You are on page 1of 22

BENARKAH YUSUF DAN ZULAIKHA MENIKAH?

Analisa Riwayat Isra>’iliyya>t dalam Kitab Tafsir


Ali Mursyid
Dosen Institut Ilmu Alquran Jakarta
Jl. Ir. Haji Juanda No. 70 Ciputat Timur Banten 15419, Indonesia
E-mail: ali@iiq.ac.id

Zidna Khaira Amalia


Dosen Institut Ilmu Alquran Jakarta
Jl. Ir. Haji Juanda No. 70 Ciputat Timur Banten 15419, Indonesia
E-mail: zidnamalia16@gmail.com
__________________________

Abstract
This article investigates the narration of isra>iliyya>t in the story of the Prophet Jusuf (Joseph) and Zulaikha, the wife
of Al-Aziz who bought the Prophet Jusuf from the hand of the traveler of Egypt. The results of this study are: firstly,
the narration related to the name of Al-Aziz as Qit}fir or It}fir and the name of his wife as Zulaikha or Ra’il. This
narration according to the Qur’anic interpreters was not based on the Qur’an and Prophetic Sunna. Although this
version of narration will not influence ‘aqi>dah of Muslim society, it should be avoided. Secondly, narration related
to a temptation of the wife of Al-Aziz to the Prophet Jusuf which also presented by the interpreters of the Qur’an.
According to them, the version is untrue because it is impossible that the Prophet Jusuf did a cruel deed such that the
version can damage ‘aqi>dah of Islamic society. Thirdly, according to the interpreters of the Qur’an, the narrations on
the marriage of the Prophet Jusuf to Zulaikha is not based on the Qur’an and the authentic Hadith.
Keywords:
Isra>iliyya>t; narration; ‘aqi>dah; ahl al-Kita>b; Yusuf and Zulaikha.
__________________________
Abstrak:
Artikel ini mengkaji berbagai riwayat isra>iliyya>t tentang kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha yang merupakan istri dari
Al-Aziz yang telah membeli Nabi Yusuf dari tangan para musafir Mesir. Di antara hasil temuannya adalah: Pertama,
riwayat yang mengatakan bahwa nama Al-Aziz adalah Qit}fir atau It}fir dan nama istrinya adalah Zulaikha atau Ra’il.
Menurut para ahli tafsir, riwayat itu tidak didasarkan pada Al-Qur`an maupun Sunah. Meskipun riwayat itu tidak
merusak ‘aqi>dah umat Islam, tetapi sebagai orang yang berakal harus berhati-hati dalam mengambil sebuah riwayat.
Kedua, riwayat yang menceritakan godaan istri al-Aziz kepada Nabi Yusuf mendapat beberapa komentar juga dari
para ahli tafsir. Menurut mereka, riwayat-riwayat itu adalah bohong karena tidak mungkin seorang nabi melakukan
perbuatan keji semacam itu dan riwayat itu dapat merusak ‘aqi>dah umat Islam. Ketiga, menurut para ahli tafsir,
riwayat-riwayat mengenai pernikahan Nabi Yusuf dengan Zulaikha, tidak berdasarkan Al-Qur`an dan hadis shahîh.
Kata Kunci:
Isra>iliyya>t; ‘aqi>dah; ahli kitab; Yusuf dan Zulaikha.
__________________________
DOI: http://dx.doi.org/10.15575/jw.v39i1.581
Received: November 2015 ; Accepted: December 2015 ; Published: February 2016

A. PENDAHULUAN tafsir oleh para mufassir mempunyai beragam


Isra>’iliyya>t adalah kisah-kisah mengenai alasan. Sebagian alasan mufassir mengutip
Alquran yang bersumber dan dinisbahkan riwayat Isra>’iliyya>t ke dalam kitab tafsirnya
kepada bangsa Yahudi atau Bani Israil. dengan alasan sebagai koleksi sejarah,untuk
Menurut sebagian ahli tafsir, kisah-kisah menambah khazanah wawasan umat Islam
Yahudi itu terserap ke dalam tradisi Islam tentang cerita isra>’iliyya>t di dalam kitab tafsir.
melalui penafsiran Alquran. Isra>’iliyya>t telah Isra>’iliyya>t termasuk salah satu topik
banyak masuk ke dalam kitab-kitab tafsir, dari pembahasan dalam tafsir, tetapi ada mufassir
periodeklasik sampai kontemporer. Pengutipan yang beranggapan bahwa isra>’iliyya>t adalah
riwayat-riwayat isra>’iliyya>t ke dalam kitab sumber yang kurang akurat jika diterapkan ke
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

dalam tafsir. Namun demikian, isra>’iliyya>t ini Alquran tersebut, serta kesesuaiannya dengan
sudah membudaya dalam pemikiran orang- realitas sejarah yang sebenarnya terjadi.3
orang Muslim, baik dalam tulisan maupun Banyak dari masyarakat Indonesia khusus-
kehidupannya.1 nya yang mengkisahkan perjalanan hidup
Di dalam karya-karya tafsir dimungkinkan Nabi Yusuf dari mulai beliau bermimpi
banyak terdapat riwayat isra>’iliyya>t. Hal ini tentang sebelas bintang sampai pernikahan
terjadi karena begitu banyaknya orang-orang Nabi Yusuf dengan istri al-‘Aziz yang biasa
ahli kitab yang masuk ke dalam agama Islam. disebut dengan Zulaikha. Kisah tentang
Tentu saja beberapa ajaran mereka yang tidak pernikahan beliau dengan istri al-‘Aziz sudah
berkaitan dengan hukum-hukum syari’at melekat dalam masyarakat, bahkan ada do’a
masih melekat kuat di dalam fikiran mereka. yang biasa dipanjatkan oleh sebagian orang
Misalnya saja berita-berita asal muasal pada acara resepsi perkawinan, seperti ini:
penciptaan makhluk, rahasia fenomena alam Ya Allah, satukan mereka berdua (pengan-
dan banyak lagi kisah-kisah lainnya. Tentu tin laki-laki dan perempuan) dengan cinta-
saja jiwa manusia memiliki kecenderungan Mu, sebagaimana Engkau satukan antara
untuk menyimak beberapa rincian isyarat Nabi Adam dan Hawa. Satukanlah kedua-
Alquran tentang masalah orang-orang Yahudi nya sebagaimana Engkau satukan Nabi
dan Nasrani.2 Yusuf dan Zulaikha, Nabi Muhammad Saw
Mungkin sedikit dari masyarakat Muslim dan Khadijah al-Kubra. Baikkanlah penya-
yang mengerti akan pengertian isra>’iliyya>t, tuan keduanya di dunia dan akhirat,
sebagian dari mereka mengira bahwa riwayat berikanlah rahmat dan ‘penyejuk mata’
isra>’iliyya>t adalah salah dan dapat merusak kepada keduanya. Jadikanlah keduanya
aqidah umat Muslim, dan sebagian dari hamba-Mu yang bermanfaat terhadap
mereka hanya menerima saja kisah-kisah agama-Mu dan kemaslahatan orang-orang
tersebut. Sebagian dari mereka beranggapan yang beriman, berkat rahmat-Mu, wahai
seperti itu dimungkinkan tidak mengetahui Tuhan Yang Maha Penyayang.4
bagaimana status atau hukum kisah-kisah Apakah riwayat-riwayat yang menyebutkan
isra>’iliyya>t tersebut. tentang pernikahan Nabi Yusuf dengan istri
Alquran banyak mengkisahkan tentang al-‘Aziz yang biasa disebut dengan Zulaikha
kisah-kisah nabi-nabi Allah, salah satunya itu benar atau hanya dongeng yang bersumber
seperti kisah Nabi Yusuf. Tetapi Alquran tidak dari Yahudi atau Bani Israil, bahkan riwayat-
mengkisahkan secara detail, oleh karena itu riwayat tersebut banyak dinukilkan dari kitab-
sebagian sahabat mengambil riwayat-riwayat kitab tafsir klasik. Lalu, apakah hukum
yang mengkisahkan perjalanan hidup nabi- menyampaikan riwayat-riwayat tersebut?
nabi terdahulu dan kaumnya dari ahli kitab Apakah sangat berbahaya mengutip riwayat-
yang telak masuk Islam. Riwayat-riwayat riwayat yang bersumber dari Yahudi atau Bani
tersebut dimasukkan ke dalam kitab tafsir oleh Israil di dalam kitab-kitab tafsir? Apakah de-
sebagian mufassir yang menerima riwayat- ngan mengutip riwayat isra>’iliyya>t ke dalam
riwayat tersebut. kitab tafsir dapat merusak ‘aqi>dah kaum
Kisah-kisah yang dikemukakan Alquran
merupakan dokumen historis bernilai sangat 3
Muhammad Mahmud Hijazi, Fenomena Keajaiban
tinggi. Tidak ada keraguan sedikit pun Alquran; Kesatuan Tema dalam Alquran, terj. Abdul
terhadap kebenaran informasi-informasi Hayyie Al-Kattani dan Sutrisno Hadi, Cet. 1 (Jakarta:
Gema Insani, 2010), 342.
4
Henisetiyowatin Sirah, “Menyingkap Kebenaran
1
Jama>l Must}afa> Abdul H{ami>d Abdul Wahha>b, Us}u>l Kisah Cinta Zulaikha Dan Nabi Yusuf AS Kajian
Al-Da>khil Fi> al-Tafsi>r, cet. iv (Kairo: Mut}abi’ al-Da>r Tingkat Lanjut Tafsir Surat Yusuf,” accessed June 8,
al-Handasah, 2009), 45. 2015,
2
Muh}ammad Abdurrah}ma>n Muh}ammad, Tafsi>r https://seberkascahyarembulan.wordpress.com/2013/02/
Nabawi>, terj. Wawan Djunaedi Soffandi, cet. 1 (Jakarta: 23/menyingkap-kebenaran-kisah-cinta-zulaikha-dan-
Pustaka Azzam, 2001), 99-100. nabi-yusuf-as-kajian-tingkat-lanjut-tafsir-surat-yusuf/.

Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115 95
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

Muslim? Bagaimana jika mereka yang penafsiran kisah-kisah Alquran dalam tafsir
beranggapan seperti itu tanpa dasar dan ilmu- al-Fann al-Qas}as}i> fi> al-Qur’a>n al-Kari>m, karya
ilmu yang membahas tentang Alquran? Muhammad Ahmad Khalafullah. Antara
Oleh karena itu, mengkaji riwayat penelitian Muhammad Khatib dengan pemba-
isra>’iliyya>t tentang kisah pernikahan Nabi hasan penulis kali ini memiliki kesamaan,
Yusuf dengan Zulaikha dalam kitab-kitab yaitu sama-sama membahas tentang kisah
tafsir, menjadi penting. Dalam hal ini penulis dalam Alquran. Adapun perbedaannya adalah
membatasi pada kitab-kitab tafsir yang banyak Muhammad Khotib dalam penelitiannya tidak
menukil riwayat-riwayat isra>’iliyya>t, di anta- menyebutkan kisah dalam Alquran secara
ranya adalah kitab Tafsir Ja>mi’ al-Baya>n fi> khusus, tetapi disini penulis hanya mengambil
Tafsi>r al-Qur’a>n, karya Ibn Jarir al-T{abari, satu kisah dalam Alquran, yaitu kisah Nabi
Tafsir al-Ja>mi’ li Ah}ka>m al-Qur’a>n karya al- Yusuf dan penulis hanya membahas kisah-
Qurt}ubi>, Tafsi>r al-Qur’a>n al-‘Az}i>m karya Ibnu kisah isra>’iliyya>t saja.6
Kathi>r, Tafsir al-Durr al-Manthu>r karya al- Ketiga, Lomrah dalam “Kisah isra>’iliyya>t
Suyut}i>, dan Tafsir al-Mishbah, karya oleh M. dalam Tafsir Al-T{abari”. Penelitian Lomrah
Quraish Shihab. Alasan mengambil tafsir- ini membahas klasifikasi kisah-kisah
tafsir itu adalah karena tafsir-tafsir ini isra>’iliyya>t yang terdapat pada Tafsi>r al-
termasuk tafsir yang pengarangnya menukil- T{abari. Antara penelitian Lomrah ini dengan
kan riwayat-riwayat isra>’iliyya>t, atau hanya pembahasan penulis kali ini, memiliki
sekedar mencantumkan sebagian kisah yang kesamaan, yaitu sama-sama membahas kisah
bersumber dari riwayat isra>’iliyya>t. isra>’iliyya>t dalam kitab tafsir yang sama, dan
Sebelum mengemukakan hasil pembahasan perbedaan yaitu penulis hanya membatasi
penulis mengenai riwayat isra>’iliyya>t kisah riwayat isra>’iliyya>t pada kisah yang terkait
menikahnya Yusuf dan Zulaekha, di sini dengan Nabi Yusuf dan Zulaikha dan juga
dikemukakan hasil-hasil penelitian sebelum- penulis menambahkan kitab tafsir lain yaitu
nya, yang relevan dan terkait. tafsir al-Qurt}ubi>, tafsir al-Durr al-Manthu>r,
Pertama, Nur Alfiah dalam “isra>’iliyya>t dan tafsir al-Mishbah.7
dalam Tafsir al-T{abari dan Ibnu Kathi>r: Sikap Keempat, Azzah Azizah dalam “Kisah
al-T{abari dan Ibnu Kathi>r terhadap penyu- Ashab Al-Kahfi Dalam Tafsir Al-Mishbah
supan Israiliyat dalam Tafsirnya”. Penelitian Karya M. Quraish Shihab”. Penelitian Azzah
Nur Alfiah ini membahas tentang kesamaan Azizah ini membahas penafsiran Quraish
dan perbedaan Mufassir al-T{abari> dan Ibnu Shihab tentang kisah As}h}ab> al-Kahfi berpijak
Kathi>r dalam mengemukakan isra>’iliyya>t. Di pada temuan-temuan arkeologis, pada
antara penelitian Nur Alfiah dengan muna>sabah ayat dan dengan perspektif
pembahasan yang akan penulis kaji saat ini sejarah, dan juga keterkaitan kisah As}ha} b al-
sama-sama membahas tentang isra>’iliyya>t. Kahfi dalam kehidupan sekarang. Antara
Adapun perbedaannya adalah kitab tafsir yang penelitian oleh Azzah Azizah dengan
penulis gunakan dan kisah yang penulis pembahasan kali ini terdapat kesamaan, yaitu
analisis.5 menggunakan tafsir yang sama dan
Kedua, Muhammad Khotib dalam perbedaannya yaitu terletak pada kisah yang
“Penafsiran Kisah-Kisah Alquran: Tela’ah di bahas, jika Azzah Azizah membahas kisah
Terhadap Pemikiran Muhammad Ahmad
Khalafullah dalam al-Fann al-Qas}as}i> fi> al- 6
Muhammad. Khotib, “Penafsiran Kisah-Kisah
Qur’a>n al-Kari>m. Penelitian ini membahas Alquran: Telaah Terhadap Pemikiran Muhammad
Ahmad Khalafullah Dalam Al-Fann Al-Qasasi> Al-
5
Nur Alifah, “Isra>’iliyya>t Dalam Tafsir Al-Thabari Qur’a>n Al-Kari>m” (Jakarta: Fak. Ushuluddin dan
Dan Ibnu Katsir: Sikap Al-Thabari Dan Ibnu Katsir Filsafat, UIN Syarif Hidayatullah, 2009).
Terhadap Penyusupan Israiliyat Dalam Tafsirnya” 7
Lomrah, “Kisah Isra>’iliyya>t Dalam Tafsir Al-
(Jakarta: Fak. Ushuluddin dan Filsafat, UIN Syarif Thabari” (Jakarta: Fak. Ushuluddin, Institut Ilmu
Hidayatullah, 2010). Alquran, 2002).

