You are on page 1of 202
Bab 1 Pendahuluan 1.1 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI JALAN RAYA. (Sejurah) perkembangen jalan dimulai dengan sejarab manusia ity seni yang selalu berhasat untuk mencari kebutuban hid dan berkomunikasi dengan ‘esama. Dengan demikian perkembangan jalan sang berkaitan dengan teknik Jalan, scring dengan perkembangan tcknolog: yang ditemukan mania Pada awalnys jalan hanya derupa jejak manusta yang mencan kebutahan hhidyp. Setelah manusia molai hidup berkelompok jejak-jejak berubal manjadi jalan setapak yang masih belum berbentuk jalan yang rata, Dengan dipergumakan lat tansporaci vepeci hewanhersta, aw yung lainaya, mulal dibuat jalan yang rata ‘Sejarah perkeibangan jalan diicdonesia yang tercaat dalam sejarah bangsa Indonesia adalah pembangunan jalan Daendles pada Zaman Belarda, yang dlibongun desi Anyer di Banten Sampai Panarokan di Ranynwcngi Jawa Tir Yang diperkirakan 1000 km. Fembangunan tersebut dilakukan dengan kerja ppukst pds ibe bad 18, Tujuan pennbanguan pa sit ie extn Uh kepentingan strategi dan dimasa tanam paksa Untuk memudahkan penganghutan hasil bum. Jalan Daendels tersebut belum direncanakan secarateknis baik geometrik ‘maupun perkerasannys, Konsiruksi perksrasen jalan bcrkembang. pesat pada jjaman keemasan Romawi. Pada saat itu telah mulsi di bangan jalan-jalan yang {erdiri dri beberapa lapis perkerasan, Perkembangan Konstruksi perkerasan jalan seakan terheati dengan runtuhnya Kekuasaan Romawi sampai abad 18, Pada abad 18 para abli dari Perancis, Skotlandia menemukan bentuk perkerasan yang sebagian sampai saat ini umum digunakan di Indonesia dan ‘merupaken aval dari perkembangan Korstruksi perkerasan di Indonesia yang ‘mars lain ; Konstrukasi peskerasan batu belak (Telford), Konstruksi perkerasan mmacedam, | Konstruksi Telford diciptakan Oleh Thomas Telford (1757-1834) dari Skotlandia. sedanokan Macadam oleh Jhon Londer Mac Adam (1756-1836 dasi Skotiand Perkerasan jalan yang menggunakan asp sebagalbahan pengikat itemokan |_| pertama kali di Babylon pada tahun 625 SM, tetapperkerasan jens mt tidak | | herkemibang simpaiditemiukan Kendaraan bermotce oleh GofMieb Daimler dan | Karl Benz pada tahun 1880. Mulai tahun 1920 sampai sekarang tcknologi| onsirfed podkoraon dengen menegunakan aspal scbogai bahon pancikat maja] pesat. Di Indonesia perkembangan perkerasan aspal dimulai pada tahap awa Serupa kensiruksyTelford dan Macadam yang Kemaan dient lpisan aus yang | menggumakan aspal sebagai bahan pengikat dan ditaburi pasir kasar yang kemudian berkembang menjadi lapisan penetrasi (Lapisan, Brutu,Burda,Buras), | Tahun 1980 diperkoaltanperkeason jalan dengan arpa mle dan Ptontetans | dalam pelaksanaan atau pemakaian aspal butasterdapatpermasalahan dalam hal varias kadar aspalaya yang Kemudian dempurmakan pada tahun1990 dengan teknologi beton mastic, perkembangan konstruksi perkerasan jalan menggunakan aspal panas (hot mix) mula berkembang di Indonesia pada tahun 1975, kemudian disnsil dengan jenis yang lain seperti aspal beton (AC) dan fain-lain, | Konsrulsl pekersan unggunakan see tuys vata pith vet | itenukan pada tanun 1828 di London tetapi Konus perkersan ini mui | berkembang_ aval tahun 1900, Konstutsi Perkerasan dengan menggunakan) rovnnkan di Indonesia cones hee! semen ate “concrete pavement besaran pada awal tahun 1970 yaitu pada pembangunan jalan tol Prof. Sediy Sceara umum perkembangan Kontruksi perkerasan di Indoncsia mile berkembang pesat sejak tahun 1970 dimana mulai diperkenalkannys pembangunan perkerasan jalan sesuai dengan fungsinya. | ‘baru dilgonth Sodangken percneanaan gsomowik jelan seponi sckarane i 7 sekitar pertengahan tahun 1960 kemudian mengalami perkembangan