You are on page 1of 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Seorang penulis terkadang tidak bisa secara mandiri untuk menyatakan pendapat atau
pemikirannya, sehingga membutuhkan dukungan dari pendapat atau pemikiran, bahkan bukti
dari sumber-sumber tertentu. Seorang penulis juga dapat memanfaatkan pendapat orang lain
untuk menyanggah atau menolak pendapat tertentu, sehingga pembaca tulisannya dapat yakin
dengan apa yang dikemukakannya,tanpa melibatkan unsur perasaan atau emosi. Penulis dapat
juga tidak sependapat dengan apa yang dikutipnya. Setiap akhir karya ilmiah terdapat daftar
pustaka/bibliografi.
Bibliografi adalah semua daftar terbitan, baik yang tercetak atau yang terekam. Semua karya
tulis secara konseptual dimaksudkan untuk dibaca oleh orang lain. Kumpulan dari karya tulis
yang terbaca tersebut dapat membentuk akumulasi suatu pengetahuan. Karena itu, semakin
banyak karya tulis yang terbaca, akan semakin kuat pula akumulasi pengetahuan itu.
Pengetahuan itupun semakin tersebar sejalan dengan tersebarnya karya tulis.
Salah satu fungsi dari daftar pustaka/bibliografi adalah untuk memberikan arah bagi para
pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan
ulang terhadap karya tulis yang bersangkutan. Fungsi dari daftar pustaka adalah untuk
memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang dirujuk
terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam penulisan karya tulis yang kita
tulis. Dan fungsi lain daftar pustaka yang tak kalah penting adalah menjaga profesionalitas kita
(jika kita sebagai seorang penulis karya tulis) terhadap tulisan yang kita buat.
Tentu saja penyusunan sebuah daftar pustaka harus mengedepankan asas kemudahan. Oleh
karena itu, diterbitkanlah sebuah format atau cara penulisan daftar pustaka seperti yang sering
kita dapatkan dibuku-buku sekolah.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat penulis simpulkan rumusan masalah yang
nanti nya akan dijelaskan didalam susunan makalah ini :
1. Apakah yang dimaksud dengan bibliografi ?
2. Apa saja jenis-jenis dari bibliografi ?
3. Apakah fungsi dari bibliografi ?
4. Apakah Tujuan dari penulisan bibliografi
5. Sebutkan unsur-unsur dalam penulisan bibliografi?
6. Bagaimana aturan dalam menulis daftar pustaka ?
7. Sebukan contoh penulisan daftar pustaka?

1.2 Tujuan penulisan


1. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan bibliografi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari bibliografi
3. Untuk mempermudah dalam mencari informasi
4. Untuk membantu mengidentifikasi sebuah dokumen
5. Untuk mengetahui unsur-unsur dari bibliografi
6. Mengetahui bagaimana cara menulis daftar pustaka yang baik dan benar

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian bibliografi
Bibliografi (dari bahasa Yunani βιβλιογραφία, bibliographia, secara harfiah "penulisan
buku"), sebagai sebuah praktik, adalah buku studi akademis seperti fisik, benda-benda budaya,
dalam pengertian ini, juga dikenal sebagai bibliology (dari bahasa Yunani-λογία,-logia) . Secara
keseluruhan, bibliografi tidak peduli dengan isi buku-buku sastra, melainkan lebih kepada
"bookness" buku.
Bibliografi adalah daftar buku-buku dalam bidang atau subyek tertentu, di mana
hakekat keberadaan (lokasi) buku-buku tersebut tidak dibatasi pada satu perpustakaan
tertentu. Bibliografi biasanya disusun menurud abjad pengarang atau kronologis atau
subyek. Kadang-kadang bibliografi disertai dengan anotasi dan disebut dengan bibliografi
beranotasi.
2.2 Jenis-jenis bibliografi
Jenis bibliografi yang dihasilkan dalam pembuatan publikasi sekunder akan tergantung
pada jenis pustaka yang akan didaftar. Misalnya akan dibuat daftar yang berasal dari deskripsi
katalog buku yang dimiliki perpustakaan, maka daftar tersebut dapat dinamakan daftar katalog.
Sementara jika daftar yang disusun berdasarkan judul artikel suatu majalah, maka daftar tersebut
dapat disebut daftar isi.
Dari segi cara penyajian dan uraian deskripsinya, bibliografi dibagi menjadi:
1. Bibliogrfi deskriptif: Yaitu bibliografi yang dilengakapi deskripsi singkat yang didapat dari
gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah,
judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak
yang tertulis.
2. Bibliografi evaluatif: Yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan
pustaka. Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau artikel.

