You are on page 1of 13

Artikel

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN/MEA 2015 TERHADAP SEKTOR PERTANIAN INDONESIA

imanibonesejarah@gmail.com

Abstrak
Tulisan ini menggambarkan tentang masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) lebih dari sekedar suatu perwujudan
perdagangan bebas antar negara-negara anggota ASEAN, tetapi adalah suatu integrasi ekonomi untuk
menciptakan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi menghadapi pasar dunia.Namun demikian, masih
perlu dianalisa bagaimana kemungkinan potensi dampak MEA tersebut terhadap sektor pertanian di Indonesia
mengingat Indonesia adalah Negara besar dari segi jumlah penduduk dan kekayaan sumberdaya alam. Makalah
ini menguraikan posisi pertanian dalam formula MEA 2015, potensi dampak MEA 2015 terhadap sektor pertanian,
dan membahas implikasi MEA terhadap ketahanan pangan di Indonesia. Argumen yang ingin dikembangkan adalah
bahwa dampak MEA terhadap sektor pertanian akan berbeda antar komoditi yang diperdagangkan serta
tergantung pada strategi yang ditempuh Indonesia memasuki pasar bebas ASEAN. Perdagangan bebas dapat
mendorong Indonesia menuju swasembada pangan.

Kata kunci : Perdagangan Bebas, Indonesia, ASEAN, Sektor Pertanian

Pendahuluan
Perdagangan bebas hambatan akan menimbulkan spesialisasi produksi antar Negara sesuai dengan
keunggulan komparatifnya dari faktor bawaannya (endowment factor). Melalui perdagangan, masing masing
Negara dapat melakukan spesialisasi produksi sehingga total produk dunia meningkat dan biaya produksi
menurun, efisiensi produksi ini akan meningkatkan kesejahteraan sosial dunia.Namun selama ini, perdagangan
itu terhambat oleh berbagai hal terutama kebijakan tarif dan non-tarif sehingga mengurangi dampak

1
kesejahteraan sosial. Berbagai upaya kemudian dilakukan untuk menghilangkan rintangan perdagangan itu dan
penerapannya semakin meluas dengan dibentuknya blok-blok perdagangan bebas.

Beberapa contoh perjanjian perdagangan bebas dapat dilihat misalnya Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE),
pakta pakta perjanjian perdagangan regional semacam APEC, AFTA, NAFTA, dan lainlain sebagainya. Penciptaan
perdagangan bebas dan penciptaan blok-blok perdagangan akan meningkatkan efisiensi karena pasar bebas
hanya akan efektif apabila pihak yang terlibat bisa menghasilkan produk dengan efisien dan mendistribusikannya
secara efisien pula. Masing masing pihak mempunyai keunggulan komparatif atau keunggulan kompetitif dan
melalui pertukaran, keunggulan tersebut akan dapat meningkatkan kesejahteraan kedua belah pihak yang
melakukan perdagangan.

Negara-negara anggota ASEAN pun makin memantapkan jati dirinya menjadi sebuah blok perdagangan
bebas. Bahkan mereka mengimpikan membangun ASEAN community pada tahun 2020, yaitu suatu kerja sama
dalam bidang pertahanan, social, budaya, politik, dan ekonomi, kira-kira menyerupai masyarakat eropa (europen
union). Penguatan kerjasama dalam bidang ekonomi diwujudkan dengan pembentukan masyarakat ekonomi
ASEAN (mea) yang disepakati pada KTT ke 13 ASEAN tanggal 20 november 2007 di Singapore dan efektif
diberlakukan pada bulan desember tahun 2015. MEA adalah integrasi ekonomi yang berkarakter seperti ; 1) pasar
tunggal dan kesatuan basis produksi, 2) wilayah yang sangat kompetitif secara ekonomi, 3) wilayah
pembangunan ekonomi yang berimbang, dan 4) wilayah yang terintegrasi penuh dengan ekonomi global. Intinya,
MEA akan mentransformasikan ASEAN menjadi wilayah yang lebih bebas dalam hal aliran barang, aliran
investasi, aliran tenaga terdidik dan aliran modal. Indonesia sebagai Negara dengan pasar terbesar, terluas
serta memiliki keunggulan komparatif sumber daya alam, memiliki tantangan sekaligus peluang yang cukup
besar dalam MEA. Namun sampai saat-saat terahir menjelang pelaksanaan MEA secara penuh, beberapa
pertanyan baik berupa keraguan ataupun optimisme masih muncul. Pertanyaan keraguan misalnya bagaimana
potensi dampak MEA bagi Negara-negara anggota lebih spesifik bagaimana kemungkinan dampak MEA terhadap
pertanian di Indonesia ? makalah ini mencoba mengurai potensi dampak MEA 2015 terhadap sector pertanian di
Indonesia. Secara lebih spesifik, makalah ini menjawab pertanyaan berikut :

