaviour has a positife and sifnificant effect toward
sector of micro businesse performance in Kendari Town. It means that if we increase
behaviour in entrepreneurship, it can increase the performance of micro businesse sector in
Kendari Town as well. It proves that entrepreneurship behaviour done by entrepreners give a
significant improvement in businesse performance. Thus, implementation of effective
entrepreneurship behaviour will be able to increase to the performance of micro businesse
sector in Kendari Town.
Key Words: Entrepreneurship Behaviour, Working Performance

PENDAHULUAN Konsep kemitraan dalam


Upaya pengembangan dan pembangunan UKM di Indonesia
pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan setidaknya mulai dicanangkan oleh
Menengah (UMKM) dewasa ini mendapat pemerintah setelah berlakunya UU No.9
perhatian yang cukup besar dari berbagai Tahun 1995 tentang Usaha Kecil dan Inpres
pihak, baik pemerintah/BUMN, perbankan, No. 10 Tahun 1998 tentang Usaha
swasta, lembaga swadaya masyarakat Menengah. Kemitraan dianggap menjadi
maupun lembaga-lembaga internasional. Hal salah satu alternatif upaya untuk mengatasi
ini dilatar belakangi oleh besarnya potensi berbagai problem internal yang dihadapi
UMKM yang perlu diefektifkan sebagai motor mencakup aspek kualitas SDM, terutama
penggerak perekonomian nasional setelah kewirausahaan (entrepreneurship),
mengalami krisis ekonomi yang penguasaan teknologi dan informasi,
berkepanjangan. Berbagai upaya dalam struktur organisasi, sistem manajemen,
rangka pengembangan dan pemberdayaan kultur/budaya bisnis, kekuatan modal dan
usaha mikro telah dilakukan oleh berbagai jaringan bisnis dengan pihak luar.
pihak antara lain dengan memperkenalkan Kemitraan yang dimediatori oleh
pola pendekatan dalam rangka pembiayaan pemerintah banyak melibatkan lembaga
usaha mikro seperti pola kemitraan.
bisnis pemerintah dan swasta sebagai mitra Khusus kepada enam BUMN yaitu Bank
usaha UMKM. Mandiri, Pos Indonesia, Bank Rakyat
Kemitraan yang telah terjalin antara Indonesia, Pertamina, Taspen, dan PT
pengusaha kecil dengan pengusaha besar Askes Indonesia, kemungkinan juga sudah
swasta, BUMN atau BUMD di Kota Kendari menyalurkan namun secara administrasi
masih sangat terbatas. Di antara pengusaha belum melaporkannya.
mikro kecil yang bermitra, maka bentuk Usaha mikro yang banyak
kemitraan yang terjalin adalah dagang mendapatkan bantuan dari BUMN di Kota
umum, keagenan, sub-kontrak, waralaba Kendari adalah usaha yang bergerak di
dan inti-plasma, serta dalam bentuk lainnya. sektor perdagangan meliputi perdagangan
Sebagian besar kemitraan responden usaha besar dan eceran, termasuk pertokoan.
mikro yang terjalin adalah atas dasar saling (Dinas Koperasi, UKM, dan PMD Provinsi
menguntungkan, kemudian atas dasar untuk Sultra,2006). Ada beberapa alasan: (1)
memenuhi anjuran pemerintah, dan atas sektor perdagangan merupakan salah satu
dasar adanya keterkaitan bidang usaha. sektor yang jumlah usaha mikro/kecil
Data dari Kadis Koperasi, UKM, dan terbesar di Kota Kendari dan pelaku usaha
PMD Provinsi Sultra menyatakan sejak di sektor ini pada umumnya mempunyai
diprogramkannya bantuan dana bergulir oleh minat dalam menambah modal tambahan
pemerintah melalui BUMN kepada untuk menjalankan usaha mereka, (2) bagi
Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi BUMN, sektor perdagangan memiliki
(PUKK) atau Pembinaan Kelompok Bina potensi untuk dikembangkan karena di
Lingkungan (PKBL) sejak tahun 1995 hingga antara peminjam, hanya sebagian kecil
2005, dana seluruhnya yang telah yang mengalami kemandegan dalam
tersalurkan sebesar Rp169, 525 miliar lebih. mengembalikan kreditnya ini disebabkan
Di propinsi Sulawesi Tenggara ada 12 perputaran uang pada sebagian besar
BUMN yang memberikan bantuan kepada usaha mikro sektor perdagangan adalah
UMKM. Dari ke 12 BUMN yang ditunjuk relatif cepat sehingga menciptakan aliran
untuk membantu menyalurkan bantuan penerimaan yang relatif konstan dan
secara bergulir itu baru lima BUMN yang konsisten
telah merealisasi antara 75-100%,yaitu PT Pembinaan dan pemberdayaan usaha
Telkom, PT Aneka Tambang Tbk, PT Jasa kecil mikro yang dilakukan oleh BUMN
Raharja, PT Pelabuhan Indonesia IV. tersebut diantaranya adalah melalui
Sementara BUMN lainnya seperti PLN program terintegrasi dalam pendanaan dan
(persero) Cabang Kendari dan PT pembinaan dengan memberikan
Jamsostek Kendari baru mencapai 39,56%. pendidikan, pelatihan dan pendampingan
yang menunjang kemampuan wirausaha meningkatkan kinerja keuangan
untuk usaha kecil mikro. perusahaan. Berdasarkan uraian-uraian di
Suatu perusahaan yang mendapatkan atas perilaku kewirausahaan, kinerja usaha
bantuan pemerintah, baik bantuan mikro dan bentuk pengaruh dari variabel
manajemen maupun permodalan akan dapat tersebut, maka penulis tertarik untuk
meningkatkan usaha karena lebih efisien melakukan penelitian dengan permasalahn
dibandingkan dengan yang belum diberikan pokok apakah perilaku kewirausahaan
bantuan (Fisseha dalam Hadiyati, 2006). berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Dengan bantuan tersebut pemerintah usaha mikro sektor perdagangan di Kota
mengharapkan adanya peningkatan Kendari. Tujuan yang ingin dicapai dalam
kemampuan wirausaha sehingga pengusaha riset ini adalah untuk menjelaskan dan
kecil mikro mampu meningkatkan kinerja menguji secara empiris perilaku
usahanya. Untuk meningkatkan kinerja kewirausahaan berpengaruh signifikan
usaha mikro melalui program pelatihan terhadap kinerja usaha mikro sektor
kewirausahaan, pemerintah harus perdagangan di Kota Kendari.
memperhatikan mekanisme pembinaan
METODE PENELITIAN
dengan melibatkan berbagi instansi terkait.
Penelitian ini termasuk dalam kategori
Kemampuan kewirausahaan yang
penelitian survey dengan maksud
dimiliki oleh pengusaha mikro yang
mengonfirmasi prediksi yang dibuat dan
mendapat bantuan BUMN akan berpengaruh
menjelaskannya berdasarkan fakta atau
terhadap keberhasilan perusahaan.
keadaan dilapangan. Jenis penelitian
Keberhasilan atau kinerja perusahaan dapat
survey yang akan dilakukan adalah
dilihat dari keuntungan (profit) dan tingkat
penelitian penjelasan (explanatory). Hasan
pertumbuhan penjualan. Hindle dan Cutting
(2002) manyatakan bahwa penelitian
(2002) menyatakan bahwa pengusaha
penjelasan adalah merupakan penelitian
mikro/kecil yang melakukan pendidikan
yang menggunakan data yang sama
kewirausahaan menunjukan kinerja
dimana peneliti menjelaskan hubungan
keuangan yang berhasil meningkat atau
kausal antara variabel-variabel melalui
berkembang.
pengujian hipotesis. Penelitian ini
Mengacu pada fenomena emiris dan
menggunakan pendekatan cross sectional
pernyataan tesebut dapat dijelaskan bahwa
study untuk melihat pengaruh di antara
kewirausahaan berpengaruh terhadap
variabel-variabel yang diidentifikasi dan
kinerja keuangan perusahaan. Dengan
merupakan serangkain pengaruh sebab-
adanya kemampuan kewirausahaan yang
akibat atau kausalitas. Pengukuran masing-
dimiliki oleh pengusaha mikro akan mampu
masing item pertanyaan dalam setiap
variabel menggunakan skala 5 point dari industri meubel dalam bentuk jumlah, rata-
likert, yaitu: “sangat setuju”: dengan skor 5, rata dan angka persentase; (2) Analisis
“setuju” dengan skor 4, “netral” dengan skor Regresi Bivariat, untuk mengetahui
3, “tidak setuju” dengan skor 2 dan “sangat pengaruh pengendalian internal terhadap
tidak setuju” dengan skor 1. kinerja usaha meubel di Kota Kendari
Mengacu pada tujuan penelitian ini dengan model persamaan: Y = b1X + ei
mengkaji, dan menganalisis fenomena dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN
bentuk hubungan antara variabel atau
disebut sebagai penelitian eksplanatif Hasil analisis data dalam penelitian
asosiatif dengan pendakatan kuantitatif ini dengan mengkombinasikan hasil temuan
(mainstream). Variabel yang diteliti adalah dari pendekatan analisis statistika deskriptif
perilaku kewirausahan (X) dan kinerja usaha dan regresi multivariat yang dilakukan
mikro sektor perdagangan di Kota Kendari sebelumnya agar terjadi proses sintesa
sebagai variabel (Y). Tipe hubungan antara demi penyempurnaan hasil temuan
variabel-variabel yang diteliti adalah bersifat penelitian ini. Hasil analisis regresi
causalitas (sebab-akibat) yaitu variabel X multivariat ternyata juga sama dengan hasil
sebagai variabel bebas (independent analisis statistika dekriptif, sehingga dapat
variable) menjelaskan atau mempengaruhi memperkuat hasil temuan studi ini. Lebih
variabel Y sebagai dependent variable.. jelasnya urain hasil pengujian dan analisis
Populasi dalam penelitian ini adalah statistika dekriptif dan regresi multivariat
semua pelaku usaha mikro sektor sebagai berikut:
perdagangan yang telah menerima bantuan Deskriptif variabel penelitian
BUMN Non Perbankan di Kota Kendari bertujuan untuk menginterprestasikan
periode tahun 2004 yang berjumlah 255 mengenai distribusi frekwensi persepsi
pelaku usaha. Penentuan jumlah sampel responden dari data yang terkumpul atas
dalam riset ini menggunakan judment variabel bantuan BUMN, kewirausahaan,
sampling yaitu penentuan sampel dan kinerja pada Usaha Mikro Sector
berdasarkan tujuan. Perdagangan di Kota Kendari. Hasil
Metode analisis data yang digunakan pengumpulan data dari 51 responden
adalah (1) analisis deskriptif, bertujuan untuk diperoleh jawaban atas penilaian perilaku
mengkaji dan menganalisis pengendalian kewirausahaan, dan kinerja pada Usaha
internal terhadap kinerja usaha kecil- Mikro Sector Perdagangan di Kota Kendari
menengah di Kota Kendari khususnya pada disajikan pada Tabel berikut:
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, dari 51 Pengambilan keputusan adalah
responden para pelaku Usaha mikro sektor perencanaan dan pengambilan keputusan
perdagangan di Kota Kendari, dalam dalam pengembangan usaha, bayangan
memberikan tanggapan dan penilaian atas mengenai pengembangan usaha , langkah
variabel dalam studi ini bervariasi. Lebih yang dilakukan dalam memecahkan
jelasnya deskripsi tanggapan responden masalah, kepandaian berusaha,
diurakan sebagai berikut: pengetahuan bisnis. Persepsi responden
mayoritas menyatakan baik sebanyak 15
Perilaku Kewirausahaan
orang atau 29,41% dan cukup baik
Perilaku kewirausahaan adalah sikap,
sebanyak 25 orang atau 49,02%. Rata-rata
pola tingkah laku atau tindakan manusia
pernyataan responden atas indikator
dengan karakteristik: ketekunan adalah
pengambilan keputusan adalah baik (3,20)
kesabaran yang dimiliki dalam menyikapi
dengan kategori Sedang.
kegagalan usaha, perhatian terhadap hal-hal
Perencanaan strategik yang dimaksud
kecil yang dapat menghambat usahanya,
adalah strategi pemasaran, lokasi usaha,
keinginan terus belajar/berusaha walaupun
promosi dalam memasarkan produk,
banyak tantangan yang dihadapi. persepsi
penetapan harga barang
responden atas variabel ketekunan dalam
(mempertimbangkan faktor-faktor: biaya,
berusaha mayoritas menyatakan baik
keinginan konsumen, tingkat persaingan),
sebanyak 30 orang atau 58,82. Rata-rata
pelayanan jaminan dan kemasan terhadap
pernyataan responden atas indikator
produk yang dijual, pemberian pelayanan
ketekunan adalah baik (3,61) dengan
kredit dalam penjualan barang ke
kategori tinggi.
konsumen/pelanggan, pengadaan barang/ responden atas indikator visi adalah baik
variasi barang. Persepsi responden (3,69) dengan kategori tinggi.
mayoritas menyatakan cukup baik sebanyak
Kinerja Usaha
33 orang atau 64,71. Rata-rata pernyataan
Kinerja adalah pengukuran
responden atas indikator perencanaan
keberhasilan atau kesuksesan perusahaan.
strategik adalah baik (3,47) dengan kategori
Keberhasilan atau kesuksesan perusahaan
Sedang.
diukur dengan menggunakan rasio
Pengambilan resiko merupakan pilihan
keuangan meliputi: rasio efisiensi penjualan
berbagai macam jalur, sarana dan prasarana
(sales efficiency ratio), penjualan bersih
yang dipercaya dalam memasarkan/
(net sales), margin penjualan (net profit
mendistribusikan produk, membagikan
margin) dan perputaran jumlah aktiva (total
kepemilikan usahanya kepada orang/pihak
asset turnover). Pengukuran keberhasilan
lain (keluarga dan bukan keluarga) yang
atau kesuksesan pemilik usaha
dipercaya dan mau diajak sukses, pemikiran
menggunakan rasio keuangan dengan
dan pelaksanakan gagasan baru,
skala interval.
pengutamaan keyakinan ketimbang
Penilaian pelanggan terhadap ketiga
kenyataan (intuisi), prinsip yang dimiliki yaitu
indikator kinerja terdiri atas lima kategori
” cepat dan tepat ” ketimbang ” lambat tetapi
yaitu sangat tinggi skor 5; tinggi skor 4;
selamat ”,tidak menyalahkan diri sendiri
kurang tinggi skor 3; rendah skor 2 dan
(sering tidak menyesal). Persepsi responden
sangat rendah skor 1. Lebih jelasnya
mayoritas menyatakan baik sebanyak 29
penilaian atas variabel kinerja pelaku usaha
orang atau 56,86. Rata-rata pernyataan
mikro sektor perdagangan sebagai berikut:
responden atas indikator pengambilan resiko
Rasio efisiensi penjualan (sales efficiency
adalah baik (3,59) dengan kategori tinggi.
ratio), mayoritas responden menyatakan
Memiliki visi yang merupakan
sangat baik sebanyak 29 orang atau
perwujudan cita-cita pengembangan usaha
56,86%. Rata-rata kinerja usaha yang
yang disesuaikan dengan peluang dan
dimiliki responden atas indikator rasio
sumberdaya yang dimiliki, penetapan tujuan
efisiensi penjualan (sales efficiency ratio),
secara terus menerus karena adanya
adalah baik (4,45) dengan kategori tinggi.
perubahan, minat dan bakat terhadap
Kinerja usaha dilihat dari aspek profit
pekerjaan/usaha yang dilakukan sekarang,
margin, mayoritas responden yang
pandangan usaha jangka panjang,
menyatakan cukup baik sebanyak 41 orang
kemampuan berpikir. persepsi responden
atau 80,39%. Rata-rata kinerja usaha yang
mayoritas menyatakan baik sebanyak 35
dimiliki responden atas indikator profit
orang atau 68,63%. Rata-rata pernyataan
margin adalah baik (3,27) dengan kategori
sedang. Kemudian perputaran jumlah aktiva analisis statistika inferensial yang
(total asset turnover), mayoritas responden digunakan bertujuan untuk menjawab
menyatakan sangat baik baik sebanyak 43 permasalahan yang diajukkan dalam
orang atau 84,31%. Rata-rata kinerja usaha penelitian ini, yaitu pengaruh variabel
yang dimiliki responden atas indikator bebas terhadap variabel terikat sehingga
perputaran jumlah aktiva (total asset dilanjutkan dengan analisis regresi bivariat.
turnover), adalah baik (4,82) dengan Ringkasan hasil perhitungan analisis
kategori tinggi. regresi bivariat dapat dilihat pada tabel 2.
Pada pembahasan deskriptif
sebelumnya telah dikemukakan bahwa

Berdasarkan tabel 2. di atas maka hasil Hasil analisis regersi bivariat


analisis regresi bivariat untuk variabel menunjukkan bahwa variabel perilaku
perilaku kewirausahaan terhadap kinerja kewirausahaan mempunyai nilai sig t
usaha menujukkan besarnya nilai koefisien sebesar 0,000, jika dibandingkan taraf
determinasi (R2) sebesar 0,734 dapat signifikansi α=0,05, maka nilai sig t < α =
diartikan bahwa 73,40% proporsi variasi dari 0,05 atau 5%. Hal ini dapat diartikan bahwa
kinerja kinerja usaha mikro sektor terdapat pengaruh signifikan antara
perdagangan di Kota Kendari.diterangkan variabel perilaku kewirausahaan terhadap
oleh keseluruhan variabel perilaku kinerja usaha mikro sektor perdagangan di
kewirausahaan. Dengan demikian dapat Kota Kendari.
disimpulkan bahwa akurasi model untuk Berdasarkan hasil analisis data baik
kepentingan prediksi semakin akurat, secara deskriptif maupun inferensial dalam
sehingga variabel perilaku kewirausahaan, penelitian ini, sebelum dilakukan
dapat memberikan kontribusi pengaruh pembahasan pada terlebih dahulu peneliti
sebesar 73,40% terhadap kinerja usaha mengkombinasikan beberapa hasil temuan.
mikro sektor perdagangan di Kota Kendari. Hasil analisis regresi bivariat ternyata juga
Sisanya 26,60% dijelaskan atau ditentukan sama dengan hasil analisis statistika
oleh variabel lain di luar model analisis. dekriptif yang dilakukan sebelumnya,
sehingga dapat memperkuat hasil temuan baik (3,27) dengan kategori sedang.
dalam penelitian ini. Dari analisis deskriptif Kemudian perputaran jumlah aktiva (total
atas variabel perilaku kewirausahaan asset turnover), mayoritas responden
mempunyai nilai sebesar 3,51 dapat menyatakan sangat baik baik sebanyak 43
diartikan bahwa rata-rata responden dalam orang atau 84,31%. Rata-rata kinerja usaha
penelitian ini memberikan tanggapan setuju yang dimiliki responden atas indikator
dalam penentuan dan mempertimbangkan perputaran jumlah aktiva (total asset
faktor perilaku kewirausahaan yaitu turnover), adalah baik (4,82) dengan
ketekunan adalah kesabaran yang dimiliki kategori tinggi. Indikator yang digunakan
dalam menyikapi kegagalan usaha, untuk mengukur kinerja usaha dalam
perhatian terhadap hal-hal kecil yang dapat penelitian ini adalah tingkat pertumbuhan
menghambat usahanya, keinginan terus penjualan dan kemampuan dari usaha ini
belajar/berusaha walaupun banyak dalam menciptakan keuntungan dilihat dari
tantangan yang dihadapi, pengambilan capaiannya dalam lima tahun terakhir.
keputusan perencanaan strategi dan Kesempatan yang luas dalam
pelaksanaan visi dan misi Dengan demikian mengembangkan kreativitas pekerja,
perilaku kewirausahaan pada usaha mikro ternyata memberikan dampak langsung
sektor perdagangan di Kota Kendari bagi peningkatan kinerja usaha mikro
memegang peranan penting dalam sektor perdagangan di Kota Kendari.
peningkatan kinerja usaha. Sehingga dapat dikatakan bahwa jika
Pada variabel kinerja usaha mayoritas pedagang di Kota Kendari ingin
responden menilai kinerja dari usaha mikro meningkatkan kinerja usahanya maka
sektor perdagangan di Kota Kendari diukur perilaku kewirausahaan menjadi prioritas
melalui rasio efisiensi penjualan (sales utama untuk dilakukan. Berdasarkan hasil
efficiency ratio), mayoritas responden wawancara yang dilakukan secara tidak
menyatakan sangat baik sebanyak 29 orang terstruktur terhadap pemilik dan pengelola
atau 56,86%. Rata-rata kinerja usaha yang yang ada pada industri usaha mikro sektor
dimiliki responden atas indikator rasio perdagangan di Kota Kendari terungkap
efisiensi penjualan (sales efficiency ratio), bahwa perlakuan yang diberikan pihak
adalah baik (4,45) dengan kategori tinggi. manajemen baik itu upaya pemberdayaan
kinerja usaha dilihat dari aspek profit margin, maupun penilaian terhadap kinerja usaha
mayoritas responden yang menyatakan lebih menumbuhkan komitmen pekerja
cukup baik sebanyak 41 orang atau 80,39%. untuk melakukan yang terbaik bagi
Rata-rata kinerja usaha yang dimiliki perusahaan dalam memberikan kepuasan
responden atas indikator profit margin adalah bagi pelanggan atau konsumen. Dari hasil
pengamatan ke lokasi usaha bisa dilihat Dalam kaitannya dengan perilaku
bagaimana pekerja mau untuk memberikan kewirausahaan ini, pihak manajemen dalam
respon bagi upaya-upaya perbaikan usaha mikro sektor perdagangan di Kota
terhadap produk yang mereka jual atau agar Kendari harus selalu berorientasi pada
konsumen merasa puas. Ini sebagai suatu konsumen, berorientasi pada pesaing dan
bukti bahwa komitmen dan rasa memiliki melihat pada kerjasama inter-fungsi yang
pekerja tumbuh dengan upaya ada dalam usaha. Melihat hubungan secara
pemberdayaan dan penilaian kinerja yang langsung ini, maka pihak manajemen dapat
sebahagian besar mengarah pada aspek memanfaatkan kemampuan organisasi
perilaku kewirausahaan, yaitu kepuasan dari dalam perilaku kewirausahaan untuk
pelanggan atau konsumen. meningkatkan keunggulan dalam
Hasil analisis inferensial (regresi persaingan usahanya. dengan perilaku
bivariat) menunjukan bahwa perilaku kewirausahaan ini perusahaan selalu dapat
kewirausahaan memiliki pengaruh langsung memberikan nilai tambah bagi
dan signifikan terhadap kinerja usaha mikro pelanggannya, memiliki informasi pasar
sektor perdagangan di Kota Kendari. Hal ini yang akurat tentang pesaing dan
dapat dilihat dari nilai signifingkasi t pada pelanggan, serta tetap dapat menjaga
analisis regresi bivariat yaitu sig t = 0,000 < α kerjasama inter-fungsi yang ada dalam
= 0,05. Hal ini membuktikan bahwa perilaku perusahaan.
kewirausahaan yang dilakukan oleh para
KESIMPULAN
usaha mikro sektor perdagangan di Kota
Berdasarkan hasil dan pembahan
Kendari memberikan pengaruh yang
dalam penelitian ini dapat disimpulkan
signifikan bagi peningkatan kinerja usaha
bahwa perilaku kewirausahaan dapat
mikro sektor perdagangan di Kota Kendari.
memberikan peran dan kontribusi sebesar
Oleh karena itu pemberdayaan yang
73,40% terhadap usaha mikro sektor
dilakukan oleh para pelaku usaha mikro
perdagangan di Kota Kendari. Hasil analisis
sektor perdagangan di Kota Kendari dan
deskriptif menunjukkan perilaku
penilaian terhadap kinerja memberikan
kewirausahaan telah dimplementasikan
dampak secara langsung bagi peningkatan
dalam operasional usaha mikro sektor
kinerja usaha, namun bagi pemilik dan
perdagangan di Kota Kendari. Hal ini
pengelolah diharpakan agar mampu akses
dibuktikan dengan pernyataan responden
dan meningkatkan kinerja usaha yang
secara rata-rata sebesar 3.51. Dapat
berkelanjutan tetap memprioritaskan
diartikan bahwa rata-rata responden telah
pelanggan melalui perilaku kewirausahaan.
memberikan pernyataan setuju dalam
penentuan dan mempertimbangkan faktor
perilaku kewirausahaan. Dengan demikian Performance: An Empirical
Investigation of a Path-Analytical
adanya perilaku kewirausahaan yang baik
Model, Journal of American Academy
pada usaha mikro sektor perdagangan di of Business, Cambridge.
Kota Kendari memegang peranan penting Lau, Theresa et.al. 2004. Organizational
Capabilities and Performance of
dalam peningkatan kinerja usahanya.
SMEs in Dynamic and Stable
Hasil analisis regersi bivariat Environments. Entrepreneurship and
Innovation journal.
menunjukkan perilaku kewirausahaan
Neufeldt Victoria dan Guralnik David, 1988,
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kamus Webster’s, Dictonary of
kinerja usaha mikro sektor perdagangan di American English, Thiad College
Edition
Kota Kendari. Artinya semakin ditingkatkan
Purnomo, 2003. Pencapaian Keunggulan
perilaku dalam berwirausaha maka kinerja Bersaing Berkelanjutan Melalui
usaha mikro sektor perdagangan di Kota Fungsi dan Peran Sumber Daya
Manusia. STIE Stikubank, Semarang
Kendari semakin tinggi pula. Dengan
Richard Daft. 1999. Tranformational
demikian implementansi perilaku Leadership : A Pescription for
kewirausahaan yang efekatif mampu Contemporary Organizations.
Copyright 1999.
memberikan peningkatan bagi kinerja usaha Riyanti B. P. D. 2003. Kewirausahaan dari
mikro sektor perdagangan di Kota Kendari. Sudut Pandang Psikologi
Kepribadian. Grasindo, Jakarta
DAFTAR PUSTAKA Raju, P.S et.al. 2000. The Relationship
Adu, Kwaku Appiah. 1997. Market between Market Orientation and
Orientation and Performance: Do the Performance in the Hospital Industry:
Findings Established in Large Firm A Structural Equation Modeling
Hold in the Small Business Sector?. Approach. Health Care Management
Journal of Euro-Marketing; 6, 3; Science.
ABI/INFORM Global. Tambunan, 2004. The Performance of
Carree, M.A. and Thurik, A.R. 2002. The Small Enterprises During Economic
Impact of Entrepreneurship on Crisis: Evidence from Indonesia.
Economic Growth. International Journal of Small Business
Handbook of Entrepreneurship Management.
Research. Internet: Tambunan, T. 2002. Usaha Kecil dan
m.caree@mw.unimaas. Menegah di Indonesia, Beberapa Isu
Kasmir, 2006. Kewirausahaan. Rajawali Penting. Salemba Empat. Jakarta.
Pers. Jakarta Zukkieflimansyah dan Banu Muhamad H,
Kotler P., 2000. Manajemen Pemasaran 2003. Refleksi Dinamika Inovasi
Analisis, Perencanaan Implementasi Teknologi UKM di Indonesia: Studi
dan Pengendalian, Penerbit Erlangga, Kasus Industri Logam dan
Jakarta. Permesinan. Usahawan Indonesia
Kumar, Kamalesh. 2002. Market Orientation, No. 08/TH. XXXII
Organizational Competencies and
SISTEM PENGAWASAN PERSONALIA RETRIBUSI PADA PERUSAHAAN DAERAH
PASAR (PDP) UNIT PASAR WUA-WUA KOTA KENDARI

Asrip Putra 1) & Awaluddin Muchtar 2)

ABSTRACT
This Research is done as a mean to know the system of personnel controling applied
by Company Market Area Town Kendari to personnel retribution Unit Market Wua-Wua Town
Kendari of what have as according to standard specified or not. this Research type is
eksplanatori so that use the primary data collected through the kuesioner. Responder
withdrawal done by census and use appliance analysis method. Result this research indicate
that the system of personnel observation going into effect and applied in Company Market
Area Town Kendari at personnel retribution of Unit Market Wua-Wua Town Kendari have as
according to specified standard, is visible from result analyse the percentage responder
answer of direct controling variable, indirect observation, and sudden controling expressing
according to is 57,2 - 100 %, while 14,3 - 42,8 % expressing inappropriate, hence pursuant
to way of measurement specified by that is taking highest value from percentage responder
answer. This indicate that the controling retribution personnel at Unit Market Wua-Wua
Company Market Area Town Kendari have as according to controling standard specified.
Key Word : Direct Controling, Indirect Controling And Sudden Controling.