96 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

As}ha} b al-Kahfi, disini penulis membahas mengandung isra>’iliyya>t dalam kisah Nabi
kisah yang terkait dengan Nabi Yusuf dan Yusuf tersebut.10
Zulaikha, dan penulis hanya fokus terhadap
riwayat isra>’iliyya>t dalam kisah tersebut dan B. HASIL DAN PEMBAHASAN
penulis juga menambahkan kitab tafsir lain 1. Pandangan Ulama tentang Isra>’iliyya>t
sebagai referensi yaitu tafsir al-T{abari, tafsir dan Hukum Meriwayatkannya
al-Qurt}ubi>, tafsir Ibnu Kathi>r dan tafsir ad- Sebelum penulis mengemukakan pokok
Durr al-Manthu>r.8 bahasan makalah ini, perlu dibahas isra>’iliyya>t
Kelima, Pipit Aidul Fitriyana dalam “Kisah dalam pandangan para ulama dan hukum
Yusuf dalam Alquran: Perspektif Semiologi meriwayatkannya. Hal ini dirasa penting
Roland Barthes”. Penelitian Pipit Aidul sebagai basis teori untuk menganalisa.
Fitriyana ini membahas kisah Nabi Yusuf Para ulama berbeda pendapat tentang
melalui konsep mitos yang ditawarkan oleh hukum meriwayatkan kisah-kisah isra>’iliyya>t.
Barthes, untuk mencapai keempat nilai Di antara mereka ada yang melarang secara
universal yang harus menjadi prinsip dalam mutlak untuk meriwayatkannya. Dalam hal ini
kehidupan sosial kemasyarakatan. Antara mereka mengacu kepada ayat-ayat yang
penelitian Pipit Aidul Fitriyana dengan skripsi eksplisit dan hadis-hadis s}ah}i>h.} Di antara
yang akan penulis kaji memiliki kesamaan mereka juga ada yang secara mutlak mem-
kisah yang dibahas, yaitu kisah Nabi Yusuf, bolehkan untuk meriwayatkannya, membuka
perbedaannya adalah penulis membatasi hanya pintu lebar-lebar untuknya, menghitamkan
pada kisah yang terkait antara Nabi Yusuf (memenuhi) dengannya lembaran buku-buku
dengan Zulaikh dan jika Pipit Aidul Fitriyana tafsir, sejarah dan kisah, serta dengannya
meneliti dalam perspektif Semiologi maka mereka menafsirkan kalam (firman) Allah
disini penulis meneliti dalam kitab tafsir dan Yang Maha Bijaksana. Diantara mereka ada
penulis juga hanya berkofus terhadap riwayat juga yang membuat persyaratan untuk
isra>’iliyya>t dalam kisah tersebut.9 meriwayatkannya dan tidak mengambil
Keenam, Khaeriah dalam “Analisis Isi riwayat isra>’iliyya>t kecuali beberapa macam
Pesan Dakwah dalam Film Kisah Nabi Yusuf tertentu saja dan dalam bidang-bidang yang
di Televisi Republik Indonesia (TVRI)”. terbatas.11
Penelitian Khaeriah ini ini berisi tentang pesan Untuk lebih jelas, berikut ini perbedaan
dakwah yang tersirat dalam film kisah Nabi pandangan ulama tafsir dalam meriwayatkan
Yusuf sebagai utusan Allah yang merupakan isra>’iliyya>t:12
manusia pilihan Tuhan untuk memberikan
tauladan yang baik terhadap umat manusia. a. Ulama yang Melarang Periwayatan
Persamaan antara penelitian Khaeriah dengan Isra>’iliyya>t
pembahasan penulis kali ini adalah kisah yang Sebagian ulama melarang periwayatan
dibahas yaitu sama sama kisah Nabi Yusuf. isra>’iliyya>t dalam kitab tafsir secara mutlak.
Adapun perbedaannya adalah bahwa pene-
litian Khaeriah membahas tentang seni dalam
bercerita yang berisi pesan dakwah dalam 10
Khaeriah, “Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Film
cerita tersebut, sementara pembahasan penulis Kisah Nabi Yusuf Di Televisi Republik Indonesia
kali ini hanya membahas tentang kisah yang (TVRI)” (Fak. Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Syarif
Hidayatullah, 2013).
8 11
Azzah Azizah, “Kisah Ashab Al-Kahfi Dalam Shalah Al-Khalidy, Kisah-Kisah Al-Qur’an:
Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab” (Jakarta: Pelajaran dari Orang-Orang Terdahulu, ed. Dadi M.
Fak. Ushuluddin, UIN Sunan Kalijaga, 2008). Hasan Basri, terj. Setiawan Budi Utomo (Jakarta: Gema
9
Pipit Aidul Fitriyana, “Kisah Yusuf Dalam Insani Press, 1999), 51.
12
Alquran: Perspektif Semiologi Roland Barthes” Anshari, Ulumul Qur’an: Kaidah-kaidah
(Jakarta: Fak. Ushuluddin,UIN Syarif Hidayatullah, Memahami Firman Tuhan, Cet. I (Jakarta: Raja
2014). Grafindo Persada, 2013), 242-247.

Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115 97
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

Mereka ini mengacu pada ayat-ayat Alquran kamu adalah orang-orang yang benar. (QS.
dan hadis s}ah}i>h. Di antaranya adalah: Ali ‘imran [3]: 183)
....karena itu janganlah kamu (Muhammad) Sedangakan dalam hadis Ibnu Abbas
bertengkar tentang hal mereka, kecuali berkata:
pertengkaran lahir saja dan jangan kamu Wahai Kaum Muslimin, mengapa kalian
menanyakan tentang mereka (pemuda- bertanya kepada ahli kitab tentang sesuatu,
pemuda itu) kepada seorangpun di antara sedangkan kitab suci (Alquran) kalian yang
mereka. (QS. Al-Kahf [18]:22) diturunkan kepada Rasul-Nya telah
Alquran secara terang-terangan melarang memberitakan kabar-kabar Allah SWT?
muslim menanyakan kepada ahli kitab tentang Allah telah memberitahukan kepada kalian
kisah-kisah dahulu, rincian kisah-kisah me- bahwa ahli kitab telah mengganti dan
reka, tempat-tempatnya dan peristiwa-peris- mengubah kitab Allah Swt., kemudian
tiwanya. Sebagaimana dalam ayat berikut: mereka menulis kitab dengan tangannya
Hai orang-orang yang beriman, jika datang sendiri, dan berkata. “Ini datang dari Allah.
kepadamu orang Fasik membawa suatu Ayatullah Baqir mengatakan, penjelasan-
berita, Maka periksalah dengan teliti agar penjelasan dari Taurat dan Injil tidak dapat
kamu tidak menimpakan suatu musibah dijadikan sandaran. Karena di dalamnya
kepada suatu kaum tanpa mengetahui mengalami ketimpangan, juga terdapat pan-
keadaannya yang menyebabkan kamu dangan-pandangan mengenai akhlak yang
menyesal atas perbuatanmu itu. (QS al- tidak diakui kebenarannya dalam Islam.
Hujurat [49]: 6) Alquran sendiri jelas-jelas menerangkan pada
Ayat di atas memberi pengertian bahwa beberapa ayat tentang adanya penyimpangan
sebuah konsep Qur`ani yang ilmiah dalam yang terjadi pada ahli kitab. Lantas bagaimana
memeriksa, menyaring dan mengecek berita mungkin cerita mereka dapat dibenarkan.
jika sumbernya dari orang-orang fasik. Me- Adapun ulama-ulama yang menolak
nanggapi berita dari orang Yahudi, sesungguh- isra>’iliyya>t dalam tafsir Alquran, diantaranya:
nya orang-orang Yahudi dalam riwayat Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Muham-
isra>’iliyya>t, senantiasa lihai dalam bualan dan mad Syaltut, Abu Zahrah, Abdul Aziz Jawisy,
mengubah berita, dan mereka tidak dapat dan al-Qasimi.13
dipercaya dalam konteks sejarah, berita,
mupun riwayat. Kebanyakan yang keluar dari b. Ulama yang Membolehkan Secara
mulut mereka mengandung karakter kontra- Mutlak
diksi, klaim, distori dan mitos. Ada juga ulama-ulama yang menerima
Dan diantara mereka ada yang buta huruf, secara mutlak isra>’iliyya>t dalam kitab tafsir.
tidak mengetahui Al kitab (Taurat), kecuali Kelompok ini juga memberikan argumen-
dongengan bohong belaka dan mereka hanya argumen dari Alquran dan hadis-hadis shahih.
menduga-duga.” (QS al-Baqarah [2]: 78) Di antaranya adalah:
Dalam ayat lain disebutkan: Semua makanan adalah halal bagi Bani
(yaitu) orang-orang (Yahudi) yang menga- Israil melainkan makanan yang diharamkan
takan: Sesungguhnya Allah telah memerin- oleh Israil (Ya'qub) untuk dirinya sendiri
tahkan kepada Kami, supaya Kami jangan sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah:
beriman kepada seseorang rasul, sebelum “(Jika kamu mengatakan ada makanan
Dia mendatangkan kepada Kami korban yang diharamkan sebelum turun Taurat),
yang dimakan api”. Katakanlah: “Sesung- Maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah Dia
guhnya telah datang kepada kamu beberapa jika kamu orang-orang yang benar.” (QS
orang Rasul sebelumku membawa Ali Imran [3]: 93)
keterangan-keterangan yang nyata dan
13
membawa apa yang kamu sebutkan, Maka Rosihon Anwar, Melacak Unsur-Unsur Israiliyat
mengapa kamu membunuh mereka jika dalam Tafsir al-T{abari> dan Tafsir Ibnu Kathi>r
(Bandung: Pustaka Setia, 1999), 42-43.

98 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

Menurut mereka, ini adalah bukti bahwa namaku dengan sengaja hendaklah
boleh merujuk pada Ahli Kitab. Dalam ayat menyediakan tempatnya di dalam neraka.
lain, Allah Swt., berfirman: Kedua, Abdullah bin’Amru bin al-‘Ash.
Maka jika kamu (Muhammad) berada da- Dalam perang Yarmuk beliau menemukan
lam keragu-raguan tentang apa yang Kami beberapa kitab Yahudi dan Nasrani, lalu diam-
turunkan kepadamu, Maka Tanyakanlah bilnya dan dipelajarinya baik-baik. Setelah itu
kepada orang-orang yang membaca kitab apa yang dipelajarinya dari kitab-kitab ter-
sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang sebut diceritakannya kepada saudara-
kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab saudaranya kaum Muslimin dengan berda-
itu janganlah sekali-kali kamu temasuk sarkan hadis di atas. Tujuan beliau mence-
orang-orang yang ragu-ragu. (QS Yunus ritakan tersebut bukan untuk berdasar i’tiqa>d
[10]: 94) dan bukan pula untuk dasar hukum, akan
Menurut ayat ini, Allah Swt., telah tetapi hanya sekedar untuk istishha>d.14
membolehkan Nabi Saw., untuk bertanya Ketiga, Imam al-Baqa’i dalam Al-Aqwa>l
kepada ahli kitab, begitu juga umatnya untuk al-Qawi>mah fi> H{ukmi al-Naql, menyatakan:
bertanya pada mereka. Dalam sebuah hadis, Hukum menukil cerita dari Bani Isra’il
Nabi Saw.bersabda: yang tidak dibenarkan dan juga tidak
‫اك بْ ُن َم ْخلَ ٍد أَ ْخبَ َرنَا‬ َّ ‫اص ٍم الض‬
ُ ‫َّح‬ ِ ‫ح َّدثَنَا أَبو َع‬
ُ َ
didustakan oleh Alquran adalah dibolehkan
walaupun apa yang dinukilkan itu tidak
‫ش َة‬َ ‫سا ُن بْ ُن َع ِطيَّةَ َع ْن أَبِى َك ْب‬ ِ
َّ ‫األ َْوَزاع ُّى َح َّدثَنَا َح‬ tetap. Begitupun juga penukilan dari selain