Dari segi cakupanya, bibliografi dapat dibagi menjadi:


1. Bibliografi retrospektif : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah
diterbitkan pada jaman yang lampau. Misalnya“Bibliografi sejarah perang Dipenogoro”
2. Bibliografi terkini/current : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau
masih terbit saat ini.
Contohnya : Ulrich’s International Periodicals Directory.
3. Bibliografi selektif: yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan
tertentu.
Misalnya “Buku bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah”.
4. Bibliografi subjek : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada
bidang ilmu dan subjek tertentu. Misalnya“Bibliografi khusus ternak kelinci”.
5. Biliografi nasional : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau daerah
regional tertentu. Contohnya “Bibliografi Nasional Indonesia”.
2.3 Fungsi bibliografi
Pencatatan informasi mengenai koleksi perpustakaan dalam bentuk bibliografi dilakukan
dengan berbagai alasan antara lain:
1. jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk dan bidang kajiannya
2. kebutuhan informasi para pengguna yang semakin beragam dan meningkat jumlahnya
3. upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang cepat dan tepat
Oleh karena itu, penyusunan suatu daftar bibliografi mempunyai fungsi utama untuk
membantu pemakai mencari dan menelusuri informasi tertentu. Fungsi lain dari bibliografi
adalah sebagai bagian dari jasa pelayanan perpustakaan kepada pemakai. Dengan menerbitkan
suatu bibliografi, pustakawan dapat menawarkan koleksinya kepada pemakai tanpa harus
mengeluarkan seluruh koleksi yang dimilikinya, serta dapat menjangkau pengguna yang tinggal
jauh dari perpustakaan.

Dengan demikian maka, bibliografi dapat digunakan sebagai:


· bahan rujukan terhadap koleksi perpustakaan
· daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan
· daftar informasi bahan pustaka mengenai suatu bidang kajian tertentu, dan sebagainya.
2.4 Tujuan bibliografi
Tujuan bibliografi adalah membantu pemakai mengetahui eksistensi sebuah
dokumen atau mengidentifikasi sebuah dokumen atau bahan pustaka lain sesuai dengan
keperluannya.
Mendaftar/menyusun informasi mengenai buku serta bahan pustaka yang terkait dalam
susunan logis dan bermanfaat.Untuk membantu pemakai dalam menentukan keberadaan sebuah
bahan pustaka atau mengenali sebuah buku yang populer. Bagi peneliti , mengetahui subjek apa
saja yang telah ditulis, memperoleh informasi yang actual , menghindarkan duplikasi penelitian.
Sebagai sarana pemilihan buku (identifikasi, rincian bibliografis, dll) Sarana untuk mengetahui
perkembangan buku. Untuk memudahkan pengguna maka dibuatlah indeks pengarag,
subjek,tempat

2.5 Unsur-unsur daftar pustaka


Untuk persiapan yang baik agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan bibiografi itu, tiap
penulis harus tahui pokok-pokok mana yang harus dicatat. Pokok yang paling penting yang harus
dimasukkan dalam sebuah Daftar Pustaka adalah:
(1) Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
(2) Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
(3) Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor jilid, dan tebal
(jumlah halaman) buku tersebut.
(4) Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid.
nomor dan tahun.

2.6 Aturan Penulisan Daftar Pustaka/ Bibliografi


Menurut Widjono dalam buku nya yang berjudul “Matakuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi ”, secara garis besar penulisan suatu daftar pustaka dapat disusun melalui dua
cara.
A. Cara pertama penulisan daftar pustaka mengikuti aturan berikut :