2
Pembahasan
Association of South East Asian Nations (ASEAN)
Pada tanggal 5 Agustus 1967 sampai dengan 8 Agustus 1967 lima negara dari Negara Asia Tenggara yaitu
Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand mengadakan pertemuan (konferensi) di Bangkok, konferensi
tersebut menghasilkan suatu persetujuan yang disebut persetujuan Bangkok tanggal 8 Agustus 1967. Sebab-
sebab terbentuknya ASEAN adalah karena kelima negara tersebut mengalami nasib yang sama, yaitu pernah
dijajah oleh negara lain, kecuali Thailand. Persetujuan Bangkok tanggal 8 Agustus 1967 tersebut bertujuan
membentu organisasi kerja sama antarnegara-negara Asia Tenggara yang tidak bersifat pilitis dan militer.
Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei Darussalam
bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari
kemerdekaanya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yaitu menjadi
anggota ketujuh pada tanggal 28 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota
ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik
dalan negeri Kamboja.1
Lahirnya ASEAN pada akhir tahun 1966 indonesia memajukan suatu usul untuk dipertimbangkan oleh
bangsa-bangsa di asia tenggara. Usul ini ialah agar dibentuk suatu perhimpunan kerja sama regional asia
tenggara.Setelah diadakan pembicaraan pendahuluan diantara para pejabat pemerintahan Negara-negara asia
tenggara, akhirnya didapatkan suatu kesepakatan untuk diadakannya pertemuan lagi untuk membicarakan lagi
persoalan ini diantara lima Negara asia tenggara, Indonesia, Malaysia, singapura, Filipina, dan Thailand.
Pertemuan ini akan diadakan dibangkok pada taggal 5-8 agustus 1967. Sebetulnya Indonesia telah berusaha
untuk mengajak BIRMA dan KAMPHUCEA untuk ikut serta, tetapi kedua Negara-negara tersebut telah menolak
dengan alasan masing-masing, namun kedua Negara ini tidak menentang buah fikiran tersebut. Dalam
pertemuan di Bangkok yang diadakan pada tanggal 5-8 agustus Indonesia diwakili oleh menteri luar negeri adam
malik, Malaysia oleh wakil perdana menteri tun abdul razak, singapura oleh menteri luar negeri rajaratnam,
Filipina oleh menteri luar negeri narciso ramos, dan Thailand oleh menteri luar negeri thanat khoman. Dalam
pertemuan tersebut menteri luar negeri adam malik menyatakan bahwa Negara-negara lainpun boleh ikut serta
memberikan daya dan kekuatan kepada organisasi yang akan dibentuk tersebut, dan menyinggung akan adanya

1
Rudi Gunawan. Sejarah Asia Tenggara. (Bandung. Alfabeta). 2013. Hlm 147-148

3
perhatian yang besar dari sri langka. Dalam kesempatan ini semua wakil-wakil juga mengutarakan pendapatnya
yang positif tentang usaha ini. Menteri luar negeri Malaysia mengutarakan akan pentingnya kerjasama yang erat
antara bangsa-bangsa berkembang, khususnya diwilayah asia tenggara2 .
Pertemuan di Bangkok antara tanggal 5-8 agustus melahirkan suatu komunike bersama yang disebut
deklarasi Bangkok atau deklarasi ASEAN. Pokok-pokok isinya adalah sebagai berikut :
a. Kerja sama regional ini diberi nama ASEAN
b. Konferensi tingkat menteri luar negeri anggota ASEAN diadakan setiap tahun di ibu kota Negara-negara
anggota secara bergiliran
c. Organisasi tersebut tujuannya adalah unuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan social dan
perkembangan kebudayaan di asia tenggara, untuk mencapai masyarakat yang makmur dan damai.
Sidang juga memutuskan untuk menyelenggarakan juga siding tahunannya yang berikut dijakarta yaitu tahun
1968. Deklarasi ASEAN ini barulah merupakan suatu langka awal saja dari keinginan-keinginan bangsa-bangsa di
asia tenggara yang sebenarnya. Tahap-tahap berikutnya ialah mengubah tahap-tahap kepahlawanan dari para
nasionalis untuk melawan penjajah menjadi tahap kerja sama intra-regional dan megisi kekosongan-
kekosongan yang ditinggalkan oleh penjajah di asia tenggara, secara kolektif 3.
ASEAN bukanlah merupakan pengelompokan untuk menentang suatu kekuatan ataupun yang lain, tetapi
merupakan suatu kerja sama regional untuk mencegah terjadinya politik pecah belah atau adu domba oleh
Negara-negara besar. Hal ini memerlukan pemikiran bersama dimana masing-masing Negara harus sedikit
mengorbankan kepentingannya demi kepentingan bersama. Jadi diperlukan semangat “member dan menerima”
derajat sama tinggi, tenggang menenggang rasa atau partnership.