PENDAHULUAN dibutuhkan manajer yang memiliki


Organisasi adalah suatu sistem kemampuan memimpin, pengetahuan dan
perserikatan, berstruktur dan terkoordinasi keterampilan.
dari sekelompok orang yang bekerja sama Manajer sebagai pemimpin sangat
dalam mencapai tujuan tertentu. Malayu S.P dibutuhkan untuk menyusun rencana
Hasibuan (1996 : 130) Organisasi hanya kegiatan kerja kedepan dan melaksanakan
merupakan alat dan wadah tempat bagi para rencana tersebut agar supaya tujuan
manajer melakukan kegiatan-kegiatannya organisasi dapat tercapai dengan baik
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. sesuai dengan apa yang diharapkan
Sebagaimana yang diketahui bahwa di sebelumnya. Demikian mendesaknya
dalam organisasi terdapat beberapa unsur, pemenuhan akan manajer, sehingga usaha
diantaranya manusia, tujuan, pekerjaan dan dilakukan secara intensif untuk
struktur. Dalam suatu organisasi harus ada mempersiapkan manajer yang efektif,
kesatuan yang ingin dicapai dimana bukan hanya para ilmuwan pun terus
organisasi secara keseluruhan dan tiap-tiap bekerja keras untuk mengembangkan teori
bagiannya harus berusaha untuk mencapai manajemen sehingga para manajer
tujuan tersebut karena organisasi akan dilapangan semakin mampu menjalani
kacau jika tidak ada kesatuan tujuan. proses manajemen itu dengan tingkat
Olehnya itu dalam suatu organisasi
efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang kompleks, yang jelas bahwa usaha mencari
semakin tinggi. jawaban terhadap pertanyaan tersebut
Salah satu bidang yang terus menerus tidak bisa didekati hanya secara teknis dan
mendapat perhatian dari para ilmuwan dan mekanistik saja, akan tetapi harus dikaitkan
para praktisi adalah fungsi-fungsi manajerial. dengan sifat dasar manusia sebagai
Bidang ini mendapat perhatian serius karena pelaksana kegiatan-kegiatan operasional
efektivitas manajerial seseorang pada dalam suatu organisasi. Ini berarti bahwa
akhirnya tercermin dan diukur dengan pendekatan teknis dan keperilakuan harus
kemampuannya menyelenggarakan semua digabung agar terjadi proses pengawasan
fungsi-fungsi tersebut. Siagian (1988 : 165) yang mendatangkan hasil sesuai dengan
menjelaskan salah satu fungsi manajerial harapan semua pihak dalam organisasi
adalah pengawasan. Titik tolak yang yang bersangkutan. Agar kegiatan
digunakan dalam membahas pengawasan pengawasan membuahkan hasil yang
sebagai fungsi pokok manajemen adalah diharapkan, perhatian serius perlu diberikan
merupakan proses pengamatan dari seluruh kepada berbagai dasar pemikiran yang
kegiatan organisasi guna lebih menjamin sifatnya fundamental.
bahwa semua pekerjaan yang sedang Perusahaan Daerah Pasar (PDP)
dilakukan sesuai dengan rencana yang telah Kota Kendari adalah perusahaan yang
ditentukan sebelumnya”. Sedangkan bergerak dibidang pembangunan kios dan
Sebagai fungsi organiknya, pengawasan retribusi kios, dimana konsumennya adalah
merupakan salah satu tugas yang mutlak para pemilik kios yang ada di pasar wilayah
diselenggarakan oleh semua orang yang Kota Kendari. Dalam hal penarikan retribusi
menduduki jabatan manajerial, mulai dari ini tidak dilakukan secara langsung oleh
manajer puncak hingga para manajer rendah Perusahaan Daerah Pasar Kota Kendari
yang langsung mengendalikan kegiatan- melainkan dilakukan oleh petugas retribusi
kegiatan teknis yang diselenggarakan oleh yang ada pada masing-masing Unit Pasar,
semua petugas operasional. salah satunya adalah petugas retribusi
Membahas pengawasan sebagai fungsi yang ada pada Unit Pasar Wua-Wua yang
pokok manajerial sesungguhnya berarti pegawainya berjumlah 8 orang yang
berusaha menemukan jawaban terhadap dipimpin oleh seorang Kepala Pasar yang
pertanyaan mengapa pengawasan mutlak ditunjuk langsung oleh Perusahaan Daerah
perlu dilaksanakan. Pertanyaan yang sangat Pasar Kota Kendari agar supaya para
mendasar tidak selalu mudah dan tidak pula petugas retribusi dapat diawasi setiap hari
sederhana karena proses administrasi dan sebab pihak perusahaan tidak dapat
manajemen merupakan hal yang sangat mengawasi semua petugas retribusi setiap
hari karena letak kantor berjauhan. Retribusi pada personalia Retribusi Unit Pasar Wua-
pada Perusahaan Daerah Pasar Kota Wua Kota Kendari yang sekaligus dijadikan
Kendari terdiri atas empat jenis, yaitu: responden penelitian ini; (b) data sekunder
retribusi sewa tanah, retribusi jualan, yaitu data yang diperoleh dari PDP Kota
retribusi kebersihan dan keamanan. Kendari, meliputi gambaran umum, jumlah
Mencermati pentingnya pengawasan karyawan, struktur organisasi, uraian tugas,
personalia, untuk melakukan pengamatan dan standar pengawasan.
dan pengukuran kegiatan operasional Metode pengumpulan data dilakukan
beserta hasil yang dicapai, apakah dalam dengan cara interview yaitu pengumpulan
kegiatan operasional tersebut terjadi data yang dilakukan dengan mengadakan
penyimpangan-penyimpangan, kemudian tanya jawab kepada responden yang
dibandingkan dengan sasaran dan standar berupa pertanyaan lisan dan juga dengan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal inilah menggunakan panduan kuesioner dan
yang menyebabkan penulis tertarik untuk dokumentasi yaitu dengan cara mengambil
melakukan penelitian tentang sistem data yang telah didokumentasikan oleh
pengawasan terhadap personalia retribusi. Perusahaan Daerah Pasar Kota Kendari
Masalah pokok yang menjadi perhatian Populasi dalam penelitian ini adalah
peneliti apakah sistem pengawasan yang seluruh karyawan yang diberi tugas dan
diterapkan oleh Perusahaan Daerah Pasar berwenang melakukan pengawasan
terhadap personalia retribusi sudah sesuai terhadap personalia retribusi yang
standar yang ditetapkan. Tujuan yang ingin berjumlah 7 orang dan juga karyawan atau
dicapai adalah untuk mengetahui sistem petugas retribusi yang diawasi berjumlah 8
pengawasan personalia yang diterapkan orang. Jadi jumlah keseluruhan populasi
oleh Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota adalah 15 orang sehingga seluruh populasi
Kendari terhadap personalia retribusi Unit dijadikan sebagai responden dalam
Pasar Wua-Wua Kota Kendari sudah sesuai penelitian ini.
dengan standar yang ditetapkan atau tidak. Alat analisis yang akan digunakan
dalam pembahasan penelitian ini adalah
METODE PENELITIAN
analisis deskriptif, yaitu mengungkapkan
Penelitian ini dilaksanakan pada
keadaan atau tanggapan dari responden
Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota
lalu kemudian membandingkannya dengan
Kendari, dan Unit Pasar Wua-Wua Kota
standar yang telah ditetapkan oleh
Kendari. Sumber data yang dipakai dalam
Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota
penelitian ini adalah: (a) data primer adalah
Kendari. Sifat dari analisis adalah kualitatif,
data yang diperoleh secara langsung dari
sedangkan penganalisaannya dengan
karyawan yang melakukan pengawasan
menghitung persentase dari jawaban yang pengawasan dan pemeriksaan
diberikan oleh responden. langsung di lapangan, tetapi hanya
satu saja dari tujuh responden ini yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
melakukan pengamatan dan
Pengawasan personalia retribusi pada
pemeriksaan langsung setiap hari
Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota
sedangkan sisanya melakukan
Kendari sudah sesuai dengan yang
pengamatan dan pemeriksaan langsung
ditetapkan. Hasil penelitian memberikan
sebanyak satu kali dalam satu bulan
ukuran sesuai dengan tidak sesuai. Lebih
sebab semua itu tergantung dari
jelasnya uraian dari masing-masing indikator
perintah atasan.
penukuran variabel sebagai berikut:
b. Perlunya Dilakukan Pengamatan Dan
Pengawasan Langsung Pemeriksaan Langsung di Lapangan
Pengawasan langsung ini dilakukan Untuk Mengetahui Kesesuaian Dengan
secara langsung oleh para direksi dan para Standar Yang Ditetapkan secara
pegawai yang telah diberi tugas untuk keseluruhan responden yang terdiri dari
mengawasi jalannya perusahaan sesuai 7 orang atau 100 % menjawab “Ya”,
dengan Peraturan Daerah nomor 302 tahun sebab kinerja bawahan akan dapat
2004 tentang pembentukan susunan diketahui jika dilakukan pengamatan
organisasi dan tata kerja Perusahaan secara langsung. ini menunjukkan
Daerah Pasar Kota Kendari. Menurut bahwa pengamatan dan pemeriksaan
Peraturan Daerah ini, ada 7 orang yang langsung dilapangan perlu dilakukan
ditugaskan untuk mengawasi pelaksanaan untuk mengetahui kesesuaian dengan
penagihan yaitu Direktur Utama, Direktur standar yang ditetapkan. Jadi,
Teknik & Operasional, Direktur Administrasi berdasarkan uraian diatas, untuk
& Keuangan, Kabag Fisik & Prasarana, Kasi mengetahui kesesuaian dengan standar
Pemasaran & Penagihan, Kabag Keuangan, yang ditetapkan, maka perlu dilakukan
Kepala Unit Pasar. Pengawasan Langsung pengamatan dan pemeriksaan langsung
terdiri dari pengamatan langsung dan di lapangan kepada personalia retribusi
pemeriksaan langsung. Pernyataan di Unit Pasar Wua-Wua Kota Kendari.
responden dapat dilihat pada urain berikut: c. Hasil Pengamatan dan Pemeriksaan
a. Pengamatan Dan Pemeriksaan Langsung, Personalia Retribusi Bekerja
Langsung di Lapangan mayoritas Sesuai Dengan Jam Kerja Yang
responden memberikan jawaban “Ya” Ditentukan, sebanyak 6 orang atau
yang terdiri dari 7 orang responden atau 85,7% menjawab Ya, yang berarti
100% yang berarti dilakukan petugas retribusi sudah bekerja sesuai
dengan jam kerja yang ditentukan karena karena pihak Perusahaan Daerah Pasar
mereka melihat dari daftar hadir petugas Kota Kendari selalu menyesuaikan
dan semuanya datang dan pulang tepat jumlah pungutan retribusi yang
pada waktunya yakni petugas datang jam disetorkan oleh petugas retribusi
08.00 dan pulang pada jam 15.00 WITA, dengan banyaknya karcis yang
dan 1 orang atau 14,3 % menjawab tidak dikeluarkan serta sesuai dengan
sesuai dengan jam kerja yang ditentukan besarnya tarif karcis tersebut.
karena masih ada petugas retribusi yang Misalanya, seperti yang terjadi pada
biasa datang terlambat dan masih daftar realisasi pengeluaran karcis
terdapat juga petugas retribusi yang untuk retribusi jualan bulan februari
biasanya pulang sebelum waktunya. tahun 2007, pada bulan tersebut terlihat
Jadi, berdasarkan uraian di atas bahwa jumlah pengeluaran karcis
menunjukkan bahwa para petugas sudah sesuai dengan jumlah
retribusi sudah bekerja sesuai dengan penerimaan retribusi, dimana para
standar yang ditetapkan oleh petugas retribusi berhasil menarik
Perusahaan Daerah Pasar Kota Kendari. retribusi sebanyak Rp. 3.750.000 untuk
d. Hasil Pengamatan Dan Pemeriksaan jenis retribusi kios yang tarifnya Rp.
Langsung Jumlah Uang Retribusi Yang 1.500/lbr dengan pengeluaran karcis
Diperoleh Petugas Retribusi Sesuai sebanyak 2.500 lembar, dan Rp.
Dengan Jumlah Karcis Yang Dikeluarkan 2.700.000 untuk jenis retribusi lods
4 orang responden atau 57,2 % yang tarifnya Rp.1.000/lbr dengan
menjawab Ya, yang berarti jumlah uang pengeluaran karcis sebanyak 2.700
retribusi yang diperoleh petugas retribusi lembar, serta Rp. 1.851.000 untuk jenis
sudah sesuai dengan jumlah karcis yang retribusi pelataran (PKL) yang tarifnya
dikeluarkan, sedangkan 3 orang Rp. 1.000/lbr dengan pengeluaran
responden atau 42,8 % menjawab tidak karcis sebanyak 1.851 lembar. Ini
karena biasanya petugas retribusi berarti, tidak ada penyimpangan antara
memungut retribusi tanpa memberikan jumlah penerimaan retribusi dengan
karcis retribusi pada orang yang telah jumlah pengeluaran karcis yang
membayar uang retribusi. Dan uang dilakukan oleh petugas retribusi. Jadi,
tersebut tidak disetor ke Perusahaan berdasarkan uraian di atas
Daerah Pasar Kota Kendari. Sebab uang menunjukkan bahwa hasil pengamatan
retribusi yang disetor ke Perusahaan dan pemeriksaan langsung jumlah uang
Daerah Pasar Kota Kendari hanyalah retribusi yang diperoleh petugas
uang retribusi yang diperoleh dari karcis
retribusi sudah sesuai dengan jumlah mengatakan tidak mencapai target. Lain
karcis yang dikeluarkan. lagi halnya bagi responden yang
e. Hasil Pengamatan Dan Pemeriksaan mengatakan ya, mereka menganggap
Langsung Jumlah Uang Retribusi Yang bahwa jumlah uang retribusi yang
Diperoleh Petugas Retribusi Sudah diperoleh petugas retribusi sudah
Sesuai Target Yang Telah Ditentukan sesuai dengan target yang ditentukan
oleh Perusahaan Daeerah Pasar (PDP) dan adapun menurunnya pungutan
Kota Kendari sebanyak 5 orang retribusi pada bulan oktober itu
responden atau 71,4 % menjawab Ya bukanlah hal yang disengaja oleh
karena para petugas retribusi telah petugas retribusi untuk tidak mencapai
berhasil mencapai bahkan beberapa kali target melainkan disebabkan karena
melampaui target untuk tahun 2007 adanya beberapa faktor: pertama:
seperti yang terlihat pada daftar realisasi karena pada bulan oktober banyak
penerimaan retribusi untuk tahun 2007. pedagang yang tidak berjualan sebab
Ini berarti jumlah uang retribusi yang masih dalam bulan ramadhan (puasa),
diperoleh petugas retribusi sudah sesuai kedua: karena adanya hujan sehingga
dengan target yang ditentukan, pedagang banyak yang tidak berjualan,
sedangkan 2 orang resonden atau 28,6 ketiga: karena terdapat hari raya idul fitri
% menjawab tidak sebab mereka melihat dan adanya cuti bersama para PNS
dari realisasi penerimaan retribusi tahun selama lima hari sehingga pegawai Unit
2007 bahwa petugas retribusi pernah Pasar Wua-Wua tidak masuk kantor
sekali dalam tahun 2007 tidak mencapai selama lima hari, ke empat: karena
target ini terlihat pada realisasi setelah hari raya masih banyak
penerimaan pada bulan oktober dimana pedagang yang belum berjualan dan
petugas retribusi hanya mendapatkan biasanya pasar akan kembali normal
uang retribusi sebanyak Rp. 17.824.450. satu minggu setelah hari raya. Selain
dan mereka menganggap bahwa alasan tersebut diatas, ditambahkan
penerimaan tersebut sangat jauh dari juga bahwa jika keseluruhan
target yang seharusnya yaitu Rp. penerimaan retribusi tersebut di rata-
21.600.000 per bulannya, sebab target ratakan maka realisasi penerimaan
mereka per hari adalah Rp. 720.000 dan retribusi dari bulan Januari sampai
jika dikalikan dengan 30 hari (Satu Nopember sebenarnya telah
Bulan) maka target per bulannya adalah melampaui target yang ditentukan oleh
Rp. 21.600.000. inilah yang menjadi Perusahaan Daerah Pasar Kota
alasan mengapa ada responden yang Kendari dimana target per bulannya
adalah Rp. 21.600.000, jika dikalikan mengawasi para petugas retribusi
dengan sebelas bulan maka jumlahnya karena mengingat bahwa tidak semua
hanya Rp. 237.600.000, sedangkan responden dapat mengawasi para
realisasi penerimaan retribusi yang petugas retribusi setiap hari sebab letak
dicapai oleh petugas retribusi dari bulan kantor yang berjauhan. Jadi,
Januari sampai dengan bulan Nopember berdasarkan uraian diatas bahwa dalam
adalah mencapai Rp. 256.701.750. ini pengawasan tidak langsung dengan
berarti bahwa petugas retribusi telah laporan-laporan petugas retribusi yang
melampaui target yang ditentukan. Jadi, ada pada Unit Pasar Wua-Wua
berdasarkan uraian di atas menunjukkan dilakukan secara teratur atau terjadwal.
bahwa hasil pengamatan dan b. Laporan petugas retribusi baik dan
pemeriksaan langsung mengenai jumlah sangat membantu untuk mengetahui
uang retribusi yang diperoleh petugas kesesuaian hasil kerja dengan standar
retribusi sudah sesuai dengan target yang ditetapkan seluruh responden atau
yang ditetapkan oleh PDP Kota Kendari. 100 % menjawab Ya, karena laporan
petugas retribusi sangat membantu
Pengawasan Tidak Langsung
sekali bagi mereka yang mengawasi
Pengawasan Tidak Langsung yang
petugas retribusi guna untuk
dilakukan oleh Perusahaan Daerah Pasar
menyesuaikan hasil kerja petugas
Kota Kendari adalah pengawasan jarak jauh,
retribusi dengan standar yang telah
artinya dengan melalui laporan yang
ditetapkan. Jadi, berdasarkan uraian
diberikan oleh personalia retribusi baik
diatas diketahui bahwa laporan-laporan
kepada Kepala Unit Pasarnya maupun
petugas retribusi sangat baik dan
kepada Perusahaan Daerah Pasar Kota
sangat membantu para responden yang
Kendari. Untuk mengetahui jawaban dari
melakukan pengawasan pada
responden mengenai pengawasan tidak
personalia retribusi guna mengetahui
langsung yang dilakukan oleh Perusahaan
kesesuaian hasil kerja dengan standar
Daerah Pasar Kota Kendari dapat diuraikan
yang ditetapkan oleh Perusahaan
sebagai berikut :
Daerah Pasar Kota Kendari.
a. Laporan Petugas Retribusi Diadakan
c. Hasil laporan petugas retribusi, wilayah
Secara Teratur atau Terjadwal seluruh
penagihan mereka sudah sesuai
responden atau 100 % menjawab Ya,
dengan wilayah penagihan yang
sebab laporan yang dilakukan secara
ditentukan 6 orang atau 85,7%
teratur atau terjadwal akan dapat
menjawab Ya, ini berarti bahwa hasil
memudahkan pihak Perusahaan Daerah
laporan petugas retribusi mengenai
Pasar (PDP) Kota Kendari dalam
wilayah penagihan mereka sudah sesuai mereka sudah sesuai dengan wilayah
dengan wilayah penagihan yang penagihan yang ditentukan.
ditentukan. 1 orang responden atau 14,3 d. Hasil Laporan Petugas Retribusi, Para
% menjawab tidak sesuai dengan Petugas Retribusi Mengisi Daftar Hadir
wilayah penagihan yang ditentukan, Setiap Hari Kerja sebanyak 5 orang
sebab biasanya petugas retribusi lebih atau 71,4 % menjawab Ya, ini berarti
senang menagih di daerah-daerah bahwa hasil laporan petugas retribusi,
kering daripada di daerah yang basah. para petugas retribusi mengisi daftar
Akibatnya terkadang ada petugas yang hadir setiap hari kerja. 2 orang
nakal dan mereka menagih bukan pada responden atau 28,6 % menjawab tidak,
wilayah yang sudah ditentukan, yang karena mereka beranggapan bahwa
mereka pikirkan adalah bagaimana ada beberapa petugas retribusi yang
caranya supaya target per hari dapat mengabaikan daftar hadir saat mereka
mereka capai dengan cepat, hal inilah masuk ataupun pulang kantor dan
yang biasanya menyebabkan para biasanya mereka akan mengisi daftar
pedagang merasa heran karena saat hadir tersebut pada keesokan harinya,
mereka sudah membayar uang retribusi kemudian juga biasanya ada petugas
tiba-tiba pada beberapa waktu yang lupa untuk mengisi daftar
kemudian ada lagi petugas lain yang hadirnya. Dari uraian diatas,
datang menagih untuk retribusi yang menunjukkan bahwa dari hasil laporan
sama. Misalnya bagi petugas yang nakal petugas retribusi pada Unit Pasar Wua-
saat ditugaskan untuk menagih kios pada Wua, para petugas retribusi mengisi
blok A, karena daerah tersebut banyak daftar hadir setiap hari kerja.
kerabat maka dia menagih sebagian kios e. Hasil Laporan Petugas Retribusi,
saja pada blok tersebut dan Jumlah Uang Retribusi Yang Disetor
membebaskan retribusi bagi kerabatnya Sesuai Dengan Jumlah Yang Mereka
dan ia pindah ke blok kios yang bukan Peroleh sebanyak 4 orang atau 57,2%
daerahnya untuk menutupi kekurangan menjawab Ya karena petugas retribusi
target, yang ia pikirkan hanyalah yang menyetorkan uang retribusi yang
penting target penerimaan per harinya diperoleh semuanya sesuai dengan
terpenuhi dan mengabaikan wilayah jumlah pengeluaran karcis yang telah
penagihannya. Jadi, dari uraian diatas, dicocokkan oleh pihak perusahaan dan
menunjukkan bahwa dari hasil laporan mengenai uang retribusi yang dipungut
petugas retribusi pada Unit Pasar Wua- tanpa karcis sangat sulit diketahui
Wua Kota Kendari, wilayah penagihan kebenarannya. sedangkan 3 orang
responden atau 42,8 % menjawab tidak untuk mengetahui hal-hal apa saja yang
sesuai dengan jumlah yang mereka menyebabkan petugas retribusi tidak dapat
peroleh karena adanya beberapa mencapai target yang ditetapkan oleh
petugas retribusi yang nakal dan Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota
biasanya menarik uang retribusi tetapi Kendari jika seandainya petugas retribusi
orang yang dimintai retribusi tidak yang ada pada Unit Pasar Wua-Wua tidak
diberikan karcis yang biasanya terjadi mencapai target. Uji petik ini rutin dilakukan
pada retribusi lain-lain (retribusi parkir) setiap tahun baik target telah dicapai oleh
dan uang tersebut biasanya diambil dan petugas retribusi maupun tidak dicapai,
tidak diserahkan kepada Perusahaan sebab uji petik ini dimaksudkan untuk
sebab uang yang dimasukkan ke menghindari terjadinya penyimpangan yang
Perusahaan Daerah Pasar Kota Kendari mungkin saja dilakukan oleh petugas
hanyalah jumlah uang yang sesuai retribusi. Tanggapan responden atas
dengan jumlah dan jenis karcis yang indicator pengukuran pengawan mendadak
dikeluarkan oleh petugas retribusi dalam penelitian ini sebagai berikut:
sedangkan uang yang diperoleh tanpa a. Hasil uji petik, harus dilakukan tiap
mengeluarkan karcis biasanya sulit untuk tahun guna mengetahui kesesuaian
diketahui oleh pihak Perusahaan Daerah hasil kerja petugas retribusi dengan
Pasar Kota Kendari. Jadi, uraian di atas, target yang ditetapkan sebanyak 6
menunjukkan bahwa dari hasil laporan orang responden atau 85,7 %
petugas retribusi pada Unit Pasar Wua- menjawab Ya, bahwa uji petik harus
Wua Kota Kendari, jumlah uang retribusi dilakukan tiap tahun guna mengetahui
yang disetor sesuai dengan jumlah uang kesesuaian hasil kerja petugas retribusi
retribusi yang mereka peroleh. dengan target yang ditetapkan maka
perlu dilakukan tiap tahun agar supaya
Pengawasan Mendadak
pengawasan yang dilakukan terhadap
Pengawasan Mendadak (Sidak) yang
petugas retribusi betul-betul dapat
dilakukan oleh Perusahaan Daerah Pasar
mengatasi kemungkinan terjadinya
(PDP) Kota Kendari adalah pengawasan
pelanggaran-pelanggaran yang
yang dilakukan secara mendadak untuk
dilakukan oleh petugas retribusi. 1
mengetahui apa pelaksanaan atau
orang responden atau 14,3% menjawab
peraturan-peraturan yang ada dilaksanakan
Tidak karena menganggap bahwa uji
atau tidak dilaksanakan dengan baik.
petik itu harus dilakukan apabila target
Pengawasan Mendadak dilakukan dengan
yang ditetapkan oleh Perusahaan
cara melakukan uji petik yang dilaksanakan
Daerah Pasar (PDP) Kota Kendari tidak
sebanyak empat kali dalam satu tahun guna
dapat dicapai oleh petugas retribusi yang sudah melampaui target jadi perbedaan
ada pada Unit Pasar Wua-Wua maka tersebut tidak perlu dipermasalahkan.
barulah uji petik itu dilakukan agar sedangkan 2 orang responden atau
supaya pihak Perusahan Daerah Pasar 28,6 % menjawab Tidak karena
(PDP) Kota Kendari dapat mengetahui pungutan retribusi yang dilakukan saat
dimana letak kesalahan para petugas uji petik hasilnya jauh berbeda dengan
retribusi mengenai mengapa target pungutan yang didapat oleh petugas
tersebut tidak dapat dicapai, apakah ada retribusi Unit Pasar Wua-Wua selama
kecurangan yang dilakukan oleh petugas ini karena mereka melihat bahwa
retribusi atau tidak. Jadi, berdasarkan perbedaan antara Rp. 5.000 sampai
uraian diatas diketahui bahwa uji petik dengan Rp. 10.000 itu adalah
harus dilakukan tiap tahun guna perbedaan yang cukup jauh. Jadi,
mengetahui kesesuaian hasil kerja berdasarkan uraian diatas diketahui
petugas retribusi dengan target yang bahwa tidak ada perbedaan jauh antara
ditetapkan oleh Perusahaan Daerah jumlah pungutan retribusi yang
Pasar (PDP) Kota Kendari. diperoleh pada saat uji petik oleh
b. Hasil uji petik, tidak jauh berbeda antara Perusahaan Daerah Pasar dengan
jumlah pungutan retribusi yang diperoleh jumlah pungutan retribusi yang
pada saat uji petik oleh perusahaan diperoleh petugas retribusi yang ada
daerah pasar dengan jumlah pungutan pada Unit Pasar Wua-Wua Kota
retribusi yang diperoleh petugas retribusi Kendari.
yang ada pada unit pasar wua-wua c. Hasil uji petik, petugas retribusi unit
sebanyak 5 orang responden atau 71,4% pasar wua-wua dianggap berhasil
menjawab Ya, tidak jauh berbeda karena mengerjakan tugasnya dengan baik
tim uji petik biasanya memperoleh seluruh responden atau 100 %
pungutan retribusi yang jumlahnya tidak menjawab Ya, karena walaupun ada
jauh berbeda dengan yang biasa perbedaan antara jumlah pungutan
diperoleh petugas retribusi Unit Pasar retribusi yang diperoleh petugas
Wua-Wua dan biasanya perbedaan retribusi dengan tim uji petik tetapi
pungutan retribusi petugas dengan tim uji petugas Unit Pasar Wua-Wua sudah
petik hanya berkisar antara Rp. 5.000 bekerja dengan baik hal ini dapat dilihat
sampai dengan Rp. 10.000 dan menurut melalui realisasi penerimaan retribusi
mereka yang terpenting adalah bahwa pada tahun 2007 dimana para petugas
pungutan retribusi yang diperoleh retribusi telah berhasil melampaui target
petugas retribusi Unit Pasar Wua-Wua yang ditetapkan oleh Perusahaan
Daerah Pasar. Jadi, berdasarkan uraian Hasil analisis persentase jawaban
diatas diketahui bahwa petugas retribusi responden pada variabel pengawasan
telah berhasil menjalankan tugasnya langsung dan pengawasan tidak langsung
dengan baik dan mengikuti standar yang yang menyatakan sesuai adalah 57,2%-
ditetapkan oleh PDP Kota Kendari. 100%, sedangkan 14,3%-42,8%
menyatakan tidak sesuai, maka
berdasarkan cara pengukuran yang
Pembahasan Hasil Penelitian
ditetapkan yaitu mengambil nilai tertinggi
Dari persentase pengukuran
dari persentase jawaban responden. Hal ini
kesesuaian standar pengawasan personalia
menunjukkan bahwa pengawasan
retribusi pada Unit Pasar Wua-Wua Kota
personalia yang dilakukan di Perusahaan
Kendari, menunjukkan bahwa hasil
Daerah Pasar (PDP) pada personalia
persentase jawaban responden, yang
retribusi Unit Pasar Wua-Wua Kota Kendari
menyatakan bahwa pengawasan personalia
sudah sesuai dengan standar pengawasan
pada bagian retribusi yang ada pada Unit
yang ditetapkan. Sistem pengawasan
Pasar Wua-Wua sesuai dengan standar
personalia yang berlaku dan diterapkan di
yang ditetapkan pada variabel pengawasan
Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota
langsung, pengawasan tidak langsung, dan
Kendari pada personalia retribusi Unit
pengawasan mendadak adalah 57,2 % - 100
Pasar Wua-Wua Kota Kendari sudah
%. Sedangkan 14,3 % - 42,8 % menyatakan
sesuai dengan standar yang ditetapkan.
pengawasan dilakukan pada personalia
retribusi yang ada du Unit Pasar Wua-Wua
DAFTAR PUSTAKA
tidak sesuai dengan standar ditetapkan.
Alex S. Nittismito, 1983. Manajemen Suatu
Berdasarkan cara pengukuran yang
Dasar dan pengantar. Balai Aksara.
ditetapkan, yaitu mengambil nilai tertinggi Jakarta
dari hasil persentase jawaban responden Alex S. Nittismito, 1996. Manajemen
Personalia (Manajemen Sumber Daya
terlihat bahwa nilai tertinggi adalah 57,2 % - Manusia). Ghalia Indonesia. Jakarta
100 % menyatakan sesuai dengan standar Arifin Abdul rachman, 1994. Aspek Hukum
yang ditetapkan. Jadi, pengawasan yang Dalam Lingkungan Aparatur
Pemerintah Rineka Cipta. Jakarta
diterapkan pada personalia retribusi Unit
Bulizuar Buyung, 1986. Modul sistem
Pasar Wua-Wua telah sesuai dengan Administrasi Negara Indonesia.
standar yang ditetapkan oleh Perusahaan Karunika Jakarta
Daerah Pasar (PDP) Kota Kendari. Edwin B. Flippo, 1998. Manajemen
Personalia. BPFE. UGM. Yogyakarta
KESIMPULAN H. A. Harding, 1984. Manajemen Produksi.
Balai Aksara. Jakarta
Henry Simamora, 1995. Manajemen Sumber Hukum Sekretariat Kota Kendari.
Daya Manusia. STIE. YKPN. Kendari
Yogyakarta
Raymon Meleod, JR, 1996. Sistem
H. S Hadibroto dan Oemar Witarsa, 1984. Informasi Manajemen Jilid 1 Edisi
Sistem Pengawasan Internal. FEUI. Indonesia. PT. Prenhallindo. Jakarta
Jakarta
Sondang P. Siagian, 1988. Fungsi-Fungsi
IG. Wursanto, 1989. Manajemen manajerial. Bumi Aksara. Jakarta
Kepegawaian 1. Kanisius. Yogyakarta
Sujamto, 1985. Beberapa Pengertian
Imran Latif, 2004. Skripsi Hubungan Dibidang Pengawasan. edisi revisi.
Intensitas Pengawasan Dengan Kinerja Ghalia Indonesia. Jakarta
TenagaKerja Pada PT. PLN
Sujamto, 1994. Aspek-Aspek Pengawasan
(Persero)Wilayah VIII Cabang kendari.
Di Indonesia. Sinar Grafika. Jakarta
FEUH. Kendari
Sukarna, 1988. Pengendalian Mutu. BPFE
Jusuf Irianto, 2001. Tema-Tema Pokok
UI. Jakarta
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Insan Cendekia. Surabaya Sutjiono EK. N, 1977. Kamus Ilmiah
Populer. Bintang Pelajar. Jakarta
Moh. Mas’ud, 1984. Manajemen Personalia.
Erlangga. Jakarta T. Hani Handoko, 2000. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya
Malayu S. P. Hasibuan, 1996. Manajemen
Manusia edisi 2. BPFE. Yogyakarta
Dasar, Pengertian dan Masalah. PT.
Toko Gunung Agung V. M. Situmorang dan Jusuf Juhir, 1994.
Aspek Hukum Pengawasan Melekat
Manullang, 1991. Manajemen Personalia.
Dalam Lingkungan Aparatur
Ghalia Indonesia. Jakarta
Pemerintah. Rineka Cipta. Jakarta
Peraturan Daerah Nomor 3, 2004. Tentang
Winardi, 1983. Asas-Asas Manajemen.
Pembentukan Perusahaan Daeah
Alumni Bandung. Bandung
Pasar (PDP) Kota Kendari. Bagian
Winardi, 1989. Manajemen Pemasaran. PT.
Bina Aksara. Jakarta
STRATEGI SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONONG PADA PT. KENDARI POS