1. Nama penulis.
Urutan penulisan nama penulis dalam daftar pustaka yaitu : nama akhir, nama awal, dan nama
tengah, tanpa gelar akademik. Nama penulis yang terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan:
nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetetapi harus konsisiten
dalam satu karya ilmiah) diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim,
semua nama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar rujukan.
2. Tahun penerbitan.
3. Judul buku.-Judul buku ditulis dengan format miring.
4. Kota tempat penerbitan, dan
5. Nama penerbit.
Jika penulisnya lebih dari satu orang maka cara penulisan namanya sama dengan penulis
pertama. Penulisan tanda titik (.) diletakkan setelah nama pengarang, setelah tahun terbit, setelah
judul buku, dan setelah nama penerbitnya. Penulisan tanda koma (,) diletakkan pada
namapengarang, misalnya Sucipto, Adi. Penulisan tanda titik dua (:) diletakkan setelah kota
terbit.
Contoh :
Allen, Edward David, and Rebecca M. Valette. 1977. Classroom Technique: Foreign Language
and English as a second Language, New York: Harcourt Javanich,Inc.
DePorter, Bobbi & Mike Hernacki. 2000.Quantum Business, Membiasa-kan Berbisnis secara
Etis dan Sehat. Cet III. Terj. Basyrah Nasution. Bandung:Kaifa.
Elashmawi, Farid, Philip R. Harris.1999. Multicultural Management. Terj. John Tondowidjojo.
Jakarta: Gramedia
B. Cara kedua untuk penulisan daftar pustaka mengikuti aturan berikut :
1. Nama pengarang (susunan: nama kedua,koma,nama pertama).
2. Judul buku.
- judul artikel, nama jurnal vol. No./ majalah/’surat kabar.
- judul esai, nama buku kumpulan esai
- judul karangan/penjelasan kata (istilah), nama ensiklopedia
3. Nama kota.
4. Nama penerbit.
5. Tahun penerbitan.
Contoh :
Allen, Edward David, and Rebecca M. Valette. Classroom Technique: Foreign Language and
English as a second Language, New York: hartcourt javanich,Inc., 1997.
Canfield, Jack, Mark Victor Hansen, Janniver Read Hawthorne, Marci Shimoff.Chiken Soup for
the Women’s Soul.terj. Anton MGS, Jakarta: Gramedia Pustaka utama , 2000
Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama.Daftar pustaka
ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak satu
setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke dalam.
C. Penulisan Daftar Pustaka Berdasarkan Banyaknya Pengarang
Cara Menuliskan :
a. Urutan nama pengarang disusun dari belakang ke depan mengikuti urutan dalam buku kecuali
nama Tionghoa.
b. Jika penulis adalah satu badan instansi, yayasan, departemen, komite, organisasi, dan pusat,
maka nama badan-badan tersebut menggantikan tempat nama pengarang/penulis.
c. Jika tidak ada nama pengarang atau penulis, maka dimulai dengann nama buku.
d. Nama buku dicetak miring dalam tulisan tangan atau ketikan nama buku.
e. Urutan tanda baca seperti di atas itulah yang dikehendaki.
f. Jika ada lebih dari satu nama kota, maka diambil nama yang pertama. Jika tidak ada angka
tahun, berilah angka tahun terakhir. Angka tahun biasanya terdapat pada sampul dalam buku.
Jika tidak ada juga, berilah singkatan t.th (tanpa angka tahun)
Contoh satu pengarang :
Munandar, Utami. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
Rook, George M. Paragraf Power, Communicating Ideas Through Paragraph, NewYork: Pearson
Education, p.2000.
Contoh dua pengarang :
Allen, Edward David, and Rebbeca M. Valette. Classroom Technique: Foreign Language and
English as a second Language, New York: Harcourt javanich, Inc., 1977.
Arifin, E.Z dan S.A. Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia, Jakarta: Akademika Presendo, 1999.
D. Penulisan Daftar Pustaka berdasar Sumber Rujukan
Berikut ini akan dibahas mengenai aturan penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber
rujukan, meliputi : Aturan penulisan daftar pustaka jika rujukan berupa buku dapat disusun
dengan urutan sebagai berikut : Nama penulis. Tahun penerbitan buku. Judul buku (harus ditulis
miring). Volume (jika ada). Edisi atau cetakan (jika ada). Kota penerbit :Nama penerbit.
Contoh:
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S.B & Zain, A. 2006. Straregi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Jika buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan pada tahun
yang sama maka penulisannya adalah pada data tahun penerbitan diikuti olehlambang a, b, c dan
seterusnya yang urutannya ditentukan oleh kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-
bukunya.
Contoh:
Arikunto, S. 2010a. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. 2010b. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
2.7 Contoh-contoh bibliografi
1. Buku sebagai sumber acuan
- Setiabudi, A.N. 1985. Cakrawala Nusantara. Jakarta : Gramedia. Depdikbud 1989. Kisah
Penulisa Sebagai Pahlawan, Jakarta : Balai Pustaka.
- Saputra, Agus. 2013. Proyek Membuat Website Periklanan Dengan PHP. Cirebon: Sinar
Kreatif
- American Psychological Association.2005. Publication Manual of theAmerican
Psychological Association (5th Ed.). Washington, D.C.: APA.
- Rifai, M.A. 2005. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, danPenerbitan: Karya Ilmiah
Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Universitas Negeri Malang.
2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Universitas Negeri Malang

