Professional Documents
Culture Documents
Treathened
1. Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yng lebih 0,4 2 0,8
profesional
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan 0,2 2 0,4
3. Persaingan antar RS yang semakin kuat 0,2 2 0,4
4. Terbatasnya kouta tenaga keperawatan yang melanjutkan pendidikan tiap 0,2 3 0,6
tahun 1 2,2 O - T : 2,7-
TOTAL 2,2 = 0,5
Weaknes.
a. Pemeliharaan sarana dan prasarana masih belum optimal seperti yang 0,5 4 2,0
diharapkan.
b. Kurangnya pemeliharaan alat-alat kesehatan: infus pump,
0,5 3 1,5
ambubag, termometer
TOTAL 1 3,5
B. Ekternal factor ( EFAS ).
Opportunity.
1. Adanya pengadaan sarana dan prasarana yang rusak dari bagian 0,5 2 1,0
pengadaan barang (Ambubag, Infus pump, dll)
2. Adanya program pelatihan khusus tentang pengoperasian alat 0,5 2 1,0
TOTAL 1 2,0 O – T = 2,0 –
Treathened. 2,7 = -0,7
1. Kesenjangan antara jumlah pasien dengan peralatan yang ada . 0,4 3 1,2
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. 0,3 2 0,6
3. Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk melengkapi sarana dan 0,3 3 0,9
prasarana.
TOTAL 1 2,7
3 Methode (M3)
1. MAKP.
a. Internal Faktor (IFAS)
Strength.
1.RS memiliki visi, misi, dan motto sebagai acuan melaksanakan 0,2 2 0,4 s-w
kegiatan pelayanan 1,8 – 2,0 =
2. Sudah ada model MPKP yang digunakan yaitu MPKP primer 0,1 2 0,2 -0,2
3. Supervisi sudah dilakukan kepala ruangan. 0,1 2 0,2
4. Ada kemauan perawat untuk berubah 0,1 2 0,2
5. Mempunyai setandar asuhan keperawatan 0,2 2 0,2
6. Mempunyai protap setiap tindakan. 0,1 2 0,2
7. Terlaksana komunikasi yang adekuat: perawat dan tim 0,1 2 0,2
kesehatan lain.
8. Ketenangan keperawatan sudah memenuhi syarat untuk MAKP 0,1 2 0,2
(S-1 Keperawatan 4 orang).
TOTAL 1 1,8
Weaknes
1. Pelaksanaan model MAKP sudah dilaksanakan tetapi 0,5 2 1,0
sosialisasi kepada semua tim masih kurang
2. Ada perawat yang tidak puas dengan penerapan MAKP. 0,5 2 1,0
TOTAL 1 2,0
TOTAL 1 1,8
Treathened
1. Persaingan dengan rumah sakit swasta yang semakin 0,2 2 0,4
ketat.
2. Adanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi 0,3 2 0,4
terhadap peningkatan pelayanan keperawatan yang lebih
profesional
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya 0,3 3 0.9
kesehatan.
4. Persaingan dengan masuknya perawat baru. 0,1 3 0,3
5. Bebasnya pers yang dapat langsung menyebarkan 0,1 3 0,3
informasi dengan cepat. 1 2,3
4 Sentralisasi Obat
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan 0,2 3 0,6 S-W= 2,5-
sentralisasi obat. 3,6= -1,1
2. Kepala ruangan mendukung kegiatan sentralisasi obat. 0,1 3 0,3
3. Sudah dilaksanakan kegiatan sentralisasi obat oleh 0,2 2 0,4
perawat berkolaborasi dengan depo farmasi.
4. Adanya kemauan perawat untuk melakukan sentralisasi 0,2 2 0,4
obat.
5. Adanya buku injeksi dan obat oral bekerja sama dengan 0,1 2 0.2
depo farmasi.
6. Ada lembar pendokumentasian obat yang diterima di 0,2 3 0,6
setiap status pasien.
TOTAL 1 2,5
Weakness.
1. Pelaksanaan sentralisasi obat di ruang HCU 1,0 3 3,0
menggunakan sistem unit dose dispending (UDD) namun
pada praktiknya masih menggunakan one day dose
(ODD).
TOTAL 1 3,0
Threatened
1. Adanya tuntutan pasien untuk mendapaatkan 1,0 2 2,0
pelayanan yang profesional.
TOTAL 1 2,0
5 Supervisi
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Supervisi telah dilaksanakan secara utuh. 0,3 2 0,6 S-W=2,0-
2. Telah ada program pelatihan dan sosialisasi tentang 0,2 2 0.4 3,0-= -1
supervisi.
3. Kepala ruangan mendukung dan melaksanakan 0,5 2 1,0
supervisi.
TOTAL 1 2,0
Weakness.
1. Belum mempunyai format yang baku dalam pelaksanaan 0,1 3 0,3
supervisi.
2. Supervisi belum terstruktur dan tidak ada formulir 0,5 3 0,15
penilaian yang tetap.
3. Belum adanya dokumentasi supervisi yang jelas. 0,4 3 0,12
TOTAL 1 3,0
TOTAL 1 1,7
Threatened.
1. Tuntutan pasien sebagai konsumen untuk 1,0 3 3
mendapatkan playanan yang profesional.
TOTAL 1 3
10. Keuangan (M4)
a. Internal factor (IFAS)
Strength
1. Apa pendapatan tambahan yaitu dari usaha koperasi ruangan. 0,0 0,0 0,0
2. Ada pendapatan dari jasa medik, untuk pasien dengan biaya 0,2 2 0,4
BPJS yang dapat diklaim setelah perawatan.
3. Apa pendapatan dari jasa pelayanan rumah sakit berupa 0,3 3 0,9
remunerasi.
4. Apa pendapatan dari jasa pelayanan medis. 0,3 2 0,6
5. Setiap perawat memperoleh pendapatan dari rumah sakit berupa 0,2 2 0,4 S-W
LP (lauk pauk). 2,3– 2,0 = 0,3
TOTAL 1 2,3
Weakness
1. Jasa insentif untuk pealayana dan jasa medic yang berikan sama 0,6 2 0,12
untuk semua perawat.
2. System administrasi belum terpusat. 0,4 2 0,8
TOTAL 1 2,0
Weaknes
0,5 3 1,5
a. Kurangnya pemberian penyuluhan atau promosi kesehatan mengenai
pengendalian infeksi (cuci tangan dan 5 momen) oleh ruangan serta
kurangnya penerapan cuci tangan keluarga pasien
0,5 4 2,0
b. Mahasiswa tidak bisa membedakan pasien yang puasa dan dengan yang
tidak puasa karena stiker / tanda pasien puasa tidak di pasang/ digunakan
1 3,5
Total
O-T
B. Eksternal faktor (EFAS) 0,4 4 1,6 2,8-2,5=
Opportunity 0,3 3 0,6 0.3
1. Merupakan rumah sakit jejaring institusi pendidikan 0,3 3 0,6
2. Mahasiswa s-1 keperawatan praktik manajemen 2,8
3. Kerja sama yang baik antara perawat dan mahasiswa 1