Rahmat Madjid 1) & Agus Novianto 2)

ABSTRACT
This research has purpose to know about, would the segmentation, targeting and
positioning strategy of PT Kendari Pos can be improve the market segmentation which using
segmentation matrix, targeting using matrix strategy approach and positioning using
qualitative approach. The result of this research show that based on descriptive analysis
which using segmentation matrix, descriptive using matrix strategy approach and descriptive
using qualitative approach indicate the marketing activity of Kendari Pos newspaper has
done entirely to the markets segment, includes small and large shop that is gone around in
whole of South East Sulawesi doing by lockers and sales agent who are becoming a
business partner of PT Kendari Pos. Targeting market of Kendari Pos newspaper are
consumer 10- 29 years old, 30-49 years old and over 50 years old, that is the students,
officer, entrepreneur, merchant and pensioner. So that, PT Kendari Pos can improve its sale
volume over the last five years. Product positioning of Kendari Pos newspaper as the local
newspaper getting a first place offeredly five sheets and twenty pages, includes local news,
national and international news and advertising which differs from its competitor. Kendari
Pos newspaper at its everyday publication reach for and maintain its position as the local
media print in South East Sulawesi.
Key Words : Segmentation, Targeting and Positioning Strategy

PENDAHULUAN bagian dan kegiatan perusahaan yang


Upaya untuk mempertahankan mendorong perusahaan tersebut untuk
segmen pasar yang telah dibentuk selama meraih pasar dan memperluas segmen
menjalankan aktivitasnya, setiap perusahaan pasarnya di tengah persaingan usaha.
berupaya untuk menetapkan target pasar Perusahaan yang memutuskan untuk
dan menempati posisi yang strategi dengan beroperasi dalam pasar yang luas biasanya
produk yang relevan untuk memenuhi tidak dapat melayani seluruh pelanggan
kebutuhan konsumen. Disisi lain preferensi dalam pasar tersebut. Sehingga
konsumen terhadap produk yang ditawarkan perusahaan perlu mengidentifikasi segmen
membuat perusahaan-perusahaan bersaing pasar yang dapat dilayani secara efektif.
secara kompetitif untuk mendapat posisi dan Memilih pasar dan melayani pelanggan
menciptakan keunggulan dalam berusaha. dengan baik, setiap perusahaan
Strategi dari setiap perusahaan untuk menerapkan pemasaran sasaran dengan
mencapai sasaran yang diinginkan, adalah membeda-bedakan segmen utama,
membidik satu atau dua segmen dan tujuan meningkatkan keunggulan dalam
mengembangkan produk serta bersaing. Hal ini tentunya disebabkan oleh
merencanakan segmentasi pasar baru. makin banyaknya perusahaan-perusahaan
Kajian segmentasi pasar untuk yang bergerak dalam media cetak dan
pemasaran produk dengan kemasan tertentu menghasilkan produk yang sama. PT.
membutuhkan sasaran pasar yang didukung Kendari Pos dalam mengantisipasi
oleh loyalitas konsumen terhadap produk persaingan bisnis media cetak memberikan
yang dipasarkan. Segmentasi pasar kemasan produknya dengan jumlah lembar
menunjukkan usaha perusahaan untuk pada setiap eksemplar koran sebanyak 14
menetapkan pasar sasaran dan untuk halaman yang terdiri dari berbagai redaksi
mencapai hal tersebut setiap perusahaan dan promosi, informasi dan berita terkini.
menggunakan mitra usaha dan distributor Cara perusahaan untuk menbidik
untuk menyalurkan produk yang dihasilkan pasar membuat PT.Kendari Pos melakukan
oleh perusahaan kepada konsumen. evaluasi terhadap perjualan di masa
Perusahaan-perusahaan distributor yang lampau dan menetapkan mitra kerja (agen
menjadi mitra usaha dalam memasarkan dan pedagang) pelanggan tetap serta
produk, juga mempunyai segmentasi pasar pembeli potensial terhadap koran harian
yang ditargetkan untuk memperoleh posisi. kendari pos. Selain itu dari evaluasi yang
Produk yang dipasarkan seperti koran dilakukan, perusahaan juga merancang
merupakan salah satu dari sejumlah produk penjualan yang dilakukan dan menetapkan
media cetak dipasarkan oleh perusahaan posisi koran harian kendari pos.
seperti yang dilakukan oleh PT. Kendari Pos. Pemasaran koran harian kendari pos
Perkembangan usaha PT. Kendari Pos merupakan tindakan manajemen untuk
didukung oleh sarana dan prasarana serta menyalurkan produk dan merancang
kualitas sumber daya manusia yang handal strategi pemasaran untuk dapat
untuk mengelola bisnis media cetak yang melaksanakan kegiatan pemasaran dan
menghasilkan koran setiap hari kerja untuk mempertahankan posisi produk dipasar.
memenuhi kebutuhan informasi kepada Banyaknya pesaing dengan produk yang
masyarakat di Kota Kendari. Penerbitan sama membuat manajemen perusahaan
koran setiap hari merupakan strategi berupaya untuk meningkatkan kinerja
positioning produk yang ditujukan untuk pemasaran dengan melakukan strategi
menjaga ketersediaan produk dipasar. segmentasi, targeting dan positioning
Strategi yang mendukung pemasaran produk. Mitra usaha yang mendukung
koran harian kendari pos ini meliputi strategi proses pemasaran koran harian kendari
segmentasi targeting dan positioning dengan pos tersebar di seluruh wilayah Sultra
disalurkan melalui loker-loker dan pedagang empiris tersebut maka permasalahan pokok
serta agen. Para mitra ini menjadikan PT. yang dikaji dalam riset ini bagaimana
Kendari Pos sebagai produsen besar dalam strategi segmentasi dan targeting serta
menghasilkan produk koran. Kekuatan PT. positioning PT. Kendari Pos. Tujuan yang
Kendari Pos didukung oleh aset perusahaan ingin dicapai adalah menjelasakan dan
berupa Gedung Graha Pena, artinya rumah mengakaji strategi segmentasi dan
tulis dimana para wartawan dan jurnalis targeting serta positioning yang dilakukan
melakukan aktivitas untuk menghasilkan pada PT.Kendari Pos.
produk koran harian kendari pos. Kinerja
METODE PENELITIAN
usaha penerbitan koran ini dilakukan dengan
Obyek penelitian ini adalah strategi
menggunakan sarana dan prasarana yang
segmentasi, targeting serta positioning
ada pada PT. Kendari Pos.
yang diterapkan pada PT.Kendari Pos.
Disisi lain persaingan di dunia
Jenis data yang digunakan dalam penelitian
informasi khususnya media cetak semakin
ini adalah primer baik yang bersifat data
kompetitif, salah satu sisinya adalah
kualitatif maupun kuantitatif. data kualitatif
munculnya sejumlah media cetak seperti
yaitu data yang meliputi kegiatan-kegiatan
Kendari Ekspress, dan Media Sultra yang
perusahaan, seperti kegiatan produksi dan
dibentuk sebagai badan usaha yang sama-
pemasaran koran, dan data yang terkait
sama meliput berita dan sama-sama
dengan segmentasi targeting serta
menerbitkan berita sesuai dengan varsi kerja
positioning. Sedangkan data kuantitatif
atau model kerja masing masing
yaitu yang meliputi : volume produksi,
perusahaan. Bentuk persaingan ini membuat
harga jual, volume penjualan, jumlah
manajemen PT. Kendari Pos berupaya untuk
pesaing. Sumber data yang digunakan
meningkatkan kinerja untuk menjaga
dalam penelitian ini dari PT. Kendari Pos
eksistensi kualitas perusahaan dalam
dengan menggunakan teknik pengumpulan
menghasilkan produk korannya yang
data interview dokumentasi.
menjadi sumber pendapatan bagi
Peralatan Analisis yang digunakan
perusahaan dan memenuhi permintaan
untuk mencapai tujuan riset ini adalah
masyarakat akan informasi dari media cetak.
analisis deskriptif guna menjelaskan
Berkembangnya usaha media cetak
variabel yang meliputi: (1) segmentasi
yang semakin kompetitif memungkinkan ada
dengan pendekatan matriks segmentasi,
strategi untuk memperluas segmen pasar
(2) targeting dengan menggunakan
dan target produk serta upaya untuk
pendekatan matriks strategis, dan (3)
memperkuat posisi produk dari masing-
positioning dengan menggunakan
masing perusahaan. Mecermati fenomena
pendekatan kualitatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan diperoleh bahwa sasaran pasar yang
untuk mengetahui strategi pemasaran koran ditujukan untuk dapat menjangkau pasar
harian kendari pos dengan menggunakan konsumen yang seluas-luasnya sehingga
variable, dapat dijelaskan sebagai berikut : dapat memasarkan koran harian Kendari
Pos kepada konsumen secara langsung
Segmentasi Pasar (Market Segmentation)
baik melalui loper maupun agen penjualan
Segmentasi pasar dilakukan untuk
yang tersebar diseluruh wilayah Sulawesi
mengidentifikasi dan membentuk kelompok
Tenggara. Konsumen yang menjadi
pembeli yang berbeda-beda sehingga dapat
sasaran pasar bagi perusahaan dalam
menerapkan dan menetapkan sasaran pasar
penelitian ini ditetapkan untuk
dengan menempatkan produk koran harian
memudahkan peneliti dalam mengkaji
Kendari Pos serta usaha perusahaan untuk
sasaran pasar koran harian Kendari Pos
memisahkan pasar Koran harian kendari pos
dibandingkan dengan koran pesaing yang
dari kelompok-kelompok pembeli koran.
dijual pada lokasi pasar yang sama.
Selain itu perlu juga dijelaskan kelompok
pembeli berdasarkan usia (Ages) yang Posisi Produk (Product Positioning)
menjadi pembaca koran harian kendari pos Posisi produk dalam penelitian ini
dikelompokkan berdasarkan segmen tingkat mengarah pada posisi dimana perusahaan
pendapatan dan tingkat usia. Segmen pasar berupaya untuk menempatkan koran harian
koran harian kendari pos mencakup Kendari Pos yang dihasilkan diantara koran
konsumen yang berpendapatan kurang dari pesaing yang ada di pasar sebagai koran
Rp 500.000 hingga lebih dari Rp.1.000.000 yang mempunyai isi berita yang tepat dan
dengan tingkat usia 10-29 tahun hingga lebih akurat, dengan harga yang dapat di
dari 50 tahun. jangkau masyarakat. Pada umumnya berita
yang dicantumkan dalam koran harian
Sasaran Pasar (Targeting Market)
Kendari Pos, tidak beda jauh dengan berita
Penentuan sasaran pasar yang akan
yang ada pada koran pesaing. Koran harian
dilayani oleh PT. Kendari Pos dibentuk dalam
Kendari Pos memuat berita dan informasi
berbagai segmen yang akan ditujukan atau
yang lebih akurat untuk dapat
ditetapkan sebagai sasaran pasar seperti
mempertahankan posisi di pasar.
konsumen dengan tingkat usia 10-29 tahun,
Dalam penentuan posisi produk,
30-49 tahun dan konsumen yang berusia
perusahaan melakukan diferensiasi produk
lebih dari 50 tahun, yaitu pelajar, mahasiswa,
untuk membedakan jenis berita yang akan
pegawai/karyawan pegusaha, pedagang,
dicantumkan pada setiap kolom halaman
wiraswasta, pensiunan.
dengan persentase yang telah ditetapkan
oleh tim redaksi. Kemampuan dalam cetak yang dibutuhkan masyarakat untuk
memasarkan koran harian Kendari Pos memperoleh berita, iklan, promosi dan
mendapatkan posisinya, sangat tergantung pesan lainnya dalam koran harian kendari
pada kualitas wartawan atau tenaga pos.
lapangan yang meliput dan mencari berita Perkembangan penjualan koran
cermat dan tepat untuk dicantumkan dalam harian Kendari Pos setiap hari dalam 5
koran tersebut. Hal ini berkaitan dengan tahun terakhir (2002-2006) mengalami
kepuasan yang diperoleh konsumen atas perkembangan setiap tahunnya mencapai
sejumlah berita yang dibutuhkan dari koran 23,45%. Secara rata-rata mencapai 20,02%
harian Kendari Pos maupun pesaing. hal ini menggambarkan bahwa PT. Kendari
Pos masih aktif melakukan penerbitan dan
Perkembangan Penjualan
penjualan koran harian Kendari Pos pada
Perkembangan penjualan koran harian
setiap hari kerjanya.
Kendari Pos yang dilakukan oleh PT. Kendari
Komposisi informasi yang dimuat
Pos dari tahun ke tahun mengalami
dalam koran harian Kendari Pos terbagi
perkembangan yang telah disajikan pada
atas berita lokal, berita nasional dan
tabel 3 dalam satuan karton yang dijual sejak
internasional, serta iklan-iklan dari berbagai
tahun 2002 - 2006. Perusahaan melakukan
perusahaan yang hendak memperkenalkan
kegiatan usaha dengan memanfaatkan hari
diri kepada publik dengan memanfaatkan
kerja setiap hari dan kegiatan pemasaran
jasa koran harian Kendari Pos. Persentase
dilakukan setiap hari untuk memberikan
berita yang dimuat pada koran harian
informasi kepada masyarakat sebagai
Kendari Pos berdasarkan kelompok dan
bagian dari perkembangan informasi media
jenis berita disajikan pada Tabel berikut.

Strategi Pemasaran Produk Koran harian menggunakan 3 strategi pemasaran yang


Kendari Pos
mendukung proses penjualan koran harian
Penelitian yang mengkaji tentang
Kendari Pos. Strategi yang dilakukan
strategi pemasaran ini dilakukan dengan
adalah strategi segmentasi pasar, strategi Penjualan koran harian Kendari Pos
targeting market dan strategi positioning yang dianalisis dengan menggunakan
product sebagai berikut: matriks segmentasi diperoleh hasil yang
disajikan pada Tabel berikut :
Segmentasi Pasar

Sasaran Pasar (Targeting Market) melakukan pembelian koran harian Kendari


Pasar sasaran (Targeting Market) Pos di kios, dan toko. Hasil penelitian pada
koran harian Kendari Pos adalah semua akhir tahun 2006 diperoleh bahwa jumlah
kalangan yang senang membaca dan ingin kios yang dilayani sebanyak 743 unit dan
menambah wawasan, mereka mempunyai took sebanyak 694 unit yang menjadi mitra
keinginan untuk mencari berita dan informasi usaha dalam penjualan koran harian
melalui koran, dan menggunakan koran kendari pos.
sebagai media untuk mengetahui
Posisi Produk (Positioning Product)
perkembangan hukum, politik dan bisnis.
Koran harian Kendari Pos yang
Pasar sasaran PT. Kendari Pos dalam
dipasarkan memposisikan produknya
memasarkan korannya untuk pelangan
melalui berita yang aktual, lugas dan
kantor/instansi, pelangan pribadi/perumahan
terpercaya. Dengan menampilkan 5 lembar
dan eceran (pembaca yang tidak setiap hari
dan 20 halaman yang memuat berita lokal,
membaca koran) sehingga hal ini dapat
nasional dan iklan dengan harga yang
mendukung penjualan koran harian Kendari
dapat terjangkau. Koran harian Kendari
Pos. Segmen pasar ini mempunyai daya beli
Pos mengembangkan produknya dengan
dan keinginan pembaca untuk mengetahui
memposisikan kualitas produknya melalui
informasi berita lokal yang dapat mendukung
strategi pemasaran yang dilakukan oleh
loyalitas penjualan koran harian Kendari Pos.
perusahaan.
Berdasarkan target pasar, perusahaan
Koran harian Kendari Pos memiliki
menetapkan sasaran pasar dengan jumlah
produk koran yang berbeda dari
konsumen yang sangat menentukan untuk
pesaingnya dan mengembangkan strategi
penjualan koran Kendari Pos dengan kriminal, ekonomi, pendidikan, hiburan,
mempertegas citra koran Kendari sebagai olah raga, kesehatan, politik, opini, bumi
koran lokal yang sebagian besar beritanya anoa
membahas berita lokal. Kendari Pos juga Koran harian Kendari Pos yang di
merupakan media cetak lokal yang memiliki pasarkan oleh PT. kendari Pos
fasilitas percetakan sendiri, dan media cetak memposisikan perusahaannya melalui isi
lokal terbesar di Sulawesi Tenggara. koran degan berita yang mengulas semua
isu-isu, sehingga masyarakat tertarik untuk
PEMBAHASAN
membacanya. Selain itu koran harian
Berdasarkan hasil penelitian
Kendari Pos sudah lama dikenal oleh
menunjukan bahwa PT. Kendari Pos dalam
masyarakat, jadi citra merek koran Kendari
mencapai sasaran yang di inginkan terutama
Pos ini tertanam dibenak masyarakat,
koran harian Kendari Pos mendorong
khususya bagi pelanggan dan pembaca
perusahan untuk melakukan strategi
koran harian Kendari Pos. sehinga Kendari
segmentasi, targeting dan positioning
Pos memposisikan korannya sebagai koran
perusahaan
lokal yang mengulas berita lokal, nasional
Berdasarkan hasil penelitian
dan internasional dengan harga yang dapat
menunjukan bahwa PT. Kendari Pos
terjangkau dan dikenal oleh masyarakat.
mensegmen koran harian Kendari Pos
Berdasarkan hasil penelitian,
berdasarkan pendapatan dan usia dengan
mengunakan analisis deskriptif dengan
menyajikan jenis berita yang menguasai
pendekatan matriks segmentasi,
semua segmen baik itu pelajar, mahasiswa,
pendekatan matriks strategis, dan
pegawai/karyawan pegusaha, pedagang,
pendekatan kualitatif menunjukan strategi
wiraswasta, dan pensiunan dengan
segmentasi dan targeting serta positioning
menyalurkan koran melalui kios dan toko
yang dilakukan pada PT.Kendari Pos
yang tersebar di seluruh Kabupaten/kota di
mampu meningkatkan penjualan koran
Sulawesi Tenggara yang dilakukan oleh para
harian Kendari Pos.
loper dan agen penjualan yang menjadi mitra
bisnis dari PT Kendari Pos. KESIMPULAN
PT. Kendari Pos menetapkan pasar Berdasarkan hasil penelitian dan
sasaran koran Kendari Pos dengan target pembahasan sebelumnya, maka dapat
yang akan di tuju adalah pelajar, mahasiswa, disimpulkan bahwa kegiatan pemasaran
pegawai/karyawan, pegusaha, pedagang, koran harian Kendari Pos dilakukan
wiraswasta, dan pensiunan. Dengan perusahaan secara menyeluruh pada
menawarkan jenis berita seperti hukum dan segmen pasar yang meliputi kios dan toko
serta yang tersebar di seluruh
Kabupaten/kota di Sultra yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjangkau pasar baik
para loper dan agen penjualan yang menjadi untuk penjualan dalam kota maupun
mitra bisnis dari PT Kendari Pos. penjualan diluar kota pada masa
Sasaran pasar (Tergeting Market) mendatang.
koran harian Kendari Pos adalah konsumen
DAFTAR PUSTAKA
dengan tingkat usia 10-29 tahun, 30-49
Assael, 1992 Dalam Sutisna, 2002,
tahun dan konsumen yang berusia lebih dari Perilaku Konsumen dan Komunikasi
Pemasaran, Rosdakarya, Jakarta.
50 tahun, yaitu pelajar, mahasiswa,
Buchari. A, 2005, Manajemen Pemasaran
pegawai/karyawan pegusaha, pedagang, Jasa, Alfabeta, Jakarta
wiraswasta, dan pensiunan. Sehinga PT. Corey dan Dolan 1991 Strategi Pemasaran,
Kendari Pos dapat meningkatkan volume Penerbit Swadaya, Jakarta :
penjualan dalam 5 (lima) tahun terakhir. David W. Cravens, 1997 The Strategic
Marketing, Fiften Edition, Richard D.
Kemudian posisi produk (Product Irwin, USA.
Positioning) koran harian Kendari Pos Heriyanto, 2000, Strategi Segmentasi,
sebagai koran lokal mendapat tempat targeting dan Positioning Produk Mie
Intan Pada CV. Landipo, Skripsi,
pertama untuk jenis media cetak dengan Unhalu Kendari
menawarkan 5 lembar dan 20 halaman yang Indriyo Gitosudarmo, 1994 Strategi
mencakup berita lokal, nasional/internasional Pemasaran Binarupa Aksara,
Jakarta
dan iklan yang berbeda dari koran pesaing.
Jaka Wasana 1997 Manajemen Pemasaran
Koran harian Kendari Pos pada setiap hari PT. Perhalindo, Jakarta.
penerbitannya meraih dan mempertahankan James. F. Engel, Roger D Blackwell dan
posisi sebagai media cetak lokal yang ada di Paul W. Miniard, 1994, Perilaku
Konsumen, Binarupa Aksara,
Sulawesi Tenggara. Jakarta
Mengacu pada kesimpulan yang Julius Onggo, 2005, Strategi Membidik
dikemukakan sebelumnya, maka dapat Pasar Target, Artikel Pemasaran,
http://www.google.com/artikel
disarankan: (1) Memperluas segmen pasar,
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 1997.
maka manajemen perusahaan harus Manajemen Pemasaran, Analisis
melakukan ekspansi usaha dan Perencanaan Implementasi dan
Kontrol, PT. Perhalindo, Jakarta
mengembangkan sistem kemitraan untuk
Parmadi, 1995. Dasas-Dasar Manajemen
dapat membentuk pasar potensial yang Pemasaran Produk, LPFE-UI
mendukung volume penjualan koran harian Jakarta.