yang ehkup pesatSejak tahun 1980, 1.2 DEFINISI-DEFINIS! JALAN Dalam unfang-undang jalan raya no. 13/1980 bahva jalan adalah = Suate prasarana peshubungan darat dalam bentuk apspun meliputi segala bagiun jaan ermasuk bungunun pelengkup dan perlengkupannys. yang diperuntukkan bagi alu lintas. ~ Jalan Umum adalah: jalan yang dipermmtubkan bagi lalu Hintas umum = Tala khusns alalah : jalan Selain dari pada yang. termasule distas = Jalan Tol adalah jelan umm: yang. kepada para pemakainys dikenakan sehen tcnbey Ti 1.3 KLASIFIKASI DAN FUNGSI JALAN. Berkembengna angkitan dani, tenitamat Kendaraan betmotor yang melipai jenis ukuan dan jumlah maka masalah kelancaran arus lau lintas keamanan, ‘enyamanan. dan daya dukung dari perkerasan jalan harus menjadi perhatian ‘eh Karena its peru pembatasan-pembatasan, ‘Mehurut PP. No, 26 tahun jalan jalan diiighungan perkotaan terbagi dalam Janingan jalan poner dan janngan salun sekunder Jalan-jalan sekinder dimaksi tintuk “hemberikin pelavanan kepada Talw Jintas dalam kota, oi Karena itu perencanasn dar jalanjalan sekunder hendaknya, disesuaikan dengan rencana induk tata ruang kota yang bersangkutan, Dari sudat Jain, seluruh, jalan perkotaan mempanyal kesimaan dalam satu hal, yalwu ‘kurangnya Iahan untuk pengembangan jalan tersebut. Dempak terhadap Tingkungen disekitamya harus dipeshatikan dan diingat bahwa jalan itu sendii ielayani herkigni kepentingsn amin seperti taman-taman perkotsan Klasfikasi Jalan berdasarkaw Pevatutan Dien, BIMA No, 13/1970, 4. Kelas jalan menurut fungsi. = Fal wn ‘ait jalar-jaan yang melayani lal Hints yang tinggi antaraKota-kota pening. Jalan-jalan dalam golongan ini har drencanakan ont dapat melayani laa Tints yang cepat den herat + Jalan sekunder ait jolar-jalan yang mclayani alu Tintas yang cukyp tinge antara {ota Kotapentiag dan kot-kota yar lebih Keil, ta melayai darah- dacrah disekitanya, Jalan penshuins yt jalanjalan untuk Kepertoan untuk Repediuanaktiftas daera, yang {vgn dpa sebagai alan penghobunartar jalanalan da golongan yng ni su Svante | 6, Kelas jalan menurut pangetota. | Salen sti yaitu jolan-jalan yang terltak di Iuar pusat perdagangan (out lying business distrien. = Talan Kolektor yaitu jalan-jalan yang terletak di pusat perdagangan (central business aisiet) = Jalan lokal yal jalan-jalan yang teletae di daeral perumaban: = Takin negara yi jalan-jalan yang menghubungkan antaraibukota propinsi. Bay | Pembangunan dan perwwatannya di tanggung olch pemerinah pust + Jalan Kabupaten || i yi jalanjalan yang menghubungkan ibukots propinsi dengan itukota | Kabupaten atau jalan yang menghubangkan ibukota kabupaien dengan ibukota kecamatan, juga jelan-jlan yang meaghubungkan antar dest dalam sata kabupatcn. ¢. Kelas jatan menurut tekanan gandar. | Menart tckanan ganda elas alan digi mead beterapa Kelas sags | | Derkut 5 ton 3.50 too 275 ton 1.59 ton | d. Kelas jalan menurut besarnya volume dan sifai-sifat lalu lintas, = Jalan Kelas 1 | Jalan ini mencakup semua jalan wtama, yang melayani flu lintas dan berat, Dalam komposisi lulu lintasnya tidak terdapat ker fambat dan kendaraan yang tak bormuatan. Jalan jalan hola igi | ‘mempunyai jalur yang banyak. | = Jalam kelas I Jalan ini mencakuo semua alan sekuner,valau Komp al ints | Jalen ini’ mencakup jatan-jatan Penehubuvy dan merupakan konstruksi jalan Deqjaturtangeil atau dua. Konstrake Permukaan jalan yang pat. m8 Uingsi lalah pencberan dengan sspal elon raya meourut tohap-tahep b, Pengetota. © Tekatan Gander 4 Besamya volume dan stat lata tins, 1 PENDAHULUAN ala perencenaan peometrik jalan terdepat beberspa parameter perencanaan ‘yang akan dibicarakan dalam bab ini, seperti Kendaraan rencana, Kecepatan ‘encana. volun lal