2. Majalah sebagai sumber acuan


Setiabudi, A.N. 1985. “Kisah Penulisa Sebagai Pahlawan” Insert Media, 12 (Desember IV).
Jakarta

3. Surat Kabar sebagai acuan


Setiabudi, A.N. 1985. “Kisah Penulisa Sebagai Pahlawan” Poskota, 2 November 1988 . Jakarta.

4. Antologi Sebagai acuan


Setiabudi, A.N. 1985. “Kisah Penulisa Sebagai Pahlawan” Kasus Retorika Indonesia. dalam
Kaswati Purwo (ed), perjuangan pejuang. Jakarta : Univ Gunadarma.

5. Internet sebagai sumber


Setiabudi, A.N. 1985. “Kereta maglev masa depan” Wikipedia (online), jilid 5, No.4,
(http://www.atmasetya.com, di akses 15 November 2001)

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. yang dimaksud dengan Daftar Pustaka atau Bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul
buku-buku. artikel-artikel. dan bahan-bahan penerbitan lainnya. yang mempunyai pertalian
dengan sebuah karangan atau sehagian dan karangan yang tengah digarap.

2. Daftar Pustaka dapat pula dilihat dan segi lain. yaitu ía berfungsi sebagai pelengkap dan
sebuah catatan kaki.

3. Pokok yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah Daftar
Pustaka adalah: (1) Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.(2) Judul Buku, termasuk
judul tambahannya. (3) Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa,
nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.(4) Untuk sebuah artikel diperlukan pula
judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid. nomor dan tahun.

3.2 Saran
Setelah mangetahui mengenai masalah biblioografi daerah, maka penulis menyarankan
agar setiap daerah mempunyai bibliografi, sehingga dapat membantu para peneliti maupun
pelajar dalam menyelesaikan tugasnya.
Penulis mengharapkan setelah membaca makalah ini pembaca benar-benar paham
mengenai penulisan bibliografi khususnya bibliografi daerah sehingga dapat tetap berguna dan
bermanfaat sampai kapan pun.
DAFTAR PUSTAKA
https://egaseptian.wordpress.com/2014/04/14/pengertian-bibliografi/ di akses pada tanggal 28
oktober 2015 pukul 15.00
http://darkzone7.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-jenis-fungsi-dan-contoh.html di akses pada
tanggal 28 oktober 2015 pukul 15.30
http://ratihpratiwihadiningsih.blogspot.co.id/2010/05/bibliografi.html di akses pada tanggal 29
oktober 2015 pukul 19.00
https://herichest.files.wordpress.com/2010/11/pengertian-bibliografi.pdf di akses pada tanggal 29
oktober 2015 pukul 20.00
https://id.wikipedia.org/wiki/Bibliografi di akses pada tanggal 29 oktober 2015 pukul 20.30
http://rikibehla.blogspot.co.id/2011/05/makalah-daftar-pustaka.html di akses pada tanggal 30
oktober 2015 pukul 17.00
http://allbila-magical.blogspot.co.id/2010/05/contoh-bibliografi-dan-penjelasan.html di akses
pada tanggal 30 oktober 2015 pukul 17.00
http://dokumen.tips/documents/makalah-bibliografi.html di akses pada tanggal 30 oktober 2015
pukul 18.00
https://noorifada.files.wordpress.com/2008/11/pengacuan.pdf di akses pada tanggal 30 oktober
2015 pukul 19.00

BIBLIOGRAFI

1. Pengertian Bibliografi
Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion : yang berarti buku dan
Graphein : yang berarti menulis, maka kata bibliografi secara harfiah berarti penulisan buku.
Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman
tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar
menurut aturan yang dikehendaki.