َّ ‫َع ْن َع ْب ِد اللَّ ِه بْ ِن َع ْم ٍرو أ‬


ahli kitab, yaitu dari pemeluk agama yang
‫ صلى اهلل‬- ‫َن النَّبِ َّى‬ batil, karena tujuannya hanyalah ingin
، ً‫ال « بَلِّغُوا َعنِّى َولَ ْو آيَة‬
mengetahui, bukan untuk dijadikan pega-
َ َ‫ ق‬- ‫عليه وسلم‬ ngan. Berbeda dengan apa yang dijadikan
ِ ِ ِ
‫ب‬ َ ‫ َوَم ْن َك َذ‬، ‫يل َوالَ َح َر َج‬ َ ‫َو َح ِّدثُوا َع ْن بَنى إ ْس َرائ‬
dalil di dalam syariat agama Islam, karena
syariat merupakan tiang utama di dalam
‫َعلَ َّى ُمتَ َع ِّم ًدا فَلْيَتَبَ َّوأْ َم ْق َع َدهُ ِم َن النَّا ِر‬ berhujjah dan beragama, harus terang
keterangannya (keabsahannya). Dalil-dalil
Ulama yang menerima masuknya tersebut menurut pendapat beliau terbagi
isra>’iliyya>t ke dalam penafsiran Alquran, dalam tiga bagian: Pertama, dalil-dalil
diantaranya: Pertama, Ibnu Mas’ud dan Ibnu maudhu’ (dibuat-buat). Kedua, dalil-dalil
‘Abbas. Kedua tokoh ini mengatakan, boleh yang dha’if (lemah). Ketiga, dalil-dalil
mengambil cerita mengenai isra>’iliyya>t, selain dari kedua hal tersebut, yaitu bukan
meriwayatkannya, dan memuatnya dalam maudhu; dan juga bukan dha’if.15
tafsir Alquran berdasarkan hadis dalam Ibnu
Taimiyah dan Ibnu Kathi>r.
c. Ulama yang Menerima Isra>’iliyya>t
‫اك بْ ُن َم ْخلَ ٍد أَ ْخبَ َرنَا‬ َّ ‫اص ٍم الض‬
ُ ‫َّح‬ ِ ‫ح َّدثَنَا أَبو َع‬
ُ َ dengan Syarat
‫ش َة‬َ ‫سا ُن بْ ُن َع ِطيَّةَ َع ْن أَبِى َك ْب‬ َّ ‫اع ُّى َح َّدثَنَا َح‬ ِ ‫األَوز‬ Sebagian ulama member syarat dalam
َْ meriwayatkan kisah-kisah isra>’iliyya>t. Mereka
‫ صلى اهلل‬- ‫َن النَّبِ َّى‬ َّ ‫َع ْن َع ْب ِد اللَّ ِه بْ ِن َع ْم ٍرو أ‬ mengambil jalan tengah dari dua pendapat di
atas. Di antara mereka adalah Ibnu Kathi>r dan
، ً‫ال « بَلِّغُوا َعنِّى َولَ ْو آيَة‬ َ َ‫ ق‬- ‫عليه وسلم‬ Ibnu Taimiyah. Dalam hal ini, Ibnu Kathi>r
dan Ibnu taimiyah membagi isra>’iliyya>t
ِ ِ ِ
‫ب‬ َ ‫ َوَم ْن َك َذ‬، ‫يل َوالَ َح َر َج‬ َ ‫َو َح ِّدثُوا َع ْن بَنى إ ْس َرائ‬ menjadi tiga:
» ‫َعلَ َّى ُمتَ َع ِّم ًدا فَلْيَتَبَ َّوأْ َم ْق َع َدهُ ِم َن النَّا ِر‬ 14
Abu Anwar, Ulumul Qur’an Sebuah Pengantar
Sampaikanlah dari ajaranku walaupun satu (Pekanbaru: Amzah, 2002), 111.
ayat, dan ceritakanlah hal Bani Isra’il dan
15
Muh}ammad H{usyan Al-Dhahabi, al-Isra>’iliyya>t fi>
al-Tafsi>r wa al-Hadith (Kairo: Majma’ al-Buhuth al-
tidak berdosa, siapa saja yang berdusta atas Islamiyyah, 1971), 60.

Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115 99
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

Pertama, jika kita mengetahui kebenaran sedangkan yang bersifat muhtamal harus
kisah isra>’iliyya>t sesuai dengan ajaran Islam, bersifat tawaqquf. Ibnu Hajar sama seperti
maka adalah benar. Akan tetapi, dalam hal ini golongan salaf yang banyak menggunakan
(cukup ajaran Islam sebagai pegangan), isra>’iliyya>t.16
sedangkan kisah-kisah isra>’iliyya>t hanya Kelima, Ibnu Taimiyah bertolak dari tiga
untuk isra>’iliyya>t (bukti pendukung). bagian, isra>’iliyya>t yang masuk dalam bagian
Kedua, jika kita mengetahui tentang yang sejalan dengan Islam perlu dibenarkan
kedustaannya (menyalahi ajaran Islam), maka dan boleh diriwayatkan, sedangkan isra>’iliy-
kita harus menolaknya. ya>t yang masuk dalam bagian yang tidak
Ketiga, kisah-kisah yang didiamkan, cerita sejalan dengannya harus ditolak dan tidak
yang tidak ada keterangan kebenaran dan boleh diriwayatkan. Sementara itu, isra>’iliyya>t
pertentangan dalam Islam, tidak dipercayai yang tidak masuk dalam bagian pertama dan
dan tidak didustakan. Hal senada juga kedua (mawquf) tidak perlu dibenarkan dan
disampaikan al-Baqaˊi. Dia mengatakan, ki- didustakan, tetapi boleh diriwayatkan. Dalam
sah-kisah tersebut boleh dimuat dalam tafsir agama, isra>’iliyya>t semacam ini tidak banyak
Alquran selama tidak bertentangan dengan member faedah.17
ajaran Islam. Ia mengatakan bahwa cerita itu
dimuat hanya sebagai istithna>ˊ (pengecualian) 2. Isra’iliyya>t tentang Kisah Yusuf dan
saja, bukan untuk dijadikan dasar akidah dan Zulaikah
bukan pula dijadikan dasar hukum. a. Pertemuan Nabi Yusuf dengan Zulaikha
Adapun para ulama yang menerima riwayat Kisah Yusuf adalah kisah terlengkap yang
isra>’iliyya>t dengan persyaratan periwayatan ada di dalam Alquran, dari keseluruhan ayat
diantaranya: Pertama, Al-Dhahabi dalam Al- dalam surah Yusuf mengkisahkan tentang
Tafsi>r wa al-Mufassiru>n, membagi isra>’iliyya>t Nabi Yusuf. Ada banyak kisah dalam surah
menjadi tiga: Pertama, yang ada konfirmasi- Yusuf, dari mulai Nabi Yusuf bermimpi
nya dengan hukum syara’: diterima. Kedua, mengenai sebelas bintang, matahari dan bulan
yang bertentangan dengan syara’ dan akal sampai wafatnya Nabi Yusuf, tetapi Alquran
sehat: ditolak. Ketiga, diluar dua hal diatas: di- tidak menyebutkan secara detail bagaimana
tawaqquf-kan. kisah-kisah itu, semisal tentang siapa nama
Kedua, Ibnu al-Arabi dalam Ah}ka>m al- saudara-saudara Nabi Yusuf, siapa nama
Qur’a>n, berpendapat: Bahwa jika isra>’iliyya>t orang Mesir dan istrerinya yang membeli Nabi
itu menyangkut hukum syara’ maka dilarang Yusuf, dan lain-lain. Oleh karena itu, banyak
menerimanya. Jika isra>’iliyya>t menyangkut ulama yang menafsirkan secara rinci
cerita mengenai bukan ahli kitab sendiri bisa mengenai kisah ini dalam kitab tafsir karangan
diterima. Dan jika cerita mengenai bukan ahli mereka dengan menggunakan riwayat-riwayat
kitab perlu diperiksa perawinya dan apakah yang bersumber dari ahli kitab Yahudi dan
positif bagi Islam atau tidak. Nasrani atau yang disebut dengan isra>’iliyya>t.
Ketiga, Ibnu Kathi>r dalam Tafsi>r al-Qur’a>n Di sini penulis hanya akan membatasi kisah
al-Az}i>m berpendapat ada 3 macam isra>’iliy- antara Nabi Yusuf dengan istri al-Aziz, dari
ya>t: 1) yang diterima, karena kebenarannya mulai pertemuan Nabi Yusuf dengan istri al-
ada konfirmasi dalam syara’; 2) Kedua, yang Aziz, godaan istri al-Aziz terhadap Nabi
ditolak, karena kesalahannya dikonfirmasi Yusuf sampai kisah pernikahan antara
oleh syara’; 3) Ketiga, yang tidak diterima dan keduanya. Allah berfirman:
juga tidak ditolak, tetapi boleh diriwayatkan
dengan menyebutkan statusnya.
Keempat, Ibnu Hajar dalam Fath}ul Bari 16
Didin Saefuddin Buchori, Pedoman memahami
berpendapat bahwa isra>’iliyya>t yang sesuai kandungan Al-Quran (Bogor: Granada Sarana Pustaka,
dengan syara’ dapat diterima, yang ber- 2005), 242-244.
17
tentangan dengan syara’ harus ditolak, Anwar, Melacak Unsur-Unsur Israiliyat dalam
Tafsir al-T{abari> dan Tafsir Ibnu Kathi>r, 42.

100 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

Dan mereka menjual Yusuf dengan harga dimana berbagai perbendaharaan diserahkan
yang murah, beberapa dirham saja, dan kepadanya.18
mereka merasa tidak tertarik hatinya Dalam ayat di atas, ada satu riwayat
kepada Yusuf. Orang Mesir yang isra>’iliyya>t dalam penafsirannya, yaitu, me-
membelinya berkata kepada isterinya: ngenai nama orang Mesir yang membelinya
“Berikan kepadanya tempat (dan layanan) dan juga nama istrinya. Ada beberapa riwayat
yang baik, boleh Jadi Dia bermanfaat mengenai nama dari al-‘Aziz yang membeli
kepada kita atau kita pungut Dia sebagai Nabi Yusuf beserta istrinya, dan apakah benar
anak.” dan demikian pula Kami mem- nama istri dari orang Mesir tersebut adalah
berikan kedudukan yang baik kepada Yusuf Zulaikha. Riwayat-riwayat tersebut diantara-
di muka bumi (Mesir), dan agar Kami nya:
ajarkan kepadanya ta’bir mimpi. dan Allah 1. Imam Ibnu Jarir al-T{abari> dalam tafsirnya
berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi Ja>mi’ al-Baya>n ‘an Ta’wi>l Al-Qu’r`>an
kebanyakan manusia tidak ada yang me- menuturkan riwayat mengenai siapa nama
ngetahuinya. (QS. Yusuf: 20- 21) orang Mesir dan istrinya yang telah membeli
Allah memberitahukan tentang kisah Yusuf Nabi Yusuf, sebagaimana diriwayatkan
ketika saudara-saudaranya membuangnya ke berikut ini:
dalam sumur, lalu datanglah para musafir.
Sebagian dari mereka mengirimkan utusan
:‫ قال‬،‫ حدثني أبي‬:‫ قال‬،‫حدثني محمد بن سعد‬
untuk mengambil air dari sumur tersebut. ‫ عن ابن‬،‫ عن أبيه‬،‫ حدثني أبي‬:‫ قال‬،‫حدثني عمي‬
Ketika salah seorang dari mereka menjulurkan
19
timbanya, tiba-tiba Yusuf menggantungkan .‫ كان اسم الذي اشتراه قطفير‬:‫ قال‬،‫عباس‬
diri padanya. Ketika melihat Yusuf, “Orang itu Muhammad bin Sa’d menceritakan
berkata, ‘Oh, kabar gembira, ini seorang anak kepadaku, ia berkata: Ayahku mencerita-
muda.’ Kemudian mereka menyembunyikan- kan kepadaku, ia berkata: Pamanku
nya sebagai barang dagangan.” Mereka menceritakan kepadaku, ia berkata: Ayah-
menjadikan Yusuf dalam hitungan barang ku menceritakan kepadaku dari bapaknya,
dagangan mereka. dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Nama orang
Setelah saudara-saudara Yusuf mengetahui, yang membelinya adalah Qit}fir”.
para musafir itu telah mengambil Yusuf, maka
mereka pun menemui para musafir tersebut ‫ عن ابن‬،‫ حدثنا سلمة‬:‫ قال‬،‫حدثنا ابن حميد‬
seraya berkata, “Anak ini milik kami, serahkan
kepada kami.” Maka mereka membelinya dari ،‫ عن أبي صالح‬،‫ عن محمد بن السائب‬،‫إسحاق‬
tangan para musafir tersebut dengan harga ‫عن ابن عباس (وقال الذي اشتراه من مصر‬
yang sangat murah. “yaitu beberapa dirham
saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya ‫ راعيل‬:‫ واسمها فيما ذكر ابن إسحاق‬، )‫المرأته‬
kepada Yusuf.” 20
Kemudian firman Allah: .‫بنت رعائيل‬
Dan orang Mesir yang membelinya berkata Ibnu Hamid menceritakan kepada kami, ia
kepada istrinya, ‘Berikanlah kepadanya berkata: Salamah menceritakan kepada
tempat dan layanan yang baik, boleh jadi kami dari Ibnu Ishaq, dari Muhammad bin
bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia as-Sa’ib, dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas,
sebagai anak.
Para ahli kitab berpendapat, orang Mesir 18
yang membelinya itu adalah pemuka dan Abu al-Fida 'Isma>'il bin Kathir, Kisah Para Nabi,
terj. M. Abdul Ghoffar, cet. xxiv (Jakarta: Pustaka
orang terhormat di sana, dan ia seorang wazir, Azzam, 2014), 275-276.
19
Ibnu Jari>r Al-T{abari>, Ja>mi’ Al-Baya>n “an Ta”wi>l
Al-Qur’a>n, vol. vii (Beirut: Dar al-Fikr, 2005).
20
Al-T{abari>, Ja>mi’ al-Baya>n “an Ta”wi>l Al-Qur’a>n,
202.

Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115 101
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

tentang firman Allah, ‘Dan orang Mesir (raksasa). Muhammad Ibnu Ishaq menga-
yang membelinya berkata kepada istrinya,’ takan bahwa nama istri menteri itu adalah
bahwa nama wanita yang telah disebutkan Ra’il binti Ra’ail.”25
Ibnu Ishaq adalah Ra’il binti Ru’ail.21
2. Imam al-Qurt}ubi> dalam tafsirnya al-Ja>mi’ li 4. Imam al-Suyut}i> dalam kitab tafsirnya Al-
Ah}ka>m al-Qur’a>n, menuturkan riwayat dari Durr al-Manthu>r fi> al-Tafsi>r bi al-Ma’thu>r
Ibnu Ishaq yang dituturkan oleh Mawardi. Di ‫أخرج ابْن جرير َوابْن أبي َحاتِم َعن ُم َح َّمد بن‬
sini Imam al-Qurt}ubi> menuturkan penamaan
istri al-Aziz tersebut dengan riwayat yang ‫ الَّ ِذي ا ْشتَ َراهُ ظيفر‬:‫ال‬
َ َ‫ضي اهلل َعنهُ ق‬ ِ ‫إِ ْسحق ر‬
َ َ
menyebutkan bahwa namanya adalah Ra’il.
ٍ ‫ إِط ِْف ُير بْ ُن ُرَويْ ِح‬:‫ال ابْ ُن إِ ْس َحا َق‬ ‫اسم ْام َرأَته راعيل بنت رعائيل‬ ْ ‫بن روحب َوَكا َن‬
ُ‫ب ا ْشتَ َراه‬ َ َ‫َوق‬
Al-Suyut}i> mengutip dari riwayat Ibnu
‫اس ُم َها‬ ِ ‫ ذَ َكرهُ الْماورِد‬،‫اعيل‬ ِ ِِ ِ
ْ ‫ َكا َن‬:‫يل‬ َ ‫ي َوق‬ ّ ْ َ َ َ َ ‫ال ْم َرأَته َر‬ Jarir al-T{abari> dan Ibnu Abi Hatim dari
22 ِ Muhammad bin Ishaq, ia berkata: “Orang
‫َزلي َخا‬ yang membelinya bernama Qit}fir bin
Ibnu Ishaq berkata: “Dialah It}fir bin Ruwaihab dan nama istrinya adalah Ra’il
Ruwaihab yang membelinya untuk bin Ru’ail”.26
Istrinya Ra’il.” Demikian yang disebutkan Adapun untuk selain kelima kitab-kitab
oleh Mawardi. Dan dikatakan pula bahwa tersebut di atas, penulis juga menemukan
namanya adalah Zulaikha..23 beberapa kitab tafsir yang mencantumkan
3. Imam Ibnu Kathi>r dalam tafsirnya Tafsi>r riwayat isra>’iliyya>t dari nama al-Aziz beserta
Al-Qur’a>n al-Az}i>m, menuturkan nama yang istrinya, diantaranya :
sama dengan Imam al-Qurt}ubi> dengan jalan 1. Imam al-Syaukani dalam tafsirnya Fath} al-
yang sama yaitu Muhammad bin Ishaq: Qa>dir, menyebutkan beberapa riwayat
،‫ اسمه إطفير بن روحيب‬:‫وقال محمد بن إسحاق‬ mengenai nama al-Aziz dan istrinya:27
‫اس‬ٍ َّ‫ج ابْ ُن َج ِري ٍر َوابْ ُن أَبِي َحاتِ ٍم َع ِن ابْ ِن َعب‬ َ ‫َوأَ ْخ َر‬
‫ وكان الملك‬،‫ وكان على خزائن مصر‬،‫وهو العزيز‬
ِ ِ ِ َ ‫ و‬:‫فِي قَ ولِ ِه‬
:‫ رجل من العماليق قال‬،‫يومئذ الريان بن الوليد‬
‫ َكا َن‬:‫ال‬ ْ ‫قال الَّذي ا ْشتَراهُ م ْن م‬
َ َ‫ص َر ق‬ َ ْ
ٍ ‫الش ْي ِخ َع ْن ُش َع ْي‬ َّ ‫ج أَبُو‬ ِ ِ
24
.‫واسم امرأته راعيل بنت رعائيل‬
‫ب‬ َ ‫ َوأَ ْخ َر‬.‫اس ُمهُ قطْف َير‬ ْ
Ibnu Ishaq berkata, “Bahwa nama si ‫ َوأَ ْخ َر َج ابْ ُن‬.‫اس َم ْام َرأ َِة ال َْع ِزي ِز ُزلَْي َخا‬ْ ‫َن‬ َّ ‫ أ‬:‫ْجبَّائِ ِّي‬
ُ ‫ال‬
pembeli adalah It}fir Ibnu Ruhaib, menteri
negeri Mesir yang menjabat sebagai
:‫ال‬ َ َ‫َج ِري ٍر َوابْ ُن أَبِي َحاتِ ٍم َع ْن ُم َح َّم ِد بْ ِن إِ ْس َحا َق ق‬
menteri perbendaharaan Mesir saat itu. ‫اس ُم ْام َرأَتِِه‬
ْ ‫ َوَكا َن‬،‫ب‬
ِ
َ ‫الذي ا ْشتَ َراهُ أُطَْيف ُير بْ ُن َرْو َح‬
ِ َّ
Dan yang menjadi raja di zaman itu
.‫يل‬ ِ َ ‫اعيل بِْن‬ ِ
adalah ar-Rayyan Ibnu Walid, seorang َ ‫ت َر َعاي‬ َ ‫َر‬
lelaki dari keturunan bangsa ‘Amaliq Diriwayatkan dari Ibnu Jarir, Ibnu Abi
Hatim dari Ibnu Abbas mengenai firman
21 Allah “Dan orang Mesir yang membelinya
Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Al-T{abari>, Tafsir
al-T{abari>, terj. Anshari Taslim dkk, vol. 14, cet. 1 berkata..”, ia berkata: ‘Namanya adalah
(Jakarta: Pustaka Azzam, 2009), 531-532.
22
Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Anshari Imaduddin Abu al-Fida Isma’il Ibnu Kathir, Tafsi>r
25

Al-Qurt}ubi>, Al-Ja>mi’ Al-Ah}ka>m Al-Qur’an, Vol. 5 Ibnu Kathi>r, vol. 12 (Bandung: Sinar baru Algensindo,
(Kairo: Dar al-Hadis, 2002). 2011).
23
Al-Qurt}ubi>, Tafsir al-Qurt}ubi>, terj. Muhyiddin 26
Abdurrahma>n bin al-Kama>l Jala>luddi>n Suyu>ti,
Masridha, vol. 14 (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), 356. Tafsi>r Al-Durr Al-Manthu>r Fi> Al-Tafsi>r Bi Al-Ma’thu>r,
24
Imaduddin Abu al-Fida Isma’il Ibnu Kathi>r, Tafsi>r Vol. 4 (Beirut: Dar al-Kitab al-‘Alamiyah, 1990).
Al-Qur’a>n Al-‘Az}im, vol. 2 (Damaskus: Maktabah Dar 27
Muh}ammad bin ‘Ali> bin Muh}ammad Shawka>ni>,
al-Fiha`, 1994). {Fath{} Al-Qadi{}r. Vol. 3. (Kairo: Da>r al-H{{}adi>th}, 1993).

102 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

Qit}fir.’Diriwayatkan dari Abu Syaikh dari Ibnu Waki menceritakan kepada kami, ia
Syu’aib al-Jabai: Nama dari Istri al-Aziz berkata: Amr bin Muhammad menceritakan
adalah Zulaikha.”Diriwayatkan dari Ibnu kepada kami, ia berkata: Asbath mencerita-
Jarir dan Ibnu Abi Hatim dari Muhammad kan kepada kami dari as-Suddi, tentang
bin Ishaq, ia berkata: “orang yang membeli firman Allah “Sesungguhnya wanita itu
Yusuf bernama It}fir bin Rauhab, dan nama telah bermaksud (melakukan perbiuatan
istrinya adalah Ra’il binti Ra’ail”. itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun
2. Imam Ali bin Muhammad Habib al- bermaksud (melakukan pula) dengan
Mawardi dalam tafsirnya an-Nukat wa al- wanita itu.” ia berkata, ‘Zulaikha berkata
‘Uyun Tafsir al-Mawardi, menyebutkan dua kepadaYusuf, “Wahai Yusuf, betapa indah
riwayat dari orang yang berbeda:28 rambutmu.’ Yusuf berkata, ‘Ia adalah yang
‫ على ما ذرك ابن‬, ‫واسمها راعيل بنت رعاييل‬ pertama kali akan gugur dari badanku’.
Zulaikha berkata, ‘Wahai Yusuf, betapa
‫ اسمه قطفير وكان على‬:‫وقال ابن عباس‬.‫اسحاق‬ tampan wajahmu’. Yusuf berkata, ‘Itu akan
menjadi makanan tanah, dan akan terus
‫ وكان الملك يومئذ الوليد بن‬, ‫خزائن مصر‬ demikian sampai ia menelannya’. Zulaikha
lalu terpesona dengan Yusuf, dan Yusuf
‫الريان من العماليق‬
ّ pun terpesona dengannya. Keduanya lalu
Dari Ibnu Ishaq bahwa nama istri al-Aziz masuk rumah dan mengunci pintu. Yusuf
adalah Ra’il binti Ru’ail. Dan menyebutkan pun mulai menanggalkan celananya,
pula riwayat dari Ibnu Abbas bahwa nama namun tiba-tiba bayangan Ya’qub berdiri
al-Aziz adalah Qit}fir. di rumah, menggigit jarinya sambil berkata,
‘Wahai Yusuf, janganlah kamu melakukan-
b. Godaan Istri al-Aziz kepada Nabi Yusuf nya (berbuat mesum dengannya), karena
Allah berfirman: perumpamaanmu selama kamu tidak
Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud melakukannya adalah seperti burung di
(melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, langit yang tidak memiliki kekuatan, dan
dan Yusuf pun bermaksud (melakukan perumpamaan kamu jika kamu melakukan-
pula) dengan wanita itu andaikata Dia tidak nya adalah seperti ia mati dan jatuh ke
melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikian- bumi karena tidak mampu mempertahan-
lah, agar Kami memalingkan dari padanya kan dirinya. Perumpamaan kamu jika tidak
kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya melakukannya adalah seperti sapi yang
Yusuf itu Termasuk hamba-hamba Kami tidak jinak, yang tidak bisa dipekerjakan.
yang terpilih.” (QS. Yusuf: 24) Perumpamaanmu jika melakukannya
Ada beberapa riwayat yang menceritakan adalah seperti sapi yang mati, maka semut
bagaimana wanita itu menggoda Nabi Yusuf masuk pada ujung dua tanduknya, dan ia
dan keadaan Nabi Yusuf saat digoda olehnya, tidak bisa membela dirinya sendiri’. Ia pun
diantaranya : mengikat celananya kembali dan sangat
1. Abu Ja’far Muhammad bin Jarir al-T{abari> ingin pergi keluar, namun Zulaikha me-
menyebutkan bahwa ketika istri al-Aziz nangkapnya dan memegang ujung gamis-
menginginkan Yusuf dan menggodanya, ia nya dari belakang, sehingga ia me-
mulai memuji-muji ketampanan Yusuf, dan nyobeknya sampai terlepas darinya. Yusuf
menyatakan bahwa ia merindukannya. Hal itu pun menjauhinya dan bergegas menuju
berdasarkan riwayat berikut ini: pintu.”29
2. Imam al-Qurt}ubi> mengemukakan beberapa
riwayat mengenai keadaan Nabi Yusuf ketika
28
Abi H{asan 'Ali bin Muh}ammad bin H{abi>b
Mawardi Al-Bashri, Al-Nukat Wa Al-‘Uyu>n Tafsi>r Al-
Ma>wardi>. Vol (Bairut: Da>r al-Fikr, t.t.). 29
Al-T{abari>, Tafsir al-T{abari>, 560-562.

Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115 103
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

sedang digoda oleh istri al-Aziz, diantaranya akhirnya ia melihat tanda adri Tuhannya
dari Ibnu Abbas dan Sa’id bin Jubair: yaitu Jibril yang menjelma seperti Nabi
Ibnu Abbas berkata: “Yusuf kemudian Ya’qub sambil menggigit jari-jarinya
membuka ikat pinggang dan duduk seperti sehingga syahwatnya keluar dari sela-sela
duduknya orang yang berkhitan.” Ibnu jarinya lalu ia meloncat menuju pintu yang
Abbas juga berkata: “Maksudnya adalah terkunci, kemudian Yusuf mengangkat
perempuan itu berbaring dan suaminya salah satu kakinya dan menendang pintu
duduk di depan kakinya membuka baju- tersebut, dan pintu itupun terbuka.
nya.” Sa’id bin Jubari berkata, “Membuka Kemudian Zulaikha menarik gamisnya
pengikat celananya.”Ibnu Abbas juga sehingga merobeknya sampai betisnya,
berkata, “Ketika Yusuf berkata, ‘Yang sampai akhirnya Yusuf bertemu dengan
demikian itu agar dia (al-Aziz) mengetahui tuanya di depan pintu tersebut.31
bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat
kepadanya di belakangnya, dan bahwa c. Pernikahan Nabi Yusuf dengan Istri al-
Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang ‘Aziz
berkhianat”, Jibril berkata kepadanya, Dan Dan Demikianlah Kami memberi
juga bukan ketika kamu bermaksud kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir;
(melakukan sesuatu) kepadanya, wahai (dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana
Yusuf! Pada saat itu dia berkata, ‘Dan aku saja ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami
tidak membebaskan diriku (dari kesa- melimpahkan rahmat Kami kepada siapa
lahan). ”Para ulama berkata, “Menjaga yang Kami kehendaki dan Kami tidak
kehormatan diri dalam keadaan seperti ini menyia-nyiakan pahala orang-orang yang
menunjukkan kepada keikhlasan dan pahala berbuat baik.” (QS. Yûsuf: 56)
yang besar.”30 Dikisahkan bahwa pernikahan Nabi Yusuf
3. Imam Ibnu Kathi>r di dalam tafsirnya tidak dengan istri al-‘Aziz tersebut berlangsung
menyebutkan riwayat tentang bagaimana istri ketika Nabi Yusuf telah keluar dari penjara
al-Aziz menggoda Nabi Yusuf dan bagaimana dan Nabi Yusuf telah diangkat menjadi
kondisi Nabi Yusuf saat itu. bendaharawan Negara oleh Raja Mesir pada
4. Al-Suyut}i> dalam kitab tafsirnya al-Durr al- saat itu. Terdapat beberapa riwayat tentang
Manthu>r fi> at-Tafsi>r bi al-Ma’thu>r. Al-Suyut}i> pernikahan Nabi Yusuf dengan istri al-‘Aziz,
mengemukakan riwayat yang dikutip dari riwayat-riwayat tersebut diantaranya adalah:
Abdurrazaq dan al-Faryabi, Sa’id bin Mansur, 1. Imam Ibnu Jarir al-T{abari> dalam Ja>mi’ al-
Ibnu jarir, Ibnu Mundzir, Ibnu Abi Hatim dan Baya>n ‘an Ta’wi>l Al-Qur’a>n menuturkan
Abu Syaikh al-Hakim, dari Ibnu Abbas, ia riwayat dari Ibnu Ishaq:
berkata: Ibnu Hamid menceritakan kepada kami,
Ketika Zulaikha ingin melakukannya Salamah menceritakan kepada kami, dari
dengan Yusuf, kemudian ia ingin bertemu Ibnu Ishaq, ia berkata: “Ketika Yusuf
dengan Yusuf di dalam kamarnya dan Nabi berkata kepada raja: ‘Jadikanlah aku
Yusuf juga berkehendak dengannya dan bendaharawan negara (Mesir); sesungguh-
duduk diantara kedua kaki Zulaikha dengan nya aku adalah orang yang pandai menjaga,
menanggalkan celananya. Kemudian ter- lagi berpengetahuan’, raja berkata, ‘Dika-
dengar suara dari langit memanggilnya: bulkan!’. Maka ia menjalankan, sebagai-
‘Wahai anak Ya’qub, janganlah engkau mana yang mereka sebutkan, pekerjaan
menjadi seperti burung yang menghi- It}fir, dan It}fir mengasingkan diri. Allah
langkan sayapnya dan tetap tanpa sayap- SWT berfirman: “Dan demikianlah Kami
nya.’ Tetapi Yusuf sama sekali tidak memberi kedudukan kepada Yusuf di
merespon suara teguran tersebut, sampai

Suyu>ti, Tafsi>r al-Durr al-Manthu>r fi> al-Tafsi>r bi


31
30
Al-Qurt}ubi>, Tafsir al-Qurt}ubi>, 375. al-Ma’thu>r, 520-521.