linus, kapasias jalan, tingkat pelayanan, tampang melntang Jalan dan jarak pandangan yang dierikan oleh jalan tersebat, Parameter-paran- cer ini merupakan penentu ingkst Kenyamanan dan keamanan yang dihasilkan oleb suaww beatuk geometrik jalan TAMPANG MELINTANG ‘Tampang melitang jalan jalsh potongan suate jalan tegak tunis pax as ata sumbu jalan, yang menunjukkan bentuk sera susunan bagian-bagian jalan ‘yang benankutae dalam arah melita “Tampang melinang jalan yang akan i gunaban’harus sesvai_ dengan lafikas alin sertaUebutahan lal Tints yang hersnghatan,demsikiae pla Jebar badan jalan. dranase dan kebebasan pada jalan aya semua hans dh sesuakan dengan peraturan yang berlaku, 2.21 Lebar Perkerasan ‘Pads umamnya lobar perkerssan di tentukan berdasarkan lebar jalerlale Fins normal yang hesienys adalah5 meter sehagsimana tecannim dalam daftar I. terkecuali: {jalan penghabung dan jalan He = 3.00 meter = jalan Utama 3,75 meter Jlun-jalan satu jlur seperti jalen peaghubung,leber perkerasannya tidsklah ‘dtetapkan derdasarkan lebar jalur, arena keciinys intensitas fal lintas Gumlah situa Iai fintas dar suat jens lal Jintas atau suatu Kelompok jenisjenis alu Tintas yang melalui suata tempat dalam satu satwan Waktu) 22.2 Bahu Jalan ‘Bahu jalan adalsh dacrak yang disediatan ditopi Tuar jalatantara lapis ‘perkerasan dengan kemiringan badan alan (talud) yang bermanfaat bagi lal lina, [Raho jalan mempunysi Kemiringan untuk kepeduan penetra air dan peermkan jan an juga untuk memperkokoh konsruksiperkerasin. Sebagat pedoman dt dalam pereacanaan. Ketentuan kemiringan babu jalan seperti pada tabet 2.1, ‘abel: 2.1 Kemiringan Bahu Jalan Kemiringan Bah % Lehi Kerit Karena nya mengaliekan sie di bier bbw sje Sumber Ir Sigt Hadiwardoyo, Geomerik dan Konstruksi Jalan tahun 2.2.2.1 Pungsé hahu jalan ‘Blu jalan dibuat untuk memberikan sokonsan samping trhadap_konst ‘petkerasan. Bahu jalan dapat juga terdapat di tepi jalan badan jalan Kususiba pda jalan yang tenggunakan median, Disamping su bahu jalan bormanfat juga sebagai: ‘Ruang entuk menempatkan rambu-ramby lallints, <= empat park sementara stat daria = Tempat menempatkan material atau alat-alat saat perbaikan jalan + Pembeti Kenyamanan dan kebebasan samping 2.2.2.2 Macam bau jalan ‘Dalam fungsinys bahu jalan dspat dibedskan atas permukasnny’s = Radu lnak (sot shonlder) yainu habs jalan yong tia dipester Diasany® ditanami ramput dan digunakan pads jalan las Untuk babu tunak disarankan 060.5 m dari epi perkerasan dibvat sebagai Daho diperkeras untuk ‘Menyokong konstruksi perkerace 2.22.3 Lebar bahu minimum Untok jalan kelas the daerah Peguuungan | Utuk jalan tetas 1 daerah Pegunungan = 3,00 meter Feilenekapen dainase merupakan aabian Yang Sanat peting dar suaty jilto seperti saluran epi cane jfelitans jlen yang harus pula sesuaikan Siem ate data hidtologi separ “iensitis eurah hujan mau frcknensinya force ut Merah alan, Deanase ba “2pa\ membebaskan penguin yang burt akibat air tethadap Konstruksinya, 2.24 Kebebasan 225 Median scent ata sua jue yg pata ta alu Lalatns yan pauaanan arah. Untuk jalan fn EMP 4 ate aay obi hala Minas du arab diperukaa med 225.1 Fungsi Median 7 Repetiakan dacrah metal yang iperiukan bagi kendaraan alum keadaan bahaya = engl it petndungan bagi Pejalan kaki renal saan sna amp kennel dari arah yang berlawanan © embsetan kenyamarun bag pence 2.2.5.2 Lebar Medium Lebar minimum medion terpantung pada Khsifikas pereneanasn jalan sepeet pada abel 2.2 ‘abel 22 lebar minimum median Lebar Minimam Median 230 ‘pe 1 [Kelas 2.50 Kelac? oO 20 } Tipe [Kes 1 20, 10 Kelas 2 0, 0 Kelas 1S To, Catan : Lebar minimum shusus ini iganakan pada Jembatan dengan tenang '$0-m atau lebih ata pada trowongan dengan ROW sangat terbsas. 