Dengan demikian tujuan dari bibliografi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka
atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.

2. Jenis-Jenis Bibliografi
Jenis bibliografi yang dihasilkan dalam pembuatan publikasi sekunder akan tergantung pada
jenis bahan pustaka yang akan didaftar. Misalnya akan dibuat daftar yang berasal dari deskripsi
katalog buku yang dimiliki perpustakaan, maka daftar tersebut dapat dinamakan daftar katalog.
Sementara jika daftar yang disusun berdasarkan judul artikel suatu majalah, maka daftar tersebut
dapat disebut daftar isi.

Dari segi cara penyajian dan uraian deksripsinya, bibliografi dibagi menjadi:
1. Bibliografi Deskriptif :
Yaitu bibliografi yang dilengkapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertera
atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah, judul artikel, nama
pengarang, data terbitan (impresum), kolasi serta kata kunci dan abstrak yang tertulis.
2. Bibliografi Evaluatif :
Yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka. Evaluasi ini
biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau artikel.

3. Cakupan Bibliografi
Dari segi cakupannya, bibliografi dapat dibagi menjadi:
1. Bibliografi Retrospektif :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah diterbitkan pada jaman yang
lampau .
2. Bibliografi Terkini/Current :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau masih terbit saat ini. Contohnya
Ulrich's International Periodicals Directory.
3. Bibliografi Selektif :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan tertentu. Misalnya "Buku
bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah".
4. Bibliografi Subjek :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang ilmu dan subjek
tertentu. Misalnya "Bibliografi khusus ternak kelinci".
5. Bibliografi Nasional :
Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau daerah regional tertentu.
Contohnya "Bibliografi Nasional Indonesia".

4. Penentuan cakupan/topik suatu bibliografi ditentukan berdasarkan


berbagai pertimbangan antara lain:
a. Permintaan pengguna
b. Topik yang sedang berkembang atau yang banyak diperlukan saat itu
c. Dokumentasi koleksi yang dimiliki
d. Mandat instansi

Contoh pertimbangan yang dimaksud misalnya:Perpustakaan Balai Penelitian Tanaman Buah-


buahan mendapat permintaanmengenai budidaya pisang barangan oleh sebagian besar pengguna,
maka dibuatsuatu daftar "Bibliografi khusus budidaya pisang barangan" suatu perpustakaan
dengan sistem pelayanan tertutup dan koleksi bahan pustaka yang banyak jumlahnya, kemudian
pustakawan membuat daftar isi dari majalah ilmiah yang dikoleksi berdasarkan kelompok
subjeknya, misalnya, "Indeks artikel dalam bidang perikanan darat: ikan lele"

5. Bagian-Bagian Bibliografi
Suatu deskripsi bibliografi biasanya terdiri dari:
a. Judul: berisi judul artikel atau judul buku yang akan dideskripsikan
b. Kepengarangan : berisi nama pengarang perorangan atau pengarang badan
korporasi.
c. Sumber: berisi judul jurnal, judul prosiding, atau judul buku dimana informasi
tersebut berada.
d. Data terbitan (impresum): berisi data tentang kota terbit, nama penerbit, dan tahun
terbit
e. Keterangan fisik buku (kolasi), yang berisi halaman lokasi artikel ditemukan.
f. Keterangan informasi, seperti kata kunci dan abstrak
g. Keterangan tambahan, seperti lokasi rak penyimpanan, kode call number,
perpustakaan pemilik bahan pustaka, dan sebagainya.

6. Manfaat Bibliografi
Pencatatan informasi mengenai koleksi perpustakaan dalam bentuk bibliografi dilakukan dengan
berbagai alas an antara lain:
a. jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk dan bidang
kajiannya
b. kebutuhan informasi para pengguna yang semakin beragam dan meningkat
jumlahnya
c. upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang cepat dan
tepat.

Oleh karena itu, penyusunan suatu daftar bibliografi mempunyai fungsi utama untuk membantu
pemakai mencari dan menelusuri informasi tertentu.