Kendari Pos pada masa mendatang; (2) Rhenald Kasali, 1999, Mendidik Pasar
Indonesia : Strategi Segmentasi,
Menetapkan pasar target dan posisi produk, Targeting dan Positioning, Gramedia
perusahaan harus meningkatkan kinerja Pustaka Utama, Jakarta

usaha dan memanfaatkan kemampuan Rismiati, , 2001 Pemasaran Barang dan


Jasa, Kansius Yogyakarta
Sofyan Assauri, 2000. Manajemen Sutisna, 2002, Perilaku Konsumen dan
Pemasaran Dasar, Konsep dan Komunikasi Pemasaran, Rosdakarya,
Strategi. Rajawali apers: Jakarta. Jakarta.
Suparjo, 2007, Strategi Segmentasi, Tjiptono, F. 2000 Pemasaran Jasa, Bumi
Targeting dan Positioning, Jurnal, Aksara, Jakarta
www.google.com/jurnal

HUBUGAN TUNJANGAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DENGAN


PRODUKTIVITAS KERJA PUSTAKAWAN DI KOTA KENDARI

Darmawati 1) & Abdul Kadir 2)

ABSTRACT
The problem of research is how the correlation between Librarian functional allowance
and the working productivity. The aim of this research is to know how the correlation
between librarian functional allowance andtheir productivity., while the advantages are in
order to be used as an evaluation towards who have an authority in determining librarian
functional allowance appropriately, the working productivity can be reached well, also a
siurce of motivation to librarian in developing of career in functional position. This research
used qualitative-descriptive Method and Moment Product Correlation analysis. Sampling was
drawn abaut 30 samples. Thes data colleted by technique Such as, observation, interview,
questionarie and literatures as primary and secondary data respectively.
The result or this research indicated that there’s correlation between Librarian
functional allowance whit working productivity wich has r hit

= 0,3708 and r tab =0,3494. r hit more than r tab with the interval correlation
coefficient was in 0,20 - 0,0399 with low garde significant. ThusThe hypothesis accepted
(Ha) and rejected of (Ho). This research showed that asignifficant correlation which means
that the higher of fungtion allowance the more working productivity.
Key Word: Librarian Functional, Productivity

PENDAHULUAN Tunjangan fungsional pustakawan


Perhatian pemerintah terhadap profesi merupakan motivasi penggerak dalam
pustakawan cukup tinggi hal ini ditandai memberikan semangat kerja kepada para
denga dikeluarkannya Keputusan baru, pustakawan, agar lebih berperilaku positif
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dalam usaha mencpai pengkatan
Nomor 132/KEP/M.PAN/12/2002 tentang produktivitas kerja, karena tanpa ada
jabatan fungsional pustakawan dan angka motivasi berupa tunjangan, maka tujuan
kreditnya dan KEPRES Nomor 86 Tahun kepustakawanan tidak akan tercapai. Agar
2003 tentang tunjangan jabatan fungsional pustakawan dapat menjalankan fungsi dan
pustakawan yang cukup memberikan misinya dengan baik, maka harus
kelegahan sebagai dasar motivasi fiansial memenuhi beberapa unsure diantaranya
terhadap pustakawan.
adalah kebutuhan, kepuasan kerja dan banyak factor seperti semangat dan
sumber daya manusia (SDM). kegairahan kerja juga motivasi yang berupa
Dengan penerapan system jabatan tunjangan, ini merupakan factor yang
fungsional pustakawan dan kenaikan jabatan sangat penting, hal ini dapat dikatakan
berdasarkan prestasi kerja yang diatur dan bahwa dengan pemberian tunjangan, maka
ditentukan muatan, bobot dan jumlahnya menghasilkan produktivitas kerja yang
dalam angka kredit dapat memberikan tinggi pula, demikian sebaliknya.
kesempatan bagi pustakawan fungsional Berdasarkan latar belakang di atas maka
untuk meneliti karier lebih cepat. penulis mengambil judul penelitian yaitu
Disamping meniti karir yang terbuka “hubugan tunjangan fungsional pustakawan
system fungsional relative mendorong dengan produktivitas kerja pustakawan di
kreativitas dan motivasi kerja karena pejabat Kota Kendari”. Permasalahan yang
fungsional pustakawan mendapat tunjangan dijadikan fokus kajian dalam riset ini
fungsional sebagai konsekuensi penilaian Bagaimana hubungan antara tunjangan
prestasi kerja sesuai standar SK Menpan fungsional pustakawan dengan
Nomor : 132/KEP/M.PAN/12/2002, hal ini produktivitas kerja. Tujuan yang ingin
merupakan suatu tantangan yang menuntut dicapai dalam penelitian ini adalah
pengetahuan dan kerja keras terhadap menjelaskan hubungan antara tunjangan
kenaikan jabatan. Dengan demikian fungsional pustakawan dengan
pustakawan dituntut mampu mandiri dan produktivitas kerja. Hasil penelitian ini
bekerja professional dalam melaksanakan diharapkan bermanfaat: sebagai motivasi
tugasnya diharapkan bersikap aktif dan kepada pustakawan untuk dapat
pandai mengelola dan mendayagunakan mengembangkan karir, dijadikan bahan
informasi melayani kebutuhan masyarakat. evaluasi kepada pihak yang berwewenang
Keseluruhan aktivitas pustakawan yang dalam penetapan tunjangan fungsional
bergerak dalam bidang informasi diperlukan pustakawan yang tepat, agar produktivitas
berbagai factor pendukung. Produktivitas kerja dapat tercapai dengan baik.
kerja dan keberhasilan kerja maupun
METODE PENELITIAN
pekerjaan yang terarah pada sasaran yang
Penelitian ini dilakukan untuk
ditetapkan. Produktivitas kerja mencakup
memperoleh gambaran dengan cara
sikap mental yang selalu berpandangan
menganalisa dan menafsirkan variabel-
dinamis, optimis, kreatif dan innovatif dalam
variabel yang diteliti oleh Koentjaraningrat
meraih sesuatu secara maksimal.
(1979:45). Penelitian korelasional dalam
Dalam meningkatka Produktivitas kerja
kasus ini dimaksudkan untuk menentukan
dalam suatu organisasi dipengaruhi oleh
apakah ada hubungan antara variable-
variabel yang diteliti. Berdasarkan tujuan (4). Telah memenuhi kriteria penguji dan
yang telah ditetapkan aka jenis penelitian ini analisis statistika inferensial.
adalah eksplanasi. Faisal (1995:21) Peralatan analisis yang digunakan
penelitian eksplanasi (explanatory research) adalah deskriptif, yaitu menjelaskan secara
adalah untuk menguji hubungan antara persentase mengenai kondisi nyata dari
variabel yang dihipotesiskan. masing-masing variabel yang diteliti, dan
Rancangan studi ini meliputi: populasi analisis inferensial dengan menggunakan
dan sampel, variabel penelitian, jenis dan rumus Korelasi Product Moment Pearson
sumber data, metode pengumpulan data, (Santoso, 2004:283). yaitu:
skala pengukuran data, uji validitas dan N XY  (X )(Y )
r xy

( N X 2
 (X ) 2 )( NY 2  (Y ) 2 )
reliabilitas dan metode analisis data. Data
yang digunakan adalah data primer yang dimana : r = koefisien korelasi
dikumpul secara cross-section melalui n = banyaknya sampel
kuisioner. Skala pengukuran data adalah X = skor item X
skala likert 5 point. Penentuan skala dibuat Y = skor item Y
dari skala 5 (sangat setuju/secara total
diaplikasikan) sampai dengan skala 1 (tidak HASIL DAN PEMBAHSAN

setuju/tidak diaplikasikan). Kemudian untuk Hasil penelitian berdasarkan studi

memperoleh data yang valid dan reliabel korelasi yang merupakan hasil jawaban

terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas responden dari sejumlah pertayaan dalam

dan reliabilitas instrumen. angket /kuesioner yang disebabkan hasil

Populasi dalam penelitian ini adalah penelitian didistribusikan dalam bentuk

seluruh pegawai Pustakawan di Kota table dan diolah secara statistik. Angket ini

Kendari. Sampel dalam penelitian ini diharapkan mampu mengajikan pertanyaan

ditentukan dengan menggunakan purposive tertulis guna memperoleh data variabel

sampling yaitu pengambilan sampel secara tunjangan fungsional dan produktivitas

sengaja sebanyak 30 responden dengan kerja dan dianalisis lebih lanjut.

pertimbangan karena : (1). Pemimpin bukan Dari 30 orang responden yang

sampel tetapi yang menilai para karyawan dijadikan sampel dalam penelitian

(2). Para karyawan tersebut berkompoten mayoritas responden menyatakan setuju

dalam bidang Human Resource pada setiap adanya tunjangan fungsional pustakawan.

divisi/bagian khususnya kepustakaan, (3). Distribusi tanggapan responden dan

Cukup representatif untuk mewakili populasi pengujian hubungan tunjangan fungsional


pustakawan dengan produktivitas kerja
dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 1. Tanggapan Responden Mengenai Tunjangan Fungsional Pustakawan Dengan
Produktivitas Kerja

Sumber: Data primer diolah (kuesioner)


Berdasarkan tabel 1 diatas, lalu
dimasukkan ke rumus analisa korelasi
Product moment sebagai berikut :
Hasil perhitungan tersebut didapat
nilai r hitung 0,3708, sedangkan nilai rtabel
untuk derajat kebebasan n = 30 dan taraf
kepercayaan 0,05 yakni rtabel= 0,3494, nilai r
hitung lebih besar dari rtabel. Dengan demikian
ada hubungan yang signifikan antara
tunjangan fungsional pustakawan dengan
produktifitas kerja.
Tabel 2. Tanggapan Responden Mengenai Tunjangan Fungsional Pustakawan Sebelum SK
Menpan No. 132 Hubungannya Denagn Produktivitas Kerja

Sumber: Data primer diolah (kuesioner)


Berdasarkan tabel 2 di atas, analisis Hasil perhitungan di atas didapat nilai
korelasi Product Moment dapat dihitung rhitung = 0,0112 sedangkan rtabel dengan
sebagai berikut : derajat kebebasan n = 30 dengan taraf
kepercayaan 0,05 yakni rtabel = 0,3494, jadi r
hitung lebih kecil dari rtabel, maka nilai r hitung

berada pada interval koefisien antara


0,000-0,199 dengan taraf kepercayaan
yang sangat rendah. Dengan demikian
tunjangan fungsional pustakawan sebelum
adanya SK Menpan 132 sangat rendah,
sehingga dapat mempengaruhi
produktivitas kerja.

Tabel 3. Tanggapan Responden Mengenai Tunjangan Fungsional Pustakawan Sekarang


Hubungannya Denagn Produktivitas Kerja
Sumber: Data primer diolah (kuesione)
Berdasarkan tabel 3 di atas , maka
analisfs korelasi Product Moment dapat
dihitung sebagai berikut :

Hasil perhitungan di atas nilai rhitung=


0,01021 sedangkan rtabel dengan derajat
kebebasan n = 30 dan taraf kepercayaan
0,05 yakni rtabel = 0,3494, jadi r hitung lebih
kecil dari rtabel, maka nilai r berada pada
interval koefisien antara 0,000-0,199
dengan taraf kepercayaan yang rendah.
Dengan demikian tunjangan fungsional
pustakawan sekarang masih rendah,
hubungannya dengan produktivitas kerja.
Tabel 4. Tanggapan Responden Mengenai Revisi Kenaikan Tunjangan Fungsional
Pustakawan Hubungannya Dengan Produktivitas Kerja
Sumber: Data primer diolah (kuesioner)
Berdasarkan tabel 4, analisis korelasi
Product Moment dapat dihitung sebagai
berikut :

Hasil perhitungan di atas diperoleh


nilai rhitung = 0,0223 sedangkan rtabel dengan
derajat kebebasan n = 30 dan taraf
kepercayaan 0,05 yakni rtabel = 0,3494, jadi
rhitung lebih kecil dari r rtabel, maka nilai r
berada pada interval koefisien antara
0,000-0,199 dengan taraf kepercayaan
yang sangat rendah. Dengan demikian
tunjangan fungsional pustakawan perlu
direvisi kembali sehubungan dengan
produktivitas kerja.
KESIMPULAN hubungannya dengan produktivitas kerja,
Berdasarkan uraian pembahasan yang sehingga revisi tunjangan fungsional
menyangkut hubungan tunjangan fungsional pustakawan perlu ditinjau kembali
pustakawan dengan produktivitas kerja, Agar meningkatkan produktivitas kerja
maka penulis mengambil kesimpulan bahwa: pustakawan, peneliti menyarankan sebagai
hubungan tunjangan fungsional pustakawan berikut : (1) diharapkan agar tunjangan
sangat berpengaruh terhadap produktivitas fungsional pustakawan masih perlu adanya
kerja. Hubungan tersebut menunjukkan revisi kenaikan supaya pustakawan dalam
korelasi yang signifikan artinya semakin melaksanakan tugas dan tanggung jawab
tinggi tunjangan fungsional pustakawan, dengan hasil yang efektif dan efisien; (2)
maka produktivitas semakin meningkat. diharapkan agar para pustakawan lebih
Tunjangan fungsional pustakawan disiplin waktu baik dalam jam kerja,
sekarang masih sangat rendah dibangingkan pengumpilan angka kredit maupun
tugas yang dilakukan. Hubungan tersebut kenaikan jabatan/pangkat; (3) diharapkan
menunjukkan korelasi yang tidak signifikan agar pustakawan dapat memberikan
artinya tunjangan yang diberikan sangat pelayanan dengan baik kepada masyarakat
rendah sementara tugas pustakawan pengguna, agar eksistensi Perpustakaan
banyak, sehingga dapat mengurangi dirasakan manfaatnya, khususnya dalam
produktivitas kerja. Kenaikan tunjangan penyediaan informasi yang actual; (4) untuk
fungsional pustakawan perlu direvisi kembali mendukung peningkatan produktivitas kerja
pustakawan, maka perlu diperhatikan Keputusan Menpan No.
132/KEP/M.PAN/12/2002. 2004
berbagai faktor yang bersifat memotivasi
Jabatan Fungsional Pustakawan dan
seperti mengikutsertakan pustakawan dalam Angka kreditnya. Jakarta :
Perpustakaan Nasional RI
pelatihan dan pendidikan yang sesuai
Keputusan Kepala Perpystakaan Nasional
dengan bidang dan tugasnya.
RI No. 10 tahun 2004. Petunjuk teknis
jabatan fungsional pustakawan dan
DAFTAR PUSTAKA angka kreditnya. Jakarta :
Perpustakaan Nasional RI.
Amrin, M Tatang. 1990. Menyusun Rencana
Sarwoto. 1985 Aspek Produktivitas dalam
Penelitian.
Pengembangan Karyawan. Jakarta :
Harsono, 1985. Peningkatan Produktivitas Prima
Tata Pemerintahan. Jakarta : LAN. R.I.
Soetimah. 1994. Perpustakaan,
Hasibuan, SP.Malayu. 1996. Dasar-Dasar Kepustakawanan dan Pustakawan.
Organisasi Manajemen. Jakarta : Yogyakarta : Kanisius
Gunung Agung.
Sulistyo-Basuki.1992. Pengantar Ilmu
Hidayat. 1980. Peningkatan Produktivitas Perpustakaan. Jakarta : Gramedia
Karyawan. Seri Manajemen No. 95. Pustaka Utama.
Jakarta : LPPM Erlangga.
PENGARUH STRATEGI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TERHADAP
PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. TELKOM KANDATEL KENDARI

Haliswiaty 1) & Marini 2)

ABSTRACT

The research this doing with purpose for to know influence of Strategic Management
Human Resource for performance appraisal employee to PT. Telkom Kandatel Kendari. The
kind of research this is ecsplanatory so that use the primer data and collected with cross-
section through questioner. The pulling of the sample technique is purposive sampling with
Description and Multiple linear regression analysis method. The result of research this to
indicate that the influence of Strategic Human Resource Management (SDM) have
significant to influenced for performance appraisal to PT. Telkom Kandatel Kendari. The
result of test probability at level of significant 0,000 < 0,05. According to result analysis that
can summarized that Strategy of Human resource Management (SDM) have significant to
influenced for performance appraisal employee to PT. Telkom Kandatel Kendari. The result
Summarized, then to suggest to PT. Telkom Kandatel Kendari so that attention seurious
Strategic of Human Resource Management (SDM) so that can increase performance
appraisal employee.
Key Word : Training, Empowerment, Performance Appraisal

PENDAHULUAN baru agar tetap mampu bersaing.


Adanya perubahan dan tekanan Perubahan strategi akan menentukan arah
kompetitif menuntut setiap perusahaan setiap fungsi dari organisasi perusahaan,
harus mengubah atau mengadopsi strategi termasuk fungsi Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM). Penekanan pentingnya (empowerment) dan Penilaian Kinerja
pendekatan strategis bagi setiap perusahaan (performance appraisal).
melibatkan adanya hubungan starategi Pelatihan (training) haruslah
perusahaan dengan Manajemen Sumber meningkatkan efektifitas karyawan,
Daya Manusia (MSDM) strategis dalam meningkatkan kepuasan karyawan, dan
bidang struktur, budaya, dan pengembangan memenuhi program kesempatan kerja
sumber daya perusahaan. sama karyawan. Diagnosis aspek situasi
Strategi Manajemen Sumber Daya lingkungan dan organisasional serta
Manusia adalah praktek-praktek manajemen analisis pekerjaan merupakan langkah
SDM yang umumnya dilakukan pada pertama dalam menyusun program
perusahaan. Hal ini sesuai dengan asumsi pelatihan dan pengembangan.
universal, yang menyatakan bahwa praktek Selanjutnya salah satu cara yang bisa
manajemen SDM lebih baik dalam digunakan pemimpin untuk menciptakan
mendorong kinerja dibandingkan dengan tingkat motivasi yang tinggi dari bawahan
yang lain dan oleh karena itu perusahaan- adalah melalui pemberdayaan.
perusahaan harus mengdopsi cara ini Pemberdayaan (empowerment) diartikan
(Harel, et, al.1999). Harris dan Ogbonna sebagai membagi kekuasaan (power
(2001) berpendapat bahwa Strategi SDM sharing) atau mendelegasikan kekuasaan
saat ini menjadi menarik untuk di dan wewenang di dalam organisasi (Daft,
kembangkan dalam peningkatan kinerja. 1999). Senada dengan pendapat Luthans
Peningkatan kinerja dapat dilakukan melalui (1995) pemberdayaan adalah wewenang
pengembangan budaya organisasi yang di untuk membuat keputusan dalam kegiatan
fokuskan secara internal dengan operasional individual tanpa harus
menggunakan pendekatan strategi memperoleh persetujuan dari siapapun.
fungsional yaitu (Human Resource Dalam pendegelasian tersebut, pemimpin
Management Strategy). bisa memberikan pengetahuan kepada
Dalam mengatur praktek-praktek bawahan tentang seluk beluk tugas dan
manajemen SDM, mengacu pada item-item wewenangnya sehingga bawahan bisa
yang dikembangkan oleh (Huselid, et, berhasil dalam menyelesaikan tugas dan
al.1997). Item-item tersebut disesuaikan wewenang yang diembannya. Penilaian
dengan kondisi pada umumnya khususnya Kinerja (performance appraisal) penilaian
pada perusahaan. Ada tiga indikator dari kinerja berbicara tentang kinerja karyawan
praktek manajemen SDM yang dan akuntabilitas ditengah kompetisi global,
mencerminkan strategi SDM yang, meliputi : perusahaan menuntut kinerja yang tinggi
pelatihan (training), Pemberdayaan
seiring dengan itu, karyawan membutuhkan Penelitian ini didilakukan pada PT.
umpan balik atas kinerja. Telkom Kandatel Kendari yang beralamat di
PT. Telkom Kandatel Kendari jalan Jend. Achmad Yani No. 8 Kendari,
mempunyai disiplin yang tinggi dan kelurahan Kadia, Kecamatan Mandonga,
solidaritas antara karyawan dan karyawan Kota Kendari. Pendekatan studi ini adalah
maupun pimpinan dan karyawan. PT. Telkom conclusive research dengan menggunakan
Kandatel Kendari sangat menghargai hasil metode causal research yang bertujuan
kerja dari para karyawan sesuai dengan untuk memperoleh pengujian yang tepat
balas jasa (gaji) yang diberikan. Apabila ada dalam menarik kesimpulan hubungan
pekerjaan-pekerjaan di luar kantor namun sebab akibat antara variabel dan
masih berhubungan tetap di berikan bonus selanjutnya memilih alternatif tindakan.
sebagai hasil kerja mereka, oleh karena itu Alasan yang mendasari menggunakan
sangat dibutuhkan Strategi Manajemen SDM penelitian konklusif dengan menggunakan
yang berkualitas tinggi untuk itu diperlukan metode causal research karena tujuan
pelatihan, pemberdayaan, dan penilaian penelitian adalah menganalisis dan menguji
kinerja sangat penting dalam meningkatkan secara empiris besarnya tingkat signifikansi
prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel pengaruh Starategi Manajemen Sumber
Kendari. Daya Manusia yang terdiri Training,
Mencermati fenomena empiris dan Empowerment dan Performance Appraisal
berdasarkan kajian teori, penelitian ini terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT.
penting dilakukan dengan fokus Telkom Kandatel Kendari. Selanjutnya
permasalahan bagaimana penerapan dan menarik kesimpulan menerima atau
apakah strategi manajemen sumber daya menolak teori atau hasil penelitian
manusia (SDM) terhadap prestasi kerja terdahulu.
karyawan pada PT. Telkom Kandatel Rancangan studi ini meliputi: populasi
Kendari. Tujuan yang ingin dicapai adalah dan sampel, variabel penelitian, jenis dan
untuk mengetahui dan mengkaji secara sumber data, metode pengumpulan data,
empiris penerapan dan pengaruh signifikan skala pengukuran data, uji validitas dan
antara variabel Starategi Manajemen reliabilitas dan metode analisis data. Data
Sumber Daya Manusia yang terdiri Training, yang digunakan adalah data primer yang
Empowerment dan Performance Appraisal dikumpul secara cross-section melalui
terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. kuisioner. Skala pengukuran data adalah
Telkom Kandatel Kendari. skala likert 5 point. Penentuan skala dibuat
dari skala 5 (sangat setuju/secara total
METODE PENELITIAN
diaplikasikan) sampai dengan skala 1 (tidak
setuju/tidak diaplikasikan). Kemudian untuk dan (b) Analisis statistika inferensial, yaitu
memperoleh data yang valid dan reliabel Regresi multivariat dengan tujuan untuk
terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas mengetahui dan menguji secara empiris
dan reliabilitas instrumen. pengaruh Starategi Manajemen Sumber
Daya Manusia yang terdiri Training,
Populasi dan Sampel Penelitian
Empowerment dan Performance Appraisal
Populasi dalam penelitian ini adalah
terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT.
seluruh karyawan PT. Telkom Kandatel
Telkom Kandatel Kendari baik secara
Kendari sebanyak 73 orang. Sampel dalam
parsial maupun simultan dengan
penelitian ini ditentukan dengan
persamaan : Y = b1X1+ b2X2 + b3X3 + ei.
menggunakan purposive sampling yaitu
Kemudian tingkat kepercayaan yang
pengambilan sampel secara sengaja
ditetapkan adalah 95% atau α=0,05.
sebanyak 43 responden dengan
pertimbangan karena : (1). Pemimpin bukan
HASIL DAN PEMBAHASAN
sampel tetapi yang menilai kinerja para
Hasil analisis data dalam penelitian ini
karyawan (2). Para karyawan tersebut
dengan mengkombinasikan hasil temuan
berkompoten dalam bidang Human
dari pendekatan analisis statistika deskriptif
Resource pada setiap divisi/bagian, (3).
dan regresi multivariat yang dilakukan
Cukup representatif untuk mewakili populasi
sebelumnya agar terjadi proses sintesa
(4). Telah memenuhi kriteria penguji dan
demi penyempurnaan hasil temuan
analisis secara statistika inferensial.
penelitian ini. Hasil analisis regresi
Metode Analisis Data multivariat ternyata juga sama dengan hasil
Metode analisis data yang digunakan analisis statistika dekriptif, sehingga dapat
yaitu : (a) Analisis statistika deskriptif, memperkuat hasil temuan studi ini. Lebih
bertujuan untuk mendeskriptifkan masing- jelasnya rekapitulasi hasil pengolahan data
masing variabel penelitian ini dalam bentuk dapat baik secara deskriptif maupun
jumlah, rata-rata maupun angka persentase, inferensial dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data Deskriptif dan Regresi Multivariat
Deskriptif Regresi Multivariat
Variabel Bebas Standardized
Rata-Rata thitung Sig.t Ket.
Koefisien (Beta)
Training (X1) 4,60 0,573 5,075 0,000 Signifikan
Empowerment (X2) 4,80 0,438 3,612 0,001 Signifikan
Perf. Appraisal (X3) 4,05 - 0,057 -0,441 0,662 Tidak Signifikan
Prestasi Kerja (Y) 4,40
R = 0,826 Fhitung = 42,737
R Square = 0,767 Sig F = 0,000
Sumber : Hasil olahan data primer
Pada Tabel 1 di atas, menunjukkan dalam pengambilan keputusan dengan
hasil analisis deskriptif dan regresi alasan perusahaan memberikan kebebasan
multivariate terhadap maing-masing variabel karyawan dalam mengembangkan inisiatif.
dalam studi ini. Lebih jelasnya urain hasil Pemberian upah yang relatif lebih tinggi
pengujian dan analisis dekriptif dan regresi dari pada perusahaan sejenis. Pemberian
multivariat sebagai berikut: peluang yang cukup dalam ikut
berpartisipasi dalam perusahaan serta
X1. Variabel Training
keterlibatan langsung dalam pengambilan
Hasil perhitungan analisis regresi
keputusan. Hasil perhitungan analisis
multivariat diperoleh nilai Standardized
regresi multivariat, menunjukkan bahwa
Coefficients (Beta) sebesar 0,573 dan nilai
nilai thitung variabel empowerment (X2) =
thitung variabel training (X1) sebesar 5,075
lebih besar dari nilai ttabel sebesar 2,021. 3,612 > ttabel = 2,021 atau Sig. t = 0,001 < 

Selanjutnya berdasarkan nilai sig. t = 0,000 < = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
empowerment (X2) secara parsial
 = 0,05 berarti variabel training secara
berpengaruh signifikan terhadap prestasi
parsial berpengaruh signifikan terhadap
kerja pada PT. Telkom Kandatel Kendari.
prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel
Kendari. Kemudian nilai rata-rata variabel X3.Variabel Performance Appraisal
training 4,60 menunjukkan mayoritas Variabel performance Appraisal
responden menyatakan sangat setuju memiliki nilai Standardized Coefficients
adanya program training dengan alasan (Beta) sebesar - 0,057 dan nilai rata-rata
perusahaan telah memberikan kesempatan 4,05 berarti mayoritas responden setuju
yang sama bagi karyawan untuk mengikuti dengan kebijakan perusahaan dalam
pelatihan, dan memberikan pelatihan yang menentukan besarnya upah selalu
luas bagi karyawannya. didasarkan pada kemampuan kerja dari
para karyawan dan perusahaan juga
X2. Variabel Empowerment
memberikan perhatian yang cukup bagi
Nilai Standardized Coefficients (Beta)
pengembangan karyawannya. Selanjutnya
variabel empowerment = 0,438 dan nilai
hasil perhitungan regresi multivariat,
rata-rata pernyataan responden sebesar
diperoleh thitung variabel Performance
4,80 yang berarti bahwa perusahaan sangat
Appraisal (X3) = -0,441 < ttabel = 2,021
setuju dalam penerapan konsep
pemberdayaan bagi karyawan yang ada dengan nilai sig. t = 0,662 > dari  = 0,05