2.2.6 Trotoar (Side Walk) Tess ala jar yang feretak bexdampiogan dengan jar Tu Tas ‘yang Khusus dipergunikan antok pata kaki (pedcstan)- Uniok Resmnan Pein Kaki maka rotor int har dust terpisah dr aur Illintas oleh | | Strukaur isk beripa Kerb Pra sa taka tour disediakan sang traning | bag vote pedestrian dan vole lias pemala jan eset lbartroto yang digunakan ada umunnya herisarantea 1.3 = $0 m. awh ini ditmpikan gambar potonsan meleang jalan. tuk har kot | npn di hot RURAL HIGHWAYS Gambar 2.4 Penampang malintng jalan tanpe median Sante 24. Kedar: Rees Sumber Dis ‘Untuk Jaden Perky Sendra Bina Marg aan, Janvari 1989" i dan tinggi tem ‘Semi tater : "Stiadar Perencain Gevmetiy ta, Dasa chat Ketaraan reneans akan Zane dibuiuhkan, Days ke Yang dikehendaki Pandang pengem 1" 2 ‘Tebel : 2.3 Ulan kendaraan reneana (stuan ; m) renege Tame | mops tel os | @ | o | 2 sng 4 kontst | ues | as | ao | as | om | a |e 9 (clang) ‘Sumber: Direkiorat jenderal Bina Marya, “Stardar Perencansan Geomeitik Untu Jalan Perkotan, Janu 1988, Pemakian : = Pala perencanaanjata tipe | tie I Kats dan Kas clan mobil pe di gunskan untuk mesendimensi fasilitas jalan, ~ pada perencanaan jalan tipe I Kas Il trukbus tanpa gandengan dan mobi penunpang dipergunskan antak meventukan diners fail jalan, = Pada perencanaaa jalan tipe TI klas TV mobil penumpang dipakai un ‘menentukan dimensi jalan, Truk/bus tanpa gandergan dapat juga di {ergantong pada lokad atau faktor-faktor perencanaan jalan lainaya. 23.2 Volume, kecepatan Rencana, Kapasitas dan Ting) Pelayanan. a. Volume lalu lintas Volume falu Tints adalah jumlah kenderaan yang melintast saty ppengamatan dalam safu-satuan wakwi (han, jam ata ment). Volume lal ‘yang ii membutubkan lebar perkerasan jalan yang lebih leber. schingga terfipfa ‘keayammanar dan keamanan, Sebaliknya jalan yang terlalu bar untuk volume lalalinus yang rendah cenderung membatanyskan, karera peagemudi cenderunig THRT adalah jamish lly lint Kenran Hat raig 38 Miclewati sary Jal alan setams: 24 jam da Speroleh dari data-dta selama 1 tahun “HR adalah jumlah Keadatean yang diperoteh Selama pengamatan Albandingkan atau dibagt engan lamanya pengamanse Jamlah lalu tintas seiama Pengamatan WAR ree lamanya pengamatan fils Um Tay Tints pad sarah 8 tert dari campuray kenderwan benno eta lane, kena bert Kendaraanrinpanaee Kendaraan tidak betmotor, maka daian jubangaunys dengan hapa Jalan mengakibattan Tata Pengarvh da setnp es Kendaraan tersebit terhadap keselurahan anus fate tinias. Pengaran ‘et pethitunekan dengan menuekivalinkin techadas Pada kondisi jslan pads dara sist adhlah sctayai beng » -kendaraan enn Pate/kendaram hermes ‘oda tiga/sepeda. motor > Mik kecit (heme tepiae Rei S tonBus mikey 8 ‘ Fpltk sedang (erat lebik pox S$ fon > Bus : > Truk berat 13 “ 2 Volume jam perencancan (VIP) LHR dan LHR adalah volume lalu Tins dalam satu hari, merupakan volume harian, sehingga nilai LHRT dan LHR itt tidak dapat memberkan ‘gammbaran tentang Mluktuasi rus lalu leas lebih pendek dari 24 jem. Oleh Karena ty LHi8 dan LHRY tidak dapat lingsing chgunakan dalara perencanaan geomet ‘Ans latins yang bervarias! drt jm ke jam bericutnya dalam st ar, maka saogat eocklah ka Volume aly Tints dala sty jam dipeseuneka tinisk paencanaan Volume dalam sat jam yang dipskai uniue pereanaan dinamakan volume jam perncanan (VIP, ‘Volume jem pemecanaan dibitung sebagai beritut: Volume tersebut tidak boleh teri srng edoat pda disbuslarus lal nas seiap jam untuk periode satu tahun. Apo eapat vl ala ints per jam yan meet volume sam perncanaan maka kelebiban trsebut tidak oleh mempunyai nil yang terial bear Volume tersebut dak boleh swermpunyai ai sehingga shan mengakibatk jalan