Dengan demikian maka, bibliografi dapat digunakan sebagai:


a. bahan rujukan terhadap koleksi perpustakaan
b. daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan
c. daftar informasi bahan pustaka mengenai suatu bidang kajian tertentu, dan
sebagainya.
Diposkan oleh kim thaan nhia di 17.15
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)


Pengertian daftar pustaka :
Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-
bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan (contohnya: thesis). Melalui
daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat

melihat kembali pada sumber aslinya.


Dalam menulis daftar pustaka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan
angka arab (1,2,3, dan seterusnya).
2. Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:

a. Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
b. Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)

c. Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).

d. Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama
penerbit diberi tanda titik

UNSUR-UNSUR PENULISAN DAFTAR PUSTAKA


1. Nama penulis/pengarang
Nama penulis yang lebih dari satu kata, ditulis nama akhirnya diikuti dengan tanda koma, kemudian nama
depan yang diikuti nama tengah dan seterusnya,
Contoh:
Nama: Arif Arya, ditulis Arya, Arif.
Nama: Ary Ginanjar Agustian, ditulis: Agustian, Ary Ginanjar.

Nama: Adi W. Gunawan, ditulis, Gunawan, Adi W.

– Nama penulis yang menggunakan singkatan


Nama penulis yang menggunakan singkatan, ditulis nama akhir yang diikuti tanda koma,

kemudian diikuti dengan nama depan lalu nama berikutnya,


Contoh:
Nama: Tina G, ditulis aslinya

Nama: Tina G Sanjaya ditulis Sanjaya, Tina G.

Nama: William D. Ross Jr, ditulis: Ross, William. D. Jr.

– NAMA PENULIS ADA DUA ORANG, kedua nama pengarang itu dicantumkan dengan membalikkan nama
pengarang pertama.
Contoh :
Doni Gultom dan Riko Cahyadi, ditulis Gultom, Doni, dan Riko Cahyadi.

– NAMA PENULIS UNTUK DUA ATAU TIGA PENGARANG, cara penulisannya adalah dengan cara
menuliskan nama pengarang pertama,dan nama pengarang kedua dan ketiga tidak dibalik
Contoh :

Ahmad Dahlan, J.S. Badudu dan Sugandi menjadi Dahlan, Ahmad, J.S. Badudu, dan Sugandi.

BUKU DENGAN BANYAK PENGARANG


Cara penulisannya dengan cara menuliskan nama pengarang pertama dengan susunnanya dibalik, untuk
menggantikan nama-nama pengarang lainnya cukup dipergunakan singkatan et al (et alii) yang berarti dll atau
dapat menggunakan singkatan dkk (dan kawan-kawan)

Contoh : Edi cahyono, Imam Arifin, Budiono, Sudirman cara penulisannya menjadi Cahyono, Edi,dkk.
JIKA BEBERAPA BUKU DITULIS OLEH PENGARANG YANG SAMA CARA MENULISKAN ADALAH nama
penulis pada urutan pertama ditulis, kemudian nama penulis pada urutan kedua dan seterusnya diganti dengan
garis delapan ketukan.
Contoh :
Ismail, Taufik. 2002.

__________ . 2002.
2. CARA PENULISAN TAHUN TERBIT
1. Penulisan tahun terbit diletakkan sesudah nama pengarang, dipisahkan dengan titik dan diakhiri pula
dengan titik.

Contoh : Kridalaksana, Harimurti. 1990.


2. Apabila beberapa buku ditulis oleh seorang pengarang, urutan penyusunanaya berdasarkan tahun terbit
yang terdahulu.

Contoh : Rinaldi, Bayu.1991.


__________ . 1998.

3. Apabila beberapa buku ditulis oleh seorang penulis, dengan kesamaan tahun, di belakang tahun itu harus
ditandai huruf a dan b sebagai pembeda. Urutannya diutamakan pada huruf pertama judul buku.

Contoh : Rosidi, Ajib. 1990 a.


_________. 1990 b.

4. Apabila buku itu tidak bertahun, di belakang nama pengarang haruslah dicantumkan frasa Tanpa Tahun.

Contoh : Aminudin. Tanpa Tahun.