Perdagangan Bebas
Seirinng dengan berjalannya waktu, perkembangan ekonomi dunia saat ini khususnya perdagangan
internasional telah memasukan rezim perdagangan bebas yang sebagian negara dan kalangan menganggap
perdagangan bebas sebagai bentuk penjajahan model baru dalam perdagangan internasional, perdagangan
negara yang tanpa hambatan berpeluang memberi manfaat bagi masing-masing negara melalui spesialis produk
komoditas yang diungglkan oleh masing-masing negara, namun dalam kenyataan dengan semakin terbukanya

2
Kustianah Musa, Geografi Asia Tenggara Depart Pendikbud Jakarta) 1988. Hal 112-113
3
Ibid, hal 113 -115

4
suatu perekonomian hal tsb tidak seta merta menciptakan kemakmuran bagi semua neara yang terlibat di
dalamnya. Ketiadaan suatu hambatan sering kali diidentikan dengan perdagangan bebas. Tetapi, bukan berarti
kehadiran barang atau jasa tsb tidak disertai diskriminasi ataupun menghadirkan diskriminasi pada pasar
nasional4.
Adapun teori hukum klasik dan kontemporer mengenai perdagangan bebas
a. Aristoteles, ia memperkenalkan theory of justice yang terdiri dari distributif justice dan restificatori justice.
Pada dasarnya distributif justice adalah peristiwa apabila hukum dan institusi publik memengaruhi alokasi
manfaat-manfaat sosial.restifikatory justice pada intinya adalah ukuran dari prinsip-prinsip teknis yang
mengatur penerapan hukum5.
b. John rawls, pada bukunya a theory of justice menerjemahkan terminology restifikatory justice sebagai
retributif justice. Rawls mengemukakan bahwa juga meliputi mekanisme untuk identifikasi dan koreksi
terhadap keuntungan-keuntungan yang diperoleh dengan cara yang tidak wajar, melalui mekanisme
penyelesaian sengketa berdasarkan kesepakatan multilateral. Ia berpendapat “justice” diperlukan sebagai
mekanisme untuk alokasi keuntungan-keuntungan yang dihasilkan dari suatu kerja sama sosial. Konsepsi
umum ini dirinci lebih lanjut menjadi dua prinsip : keprinciple of equal liberty dan the differens principle,
menurut pendapatnya penerapan kedua prinsip tersebut akan memadai untuk menjamin perwujudan keadilan
bagi semua sistem alokasi6.

PERTANIAN DAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN


Kini 10 negara anggota ASEAN terhubung jadi satu kesatuan, yakni kesatuan kawasan, wilayah produksi, dan
konsumsi. Barang, jasa, modal, dan tenaga kerja bisa bergerak bebas dalam kawasan. Berbeda dengan era
sebelumnya, kini semua anngota ASEAN harus meliberalisasi perdagangan, terutama barang. daya saing barang,
jasa, modal, dan tenaga kerja amat menentukan pergerakan keempatnya. Diluar Singapura dan Brunei
Darussalam, negara-negara anggota ASEAN di ikat ciri yang hampir sama, yaitu bercorak pertanian. Disejumlah
negara, sektor pertanian masih jadi gantungan hidup penting warga. Bahkan, pertanian menjadi penopang utama
4
Serian Wijatno, PT Grasindo Jakarta 2014, Perdagangan Bebas dalam Persepektif Hukum Perdagangan Internasional, hal 50
5
Ibid, hal56-58