dengan alasan telah diberikan keleluasaan menunjukkan variabel performance

dalam berkreatifitas. Keterlibatan mereka appraisal (X3) secara parsial tidak


berpengaruh signifikan terhadap prestasi Telkom Kandatel Kendari. Berdasarkan
kerja PT. Telkom Kandatel Kendari. hasil analisis deskripsi terhadap variabel
training yang dimaksud disini adalah
Y. Variabel Prestasi Kerja
kesempatan yang luas dala mengikuti
Dalam penelitian ini, pengukuran
pelatihan, perencanaan yang baik tentang
prestasi kerja dari 43 karyawan melalui
pelatihan dan luasnya pelatihan bagi
penilaian pimpinan pada setiap divisi,
karyawan memberikan dampak langsung
dengan maksud untuk mengetahui
bagi prestasi kerja. Diperoleh rata-rata
bagaimana kemampuan dan keterampilan
tanggapan responden mengenai training
setiap karyawan dalam melaksanakannya
yang diberikan yakni sangat setuju. Hasil uji
pekerjaan. Sehubungan dengan penilaian
t yang dilakukan dengan cara
prestasi kerja maka dapat diukur melalui :
membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel,
kualitas kerja, kemampuan melakukan
serta nilai signifikan t dengan level of
pekerjaan, keterampilan kerja, tanggung
signifikan  = 0,05 (5%). Variabel training
jawab dan disiplin. Mean variabel prestasi
secara parsial berpengaruh signifikan
kerja sebesar 4,4 berarti pimpinan rata-rata
terhadap prestasi kerja pada PT. Telkom
memberikan penilaian baik untuk setiap
Kandatel Kendari. Dapat disimpulkan
karyawan dalam hal kualitas kerja,
variabel training terbukti menjadi salah satu
kemampuan melakukan pekerjaan,
faktor yang mempengaruhi prestasi kerja
keterampilan kerja, tanggung jawab dan
dimana pelatihan yang dilakukan adalah
disiplin, dengan alasan setiap karyawan
penggunaan internet dengan berbagai
dalam melaksanakan kewajiban harus
aplikasinya dan pemeliharaan/perawatan
bertanggung jawab atas pekerjaan yanh
jaringan telepon. Sehingga dapat dikatakan
dilakukan pada perusahaan.
bahwa perusahaan ingin meningkatkan
PEMBAHASAN prestasi kerja maka pelatihan menjadi
Berdasarkan hasil analisis data dalam prioritas utama dalam strategi manajemen
penelitian ini, dapat dijelaskan masing- sumber daya manusia untuk dilakukan.
masing variabel baik variabel bebas maupun Hasil temuan dalam penelitian ini
terikat adalah sebagai berikut: sesuai dengan teori universalistik yang
dikemukan oleh Delery dan Doty (1996),
Pengaruh Variabel Training Terhadap
Prestasi Kerja yang menyatakan bahwa srategi
Training adalah salah satu bentuk manajemen sumber daya manusia yang
pengembangan Sumber Daya Manusia dijabarkan dalam praktek-praktek
(SDM) dalam meningkatkan kemampuan manajemen sumber daya manusia yang
atau ketrampilan khusus karyawan PT. salah satunya adalah training akan dapat
memberikan pengaruh langsung bagi dan Doty (1996), yang menyatakan bahwa
peningkatan kinerja organisasi. Hasil srategi manajemen sumber daya manusia
penelitian ini juga sesuai dengan riset yang dijabarkan dalam praktek-praktek
terdahulu yanng dilakukan oleh Wan et.al manajemen sumber daya manusia yang
(2002); Harel dan Tzafrir (1999), dimana meliputi training dan empowerment akan
praktek-praktek manajemen sumber daya dapat memberikan pengaruh langsung bagi
manusia dilihat dari indikator training dan peningkatan kinerja organisasi. Hasil
beberapa praktek-praktek Manajemen temuan dalam penelitian ini juga sesuai
Sumber Daya Manusia lain, memiliki dengan riset terdahulu yanng dilakuakn
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja oleh Wan et.al (2002); Harel dan Tzafrir
perusahaan. (1999), dimana praktek-praktek manajemen
sumber daya manusia yang meliputi
Pengaruh Variabel Empowerment
Terhadap Prestasi Kerja training dan empowerment yang memiliki
Empowerment merupakan bentuk pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
pengembangan Sumber Daya Manusia perusahaan.
(SDM) yang memberdayakan potensi yang
Pengaruh Variabel Performance
mereka miliki baik kemampuan maupun Appraisal Terhadap Prestasi Kerja
keterampilan. Berdasarkan hasil analisis Performance Appraisal adalah salah
deskripsi terhadap variabel empowerment satu bentuk pengembangan sumber daya
yanng dimaksud dalam studi ini adalah manusia (SDM) dalam mengevaluasi
karyawan diberikan keleluasaan dalam pelaksanaan kerja individu karyawan
bekreatifitas dan keterlibatan karyawan maupun proses evaluasi seberapa baik
dalam pengambilan keputusan. Tanggapan karyawan mengerjakan pekerjaan mereka.
responden mengenai variabel empowerment Berdasarkan hasil analisis deskripsi
mayoritas menyatakan sangat setuju. terhadap variabel performance appraisal
Berdasarkan uji t variabel empowerment yang pengukuranya melalui pemberian
secara parsial mempunyai pengaruh yang upah yang selalu didasarkan pada
signifikan terhadap prestasi kerja pada PT. kemampuan kerja dari para karyawan dan
Telkom Kandatel Kendari. perusahaan juga memberikan penekanan
Mengacu pada temuan di atas berarti bagi pengembangan diri karyawannya.
variabel empowerment terbukti menjadi Tanggapan responden mengenai variabel
salah satu faktor yang mempengaruhi empowerment mayoritas responden
prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel menyatakan setuju. Kemudian hasil uji t
Kendari. Hal ini juga sesuai dengan teori yang dilakukan dengan cara
Universalistik yang dikemukan oleh Delery membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel
menunjukkan bahwa nilai thitung variabel Hasil analisis sesuai dengan riset yang
performance appraisal sebesar -0,441 < ttabel telah dilakukan oleh Harris dan Ogbonna
sebesar 2,021 dengan nilai signifikan t = (2000), yang menyimpulkan bahwa strategi
0,662 < =0,05. Dapat disimpulkan variabel manajemen sumber daya manusia tidak
performance appraisal secara parsial tidak sepenuhnya berdampak langsung bagi
memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan prestasi kerja karyawan.
prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel
KESIMPULAN
Kendari.
Hasil analisis deskriptif variabel mean
Temuan dalam penelitian ini berarti
variabel training = 4,60 menunjukkan
bahwa variabel performance appraisal bukan
mayoritas responden menyatakan sangat
merupakan faktor yang berpengaruh
setuju adanya program training; variabel
signifikan terhadap prestasi kerja pada PT.
empowerment = 4,80 berarti karyawan
Telkom Kandatel Kendari walaupun dilihat
sangat setuju dalam penerapan konsep
dari deskripsi variabel penelitian dapat
pemberdayaan; variabel performance
disimpulkan bahwa karyawan PT. Telkom
Appraisal = 4,05 artinya mayoritas
Kandatel Kendari setuju dalam performance
responden setuju dengan kebijakan
appraisal yang diberikan pihak PT. Telkom
perusahaan dalam menentukan besarnya
Kandatel Kendari. Mengenai pemberian
upah didasarkan pada kemampuan kerja
besarnya upah selalu didasarkan pada
dan perhatian bagi pengembangan diri
kemampuan kerja dari para karyawan dan
karyawan; variabel prestasi kerja = 4,40
perusahaan juga memberikan penekanan
berarti pimpinan memberikan penilaian baik
bagi pengembangan diri karyawan. Hal ini
setiap karyawan dengan alasan karyawan
dikarenakan bahwa karyawan tidak
dalam melaksanakan tugas harus
menginginkan dengan adanya penekanan
bertanggung jawab atas pekerjaan yang
dalam pengembangan. Pada dasarnya para
diembannya.
karyawan ingin diberi kebebasan dalam
Hasil analisis regresi multivariat
berkreatifitas untuk meningkatkan
menunjukkan aktivitas strategi manajemen
kemampuan diri. Namun penilaian kinerja
sumber daya manusia terdiri dari : training,
karyawan secara tidak langsung
empowerment dan performance appraisal
memberikan dampak terhadap prestasi kerja
secra simultan berpengaruh signifikan
karyawan sebagai bukti bahwa penilain
terhadap prestasi kerja. Sedangkan secara
kinerja yang sebahagian besar mengarah
parsial ada dua variabel berpengaruh
pada aspek organisasi. Dengan demikian
secara signifikan yaitu, variabel training
performance apraisal tidak akan berdampak
dan variabel empowerment sedangkan
langsung terhadap prestasi kerja karyawan.
variabel yang tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap prestasi kerja yaitu The Perceptions of Organizational
and Market Performance of The Firm.
variabel performance appraisal.
Journal of Human Resource
Koefisien determinasi (R2) sebesar Management, Vol. 38.
0,767 dapat diartikan 76,70% proporsi Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode riset
Untuk bisnis dan Ekonomi,
variabel dari prestasi kerja dijelaskan oleh
Bagaimana menulis tesis? Erlangga,
variabel training; empowerment; dan Surabaya.
performance appraisal. Dengan demikian Kochan T.A, and Dyer L. 1993. Managing
Transformational Change: The role of
training, empowerment, dan performance
Human Resource Professionalls.
appraisal dapat memberikan kontribusi Internasional Journal Human
Reseource Management.4.p.569-590
pengaruh sebesar 76,7% terhadap prestasi
Mangkuprawira, Tb. Sjafri.2003.Manajemen
kerja dan sisanya 23,3% dijelaskan atau
Sumber Daya Manusia Strategik.
ditentukan oleh variabel lain diluar model Jakarta : Ghalia Indonesia
dalam penelitian ini. Notoatmodjo, 1992. Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta.
Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Pearce and Robinson. 1997.Manajemen
Alwi, Syaifuddin, 2001. Manajemen Sumber
Strategik : formulasi, Implementasi,
Daya Manusia: Strategi Keunggulan
dan Pengendalian, terjemahan, Ir.
Kompetitif. Edisi Pertama. Yogyakarta :
Agus Maulana MSM. Jakarta :
BPFE
Binarupa Aksara
Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis
Purnomo, Ratno. 2003. Pencapaian
Multivariat dengan Program SPSS.
Keunggulan Bersaing yang
Semarang : Universitas Dipanegoro
Berkelanjutan Melalui Fungsi dan
Glueck, F. William and Lawrence R. Jauch, Peran Sumber Daya Manusia.
1999. Strategi Management and Semarang : STIE Stikubank.
Business Policy. Edisi Kedua.
Santoso, Singgih, 2004. SPSS Statistika
Terjemahan, Murad dan Henri
Multivariat. Jakarta : PT. Elex Media
Sitanggang. Jakarta.
Komputindo
Gujarati, Dahmodar & Sumarno Zain. 1998.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen SDM.
Ekonometrika Dasar. Jakarta :
Edisi Ke III.. Yogyakarta : STIE. YKPN
Erlangga
Sudjana. 2002. Metode Statistik. Edisi ke-6.
Harris, Lioyd C. And Emmanuel Ogbonna.
Bandung : Tarsito
2000. Strategic Human Resource
Management, Market Orientation, and Supranto, J. 1997. Metode Riset. Jakarta :
Organizational Performance, Journal of Rineka Cipta
Business Research, 51.p.157-166 Wan,David et, al. 2002. Strategic Human
Herel, Gedaliahu H. and Shay S. Tzafrir. Resource Management and
1999. The The Effecct of Human Organizational Performance in
Resource Management Practices on Singapore. Compensation & Benefits
Review
HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA
PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG KENDARI

Endro Sukotjo 1) & Rudi Indraputra 2)

ABSTRACT
The aim of this research is to explain and assess empirically the relation of
compensation with the working achievement in PT. POS Indonesia ( persero ) branch
Kendari. The result of this research shows that : (1) compensation has significant relation
with working achievement if we see from indicator of ability to keep responsible done, which
is proven by the score of X 2 hitung = 22,04 > X2 tabel = 9,49. (2) There is significant relation
between compensation with working achievement of workers from the indicator of ability to
carry out work effectively and efficiently, which is marked with score of X 2 hitung = 28,47 > X2
tabel = 9,49, (3) there is a significant relation between compensation with working achievement
if we see from the assessment indicator towards seriousity in carrying out the work, which is
marked with the score X2 hitung = 21,28 > X2 tabel = 9,49. (4) there is significant relation between
compensation with working achievement of workers if we see from the ability indicator in
designing working implementation carefully, which is marked with the score nilai X 2 hitung =
21,92 > X2 tabel 9,49. (5) there is significant relation between compensation with working
achievement of workers from the ability indicator technical working which is marked with the
score X2 hitung = 11,46 > X2 tabel 9,49.
Key Words: Kompensasi, Working Achievement

PENDAHULUAN yang bergerak dalam pelayanan jasa POS,


Kompensasi diberikan guna adapun pelayanan yang dikelola yaitu:
memotivasi agar karyawan dapat bekerja Surat Pos, Surat Kilat Khusus (SKH),
sebaik mungkin dalam menyelesaikan tugas Ekspress Mail Service (EMS), Retron
dan tanggung jawab yang diberikan Simpati, Layanan Surat Bisnis Elektronik
kepadanya. Namun demikian kompensasi (SBEN) Wesel Pos, Giro Pos, Cek Pos
merupakan salah satu masalah yang rumit Wisata (CPW), Paket Pos Domestik, Paket
dan juga merupakan pengeluaran terbesar. Pos Internasional dan Filateli. Organisasi ini
Jika salah dalam penentuan pemberian juga mempunyai tujuan yang sama dengan
kompensasi akan membawa dampak buruk organisasi lain yaitu kelangsungan hidup
bagi perusahaan karena biasanya terjadi dengan laba yang optimal untuk mencapai
aksi mogok kerja. Sebaliknya pemberian tujuan tersebut, tidak terlepas dari
kompensasi yang benar akan membawa pemberian kompensasi kepada karyawan
dampak positif bagi perusahaan karena agar bekerja dengan baik sehingga prestasi
karyawan merasa termotivasi dalam bekerja kerja yang diharapkan dapat tercapai.
sehingga mampu berprestasi. Oleh karena Mengacu pada uraian di atas, dapat
itu pemberian kompensasi harus layak bagi diketahui betapa pentingnya pengelolaan
karyawan disatu sisi dan sisi lain tidak sumber daya manusia dalam suatu
merugikan perusahaannya. Kondisi ini perusahaan seperti halnya PT. Pos
adalah kondisi yang sesungguhnya Indonesia (Persero) Cabang Kendari yang
diharapkan terjadi disetiap perusahaan. terus memacu para karyawannya untuk
Pemberian kompensasi ini dimaksud mau bekerja secara efektif dan efisien
sebagai imbalan yang dianggap layak bagi terutama dalam pemberian kompensasi
setiap pekerja di dalam suatu perusahaan yang layak agar prestasi kerja yang
guna memenuhi kebutuhan hidup serta diharapkan dapat tercapai. Dengan demikin
keluarganya, sistem pemberian kompensasi peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
umumnya didasarkan perjanjian antara dengan fokus permasalahan apakah
majikan/manajemen dengan serikat pekerja. kompensasi mempunyai hubungan yang
Pemberian kompensasi secara wajar dan signifikan dengan prestasi kerja. Tujuan
profesional perlu diperhatikan, artinya layak yang ingin dicapai adalah menguji dan
menurut pekerja untuk memenuhi kebutuhan membuktikan secara empiris hubungan
hidupnya. kompensasi dengan prestasi kerja
PT. POS Indonesia (Persero) Cabang karyawan pada PT. Pos Indonesia
Kendari merupakan salah satu perusahaan (Persero) Cabang Kendari.
METODE PENELITIAN nbi = Nilai sel pada kolom ke-i
nki = Nilai sel pad akolom ke-j
Penelitian ini dilakukan pada PT. Pos
n = Jumlah karyawan yang diteliti
Indonesia (Persero) Cabang Kendari yang
terletak di Jalan Samratulangi No. 79 HASIL DAN PEMBAHASAN
Kelurahan Mandonga, Kecamatan Sesuai dengan hasil penelitian jumlah
Mandonga Kota Kendari. Populasi dalam gaji yang diterima karyawan berbeda-beda
penelitian ini adalah seluruh karyawan yang disebabkan karena status dan jabatannya.
ada pada PT. Pos Indonesia (Persero) Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Cabang Kendari yang berjumlah 59 orang. mayoritas karyawan PT. Pos Indonesia
Dengan demikian, maka responden (persero) cabang Kendari 59,32%
penelitian ini sebanyak 59 orang karyawan. menerima gaji pada kisaran antara Rp.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian 2.000.000-Rp. 2.900.000 perbulan.
ini yaitu data primer yaitu data yang Menyusul yang menerima gaji antara Rp.
diperoleh secara langsung dari karyawan 3.000.000-Rp. 3.500.000 sebanyak
pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang 25,42%. Sedangkan yang menerima, gaji
Kendari dengan mengunakan kuesioner, antara Rp. 1.000.000-Rp. 1.900.000
yaitu mengedarkan daftar pertanyaan perbulan hanya 15,26% karyawan yang
kepada karyawan yang dijadikan dalam diteliti. Dengan demikian dapat dikatakan
penelitian. bahwa jumlah gaji yang diterima. karyawan
Peralatan analisis yang digunakan PT. Pos Indonesia (persero) cabang
adalah deskriptif, yaitu menjelaskan secara Kendari cukup ideal.
persentase mengenai kondisi nyata dari Berdasarkan kategori tersebut di atas
masing-masing variabel yang diteliti maka presepsi karyawan PT. Pos
(kompensasi dan prestasi kerja karyawan), Indonesia (persero) cabang Kendari
dan analisis statistik inferensial dengan terhadap besarnya kompensasi (gaji) yang
menggunakan uji chi-kuadrat (X2) oleh diterima menunjukkan bahwa mayoritas
Wiyato dan Momi,1986 dengan formulasi karyawan 59,42% mempunyai presepsi
sebagai berikut : bahwa gaji yang diperoleh dari PT. Pos
Indonesia (persero) cabang Kendari
termasuk dalam kategori sedang, menyusul
yang mengatakan kategori tinggi 25,42%.
dimana : Sedangkan yang mempunyai presepsi
X2 = Nilai Chi-Kuadrat hitung
Oij = Nilai pengamatan (observasi) dengan kategori gaji rendah 15,26% pada
Eij = Nilai harapan (ekspektasi) dihitung PT. Pos Indonesia (persero) cabang
nbi x nki
dengan rumus : Eij  Kendari. Dengan demikian dapat dikatakan
n
bahwa kompensasi gaji yang dibayarkan PT. masih perlu diuji lebih lanjut dengan
Pos Indonesia (persero) cabang Kendari metode statistika X2 (chi-kuadrat). Hasil
terhadap seluruh karyawan tergolong dalam perhitungan di atas menunjukkan bahwa
kategori sedang. X2 hitung = 22,04 dengan menggunakan
taraf signifikan α=0,05. Oleh karena itu
Hubungan Kompensasi Dengan Prestasi
X2 hitung = 22,04 > X2 tabel = 9,49.
Kerja Karyawan
Analisis hubungan kompensasi dengan 2. Presepsi pimpinan terhadap prestasi

prestasi kerja karyawan yang meliputi: kerja karyawan dengan indikator

indikator kemampuan untuk memikul kemampuan dalam menjalankan tugas

tanggung jawab, kemampuan dalam secara efektif dan efisien, mayoritas

menjalankan tugas secara efektif dan efisien, karyawan yakni sebanyak 37 orang

kesungguhan dalam melaksanakan tugas, (62,71%) dikategorikan baik sekali, 14

kemampuan dalam merencanakan orang (23,73%) dikategorikan sangat

pelaksanaan pekerjaan dengan hati-hati, baik sekali, dan 8 orang (13,56%)

kemampuan teknis pekerjaannya dapat dikategorikan baik. Hubungan

dilakukan secara terperinci sebagai berikut: kompensasi dengan prestasi kerja

1. Presepsi pimpinan terhadap prestasi karyawan dengan indikator kemampuan

kerja karyawan dengan indikator dalam menjalankan tugas secara efektif

kemampuan untuk memikul tanggung dan efisien, mayoritas responden yang

jawab dari 59 responden yang diteliti, diteliti ternyata 37 orang kemampuan

mayoritas responden yaitu sebanyak 28 dalam menjalankan tugas secara efektif

orang (47,46%) dikategorikan baik sekali, dan efisien dikategorikan baik sekali,

17 orang (28,81%) dikategorikan sangat oleh karena itu dapat dikatakan bahwa

baik sekali, dan sebanyak 14 orang semakin tinggi besarnya kompensasi

(23,73%) dikategorikan baik. Hubungan yang diperoleh karyawan akan semakin

kompensasi dengan prestasi kerja tinggi pula prestasi kerjanya. Pernyataan

karyawan dengan indikator kemampuan ini masih perlu diuji lebih lanjut dengan

memikul tanggung jawab, menunjukkan metode statistika X2 (chi-kuadrat). Hasil

ternyata 28 orang kemampuan dalam perhitungan di atas menunjukkan bahwa

memikul tanggung jawab dikategorikan X2 hitung = 28,47 dengan menggunakan

sangat baik, oleh karena itu dapat taraf signifikan α=0,05, maka X2 hitung =

dikatakan bahwa semakin tinggi besarnya 28,47 > X2 tabel = 9,49.

kompensasi yang diperoleh karyawan 3. Presepsi pimpinan terhadap prestasi

akan semakin tinggi pula prestasi kerja karyawan dengan indikator

kerjanya. Namun demikian pernyataan ini penilaian terhadap kesungguhan dalam


menjalankan tugas, mayoritas karyawan dikategorikan baik sekali, oleh karena itu
yaitu sebanyak 31 orang (52,54%) dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
dikategorikan baik sekali, 12 orang besarnya kompensasi yang diperoleh
(20,34%) dikategorikan sangat baik sekali, karyawan akan semakin tinggi pula
dan sebanyak 16 orang (27,12%) prestasi kerjanya. Pernyataan ini masih
dikategorikan baik. Hubungan perlu diuji dengan X2 (Chi-Kuadrat).
kompensasi dengan indikator penilaian Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
terhadap kesungguhan dalam X2 hitung = 21,92 dengan menggunakan
melaksanakan tugas, ternyata 31 taraf signifikan α=0,05. Dengan demikian
menyatakan baik sekali, oleh karena itu X2 hitung = 21,92 > X2 tabel = 9,49.
dapat dikatakan bahwa semakin tinggi 5. Prespsi pimpinan terhadap prestasi
besarnya kompensasi yang diperoleh kerja karyawan dengan indikator
karyawan akan semakin tinggi pula kemampuan teknik pekerjaan, mayoritas
prestasi kerjanya. Untuk membuktikan karyawan atau sebanyak 33 orang
pernyataan ini, perlu diuji lebih lanjut (55,93%) dikategorikan baik sekali, 15
2
dengan X (chi-kuadrat). Hasil orang (25,42%) dikategorikan sangat
perhitungan menunjukkan X2 hitung = baik sekali, dan sebanyak 11 orang
21,28 dengan menggunakan taraf (18,65%) dikategorikan baik. Hubungan
signifikan α=0,05, maka X2 hitung = 21,28 kompensasi dengan prestasi kerja
2
> X tabel = 9,49. karyawan dengan indikator kemampuan
4. Prespsi pimpinan terhadap prestasi teknis pekerjaannya. Dari 59 karyawan
kerja karyawan dengan indikator yang diteliti ternyata 33 orang
kemampuan dalam merencanakan kemampuan teknis pekerjaannya
pelaksanaan pekerjaan dengan hatihati, dikategorikan baik sekali, oleh karena itu
mayoritas karyawan sebanyak 28 orang dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
(47,46%) dikategorikan baik sekali, 12 besarnya kompensasi yang diperoleh
orang (20,34%) dikategorikan sangat baik karyawan akan semakin tinggi pula
sekali, dan sebanyak 19 orang (32,20%) prestasi kerjanya. Pernyataan ini masih
dikategorikan baik. Hubungan perlu diuji lebih lanjut dengan metode
kompensasi dengan prestasi kerja statistika X2 (chi-kuadrat). Hasil
karyawan dengan indikator kemampuan perhitungan di atas menunjukkan X2
dalam merencanakan pelaksanaan hitung = 11,46, dengan menggunakan
pekerjaan dengan hati-hati, ternyata 28 taraf signifikan α=0,05. Sehingga nilai X2
orang kemampuan dalam merencanakan hitung = 11,46 > X2 tabel = 9,49.
pelaksanaan pekerjaan dengan hati-hati
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil nalisis data, maka pada akhirnya akan meningkatkan prestasi
pembahasan hasil penelitian ini dapat kerjanya termasuk kemampuan dalam
diuraikan bahwa kompensasi memiliki menjalankan tugas secara efektif dan
hubungan yang signifikan dengan prestasi efisien.
kerja karyawan bila, dilihat dari indikator Kompensasi memiliki hubungan yang
kemampuan untuk memikul tanggung jawab. signifikan dengan prestasi kerja karyawan
Artinya dengan memberikan kompensasi bila dilihat dari indikator penilaian terhadap
yang baik atau layak kepada karyawan, kesungguhan karyawan dalam
maka prestasi kerja yang dimiliki oleh melaksanakan tugas. Ini berarti bahwa
karyawan tersebut akan cenderung dengan memberikan kompensasi yang baik
meningkat. Hal ini disebabkan karena atau layak kepada karyawan, maka prestasi
dengan kompensasi yang dapat memenuhi kerja yang dimiliki oleh karyawan tersebut
kebutuhan karyawan, maka seorang akan cenderung meningkat. Hal ini
karyawan akan merasa puas dengan apa disebabkan karena dengan kompensasi
yang diperolehnya dari perusahaan sehingga yang dapat memenuhi kebutuhan
karyawan tersebut akan memiliki motivasi karyawan, maka seorang karyawan akan
yang tinggi untuk melakukan pekerjaan, merasa puas dengan apa yang
pada akhirnya meningkatkan prestasi diperolehnya dari perusahaan sehingga
kerjanya termasuk kemampuannya dalam karyawan tersebut akan memiliki motivasi
memikul tanggung jawab. yang tinggi untuk melakukan pekerjaan,
Kompensasi memiliki hubungan yang yang pada akhirnya akan meningkatkan
signifikan dengan prestasi kerja karyawan prestasi kerjanya termasuk kesungguhan
bila dilihat dari indikator kemampuan dalam karyawan dalam melaksanakan tugas.
menjalankan tugas secara efektif dan efisien. Hubungan kompensasi dengan
Ini berarti bahwa dengan memberikan prestasi kerja karyawan dengan indikator
kompensasi yang baik atau layak kepada kemampuan dalam merencanakan
karyawan, maka prestasi kerja yang dimiliki pelaksanaan pekerjaan dengan hati-hati
oleh karyawan tersebut cenderung memiliki hubungan yang signifikan. Artinya
meningkat. Hal ini disebabkan karena memberikan kompensasi yang baik atau
dengan kompensasi yang dapat memenuhi layak kepada karyawan, maka prestasi
kebutuhan karyawan, maka seorang kerja yang dimiliki oleh karyawan tersebut
karyawan merasa puas dengan apa yang akan cenderung meningkat. Hal ini
diperolehnya dari perusahaan sehingga disebabkan karena dengan kompensasi
karyawan tersebut akan memiliki motivasi yang dapat memenuhi kebutuhan
yang tinggi untuk melakukan pekerjaan, yang karyawan, maka seorang karyawan akan
merasa puas dengan apa yang diperolehnya jawab. Artinya semakin tinggi
dari perusahaan sehingga karyawan tersebut kompensasi yang diberikan perusahaan
akan memiliki motivasi yang tinggi untuk kepada karyawan, kemampuan untuk
melakukan pekerjaan, pada akhirnya akan memikul tanggung jawab semakin tinggi.
meningkatkan prestasi kerjanya termasuk 2. Terdapat hubungan signifikan antara
kemampuan dalam merencanakan kompensasi dengan prestasi kerja
pelaksanaan pekerjaan dengan hati-hati. ditinjau dari indikator kemampuan
Kompensasi memiliki hubungan yang menjalankan tugas secara efektif dan
signifikan dengan prestasi kerja karyawan efisien. Artinya semakin tinggi
bila dilihat dari indikator kemampuan teknis kompensasi yang diberikan perusahaan
pekerjaannya. Ini berarti bahwa dengan kepada karyawan, maka kemampuan
memberikan kompensasi yang baik atau menjalankan tugas secara efektif dan
layak kepada karyawan, maka prestasi kerja efisien akan semakin tinggi.
yang dimiliki oleh karyawan tersebut akan 3. Terdapat hubungan yang signifikan
cenderung meningkat. Hal ini disebabkan antara kompensasi dengan prestasi
karena dengan kompensasi yang dapat kerja karyawan ditinjau dari indikator
memenuhi kebutuhan karyawan, maka penilaian terhadap kesungguhan dalam
seorang karyawan akan merasa puas melaksanakan tugas. Berarti semakin
dengan apa yang diperolehnya dari tinggi kompensasi yang diberikan
perusahaan sehingga karyawan tersebut perusahaan kepada karyawan, maka
memiliki motivasi yang tinggi untuk kemampuan akan semakin meningkat.
melakukan pekerjaan dan akhirnya 4. Terdapat hubungan signifikan antara
meningkatkan prestasi kerjanya termasuk kompensasi dengan prestasi kerja
kemampuan teknis pekerjaannya. ditinjau dari indikator kemampuan dalam
merencanakan pelaksanaan pekerjaan
KESIMPULAN
dengan hati-hati. Artinya semakin tinggi
Kompensasi memiliki hubungan
kompensasi yang diberikan perusahaan
signifikan dengan prestasi kerja karyawan
kepada karyawan, maka kemampuan
pada PT. Pos Indonesia (persero) cabang
dalam merencanakan pelaksanaan
Kendari pada tingkat kepercayaan 95% dan
pekerjaan dengan hati-hati semakin
derajat bebas (db) = 4. Hal ini didasarkan
baik.
pada hasil analisis sebagai berikut :
5. Terdapat hubungan yang signifikan
1. Terdapat hubungan yang signifikan
antara kompensasi dengan prestasi
antara kompensasi dengan prestasi kerja
kerja karyawan ditinjau dari indikator
karyawan ditinjau dari indikator
kemampuan teknis pekerjaannya. Berarti
kemampuan untuk memikul tanggung
semakin tinggi kompensasi yang diberikan Nawawi, Hadari, 1993. Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk Bisnis Yang
perusahaan kepada karyawan, maka
Kompetitif. PT. Rineka Cipta :
kemampuan teknis karyawan dalam Jakarta.
melakukan pekerjaan semakin baik. Notoatmojo, Soekidjo, 2003.
Pengembangan Sumber Daya
DAFTAR PUSTAKA
Manusia PT. Rineka Cipta : Jakarta
Filipo, Edwin B. (penerjemah : Moh. Mas'ud)
Rosdiana, 2002. Hubungan Kompensasi
1990. Manajemen Personalia. Edisi
Dengan Motivasi Kerja Karyawan
ke-6. Erlangga : Jakarta.
Pada Perusahaan Daerah Air
Gorfles, 1997. Manajemen Sumber Daya Minum Kota Kendari, Skripsi
Manusia. Andi Offset : Yogyakarta. Ekonomi, Unhalu Kendari.
Handoko T. Hani, 2000. Manajemen Ruky, Achmad S. 2002. Sistem Manajemen
Personalia dan Sumber Daya Kerja. PT. Gramedia Pustaka
Manusia, Edisi ke-2 BPFE, UGM : Utama : Jakarta.
Yogyakarta.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen
Hasibuan, Melayu, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Ehalia
Sumber Daya Manusia. Edisi revisi. Indonesia : Jakarta.
PT. Bumi Aksara Jakarta
Veithzal Rivai, 2004. Manajemen Sumber
Manulang, 2005. Manajemen Personalia. Daya Manusia Untuk Perusahaan.
Penerbit Ehalia : Jakarta. PT. Rajagrafindo : Jakarta.
Mangkuprawira, Sjafri, 2003. Manajemen Winardi, 1992. Manajemen Perkantoran
Sumber Daya Manusia Strategi. dan Pengevaluasian Alumni :
Ehlia Indonesia : Jakarta. Bandung
ANALISIS PERANAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN
LABA BERSIH PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA Tbk

Salma Saleh 1) & Awat Fauziah 2)