104 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi kurang lebih 1000 orang, dalam seminggu
menuju kemana saja yang ia kehendaki di sekali.
bumi Mesir itu.” Ia (Ibnu Ishaq) berkata, Pada saat itu, ada yang berkata kepada
“Disebutkan kepadaku, Allah a’lam, bahwa Zulaikha, “Kalapun kamu mengajukan
It}fir meninggal pada malam itu, dan bahwa dirimu kepada Yusuf AS tentu dia akan
raja ar-Rayyan Ibn al-Walid menikahkan membantu bebanmu sedikit.” Akan tetapi
Yusuf dengan istri It}fir (Ra’il), dan ketika ada pula yang berkata, “Jangan kamu jum-
wanita tersebut menemuinya, Yusuf pai dia, mungkin dia akan teringat kisah
berkata, “Bukankah ini lebih daripada yang kamu merayunya dahulu hingga dia masuk
pernah kamu inginkan? Ia (Ibnu Ishaq) ke dalam penjara, dan dia akan membalas
berkata, “Mereka menduga bahwa wanita kejahatan kepadamu.” Zulaikha berkata,
tersebut berkata, “Wahai orang yang jujur, “Aku lebih mengetahui akhlak kekasihku
janganlah kamu mencelaku, karena dulu dari pada kalian.”
aku adalah seorang wanita seperti yang Waktu pun berlalu. Saat Yusuf AS berada
kamu lihat cantik dan menawan, wanita dalam arak-arakan kudanya, Zulaikha
yang hidup mewah dalam kerajaan dan datang dan berkata, “Maha Suci Allah yang
dunia. Temanku (suami) adalah orang yang mengubah seorang raja menjadi budak
tidak bisa menggauli istri, dan kamu seba- karena dosa yang dilakukannya, dan me-
gaimana Allah menjadikanmu memiliki ngubah seorang budak menjadi raja karena
rupa yang elok, maka aku terkalahkan oleh ketaatannya.” Yusuf berkata,”Siapa itu?”
apa yang aku lihat.” Mereka menduga bah- Orang-orang membawa Zulaikha ke
wa Yusuf mendapatinya masih perawan, hadapannya. Zulaikha berkata,” Aku per-
kemudian ia menggaulinya sehingga mela- nah mengurusmu dengan sepenuh hati,
hirkan dua orang anak laki-laki: Ifraim bin menyisir rambutmu dengan tanganku, dan
Yusuf dan Misha bin Yusuf.32 membesarkanmu di rumahku. Aku telah
2. Imam al-Qurt}ubi> dalam kitabnya al-Ja>mi’ li memuliakanmu. Akan tetapi, kebodohanku
Ah}ka>m Alqura>n menuturkan kisah yang telah mengubah semuanya, hingga aku pun
panjang mengenai pernikahan Nabi Yusuf hancur. Hartaku habis, kemuliaanku han-
dengan istri al-Aziz: cur, kehinaan menguasaiku dan pengeli-
Wahab bin Munabbih berkata,” Sesung- hatanku hilang. Setelah aku jatuh dari
guhnya pernikahan Yusuf AS dengan kedudukanku, kini aku menjadi orang yang
Zulaikha, istri al-Aziz berlangsung dengan dikasihani. Aku meminta-minta belas kasi-
bantuan banyak orang. Kisahnya adalah, al- han orang-orang. Ada yang kasihan meli-
Aziz suaminya wafat dan Yusuf AS berada hatku, dan ada yang tidak. Inilah balasan
di dalam penjara. Zulaikha seketika men- bagi orang-orang yang membuat kerusa-
jadi miskin, dan pengelihatannya hilang kan.”
disebabkan tangisan yang panjang terhadap Mendengar itu, Yusuf AS menangis pedih.
Yusuf AS. Nasib membuat Zulaikha men- Kemudian Yusuf AS berkata kepada
jadi pengemis ditengah rakyat yang pernah Zulaikha, “Apakah masih tersisa rasa
dipimpinnya. Ada sebagian orang yang sukamu kepadaku sedikit?” Zulaikha
mengasihinya namun tidak dengan seba- berkata, “Demi Allah, sekali memandang
gian yang lain. Setelah Yusuf AS menjadi wajahmu lebih aku sukai daripada dunia
pejabat dengan jabatan yang mulia, Yusuf dengan segala nikmatnya. Ulurkan kepada-
AS suka berkeliling negeri dengan mengen- ku kepala cemetimu.” Yusuf AS kemudian
darai kuda arak-arakan yang diiringi para mengulurkan cemetinya. Zulaikha meraih-
punggawa kerajaan mencapai jumlah nya dan menaruhnya di dadanya. Yusuf AS
merasakan ujung cemeti yang dipegangnya
bergetar karena gejolak hati Zulaikha.
32
Al-T{abari>, Tafsir al-T{abari>, 774.

Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115 105
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

Yusuf AS lalu menangis dan berlalu pulang Zulaikha memberi Yusuf dua orang anak
ke rumahnya. Tidak beberapa lama laki-laki: Ifratsim dan Mansya. Sebagai-
kemudian Yusuf AS mengutus seorang mana yang diriwayatkan, Allah Swt. mena-
utusan menemui Zulaikha untuk menyam- namkan cinta di hati Yusuf melebihi rasa
paikan, “Jika kamu mau, kami akan meni- cinta Zulaikha kepadanya. Karena itu,
kahkanmu dan membuatmu menjadi kaya.” Yusuf AS bertanya, ‘Mengapa rasa cintamu
Seketika itu Zulaikha berkata kepada orang kepadaku tidak seperti dulu?’ Zulaikha
utusan tersebut, “Aku berlindung kepada menjawab, ‘Setelah kurasakan nikmat cinta
Allah dari ejekan raja kepadaku! Aku sudah kepada Allah Swt., rasa cinta itu telah
tua, hartaku habis dan kemuliaanku sudah memalingkanku dari segala sesuatu.”33
sirna. Apakah dia berkeinginan kepadaku 3. Imam al-Suyut}i> dalam tafsir al-Durr al-
sedangkan aku sudah tua dan papa?!” Manthu>r fi> al-Tafsi>r bi al-Ma’thu>r. menukil
Utusan itu kemudian kembali dan menga- dua riwayat yang berbeda:
barkan apa yang dikatakan Zulaikha. Diriwayatkan oleh Abu as-Syaikh dari
Pada minggu selanjutnya, saat Yusuf AS Abdul Aziz bin Munabbih dari ayahnya
keluar dengan iring-iringannya, Zulaikha berkata: “Ketika Nabi Yusuf melewati se-
datang kembali menemuinya meminta buah jalan, mantan istri al-Aziz menampak-
bantuan. Yusuf AS lalu berkata, “Apakah kan dirinya, sehingga melewati Nabi Yusuf
utusanku tidak menyampaikannya kepada- dan berkata: ‘Segala puji bagi Allah yang
mu?” Zulaikha berkata, “Aku sudah mem- menjadikan seorang raja menjadi budak
bertahukanmu, bahwa memandang wajah- karena maksiatnya, dan menjadikan budak
mu sekali saja lebih aku sukai daripada sebagai raja karena ketaatannya.’ Kemu-
dunia dan nikmatnya.” dian Nabi Yusuf mengenalnya lalu meni-
Selanjutnya orang-orang suruhan Yusuf kahinya dan mendapatkannya masih pera-
membawa Zulaikha dan memandikannya wan, karena suami sebelumnya tidak
lalu membawanya kepada Yusuf. Saat itu, mampu menjamah perempuan.”
Yusuf bangkit mendirikan shalat dan duduk Diriwayatkan dari al-H{a>kim al-T{irmidhi>
berdoa kepada Allah, dan Zulaikha duduk dari Wah}ab bin Munabbih}, berkata:
di belakang Yusuf berdoa meminta agar “Ketika mantan istri al-Azizi memiliki
kemudaannya, kecantikannya dan pengeli- sebuah keperluan dan ada yang berkata
hatannya dikembalikan seperti muda. Maka kepadanya. Jika engkau meminta bantuan
Allah Swt. mengabulkannya, dan Zulaikha kepada Yusuf bin Ya’qub maka ia akan
kembali muda, cantik dan dapat melihat memenuhinya. Maka ia meminta pendapat
serta kembali dengan penuh pesona kepada orang-orang, mereka mengatakan:
sebagaimana dahulu dia merayu Yusuf. ‘Jangan engkau lakukan, karena kami
Demikianlah Allah Swt. memuliakan Yusuf mengkhawatirkanmu. Ia menjawab: ‘Tidak,
karena telah menjaga apa-apa yang diha- sesungguhnya aku tidak takut kepada orang
ramkan Allah. Hubungan pun terjadi dan yang takut kepada Allah. Maka dia masuk
Zulaikha masih perawan. Yusuf menanyai- ke dalam kerajaan dan melihat Nabi Yusuf,
nya, dan Zulaikha menjawab, “Wahai lalu ia berkata: ‘Segala puji bagi Allah
Nabiyullah, suamiku impoten tidak bisa yang menjadikan seorang budak menjadi
berhubungan dengan wanita. Ketika itu raja karena ketaatannya, kemudian ia meli-
kamu demikan tampannya, seakan tidak hat kepada dirinya sendiri dan berkata:
ada yang menandingi.” ‘Segala puji bagi Allah yang menjadikan
Wahab bin Munabbih berkata, “Keduannya seorang raja menjadi budak karena
kemudian hidup dalam kebahagiaan. Hari maksiatnya.’ Kemudian Nabi Yusuf meni-
demi hari, kehidupan keduanya semakin kahinya dan mendapatkan ia masih pera-
baik. Allah Swt. kemudian menambahkan
kebaikan tersebut kepada keduannya. 33
Al-Qurt}ubi>, Tafsir al-Qurt}ubi>, 487-489.

106 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

wan. Nabi Yusuf berkata kepadanya: kan bekas suamiku dulu tidak menggauli
‘Bukankah ini lebih baik dari yang kamu wanita. Dan keadaanmu seperti apa yang
inginkan? Ia menjawab: ‘Wahai Nabi- dijadikan oleh Allah dalam keadaan demi-
yullah, sesungguhnya aku dibingungkan kian tampannya (sehingga membuatku
olehmu karena empat hal: pertama, engkau tergoda karenanya). Lalu mereka menduga,
adalah setampan-tampannya manusia; ketika Yusuf menggaulinya ia menjumpai-
kedua, karena aku wanita tercantik di nya dalam keadaan masih perawan, dan
masaku; ketiga, karena aku masih perawan; melahirkan anak darinya dua orang laki-
dan keempat, karena suamiku orang yang laki, yaitu Ifrasim Ibnu Yusuf dan Maisya
impoten.”34 Ibnu Yusuf.35
4. Ibnu Kathi>r dalam Tafsi>r Al-Qur’a>n al- 5. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah.
‘Az}i>m mengemukakan riwayat dari Ibnu Quraish Shihab mengambil cerita yang
Ishaq: bersumber dari Wah}ab Ibn Munabbih}:
Muhammad Ibnu Ishaq mengatakan, Diceritakan bahwa mata Zulaikha buta
“ketika Yusuf berkata kepada raja Mesir: karena tangisnya yang tak terhenti menge-
“Jadikanlah aku bendaharawan negara (Me- nang cintanya yang tidak disambut.
sir); sesungguhnya aku adalah orang yang Akhirnya ia meninggalkan istana pening-
pandai menjaga lagi berpengetahuan.”, raja galan suaminya, berjalan di jalan-jalan kota
berkata kepadanya, ‘Saya terima,’ lalu raja Mesir dan mengemis. Suatu ketika, Yusuf
mengangkatnya yang menurut pendapat As. yang telah menjadi menteri dan
ulama menyebutkan bahwa Yusuf meng- dikelilingi oleh rombongannya mendengar
gantikan kedudukan Qit}fir, sedangkan seorang wanita buta berteriak, ‘Mahasuci
Qit}fir sendiri dipecat dari jabatannya. Allah Allah yang mengalihkan para raja karena
berfirman: “Dan demikian Kami memberi kedurhakaannya menjadi hamba sahaya
kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; dan menjadikan hamba sahaya raja karena
(dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana ketaatannya.” Yusuf bertanya, “Suara siapa
saja ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami itu?” Itulah Zulaikha. Lalu Yusuf menangis
melimpahkan rahmat Kami kepada siapa dan mendekatinya lalu meminta agar
yang Kami kehendaki dan Kami tidak Zulaikha mengawininya. Maka dia
menyia-nyiakan pahala orang-orang yang didandani dan diantar ke rumah Yusuf. Di
berbuat baik.” Muhammad Ibnu Ishaq sana, Yusuf berdoa bersamanya kiranya
mengatakan bahwa menurut kisah yang Allah mengembalikan masa muda, kecanti-
sampai kepadanya, hanya Allah yang lebih kan, dan memulihkan matanya. Allah
mengetahui. Qit}fir meninggal dunia di hari- mengabulkan doa mereka berdua sehingga
hari itu. Lalu raja ar-Rayyan Ibnu al-Walid menjadilah Zulaikha lebih cantik daripada
mengawinkan Yusuf dengan bekas istri hari dia merayu Yusuf sekian puluh tahun
Qit}fir, yaitu Ra’il. Ketika Ra’il masuk ke yang silam. Itu semua merupakan anugerah
kamar Yusuf, maka Yusuf berkata kepada- Allah kepada Yusuf yang menyucikan
nya, “Bukankah ini lebih baik dari apa yang dirinya dari kedurhakaan kepada Allah.
engkau inginkan dahulu?” Menurut mereka Quraish Shihab menilai Wah}ab Ibn
Ra’il berkata kepada Yusuf, “Hai orang Munabbih}, menurutnya ia adalah seorang
yang dipercaya, janganlah engkau mencela- yang dikenal sangat pandai berimajinasi.
ku, sesungguhnya aku seperti yang engkau Menurut Quraish Shihab, masih banyak
lihat sendiri adalah seorang wanita yng ending dari kisah cinta itu, namun semua-
cantik jelita lagi bergelimang di dalam nya hanya perkiraan dan imajinasi. Upaya
kemewahan kerajaan dan duniawi, sedang- sementara orang untuk membuat happy
ending (akhir yang menggembirakan) bagi

Suyu>ti, Tafsi>r al-Durr al-Manthu>r fi> al-Tafsi>r bi


34

al-Ma’thu>r, 553. 35
Ibnu Kathi>r, Tafsi>r Ibnu Kathi>r.

Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115 107
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

kisah cinta yang tak bersambut ini tidak yang dijadikan pegangan olehnya dalam
dapat dikukuhkan atas nama agama atau menafsirkan Alquran, dan dari ulama-
atas nama hadis Nabi, apalagi Alquran. Ia ulama tersebut tidak ada yang menyebut-
juga menambahkan, kalaulah bukan untuk kan nama istri al-Aziz.37
tujuan meluruskan kekeliruan sementara 2. Fakhruddin al-Razi dalam Mafa>tih} al-
kita. Ghayb. Setelah Imam Fakhr al-Razi
Quraish Shihab juga mengomentari doa mengemukakan cerita ketika Nabi Yusuf
yang biasa dipanjatkan oleh sebagian orang dijual kepada al-Aziz yang bernama Qit}fir
pada acara resepsi pernikahan, menurutnya atau It}fir dan istrinya bernama Zulaikha
boleh jadi doa semacam itu dinilai tidak atau Ra’il, yang pada saat itu Mesir
tepat jika kita menyatakan bahwa Yusuf dipimpin oleh raja bernama al-Rayyan bin
dan Zulaikha menikah, bahkan ia dinilai al-Walid seorang dari bangsa ‘Amaliq.
dosa jika kita menganut pendapat yang Kemudian Imam al-Razi menuturkan
dianut sebagian ulama bahwa Zulaikha bahwa riwayat-riwayat tersebut tidak ada
memeluk agama Nabi Yusuf, tetapi ia dasarnya dalam Alquran, dan tidak juga
adalah seorang Mushrikah penyembah pada hadis sahih. Penafsiran Kitab Allah
berhala. Bukankah Allah Swt., secara tegas (Alquran) tidak disandarkan pada riwayat-
melarang perkawinan seorang muslim riwayat ini, karenanya orang yang berakal
dengan mushrikah atau seorang muslimah harus berhati-hati dalam mengambil dalam
dengan mushrik?. Menurutnya, masih ada menuturkannya.38
puluhan doa lain yang lebih baik dan ber- 3. Muhammad Rasyid Ridha dalam tafsirnya
kesan dapat ditemukan dalam literatur al-Mana>r, mengatakan, Alquran tidak
agama, bahkan terbuka lebar bermohon menyebutkan secara jelas nama orang
kepada Allah doa yang lebih baik walau Mesir yang membeli Nabi Yusuf begitu
tanpa merujuk literatur.36 juga dengan nama istrinya, karena Alquran
bukan kitab sejarah. Sebenarnya, kisah itu
3. Analisa Terhadap Riwayat Isra’iliyya>t mengandung hikmah, nasihat, dan
Pernikahan Yusuf dan Zulaikhah pelajaran. Akan tetapi al-Aziz hanyalah
a. Analisa terhadap Isra’iliyya>t tentang sebuah Laqab, karena laqab tersebut akan
Nama al-‘Aziz dan Istri dikembalikan kepada Nabi Yusuf setelah
Di bab sebelumnya, penulis telah menjadi kepercayaan dari raja di Mesir.39
menguraikan beberapa riwayat isra>’iliyya>t Melihat komentar dari para ulama di atas,
tentang beberapa nama dari orang Mesir atau penulis mengambil kesimpulan bahwa nama-
al-Aziz dan juga istrinya yang telah membeli nama tersebut diatas tidak ada dasarnya dalam
Nabi Yusuf dari para musafir. Di sini penulis Alquran ataupun Sunah. Nama-nama tersebut
memaparkan analisis dari kebenaran riwayat- hanya sebuah riwayat yang tidak berdasar.
riwayat itu dan juga apakah dengan menge- Meskipun dimungkinkan riwayat-riwayat di
tahui atau mempercayai riwayat tersebut akan atas tidak akan merusak ‘aqi>dah kaum
merusak ‘aqi>dah umat Islam. muslimin, tetapi sebagai orang yang berakal
Komentar para Ulama mengenai nama haruslah lebih berhati-hati dalam mengambil
orang Mesir dan istrinya diatas, diantaranya:
1. Ibn Qayyim dalam al-Tafsi>r al-Qayyim
menafsirkan ayat diatas tidak menyebutkan
nama dari istri al-Aziz, tetapi hanya dengan
37
Al-Imam Ibnu Qayyim, Tafsi>r al-Qayyim (Beirut:
Dar al-Kitab al-‘Alamiyah, t.t.), 314-315.
menyebutkan sifat-sifat buruk darinya. 38
Muh}ammad Fakhruddin Al-Razi, Tafsi>r Al-Kabi>r
Beliau mengutip pendapat dari para ulama Wa Mafati>h Al-Ghayb, Vol. 9 (Beirut: Da>rul-Fikr,
1994).
36
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah; Pesan, 39
Muh}ammad Rashid Rida, Tafsi>r Al-Qur’a>n Al-
Kesan, dan Keserasian Alquran, Vol. 6 (Ciputat: H{aki>m: Tafsi>r Al-Mana>r, vol. 12 (Bandung: Dar al-
Lentera Hati, 2009), 120. Kita>b al-‘Alamiyah, t.t.).

108 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

sebuah riwayat, seperti apa yang telah di ‫ وطرحه يوسف‬،‫ حتى أخرجته منه وسقط‬،‫فخرقته‬
tuturkan oleh Imam Fakhr al-Razi.
40
َّ
.‫واشتد نحو الباب‬
b. Analisa Terhadap Isra’iliyya>t Godaan Materi riwayat itu dikomentari oleh al-
Istri al-Aziz T{abari>, tetapi sama sekali tidak membicarakan
Ada beberapa kitab tafsir yang memuat keanehan-keanehan di dalamnya. Ia lebih
kisah isra>’iliyya>t, godaan istri al-Aziz kepada tertarik mengomentari persoalan burhan apa
Nabi Yusuf. Dari beberapa kitab tafsir yang dilihat Nabi Yusuf sehingga ia tidak jadi
referensi penulis, tidak semua menyantumkan berzina dengan wanita yang menggodanya.
riwayat isra>’iliyya>t tentang godaan istri al- Imam al-T{abari> mendhaifkan pendapat ulama
Aziz kepada Nabi Yusuf, yang menyantumkan salaf yang menafikan perbuatan Nabi Yusuf
riwayat tersebut hanyalah dari kitab tafsir yaitu saat Nabi Yusuf membuka celana dan
Ja>mi’ al-Baya>n fi> Tafsi>r Al-Qur’a>n, tafsir al- duduk di atas kedua paha wanita itu. Ia bahkan
Ja>mi’ li Ah}ka>m Al-Qur’a>n dan tafsir al-Durr berkomentar bahwa pendapat pertama di atas
al-Manthu>r. adalah hasil penafsiran para ulama terhadap
Berikut penulis akan mencantumkan kem- ayat Alquran.41
bali riwayatnya dan juga dengan analisisnya. Menurut pendapatnya, jika saja Yusuf tidak
1. Riwayat dari Imam al- T{abari> melihat tanda dari Tuhannya, dan itu adalah
،‫ حدثنا عمرو بن محمد‬:‫ قال‬،‫حدثنا ابن وكيع‬ tanda dari Allah yang mencegahnya dari
melakukan kekejian yang hendak dilakukan-
‫ (ولقد همت به‬:‫ عن السدي‬،‫ حدثنا أسباط‬:‫قال‬ nya. Ayat tersebut boleh jadi gambaran
Ya’qub, atau gambaran raja, atau berupa anca-
‫ ما أحسن‬،‫ يا يوسف‬:‫ قالت له‬:‫وهم بها) قال‬ man dalam ayat-ayat yang Allah firmankan
:‫ قالت‬.‫ هو َّأول ما ينتثر من جسدي‬:‫شعرك! قال‬ dalam Alquran tentang zina. Tidak ada yang
bisa memastikan pilihan tersebut. Tindakan
‫ هو للتراب‬:‫ ما أحسن وجهك! قال‬،‫يا يوسف‬ yang benar dalam masalah ini adalah
mengatakan seperti yang Allah firmankan,
،‫فهمت به وهم بها‬
َّ ،‫ فلم تزل حتى أطمعته‬.‫يأكله‬ serta mempercayainya, dan meninggalkan
yang selain itu kepada yang mengetahuinya.42
‫ليحل‬
ّ ‫ وذهب‬،‫ وغلَّقت األبواب‬،‫فدخال البيت‬ Mengomentari persoalan di atas, Rasyid
،‫قائما في البيت‬
ً ‫ فإذا هو بصورة يعقوب‬،‫سراويله‬
Ridha berpendapat bahwa materi itu kemung-
kinan merupakan khurafat ahli kitab masa lalu
‫”يا يوسف ال تواقعها‬:‫ يقول‬،‫عض على إصبعه‬
َّ ‫قد‬ yang masuk dalam penafsiran Alquran oleh
beberapa orang Yahudi yang telah masuk
‫فإنما مثلك ما لم تواقعها مثل الطير في جو‬ Islam, atau merupakan materi yang didesas-
desuskan oleh musuh-musuh Islam dengan
‫ ومثلك إذا واقعتها مثله إذا مات‬،‫السماء ال يطاق‬ tujuan merusak ‘aqi>dah umat Islam.43
Dari uraian diatas, kesimpulannya adalah
.‫ووقع إلى األرض ال يستطع أن يدفع عن نفسه‬ riwayat yang ada dalam kitab tafsir karangan
‫ومثلك ما لم تواقعها مثل الثور الصعب الذي ال‬ Imam al-T{abari> ada indikasi bahwa jika umat
Islam langsung mempercayai kisah dalam
‫ ومثلك إن واقعتها مثل الثور حين‬،‫يُعمل عليه‬ riwayat tersebut akan merusak akidahnya,

‫يموت فيدخل النَّمل في أصل قرنيه ال يستطيع أن‬ 40


Al-T{abari>, Ja>mi’ al-Baya>n “an Ta”wi>l Al-Qur’a>n,
212.
‫ وذهب ليخرج‬،‫ فربط سراويله‬،”‫يدفع عن نفسه‬ 41
Anwar, Melacak Unsur-Unsur Israiliyat dalam
Tafsir al-T{abari> dan Tafsir Ibnu Kathi>r, 90-91.
‫ فأخذت بمؤخر قميصه من خلفه‬،‫ فأدركته‬،‫يشت ُّد‬ 42
43
Al-T{abari>, Tafsir al-T{abari>, 589.
Anwar, Melacak Unsur-Unsur Israiliyat dalam
Tafsir al-T{abari> dan Tafsir Ibnu Kathi>r, 91.

Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115 109
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

ِ ِ
‫صور‬ ُ ‫الرزَّاق َوالْف ْريَابِي َو َسعيد بن َم ْن‬
َّ ‫أخرج عبد‬
seperti yang telah dituturkan oleh rasyid
Ridha.
2. Riwayat dari Imam al-Qurt}ubi> ‫َوابْن جرير َوابْن ال ُْم ْنذر َوابْن أبي َحاتِم َوأَبُو‬
‫س ِم ْن َها‬ ِ
َ َ‫ َح َّل الْه ْميَا َن َو َجل‬:‫اس‬ ٍ َّ‫قال ابْ ُن َعب‬ ِ ‫الش ْيخ والْحاكِم وصححهُ َعن ابْن َعبَّاس ر‬
‫ضي‬ َ َ َ َ َ َّ
ِ
‫اها‬
َ ‫ت َعلَى قَ َف‬ ْ :ُ‫ َو َع ْنه‬،‫س الْ َخاتِ ِن‬
ْ ‫استَ ْل َق‬ َ ‫َم ْجل‬ ‫ثم استلقت‬ َّ ‫ لما َهمت بِ ِه تزينت‬:‫ال‬ َ َ‫اهلل َع ْن ُه َما ق‬
‫ال َس ِعي ُد بْ ُن‬ َ َ‫ َوق‬.ُ‫َوقَ َع َد بَ ْي َن ِر ْجلَْي َها يَ ْنزِعُ ثِيَابَه‬ ‫جلس بَين ِر ْجلَْي َها يحل‬
َ ‫على فراشها وهم َبها َو‬
‫ َولَ َّما‬:‫اس‬ٍ َّ‫ال ابْ ُن َعب‬ َ َ‫ق‬.‫ أَطْلَ َق تِ َّكةَ َس َرا ِو ِيل ِه‬:‫ُجبَ ْي ٍر‬ ‫ يَا بن يَ ْع ُقوب َال تكن‬:‫الس َماء‬ َّ ‫تبانه نُودي من‬
”‫ب‬ ِ ‫َخ ْنهُ بِالْغَْي‬ُ ‫ك لِيَ ْعلَ َم أَنِّي لَ ْم أ‬ َ ِ‫” ذل‬:‫ال‬ َ َ‫ق‬ ‫قي َال ريش لَهُ فَلم يتعظ‬
ِ ِ َ َ‫] ق‬25 :‫[يوسف‬ َ َ‫كطائر ينتف ريشه فَ ب‬
‫ت‬َ ‫ين َه َم ْم‬ َ ‫ َوَال ح‬:‫يل‬ ُ ‫ال لَهُ ج ْب ِر‬ ‫برهان ربه ِج ْب ِريل َعلَْي ِه‬ َ ‫على النداء َش ْيئا َحتَّى رأى‬
‫ئ‬ُ ‫” َوما أُبَ ِّر‬:‫ك‬ َ ِ‫ال ِع ْن َد ذَل‬ َ ‫ف؟! فَ َق‬ ُ ُ‫بِ َها يَا ي‬
ُ ‫وس‬ ‫ورة يَ ْع ُقوب عاضاً على اصبعيه‬ ِ َّ
َ‫ص‬ ُ ‫الس َالم في‬
‫اف فِي‬ ُ ‫ َو ِاالنْ ِك َف‬:‫ قَالُوا‬.]25 :‫نَ ْف ِسي” [يوسف‬ ‫ب إِلَى الْبَاب‬
ِِ ِ َ َ‫زع فَخرجت َش ْه َوته من أنامله فَ َوث‬
َ ‫فَ َف‬
‫ وأعظم‬،‫ال على اإلخالص‬ ٌّ ‫ْحالَ ِة َد‬َ ‫مثْ ِل َهذه ال‬ ‫وسف رجله فَضرب َبها الْبَاب‬ ُ ُ‫فَ َو َج َدهُ مغلقاً فَرفع ي‬
44
.‫للثواب‬
Imam al-Qurt}ubi> tidak mengomentari
َ َ‫ْاألَ ْدنَى فانفرج لَهُ واتبعته فَأَ ْد َركته فَوضعت ي‬
‫ديها‬
tentang keanehan-keanehan riwayat di atas, ‫فِي قَ ِميصه فشقته َحتَّى بلغت عضلة َساقه فألفيا‬
tetapi ia hanya berkomentar tentang hikmah
dari kejadian pada Nabi Yusuf tersebut untuk ‫دها لَ َدى الْبَاب‬
َ ِّ‫َسي‬
orang-orang yang telah berbuat dosa. Dari beberapa komentar dari para ulama di
Tetapi Imam al-Qurt}ubi> mengutip pendapat atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa
dari Ibnu At}iyah: riwayat ini tidak berdasar dalam Alquran dan
Yang aku katakan dalam ayat ini bahwa juga Sunah, bahwa seorang Nabi tidak
Yusuf sebagai seorang Nabi pada waktu mungkin melakukan perbuatan keji tersebut
berbuat kesalahan ini tidak benar, dan tidak dan jika riwayat-riwayat tersebut dipercayai
ada riwayat yang jelas dalam hal itu. Jika oleh umat Islam maka dapat merusak ‘aqidah
memang demikian, maka dia telah beriman mereka seperti yang telah dikatakan oleh
dan diberi hikmah dan ilmu, sehingga boleh Rasyid Ridha.
jadi dia hanya berkeinginan yang merupa-
kan keinginan terhadap sesuatu tanpa c. Analisa terhadap Isra>iliyya>t Pernikahan
melakukannya, lalu dia mampu membeda- Nabi Yusuf dengan Zulaikha
kan antara yang berbahaya dan hina dari Lima kitab referensi penulis, semuanya
kesalahan. Jika kita katakan Yusuf sebagai memuat riwayat isra>’iliyya>t tentang kisah
Nabi pada saat itu, maka tidak mungkin pernikahan Nabi Yusuf dengan Zulaikha.
jika dia memiliki keinginan seperti itu di Berikut penulis mencantumkan kembali
dalam hatinya. Selain itu, tidak benar apa riwayat-riwayat itu beserta analisisnya.
yang dituduhkan kepadanya tentang mem- 1. Riwayat dari Imam al-T{abari>
buka pengikat celana dan lain sebagainya, Imam al-T{abari> tidak mengomentari sama
karena Nabi itu terpelihara dari dosa.”45 sekali kebenaran riwayat kisah itu. Ia hanya
3. Riwayat dari Imam al-Suyut}i> menafsirkan ayat itu, bahwa Allah member-
nya kedudukan di muka bumi setelah berstatus
budak, kemudian ia taat kepada-Nya atas apa
44
Al-Qurt}ubi>, Al-Ja>mi’ Al-Ah}ka>m Al-Qur’an. yang diperintahkan dan mencegah atas apa
45
Al-Qurt}ubi>, Tafsir al-Qurt}ubi>, 378.

110 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

yang dilarang, sebagaimana Allah tidak dianggap orang yang suka mempermainkan
menyia-nyiakan perbuatan baik dan ketaatan Qadar”. Kemudian Abu Zahrah dan Nasa’i
Yusuf kepadaTuhannya.46 berkata: “Ibnu Munabbih adalah orang yang
Menurut Rosihon Anwar, Ibnu Jarir al- terpercaya”. Imam Bukhari sendiri berpegang
T{abari> kurang berhati-hati memilih riwayat- teguh kepadanya dan mempercayainya.49
riwayat isra>’iliyya>t. Dalam istilah al-Hu>fi>, Akan tetapi Imam Rasyid Ridha tidak
kajian terhadap al-T{abari> tidak dapat sependapat dengan mereka, Rasyid Ridha
dipisahkan dari posisinya sebagai ahli tafsir, menuduh Wah}ab bin Munabbih} sebagai
sejarahwan, dan ahli fiqih. Sikap ketidak- pendusta. Ia menyayangkan terhadap ulama
kritisannya terhadap sebagian besar isra>’i- Jarh} dan Ta’di>l (ulama yang menyelidiki
liyya>t dalam tafsirnya, para ulama berbe-da kesalahan dan keadilan rawi), yang tertipu
pendapat, ada yang membelanya dan ada yang dengan Wah}ab bin Munabbih}, mereka
mengkritiknya. Untuk menilai kualitas-nya, mengatakan bahwa ia adalah adil. Hal ini
Al-T{abari> menyerahkan sepenuhnya kepada dikemuakkan oleh Rasyid Ridha di dalam
para pembaca. Dengan cara ini, Al-T{abari> muqaddimah tafsinya, telah mengemukakan
sudah memenuhi tugas keilmuannya dan tidak pendapat Ibnu Taimiah tentang keadaan cerita
bertanggungjawab atas isinya.47 isra>’iliyya>t yang diriwayatkan dari Wah}ab bin
2. Riwayat dari Imam al-Qurt}ubi> Munabbih}, sebagai berikut: “Engkau melihat
Setelah Al-Qurt}ubi> mengutip riwayat bahwasannya imam ahli tahqi>q ini (Ibnu
Wah}ab bin Munabbih} yang menyatakan, Nabi Taimiah) senantiasa memastikan diam untuk
Yusuf menikahi Zulaikha, lalu Al-Qurt}ubi> membenarkan segala apa yang diketahuinya
mengutip pendapat al-Mawardi bersumber dari sebagai riwayat isra>’iliyya>t, selain pada
Muqatil bahwa Nabi Yusuf tidak pernah riwayat yang sudah jelas dalil yang
menikahi Zulaikha. Bahwa ketika Zulaikha membatalkannya. Ia menjelaskan di dalam
melihat Yusuf dalam iring-iringannnya, dia dalil yang batal ini terdapat riwayat Wah}ab
menangis dan berkata, ‘Segala puji bagi Allah bin Munabbih}, dan karena pada penyelidik
yang telah merubah raja-raja menjadi budak tertipu oleh Wahab dalam hal kecacatan dan
karena perbuatan dosanya, dan segala puji keadilan perawi, maka ia menjadikannya
bagi Allah yang telah merubah seorang budak sebagai perawi yang adil. Dengan demikian,
menjadi raja dengan ketaatannya, lalu Yusuf jelaslah kebohongan Wahab, dan bagaimana
memberi perlindungan kepadanya, sehingga kita akan memperkuat dengan Kitab Taurat
Zulaikha tinggal sebagai keluarga Yusuf dan kitab-kitab Rasul lainnya, padahal dalam
hingga wafat. Yusuf tidak pernah menikah kitab-kitab tersebut tidak sedikitpun
50
dengan Zulaikha.48 mengandung cerita tersebut.
Mayoritas ulama hadis memberikan Imam Al-Dhahabi berpendapat, ia
penilaian yang positif terhadap Wah}ab bin mengakui bahwa Wah}ab bin Munabbih} sangat
Munabbih}, di antaranya al-‘Ajli berkata: “Ia banyak menyampaikan cerita-cerita isra>’iliy-
adalah tabi’in yang terpercaya, dia adalah ya>t dan aneka kisah tetapi Al-Dhahabi tidak
Qadhi daerah Shan’a”. Ibnu Hajar berkata: menuduh dusta dan tidak menilai ia perusak
“Wah}ab bin Munabbih} al-S}a’ani adalah tabi’in akal dan aqidah kaum muslimin. Menurutnya,
yang miskin, yang mendapatkan kepercayaan yang merusaknya adalah sekelompok kaum
dari jumhur”. Selanjutnya Ibnu Hajar dengan cara menyisipkan kisah-kisah isra>’iliy-
menyatakan: “Wah}ab bin Munabbih} adalah ya>t itu dalam tafsir yang tidak ada kaitan
orang yang lemah, dan itulah yang sering
dianggap sebagai shubh}at-nya, dan ia
49
Muhammad Husyan Al-Dhahabi, Israiliyyat
46
Al-T{abari>, Tafsir al-T{abari>, 773. dalam Tafsir dan Hadis (Jakarta: Litera Antar Nusa,
47
Anwar, Melacak Unsur-Unsur Israiliyat dalam 1989), 96-97.
Tafsir al-T{abari> dan Tafsir Ibnu Kathi>r, 114-115. 50
Al-Dhahabi, Israiliyyat dalam Tafsir dan Hadis,
48
Al-Qurt}ubi>, Tafsir al-Qurt}ubi>, 496-497. 91.

Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115 111
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

dengannya dan memalsukanya agar topik yang ‫سأَلته‬ َ َ‫وسف بن يَ ْع ُقوب ف‬ ُ ُ‫لَ َها فَقيل لَ َهالَو أتيت ي‬
dibahasnya laku.
Imam Al-Dhahabi sependapat dengan ‫ َال تفعلي فَإنَّا‬:‫فاستشارت النَّاس فِي ذَلِك فَ َقالُوا‬
jumhur ulama yang men-thiqah-kan Wah}ab
bin Munabbih} dan dengan Imam Bukhari ‫َخاف ِم َّمن ي َخاف‬ َ ‫ كال إِنِّي َال أ‬:‫نَ َخاف َعلَْيك َقالَت‬
sesama ahli hadis lainnya yang memegang
‫ْحمد‬ ِ ِ
teguh hadisnya serta riwayat sahih bahwa َ ‫ ال‬:‫الله َفدخلت َعلَْيه فرأته في ملكه فَ َقالَت‬
‫ثم نظرت إِلَى‬ َّ ‫اعتِ ِه‬
َ َ‫هلل الَّ ِذي جعل العبيد ملوكاً بِط‬
Wah}ab bin Munabbih} adalah seorang yang
waras dan saleh. Imam Al-Dhahabi tidak
mengatakan kecuali Wah}ab bin Munabbih ‫ْحمد هلل الَّ ِذي جعل ال ُْملُوك‬ َ ‫ ال‬:‫فسها فَ َقالَت‬ َ َ‫ن‬
adalah tokoh yang dizalimi oleh orang yang
melontarkan tuduhan kepadanya, orang-orang َّ ‫عبيدا بمعصيته فَقضى لَ َها َج ِميع حوائجها‬
‫ثم‬
memanfaatkan popularitas dan keluhuran
kedudukannya lalu penilaian buruk tanpa ‫س َه َذا أجمل‬ َ ‫ أَلَْي‬:‫ال لَ َها‬
َ ‫وجها فَ َو َج َد َها بكر فَ َق‬
َ ‫َتز‬
dasar diarahkan kepadanya.51
3. Riwayat dari Imam Ibnu Kathi>r
‫ يَا نَبِي اهلل إِنِّي ابْتليت فِيك‬:‫ِم َّما أر ْدت قَالَت‬
Sami bin Muhammad Salamah sebagai ‫ كنت أجمل النَّاس كلهم َوكنت أَنا أجمل‬:‫بِأ َْربَع‬
Muh}aqqiq Tafsir Ibnu Kathi>r berpendapat
bahwa riwayat di atas tidak ada dasarnya ً‫أهل زماني َوكنت بكر َوَكا َن َزوجي عنينا‬
dalam Alquran dan hadis, maka perkatan yang
5. Quraish Shihab mencantumkan kisah yang
sama dengan Ibnu Ishaq tersebut tidak ada
bersumber dari Wah}ab bin Munabbih} dalam
penguatnya.52
tafsirnya al-Mishbah. Quraish Shihab menilai
Dalam buku Melacak Unsur Isra>’iliyya>t
Wah}ab bin Munabbih}, menurutnya ia adalah
dalam Tafsir al-T{abari> dan Tafsir Ibnu Kathi>r,
seorang yang dikenal sangat pandai berima-
Rosihon Anwar mengatakan, Ibnu Kathi>r jinasi. Menurut Quraish Shihab, masih banyak
adalah seorang ahli tafsir, sejarahwan dan ahli
ending dari kisah cinta itu, namun semuanya
hadis yang mengetahui kelemahan dan
hanya perkiraan dan imajinasi. Upaya semen-
kekuatan sebuah riwayat.53
tara orang untuk membuat happy ending
4. Riwayat dari Imam al-Suyut}i> (akhir yang menggembirakan) bagi kisah cinta
‫الش ْيخ َعن عبد ال َْع ِزيز بن ُمنَبّه َعن أَبِيه‬ َّ ‫َوأخرج أَبُو‬ yang tak bersambut ini tidak dapat dikukuh-