5
ekonomi dan penyumbang penting devisa buat negara, seperti di Indonesia, Thailand, Vietnam, Filipina, Myanmar,
dan Malaysia. Secara umum daya saing komoditas pertanian tiap-tiap negara ASEAN amat beragam. Dalam
komoditas beras, hampir semua negara anggota ASEAN berbasis pertanian beras dari sisi produktivitas, padi
Indonesia hanya kalah dari Vietnam. Masalah ada ketika padi atau gabah berubah menjadi beras. Apabila harga
dijadikan indikator, beras Indonesia tidak memiliki daya saing, kala jauh dari Thailand dan Vietnam, dua eksportir
utama beras dunia. Di ASEAN, Indonesia dan Filipina merupalkan importir beras terbesar itu terjadi karena
selama berpuluh-puluh tahun pemerintah lebih fokus pada swasembada gabah, tapi melupakan beras. Berbagai
kebijakan di on farm (subsidi pupuk, benih, bantuan traktor, irigasi, dan yang lain) di buat untuk mengejar
swasembada gabah, termasuk surplus 10 juta ton beras pada 2017 kabinet kerja. Industri padi / gabah dan
industri beras saling terkait dan saling memperkuat.

Masih rendah
gula indonesia juga berdaya saing rendah. Di ASEAN ada dua produsen utama gula, Indonesia dan Thailand. Dari
sisi produktivitas tebu, Indonesia dan Thailand hampir serupa, 75 ton per hektare. Namun, Indonesia kalah dalam
produktivitas hablur lantaran rendemen tebuh yang lebih rendah dari pada Thailand. Selama bertahun-tahun
rendemen tak bergerak jauh dari 7-8. Rendahnya daya saing gula Indonesia juga tercermin dari biaya produksi
yang mencapai 750 ton, jauh lebih tinggi dari pada Thailand. Di ASEAN, justru Thailand dan Malaysia yang menjadi
eksportir broiler. Thailand mengekspor 35% produk broilernya ke berbagai negara dunia dengan berbagai
merek. Padahal, tidak seperti di Indonesia yang ada komponen lokal, Malaysia mengeksplor semua pakan
unggas.7
Bagaimana menakar dampak MEA terhadap pertanian Indonesia? “….Tantangan paling sulit dalam
menyongsong MEA adalah memperkirakan bagaimana MEA akan mempengaruhi perekonomian negara-negara di
dalamnya. Kajian tentang hal ini sangat perlu dilakukan, karena dengan mengetahui perkiraan dampak yang akan
terjadi, Pemerintah dan semua unsur bangsa dapat merumuskan langkah-langkah strategis yang harus diambil
agar dapat menuai manfaat optimal dari integrasi yang akan terjadi” (Bank Indonesia, 2008, 29). Secara
konseptual dampak suatu kebijakan ataupun sebuah program akan dirasakan beberapa waktu kemudian setelah
kebijakan atau program direalisasikan. Urutan logisnya, dampak suatu program akan terjadi manakala input

7
htrtp: // www. Google.co.id./apm/www.mertotv news. Com/amp/zken8erk-peta-pertanian-masyarakat-ekonomi-ASEAN

6
telah disediakan, proses (throughput) telah dilaksanakan sesuai rencana, output telah tercipta, dan hasil
(outcome) telah diperoleh, setelahnya baru akan dapat dirasakan dampak (impact). Dalam hubungan dengan
dampak MEA terhadap pertanian di Indonesia yang baru akan dilaksanakan pada tahun 2015, inputnya adalah
inisiatif kerjasama pertanian, pangan, dan kehutanan (Food, Agriculture, and Forestry [FAF). Jadi dengan
demikian dampak akan tergantung daripada strategi yang diambil masing masing negara. Sedangkan proses
mencapainya telah digariskan dalam cetak biru MEA 2015. Makalah ini menggunakan dua cara penilaian dampak
MEA terhadap pertanian di Indonesia, dampak ex-ante dan dampak ex-post8.

9
Berbeda dengan era sebelumnya, kini semua anggota ASEAN harus meliberalisasi perdagangan, terutama
barang. Daya saing barang, jasa, modal, dan tenaga kerja amat menentukan pergerakan keempatnya. Di luar
Singapura dan Brunei Darussalam, negara-negara anggota ASEAN diikat oleh ciri hampir sama: bercorak
pertanian. Di sejumlah negara, sektor pertanian masih menjadi gantungan hidup penting warga. Bahkan,
pertanian menjadi penopang utama ekonomi dan penyumbang penting devisa buat negara, seperti Indonesia,
Thailand, Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Malaysia.