ABSTRACT

This research was conducted at PT Bank Rakyat Indonesia,Tbk which is located in


Jend. Sudirman street no 44-46, Jakarta. The objective of this research was to explain and
evaluate empirically the level of significansy and the effect of finance performance which
covers : liquidity racio, rentability, solvability toward profit growth at PT Bank Rakyat
Indonesia,Tbk. Type of data used in this research was secondary data, which was collected
by researcher in the form of income statement report and balance from Jakarta market stock
(BEJ). Analysis tools used konfirmatory factor analysis and double aregresi linear. Based on
the result of konfirmatory factor analysis shows that factor of liquidity, rentability, solvability
have eigenvalue >1. Besides that, loading factor value from the whole independent variables
still above limitation score 0,60 or 60 %. The result of double regression linear is good both
partial and simultaneously toward the significant effect among liquidity, rentability, and racio
of solvability towards the profit growth at PT Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Therefore, we can
conclude that considering factor of liquidity, rentability, and racio solvability can give role or
contribution about 97, 10 % to expain profit growth at PT Bank Rakyat Indonesia,Tbk.
Key Words: Liquidity, Rentability, Finance Performance, Profit Growth
PENDAHULUAN rasio tersebut memberikan gambaran
Perkembangan dunia keuangan mengenai efektivitas dan efisiensi
dewasa ini, khususnya lembaga keuangan pengelolaan keuangan sebuah bank.
makin berkembang dan kompleks. Dari segi Rasio likuiditas sebuah bank yang
jumlah terlihat semakin banyaknya lembaga tinggi dapat menurunkan risiko yang ada,
keuangan yang didirikan. Hal ini seiring akan tetapi juga dapat menurunkan tingkat
dengan bertambahnya kebutuhan laba. Hal ini disebabkan banyaknya dana
masyarakat akan transaksi keuangan yang yang menganggur atau tidak dimanfaatkan
kompleks dan cepat. Bank merupakan salah dan tentu saja mempengaruhi kesehatan
satu lembaga keuangan yang yang paling bank yang bersangkutan. Untuk
berkembang diantara lembaga keuangan mengetahui tingkat likuiditas dapat diukur
yang lain. Bank merupakan lembaga berdasarkan : Quick Ratio, investing policy
keuangan yang memberikan jasa keuangan ratio, banking ratio, loan to assets ratio, dan
yang paling lengkap. Usaha keuangan yang cash ratio. Rasio rentabilitas pada dasarnya
dilakukan disamping menyalurkan dana atau adalah mengukur profit yang diperoleh dari
memberikan pinjaman juga menghimpun modal-modal yang digunakan untuk operasi
dana dari masyarakat luas dalam bentuk sebuah bank atau mengukur profit yang
simpanan. diperoleh dari modal-modal yang digunakan
Sebagai sebuah badan usaha, maka untuk operasi sebuah bank atau mengukur
bank dalam mengelola usahanya harus kemampuan sebuah bank untuk
memperoleh laba (profit oriented). Laba memperoleh keuntungan. Untuk
merupakan kunci dasar dalam menjalankan mengetahui tingkat rentabilitas sebuah
operasional sebuah bisnis dimana sebuah bank dapat diukur berdasarkan : Gross
bisnis tersebut akan gagal bekerja jika tidak profit margin, net profit margin, Return on
memperoleh laba. Namun demikian prinsip equity, Return on total Assets, Rate of
efisiensi harus tetap dipegang dalam rangka return on loan, dan interest margin on
menyeimbangkan antara laba dan efisiensi earning assets. Rasio Solvabilitas adalah
usaha yang maksimum. Salah satu cara mengukur efisiensi bank dalam
untuk dapat mengetahui tingkat efisiensi menjalankan aktivitasnya. Semakin efisien
sebuah usaha adalah dengan melihat aspek bank dalam menjalankan aktivitasnya
laporan keuangan. Secara garis besar, untuk semakin meningkat laba yang didapat.
mengetahui kinerja keuangan sebuah bank Berdasarkan data yang diperolah
dapat diukur dengan menggunakan rasio pada observasi awal dalam riset ini
keuangan antara lain: Rasio likuiditas, Rasio menunjukkan dari tahun 1993 sampai 1994
Rentabilitas, dan Rasio solvabilitas. Ketiga laba menurun sebesar 29,58% dikarenakan
menurunnya pendapatan/penerimaan. Pada Net profit margin tertinggi ada pada
tahun 1995-1996 laba menurun dan tahun 2002 yaitu sebesar 74,6% dan net
meningkat 18,21% dan 4,59%, penurunan profit margin terendah pada tahun 1993
dan peningkatan ini disebabkan turun dan yaitu sebesar 49,4%. Perkembangan net
naiknya revenue PT Bank Rakyat Indonesia profit margin tahun 2004 mengalami
Tbk pada tahun tersebut. Selanjutnya pada kenaikan sebesar 10,17 % dari tahun
tahun 1997 laba mengalami kenaikan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh
sebesar 5,26% hal ini disebabkan naiknya meningkatnya tingkat net income yang
pendapatan. Tahun 1998-2000 mengalami dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia
peningkatan masing-masing 8,64%, 2,47% Tbk.dari tahun sebelumnya tetapi tahun
dan 7,89% disebabkan naiknya revenue dan selanjutnya mengalami penurunan.
pendapatan operasi Bank Rakyat Indonesia Selanjutnya primary ratio terbesar ada
tahun 2001-2002 mengalami peningkatan pada tahun 2004 dengan nilai 11,63% dan
masing-masing 4,32% dan 29,70% primary ratio terendah ada pada tahun
disebabkan oleh naiknya pendapatan dan 1994 dengan nilai sebesar 2,09%. Hal ini
khusus untuk tahun 2002 ada peningkatan disebabkan oleh meningkatnya total equity
pendapatan cukup signifikan. Tahun 2003 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk secara
terjadi penurunan 15,48% dari tahun signifikan pada tahun 2004. Primary ratio
sebelumnya disebabkan oleh turunnya pada tahun 1994 disebakan total equity PT
revenue dari Bank Rakyat Indonesia pada Bank Rakyat Indonesia Tbk pada tahun
tahun 2004-2006 mengalami peningkatan 1994 berada pada titik terendah.
masing 63,65%, 4,60%, dan 10,55%, hal ini Mengacu pada fenomena empiris di
disebabkan naiknya pendapatan operasi atas nampak adanya variasi pertumbuhan
Bank Rakyat Indonesia. laba bersih (Net Income). Hal ini
Quick ratio tertinggi ada pada tahun disebabkan karena variasi quick ratio
2006 yaitu sebesar 25,7% dan Quick ratio (Likuiditas), net profit margin (Rentabilitas),
terendah ada pada tahun 1993 yaitu sebesar dan primary ratio (Solvabilitas). Oleh sebab
8.8%. Hal ini disebabkan karena pada tahun itu dibutuhkan peranan kinerja keuangan
2007 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk memilki yang baik dalam memprediksi pertumbuhan
total deposit dan harta paling likuid tertinggi laba bersih. Berdasarkan uraian-uraian
dari tahun 1993 dan pada tahun 1993 PT yang telah dikemukakan di atas maka
Bank Rakyat Indonesia Tbk memiliki Quick penulis tertarik untuk mengadakan
ratio terendah dikarenakan pada tahun ini PT penelitian tentang peranan kinerja
Bank Rakyat Indonesia memiliki total deposit keuangan terhadap pertumbuhan laba
dan harta yang likuid paling rendah. bersih pada PT Bank Rakyat Indonesia
Tbk. Fokus permasalahan yang akan dikaji Stock Exchange; (2) Penelitian
dalam riset ini apakah rasio likuiditas, rasio kepustakaan yaitu mengumpulkan data
rentabilitas dan rasio solvabilitas lewat kepustakaan dengan mempelajari
berpengaruh signifikan terhadap buku dan literatur sebagai landasan teori.
pertumbuhan laba pada PT Bank Rakyat
Metode analisis data
Indonesia Tbk. Dengan demikian tujuan yang
Peralatan analisis yang digunakan
ingin dicapai adalah menjelaskan dan
dalam riset ini adalah analisis faktor
menguji secara empiris besarnya tingkat
konfirmatori yang dilakukan terhadap
signifikan dan pengaruh kinerja keuangan
indikator setiap variabel sehingga dapat
yang meliputi: rasio likuiditas, rasio
diperoleh skor faktor dari variabel laten,
rentabilitas dan rasio solvabilitas terhadap
dimana skor faktor variabel tersebut dipakai
pertumbuhan laba bersih.
untuk penentuan koefisien setiap variabel
dalam analisis regresi linear berganda.
METODE PENELITIAN
Analisis regresi linear berganda yang
Penelitian ini dilakukan pada PT Bank
dilakukan sebagai lanjutan dari analisis
Rakyat Indonesia,Tbk. Jenis data yang
faktor digunakan untuk mengetahui
digunakan adalah data sekunder, yang
pengaruh variabel bebas baik secara
dikumpulkan oleh penulis berupa laporan
parsial maupun simultan. Persamaan
rugi laba dan neraca dari Bursa Efek Jakarta
regresi untuk memprediksi digunakan
dengan website www.isx.co.id. dan website
persamaan: Y = a + b1X1t + b2X2t + b3X3t.
PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk yaitu
Selanjutnya untuk melakukan
www.bri.co.id. Pengumpulan data dalam
pengujian menggunakan level of signifikan
penelitian ini dilakukan dengan cara: (1)
α = 0,05 atau tingkat kepercayaan
Pengambilan data-data yang telah
95%.Lebih jelasnya hubungan kausal yang
didokumentasikan oleh pihak perusahaan
berdasarkan persamaan regresi linear
seperti laporan keuangan serta data lain
berganda digambarkan sebagai berikut:
yang diperlukan melalui website Indonesia
Gambar 1. Desain Hubungan antar Variabel Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN konfirmatori yang dilakukan terhadap


Bank Rakyat Indonesia merupakan indikator setiap variabel sehingga dapat
salah satu bank yang berada di Indonesia diperoleh skor faktor dari variabel laten,
yang kegiatan utamanya adalah sebagai dimana skor faktor variabel tersebut akan
lembaga intermediasi atau lembaga yang dipakai untuk penentuan koefisien setiap
menghimpun dana dari masyarakat yang variabel dalam analisi regresi linear
kelebihan dana lalu menyalurkannya kembali berganda. Ringkasan hasil analisis faktor
kepada masyarakat yang kekurangan dana. dan regresi linear berganda dalam riset ini
Dalam penelitian ini digunakan analisis faktor dapat dilihat pada Tabel di bawah:
Pada tabel 1 di atas menunjukkan hasil Hasil analisis faktor likuiditas
analisis faktor yang digunakan untuk menunjukan semua indikator variabel
menyederhanakan item variabel bebas hanya terdapat satu faktor yang signifikan
menjadi seperangkat variabel (faktor) baru, berarti indikator variabel yang digunakan
namun melalui analsis faktor belum mampu sebagai pengukur variabel atau faktor yang
menjawab permasalahan dan tujuan riset ini, terbentuk bersifat valid. Hal ini dapat dilihat
sehingga dilanjutkan dengan analisis regresi dari besarnya eigenvalue = 2,718 yang
linear berganda. Uraian pembahasan menunjukan faktor likuiditas adalah paling
pembentukan faktor dan pengaruh antara bagus untuk meringkas ke empat indikator
variabel bebas terhadap variabel terikat variabel dalam penelitian ini dan mampu
dalam riset ini sebagai berikut: menjelaskan keragaman (cumulative %)
sebesar 67,96% terhadap varian total.
Pengaruh Likuiditas Terhadap
Pertumbuhan Laba Selain itu dapat pula dilihat dari nilai
Koefisien regresi rasio likuiditas determinasi matriks korelasi sebesar
mempunyai nilai negatif artinya setiap 0.001786 yang mendekati 0 antara selurih
kenaikan rasio likuiditas akan menurunkan indikator variabel bebas terbukti saling
kemampuan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk berkorelasi.
dalam membayar hutang jangka pendeknya, Namun communalities pada dasarnya
yang berarti perusahaan tidak memiliki adalah jumlah varians dari suatu indikator
peluang untuk meningkatkan pendapatan. variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor
(Alwi, 1994:110). Pada koefisien regresi terbentuk. Keempat variabel likuiditas lebih
nampak bahwa likuiditas sebesar -0,901 besar dari 0,50 berarti semua variabel
artinya bahwa setiap kenaikan Rp 1,00 mempunyai hubungan yang erat dengan
likuiditas akan menurunkan pertumbuhan faktor terbentuk yaitu faktor likuiditas.
laba sebesar Rp 0,901. Variabel Likuiditas Kemudian nilai loading factor dari keempat
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indikator variabel yaitu quick ratio = 66,3%,
pertumbuhan laba. Hasil ini dapat dibuktikan cash ratio = 86,7%, banking ratio = 94,0%,
dengan variabel likuiditas mempunyai nilai dan loan to assets ratio = 98,5%. Dengan
thitung = 16,588 dengan nilai sig t = 0,000, jika demikian nilai loading factor tersebut
dibandingkan dengan nilai ttabel = 1,7709 mengindikasikan bahwa korelasi antara
dengan taraf signifikansi 0,05, maka nilai semua variabel positif dengan faktor
thitung > ttabel. Dapat diartikan variabel likuiditas likuiditas yang mempunyai rentang interval
mempunyai pengaruh negatif dan signifikan antara 66,3%-98,5% masih di atas angka
terhadap pertumbuhan laba PT Bank Rakyat pembatas 0,60 atau 60%. Sehingga dapat
Indonesia Tbk. diartikan bahwa semakin ditingkatkan
pertimbangan faktor likuiditas yang meliputi dengan taraf signifikansi 0,05, maka nilai
quick ratio, cash ratio, banking ratio, dan thitung > ttabel. Koefisien regresi rasio
loan to assets ratio dapat meningkatkan rentabilitas mempunyai nilai positif artinya
pertumbuhan laba PT Bank Rakyat setiap kenaikan rasio rentabilitas akan
Indonesia Tbk. menaikan kemampuan PT Bank Rakyat
Berdasarkan hasil perhitungan untuk Indonesia Tbk dalam memperoleh laba,
variabel bebas faktor likuiditas diperoleh karena rentabilitas yang tinggi menandakan
persentase ketepatan sebesar 70% dengan bahwa keuntungan bank meningkat
demikian dapat disimpulkan bahwa model (Kasmir, 2004:281). Pada koefisien regresi
faktor untuk variabel bebas likuiditas dapat nampak bahwa rentabilitas sebesar +0,364
diterima karena memiliki tingkat ketepatan di artinya setiap kenaikan Rp 1,00 rentabilitas
atas 50%. Hasil di atas menunjukan bahwa akan menaikan pertumbuhan laba Rp
manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 0,364.
belum efektif dalam memaksimalkan Hasil analisis faktor rentabilitas
aktivanya yang ada untuk digunakan seperti menunjukan semua indikator variabel
untuk menyalurkan kredit yang ada untuk hanya terdapat satu faktor yang signifikan
memperolah laba. Jadi pihak PT Bank berarti indikator variabel yang digunakan
Rakyat Indonesia Tbk harus meningkatkan sebagai pengukur variabel atau faktor yang
pinjaman dengan menggunakan aktivanya terbentuk bersifat valid. Hal ini dapat dilihat
sehingga peluang untuk memperoleh dari besarnya eigenvalue = 1,761 yang
keuntungan di masa yang akan datang menunjukan faktor rentabilitas adalah
semakin besar daripada uang tersebut paling bagus untuk meringkas ketiga
mengendap dan menjadi idle. Hal ini sesuai indikator variabel dalam penelitian ini dan
dengan teori bahwa kenaikan likuiditas akan mampu menjelaskan keragaman
menurunkan tingkat laba. (cumulative %) sebesar 58,70 % terhadap
varian total. Selain itu dapat pula dilihat dari
Pengaruh Rentabilitas Terhadap
Pertumbuhan Laba nilai deterrminasi matriks korelasi sebesar
Variabel rentabilitas berpengaruh positif 0,0426 yang mendekati 0 antara selurih
dan signifikan terhadap pertumbuhan laba indikator variabel bebas terbukti saling
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hasil ini berkorelasi.
dapat dibuktikan dengan analisis regresi Namun communalities pada dasarnya
linear berganda yang menunjukan bahwa adalah jumlah varians dari suatu indikator
variable rentabilitas mempunyai nilai thitung = variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor
6,705 dengan nilai sig t = 0,000, jika terbentuk. Dalam penelitian ini angka
dibandingkan dengan nilai ttabel = 1,7709 communalities dari ketigat variabel lebih
besar (lampiran) lebih besar dari 0,50 berarti rentabilitas akan meningkatkan
semua variabel mempunyai hubungan yang pertumbuhan laba.
erat dengan faktor terbentuk yaitu faktor
Pengaruh Solvabilitas Terhadap
rentabilitas. Kemudian nilai loading factor Pertumbuhan Laba
dari ketiga indikator variabel yaitu return on Variabel solvabilitas berpengaruh
assets = 90,5%, net profit margin = 93,7%, positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
dan return on equity = 85,2%. Dengan laba PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hasil
demikian nilai loading factor tersebut analisis data menunjukan bahwa variable
mengindikasikan bahwa korelasi antara solvabilitas mempunyai nilai thitung = 3,001
semua variabel positif dengan faktor dengan nilai sig t = 0,013, jika dibandingkan
likuiditas yang mempunyai rentang interval dengan nilai ttabel = 1,7709 dengan taraf
antara 85,2%-93,7% masih di atas angka signifikansi 0,05, maka nilai thitung > ttabel. Nilai
pembatas 0,60 atau 60%. Sehingga dapat koefisien regresi rasio solvabilitas positif
diartikan bahwa semakin ditingkatkan artinya setiap kenaikan rasio solvabilitas
pertimbangan faktor likuiditas yang meliputi akan menaikan kemampuan PT Bank
return on assets, net profit margin, dan return Rakyat Indonesia Tbk dalam membayar
on equity dapat meningkatkan pertumbuhan utang jangka panjangnya berdasarkan
laba Bank Rakyat Indonesia. permodalan yang dimiliki dimana salah satu
Berdasarkan hasil perhitungan untuk unsurnya adalah laba. Semakin tinggi rasio
variabel bebas faktor rentabilitas diperoleh ini semakin bagus (Kasmir, 2004:275).
persentase ketepatan sebesar 76% dengan Pada koefisien regresi nampak bahwa
demikian dapat disimpulkan bahwa model solvabilitas sebesar +0,163 artinya bahwa
faktor untuk variabel bebas rentabilitas dapat setiap kenaikan Rp 1,00 rentabilitas akan
diterima karena memiliki tingkat ketepatan di menaikan pertumbuhan laba sebesar Rp
atas 50%. Dalam hal ini kinerja manajemen 0,163.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sudah baik Hasil analisis faktor solvabilitas
dalam dalam memanfaatkan sumber daya menunjukan semua indikator variabel
dana yang ada. Namun perlu ditingkatkan hanya terdapat satu faktor yang signifikan
lagi dalam memaksimalkan modal yang berarti indikator variabel yang digunakan
diinvestasikan agar dimasa yang akan dating sebagai pengukur variabel atau faktor yang
dapat memperoleh laba dan meningkatkan terbentuk bersifat valid. Hal ini dapat dilihat
pertumbuhan laba PT Bank Rakyat dari besarnya eigenvalue = 2,899 yang
Indonesia Tbk. Hal ini sesuai dengan teori menunjukan faktor solvabilitas adalah
yang menyatakan bahwa kenaikan paling bagus untuk meringkas ketiga
indikator variabel dalam penelitian ini dan
mampu menjelaskan keragaman (cumulative solvabilitas dapat diterima karena memiliki
%) sebesar 96,64% terhadap varian total. tingkat ketepatan di atas 50%.
Selain itu dapat pula dilihat dari nilai Dalam hal ini kinerja manajemen
deterrminasi matriks korelasi sebesar Bank Rakyat Indonesia sudah baik dalam
0,00007005 yang mendekati 0 antara selurih dalam memanfaatkan sumber modal yang
indikator variabel bebas terbukti saling ada untuk membayar hutang jangka
berkorelasi. panjangnya . Namun perlu ditingkatkan lagi
Namun communalities pada dasarnya dalam memaksimalkan modal yang ada
adalah jumlah varians dari suatu indikator agar dimasa yang akan datang dapat
variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor dengan mudah membayar hutang jangka
terbentuk. Dalam penelitian ini angka panjangnya berdasarkan jumlah modal
communalities dari keempat variabel lebih (equity) yang ada yang salah satu unsurnya
besar dari 0,50 berarti semua variabel adalah laba bersih. Hal ini sesuai dengan
mempunyai hubungan yang erat dengan teori yang menyatakan bahwa kenaikan
faktor terbentuk yaitu faktor solvabilitas. solvabilitas akan meningkatkan
Kemudian nilai loading factor dari keempat pertumbuhan laba.
indikator variabel yaitu primary ratio = 99,5%,
Peranan Kinerja Keuangan Terhadap
risk assets ratio = 98,7%, dan capital Pertumbuhan Laba Bersih
adequacy ratio = 96,7%. Dengan demikian Berdasarkan hasil analisis faktor
nilai loading factor tersebut mengindikasikan konfirmatori dan regresi linear berganda
bahwa korelasi antara semua variabel positif disajikan pada tabel 1 di atas, variabel F1,
dengan faktor likuiditas yang mempunyai F2, dan F3 terhadap Y menunjukan bahwa
rentang interval antara 96,7%-99,5% masih besarnya nilai koefisien determinasi (R2)
di atas angka pembatas 0,60 atau 60%. sebesar 0,971 dapat diartikan bahwa
Sehingga dapat diartikan bahwa semakin 97,1% proporsi variasi dari kinerja
ditingkatkan pertimbangan faktor solvabilitas perusahaan diterangkan oleh keseluruhan
yang meliputi primary ratio, risk assets ratio, variabel likuiditas (F1), rentabilitas (F2) dan
dan capital adequacy ratio dapat solvabilitas (F3). Dengan demikian dapat
meningkatkan pertumbuhan laba PT Bank disimpulkan bahwa pertimbangan faktor
Rakyat Indonesia Tbk. Berdasarkan hasil likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas dapat
perhitungan untuk variabel bebas faktor memberikan peranan atau kontribusi
solvabilitas diperoleh persentase ketepatan sebesar 97,1% untuk menjelaskan
70% dengan demikian dapat disimpulkan pertumbuhan laba PT Bank Rakyat
bahwa model faktor untuk variabel bebas Indonesia Tbk dan sisanya 2,9% dijelaskan
atau ditentukan oleh variabel lain di luar
model analisis dalam penelitian ini. Secara pengaruh secara simultan terhadap
simultan variabel Likuiditas, Rentabilitas, dan pertumbuhan laba Bank Rakyat Indonesia.
Solvabilitas berpengaruh positif dan
DAFTAR PUSTAKA
signifikan secara simultan terhadap
Anomalous. 2000- 2007. Indonesia Stock
pertumbuhan laba PT Bank Rakyat Exchange. BEJ: Jakarta
Indonesia Tbk Hasil analisis regresi linear www.bri.co.id: Jakarta.
berganda menunjukan bahwa variabel Abdullah, Faisal. 2003. Manajemen
Perbankan (Teknik Analsis Kinerja
likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas Keuangan Bank). Malang: Universitas
mempunyai nilai Fhitung = 109,704 dengan Muhammadiyah Malang.
nilai sig F = 0,000, jika dibandingkan dengan Alwi, Syafaruddin. 1994. Alat-alat Analisis
dalam Pembelanjaan. Yogyakarta:
nilai Ftabel = 3,71 dengan taraf signifikansi Andi Offset.
0,05, maka nilai Fhitung > Ftabel. Gujarati, Dahmodar & Sumarno Zain.1998.
Ekonometrika Dasar, Erlangga.
KESIMPULAN Jakarta
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat Husnan, Suad. 2003. Manajemen
Keuangan. Buku II. Edisi 4.
disimpulkan bahwa hasil analisis faktor Yogyakarta
konfirmatori menunjukan bahwa faktor Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan.
likuiditas, faktor rentabilitas, dan faktor Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
solvabilitas mempunyai nilai eigenvalue > 1. Keown, Arthur J. 1995. Dasar-dasar
Manajemen keuangan. Terjemahan
Selain itu nilai loading factor dari seluruh oleh Djakman. Jakarta: Salemba
variabel bebas masih berada di atas angka Empat.
pembatas 0,60 atau 60%. Malholtra, Naresh K. 1996. Marketing
Research, An Applid Orientation. The
Hasil analisis regresi linear beganda Prantice- Hall. Inc., New Jersey.
pada penelitian ini terbukti baik secara Munawir.2001.Analisa Laporan Keuangan.
parsial maupun simultan terdapat pengaruh Yogyakarta: Liberty
antara variabel yang dapat dinyatakan: (a) Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen.
Jakarta: Salemba Empat.
Rasio likuiditas mempunyai pengaruh
Murniati. 2000. Analisis Rasio Keuangan
terhadap pertumbuhan laba pada Bank dan Prediksi Terhadap Pertumbuhan
Rakyat Indonesia; (b) Rasio rentabilitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur
Indonesia. Tesis tidak dipublikasikan.
berpengaruh terhadap pertumbuhan laba Surabaya: Program Pasca Sarjana
pada Bank Rakyat Indonesia; (c) Rasio Ekonomi Airlangga.
solvabilitas mempunyai pengaruh terhadap Rivai, Veithzal dan Vithzal, Permata Andria.
2006. Credit Management Handbook
pertumbuhan laba pada Bank Rakyat (Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi
Indonesia, dan (d) Rasio likuiditas, Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir,
dan Nasabah). Jakarta: PT. Raja
rentabilitas, dan solvabilitas mempunyai Grafindo Persada
Riyanto, Bambang. 1997. Dasar-dasar Unga, Maharulla La Ode.2007. Peranan
Pembelanjaan Perusahaan. Kinerja Keuangan Dalam
Yogyakarta: BPFE Memprediksi Pertumbuhan Sisa Hasil
Usaha (SHU) Pada Koperasi Wanita
Santoso, Singgih. 2004. SPSS Statistik
Kendari. Skripsi.
Multivariat. Jakarta. PT. Elex Media
Komputindo. Widjaja Tunggal, Amin. 1996. Akuntansi
Manajemen Untuk Usahawan.
Sawir, Agnes. 2003. Analisis Kinerja
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Weston dan Copeland. 1992. Manajemen
Pustaka Utama. Keuangan. Terjemahan oleh Jaka
Waksana. 1994. Jakarta: Erlangga
Simamora, Henry. 1999. Akuntansi
Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Weston dan Brigham.1994. Manajemen
Keuangan. Terjemahan oleh Wahid
Supranto, J.2004. Analisis Multivariate.
dan Kosasih.1997. Jakarta: Erlangga.
Jakarta: PT. Rineka Cipta

ANALISIS PENILAIAN SAHAM MELALUI PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO


PADA INDUSTRI OTOMOTIF DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

Muh. Masri 1) & Astri Yulias Tanti 2)

ABSTRACT
This riset has purpose to know about the stock valuation through price earning ratio
approach at the otomotif industry in Jakarta Stock Exchange. Type of data used in this riset
is secondary data. The company which fulfilling the sample’s criteria is eight from fifteen
otomotif companies. The data was analyzed by descriptive analysis. The result of riset show
that the otomotif industry which its stock prices was over priced, are: Good Year Indonesia
Tbk in the year 2002- 2004, Gajah Tunggal Tbk in 2006, Indomobil Sukses Internasional Tbk
in 2004 and 2005, Multi Prima Sejahtera Tbk in 2004 and 2006, and Nipress Tbk in 2004.
The height of stock prices was caused by total share circulate too little. The overcome this
matter, the company can do tha share resolving (stock split), right issue dan stock deviden.
The otomotif company which its stock prices was under priced, are: Prima Alloy Steel Tbk in
2002-2006, Branta Mulia Tbk in 2002-2006, Good Year Indonesia Tbk in 2005 and 2006,
Gajah Tunggal Tbk in 2002, 2003 and 2006, Multi Prima Sejahtera in 2002-2005, Nipress in
2002, 2003, 2005, and 2006, selamat sempurna tbk in 2002-2006. The low of stock prices
was caused by total of share circulate to much. To anticipate this matter, hence company can
do the prchasing return the share (repurchase of stock) and improving dividen share on
chance that amount of share circulate will deciease and its stock prices will increase.
Key Word: Price Earning Ratio, Stock Valuation