menjadi enggang dan biayanyspun naa ‘VAP untuk jalan arr sebaiknya damian pad Koni ini. Secara ei jalan direncarakan dengan VJP pada Kons diumislengkung akan mengalam ‘lume bi Bn lebih ex dari volume pereneanannselana + 30 ja 469 x24 jam yang ada setgptahunaya. Hal is cukup dapat derma dar yang saga besa, rmerencanakae vir VIPS Kx LHR ata LHe = K K = faktor VIP yang dlpengoruhi oleh pomilihan jam sibuk beberapa, Jalae antar kota atu jalan di dalam kota. Nila dapat borvariasiantars 10 15% untuk jalan antar kota, sedangkan untuk jalan dalam kota faktor K alfa lebih kes 6. Kecapaian Rencana Kecepatan rencana adalah Keeepatan yang ditelapkan untuk perencagaan dimana Korelasi. gi segi fisiknya akan mempengaruhi operasi kendi Kecepatan yang dimaksud adalah Kecepatan maksimum yang dapat dig “schingpa kencaraan yang heeperak seakan -akan diarahkan dal pergera Keeepatan reacans untuk jalan diperkotain dapat dibedakar bentasark ddan klsstya seperti pata tabel 24, ‘Tabel = 24 Kecepatan Rencana, ‘Type | “Klas 100 atau 80 ‘Kiss Tr natn 6 pe Klas T oo Kis Waar 50 Klas Wate 30 Kis 1 3 atin 20 ‘Sumber DiektoratJendera Bina Marga, Standar Perencanan Geometrik Jalan eikotaan 1988, ¢. Kapasitas Kaposia aaj nan sin yng dap eles sats pep joe pa je loci A Yor GG BEE vera aon a Ente fore Perbodaan antra VIP dan api tah VIP tun jamfah rus Jay nts yang itenearakn aka rmelewa sts pensmpan jal selma sat sim, sedan Kapsits mension yom rsa nts yang maksrmm apa melewan pemimpangtersbut dalam wake sat jam Sesai dengan Kondis ssl. 4. Tingkat Pelayanan Lebar dan juriah Iyjur yang dibwtubkan tidak dapat direncanakan dengan aik walsapun’ VIP/LHK€ telah ditentakan. lebar jika peleyanan dari jalan ciharapkan lebih tinge). “Tingkat pelaysnan jalan merupakan kondisi gubungen yang ditnjukkan ari hubungan antara vic dan kecopatan sepert ditunjubkan pada Gambar 2S. i gambar 25 Tiagkat Pelayanan Jalan "8 Sumber = Silvia Sukirman, Dasardasar Perencanaan.Geomerik 6 24 JARAK PANDANGAN 16 Ligh way capacity manual membagi tingkat pelayanan jalan ats Yeadsan yt < ‘Tingkat pelayanan A, dengan cii-cini: = Aus fl Tatas bebas tanpa hambaran, = Volume dan kepadatan lly linias rendab. = Kecepatan kendaraan merypakan piihan pengemudi. ‘Tingkat Pelayanan B, ductah cvi-citi = Anus fal Matas setabil = Kecepitan mula dipengarubi olch Keadan Lalu lintastetap tetap dapat dpi seiuai kehendak pengemui, ‘Tingkat Pelayanan C. dengan ci = Anus ll lntas: masih stabil = Kecepatan perjlanan dan Kebebasan bergerak sudah dipengaruhi oleh besamnya volume lalu intas schingex pergemadi tidak dapat lagi memiliki kevepaian yang diinxinkan. Tingkat Pelryanan D, dengan ciri-ir + = Ams lal tintas sudat tidak stabi = Perubahan Volume lsu lintas sangat mempengaruhi besaraya kecepatan pevjalanan ‘Tingkat Pelayanan E, dengan ciri-ci = Aras lalu lintas sudah tidak stabi = volumenya kira-kra sama dengan hapasitasnya = Sering tejadi kemacetan ‘Tingkat pelayanan F, dengan etic = Anis Tl lintas tertahan pada Kecepatan rencah + Sening terjadi kemacetan = Ams Telu Tntas rendah 24.1 Pengertian Umum Jomak pandangan adalah panjang begion jalan di depan pengemudi ‘dapat dilbat dengan jelae, diakur dari tempat hedudukan maa pengefudi. i Jalan, Lintasan dan kecepatan kendaan dt Jalan sangat di pengarun) oleh kontrol pengemudi seperti : Kemampuan, ketsrampilan dan pengalaman pengeruli. ‘Untuk kearan di jain, Perencanasn harus mengwamatan faktorkeananaa sehagai falcorpevtama den harus dipenohi untuk mencapaitingkat keamanan yang cakup, Jalan harus diencanakan sedenukian sehingga dapat menyediakan Sarak pandang yang cukup. Perimbangan ekonomi dan kondisi medan (train) ‘yang ala, biasany inenjalt henuals dalam perenvaniaan sua jalan