Daya saing komoditas pertanian masing-masing negara ASEAN amat beragam. Hampir semua negara
anggota ASEAN berbasis pertanian beras. Budidaya padi mewakili 60% area pertanian di Indonesia, Myanmar,
Thailand, dan Vietnam, serta 90% di Kamboja dan Laos.

8
Ibid, Hal 105 - 106

7
Gula Indonesia juga berdaya saing rendah. Di ASEAN, ada dua produsen utama gula: Indonesia dan Thailand. Dari

sisi produktivitas tebu, Indonesia dan Thailand hampir serupa: 75 ton per hektare. Namun, Indonesia kalah dalam

produktivitas hablur lantaran rendemen tebu yang lebih rendah dari Thailand. Selama bertahun-tahun rendemen

tak bergerak jauh dari 7-8%. Rendahnya daya saing gula Indonesia juga tercermin dari biaya produksi yang

mencapai US$750/ton, jauh lebih tinggi dari Thailand (US$442/ton).

Daging ayam idem ditto. Indonesia sebenarnya masuk 10 besar produsen broiler dunia. Namun,

Indonesia bukan eksportir broiler. Di ASEAN, Thailand dan Malaysia menjadi eksportir broiler. Thailand

mengekspor 35% produk broilernya ke berbagai negara dunia dengan pelbagai merek. Malaysia mengekspor

broiler ke Singapura. Padahal, tidak seperti di Indonesia yang ada komponen lokal, Malaysia mengimpor semua

pakan unggas. Dengan sistem terintegrasi, pada 2014 biaya produksi ayam brolier hidup di Malaysia

US$0,63/kg), Thailand (US$0,50/kg), dan Filipina (US$ 0,62/kg) lebih rendah dari Indonesia (US$0,80/kg)

Selama ini aneka buah-buahan Thailand menyerbu pasar Indonesia. Di ASEAN, Indonesia unggul dalam

komoditas sejumlah perkebunan, seperti sawit, kopi, kakao, dan teh. Sayangnya, keunggulan ini masih berupa
produk primer dengan nilai tambah rendah. Hanya sebagian kecil ekspor komoditas perkebunan dalam bentuk
produk olahan, jadi maupun setengah jadi. Akibatnya, negara lain yang memetik keuntungan.
MEA telah dimulai, tapi secara teknis masih banyak hambatan nontarif, seperti harmonisasi standar,
keamanan pangan, registrasi, label, dan halal. Juga kesiapan pengawasan, seperti laboratorium uji dan lembaga
sertifikasi. Sebagai pasar terbesar, Indonesia perlu fokus pada komoditas berdaya saing tinggi seraya
melindungi komoditas berdaya saing menengah-rendah. Karena itu, di semua kementerian perlu dibentuk “gugus
tugas permanen MEA” yang mengawal implementasi dan mengantisipasi dampaknya.

8
9
https://geotimes.co.id/tokoh/kolom-jokowi/pertanian-indonesia-di-era-masyarakat-ekonomi-asean/

10
Sektor pertanian Indonesia masih harus berbenah untuk dapat meraih keuntungan dari pemberlakuan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) karena kualitas sumber daya manusia saja masih tertinggal jauh dari
Singapura, Brunei, Malaysia dan Thailand, kata seorang pengamat ekonomi pertanian, Iswadi.
"Indeks Pembangunan Manusia Indonesia versi UNDP pada 2015 sebesar 68,9 atau jauh di bawah Malaysia dan
Thailand yang sudah di atas 73," kata Iswadi dalam keterangan persnya yang diterima ANTARA News di Jakarta,
Kamis. Berbeda dengan Indonesia yang masih berada dalam kategori sedang, Malaysia dan Brunei Darussalam
sudah masuk ke kategori tinggi, kata Kepala Subdirektorat Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) itu..

Dipandang dari rata-rata pendidikan, para tenaga kerja Indonesia baru mencapai tingkat yang setara
dengan kelas dua sekolah menengah pertama (SMP). Dalam konteks ini, ia menilai, Indonesia setara dengan
Thailand dan Vietnam. Namun, Indonesia kalah dari Filipina yang sudah dapat mencapai rata-rata pendidikan lulus
SMP atau sekira kelas satu sekolah menengah atas (SMA), kata lulusan program magister bidang "Natural
Resource Economics" dari Universitas Queensland, Australia, itu.