3. PENULISAN JUDUL BUKU
Penulisan judul buku diletakkan setelah tahun terbit dan dicetak miring atau digarisbawahi tanpa tanda petik.

Contoh : Ari, Setiawan. 1997. Keterampilan Tangan.


Apabila judul itu adalah judul yang belum pernah dipublikasikan, seperti skripsi, tesis, disertasi, judul itu tidak
perlu dicetak miring atau digaris bawahi, tetapi cukup diberi tanda petik.

Contoh : Parera, Jos. 1980. “Fonologi Bahasa Gorontalo.” Skripsi Sarjana Sastra Universitas Indonesia,
Jakarta.
4. PENULISAN TEMPAT TERBIT
Penulisan tempat terbit (kota) diletakkan sesudah judul dan diakhiri dengan titik dua.
Contoh : Pusposaputo, Sarwono. 2001.Kamus Peribahasa. Jakarta:
5. PENULISAN NAMA PENERBIT
1. Penulisan nama penerbit dicantumkan sesudah nama tempat terbit.
Contoh : Marahimin, Ismail. 1996. Menulis secara Populer. Jakarta : Dunia Pustaka Jaya.
2. Jika lembaga yang menerbitkan buku itu langsung dijadikan pengganti nama pengarang (karena nama
pengarang tidak ada), nama penerbit itu tidak perlu disebutkan lagi sesudah tempat terbit.

Contoh : Lembaga Bina Persada. 1996. Ensiklopedi Penerbitan Indonesia. Bandung.


SURAT KABAR ATAU MAJALAH
Unsur-unsur yang perlu dicantumkan untuk referensi dari surat kabar atau majalah adalah:

1. Nama Pengarang (jika ada);


2. Untuk artikel yang tidak disertai nama pengarang (anonim) maka dicantumkan Judul Artikel dalam tanda
kutip, yang diikuti dengan keterangan dalam kurung siku ([]) tentang jenis tulisan seperti berita atau tajuk;
3. Nama Surat kabar/Majalah (dengan huruf miring); dan

4. Data Penerbitan, yakni: nomor, bulan dan tahun, kemudian halaman-halaman dimana artikel itu dimuat.

Contohnya:
Suryohadiprojo, Sayidman. “Tantangan Mengatasi Berbagai Kesenjangan.” Republika, No. 342/II, 21
Desember 1994, hal. 6-8.
“PWI Berlakukan Aturan Baru.” [Berita]. Republika, No. 346/II, 28 Desember 1994, hal. 16.
Sanusi, Bachrawi. “Ketimpangan Pertumbuhan Ekonomi.” Panji Masyarakat, No. 808, 1-10 Nopember 1994,
hal. 30-31 dan 45.
BUKU TERJEMAHAN
1. Nama pengarang asli yang diurutkan dalam urutan alfabetis.

2. Keterangan tentang penterjemah ditempatkan sesudah judul buku, dipisahkan dengan sebuah tanda
koma.

Contoh : Multatuli.1972. Max Havelaar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj. H.B. Jassin,
Jakarta : Djambatan.
ANTOLOGI (SEBUAH KUMPULAN BUNGA RAMPAI)
Contoh: Jassin,H.B.ed. 1969. Gema Tanah Air, Prosa dan Puisi. 2 jld. Jakarta : Balai Pustaka.
PENULISAN DARI INTERNET
Untuk penulisan daftar pustaka yang berasal dari internet ada beberapa rumusan pendapat :

Menurut Sophia (2002), komponen suatu bibliografi online adalah:

– Nama Pengarang
– Tanggal revisi terakhhir
– Judul Makalah
– Media yang memuat
– URL yang terdiri dari protocol/situs/path/file
– Tanggal akses
Contoh :
Hermans, B., 2000, Desperately Seeking: Helping Hands and Human Touch, [online],
(http://www.hermans.org/agents2/ch3_1_2.htm, diakses tanggal 25 Juli 2008 )
Iklan
Terkait
RESENSIdalam "resensi"
MENULIS RESENSIdalam "Menulis resensi"
UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYA SASTRAdalam "unsur intrinsik dan ekstrinsik"
Categories: Uncategorized | Tag: daftar pustaka | Tinggalkan komentar

Navigasi pos
← OLDER POST
NEWER POST →

Tinggalkan Balasan

You might also like