Pda saat menyiap kendaraan dimuka, jarak pandangan yang cukup ‘memungkinkan pengemudi untuk berada pada lintasan berlawanan. Ini ‘memungkinkan pada pengemodi dapat nengendalikan kecopatan Kendaruanny’s ‘untuk dapat menghindantimbulnya bahaya pada jalur lintasnya atau pun penghstang, t Jarak pandangan dapet dimanfaatkan pala dalam merencanakan penempatan ranbus-rambu lau Hints dan marks jalan yan diperiukan pada bazian ruas jlan, taik secara geometrik maupur kondisi lingkingan yang kurang memenui persyaratan Jarak pandangan yang culup dapst diencanakan dengan meryesuaikan seveananya pads dua hal yaite: 1 Jak yang dipestokan oleh Kendarsan gntuk bethenti (stoping) jarak ini hharus herlaku peda sem : 2. Jrak yang éiperiakan untuk melakukan penyiapan (passing) kendaraaa lain, ‘aga dipedtukan pada jalan dengan Joa jalur aw Giga jalur 24.2 Jarak pandangan henti Jak pandangan henti adalah panjang hagion jalan yang dipedukan oleh ‘pengemudi untuk menghentikan kendaraannya,jrak pandangan bent humus eukup PPanjangnys untuk dapat memungkinkan kendaraan berjalan dengan kecepatan rencana pada statu jalan, dan dapat ciberkentilan sebelam mencapai suatu hlangan yang berala pada lintasannya, Oleh kareea ite satu jalan harus Karakteristk mental pengemadi ‘Tipe dan kon jalan, ‘Wain ukucan dan bentuk halangan, Kemampusn pengemudi mengonizol kendaraan, ‘Tyjuan pefjalanan dan Kecepatan kendaraan. peeere Menu pengulairar yang dilikukan sebagai standart di Amerika (A. Policy fon geometrik design of highway ang stret, AASHTO 1984), menyebutkan ‘ahwa total waktu persepsi dan rekasi adalah 25 detik bagi semus peagemudi ‘mummy. 4. Jarak waktu persepsi dan reaksi Jarak waktu pessepsi dan reaksi adalah jark perjalanan kendaraan selama ‘waktu persepsi dan reaksi, jarak ini merupakan hasi perkalianantera kecepetan fendarn dengan waktunya Wesarnya janke PIEV dapat dimimuskan sehapai terikat : dp= 0278 xvxt éimana : dp = jarak PIEV dalam (mm) y= kecspatan kendaraan dalam (kana) {= walt PIEV dalam (detik) © Sarak mengerem Jarak mongerem ini dapat diturunkan berdasarkanprinsip mekanika, deng ‘meninjau kendaraan yang seéang beralan menurun dengan kecepstan sere pada gambar 76, Guar 2.6 Gays-gaya pads kendaraan Sumber : Ir. Sigit Hadiwardoyo, Dea Geometric dan Konstruksi Jalan 1 ‘gerem sampai bechenti Peteepatan grafitasi Kecepatan saat mengerem {angen 0: (% kemiringan /.09) Dengan kiedal ickanike’ uk im newton), didapar b, £298 fiksikendaraan w x fg one a Sehingza nian didapackan persaman EE WE 8 Om Coe ayy = pb=—*__ bs ae 2A 2g (f- tg a) tetapi bahwa tg 6 adalah kelandaian G (dalam %) sehingga persamaan 2.4 dapat slits seperti Be BOO 28 jika g diteupkan 9,8 médetik dan y dalam kujjam maka peryamaan 2.5 disederhanahsuPnen Sie ot ES asa FG) 26 unk kendoraan ditanjakan, berdasarkan persamsan 2.6 di atas dapat cialis: 254 (C6) ~ 27 oe i [ai = [ 2 AG) nad | vo | Junta | sogsvaen | sacnteass saan ag | “ioc Aa CONTOH SOAL. ‘Suatu rencana tase jalan lihat Gambar 3.1 dengan gotoagan memanjang 1ihat Gamber 3.2 dan potongan melintang profil A, aan TC What Gambar 2.3, abdan c] Pertanyaan: a) Testukan stasiun (St) titketitik A; TC, CT. STI dan B bila panjang Teglaing circle = 28000 ricier dan panjang total thiangan 8-C-5 = 365,00 meter. kemudian gambarkan dan hitung panjang jalan A sampai ke B. bb) Hitung volume salian dan timbunan aniara profil A sampai profil TC: bila dari penampang melintang didapatkan Profil A: Leno galian = 300 m2 = Laas Timbunan’ = 10,00 mt = Front a: > hms gaan = 500 me = Loas timbunan = 200 m? Profil TC = Laas galian = 20,00 Teas Ginbunsn® — 0 mt Penyetesaan = ‘Menentukan Stasiun titktiik 1, Sta. A = 04000 (stik awl) 2. Stu TC ~ Sig Add =0400 + (200) = 04200 3. Su. CTs su. Tere = 04200 + (280) = 4. Su. TSI= Sta, CTH Dash + (100) =0.4 580. 