Iswadi mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi sektor pertanian Indonesia itu sempat
disampaikannya dalam kuliah umum di depan para calon wisudawan sarjana Institut Pertanian Bogor (IPB), yang
digagas Niro Granite bersama "Career Development and Alumni Affair" IPB awal pekan ini.
Jika dilihat secara spesifik kondisi sumber daya manusia di sektor pertanian, ia menilai, maka hasil Sensus
Pertanian 2013 menunjukkan bahwa sebagian besar petani hanya berpendidikan sekolah dasar (SD) atau bahkan
tidak sekolah. "Petani yang berpendidikan di atas SMA hanya sekitar 2,4 persen. Struktur pendidikan petani
tersebut tidak berubah sejak tahun 2003. Pemerintah harus segera mengambil kebijakan yang mampu
menjadikan pertanian seksi untuk diminati oleh generasi muda," katanya. Saat ini, petani di Indonesia didominasi
oleh mereka yang sudah berusia senja dengan rata-rata umur 48 tahun. Para petani dengan umur 55 tahun ke
atas pun meningkat tajam sekitar 1,7 juta orang dalam sepuluh tahun terakhir, katanya. Jika dibiarkan, ia
mengemukakan, maka lama-kelamaan Indonesia dikhawatirkan akan kekurangan tenaga muda dalam usaha
penyediaan pangan, padahal tenaga usia muda yang berkualitas merupakan kunci penting dalam peningkatan

9
produktivitas.

Iswadi juga menjelaskan bahwa pertanian masih merupakan sektor penyerap tenaga kerja tertinggi
karena persyaratan untuk bekerja di sector ini mudah dipenuhi. Oleh karena itu, ekonom kelahiran 9 Juni 1974
itu menyatakan sektor pertanian harus terus dibina secara baik dan tepat sasaran sekalipun saat ini sektor
tersebut belum memberikan kesejahteraan yang memadai kepada petani akibat produktivitas pertanian yang
belum optimal.

10
10.
https://www.antaranews.com/berita/643068/ekonom-benahi-daya-saing-pertanian-indonesia-di-mea

Kesimpulan :
ASEAN telah lahir dengan di tanda tanganinya deklarasi Bangkok oleh : menteri ASEAN (association of south
east asian nations) adalah suatu perhimpunan dari bangsa-bangsa di asia tenggara luar negeri adam malik
(Indonesia), S. rajaratnam (singapura), Tun abdul rajak (malaysia), thanat khoman (thailand) dan narciso ramos
(filipina). Pertemuan di Bangkok antara tanggal 5-8 agustus melahirkan suatu komunike bersama yang disebut
deklarasi Bangkok atau deklarasi ASEAN. Pokok-pokok isinya adalah sebagai berikut :
- Kerja sama regional ini diberi nama ASEAN
- Konferensi tingkat menteri luar negeri anggota ASEAN diadakan setiap tahun di ibu kota Negara-negara
anggota secara bergiliran
Organisasi tersebut tujuannya adalah unuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan social dan
perkembangan kebudayaan di asia tenggara, untuk mencapai masyarakat yang makmur dan damai. Adapun
dalam perdagangan bebas ada dua teori yang di gunakan yaitu : Aristoteles yang mengemukakan theory
distributif justice dan restificatori justice. Sedangkan John Rawls memperkenalkan theory terminology
restifikatory justice sebagai retributif justice.
KTT ASEAN XIII tahun 2008 di kuala lumpur berhasil mencanangkan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) atau
ASEAN Economic community (AEC). Pertimbangan utama pembentukan MEA adalah pentingnya perdagangan
dengan dunia luar. Intinya adalah upaya meningkatkan kerjasama ekonomi sesama Negara anggota ASEAN untuk
berkompetisi dengan dunia luar

11
Daftar Pustaka

Kustianah Musa, ,1988. Geografi Asia Tenggar. Jakarta: Depart Pendikbud


Rudi Gunawan. 2013. Sejarah Asia Tenggara. Bandung : ALFABETA
Serian Wijatno, Dr. Ariawan Gunadi, S.H., M.H. “Perdagangan Bebas dalam Persepektif Hukum Perdagangan
Internasional” (Grasindo Jakarta), Jakarta 2004
htrtp: // www. Google.co.id./apm/www.mertotv news. Com/amp/zken8erk-peta-pertanian-masyarakat-
ekonomi-ASEAN

12
13

You might also like