PENDAHULUAN bagi masyarakat luas untuk mendapatkan


Pelaksanaan pembangunan nasional, keuntungan yang diperoleh perusahaan
diperlukan pembiayaan baik yang bersumber melalui kepemilikan saham. Atas dasar
dari pemerintah maupun dari masyarakat. inilah pasar modal dianggap sebagai salah
Kebutuhan pembangunan yang semakin satu sarana efektif untuk mempercepat
besar dimasa yang akan datang tidak akan pembangunan nasional.
dapat dibiayai oleh pemerintah saja tetapi Disisi lain pasar modal juga memiliki
juga dibutuhkan peran serta masyarakat. peranan penting dalam peningkatan
Oleh karena itu dibutuhkan suatu wadah pertumbuhan ekonomi, kehadiran pasar
yang dapat menggalang dana masyarakat modal akan menambah jumlah pilihan
untuk menunjang pembangunan nasional. dalam berinvestasi. Sehingga kesempatan
Kegiatan pasar modal yang biasa untuk memilih investasi yang sesuai
disebut bursa efek, meliputi seluruh kegiatan dengan referensi investor akan semakin
jual beli efek/surat berharga perusahaan besar. Oleh karena itu pasar modal menjadi
yang ditawarkan kepada masyarakat umum sangat penting bagi seorang investor.
mempunyai peran yang penting yaitu Sumantoro (1988) mengemukkan
sebagai sarana untuk mendorong peran perusahaan melakukan transaksi jual beli
serta masyarakat dalam pelaksanaan efek berdasarkan atas beberapa
pembangunan nasional. Oleh karena itu para pertimbangan: (1) menghimpun dana yang
pemodal dapat melakukan investasi melalui diperlukan bagi pembelanjaan perusahaan;
kepemilikan saham dan obligasi, dan dapat (2) memberi kesempatan kepada
berpartisipasi melalui pemilihan kegiatan masyarakat untuk turut serta dalam
investasi yang di inginkan. Pasar modal juga pengelolaan dan perkembangan
berperan dalam pemerataan tingkat perusahaan; (3) memberikan peluang untuk
pendapatan, dengan memberi kesempatan
berpartsipasi dalam pengawasan biasanya digunakan analisis fundamental.
pengelolaan perusahaan. Analisis fundamental perusahaan akan
Tujuan seorang investor menghasilkan pilihan jenis saham mana
menanamkan modal dipasar modal adalah yang sudah mahal dan mana yang masih
memperbesar laba dan memperkecil risiko. murah, Fokus analisis tersebut
Untuk mencapai tujuan tersebut, para terkonsentrasi pada analisis manajemen
pemodal harus berusaha untuk menghindari dan analisis keuangan perusahaan
segala risiko yang ditimbulkan dengan cara (Wahyudi, 2007 http://www.harian suara
melakukan penilaian pada harga saham merdeka, diakses 2 maret 2007).
yang akan dibeli. Oleh karena itu seorang Price earning ratio merupakan salah
investor harus mengetahui apakah saham satu pendekatan yang dapat digunakan
tersebut layak untuk dibeli atau tidak. oleh para pemegang saham untuk menilai
Proses pengambilan keputusan saham yang diminatinya. Semakin tinggi
pembelian saham berdasarkan analisis yang nilai saham tersebut maka semakin tinggi
cermat akan menghasilkan tingkat pula nilai jual yang dimilikinya dan hal ini
keuntungan yang maksimal. Proses tersebut akan berpengaruh terhadap kemampuan
diawali dengan tingkat pengembalian yang perusahaan untuk memperoleh laba serta
diharapkan dengan memperhitungkan faktor menjaga kelangsungan usahanya, yang
risiko, kemudian menentukan nilai saham berpengaruh terhadap hasil yang akan
yang seharusnya atau lebih dikenal dengan diterimanya. Oleh karena itu setiap
nilai nominal. Jika nilai nominal saham lebih perusahaan berusaha untuk meningkatkan
besar daripada dari nilai pasar maka investor price earning rationya dengan harapan para
dapat mengambil keputusan untuk membeli pemegang saham akan semakin tertarik
saham tersebut sebaliknya jika nilai nominal untuk ikut serta dalam perusahaan
saham lebih kecil dari nilai pasar berarti nilai tersebut.
saham tersebut mahal maka investor tidak Pertumbuhan price earning ratio pada
akan membeli saham tersebut. industri otomotif di Bursa Efek Jakarta pada
Analisis yang dapat digunakan untuk tahun 2006 perusahaan yang nilai
mengetahui nilai intrinsik suatu perusahaan sahamnya berada di atas rata-rata nilai
yaitu analisis fundamental, ide dasar PER industri otomotif (over priced), adalah
pendekatan ini adalah bahwa harga saham perusahaan Branta Mulia Tbk (BRAM)
akan dipengaruhi oleh kinerja perusahaan sebesar 23,39 kali, perusahaan Gajah
(Halim,2005:21). Sedangkan Sharpe Tunggal Tbk (GJTL) sebesar 13,78 kali Hal
(1997:397) mengatakan bahwa untuk ini berarti bahwa nilai saham kedua
pencarian sekuritas yang miscpriced perusahaan ini cukup tinggi dan akan
berdampak pada meningkatnya laba yang otomotif di Bursa Efek Jakarta. Selanjutnya
diterima oleh perusahaan, pada tahun ini tujuan yang ingin dicapai untuk
rasio harga saham kedua perusahaan ini menjelaskan dan mengetahui penilaian
cukup tinggi dan tidak layak untuk dibeli. saham melalui pendekatan Price earning
Sedangkan perusahaan yang nilai sahamnya ratio pada industri otomotif di Bursa Efek
berada di bawah nilai rata-rata per industri Jakarta.
otomotif (under priced) adalah perusahaan
METODE PENELITIAN
Prima Alloy Steel Tbk (PRAS) sebesar
Objek penelitian ini adalah
-28,76 kali, perusahaan Indomobil Sukses
perusahaan-perusahaan industri otomotif
Sempurna Tbk (IMAS) sebesar -56,72 kali,
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
perusahaan Good Year Indonesia Tbk
Populasi dalam penelitian ini adalah
(GDYR) sebesar 9,12 kali, perusahaan
perusahaan-perusahaan industri otomotif
Nipress Tbk (NIPS) sebesar 3,00 kali.,
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta,
perusahaan Multi Prima Sejahtera Tbk
sehingga diperoleh jumlah populasi
(LPIN) sebesar 6,28 kali, dan perusahaan
sebanyak 15 perusahaan. Teknik penarikan
Selamat Sejahtera Tbk sebesar 7,58 kali.
sampel yang dilakukan adalah teknik
Kondisi empiris di atas menunjukkan
penarikan sampel dengan cara sengaja
bahwa nilai saham ke enam perusahaan ini
dengan tujuan tertentu (Sugiyono,
cukup rendah dan akan berdampak pada
2000:61). Tujuan penarikan sampel dengan
rendahnya tingkat laba yang akan diterima
cara ini adalah agar penelitian ini dapat
oleh perusahaan, pada tahun ini rasio harga
representatif. Kriteria sampel yang
saham ke enam perusahaan ini cukup
digunakan adalah: (1) Perusahaan industri
rendah dan layak untuk dibeli. maka hal ini
otomotif yang terdaftar di Bursa Efek
menarik perhatian penulis mengenai
Jakarta selama 5 tahun berturut-turut sejak
bagaimana penilaian saham melalui
tahun 2002-2006; (2) Perusahaan industri
pendekatan price earning ratio sehingga
otomotif yang menyerahkan laporan
pada akhirnya dapat membantu stakeholder
keuangan secara rutin pada periode waktu
dalam menilai perusahaan tersebut sebelum
yang telah ditetapkan. Berdasarkan kriteria
mengambil keputusan untuk membeli atau
yang ditetapkan diatas maka yang
menjual sahamnya. Mengacu pada
memenuhi kriteria sampel yaitu sebanyak 8
fenomena empiris yang telah dipaparkan di
perusahaan dengan periode penelitian 5
atas, peneliti tertarik untuk mengadakan
tahun.
kajian dengan focus permasalahan
Jenis data yang digunakan dalam
bagaimana analisis penilaian saham melalui
penelitian ini adalah data sekunder. Data ini
pendekatan Price earning ratio pada industri
bersumber dari Bursa Efek Jakarta (BEJ),
dengan situs (website) www.jsx.co.id (jakarta Earning per share adalah rasio pasar
stock exchange) serta dari sumber lain yang modal yang mengukur kemampuan
berkaitan dengan penelitian ini. Untuk dapat perusahaan dalam menghasilkan
mencapai tujuan penelitian ini digunakan keuntungan bersih dari setiap lembar
metode analisis deskriptif yaitu menjelaskan saham yang beredar. Earning per share
cara perhitungan penilaian saham melalui yang tinggi berarti berarti makin tinggi pula
pendekatan Price earning ratio. keuntungan yang diperoleh dari setiap
lembar saham yang beredar. Hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN
perhitungan earning per share perusahaan
otomotif selama 5 tahun (2002-2006).

Pada tabel 1 menunjukkan earning per membayar deviden. Sedangkan


share setiap perusahaan otomotif berbeda- perusahaan otomotif yang memiliki earning
beda dan mengalami perubahan yang cukup per share tertinggi adalah Gajah Tunggal
bervariasi setiap tahunnya. Perusahaan Tbk sebesar Rp.305,002. Secara umum
otomotif yang memiliki rata-rata earning dari 8 peusahaan otomotif yang dijadikan
pershare rendah adalah Indomobil Sukses sampel rata-rata memiliki earning per share
Internasional Tbk yaitu sebesar Rp.52,156 dalam kurun waktu 5 tahun terakhirsebesar
artinya setiap satu lembar saham yang Rp 169,2812.
dikeluarkan oleh perusahaan menghaslkan Selanjutnya harga saham adalah
laba sebesar Rp.52,156. Rendahnya earning harga dari saham di pasar bursa pada saat
per share disebabkan ketidakmampuan tertentu yang ditentukan oleh dari
perusahaan menciptakan lebih banyak permintaan dan penawaran saham
sumber daya yang menjadi sumber untuk bersangkutan oleh pelaku pasar. Rata-rata
harga saham pada industri otomotif di bursa
efek Jakarta dapat dilihat tabel berikut:

Berdasarkan data pada tabel 2 kurun 5 tahun terakhir mencapai Rp.


menunjukan bahwa harga saham terendah 1.430,75 per lembar saham.
dimiliki oleh perusahaan Prima Alloy Stell Selanjutnya price earning ratio adalah
Tbk yaitu sebesar Rp.390 per lembar saham perbandingan harga saham dengan laba
dan harga saham tertinggi dimiliki oleh Good perlembar saham yang kemudian menjadi
Year Indonesia Tbk yaitu sebesar Rp.6.365 landasan pertimbangan seorang investor
per lembar saham, hal tersebut menunjukkan membeli saham sebuah perusahaan.
bahwa dari rata-rata kedelapan perusahaan Setelah semua komponen diketahui
otomotif di atas, perusahaan Good Year selanjutnya dilakukan perhitungan nilai
Indonesia Tbk memiliki harga saham yang PERaktual dengan membagi antara harga
paling tinggi dan ini akan berpengaruh pada saham dengan laba perlembar saham,
jumlah laba per lembar saham yang diterima adapun perkembangan price earning ratio
oleh perusahaan. Rata-rata harga saham 8 (PERaktual) pada industri otomotif di bursa
perusahaan otomotif dijadikan sampel dalam efek jakarta dapat dilihat pada tabel berikut:
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan tersebut berada dibawah rata-rata PER
bahwa rata-rata price earning ratio pada normal yang berarti nilai sahamnya rendah.
kedelapan perusahaan otomotif selama Rata-rata PERaktual perusahaan
priode 2002-2006 berbeda-beda dan otomotif yang menjadi sampel penelitian
mengalami perubahan yang bervariasi selama periode 2002-2006 menunjukan
disetiap tahunnya ada yang rata-ratanya bahwa rata-rata PER perusahaan memiliki
tinggi atau overpriced dan ada pula yang nilai yang cukup tinggi yaitu sebesar 1,73
sangat rendah atau underpriced. Nilai price kali dengan PER terendah pada tahun 2006
earning ratio yang overpriced menunjukkan yaitu sebesar -2,79 kali dan tertinggi pada
bahwa nilai PER perusahaan tersebut tahun 2003 yaitu sebesar 3,64 kali. Setelah
berada diatas rata-rata PER normal yang PER aktual diketahui selanjutnya dilakukan
berarti nilai sahamnya tinggi atau cukup perhitungan nilai PER normal dengan
mahal jika dibandingkan dengan harga membagi antara nilai intrinsik saham
saham sejenis lainnya pada industri yang dengan laba persaham perusahaan,
sejenis. Nilai saham yang underpriced adapun PERnormal perusahaan otomotif di
menunjukkan bahwa nilai PER perusahaan BEJ dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4 menunjukkan rata-rata nilai stock) sehingga jumlah lembar saham yang
PERnormal perusahaan otomotif yang beredar berkurang dan diharapkan harga
menjadi sampel penelitian selama periode pasar saham akan meningkat. Hasil
2002-2006 menunjukan bahwa rata-rata penelitian ini didukung oleh teori yang
PER perusahaan memiliki nilai yang cukup dikemukakan oleh Halim (2005) yang
rendah yaitu sebesar -31,97 kali dengan mengatakan bahwa dengan pembelian
PER terendah pada tahun 2006 yaitu kembali saham maka jumlah lembar saham
sebesar -364,69 kali dan tertinggi pada yang beredar berkurang sehingga harga
tahun 2005 yaitu sebesar 136,01 kali. pasar saham akan meningkat.
Pada tahun 2003,2004,2005 dan
PEMBAHASAN
2006 nilai PER aktual perusahaan ini masih
Setelah diperoleh hasil perhitungan
lebih kecil daripada nilai PERnormalnya
nilai price earning ratio tahap selanjutnya
(under priced) yaitu 2,96 kali dimana nilai
adalah melakukan analisis penilaian saham
PERnormalnya sebesar 66,50 kali untuk
perusahaan sampel sebagai berikut:
tahun 2003, pada tahun 2004 nilai
Prima Alloy Steel Tbk PERaktual perusahaan sebesar 0,47 kali
Berdasarkan hasil perhitungan nilai dimana nilai PERnormalnya sebesar 66,23
PERaktual perusahaan Prima Alloy Steel Tbk kali, di tahun 2005 nilai PERaktual
sejak tahun 2002-2006 selalu lebih kecil dari perusahaan adalah 17,26 kali lebih kecil
pada nilai PERnormal yang seharusnya dari nilai PERnormal yang seharusnya yaitu
(under priced) pada tahun 2002 nilai PER 23,61 kali, sedangkan pada tahun 2006
aktual yaitu sebesar 0,78 kali dimana nilai nilai PERaktual perusahaan sebesar -28,76
PERnormal yang seharusnya adalah 2,42 kali dan nilai PERnormalnya sebesar 16,73
kali, hal ini menunjukkan bahwa nilai saham kali, rendahnya nilai saham perusahaan
yang dimiliki oleh perusahaan Prima Alloy prima alloy steel tbk bisa saja disebabkan
Steel Tbk cukup rendah atau murah, melihat banyaknya jumlah lembar saham yang
nilai saham perusahaan yang seperti ini beredar dipasaran, Kurangnya tingkat
maka para pemegang saham sebaiknya kepercayaan investor tehadap perusahaan
segera menjual saham yang dimilikinya dan juga karena rendahnya tingkat deviden
karena dikhawatirkan nilai sahamnya yang dibagikan kepada investor untuk
semakin menurun. Adapun tindakan yang mengantisipasi hal ini, maka perusahaan
dapat dilakukan oleh perusahaan untuk dapat melakukan pembelian kembali
memperbaiki nilai saham yang rendah saham dengan harapan jumlah lembar
(under priced) adalah dapat melakukan saham yang beredar akan berkurang dan
pembelian kembali saham (repurchase of nilai sahamnya akan meningkat dan
berusaha menambah tingkat kepercayaan nilai PERnormal yang seharusnya yaitu
investor kepada perusahaan dengan cara 84,50 kali, sedangkan pada tahun 2006
meningkatkan pembagian deviden. nilai PERaktual perusahaan sebesar 23,39
kali dan nilai PERnormalnya sebesar 293
Branta Mulia Tbk
kali, hal ini menunjukkan bahwa nilai saham
Nilai PER aktual perusahaan branta
yang dimiliki oleh perusahaan branta mulia
mulia tbk sejak tahun 2002-2006 selalu lebih
Tbk cukup rendah atau murah, melihat nilai
kecil daripada nilai PERnormalnya (under
saham perusahaan yang seperti ini maka
priced) pada tahun 2002 nilai PERaktual
para pemegang saham sebaiknya segera
perusahaan adalah sebesar 1,85 kali nilai ini
menjual saham yang dimilikinya karena
lebih kecil daripada nilai PERnormal
dikhawatirkan nilai sahamnya semakin
perusahaan yaitu sebesar 37,96 kali
menurun. Adapun tindakan yang dapat
rendahnya nilai saham perusahaan Branta
dilakukan oleh perusahaan untuk
mulia tbk bisa saja disebabkan karena
memperbaiki nilai saham yang rendah
banyaknya jumlah lembar saham yang
(under priced) adalah dapat melakukan
beredar. Kurangnya tingkat kepercayaan
pembelian kembali saham (repurchase of
investor tehadap perusahaan karena
stock) sehingga jumlah lembar saham yang
rendahnya tingkat deviden yang dibagikan
beredar berkurang dan diharapkan harga
kepada investor. Untuk mengantisipasi hal
pasar saham meningkat, berusaha
tersebut, perusahaan dapat melakukan
menambah tingkat kepercayaan investor
pembelian kembali saham dengan harapan
kepada perusahaan dengan cara
jumlah lembar saham yang beredar
meningkatkan pembagian deviden.
berkurang dan nilai sahamnya meningkat
serta berusaha menambah tingkat Good Year Indonesia Tbk
kepercayaan investor kepada perusahaan Nilai PERaktual perusahaan good
dengan meningkatkan pembagian deviden. year Indonesia Tbk sejak tahun 2002-2004
Pada tahun 2003,2004,2005 dan 2006 selalu lebih besar dari pada nilai
nilai PERaktual perusahaan ini masih lebih PERnormalnya (over priced) pada tahun
kecil daripada nilai PERnormalnya (under 2002 nilai PERaktual perusahaan sebesar
priced) yaitu 5,78 kali dimana nilai 10,85 kali nilai ini lebih besar daripada nilai
PERnormalnya sebesar 56,27 kali untuk PERmnormal perusahaan yaitu sebesar
tahun 2003, pada tahun 2004 nilai 3,11 kali. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
PERaktual perusahaan sebesar 8,49 kali saham yang dimiliki oleh perusahaan good
dimana nilai PERnormalnya sebesar 98,12 year Indonesia tbk cukup tinggi atau mahal,
kali, di tahun 2005 nilai PERaktual melihat nilai saham yang seperti ini maka
perusahaan adalah 3,54 kali lebih kecil dari para pemegang saham sebaiknya
menahan lembar saham yang dimilikinya perusahaan sebesar 9,12 kali dan nilai
tetapi tidak untuk waktu yang lama PERnormalnya sebesar 17,44 kali,
sedangkan perusahaan dapat melakukan rendahnya nilai saham perusahaan good
pemecahan saham (stock split) dengan year Indonesia tbk bisa saja disebabkan
menggunakan nilai nominal yang lebih karena banyaknya jumlah lembar saham
rendah perlembarnya, serta melakukan right yang beredar, Kurangnya tingkat
issue dan deviden saham. Dimana tujuan kepercayaan investor tehadap perusahaan
utama dilakukannya pemecahan saham, dan juga karena rendahnya tingkat deviden
right issue dan deviden saham adalah untuk yang dibagikan kepada investor untuk
menjaga harga pasar saham agar tidak mengantisipasi hal ini, maka perusahaan
terlalu tinggi sehingga sahamnya lebih dapat melakukan pembelian kembali
memasyarakat dan lebih banyak saham dengan harapan jumlah lembar
diperdagangkan. saham yang beredar akan berkurang dan
Pada tahun 2003-2004 nilai PERaktual nilai sahamnya akan meningkat dan
perusahaan masih lebih besar daripada nilai berusaha menambah tingkat kepercayaan
PERnormalnya (over priced) yaitu 10,33 kali investor kepada perusahaan dengan
dimana nilai PERnormalnya sebesar 3,44 meningkatkan pembagian deviden.
kali pada tahun 2003 sedangkan pada tahun
Gajah Tunggal Tbk
2004 nilai PERaktual perusahaan sebesar
Nilai PERaktual perusahaan gajah
14,11 kali dimana nilai PERnormalnya
tunggalTbk sejak tahun 2002-2005 selalu
adalah sebesar 2,05 kali. Tingginya nilai
lebih kecil dari pada nilai PERnormal yang
saham perusahaan bisa saja disebabkan
seharusnya (under priced) pada tahun 2002
karena jumlah lembar saham yang beredar
nilai PERaktual yaitu sebesar 0,19 kali
terlalu sedikit, tingginya tingkat kepercayaan
dimana nilai PERnormal yang seharusnya
investor pada perusahaan dan tingginya
adalah 4,58 kali, hal ini menunjukkan
tingkat pembagian deviden perusahaan,
bahwa nilai saham yang dimiliki oleh
untuk mengatasi hal ini perusahaan dapat
perusahaan gajah tunggal Tbk cukup
melakukan pemecahan saham (stock split),
rendah atau murah, melihat nilai saham
right issue dan deviden saham.
perusahaan yang seperti ini maka para
Pada tahun 2005 dan 2006 nilai
pemegang saham sebaiknya segera
PERaktual perusahaan ini lebih kecil
menjual saham yang dimilikinya karena
daripada nilai PERnormalnya (under priced)
dikhawatirkan nilai sahamnya semakin
yaitu -42,25 kali dimana nilai PERnormalnya
menurun. Adapun tindakan yang dapat
sebesar -2,35 kali untuk tahun 2005,
dilakukan oleh perusahaan untuk
sedangkan pada tahun 2006 nilai PERaktual
memperbaiki nilai saham yang rendah
(under priced) adalah dapat melakukan normalnya (over priced) yaitu 13,78 kali
pembelian kembali saham (repurchase of dimana nilai PERnormalnya sebesar
stock) sehingga jumlah lembar saham yang -2340,43 kali. Tingginya nilai saham
beredar berkurang dan diharapkan harga perusahaan bisa saja disebabkan karena
pasar saham akan meningkat. Hasil jumlah lembar saham yang beredar terlalu
penelitian ini didukung oleh teori yang sedikit, tingginya tingkat kepercayaan
dikemukakan oleh Halim (2005) mengatakan investor pada perusahaan dan tingginya
bahwa pembelian kembali saham maka tingkat pembagian deviden perusahaan,
jumlah lembar saham yang beredar untuk mengatasi hal ini perusahaan dapat
berkurang sehingga harga pasar saham melakukan pemecahan saham (stock split),
akan meningkat. right issue dan deviden saham.
Pada tahun 2003,2004 dan 2005 nilai
Indomobil Sukses Internasional Tbk
PERaktual perusahaan ini masih lebih kecil
Nilai PERaktual perusahaan
daripada nilai PERnormalnya (under priced)
Indomobil sukses internasional Tbk sejak
yaitu 2,06 kali dimana nilai PERnormalnya
tahun 2002-2003 selalu lebih kecil dari
sebesar 20,64 kali untuk tahun 2003, pada
pada nilai PERnormal yang seharusnya
tahun 2004 nilai PERaktual perusahaan
(under priced) pada tahun 2002 nilai
sebesar 4,31 kali dimana nilai
PERaktual yaitu sebesar 0,67 kali dimana
PERnormalnya sebesar 36,44 kali,
nilai PERnormal yang seharusnya adalah
sedangkan 2005 nilai PERaktual perusahaan
3,90 kali, sedangkan di tahun 2003 nilai
adalah 5,12 kali lebih kecil dari nilai
PERaktual perusahaan adalah 15,88 kali
PERnormal yang seharusnya yaitu 703,32
lebih kecil dari nilai PERnormal yang
kali, rendahnya nilai saham perusahaan
seharusnya yaitu 60,34 kali, hal ini
gajah tunggal tbk bisa saja disebabkan
menunjukkan bahwa nilai saham yang
karena banyaknya jumlah lembar saham
dimiliki oleh perusahaan indomobil sukses
yang beredar untuk mengantisipasi hal ini,
internasional Tbk cukup rendah atau
perusahaan dapat melakukan pembelian
murah, melihat nilai saham perusahaan
kembali saham dengan harapan jumlah
yang seperti ini maka para pemegang
lembar saham yang beredar akan berkurang
saham sebaiknya segera menjual saham
dan nilai sahamnya meningkat dan berusaha
yang dimilikinya karena dikhawatirkan nilai
menambah tingkat kepercayaan investor
sahamnya semakin menurun. Adapun
kepada perusahaan dengan cara
tindakan yang dapat dilakukan oleh
meningkatkan pembagian deviden.
perusahaan untuk memperbaiki nilai saham
Tahun 2006 nilai PER aktual
yang rendah (under priced) adalah dapat
perusahaan lebih besar daripada nilai PER
melakukan pembelian kembali saham
(repurchase of stock) sehingga jumlah lembar saham yang beredar, Kurangnya
lembar saham yang beredar berkurang dan tingkat kepercayaan investor tehadap
diharapkan harga pasar saham akan perusahaan dan juga karena rendahnya
meningkat dan berusaha menambah tingkat tingkat deviden yang dibagikan kepada
kepercayaan investor kepada perusahaan investor untuk mengantisipasi hal ini, maka
dengan cara meningkatkan pembagian perusahaan dapat melakukan pembelian
deviden. Hasil penelitian ini didukung oleh kembali saham (repurchase of stock)
teori yang dikemukakan oleh Halim (2005) dengan harapan jumlah lembar saham
yang mengatakan bahwa dengan pembelian yang beredar akan berkurang dan nilai
kembali saham maka jumlah lembar saham sahamnya akan meningkat serta berusaha
yang beredar berkurang sehingga harga menambah tingkat kepercayaan investor
pasar saham akan meningkat. kepada perusahaan dengan cara
Pada tahun 2004-2005 nilai PERaktual meningkatkan pembagian deviden.
perusahaan masih lebih besar daripada nilai
Multi Prima Sejahtera Tbk
PERnormalnya (over priced) yaitu -15,83 kali
Nilai PERaktual perusahaan multi
dimana nilai PERnormalnya sebesar -21,49
prima sejahtera Tbk sejak tahun 2002-2003
kali pada tahun 2004 sedangkan pada tahun
selalu lebih kecil dari pada nilai PERnormal
2005 nilai PERaktual perusahaan sebesar
yang seharusnya (under priced) pada tahun
26,76 kali dimana nilai PERnormalnya
2002 nilai PERaktual yaitu sebesar 0,63
adalah sebesar -21,49 kali. Tingginya nilai
kali dimana nilai PERnormal yang
saham perusahaan bisa saja disebabkan
seharusnya adalah 9,42 kali, sedangkan di
karena jumlah lembar saham yang beredar
tahun 2003 nilai PERaktual perusahaan
terlalu sedikit tingginya tingkat kepercayaan
adalah -23,22 kali lebih kecil dari nilai
investor pada perusahaan dan tingginya
PERnormal yang seharusnya yaitu 69,53
tingkat pembagian deviden perusahaan,
kali, hal ini menunjukkan bahwa nilai
untuk mengatasi hal ini perusahaan dapat
saham yang dimiliki oleh perusahaan multi
melakukan pemecahan saham (stock split),
prima sejahtera Tbk cukup rendah atau
right issue dan deviden saham.
murah, melihat nilai saham perusahaan
Pada tahun 2006 nilai PERaktual
yang seperti ini maka para pemegang
perusahaan ini lebih kecil daripada nilai
saham sebaiknya segera menjual saham
PERnormalnya (under priced) yaitu -56,72
yang dimilikinya karena dikhawatirkan nilai
kali dimana nilai PERnormalnya sebesar –
sahamnya semakin menurun. Adapun
7,00 kali, rendahnya nilai saham perusahaan
tindakan yang dapat dilakukan oleh
Indomobil sukses internasional tbk bisa saja
perusahaan untuk memperbaiki nilai saham
disebabkan karena banyaknya jumlah
yang rendah (under priced) adalah dapat
melakukan pembelian kembali saham pembelian kembali saham (repurchase of
(repurchase of stock) sehingga jumlah stock) dengan harapan jumlah lembar
lembar saham yang beredar berkurang dan saham yang beredar akan berkurang dan
diharapkan harga pasar saham akan nilai sahamnya akan meningkat serta
meningkat. Hasil penelitian ini didukung oleh berusaha menambah tingkat kepercayaan
teori yang dikemukakan oleh Halim (2005) investor kepada perusahaan dengan cara
yang mengatakan bahwa dengan pembelian meningkatkan pembagian deviden.
kembali saham maka jumlah lembar saham Tahun 2006 nilai PER aktual
yang beredar berkurang sehingga harga perusahaan lebih besar daripada nilai
pasar saham akan meningkat. PERnormalnya (over priced) yaitu 6,28 kali
Pada tahun 2004 nilai PERaktual dimana nilai PERnormalnya sebesar
perusahaan masih lebih besar daripada nilai -961,12 kali. Tingginya nilai saham
PERnormalnya (over priced) yaitu -5,61 kali perusahaan bisa saja disebabkan karena
dimana nilai PERnormalnya sebesar -21,49 jumlah lembar saham yang beredar terlalu
kali. Tingginya nilai saham perusahaan bisa sedikit, tingginya tingkat kepercayaan
saja disebabkan karena jumlah lembar investor pada perusahaan dan tingginya
saham yang beredar terlalu sedikit, tingginya tingkat pembagian deviden perusahaan,
tingkat kepercayaan investor pada untuk mengatasi hal ini perusahaan dapat
perusahaan dan tingginya tingkat pembagian melakukan pemecahan saham (stock split),
deviden perusahaan, untuk mengatasi hal ini right issue dan deviden saham.
perusahaan dapat melakukan pemecahan
Nipress Tbk
saham (stock split), right issue dan deviden
Nilai PERaktual perusahaan nipress
saham. Pada tahun 2005 nilai PERaktual
Tbk sejak tahun 2002-2003 selalu lebih
perusahaan ini lebih kecil daripada nilai
kecil dari pada nilai PERnormal yang
PERnormalnya (under priced) yaitu -0,94 kali
seharusnya (under priced) pada tahun 2002
dimana nilai PERnormalnya sebesar 231,23
nilai PERaktual yaitu sebesar 2,01 kali
kali pada tahun 2005, rendahnya nilai
dimana nilai PERnormal yang seharusnya
saham perusahaan Multi prima sejahtera tbk
adalah 12,54 kali, sedangkan di tahun 2003
bisa saja disebabkan karena banyaknya
nilai PERaktual perusahaan adalah 8,17
jumlah lembar saham yang beredar,
kali lebih kecil dari nilai PERnormal yang
Kurangnya tingkat kepercayaan investor
seharusnya yaitu 41,92 kali, hal ini
tehadap perusahaan dan juga karena
menunjukkan bahwa nilai saham yang
rendahnya tingkat deviden yang dibagikan
dimiliki oleh perusahaan nipress Tbk cukup
kepada investor untuk mengantisipasi hal ini,
rendah atau murah, melihat nilai saham
maka perusahaan dapat melakukan
perusahaan yang seperti ini,
para pemegang saham sebaiknya segera sedangkan pada tahun 2006 nilai
menjual saham yang dimilikinya karena PERaktual perusahaan adalah 3 kali lebih
dikhawatirkan nilai sahamnya semakin kecil dari nilai PERnormal yang seharusnya
menurun. Adapun tindakan yang dapat yaitu 14,72 kali rendahnya nilai saham
dilakukan oleh perusahaan untuk perusahaan Nipress tbk bisa saja
memperbaiki nilai saham yang rendah disebabkan karena banyaknya jumlah
(under priced) adalah dapat melakukan lembar saham yang beredar, Kurangnya
pembelian kembali saham (repurchase of tingkat kepercayaan investor tehadap
stock) sehingga jumlah lembar saham yang perusahaan dan juga karena rendahnya
beredar berkurang dan diharapkan harga tingkat deviden yang dibagikan kepada
pasar saham akan meningkat. Hasil investor untuk mengantisipasi hal ini, maka
penelitian ini didukung oleh teori yang perusahaan dapat melakukan pembelian
dikemukakan oleh Halim (2005) yang kembali saham (repurchase of stock)
mengatakan bahwa dengan pembelian dengan harapan jumlah lembar saham
kembali saham maka jumlah lembar saham yang beredar akan berkurang dan nilai
yang beredar berkurang sehingga harga sahamnya akan meningkat serta berusaha
pasar saham akan meningkat. menambah tingkat kepercayaan investor
Pada tahun 2004 nilai PERaktual kepada perusahaan dengan meningkatkan
perusahaan masih lebih besar daripada nilai pembagian deviden.
PERnormalnya (over priced) yaitu -8,35 kali
Selamat Sempurna Tbk
dimana nilai PERnormalnya -34,80 kali pada
Nilai PERaktual perusahaan selamat
tahun. Tingginya nilai saham perusahaan
sempurna Tbk sejak tahun 2002-2006
disebabkan karena jumlah lembar saham
selalu lebih kecil dari pada nilai PERnormal
yang beredar terlalu sedikit, tingginya tingkat
yang seharusnya (under priced) pada tahun
kepercayaan investor pada perusahaan dan
2002 nilai PERaktual yaitu sebesar 9,36
tingginya tingkat pembagian deviden
kali dimana nilai PERnormal yang
perusahaan, untuk mengatasi hal ini
seharusnya adalah 12,54 kali, hal ini
perusahaan dapat melakukan pemecahan
menunjukkan bahwa nilai saham yang
saham (stock split), right issue dan deviden
dimiliki oleh perusahaan selamat sempurna
saham.
Tbk cukup rendah atau murah, melihat nilai
Pada tahun 2005 dan 2006 nilai
saham perusahaan yang seperti ini maka
PERaktual perusahaan ini lebih kecil
para pemegang saham sebaiknya segera
daripada nilai PERnormalnya (under priced)
menjual saham yang dimilikinya karena
yaitu 8,47 kali dimana nilai PERnormalnya
dikhawatirkan nilai sahamnya semakin
sebesar 32,58 kali pada tahun 2005,
menurun. Adapun tindakan yang dapat
dilakukan oleh perusahaan untuk dapat melakukan pembelian kembali
memperbaiki nilai saham yang rendah saham (repurchase of stock) dengan
(under priced) adalah dapat melakukan harapan jumlah lembar saham yang
pembelian kembali saham (repurchase of beredar akan berkurang dan nilai
stock) sehingga jumlah lembar saham yang sahamnya akan meningkat serta berusaha
beredar berkurang dan diharapkan harga menambah tingkat kepercayaan investor
pasar saham akan meningkat. Hasil kepada perusahaan dengan meningkatkan
penelitian ini didukung oleh teori yang pembagian deviden.
dikemukakan oleh Halim (2005) yang
KESIMPULAN
mengatakan dengan pembelian kembali
Perusahaan-perusahaan industri
saham maka jumlah lembar saham yang
otomotif yang nilai sahamnya masuk dalam
beredar berkurang sehingga harga pasar
golongan over priced disebabkan jumlah
saham meningkat.
lembar saham yang beredar terlalu sedikit,
Pada tahun 2003,2004,2005 dan 2006
tingginya tingkat kepercayaan investor
nilai PERaktual perusahaan ini masih lebih
pada perusahaan dan tingginya tingkat
kecil daripada nilai PERnormalnya (under
pembagian deviden perusahaan, untuk
priced) yaitu 7,18 kali dimana nilai
mengatasi hal ini perusahaan melakukan
PERnormalnya sebesar 46,09 kali untuk
pemecahan saham (stock split), right issue
tahun 2003, pada tahun 2004 nilai
dan deviden saham.
PERaktual perusahaan sebesar 6,56 kali
Perusahaan-perusahaan industri
dimana nilai PERnormalnya sebesar 38,48
otomotif yang nilai sahamnya masuk dalam
kali, di tahun 2005 nilai PERaktual
golongan under priced disebabkan karena
perusahaan adalah 6,59 kali lebih kecil dari
banyaknya jumlah lembar saham yang
nilai PERnormal yang seharusnya yaitu
beredar, Kurangnya tingkat kepercayaan
36,70 kali, sedangkan pada tahun 2006 nilai
investor tehadap perusahaan dan juga
PERaktual perusahaan sebesar 7,58 kali dan
karena rendahnya tingkat deviden yang
nilai PERnormalnya sebesar 49,10 kali,
dibagikan kepada investor untuk
rendahnya nilai saham perusahaan selamat
mengantisipasi hal ini, perusahaan dapat
sempurna tbk bisa saja disebabkan karena
melakukan pembelian kembali saham
banyaknya jumlah lembar saham yang
(repurchase of stock) dengan harapan
beredar Kurangnya tingkat kepercayaan
jumlah lembar saham yang beredar akan
investor tehadap perusahaan dan juga
berkurang dan nilai sahamnya akan
karena rendahnya tingkat deviden yang
meningkat serta berusaha menambah
dibagikan kepada investor untuk
tingkat kepercayaan investor kepada
mengantisipasi hal ini, maka perusahaan
perusahaan dengan meningkatkan Harga Saham. Manajemen Usahawan
Indonesia.
pembagian deviden.
Samuelson, Paul A; Nordhaus, William D.
1989. Ekonomi. Jilid satu Terjemahan
DAFTAR PUSTAKA
Oleh Jaka Wasana. Jakarta:Erlangga.
Abdillah,A. A. 2006. Pengaruh Variabel
Sharpe, William F;Gordon J.
Return On Asset, Divident Payout Ratio
Alexander;Jeffrey v.Bailey;alih
dan Debt Equity Ratio Terhadap Book
bahasa, Henry Njooliangtik;Agustiono.
Value Pada Perusahaan Manufaktur di
1997. Investasi Jilid 2.
Bursa Efek Jakarta.
Jakarta:Prenhallindo.
Adikoesoema, Soemita. 1986. Analisa
Simamora, Henry. 2003. Akutansi:Basis
Keuangan Perusahaan Edisi 2.
pengambilan Keputusan Bisnis jilid 2.
Bandung: Tarsito.
UPP AMP YKPN.
Anoraga, Pandji; Widiyanti, Ninik. 1995.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian
Pasar Modal, Keberadaannya dan
Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Manfaat Bagi Pembangunan. Cetakan
kedua. Jakarta:Rineka Cipta. Sumantoro P. 1988. Pengantar Tentang
Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta:
Anwar, Jusuf. 2005. Pasar Modal Sebagai
Ghalia Indonesia.
Sarana Pembiayaan Investasi.
Bandung: P.T. ALUMNI. Sunariyah. 1997. Pengantar Pengetahuan
Pasar Modal Cetakan Pertama.
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi,
Yogyakarta: AMP YKPN.
Jakarta: Salemba Empat.
Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan
Helfert, Erich A. 1997. Teknik Analisis
Teori, Konsep dan Aplikasi Cetakan
Keuangan:Petunjuk Praktis Untuk
Pertama. Yogyakarta: Ekonisia.
Mengelola dan Mengukur Kinerja
Perusahaan, Edisi Kedelapan. Jakarta: Syamsuddin, Lukman. 1994. Manajemen
Erlangga. Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Husnan, Suad. 1996. Teori Portofolio dan
Analisis Investasi. Edisi Kedua Cetakan Wahyudi, Sugeng. 2007. (http://www.harian
Kedua. Yogyakarta:AMP YKPN. suara merdeka , Diakses 2 Maret
2007).
Keown, Arthur J. 2004. Manajemen
Keuangan Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Weston, J. Fred; Thomas e. Copeland.
Jilid 1. Jakarta: PT Indeks Kelompok 1998. Manajemen Keuangan Jilid 1
Gramedia. Edisi 9. Jakarta: Binarupa Aksara.
Martin, Jhon. Dkk. 1993. Dasar-Dasar Widoatmojo, Sawidji. 2005. Cara Sehat
Manajemen Keuangan Edisi 5 Jilid 1. Investasi Dipasar Modal, Pengantar
Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada. menjadi Investor Profesional.
Jakarta:PT GRAMEDIA.
Miranda, st. ,MM. Dkk. 2005. Manajemen
Keuangan. Jakarta:HVR. Yuliati, Sri Handaru; Prasetyo, Handoyo;
Tjiptono, Fandi. 1996. Manajemen
Purnomo, Yogo. Desember, 1998.
Portofolio dan Analisis Investasi Edisi
Keterkaitan Kinerja Keuangan Dengan
Pertama. Yogyakarta:Andi.
.
ANALISA USAHA VIRGIN COCONUT OIL DITINJAU DARI SEGI FINANSIAL DAN UJI
MANFAAT (DAYA HAMBAT TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI )

Ine Fausayana ¹) & Jufri ²)

ABSTRACT
This research is conducted in UKM Anaway in Countryside Anggopiu, Subdistrict of
Uepai of Regency Konawe. Data to calculate the elegibility finansial at januari 2008, while
resistivity test conducted at juni 2006. Research relied by consideration that UKM Anaway
represent the single effort vco of exist in Regency Konawe. Data obtained in this research is
analysed descriptively and quantitative.
From research obtained by result that by financial is effort competent vco UKM
Anaway to be continued. This matter is based for analysis result indicating that value
NPV>0, assess the NBCR>1 and assess the IRR bigger than storey;level rate of interest
going into effect ( 24%), result analyse the sensitivitas, indicating that though expense go up
10% and benefit remain to, effort vco UKM Anaway still be competent by finansil to be
continued, and from result test the resistivity vco to bacterium E.Coli show the VCO able to
pursue the growth of bacterium E.Coli at concentration 50% broadly zona pursue 12,00 mm.
Key Word: VCO, Financial is Effort Competent

PENDAHULUAN ”The Tree Of Live” karena hampir semua


Kelapa (Cocos nucifera) merupakan bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan.
salah satu komoditi perkebunan penghasil Kelapa sebagai tanaman komoditi rakyat
bahan pangan yang sangat penting. Rata- telah lama dikenal dan sangat berperan
rata 80 % dari hasil buah kelapa diseluruh bagi kehidupan Bangsa Indonesia baik
Nusantara dipakai sebagai bumbuh masak ditinjau dari aspek ekonomi maupun aspek
dan 20 % dibuat minyak (Soejianto dan sosial budaya. Semula kelapa diusahakan
Sianipar, 1984). Minyak kelapa telah secara tradisional dan ditanam secara
berabad-abad dikenal dalam kehidupan monokultur dan sebagai tanaman
manusia. Minyak ini memenuhi lebih dari 10 pekarangan serta tanaman campuran. Bagi
% kebutuhan minyak nabati dunia. Secara masyarakat pedesaan maupun perkotaan,
fisik minyak kelapa berwarna kuning kelapa memiliki banyak kegunaan, antara
kecoklatan muda. Minyak kelapa dihasilkan lain dapat digunakan sebagai sayuran,
dari pengolahan langsung putih lembaga buah, minuman maupun cocktail (Winarno,
yang segar, atau dari kelapa (Setyamidjaya, 1989) . Selain manfaat tersebut diatas juga
1984). Bahan baku dari yang penting bagi bagian lainnya seperti bungkil dan
Indonesia disamping tanaman perkebunan ampasnya digunakan sebagai pakan ternak
lainnya. Tanaman ini sering disebut sebagai maupun sebagai tepung kelapa, air kelapa
digunakan sebagai bahan baku pembuatan bila dikembangkan menjadi klaster industri
nata de coco, nira untuk gula kelapa, daun kelapa olahan dan hal ini akan sangat
kelapa untuk kerajinan dan batang untuk berarti dalam meningkatkan pendapatan
industri bangunan (Mahmud dan Budiman masyarakat, membuka lapangan kerja baru
dalam Anonim, 1990). dan menjadi salah satu sumber pendapatan
Di Indonesia kelapa diproduksi menjadi asli daerah.
minyak kelapa dan dikonsumsi sebagai Potensi agroprocessing dan home
minyak goreng. Hal ini sejalan dengan industri di daerah ini cukup besar terutama
pernyataan Taufik Kurahman dalam dalam mendorong pengembangan sektor
Palungkun (1993), Marketing Analyst Asian riel (UKMK). Dengan difusi teknologi yang
and Pasifik Coconut Community (APPC), secara terus menerus UKMK yang memiliki
bahwa dari 700-800 ribu ton produksi minyak multiplier pendapatan dan kesempatan
kelapa Indonesia sekitar 500-600 ribu ton kerja tinggi memperkuat perekonomian
dikonsumsi sebagai minyak goreng. daerah.
Propinsi Sulawesi Tenggara memiliki Fermentasi (aerob anfotolitik) adalah
sejumlah komoditas unggulan pertanian salah satu metode pembuatan VCO,
yang seperti kakao, mente, lada, kopi dan metode ini selaian sederhana dan mudah
kelapa yang tersebar dihampir seluruh diadopsi oleh masyarakat, juga diklaim
wilayah Kabupaten/Kota, khususnya kelapa sebagai cara yang paling baik untuk
dalam sebagai bahan baku untuk menghasil menghasilkan VCO. Teknologi ini sangat
VCO mulai Mei tahun 2007 telah ditetapkan sesuai diterapkan di daerah dengan
sebagai salah satu komoditas unggulan fasilitas listrik terbatas, ekonomis, dapat
daerah oleh Dinas perkebunan Propinsi melibatkan banyak masyarakat sehingga
sebagai respon terhadap besarnya perhatian akan dapat menumbuhkan gairah untuk
dunia terhadap hasil produk olahan buah berusaha.
kelapa baik berupa minyak kelapa VCO memiliki kandungan asam laurat
murni(VCO), arang batok kelapa, olahan yang relatif tinggi. Asam laurat adalah
sabut, bahkan produk obat dan kosmetik sebuah lemak jenuh dengan rantai sedang
mulai menjadi pilihan alternatif oleh yang biasa disebut Trigliserida rantai
konsumen. Sejak Januari 2007 telah sedang (MCT). Trigliserida di dalam tubuh
ditawarkan untuk mensuplai sebanya 40 ton kita dipecah menjadi digliserida dan
VCO, 1000 ton arang batok kelapa. Melihat monogliserida serta asam lemak bebas.
potensi tanaman kelapa rakyat seluas Monogliserida dan asam lemak inilah yang
35.211,6 Ha (1996) dan Kabupaten Konawe mempunyai sifat antimikroba.
seluas 11.000 Ha, maka sangat strategis
VCO merupakan bahan baku industri ada selama jangka waktu pengelolaan
pangan, kosmetika dan farmasi. Dibidang proyek. NPV menunjukan besarnya
kosmetika, minyak kelapa murni digunakan kelebihan atau kekurangan benefit
untuk perawatan tubuh. Disamping itu, dibanding cost selama jangka waktu
banyak penelitian terbaru berhasil membuka pelaksanaan proyek dengan indikator
tabir rahasia yang terkandung dalam buah bahwa apabila :
kelapa, terutama untuk meningkatkan NPV = 0 : memberikan makna bahwa
metabolisme tubuh dan menanggulangi investasi yang akan dijalankan
beragam penyakit (Nuralam, 2005). dinyatakan tidak rugi dan tidak
untung untuk dijalankan.
METODE PENELITIAN
NPV > 0 : memberikan makna bahwa
Penelitian ini dilaksanakan pada usaha
investasi yang akan dijalankan
virgin coconut oil UKM Anaway di Desa
dinyatakan layak dijalankan, dan
Anggopiu, Kecamatan Uepai Kabupaten
NPV < 0 : memberikan makna bahwa
Konawe. Data untuk menghitung kelayakan
investasi yang akan dijalankan
finansial diambil pada bulan januari 2008,
dinyatakan rugi dan tidak perlu
sedangkan uji manfaat dalam hal daya
dijalankan.
hambat VCO terhadap bakteri Coli dilakukan
bulan juni 2006. Penelitian didasarkan pada
pertimbangan UKM Anaway merupakan
satu-satunya usaha VCO yang ada di
Kabupaten Konawe. Data yang diperoleh
dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif.
Analisis deskriptif menggambarkan
manajemen keuangan usaha dan manfaat
b) Analisis kriteria Net Benefit Cost
VCO dari segi kesehatan.
(NBCR), menunjukan besarnya
Untuk menilai kelayakan investasi
keuntungan bersih yang diperoleh
proyek dari sisi finansial, maka dilihat dari
setiap satu rupiah yang diinvestasikan
beberapa komponen yang harus dipenuhi
dalam jangka waktu pelaksanaan
antara lain : Net Present Value (NPV), Net
proyek dengan indikator bahwa apabila:
Benefit Cost Ratio (BNCR) maka dilakukan
NBCR = 0 : menunjukan bahwa
pendekatan menurut Clive Gray, dkk (1985)
investasi usaha kembali modal
a) Analisis NPV, untuk menghitung nilai
NBCR > 0 : menunjukan bahwa
dari usaha maka langkah awal perlu
investasi usaha layak
diketahui berapa besar aliran net cash
dijalankan
flow termasuk nilai-nilai sisa yang masih
NBCR < 0 : menunjukan bahwa investasi untuk membuat suspensi bakteri E.coli
usaha tidak layak dijalankan dilakukan dengan cara menambahkan
larutan NaCl 0,9% ke dalam biakan
bakteri tersebut pada agar mirin
sebanyak 9 ml atau pada pengenceran
c) Analisis kriteria Interna Rate of Return 101. Penelitian dilakukan di
(IRR), analisis ini menunjukan bahwa Laboratorium Mikrobiologi Badan
persentase keuntungan yang diperoleh Pengawasan Obat dan Makanan
dari investasi setiap tahun selama umur (BPOM) Kendari. Kemudian Data yang
proyek. Misalnya jika IRR 25% diperoleh dianalisis dengan
menunjukan bahwa kemapuan proyek menggunakan Uji Anova (analisis one –
dalam mencapai keuntungan sebesar way varian) dan Uji Duncan.
25% per tahun. Dengan demikian
HASIL DAN PEMBAHASAN
indicator IRR adalah membandingkan
dengan tingkat bunga bank yang berlaku A. Analisa Kelayakan Finansial
dengan rumus: NPV merupakan selisih antara
keseluruhan penerimaan dalam usia
investasi dengan keseluruhan biaya. Hasil
analisis menunjukkan bahwa besarnya nilai
Dimana: Df = discon factor, dengan NPV pada discount factor (df) 12% dan
analisis sebagai berikut : 26% masing-masing sebesar Rp.
Jika IRR > bunga bank usaha layak 147,975,386 dan Rp. (13,658,113). Hal ini
Jika IRR < bunga bank usaha tidak layak menunjukkan bahwa antara df 12% sampai
Jika IRR = bunga bank usaha tidak rugi dengan 25% berarti bahwa, usaha vco
dan juga tidak untung UKM Anaway layak dikembangkan karena
d) Uji daya hambat, untuk menguji daya nilai NPV>0, sedangkan pada df 26% nilai

hambat vco terhadap E. Coli dalam NPV menunjukkan angka negative


penelitian ini dibuat VCO dengan (13,658,113) yang berarti bahwa pada

konsentrasi masing-masing 20%, 30%, tingkat suku bunga tersebut usaha vco
40% dan 50%. Untuk membuat VCO UKM Anaway tidak layak dikembangkan

dengan konsentrasi tersebut diganakan karena nilai NPV<0.


etanol P sebagai pelarut karena Hasil analisis menunjukkan pada

didasarkan dari sifat VCO yang praktis tahun 1 usaha ini telah mendapatkan
tidak larut dalam air, mudah larut dalam keuntungan sebesar Rp 72,940,725.

etanol (95%) P (Anonim, 1979), dan


Berikut dapat dilihat nilai kelayakan pada df
yang berbeda-beda.
Tabel 1. Nilai Kelayakan Pada Beberapa Discount Factor

Sumber: Hasil olahan data primer


Dari tabel diatas dapat diketahui Analisis sensitivitas atau analisis
besarnya nilai NBCR pada df antara 12% kepekaan bertujuan untuk melihat apa yang
sampai dengan 25% masih menunjukkan akan terjadi dengan analisis proyek jika ada
angka lebih besar dari satu artinya pada df sesuatu kesalahan atau perubahan dasar
tersebut usaha vco UKM Anaway layak dalam perhitungan cost atau benefit. Dalam
dikembangkan karena nilai NBCR >1. Pada analisis kepekaan semua kemungkinan
df 12% NBCR 1,99 artinya setiap Rp. 1 yang harus dicoba yang berarti bahwa setiap kali
dikeluarkan akan menyebabkan kenaikan harus diadakan analisis balik. Ini perlu dan
pendapatan bersih sebesar 1,99 kali lipat penting karena dalam analisis proyek
IRR menunjukkan nilai dimana NPV = didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang
0, dan sampai seberapa jauh kemampuan mengandung banyak ketidakpastian
proyek usaha VCO untuk mengembalikan tentang apa yang akan terjadi dimasa yang
pinjaman. Dari perhitungan secara akan datang, seperti perubahan iklim,
interpolasi menunjukkan besarnya IRR = perubahan harga, inflasi dan sebagainya.
25,84%. Hal ini berarti bahwa kemampuan Dalam penelitian ini analisis kepekaan yang
mengembalikan modal yang diinvestasikan dilakukan apabila biaya naik 10%.
oleh UKM Anaway adalah batas 25,84%. Dari hasi analisis diperoleh nilai NPV
Karena nilai IRR lebih besar dari nilai suku (batas df 12 dan 26) adalah masing-masing
bunga yang berlaku (jika suku bank dibawah sebesar Rp.101.098.036 dan Rp.
25,84%) maka usaha vco UKM Anaway (35,107,358), hal ini menunjukkan bahwa
layak untuk dilanjutkan dan sebaliknya meskipun biaya naik 10% dan penerimaan
apabila suku bunga diatas 25,84% maka tetap maka usaha vco UKM Anaway masih
UKM Anaway akan merugi karena tidak layak untuk dikembangkan karena nilai
mampu mengembalikan pinjaman. NPV >0 sampai pada batas df 26% dan
pada df ini NBCR telah menunjukkan nilai
B. Analisa Sensitivitas
0,77 dan nilai IRR sebesar 25,50, artinya Hasil pengukuran diameter daerah
usaha ini layak pada df 25 % dan pada hambatan VCO dengan konsentrasi 20%,
tingkat bunga batas 25,50%. 30%, 40%, 50%, Etanol P, Ampisillin,
terhadap pertumbuhan bakteri E.coli serta
hasil pengujian statistik analisis varian
C. Uji Daya Hambat
dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1. Daerah hambatan VCO dengan konsentrasi 20%-50%, Etanol P, Ampisillin

Sumber: Hasil olahan data primer


Untuk mengetahui daya hambat dari 40% pada subset 4 dan VCO 50% pada
VCOjuga dapat dilihat dari hasil uji Anova subset 5.
yang signifikan 0,000 karena signifikan  Dari hasil penelitian menunjukkan
0,05 maka terdapat perbedaan rata-rata bahwa VCO dapat menghambat
antara pengulangan I, II, dan III. Kemudian pertumbuhan bakteri E.coli dengan lebar
diketahui bahwa F hitung sebesar 497,600 diameter hambatan yaitu : konsentrasi 20%
lebih besar dibandingkan dengan F tabel = 8,00 mm. Konsentrasi 30% = 9,33 mm,
yaitu 3,16. Karena terdapat perbedaan rata- konsentrasi 40% = 10,33 mm, dan
rata antara pengulangan I, II dan III maka uji konsentrasi 50% = 12,00 mm. VCO
Anova dilanjutkan dengan uji Duncan untuk memiliki daya hambat terhadap bakteri
melihat besarnya daya hambat VCO pada E.coli, hal ini dapat dilihat dari uji statistik
masing-masing konsentrasi. anova dimana F hitung 497.000 lebih besar
Untuk konsentrasi VCO terdiri dari 6 dibandingkan dengan F tabel 3,11.
kelompok subset. Untuk alfa 0,05 VCO Konsentrasi VCO mampu
dengan konsentrasi 20% berada pada menghambat pertumbuhan bakteri E.coli
subset 2, VCO 30% pada subset 3, VCO terbesar pada konsentrasi 50%, sebab
berada pada subset 5 pada tabel Duncan E.coli pada konsentrasi 50% dengan luas
dengan zona hambat yaitu 12,00 mm zona hambat 12,00 mm.
dibandingkan dengan zona hambat VCO
DAFTAR PUSTAKA
dengan konsentrasi 20%, 30%, dan 40%.
Anonim, 1979. Farmakope Indonesia Edisi
III. Jakarta. Departemen Kesehatan
KESIMPULAN
Republik Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian dan
Anonim, 2006. Kabupaten Konawe Dalam
pembahasan maka dapat disimpulkan Angka, BPS, Unaaha.
sebagai berikut : (a) secara financial usaha Clive Gray, dkk, 1985. Pengantar Evaluasi
Proyek.Penerbit PT Gramedia, Jakarta.
vco UKM Anaway layak untuk dilanjutkan.
Kadariah, dkk. 1976. Pengantar Evaluasi
Hal ini didasarkan atas hasil analisis yang Proyek. LPFE. Universitas
menunjukkan bahwa nilai NPV>0, nilai Indonesia, Jakarta.
NBCR>1 dan nilai IRR lebih besar dari Nitisemito, S.A. dan Burhan, U. 1990,
Wawasan Studi Kelayakan dan
tingkat suku bunga yang berlaku (paling Evaluasi Proyek. Bumi Aksara,
tinggi 24%), (b) hasil analisis sensitivitas, Jakarta.
menunjukkan bahwa meskipun biaya naik Nuralam, A, 2005. Virgin Coconut Oil
Minyak Penakluk Aneka Penyakit,
10% dan benefit tetap, usaha vco UKM PT. Agromedia Pustaka, Bogor.
Anaway masih layak secara finansil untuk Palungkun, R, 1993. Aneka Produk Olahan
dilanjutkan, (c) dari hasil uji daya hambat vco Kelapa. PT. Penebar Swadaya.
Jakarta.
terhadap bakteri E.Coli menunjukkan VCO
Setyamidjaja, D, 1984. Bertanam Kelapa.
mampu menghambat pertumbuhan bakteri Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

You might also like