3. Sta, STI = Sta, TS1 +L. 0 + 580 > (365) = OF 943 6. Sta, B= Sta, STI +43 = 0+ 945 + (200) = 14+ 145 +480 Jadi panjang jalan dari A sampai B = 1,145 km Latihan Soal : 1, Fektorfakter aps saja yang harus dipertimbangkan dalam menentakan sunt ute jalan, sehuekan dan jelaskan | 2. Ada berapa Klasiftkasi medan yang anda ketabui, sebutkan dan berlab batasannya! 3, Jalan Tol Krapyak-Srondol di Semarang temyatarute didaerah Manyaran ‘merupakan lokasitanah yang lab, bagaimana menurut pendapst anda 2, 4, Jelaskan langkab-laagkab untuk menghituag volume galian dan timbunan pada perencanaan jalan secara inci! 5 Dida tcc vole pai des trmbanen tral ser bey, ape dan jelaskan penychatnya yang bethubungan dengan topografi ! Bab 4 Alinyemen PENDAHULUAN ‘eb ini mcm petjlanan tentang deer daa pevencansen linger jalan, ‘meliputalinyemen hossontal, llnyemen vertikal dan peryelarasanalinyemes. Disamping au di dalam bab im juga dhurakan secara migkas berbagal aspek Penunjang perancangaa alinyemen jalan 4.1 ALINYEMEN HORISONTAL ‘Alinyemen horisontal adalah proyeksi sumbu jalan pada bang horisontal Alinyenen horisonal sering disebur dergan situai jalan atau tase jalan, ‘Alinyemen horisontal terdit tas garis tums dan garis Iengkung yang Berupn Poulin dart nara dan lengksg paral, 411 Konsep dasar perencanaan tikungan ‘Tkungan jalan terri tas bagian dari ingkaran dan lengkung peraihan, Penentian ulsranhagian-bagian ikungan didasirkan pad Kessimbangnn gay yang bekerja paca Kendanian yang melita tikuagan tersehut. Bila suati Kendarzn bergerax dengan Kecepatan tla seoesar ¥ pada Diiang dat ata ng miring. dengan lintasan melengkung, maka kendaraan tesebut akan ‘mengalami gaya sntrifugal dan gaya sentipetl. Gaya sentifugal mendorong ‘sirdaven svat foi heel at levahinge apa brea Sega ans eshadap at 19" sendaraan YoS pengemdl: 89% centifugal © GPA Mtentukn. GSE Femanes . aay ue massa (Ke) pereepatat ide?) See te aad au kendaraan (HE) rata (8/2) ae dinyt ako asym eee 433 gan v = Keceeaia ‘enwarvan (Kal) Yam jorijari Feng uns tintasan ™) ‘Dengan denstion £2 ntfs dapat dye gebapst pesalian anlar sage entugat sper samaan 414) ne Hd snasea dengan Pere? adalah : ee oe, cantata Da) al ih. Kamponen 89% ni erat kendra SABE jadi pad spar 4A} wekunes™- Gaya gesekantara ban dengan permuksan jalan merupakan perkalian antaea hosfisicn gesck melinung dengan gaya normal (egak Iurus bang pesmukaan Jsla) akibatberat kendaraan, Koefisin gesek meliniang dipergaruhi oleh jenis ‘dan kondisi ban, kekasaran permukaan perkerasan, Keespatan kendaraan dan exdaan cunca. Dari hasl penelisan, huburgan antars koefisien gosek: meting ‘maksimum dengan kezepatan kendaraan éipelinatkan pada gambar 4.1.2 Gambae 41.2 Hahungan arias mks: dengae v hist verbal penellaans seperih yang cenit pals Gambia 4.1.2 ‘menunjukkan keragaman habungan f dengan v. Perbedaan nila f pada kecepatan tenentu disebabkan olbh perbedaan kesesatan permakaan jalan, cunca, Kondisi ‘ban dan janis ban Di dalam perancangan geometrik, nila koefisen gesck yang digunakan harusrerupka als yang telah memperhitungkanTakiofKeamanan pengernud. Judi nil koeisien gesek yang dipergunakan di dalam perancangan bukan nilai maksimum sang trad, Pad kecepatanrendah diperoleh hoeisien gesekan uctintang yang ng Yedanghan anak heccpauas tng peioeh aat heclsicn ‘gesekan melintang yang rendah. Di dalam perarcangan disarankan untak ‘mempergunakan alli koefisen gesek melitang maksimum sesat dengan gas tune yang treantum di dalam gambar 12. ‘Untuk satuin internasional (SI) hubungan antara koefisien gesekan a ‘matsimum untuk perancangan dengan kecepatan dapat dibhat pada gambar 