‫الس َالم فِي‬


َّ ‫ تعرضت ا ْم َرأَة ال َْع ِزيز ليوسف َعلَْي ِه‬:‫ال‬
kan atas nama agama atau atas nama hadis
َ َ‫ق‬ Nabi, apalagi Alquran. Ia juga menambahkan,
‫ْحمد هلل الَّ ِذي جعل‬ َ ‫ ال‬:‫الطَّ ِريق َحتَّى مر َبها فَ َقالَت‬
kalaubukan untuk tujuan meluruskan keke-
liruan sementara kita.
ً‫اعتِ ِه ملوكا‬
َ َ‫ال ُْملُوك بمعصيته عبيدا َوجعل العبيد بِط‬ Quraish Shihab juga mengomentari doa
yang biasa dipanjatkan oleh sebagian orang di
‫احبها من‬َ ‫ص‬ َ ‫وجها فَ َو َج َد َها بكرا َوَكا َن‬ َ ‫فعرفها فَ تَ َز‬ acara resepsi pernikahan. Menurutnya, boleh
ِ
jadi doa semacam itu dinilai tidak tepat jika
‫ِّساء‬
َ ‫قبل َال يَأْتي الن‬ kita menyatakan, Yusuf dan Zulaikha
- ‫ي َعن وهب بن ُمنَبّه‬ ِ ِ ‫وأخرج الْح ِكيم الت‬ menikah, bahkan ia dinilai dosa jika kita
ّ ‫ِّرمذ‬ْ َ َ menganut pendapat yang dianut sebagian
ِ
َ ‫َصابَت ْام َرأَة ال َْع ِزيز َح‬
‫اجة‬ َ ‫ أ‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬- ُ‫َرضي اهلل َعنه‬ ulama bahwa Zulaikha memeluk agama Nabi
Yusuf, tetapi ia adalah seorang Mushrikah
penyembah berhala. Bukankah Allah swt.,
51
Muhammad Husayn Al-Dhahabi, Ensiklopedia secara tegas melarang perkawinan seorang
Tafsir, terj. Nabhani Idris (Jakarta: Kalam Mulia, 2010), muslim dengan mushrikah atau seorang
188. muslimah dengan mushrik? Masih ada
52
Ibnu Kathir, Tafsi>r Ibnu Kathi>r.
53
Anwar, Melacak Unsur-Unsur Israiliyat dalam puluhan doa lain yang lebih baik dan berkesan
Tafsir al-T{abari> dan Tafsir Ibnu Kathi>r, 138. dapat ditemukan dalam literatur agama,

112 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

bahkan terbuka lebar bermohon kepada Allah yang merupakan istri dari Al-Aziz yang telah
doa yang lebih baik walau tanpa merujuk membeli Nabi Yusuf dari tangan para musafir
literatur.54 Mesir.
Dengan demikian, penulis menyimpulkan Riwayat yang mengatakan bahwa nama
bahwa riwayat-riwayat tersebut tidak berdasar dari al-Aziz adalah Qit}fir atau It}fir dan nama
dan tidak dapat dijadikan pegangan oleh umat dari Istrinya adalah Zulaikha atau Ra’il,
Islam, meskipun riwayat-riwayat tersebut menurut dari beberapa komentar dari para ahli
tidak merusak ‘aqi>dah kaum muslimin seperti tafsir bahwa riwayat tersebut tidak berdasar
yang telah dikatakan oleh Imam Al-Dhahabi. pada Alquran maupun Sunah. Menurut me-
reka bahwa nama-nama tersebut hanyalah
C. SIMPULAN sebuah riwayat yang tidak berdasar, meskipun
Isra>’iliyya>t adalah sebuah berita atau menurut mereka riwayat tersebut tidak
khabar yang berasal dari ahli kitab: Yahudi merusak isra>’iliyya>t umat Islam tetapi sebagai
dan Nasrani, karena pada umumnya para orang yang berakal haruslahberhati-hati dalam
perawinya berasal dari kalangan mereka yang mengambil sebuah riwayat.
sudah masuk Islam. Berita itu berhubungan Kemudian riwayat yang mengkisahkan
dengan agama atau tidak berhubungan dengan tentang godaan istri al-Aziz kepada Nabi
agama yang kemudian berita-berita itu diserap Yusuf mendapat beberapa komentar juga dari
oleh umat Islam dan dimasukkan ke dalam para ahli tafsir. Menurut mereka bahwa
tafsir Alquran dan Sunah atau diselundupkan riwayat-riwayat tersebut adalah sebuah kebo-
oleh musuh Islam ke dalam tafsir dan hadis. hongan karena tidak mungkin seorang Nabi
Para ulama ahli tafsir yang menerima riwa- melakukan hal keji tersebut dan riwayat
yat isra>’iliyya>t dalam tafsir mengklasifikasi tersebut dapat merusak isra>’iliyya>t umat
isra>’iliyya>t ke dalam beberapa bagian. Salah Islam.
satu ulama itu adalah Muh}ammad ibn Begitujuga dengan riwayat-riwayat yang
Muh}ammad Abu Shah}bah, yang membagi menceritakan pernikahan Nabi Yusuf dengan
isra>’iliyya>t ke dalam 3 bagian: 1) Bagian yang Zulaikha. Menurut para ahli tafsir, riwayat-
diketahui kebenarannya berdasarkan Alquran riwayat itu tidak berdasar baik dari Alquran
dan Sunah; 2. Bagian yang diketahui maupun hadis sahih, dan dari ulama Al-Jarh}
kebohongannya berdasarkan Alquran dan dan Al-Ta’di>l (ulama yang menyelidiki
Sunah, yaitu hal-hal yang bertentangan kesalahan dan keadilan rawi), ulama yang
dengannya; 3) Bagian yang didiamkan, bagian menjadi sandaran dari orang-orang yang
ini tidak termasuk pada bagian pertama dan meriwayatkan kisah tersebut adalah orang
tidak pula kedua. yang thiqah, meskipun riwayat-riwayat
Para ulama berbeda pendapat tentang tersebut tidak merusak‘aqi>dah umat muslim.
hukum meriwayatkan kisah-kisah isra>’iliyya>t.
Di antara mereka ada yang melarang secara DAFTAR PUSTAKA
mutlak untuk meriwayatkannya. Diantara Al-Dhahabi, Muh}ammad H{usayn. Al-
mereka ada juga yang secara mutlak membo- Isra’iliyya>t Fi< al-Tafsi>r Wa al-H{adi>th.
lehkan untuk meriwayatkannya. Diantara Kairo: Majma’ al-Buh}u>th al-Islamiyyah,
mereka ada juga yang membuat persyaratan 1971.
untuk meriwayatkannya dan tidak mengambil ———. Ensiklopedia Tafsir. Translated by
riwayat isra>’iliyya>t kecuali beberapa macam Nabhani Idris. Jakarta: Kalam Mulia,
tertentu saja dan dalam bidang-bidang yang 2010.
terbatas. ———. Israiliyyat Dalam Tafsir Dan Hadis.
Pembahasan isra>’iliyya>t di sini adalah Jakarta: Litera Antar Nusa, 1989.
riwayat mengenai Nabi Yusuf dan Zulaikha Alifah, Nur. “Isra>’iliyya>t Dalam Tafsir Al-
Thabari Dan Ibnu Katsir: Sikap Al-
54
Shihab, Tafsir al-Mishbah; Pesan, Kesan, dan Thabari Dan Ibnu Katsir Terhadap
Keserasian Alquran, 120.

Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115 113
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

Penyusupan Israiliyat Dalam Tafsirnya.” Cet. 1. Jakarta: Gema Insani, 2010.


Jakarta: Fak. Ushuluddin dan Filsafat, Ibnu Kathi>r, Imaduddin Abu al-Fida Isma’il.
UIN Syarif Hidayatullah, 2010. Kisah Para Nabi. Translated by M.
Al-Khalidy, Shalah. Kisah-Kisah Al-Qur’an: Abdul Ghoffar. Cet. xxiv. Jakarta:
Pelajaran Dari Orang-Orang Terdahulu. Pustaka Azzam, 2014.
Edited by Dadi M. Hasan Basri. ———. Tafsi>r Al-Qur’a>n Al-‘Az}im. Vol. 2.
Translated by Setiawan Budi Utomo. Damaskus: Maktabah Da>r al-Fiha`, 1994.
Jakarta: Gema Insani Press, 1999. ———. Tafsi>r Ibnu Kathi>r. Vol. 12.
Al-Qurt}ubi>. Tafsir Al-Qurt}ubi>,. Translated by Bandung: Sinar baru Algensindo, 2011.
Muhyiddin Masridha. Vol. 14. Jakarta: Khaeriah. “Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam
Pustaka Azzam, 2008. Film Kisah Nabi Yusuf Di Televisi
Al- Qurt}ubi>, Abu Abdillah Muh}ammad bin Republik Indonesia (TVRI).” Fak. Ilmu
Ah}mad al-Ans}ari. Al-Ja>mi’ Al-Ah}ka>m Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Al-Qur’a>n. Vol. 5. Kairo: Da>r al-Hadi>th, Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN
2002. Syarif Hidayatullah, 2013.
Al-Razi, Muh}ammad Fakhruddin. Tafsi>r Al- Khotib, Muhammad. “Penafsiran Kisah-Kisah
Kabi>r Wa Mafati>h Al-Ghayb. Vol. 9. Alquran: Telaah Terhadap Pemikiran
Bairut: Da>r al-Fikr, 1994. Muhammad Ahmad Khalafullah Dalam
Al-T{abari>, Ibnu Jari>r. Ja>mi’ Al-Baya>n “an Al-Fann Al-Qasasi> Al-Qur’a>n Al-
Ta”wi>l Al-Qur’a>n. Vol. vii. Beirut: Dar Kari>m.” Jakarta: Fak. Ushuluddin dan
al-Fikr, 2005. Filsafat, UIN Syarif Hidayatullah, 2009.
Al-Thabari, Abu Ja’far Muhammad bin Jarir. Lomrah. “Kisah Isra>’iliyya>t Dalam Tafsir Al-
Tafsir Al-Thabari. Translated by Anshari T{abari>.” Jakarta: Fak. Ushuluddin,
Taslim. Vol. 14. Jakarta: Pustaka Azzam, Institut Ilmu Alquran, 2002.
2009. Mawardi Al-Bashri, Abi H{asan 'Ali bin
Anshari. Ulumul Qur’an: Kaidah-Kaidah Muh}ammad bin H{abib. Al-Nukat Wa Al-
Memahami Firman Tuhan. Cet. I. ‘Uyu>n Tafsi>r Al-Ma>wardi>. Vol. Beiru:
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013. Dar al-Fikr, n.d.
Anwar, Abu. Ulumul Qur’an Sebuah Muhammad Abdurrahma>n Muhammad. Tafsi>r
Pengantar. Pekanbaru: Amzah, 2002. Nabawi>. Translated by Wawan Djunaedi
Anwar, Rosihon. Melacak Unsur-Unsur Soffandi. Cet. 1. Jakarta: Pustaka Azzam,
Israiliyat Dalam Tafsir Ath-Thabari Dan 2001.
Tafsir Ibnu Katsir. Bandung: Pustaka Qayyim, Al-Imam Ibnu. Tafsi>r Al-Qayyim.
Setia, 1999. Beirut: Dar al-Kitab al-‘Alamiyah, t.t.
Azizah, Azzah. “Kisah As}h}ab Al-Kahfi Dalam Rida, Muh}ammad Rashid. Tafsi>r Al-Qur’a>n
Tafsir Al-Mishbah Karya M. Quraish Al-H{aki>m: Tafsi>r Al-Mana>r. Vol. 12.
Shihab.” Jakarta: Fak. Ushuluddin, UIN Bandung: Da>r al-Kita>b al-‘Alamiyah, t.t.
Sunan Kalijaga, 2008. Shawka>ni>, Muh}ammad bin ‘Ali> bin
Buchori, Didin Saefuddin. Pedoman Muh}ammad {Fath{} Al-Qadi{r} . Vol. 3.
Memahami Kandungan Al-Quran. Bogor: Kairo: Da>r al-H{{}adi>th}, 1993.
Granada Sarana Pustaka, 2005. Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Mishbah;
Fitriyana, Pipit Aidul. “Kisah Yusuf Dalam Pesan, Kesan, Dan Keserasian Alquran.
Alquran: Perspektif Semiologi Roland Vol. 6. Ciputat: Lentera Hati, 2009.
Barthes.” Jakarta: Fak. Ushuluddin,UIN Sirah, Henisetiyowatiin. “Menyingkap
Syarif Hidayatullah, 2014. Kebenaran Kisah Cinta Zulaikha Dan
Hijazi, Muhammad Mahmud. Fenomena Nabi Yusuf AS Kajian Tingkat Lanjut
Keajaiban Alquran; Kesatuan Tema Tafsir Surah Yusuf.” Diakses pada 8 Juni
Dalam Alquran. Translated by Abdul 2015.
Hayyie Al-Kattani and Sutrisno Hadi. https://seberkascahyarembulan.wordpress

114 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115
Ali Mursyid dan Zidna Khaira Amalia Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa
Riwayat Isra>’Iliyya>t dalam Kitab Tafsir

.com/2013/02/23/menyingkap-kebenaran- Internet
kisah-cinta-zulaikha-dan-nabi-yusuf-as- Sirah, Henisetiyowatiin. “Menyingkap
kajian-tingkat-lanjut-tafsir-surah-yusuf/. Kebenaran Kisah Cinta Zulaikha Dan Nabi
Suyu>ti, Abdurrahma>n bin al-Kama>l Yusuf AS Kajian Tingkat Lanjut Tafsir
Jala>luddi>n. Tafsi>r Al-Durr Al-Manthu>r Fi> Surah Yusuf.” Diakses pada 8 Juni 2015.
Al-Tafsi>r Bi Al-Ma’thu>r. Vol. 4. Beirut: https://seberkascahyarembulan.wordpress.c
Dar al-Kitab al-‘Alamiyah, 1990. om/2013/02/23/menyingkap-kebenaran-
Wah}ab, Jamal Must}afa Abdul H{ami>d Abdul. kisah-cinta-zulaikha-dan-nabi-yusuf-as-
Ushu>l Ad-Da>khil Fi> at-Tafsi>r. Cet. iv. kajian-tingkat-lanjut-tafsir-surah-yusuf/.
Kairo: Muthobi’ ad-Da>r al-Handasah,
2009.

Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, 1 (Januari 2016): 94-115 115

You might also like