4a, Gambar 4.1.3 Hubungan antara koetisien gesekan melintang maksimam, Alengan tecepatan watuk prrancsnean Guntur 4.1.3 mnunjokhie baiwis Kuetslen gesekan meting uaeuk) perancargan secara matematis dapat dinyatakan dalam persamaan 41.5 dan erasamaan 4.1.6. ‘Unk kscepstan rencana 80 kmjam, maka f= 1 - 0.00055 v + 0.192. Decticlancii sca ‘untuk Kevepatan rencara aniara sO ~112 kj, maka * == 0.00125 V + 0.24 416 Noupona Veta heawataan unuh nenysntngt gaya sega dapat iperofeh dergan membuat kemiringan melintang jslan. Kemiringan melintng jalan pada lenunghorsonal ini disebur sopra, Semakin besa supecevis, famkin borer pula kamponen berstkendarasn pengimbang gnys sonrfiel yang akan diproleh,namun nila superelevas ii peu datas untuk Kepeuan ‘kenfaraannya dengan kecepatan yang lebih rendah dari pada kecepatan renga. Dan gambar 4.1.1 Kescimbangan gaya dapat dinyatakan sebsesi berikat G Sn a+ Fe= Gig x VIR cos a G Sin +106 cos 0 + Gig x VIR sin a= Gig x VIR cos 0. Gem @+ £6 coe — Gigs VUR lone @\- fein), G sin aos «+ G = Gie « VIR (1 f ie.) G04 1G = Gig x VIR (=F te) ska e = tg.c. maka Ges (G = Gig xVIR- Gg xVIRxfe 4 fn Mex VIR -6 0) (e+ DM -ef) = VilgR) ‘Karena sila ¢ fdianggap kecil dan dapat diabaikan, maka persamsan 4.1.7 menjadi (641) = VAER)censennnnmann 418 Jka V dinyaiakan dalam knviam dan R dalam mete. denan memasukkkan nihi g = 9,81 mAlet, maka persamean 41.8 menjadi (e+ = VA9T R) (100013600)" (e += VPAI27,376 R) dibultkan mejadi (e+ 9=VARTR) ALD Di dalam perancangan geometrk jalan, ketyjaman lengkung horsowal dapat inyatakan dalam jr jar Ileeng () atau dalam dorajat longkung (D). Derajat Jengkung didefinikan sebagai sadut yang dibentuk oleh juring lingkaran dengan Jan-jan K dalam meter yang menghasixan panjang 9usut 23 meter. Untuk dspat ‘memahimi pengertin ini dapat dilihat lebih ielas pada Gambar 4.1.4 \ / Gambar 4.1.4 Hubungan antara R dan D® Pari gambar 4.1.4 hubungan antara jari-jari lengkung dengan derajat Jengkung dapat dinyatakan sebspai berikut 3 De ae " 4.110 Pecearsan 41.10 sientnjotcan baba nil D bertundiag terbalik dengan ; semakin kecil R Nilai D semakir Besar ‘Dart persamaan 4.1.9 terinat tanwa ¢, f dan mempengarunt jurtJart Jengkung horisontal. Hal ini menunjukken bahwa tedapat suatu nila jarijari ‘minimum pada rilai superelevasi dan koefisien gesck melintang maksimam, Longkung ini dapat dinyatalan cebsgai lenglong tortsjam yang dapat direneanakas unwuk suafu kecepatan reacans yang tertenta pada satu rilal Superetevast teresa. Nilay an-jrt minum ia sebaikrya dyadikan mala batas sebagai petuniuk dalam menentakan jri-iari nukuns. untuk perencanaan sai, Namun demikian silat ersebut sebaikava tidak digusakan di dalam perencanaan tikungan. Untuk mendapatkan rilai R minimum digunakan Persamean 4.1.9 ‘yang dinyatakan dalace Risininum seperti peda Dersamaan 4.1.10. ve ee 4.110 127 (© who. + Fanahs), Ron Nilai R min® yang dapat digunakan untuk superelevasi maksimum 8 dan 10% dapat diihan pada Tabel 4.11 Tbel 4.1.4 Kame dan D inky nigh fetes Adyeaatan Restos dean smenggunukan persamaan 41.8 Kevepatan | maks | fmt. Rencana | n/m avy 40 pao | 0.166 0,08 50 0410 | 0.160 008 0 ond | 0.153 112,041 0:08 120589 70 10 | og? 1565: 0.08 170348 ww nto | ota | aoa 008 229.062 %” tO} 028} 280.350 0.08 307371 10 0.10 | ous 366.238 io | oto | 0.108 410497 9.08 522058 120 | 0,10 | 0.000 506,768, 0.08 666,975 4.1.2 Jarak Pandang pada Lengkung Horisontal Pandang, scingga dengan lngkang.yang dist depat memberkan fe peneemu Unk aligrmen hari jak parang tet er jak panding menyiap dan arak pandang heat Tarak panang hen mervpakan al yang pening dana san ‘enyamanan pengemudi, Meskipun sebaiknya panjang jarak pandang heatj dibuat

You might also like